Kanker Testis
1. Pengertian
Kanker testis adalah kondisi yang terjadi ketika sel-sel pada testis
tumbuh secara tidak terkendali. Kanker testis termasuk jenis kanker yang
cukup langka. Kondisi ini paling sering terjadi pada pria usia 15-49 tahun.
Testis adalah organ seks pria yang berbentuk oval yang berada di dalam
skrotum atau kantong kemaluan. Testis memiliki peran penting dalam sistem
reproduksi pria, yaitu menghasilkan hormon testosteron dan sperma. Kedua
hormon ini memiliki peran yang vital dalam perkembangan dan fungsi
seksual seorang pria.
a. Kanker testis sel nutfah (germ cell). Ini adalah jenis kanker testis
paling umum Sekitar 95 persen dari semua kasus kanker testis masuk
ke dalam kategori ini. Sel nutfah adalah jenis sel yang digunakan tubuh
untuk membentuk sperma. Kanker testis jenis ini dibagi dua, yaitu
seminoma dan nonseminoma. Kanker jenis seminoma tumbuh lebih
lambat dibandingkan dengan kanker jenis nonseminoma.
b. Limfoma. Sekitar 4 persen kasus kanker testis yang terdata masuk ke
dalam jenis ini.
c. Tumor sel Leydig. Sekitar 1-3 persen kasus kanker testis yang terdata
masuk ke dalam jenis ini.
d. Tumor sel Sertoli. Ini adalah jenis kanker testis yang paling jarang
terjadi, yaitu hanya 1 persen.
b. Rasa sakit yang tajam dan rasa pegal pada bagian testis dan skrotum.
Skrotum juga terasa berat. Rasa ini bisa datang dan pergi.
c. Terjadi penimbunan cairan di dalam skrotum dan pasien akan merasa
mudah lelah ketika sel kanker tumbuh di dalam testis.
Jika tidak segera ditangani, kanker testis bisa menyebar ke bagian tubuh
yang lain (metastatis). Apabila kondisi ini terjadi, maka gejala-gejala lainnya
juga akan muncul. Biasanya, kanker testis akan menyebar ke kelenjar getah
bening, lalu bisa menyebar ke abdomen atau perut, dan paru-paru. Kanker
ini juga bisa menyebar ke organ hati, tulang, dan otak, meski jarang sekali
terjadi.
e. Sesak napas.
Pemicu utama kanker testis tidak diketahui secara pasti sampai saat ini.
Namun yang jelas, kanker testis terjadi ketika sel-sel di dalam testis tumbuh
secara pasti, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko
keparahan atau stadium kanker yang dialami oleh pasien. Metode pengobatan
untuk mematikan sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa. Pada kasus tertentu,