Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN (SAP)

DIABETES MELLITUS

Oeh :
RAFIDA INDAH WASTANTRI
NIM. P27820720080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELLITUS

Topik Kegiatan : Diabetes Mellitus


Sub Topik : Penyuluhan tentang SAP Diabetes Mellitus
Hari/Tanggal : Jum’at, 22 September 2023
Waktu : 1 x 15 menit (08.30 - 08.45 WIB)
Sasaran : Ibu- ibu

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan 1 kali pertemuan selama 15 menit tentang Diabetes Mellitus,
diharapkan ibu – ibu dapat memahami dan menambah wawasan mengenai Diabetes Mellitus
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x pertemuan selama 15 menit diharapkan Ny H dapat
memenuhi kriteria hasil di bawah ini :
a. Menjelaskan Definisi Diabetes Mellitus
b. Menjelaskan Jenis Tipe Diabetes Mellitus
c. Menyebutkan Gejala Diabetes Mellitus
d. Menyebutkan Faktor Risiko Diabetes Mellitus
e. Menjelaskan Komplikasi Diabetes Mellitus
f. Menjelaskan Cara Perawatan Diabetes Mellitus
g. Menjelaskan Pencegahan Diabetes Mellitus
II. Sasaran
Ibu-ibu
III. Metode
Metode penyuluhan yang digunakan adalah :
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
IV. Media dan Alat Peraga
1) Leafleat
V. Materi
Terlampir
VI. Strategi Pelaksanaan
No Tahap Kegiatan Waktu Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan 2 menit 1. Menyampaikan salam, perkenalan Memperhatikan dan
2. Membuat kontrak waktu dan topic mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus
2. Pengembangan 10 menit` 1. Menjelaskan tentang hiperglikemia Memperhatikan dan
mendengarkan

3. Penutup 3 menit 1. Memberi peluang pertanyaan 1. Mengajukan pertanyaan


2. Evaluasi dan menyimpulkan 2. Mampu menjelaskan
materi yang sudah disampaikan Kembali tentang
3. Menanyakan kembali materi yang hiperglikemia
sudah dijelaskan 3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan salam 4. Menjawab salam.

VII. RENCANA EVALUASI


1. Evaluasi Struktural
a. Persiapan dan pengecekan alat yang akan digunakan, dilakukan 1 hari sebelum
penyuluhan.
b. Materi dipersiapkan dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan.
c. Pengecekan lokasi penyuluhan dilaksanakan 1 hari sebelum penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Moderator memulai dan mengarahkan jalannya acara selama kegiatan berlangsung.
b. Penyaji menjelaskan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan peserta dengan baik.
c. Observer mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi
jalannya penyuluhan.
d. Fasilitator membantu dan memfasilitasi pasien dan keluarga selama kegiatan
berlangsung.
e. Dokumentator melakukan dokumentasi selama kegiatan berlangsung.
f. Masyarakat mengikuti penyuluhan hingga penyuluhan selesai.
g. Masyarakat kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.
h. Pertemuan dengan masyarakat berjalan dengan lancar.
3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat lebih memahami materi yang disampaikan.
b. Masyarakat dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan setelah
penyuluhan selesai dilakukan.
c. Masyarakat merespon positif kegiatan penyuluhan yang berlangsung.
d. Masyarakat aktif menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan terkait
materi yang disampaikan.
A. Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Melitus (DM) atau yang di kenal dengan penyakit gula atau kencing manis
adalah suatu gangguan tubuh yang menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.
Diabetes mellitus juga merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan
sekresi insulin progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin. Menurut sumber lain
juga dijelaskan, diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduaduanya. Etiologi penyakit ini dapat berasal dari kombinasi faktor genetikdan
faktor pengaruh lingkungan.
B. Jenis jenis Diabetes Mellitus
1) DM Tipe 1
DM Tipe 1 disebabkan kekurangan produksi insulin. Pada DM Tipe 1 organ
pankreas tidakdapat memproduksi insulin sehingga mereka harus menerima supply
insulin dari luar tubuh secara rutin. DM ini dapat terjadi karena kerusakan sel beta
langerhans dikelenjar pankreas akibat proses kekebalan tubuh (autoimun) terjadi
pelisisan (pembunuhan) sel tubuh oleh sistem imunitasnya sendiri.
a) Biasanya terdiagnosis di bawah umur 35 tahun
b) Klien tidak selalu tampak gemuk
2) DM Tipe 2
Pada DM Tipe 2 gaya hidup tidak sehat yang andil besar seperti: makan berlebihan,
dan kurang berolahraga. DM tipe 2 juga disebabkan oleh faktor keturunan. DM
Tipe 2 terjadiakibat kegagalan relatif sel beta langerhans dikelenjar pankreas
sehingga produksi insulinyang terjadi dengan kualitas rendah tidak mampu
merangsang sel tubuh agar menyerap gula darah. Misalnya karena obesitas, pola
makan yang tidak benar. Diabetes tipe 2 yang mana disebabkan oleh kombinasi
faktor genetik yang berhubungan dengan gangguan sekresi insulin, resistensi insulin
dan faktor lingkungan seperti obesitas, makan berlebihan, kurang makan, olahraga
dan stres, serta penuaan.
3) Diabetes Gestasional
Diabetes yang muncul pertama kali dalam kehamilan. Setelah melahirkan,
umumnya diabetes gestasional akan mereda dengan sendirinya.
4) Diabetes melitus disebabkan penyakit lain misalnya: sirosis hati, penyakit kelenjar
pankreas, infeksi, obat-obatan. Diabetes melitus gastrointestinal, gejala-gejala yang
muncul menyertai penyakit ini adalah polifagia (makan banyak), poliuria (kencing
banyak) dan polidipsi (minum banyak). Kondisi lain yang muncul biasanya dapat
berupa penurunan berat badan, gatal, kesemutan, mata kabur, mudah lelah, luka
yang tidak sembuh, dan sering timbul infeksi kulit.
C. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Gejala yang muncul pada penderita diabetes mellitus diantaranya :
a. Poliuri (banyak kencing)
Poliuri merupakan gejala awal diabetes yang terjadi apabila kadar gula darah
sampai di atas 160-180 mg/dl. Kadar glukosa darah yang tinggi akan dikeluarkan
melalui air kemih,jika semakin tinggi kadar glukosa darah maka ginjal
menghasilkan air kemih dalam jumlahyang banyak. Akibatnya penderita diabetes
sering berkemih dalam jumlah banyak.Polidipsi (banyak minum)
b. Polidipsi terjadi karena urin yang dikeluarkan banyak, maka penderita akan merasa
haus yang berlebihan sehingga banyak minum.
c. Polifagi (banyak makan)
Polifagi terjadi karena berkurangnya kemampuan insulin mengelola kadar gula
dalam darah sehingga penderita merasakan lapar yang berlebihan.
d. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan terjadi karena tubuh memecah cadangan energi lain
dalam tubuh seperti lemak. Ketika tubuh tidak mampu mendapatkan energi
yang cukup dari gula karenakekurangan insulin, tubuh akan bergegas mengolah
lemak dan protein yang ada di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Dalam
sistem pembuangan urine, penderita DM yangtidak terkendali bisa kehilangan
sebanyak 500 gr glukosa dalam urine per 24 jam (setara dengan 2000 kalori
perhari hilang dari tubuh). Kemudian gejala lain atau gejala tambahanyang
dapat timbul yang umumnya ditunjukkan karena komplikasi adalah kaki
kesemutan,gatal-gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh, pada wanita
kadang disertai gatal di daerah selangkangan (pruritus vulva) dan pada pria
ujung penis terasa sakit
e. Pandangan Kabur/Retinopati
Retinopati sendiri merupakan mata kabur akibat diabetes. Pembuluh darah yang
rusak akibat penyempitan saluran darah ke mata atau kurangnya nutrisi yang
diterima oleh matamenyebabkan kekurangan penglihatan hingga kebutaan.
f. Mudah lelah
Ketika tubuh tidak cukup insulin atau insulin tidak bekerja efektif, gula dalam
darah tidakbisa masuk ke dalam sel tubuh. Akibatnya, sel tubuh tidak menerima
energi yang dibutuhkan. Inilah yang membuat Anda lebih mudah lelah dan
lemas.
g. Kadar gula dalam darah tinggi
Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi adalah kondisi ketika kadar gula di
dalam darahmelebihi batas normal. Terdapat 4 macam pengecekan gula darah
berikut batas gula darahyang normal :
a. Gula Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam): 70-99 mg/dL.
b. Satu sampai dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
c. Gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.
d. Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/Dl
h. Luka lebih lama sembuh
Jumlah kadar gula dalam darah adalah faktor utama seberapa cepat luka akan
sembuh. Ketika kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, maka akan
mencegah sistem kekebalantubuh berfungsi secara efisien. Pada pasien DM juga
berisiko mengalami sakit pada sarafatau dikenal dengan neuropati perifer. Hal
ini dapat menyebabkan hilangnya sensasi atautidak merasakan rasa sakit dari
luka yang dialami. Karena saraf yang mengalami kerusakan, akan berdampak
juga pada suplai darah yang kaya akan nutrisi dan oksigen
akan terhambat. Padahal, nutrisi dan oksigen adalah bagian penting dalam
proses penyembuhan luka. Selain itu, pada proses penyembuhan luka, sel darah
putih memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah
putih tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan kesulitan untuk melawan bakteri
dan menyebabkan lambatnya proses penyembuhan luka atau bahkan bertambah
parah. Semakin tinggi kadar gula darah dalamdarah dapat meningkatkan infeksi
pada luka tersebut. Hal ini terjadi karena bakteri dapat berkembang biak dengan
cepat ketika kadar gula darah tinggi. Kondisi tersebut akan menyebabkan
infeksi dan proses penyembuhan luka akan semakin lama.
D. Faktor Resiko Diabetes Mellitus
Menurut Yunus (2015) penyebab diabetes mellitus yaitu :
1. Sering stress
2. Kurang berolahraga
3. Usia
4. Jenis kelamin
5. Faktor genetik/keturunan
6. Obesitas (Berat Badan Berlebih)
7. Pola makan yang berlebih
8. Konsumsi rokok dan minuman beralkohol
E. Cara Perawatan Diabetes Mellitus (5 Pilar penanganan Diabetes Mellitus)
a) Edukasi
Pembelajaran bagaimana pola hidup sehat dilakukan sebagai upaya pencegahan
dan pengelolaan terhadap diabetes secara menyeluruh. Pola makan, komplikasi,
cara minum obat dan tanda kegawatdaruratan adalah hal-hal yang perlu diketahui
oleh penderita dan anggota keluarga..Mitos dan fakta terkait Diabetes Melitus
Tipe-2 (DMT2) juga perlu diajarkan oleh petugas kesehatan kepada penderita
diabetes dan keluarganya. Pendidikan ini diperlukan agar penderita dan
keluarganya bisa memahami penyakit ini dengan baik.
Tujuan jangka panjang dari edukasi adalah untuk memberikan hidup yang lebih
lama kepada para penderita diabetes. Diharapkan penderita bisa hidup lebih
bahagia dengan meningkatnya kualitas hidup. Penderita juga akan bisa merawat
diri sendiri, selain untuk mengurangi komplikasi yang timbul, juga untuk menekan
jumlah hari sakit si penderita. Mobilitas penyandang diabetes diharapkan juga
akan meningkat, sehingga mereka tetap bisa berperan dengan sebaik-baiknya di
tengah masyarakat.
b) Perencanaan makan (diet)
Pasien diabetes sering kali membayangkan betapa beratnya menjalankan diet
menu makanan karena harus berbeda dengan menu anggota keluarga lainnya. Diet
mau tidak mau memang harus dilakukan, karena pengaturan makanan menjadi
bagian penting dari keberhasilan dalam pengelolaan diabetes secara umum. Kunci
dari keberhasilan diet adalah keterlibatan aktif darianggota keluarga dan
lingkungan sekitar penderita. Sebenarnya para penderita diabetes masih bisa
mengkonsumsi semua jenis makanan seperti orang tanpa diabetes, namun tetap
harus dikontrol menggunakan prinsip 3J
yang meliputi: Jumlah, konsumsilah makanan sesuaidengan jumlah kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh, jangan kurang dan tidak boleh lebih. Jenis,perhatikan jenis
makanan yang dikonsumsi, hendaknya sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang
yang diperlukan si penderita. Jadwal, makanlah secara teratur (pagi, siang, malam)
dan bisa diselingi dengan makanan kecil/camilan di antara jam makan besar.
1) Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu makan karena hal ini
akan menyebabkan fluktuasi (ketidakstabilan) kadar gula darah.
2) Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan yang mengandung banyak
kolesterol LDL, antara lain: daging merah, produk susu, kuning telur, mentega,
saus salad danmakanan pencuci mulut berlemak lainnya, dan minuman yang
beralkohol serta kaartinggi garam.
c) Kontrol glukosa darah sewaktu
- Pemeriksaan gula darah secara rutin
- Gula darah sewaktu
- Gula darah puasa
- Gula darah 2 jam setelah puasa
d) Olahraga
Bergerak aktif bisa menjadi pilar sukses selanjutnya dalam pengobatan diabetes
melitus. Olahraga secara teratur berperan penting dalam pengaturan gula darah
dalam tubuh. Berolahragalah secara rutin sebanyak 3-5 kali seminggu, selama 30-
45 menit dengan total 150 menit/minggu. Jangan lupa jeda antara aktivitas tidak
lebih dari 2 hari berturut-turut.Dianjurkan juga untuk melakukan pemeriksaan
gula darah sebelum berolahraga.
Perhatikan apabila gula darah <100 mg/dL, maka pasien harus mengkonsumsi
karbohidrat terlebih dahulu. Namun apabila kadarnya >250 mg/dL, maka
dianjurkan untuk menunda dulu melakukan aktivitas fisik. Perlu diingat, aktivitas
sehari- hari walau dianjurkan tetapi tidak terhitung sebagai olahraga. Olahraga
diperlukan selain menjaga kebugaran juga untuk menurunkan berat badan dan
memperbaiki sensitivitas insulin agar pengendalian gula darah bisa diperbaiki.
Latihan jasmani yang dianjurkan adalah latihan yang bersifat aerobik dengan
intensitas sedang seperti jalan cepat, sepeda santai, jogging, dan berenang.
Sedangkan untuk penderita diabetes tanpa kontraindikasi sesuai petunjuk dokter
dianjurkan untuk melakukan latihan berat sebanyak 2-3 kali/minggu. Perlu
diperhatikan latihan yang dilakukan sebaiknya disesuaikan dengan umur dan
status kebugaran jasmanipenderita. Untuk para penyandang diabetes yang relatif
sehat, latihan jasmani bisa ditingkatkan porsinya. Sebaliknya, untuk penyandang
diabetes dengan komplikasi aktivitasnya perlu dikurangi dan disesuaikan dengan
kondisi tubuhnya.
e) Pengobatan
Kadang, diet dan olahraga belum cukup untuk mengendalikan kadar gula darah di
tubuh penderita diabetes. Jika sudah seperti ini biasanya dokter akan meresepkan
obat untuk diminum. Biasanya juga, obat akan diberikan bersamaan dengan
program diet dan olahraga, hal ini dilakukan untuk mengendalikan kadar gula
darah tubuh ke ambang normal.
F. Pencegahan Diabetes Mellitus
1. Jangan merokok atau berhenti merokok.
2. Mengatur pola makan. Seimbangkan kadar gula darah dengan diet dan ikuti
cara memasakyang sehat:
a. Kurangi asupan kalori: kurangi porsi makan bukan frekuensi makan
b. Batasi makanan yang kaya karbohidrat dalam makanan yaitu 55% sampai 60%
c. Pilih karbohidrat kompleks bukan karbohidrat sederhana.
d. Perbanyak makanan yang kaya serat
e. Batasi konsumsi lemak < 30% dari komposisi makanan
f. Pilih makanan yang rendah kadar lemak, misal : ikan, daging tak berlemak,
ayam tanpa kulit. Masak makanan dengan cara direbus atau dipanggang, buka
digoreng.
g. Jika ingin membuat kue/cake, gunakan margarine sebagai pengganti mentega.
h. Jika mengkonsumsi susu, pilih susu non-fat, low-fat atau skim (susu segar
yang bagian batasnya / kepala susu sudah dibuang).
i. Batasi / hindari makanan yang kaya lemak, misal: daging berlemak (pada sate
kambing), sop buntut, soto sulung, cake, keju dan makanan yang rasanya gurih
bukan karena penyedap rasa (MSG).
3. Melakukan aktifitas fisik
Lakukan olahraga setiap hari selama 30 menit, misal: jalan kaki pagi hari.
Olahraga terbukti membantu menurunkan kadar gula darah. Agar tidak terjadi
hipoglikemia (kadar glukosa turun terlalu rendah) pada saat atau setelah
berolahraga, maka penderita dianjurkan untuk makan dulu 1 – 2 jam sebelum
melakukan olahraga. Tetapi perlu diingatbahwa olahraga tidak dianjurkan jika
kondisi penderita sebagai berikut:
- Kadar gula darah puasa > 250 mg/dL: ada bahaya dehidrasi atau denyut jantung
terlalu cepat
- Kadar gula darah sewaktu < 100 mg/dL: ada bahaya hipoglikemia
- Sakit : ada bahaya cedera atau hipoglikemia.
4. Menjaga berat badan ideal
Jika mengalami kegemukan atau obesitas maka diperlukan usaha untuk
menurunkan beratbadan hingga mencapai berat badan ideal. Turunkan berat
badan agar tercapai rentang yang sehat. Berat badan yang berlebihan dengan
timbunan lemak akan menyebabkan insulin tidak mampu bekerja efektif.
Periksa gula darah dan kadar HbA1c secara rutin Deteksi dini Diabetes Melitus
melalui pemeriksaan gula darah dapat dilakukan melalui Posbindu PTM atau
memeriksakan diri langsung ke layanan kesehatan seperti puskesmas,klinik atau
rumah sakit. Pemeriksaan setidaknya dilakukan satu kali dalam setahun agar
dapat mengenali secara dini penyakit Diabetes Melitus.
G. Makanan yang dibatasi saat diit dm
Gula pasir, selai, kue-kue manis, cake, kecap manis
H. Makanan yang Dianjurkan saat diit Dm
Sayur-sayuran dan buah , bawang putih

Anda mungkin juga menyukai