Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIET DIABETES MELLITUS

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan ahli madya keperawatan

Disusun oleh:

Ivonia Novita Eka Sari


P1337420317042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI D-IV GIZI
TAHUN 2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan : Diet Diabetes mellitus


Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Diabetes mellitus
b. Patogenesis Diabetes mellitus
c. Faktor resiko Diabetes mellitus
d. Gejala Diabetes mellitus
e. Komplikasi Diabetes mellitus
f. Diet Diabetes mellitus

2. Sasaran :
Pasien rawat jalan Poli Penyakit Dalam di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto

3. Hari/tanggal : Rabu, 25 Oktober 2017


Waktu : 07.00 – 07.30 WIB
Tempat : Poli Penyakit Dalam RSUD Margono Soekarjo Purwokerto
Narasumber : Mahasiswa PKL Program Studi D-IV Gizi Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta

4. Tujuan :
a. Tujuan Umum :
Memberikan informasi kepada pasien rawat jalan tentang diit Diabetes Mellitus
supaya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membantu
menjaga kadar gula darah tetap terkontrol.
b. Tujuan Khusus :
1) Sasaran mengetahui pengertian Diabetes mellitus
2) Sasaran mengetahui patogenesis Diabetes mellitus
3) Sasaran mengetahui faktor resiko Diabetes mellitus
4) Sasaran mengetahui gejala Diabetes mellitus
5) Sasaran mengetahui komplikasi Diabetes mellitus
6) Sasaran memahami dan mengetahui diet Diabetes mellitus.

5. Kegiatan Penyuluhan :
a. Materi Penyuluhan : (Terlampir)
b. Metode yang digunakan : ceramah, tanya jawab
c. Media yang digunakan : pengeras suara dan leaflet
d. Langkah kegiatan dan estimasi waktu :
No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam.
3 Menit pembuka. 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri. perkenalan.
3. Menjelaskan maksud dan
tujuan.
2. Pelaksanaan 1. Mengadakan persamaan 1. Mendengarkan dan
25 Menit persepsi. memperhatikan.
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan.
3. Memberikan materi 3. Mendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan.
4. Memberikan kesempatan 4. Mengajukan
untuk bertanya mengenai pertanyaan.
hal yang belum jelas.
3. Penutup 1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan.
2 Menit penyuluhan. 2. Menjawab salam
2. Mengevaluasi peserta. penutup.
3. Salam penutup.

Waktu :30 menit

6. Pemantauan dan Evaluasi :


Penilaian pemahaman dan pengertian peserta dengan pertanyaan-pertanyaan.

7. Referensi
BI-Monthly Newsletter. 2017. Diet Diabetes Mellitus. Jakarta: Integra
Fatimah, Restyana Noor. 2015. Diabetes Mellitus Tipe 2. Lampung: J Majority Vol 4
No 5.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Analisis
Diabetes. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Brosur Diet Diabetes Mellitus. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.

Lampiran

MATERI
A. Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit gangguan
metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak
dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang
mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibat terjadi peningkatan konsentrasi
glukosa di dalam darah atau hiperglikemia.
Terdapat dua kategori utama Diabetes Melitus yaitu DM Tipe 1 dan DM Tipe 2. DM
Tipe 1 ditandai dengan kurangnya produksi insulin sedangkan DM Tipe 2 disebabkan
penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh. DM Tipe 2 merupakan 90% dari
seluruh Diabetes Melitus sedangkan Diabetes Gestasional adalah hiperglikemia yang
didapatkan pada saat kehamilan.

B. Patogenesis Diabetes Mellitus


Diabetes Melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya kekurangan
insulin secara relatif maupun absolut. Defisiensi insulin dapat terjadi melalui tiga jalan,
yaitu:
1. Rusaknya sel-sel B pankreas, karena pengaruh dari luar (virus, zat kimia, dll)
2. Desensitasi atau penurunan resptor glukosa pada kelenjar pankreas
3. Desensitasi atau kerusakan respetor insulin di jaringan perifer.

C. Faktor Resiko Diabetes Mellitus


Faktor tesiko Diabetes Melitus bisa dikelompokkan menjadi faktor resiko yang tidak
dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi. Faktor resiko yang tidak dapat
dimodifikasi adalah ras, suku, etnik, umur, jenis kelamin, riwayat keluarga dengan DM,
riwayat kelahiran dengan berat badan lebih dari 4000 gram dan riwayat lahir dengan berat
badan lahir rendah kurang dari 2500 gram. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi erat
kaitannya dengan perilaku hidup yang kurang sehat yaitu berat badan lebih, obesitas
abdominal, obesitas sentral, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet tidak
sehat atau tidak seimbang, riwayat toleransi glukosa terganggu atau gula darah puasa
terganggu, dan merokok.
D. Gejala Diabetes Mellitus
Gejala diabetes melitus dibedakan menjadi akut dan kronik. Gejala akut diabetes
melitus yaitu poliphagia (banyak makan), polidipsia (banyak minum), poliuria (banyak
kencing/sering kencing di malam hari), nafsu makan bertambah namu berat badan turun
dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu), dan mudah lelah.
Gejala kronik diabetes melitus yaitu kesemutan, kulit terasa panas atau seperti
tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, kelelahan, mudah mengantuk, pandangan
mulai kabur, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun bahkan
pada pria bisa terjadi impotensi, pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau kematian
janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg. Keluhan dan gejala
yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu >200 mg/dl, glukosa darah
puasa >126 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM.

E. Komplikasi Diabetes Mellitus


Hiperglikemia yang terjadi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan berbagai
sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh darah. Beberapa konsekuensi dari diabetes
yang terjadi adalah:
1. Meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Neuropati (kerusakan syaraf) di kaki yang meningkatkan kejadian ulkus kaki, infeksi
dan bahkan keharusan utuk amputasi kaki.
3. Retinopati diabetikum, yang merupakan salah satu penyebab utama kebutaan, terjadi
akibat kerusakan pembuluh darah kecil di retina.
4. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal.
5. Risiko kematian penderita diabetes secara umum adalah dua kali lipat dibandingkan
bukan penderita Diabetes mellitus.

F. Diet Diabetes Melitus


Diabetes mellitus dapat dikendalikan atau dicegah terjadinya peningkatan kadar gula
darah yang berlebihan. Upaya untuk mengendalikan Diabetes mellitus adalah dengan cara
cek kondisi kesehatan secara berkala, hindari rokok dan alkohol, rajin melakukan
aktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat yang cukup, dan kendalikan
stress. Bagi penderita Diabetes mellitus menjalankan diet diabetes mellitus sangat
penting, karena dapat membantu mengendalikan kadar gula darah. Terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menjalankan diet Diabetes mellitus yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan diet
a. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan.
b. Mengontrol kadar gula darah agar tetap normal.
c. Mencapai berat badan normal.
d. Mencegah terjadinya komplikasi.
2. Syarat diet
a. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk
metabolisme basal sebesar 25 – 30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk
aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya kehamilan atau laktasi dan adanya
komplikasi.
b. Kebutuhan protein 10 – 15% dari kebutuhan energi total
c. Kebutuhan lemak 20 – 25% dari kebutuhan energi total (<10% dari lemak jenuh,
10% dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tinggal).
Kolesterol makanan dibatasi maksimal 300 mg/hari.
d. Kebutuhan karbohidrat 60 – 70% dari kebutuhan energi total.
e. Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, bila kadar gula darah sudah
terkendali diperbolehkan mengonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan
energi total.
f. Serat dianjurkan 25 gram/hari.
3. Bahan Makanan
Bahan
Dianjurkan Dibatasi Dihindari
Makanan
Semua sumber karbohidrat
dibatasi: nasi, bubur, roti, mie,
Sumber
kentang, singkong, ubi, sagu,
Karbohidrat
gandum, pasta, jagung, talas,
sereal, ketan, dan makaroni
Daging ayam tanpa
Sumber Lauk hewani tinggi lemak Keju, abon,
kulit, ikan, putih
Protein jenuh: kornet, sosis, sarden, dendeng, susu full
telur, daging tidak
Hewani otak, jeroan, kuning telur cream
berlemak
Tempe, tahu, kacang
Sumber
hijau, kacang merah,
Protein
kacang tanah, kacang
Nabati
kedelai
Sayur tinggi serat:
Bayam, buncis, daun melinjo,
kangkung, daun
labu siam, daun singkong,
kacang, oyong,
Sayuran daun ketela, jagung manis,
ketimun, tomat, labu
kapri, kacang panjang, pare,
air, kembang kol,
wortel, daun katuk
lobak, sawi, selada,
seledri, terong
Buah-buahan yang
manis dan
Nanas, anggur, manga, sirsak,
Buah- Jeruk, apel, papaya, diawetkan: durian,
pisang, alpukat, sawo,
buahan jambu air, belimbing nangka, alpukat,
semangka, nangka masak
kurma, manisan
buah
Minuman yang
mengandung
Minuman alkohol, susu kental
manis, soft drink, es
krim, yoghurt, susu
Gula pasir, gula
merah, gula batu,
madu. Makanan/
Makanan yang digoreng dan minuman manis:
Lain-lain yang menggunakan santan cake, kue manis,
kental, kecap, saus tiram dodol, selai manis,
selai cokelat,
permen, tape dan
mayonnaise.
Selain bahan makanan diatas, terdapat pula zat gizi mikro yang berperan untuk
mengendalikan kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus. Salah satu zat gizi
mikro yang mempunyai peranan dalam mengendalikan kadar gula darah adalah
Vitamin C. Beberapa penelitian menunjukkan peran vitamin tersebut terkait dengan
fungsinya sebagai antioksidan, yaitu menurunkan resistensi insulin melalui perbaikan
fungsi endothelial dan menurunkan stress oksidatif sehingga mencegah
berkembangnya kejadian diabetes tipe 2. Upaya dalam merawat penderita DM
melalui suplementasi antioksidan atau makanan kaya dengan antioksidan akan
memberikan manfaat dalam memperkuat enzim pertahanan dan menurunkan
peroksidasi lipid.
Hasil penelitian Afkhami-Ardekani dan Shojaoddiny-Ardekani (2007) pada
pasien diabetes ditemukan, suplementasi 500 mg vitamin C, yaitu 2 kali sehari selama
4 bulan dapat menurunkan plasma Low Density Lipoprotein (LDL), total kolesterol,
trigliserida dan insulin secara signifikan. Vitamin C terutama yang bersumber dari
bahan makanan alami, yaitu sayur-sayuran danbuah-buahan apabila dikonsumsi
sesuai dengan kebutuhan akan memberikan manfaat dalam mencegah terjadinya
penyakit degeneratif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Azrimaidaliza, Melva Diana dan
Ramadani (2010) menunjukkan bahwa asupan vitamin berpengaruh pada penurunan
kadar gula darah pada orang dewasa di Kota Padang Panjang. Pola yang ditunjukkan
adalah semakin meningkat asupan vitamin C (asupan makananyang mengandung
vitamin C dari sumber alami) maka semakin menurunkan kadar gula. Selain zat gizi
yang sudah disebutkan sebelumnya, bagi penderita diabetes dianjurkan untuk
membatasi konsumsi garam, yaitu <6 gram per hari terutama yang menderita tekanan
darah tinggi.
4. Pengaturan Makanan dan Indeks Glikemik
Pengaturan diet diabetes yang baik adalah dengan memilih bahan makanan
yang memiliki indeks glikemik yang rendah yang disebut dengan indeks glikemik
adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat
yang tersedia pada suatu pangan atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai
tingakatan atau rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah.
Indeks glikemik tinggi banyak terdapat pada makanan yang mengandung karbohidrat.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penghasil energi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Karbohidrat dapat ditemukan pada biji-bijian, umbi-umbian, beras,
tepung, dan lain-lain. Sekitar 50-60% energi tubuh dihasilkan dari asupan karbohidrat.
Faktor-faktor pada karbohidrat yang mempengaruhi kadar gula darah tidak hanya
semata-mata komposisinya saja, namun ukuran partikel karbohidrat yang dimakan,
struktur tepung dan metode memasak juga mempengaruhi kadar gula darah akibat
asupan karbohidrat.
Makanan yang mengandung indeks glikemik rendah (55 atau kurang) antara
lain: roti gandum, nasi merah, jus apel tanpa pemanis, kacang tanah, wortel, kacang
kedelai, dan lain-lain. Makanan dengan indeks glikemik sedang (56 – 69), contohnya
adalah: jagung rebus, anggur, pisang, kismis, talas, dan lain-lain sedangkan untuk
makanan dengan indeks glikemik tinggi (di atas 70) adalah: ubi, nasi putih, singkong,
beras ketan, semangka, dan lain-lain.
Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi tidak saja hanya akan
meninggikan kadar gula darah namun juga akan menyebabkan resistensi insulin. Pada
saat seseorang dengan diabetes mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik
tinggi, maka tubuhnya akan mengeluarkan hormon insulin yang berlebihan sehingga
gula darah menurun dan dengan penurunan gula darah ini, tubuh akan memberikan
sinyal kepada otak bahwa terjadi penurunan kadar gula darah, sehingga hati dengan
bantuan hormon glucagon akan memecah gula dan meningkatkan kadar gula darah
yang tinggi. Hal ini apabila terjadi berulang-ulang, maka akan menyebabkan resistensi
insulin, sehingga komplikasi diabetes seperti neuropati perifer (kesemutan), suplai
darah yang tidak adekuat ke setiap organ, akan menyebabkan kerusakan organ secara
perlahan, sehingga timbul gagal ginjal, retinopati diabetik (kerusakan retina akibat
kurangnya suplai darah ke retina) yang dapat menimbulkan kebutaan.
Makanan dengan indeks glikemik rendah tidak hanya menstabilkan kadar gula
darah, namun juga dapat meningkatkan kesehatan pankreas sebagai penghasil sel beta
pankreas. Beberapa penelitian sudah dilakukan dan hasilnya adalah dengan
mengkonsumsi makanan indeks glikemik rendah, dapat meningkatkan kesehatan
ginjal. Pada diet diabetes mellitus, yang perlu diperhatikan adalah jumlah, jenis, dan
jadwal makan. Selama pemilihan jenis makanan tepat (dengan indeks glikemik
rendah) dan porsi yang cukup sesuai dengan kebutuhan kalori dan jadwal makan yang
tepat (jarak antara jadwal makan satu dan lainnya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu
dekat).
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan
berbagai komplikasi apabila kadar gula darah dibiarkan tinggi. Dengan memperbaiki
diet dan nutrisi, maka diharapkan kualitas hidup penderita diabetes dapat meningkat,
resiko komplikasi dapat dihindari, dan nutrisi yang seimbang dapat diserap oleh
tubuh.
BAHAN MAKANAN

Dianjurkan :
1. Daging ayam, ikan, telur, daging
sapi tanpa lemak.
2. Tempe, Tahu Kacang Hijau.
3. Sayur tinggi serat, sawi,
kangkong, brokoli.
4. Jeruk, Apel, Pepaya, Jambu air.

Dibatasi :
1. Nasi, Roti, Singkong, Ubi, Jagung.
2. Sosis, Sarden, Kornet, Jeroan.
3. Bayam, Buncis, Daun singkong,
Daun papaya.
4. Nanas, Anggur, Mangga, Pisang,
Semangka.
5. Makanan yang digoreng,
bersantan kental, Kue-kue

Anda mungkin juga menyukai