Anda di halaman 1dari 13

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Teori

A. Definisi Kanker

Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan


adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali
dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Sel kanker bersifat
ganas dan dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran
(metastasis) sel kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah
bening. Sel penyakit kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk
suatu organ, dalam perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri
sehingga membentuk massa tumor.

B. Etiologi Kanker

Penyebab kanker sangat kompleks, melibatkan sel dan faktor lingkungan.


Banyak kemajuan telah dibuat dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab
kanker, termasuk :

1) Kimia dan zat lainnya


Bahan kimia tertentu, logam, atau pestisida dapat meningkatkan risiko
kanker apabila masuk kedalam tubuh. Contoh karsinogen yang terkenal
antara lain : asbes, nikel, dan benzena.
2) Tembakau
Karsinogen yang paling umum dalam masyarakat kita adalah rokok (asap
rokok). Asap rokok diketahui mengandung setidaknya 60% karsinogen
dan racun. Selain menyebabkan 80 sampai 90% dari kanker paru-paru,
merokok juga dapat menyebabkan kanker mulut, faring, laring, esofagus,
pankreas, ginjal, dan kandung kemih.
3) Radiasi
Beberapa jenis radiasi, seperti sinar-x, sinar dari zat radioaktif, dan sinar
ultraviolet dari paparan sinar matahari, dapat menghasilkan kerusakan
pada DNA sel, yang mungkin menyebabkan kanker.
4) Keturunan
Beberapa jenis kanker lebih sering terjadi penderita yang anggota keluarga
sebelumnya menderita kanker pula. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
keturunan juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit kanker.

C. Klasifikasi Kanker
Kanker berdasarkan etiologi Cancer and Noncoding RNAs (2018) dibagi
menjadi 19 jenis, yaitu :
a) Kanker Kandung Kemih (bladder cancer)
Kanker kandung kemih yaitu suatu jenis kanker yang dimulai pada
kandung kemih, organ berbentuk balon (a balloon shaped) di panggul,
area yang menyimpan urin. Jenis kanker kandung kemih yang paling
umum yaitu karsinoma sel transisional (transitional cell carcinoma),
yang dimulai di urothelial sel disebut dengan karsinoma urothelial,
yang melapisi bagian dalam pada kandung kemih. Tanda paling umum
dari kanker kandung kemih adalah adanya darah dalam urin. Faktor
yang membuat beberapa orang berisiko tinggi yaitu orang yang
merokok, orang dengan paparan bahan kimia tertentu yang digunakan
di industri tekstil, petrokimia dan karet, kemudian penggunaan obat
kemoterapi siklofosfamid, seseorang dengan riwayat diabetes,
keturunan dan peradangan kronis dari kandung kemih. Cancer and
Noncoding RNAs (2018)
b) Kanker Otak dan Sistem Saraf Pusat (Brain and central nervous system
cancer)
Jenis kanker ini merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal di jaringan
otak atau sumsum tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang
menyusun sistem saraf pusat. Tumor yang dimulai di otak disebut juga
dengan tumor otak primer. Tumor yang dimulai di bagian tubuh lain
dan menyebar ke otak disebut juga dengan tumor otak metastatik.
Tumor otak dan sumsum tulang belakang bisa jinak (bukan kanker)
atau ganas (kanker). Ada banyak jenis tumor otak dan sumsum tulang
belakang, perbedaannya yaitu dalam tipe sel yang berbeda dan berbeda
area otak dan sumsum tulang belakang. Tanda dan gejala tumor otak
dan sumsum tulang belakang, antara lain kejang (seizures), kantuk,
kebingungan dan perubahan perilaku. Beberapa faktor risiko termasuk
kondisi bawaan atau genetik tertentu dan paparan radiasi yang sangat
tinggi ke kepala. Cancer and Noncoding RNAs (2018)
c) Kanker Payudara (Breast cancer)
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel payudara yang tidak
terkendali. Kanker jenis ini merupakan kanker paling umum yang
terjadi pada wanita. Jenis kanker payudara yang paling umum yaitu
karsinoma duktal. Tanda gejala yang paling sering yaitu berupa
benjolan baru atau penebalan di payudara atau di bawah ketiak, luka
pada puting dan bengkak merah pada payudara. Faktor risiko
terjadinya kanker payudara yaitu, riwayat keluarga, obesitas, konsumsi
alkohol berlebihan, dan bertambahnya usia. Cancer and Noncoding
RNAs (2018)
d) Kanker Serviks (Cervical cancer)
Kanker ini terjadi apabila sel abnormal pada leher rahim, bagian bawah
uterus (womb), tumbuh dan berkembang di luar kendali. Tanda gejala
yang paling umum pada kanker serviks adalah adanya pendarahan
pada vagina, pendarahan menstruasi yang lebih lama atau lebih berat
daripada biasanya, pendarahan setelah senggama, nyeri pada saat
senggama, pendarahan vagina setelah menopause, kelelahan yang
berlebihan, nyeri kaki atau bengkak, dan nyeri punggung bagian
bawah. Faktor risiko utama untuk kanker serviks yaitu terjadinya
infeksi jangka panjang berjenis human papillomavirus yang
menyebabkan terjadinya kanker serviks, kemudian faktor risiko lain
yaitu merokok.
e) Kanker Kolorektal (Colorectal cancer)
Kanker kolorektal adalah kanker yang dimulai di usus besar atau
rektum. Pekembangan ini dari lapisan dalam dari usus dan didahului
oleh pertumbuhan yang disebut polip. Gejala pada kanker kolorektal
antara lain perubahan kebiasaan buang air besar, diare, sembelit, ada
darah pada tinja, perut kembung atau kram, penurunan berat badan,
kelelahan dan anemia. Faktor risiko pada kanker ini yaitu risiko
genetik yang diturunkan dan riwayat keluarga, adanya infeksi radang
usus, obesitas, konsumsi alkohol yang tinggi dan merokok.
f) Kanker Lambung (Gastric cancer)
Kanker ini merupakan penyakit dimana sel kanker terbentuk pada
lapisan perut. Kanker lambung cenderung berkembang perlahan
selama bertahuntahun. Kanker lambung dapat bermetastasis dengan
berbagai cara, sel kanker dapat tumbuh menembus dinding perut dan
menyerang organ yang berada disekitarnya. Infeksi bakteri yang
disebut Helicobacter Pylori adalah penyebab umum kanker lambung.
Tanda gejala pada kanker ini mulas, sakit pada bagian atas abdomen,
nausea, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan,
menguningnya kulit dan bagian putih pada mata (Sklera), muntah, dan
kesulitan menelan.
g) Kanker Esofagus (Esophageal cancer)
Sel-sel kanker pada jenis ini terbentuk pada jaringan kerongkongan.
Kanker ini paling sering ditemukan pada bagian atas dan tengah
esofagus atau biasa disebut dengan Karsinoma Epidermoid. Tanda dan
gejala kanker esofagus adalah penurunan berat badan, suara serak dan
batuk, nyeri atau kesulitan menelan. Kanker esofagus ini seringkali
terdiagnosis pada stadium lanjut karena tidak ada tanda-tanda awal
atau gejala.
h) Kanker Kepala dan Leher (Head and Neck Cancer)
Kanker ini secara kolektif mengacu pada sekelompok kanker yang
serupa secara biologis mulut, hidung, sinus, kelenjar ludah,
tenggorokan, dan kelenjar getah bening di leher. Faktor risiko yang
terkait dengan kanker jenis ini yang paling banyak di teliti yaitu karena
penggunaan tembakau (merokok) dan konsumsi alkohol. Gejala dapat
berupa benjolan atau nyeri yang tidak kunjung sembuh, sakit/radang
tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, kesulitan menelan,
perubahan atau suara serak.
i) Sarkoma (Sarcoma)
Jenis kanker ini adalah berupa jaringan yang menghubungkan struktur
di sekelilng tubuh. Sarkoma tulang dan jaringan lunak adalah jenis
utama sarkoma. Sarkoma merupakan jenis kanker langka (1% dari
semua jenis kanker) dan kanker ini lebih umum terjadi pada anak-
anak. Sarkoma sulit dikenali, karena dapat tumbuh di mana saja. Tanda
pertama adalah terdapat benjolan namun tidak terasa nyeri. Saat
benjolan ini membesar, akan menekan saraf atau otot pasien dan
membuat tubuh merespons (tidak nyaman), bisa terjadi kesulitan
bernafas juga secara bersamaan. Faktor risiko Sarkoma belum banyak
diketahui meskipun sudah banyak dilakukan penelitian, namun
beberapa peneliti menyebutkan mungkin karena faktor keturunan,
kelainan tulang, kelainan genetik, atau paparan radiasi selama
pengobatan untuk kanker yang sebelumnya telah terjadi.
j) Kanker Ginjal (Kidney cancer)
Kanker ini adalah kanker yang paling umum baik pada pria maupun
wanita. Hampir pada semua kasus kanker ginjal pertama kali muncul
pada lapisan tabung kecil (Tubulus) di ginjal. Faktor risiko kanker ini
antara lain merokok, kondisi genetik, dan penyalahgunaaan obat
pereda nyeri untuk waktu yang lama. Tanda dan gejala pada kanker
jenis ini antara lain terdapat darah di dalam urine, nyeri tepat di bawah
tulang rusuk, benjolan atau bengkak pada area ginjal, penurunan berat
badan, kehilangan nafsu makan dan lain sebagainya.
k) Kanker Hati (Liver cancer)
Nama lain dari kanker ini yaitu hepatic cancer atau hepatocellular
carcinoma merupakan kanker yang terjadi pada jaringan hati. Tanda
dan gejala pada kanker ini cenderung tidak dirasakan atau disadari oleh
pasien, kondisi terkait seperti penurunan berat badan, kehilangan selera
makan, mual dan muntah, nyeri atau bengkak di perut, merasa sangat
kenyang meskipun makanannya dalam porsi yang kecil, kekuningan
pada kulit dan kulit terasa gatal.
l) Leukimia
Leukimia merupakan penyakit heterogen yang dimulai dari sel puncak
hematopoietik yang mengarah ke abnormal proliferasi sel darah di
sumsum tulang dan darah tepi. Gejala umum leukimia antara lain
berupa nyeri pada tulang atau persendian, pembengkakan kelenjar
getah bening, demam, merasa lelah, mudah berdarah dan memar,
sering infeksi, ketidaknyamanan atau pembengkakan di perut,
penurunan berat badan, atau kehilangan nafsu makan.
m) Kanker Paru (Lung cancer)
Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang dimulai di
tenggorokan (trakea), saluran nafas utama (bronkus), atau jaringan
paru-paru. Faktor risiko paling utama yaitu merokok. Eksposur pasif
asap tembakau juga dapat menyebabkan kanker paru-paru. Tanda
gejala yang terjadi yaitu batuk terusmenerus, batuk darah, sesak nafas,
kelelahan, penurunan berat badan, lendir berdarahm mengi dan nyeri
atau sakit saat bernafas.
n) Limfoma (Lymphoma)
Limfoma merupakan kanker sistem limfatik. Sistem limfatik
merupakan jaringan yang komplek dari pembuluh limfatik, kelenjar
getah bening dan organ lain termasuk limpa dan kelenjar timus. Tanda
dan gejala antara lain pembengkakan tanpa rasa sakit pada kelenjar
getah bening, seringkali di leher atau ketiak. Pembengkakakn juga bisa
terjadi di selangkangan dan perut.
o) Melanoma
Melanoma juga dikenal sebagai melanoma maligna, merupakan jenis
kanker kulit yang berkembang di dalam sel (melanosit) yang
menghasilkan melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit).
Tanda gejala melanoma yang paling umum yaitu munculnya nevus
pigmentosus (tahi lalat) baru atau perubahan nevus pigmentosus yang
sudah ada.
p) Mieloma (Myeloma)
Kanker ini merupakan sebuah kanker yang timbul dari sel plasma,
sejenis sel darah putih yang dibuat di sumsum tulang. Penyakit ini
termasuk dalam spektru kelainan disebut sebagai “diskrasia sel
plasma”. Tanda dan gejala berupa nyeri tulang dan tulang mudah
patah, sering infeksi dan demam, haus berlebuhan, peningkatan buang
air kecil, mual dan penurunan berat badan, dan sembelit.
q) Kanker Ovarium (Ovarian cancer)
Kanker ovarium merupakan kanker yang pertumbuhannya terjadi di
ovarium. Tanda dan gejala kanker ovarium antara lain, mual muntah,
penurunan berat badan, sesak nafas, kelelahan, dan kehilangan nafsu
makan.
r) Kanker Pankreas (Pancreatic Cancer)
Kanker ini disebabkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal dan tidak
terkendali di pankreas. Tanda dan gejala pada kanker ini antara lain
sakit pada abdomen, penurunan berat badan, diare, dan penyakit
kuning. Faktor risiko paling utama yaitu Merokok. Kelebihan berat
badan (Obesitas) juga merupakan salah satu faktor risikonya.
s) Kanker Prostat (Prostate Cancer)
Kanker ini merupakan penyakit yang hanya menyerang pria. Kanker
mulai tumbuh secara tidak normal di prostat (yaitu sebuah kelenjar
dalam sistem reproduksi pria). Tanda dan gejala kanker prostat yaitu,
sering buang air kecil, nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
atau ejakulasi, darah dalam urin, dan nyeri atau kekakuan di punggung
bawah. Faktor risiko antara lain pria di atas usia 65 tahun.

D. Patofisiologi Kanker
Menurut (Fariha Ramadhaniah, Desy Khairina, Dian Triana Sinulingga,
Evlina Suzanna, 2018) Karsinogenesis (proses perubahan sel-sel normal
menjadi abnormal diawali dengan terjadinya kerusakan yang disebut
kanker). Terjadinya karsinogenesis mencakup 3 tingkatan sbb :
1. Tahapan Inisiasi (initiation) Tahap ini merupakan tahap awal
munculnya kanker yang terjadi dikarenakan oleh kerusakan genetik
ireversibel (pertumbuhan atau perkembangan) pada sel normal.
Ditahap ini akan terjadi mutasi dan perubahan struktur pada
Deoxyribonucleic Acid (DNA) yang menyebabkan kelainan.
Gangguan dan atau perubahan pada struktur DNA akan menyebabkan
proses aktivasi gen (protooncogene) yang merupakan gen
pertumbuhan akan membuat sel tumbuh lebih cepat dan menghambat
gen (suppresor gene) yang berfungsi sebagai gen penahan.
2. Tahapan Promosi (tumor promotion) Tahap ini merupakan tahapan
proliferasi (siklus pembelahan sel) awal pada sebuah klon (clonal
expansion). Ketika sel semakin sering terjadi pembelahan, maka
terjadinya mutasi semakin meningkat dan sel tersebut menjadi sel yang
ganas. Proses ini menurut beberapa penelitian membutuhkan waktu
beberapa tahun.
3. Tahapan Perkembangan (Progression) Tahapan terakhir pada
karsinogenesis yaitu progression, tahapan ini ditandai dengan mulai
terjadi proses angiogenesis(pembentukan pembuluh darah baru dari
pembuluh yang sebelumnya), proses invasi dan infiltrasi dari jaringan
sekitar kemudian bermetastasis ke jaringan lain.
E. Manajemen Medis Kanker
Penatalaksanaan pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup untuk pasien dengan diagnosa kanker. Terdapat beberapa cara untuk
pengobatan pasien dengan diagnosa kanker antara lain :
1. Radioterapi Terapi ini merupakan salah satu terapi kanker dengan
penggunaan radioaktif untuk menghancurkan sel tumor maligna. Jenis
terapi kanker yang ada di Indonesia yaitu dengan menggunakan jenis
sinar radiasi antara lain Kobalt-60, Sinar Gamma dan Sinar-X.
2. Pembedahan Terapi ini bertujuan untu menghilangkan dan mengambil
sel tumor. Pembedahan ini umumnya akan berhasil jika sel kanker
belum terjadi metastasis.
3. Kemoterapi Terapi ini merupakan terapi dengan menggunakan obat
anti kanker. Obat ini bekerja dengan membuat sel apoptosis
(programed cell death).
4. Imunoterapi Secara umum, imunoterapi merupakan suatu terapi yang
memanfaatkan bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh untuk
mengatasi masalah kanker.

2.2 Jurnal

Penulis &
Judul Desain
No. Tahun Variabel Hasil
Penelitian Penelitian
Penelitian
1. Gambaran Putu Variabel Kuantitatif Seluruh jenis
Bermain Santya independen dengan desain bermain
Terapeutik Novita meliputi penelitian terapeutik
Sebagai Lestari, pengukuran deskriptif, dapat
Pengalihan Kadek skala nyeri rancangan dimainkan
Nyeri Pada Cahya dan penelitian oleh anak
Pasien Anak Utami, pemberian crosssectional dalam waktu
Kanker Post Komang terapi efektif selama
Kemoterapi Di Menik Sri bermain, 15 menit
Rumah Krisnawati variabel hingga 1 jam,
Singgah tahun dependen sehingga efek
Yayasan 2020 skala nyeri terapeutik
Peduli Kanker setelah didapat secara
Anak Bali melakukan maksimal yaitu
terapi meningkatkan
bermain rasa bahagia,
mengurangi
stres dan
mengurangi
nyeri post
kemoterapi.
2. Manajemen Labora Variabel Kualitatif Terapi musik
Nyeri Pada Sitinjak, independen dengan dapat
Pasien Kanker Leo skala nyeri, wawancara membantu
Payudara Rulino, variabel terstruktur, mengatasi
Dengan Regina dependen studi dokumen, stress,
Menggunakan Masliah respon dan observasi mencegah
Tehnik tahun setelah menggunakan penyakit dan
Distraksi 2018 pemberian instrumen meringankan
Terapi Musik terapi yang sudah rasa sakit.
Di RSUD Koja distraksi ditetapkan.
3. Manajemen Siti Variabel Kualitatif Penanganan
Nyeri Pada Aisyah independen dengan studi nyeri pada
Lansia Dengan tahun meliputi dokumen dan lansia dengan
Pendekatan 2017 pengukuran observasi metode non
Non skala nyeri farmakologi
Farmakologi dan dampak dapat
nyeri. membantu
Variabel lansia dalam
dependen menurunkan
keefektifan nyeri
terapi
nonfarmako
logi

2.3 Analisa Jurnal


Pada jurnal penelitian “Gambaran Bermain Terapeutik Sebagai Pengalihan
Nyeri Pada Pasien Anak Kanker Post Kemoterapi Di Rumah Singgah Yayasan
Peduli Kanker Anak Bali” menggunakan metode kuantitatif dengan desain
penelitian deskriptif, rancangan penelitian crosssectional. Pemilihan media
dengan berbagai jenis permainan seperti sangat cocok digunakan dalam teknik
terapeutik pengalihan nyeri pada anak-anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa
sebagian besar responden berusia dibawah usia 11 tahun. Hasil penelitian ini
sejalan dengan beberapa data dari NCI (2019) yang menyatakan bhwa anak-anak
sejak lahir hingga berumur 14 tahun sangat rentan terkena kanker dan terdapat
11.060 kematian akibat kanker sampai tahun 2019. Hal tersebut disebabkan
karena anak memiliki faktor risiko sebagai penyebab kanker yaitu, kelainan
genetik, imunodefisiensi, paparan radiasi, konsumsi obat karsinogenik, terapi
immunosupressive, dan infeksi virus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memilki
kanker leukemia. Seluruh jenis bermain terapeutik dapat dimainkan oleh anak
dalam waktu efektif selama 15 menit hingga 1 jam, sehingga efek terapeutik
didapat secara maksimal yaitu meningkatkan rasa bahagia, mengurangi stres dan
mengurangi nyeri post kemoterapi. Salah satu bermain terapeutik, yaitu puzzle
memiliki banyak manfaat untuk anak dengan kanker salah satunya sebagai teknik
distraksi terhadap nyeri. Puzzle merupakan permainan yang mampu
mengembangkan cara berpikir anak, meningkatkan kemampuan anak dalam
mengkoordinasikan motorik kasar dan halus. Memasang kembali potongan puzzle
akan membantu anak bagaimana mengingat gambar, warna, dan bentuk
sebelumnya sehingga hal inilah yang membuat anak mengalihkan fokus nyeri
menuju fokus lainnya yang lebih menarik.
Pada jurnal penelitian “Manajemen Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara
Dengan Menggunakan Tehnik Distraksi Terapi Musik Di RSUD Koja”
menggunakan pendekatan studi kasus, dengan wawancara terstruktur, studi
dokumen, dan observasi menggunakan instrumen yang sudah ditetapkan.
Partisipan dalam penelitian adalah dua orang pasien kanker payudara yang
mengalami nyeri di RSUD Koja. Penyajian data kualitatif dalam bentuk narasi
dan disertai ringkasan ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang merupakan
data pendukungnya. Pada penderita Kanker payudara akan timbul rasa nyeri
apabila sel kanker sudah membesar, sudah timbul luka, atau bila sudah muncul
metastase ke tulang. Nyeri pada kanker merupakan satu fenomena yang subjektif.
Yang merupakan gabungan antara fisik dan non fisik. Nyeri berasal dari berbagai
bagian tubuh ataupun sebagai akibat dari terapi dan prosedur yang dilakukan
termasuk operasi kemoterapi, dan radioterapi. Nyeri yang dialami oleh penderita
kanker payudara diakibatkan oleh pengaruh langsung terhadap organ yang terkena
dan pengaruh langsung terhadap jaringan lunak yang terkena.(Fadilah, Astuti, &
Santy, 2016).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan keperawatan yang telah
dilakukan selama 2 kali 24 jam diperoleh respon membaik ditandai dengan adanya
penurunan skala nyeri pada kedua klien saat evaluasi. Kondisi skala nyeri tercatat
di evaluasi Ny.M dengan skala nyeri 2 dan Ny.S dengan skala nyeri 0. Klien Ny.S
menunjukan peningkatan kondisi yang lebih cepat daripada Ny.M. Hal ini
disebabkan selama perawatan 2 kali 24 jam di Rumah Sakit Ny.S lebih mengikuti
program pemberian terapi daripada Ny.M yang saat terapi kadang tertidur.
Evaluasi keberhasilan penerapan prosedur pemberian terapi musik pada kedua
klien menunjukan bahwa kondisi Ny.S lebih cepat membaik dibandingkan dengan
kondisi Ny.M. hal tersebut disebabkan Ny.S lebih mematuhi program pemberian
terapi musik, karena, pada saat pemberian terapi musik Ny.M malah tertidur,
sedangkan Ny.S meresapi dan menghayati pemberian terapi musik sampai benar-
benar masuk ke dalam otak, sehingga saat di hayati gelombang musik klasik
dengan ketukan 4/4 masuk ke dalam otak, sehingga gelombang otak sampai di
gelombang alfa, terjadi relaksasi dari otak, ke jantung menurunkan detak jantung,
hasilya seluruh tubuh menjadi lebih rileks dan pikiran menjadi lebih tenang. Hal
ini di tandai dengan respon klien yang mengatakan langsung pikirannya menjadi
lebih tenang dan tubuhnya lebih rileks. Sedangkan Ny.M responnya tertidur,
Sehingga terapi yang dilakukan hasilnya kurang maksimal.
Pada jurnal ke-3 yaitu “Manajemen Nyeri Pada Lansia Dengan Pendekatan
Non Farmakologi” menggunakan pendekatan secara farmakologik pada lansia.
Tehnik distraksi adalah tehnik yang dilakukan untuk mengalihkan perhatian klien
dari nyeri seperti: melakukan hal yang sangat disukai, bernafas lembut dan
berirama secara teratur. Terapy music adalah proses interpersonal untuk
digunakan untuk mempengaruhi keadaan fisik, emosional, mental, estetik dan
spiritual, untuk mendukung proses belajar dan membangun rasa percaya diri.
Masage atau pijatan merupakan manipulasi yang dilakukan pada jaringan lunak
yang bertujuan untuk mengatasi masalah fisik, fungsional atau terkadang
psikologi. Guide Imaginary yaitu upaya yang dilakukan untuk mengalihkan
persepsi rasa nyeri dengan mendorong pasien untuk mengkhayal dengan
bimbingan. Relaksasi adalah keadaan dimana klien membayangkan dirinya dalam
keadaan damai dan tenang. Akupuntur yaitu tehnik pengobatan cina untuk
memblok chi dengan jarum dan menusuknya ke titik-titik tubuh tertentu yang
bertujuan untuk menciptakan keseimbangan yin dan yang. Termal terapi yaitu
terapi dengan memanasi bagian tubuh tertentu yang nyeri, memanasi bagian tubuh
yang nyeri, otot yang lelah akan membuka pembuluh darah sehingga
meningkatkan aliran oksigen dan menghilangkan iritasi kimia yang terjadi.
Hasil penelitian membuktikan tentang keefektifan terapi non farmakologis.
Pada penelitian yang dilakukan Dina Dewi tentang pengaruh teknik relaksasi
nafas dalam terhadap penurunan persepsi nyeri menunjukkan adanya pengaruh
yang signifikan antara pemberian teknik relaksasi nafas dalam dengan uji analisis
Wilcoxon Test menunjukkan nilai ρ = 0,005 < α = 0,05. Pada penelitian (Ani,
2014) tentang adanya pengaruh terapi kompres hangat dalam menurunkan nyeri
persendian osteoartritis pada lanjut usia dengan analisis uji paired T Test
menunjukkan ρ = 0,000 dan nilai rata-rata 2,83. Pada penelitian Theresia (2015),
tentang efektifitas latihan lutut terhadap penurunan intensitas nyeri pasien
osteoarthritis lutut menunjukkan efektif menurunkan nyeri lutut dengan nilai ρ =
0,004.

2.4 Saran

Disarankan untuk menggunakan teknik ini sebagai intervensi keperawatan


mandiri pada pasien dengan masalah keperawatan nyeri baik pada anak, dewasa,
ataupun lansia. Dan disarankan juga terdapat penambahan jenis terapi non
farmakologi seperti Masase, relaksasi dan guide imagery, stimulasi saraf dengan
listrik transkutan, penggunaan kompres panas dan dingin, sentuhan terapeutik,
meditasi, hipnotis dan akupresur, TENS (Transcutaneus Electrical Nerve
stimulation), hal ini dilakukan sebagai upaya pengurangan atau pengalihan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai