Anda di halaman 1dari 15

Kanker Rahim : tumor ganas pada endometrium

1. Definisi Kanker Rahim adalah tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim). Kanker rahim biasanya terjadi setelah masa menopause, paling sering menyerang wanita berusia 50 - 60 tahun. Kanker bisa menyebar (metastase) secara lokal maupun ke berbagai bagian tubuh (misalnya kanalis servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim, sistem getah bening atau ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah). 2. PENYEBAB Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi tampaknya penyakit ini melibatkan peningkatan kadar estrogen. Salah satu fungsi estrogen yang normal adalah merangsang pembentukan lapisan epitel pada rahim. Sejumlah besar estrogen yang disuntikkan kepada hewan percobaan di laboratorium menyebabkan hiperplasia endometrium dan kanker. Wanita yang menderita kanker rahim tampaknya memiliki faktor resiko tertentu. (faktor resiko adalah sesuatu yang menyebabkan bertambahnya kemungkinan seseorang untuk menderita suatu penyakit). Wanita yang memiliki faktor resiko tidak selalu menderita kanker rahim, sebaliknya banyak penderita kanker rahim yang tidak memiliki faktor resiko. Kadang tidak dapat dijelaskan mengapa seorang wanita menderita kanker rahim sedangkan wanita yang lainnya tidak. Penelitian telah menemukan beberapa faktor resiko pada kanker rahim: 1. Usia, Kanker uterus terutama menyeranga wanita berusia 50 tahun keatas. 2. Hiperplasia endometrium 3. Terapi Sulih Hormon (TSH), TSH digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis dan mengurangi resiko penyakit jantung atau stroke. Wanita yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko yang lebih tinggi. Pemakaian estrogen dosis tinggi dan jangka panjang tampaknya mempertinggi resiko ini. Wanita yang mengkonsumsi estrogen dan progesteron memiliki resiko yang lebih rendah karena progesteron melindungi rahim. 4. Obesitas, Tubuh membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga wanita yang gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen merupakan penyebab meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obes.

5. Diabetes (kencing manis) 6. Hipertensi (tekanan darah tinggi) 7. Tamoksifen, Wanita yang mengkonsumsi tamoksifen untuk mencegah atau mengobati kanker payudara memiliki resiko yang lebih tinggi. Resiko ini tampaknya berhubungan dengan efek tamoksifen yang menyerupai estrogen terhadap rahim. Keuntungan yang diperoleh dari tamoksifen lebih besar daripada resiko terjadinya kanker lain, tetapi setiap wanita memberikan reaksi yang berlainan. 8. Ras, Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita kulit putih. 9. Kanker kolorektal 10. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun 11. Menopause setelah usia 52 tahun 12. Tidak memiliki anak 13. Kemandulan 14. Penyakit ovarium polikista 15. Polip endometrium. 3. GEJALA Gejalanya bisa berupa:
y y y

Perdarahan rahim yang abnormal Siklus menstruasi yang abnormal Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi)

y y

Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)

y y y y

Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause) Nyeri atau kesulitan dalam berkemih Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

4. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:


y y y y

Pemeriksaan panggul Pap smear USG transvagina Biopsi endometrium.

Untuk membantu menentukan stadium atau penyebaran kanker, dilakukan pemeriksaan berikut: 1. Pemeriksaan darah lengkap 2. Pemeriksaan air kemih 3. Rontgen dada 4. CT scan tulang dan hati 5. Sigmoidoskopi 6. Limfangiografi 7. Kolonoskopi 8. Sistoskopi. Staging (Menentukan stadium kanker) 1. Stadium I : kanker hanya tumbuh di badan rahim 2. Stadium II : kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks 3. Stadium III : kanker telah menyebar ke luar rahim, tetapi masih di dalam rongga panggul dan belum menyerang kandung kemih maupun rektum. Kelenjar getah bening panggul mungkin mengandung sel-sel kanker. 4. Stadium IV : kanker telah menyebar ke dalam kandung kemih atau rektum atau kanker telah menyebar ke luar rongga panggul. 5. PENGOBATAN Pemilihan pengobatan tergantung kepada ukuran tumor, stadium, pengaruh hormon terhadap pertumbuhan tumor dan kecepatan pertumbuhan tumor serta usia dan keadaan umum penderita. Metode pengobatan: 1. Pembedahan Kebanyakan penderita akan menjalani histerektomi (pengangkatan rahim). Kedua tuba falopii dan ovarium juga diangkat (salpingo-ooforektomi bilateral) karena sel-sel tumor bisa menyebar ke ovarium dan sel-sel kanker dorman (tidak aktif) yang mungkin tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. Jika ditemukan sel-sel kanker di dalam kelenjar getah bening di sekitar tumor, maka kelenjar getah bening tersebut juga diangkat. Jika sel kanker telah ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka kemungkinan kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Jika sel kanker belum menyebar ke luar endometrium (lapisan rahim), maka penderita tidak perlu menjalani pengobatan lainnya. 2. Terapi penyinaran (radiasi) Digunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi penyinaran merupakan terapi lokal, hanya menyerang sel-sel kanker di daerah yang disinari. Pada stadium I, II atau III dilakukan terapi penyinaran dan pembedahan. Penyinaran bisa dilakukan sebelum pembedahan (untuk memperkecil ukuran tumor) atau setelah pembedahan (untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa). Ada 2 jenis terjapi penyinaran yang digunakan untuk mengobati kanker rahim :
y

Radiasi eksternal : digunakan sebuah mesin radiasi yang besar untuk mengarahkan sinar ke daerah tumor. Penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama beberapa minggu dan penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit. Pada radiasi eksternal tidak ada zat radioaktif yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Radiasi internal : digunakan sebuah selang kecil yang mengandung suatu zat radioaktif, yang dimasukkan melalui vagina dan dibiarkan selama beberapa hari. Selama menjalani radiasi internal, penderita dirawat di rumah sakit.

3. Kemoterapi Pada terapi hormonal digunakan zat yang mampu mencegah sampainya hormon ke sel kanker dan mencegah pemakaian hormon oleh sel kanker. Hormon bisa menempel pada reseptor hormon dan menyebabkan perubahan di dalam jaringan rahim. Sebelum dilakukan terapi hormon, penderita menjalani tes reseptor hormon. Jika jaringan memiliki reseptor, maka kemungkinan besar penderita akan memberikan respon terhadap terapi hormonal. Terapi hormonal merupakan terapi sistemik karena bisa mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Pada terapi hormonal biasanya digunakan pil progesteron. Terapi hormonal dilakukan pada:
y

Penderita kanker rahim yang tidak mungkin menjalani pembedahan ataupun terapi penyinaran

y y

Penderita yang kankernya telah menyebar ke paru-paru atau organ tubuh lainnya Penderita yang kanker rahimnya kembali kambuh.

Jika kanker telah menyebar atau tidak memberikan respon terhadap terapi hormonal, maka diberikan obat kemoterapi lain, yaitu siklofosfamid, doksorubisin dan sisplastin. Efek samping pengobatan kanker Pengobatan kanker bisa menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan yang sehat, karena itu bisa menimbulkan beberapa efek samping yang tidak diharapkan. Efek samping tersebut tergantung kepada berbagai faktor, diantaranya jenis dan luasnya pengobatan. Setelah menjalani histerektomi, penderita biasanya mengalami nyeri dan merasa sangat lelah. Kebanyakan penderita akan kembali menjalani aktivitasnya yang normal dalam waktu 4-8 minggu setelah pembedahan. Beberapa penderita mengalami mual dan muntah serta gangguan berkemih dan buang air besar. Wanita yang telah menjalani histerektomi tidak akan mengalami menstruasi dan tidak dapat hamil lagi. Jika ovarium juga diangkat, maka penderita juga mengalami menopause. Hot flashes dan gejala menopause lainnya akibat histerektomi biasanya lebih berat dibandingkan dengan gejala yang timbul karena menopause alami. Pada beberapa penderita, histerektomi bisa mempengaruhi hubungan seksual. Penderita merasakan kehilangan sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan hubungan seksual. Histerektomi Efek samping dari terapi penyinaran sangat tergantung kepada dosis dan bagian tubuh yang disinari. 1. Biasanya kulit menjadi kering dan merah, rambut di daerah yang disinari mengalami kerontokan, nafsu makan berkurang dan kelelahan yang luar biasa. 2. Beberapa penderita merasakan gatal-gatal, kekeringan dan perih pada vaginanya. 3. Penyinaran juga menyebabkan diare atau sering berkemih. 4. Radiasi juga bisa menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sel darah putih. 5. Wanita yang mengkonsumsi progesteron bisa mengalami peningkatan nafsu makan, penimbunan cairan dan penambahan berat badan. Jika masih mengalami menstruasi, maka siklusnya bisa mengalami perubahan. 4. PENCEGAHAN Setiap wanita sebaiknya menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear secara rutin, untuk menemukan tanda-tanda pertumbuhan yang abnormal.

Wanita yang memiliki faktor resiko kanker rahim sebaiknya lebih sering menjalani pemeriksaan panggul, Pap smear dan tes penyaringan (termasuk biopsi endometrium). Telah hadir formula rahasia pusaka wanita untuk menjaga kesegaran dan kesehatan organ intim wanita. Crystal-X (CX) diramu dari tumbuhan dan bahan organik yang mengandung sulfur, antiseptik, dan minyak vinieill yang ampuh merawat, menjaga kesehatan dan kesegaran vagina sehingga terbebas dari kuman, bakteri negatif dan jamur merugikan, serta mencegah resiko serangan kanker organ kewanitaan

Manfaat dan Fungsi Crystal-X : 1. Membunuh kuman, jamur dan bakteri. 2. Mengaktifkan dan melenturkan miss V. 3. Menghilangkan bau tak sedap. 4. Mencegah dan menyembuhkan keputihan. 5. Membersihkan kerak dan kotoran di selaput miss V. 6. Menambah kepekaan terhadap daya rangsang. 7. Menyembuhkan iritasi diselaput miss V. 8. Mencegah tejadinya kanker alat reproduksi wanita. Cara Pemakaian Crystal X 1. Basahi Crystal X dan masukkan ke dalam Mrs V sedalam 4 cm, putar perlahan dalam 10 hitungan. 2. Keluarkan dan bersihkan dengan air. Setelah dilap dengan kain kering yang bersih dan simpan ditempat kering. Dosis Pemakaian
y y

1 s.d 2 kali sehari sehabis mandi (untuk perawatan) Bisa lebih dari 2 kali untuk yang punya kasus kronis, dan diputar dalam hitungan yang lebih lama.

Disarankan dipakai sebelum dan sesudah berhubungan intim.

Catatan : Memberi efek kesat/rapat yang lebih dan seringkali membuat tidak nyaman pihak wanita bila intercourse tidak diawali foreplay yang cukup. Lalu bagaimana dengan mereka yang masih gadis dan remaja? Biang keputihan juga suka mendatangi daun muda. Jangan khawatir karena Natural Crystal X juga bisa digunakan untuk kaum remaja, tentunya dengan cara yang berbeda dengan wanita yang sudah menikah. Cara Pemakaian : 1. Rendam Crystal X dalam air suam-suam kuku selama 1 menit dan dipakai untuk membersihkan organ kewanitaan. 2. Dengan cara yang sama dengan No1 tetapi menggunakan kain yang halus setelah dicelupkan dipakai membersihkan organ kewanitaan. 3. Sediakan air suam-suam kuku dalam baskom, rendam Crystal X 1 menit dan rendam secara langsung dengan cara merendam/ mendudukinya. Efek posistif yang muncul : 1. Dalam pemakaian 1-7 hari akan keluar kotoran dari vagina dan tiap orang bentuknya berbeda. Ini bukti bahwa ternyata rongga vagina itu kotor dan perlu dibersihkan. Pakailah terus pasti akan menjadi bersih. 2. Akan keluar cairan bening yang berefek rasa gatal, hal ini wajar karena cairan bening tersebut mengandung bakteri, terus pakai gatal-gatal akan hilang dengan sendirinya. 3. Vagina akan bersih, tidak berbau, kencang dan menyempit. Efeknya akan memberikan kepuasan anda & pasangan Anda. 4. Pemakaian jangka panjang tidak akan memberikan efek negatif karena Crystal-X dirancang untuk mencegah penyakit dan penggunaannya pada organ luar sehingga tidak berefek pada organ dalam. Berikan kejutan pada sang suami dan katakan bahwa Anda sangat mencintainya. Atau bagi Anda para suami, berikan Natural Crystal X sebagai kado terindah untuk istri tercinta dan nikmati sensasi yang luar biasa.
y

CuKuP OrDeR ViA InBoX atau SmS ke: 0818.0408.0101

Kanker serviks pembunuh Banyak Wanita


10 May 2010 No Comments kobul8222Posted under Kesehatan Tags: Deteksi Kanker Serviks, Hidup Sehat, histerektomi, Inspeksi Visual, kanker leher rahim, kanker mulut rahim, Kanker Serviks, kondiloma

akuminatum, Mencegah Kanker Serviks, organ reproduksi, Pap smear, The Silent Killer, Thin prep, virus HPV (human papillomavirus)

Kanker Serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.

Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV????..

HPV
Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks


Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai The Silent Killer. Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks. Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah

ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda. Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV. Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker. Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks


Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
y

IVA

IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap

tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

Pap smear

Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau selsel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
y

Thin prep

Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
y

Kolposkopi

Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mengobati Kanker Serviks


Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan). Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh. Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Mencegah Kanker Serviks


Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
y

Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.

Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.

y y

Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun. Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.

y y

Hindari berhubungan seks dengan banyak partner. Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau. Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.

y y

Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks


Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan. Tampil sempurna adalah dambaan hampir semua wanita di dunia. Kesempurnaan yang abadi yang berlangsung di setiap sisi kehidupannya, baik di lingkungan rumah, keluarga hingga kehidupan pribadi dengan sang suami tercinta. Tak ayal besaran rupiah rela melayang untuk melakukan perawatan, baik wajah, kulit, rambut, bahkan mahkota terindah yang di miliki wanita. Namun, dari sekian banyak wanita di dunia, umumnya porsi perhatian berada pada perawatan luar (wajah, kulit dan rambut) dan seringkali abai dengan organ tercantik ini yang bernama Ms V. Padahal organ ini rawan sekali terhadap serangan kuman dan bibit penyakit yang efeknya bisa sangat berbahaya nantinya. Solusinya : Anda bisa memanfaatkan produk Crystal-X untuk merawat Organ Intim Kewanitaan anda

Manfaat dan Fungsi Crystal-X : 1. Membunuh kuman, jamur dan bakteri. 2. Mengaktifkan dan melenturkan miss V. 3. Menghilangkan bau tak sedap. 4. Mencegah dan menyembuhkan keputihan. 5. Membersihkan kerak dan kotoran di selaput miss V. 6. Menambah kepekaan terhadap daya rangsang. 7. Menyembuhkan iritasi diselaput miss V. 8. Mencegah tejadinya kanker alat reproduksi wanita. Cara Pemakaian Natural Crystal X 1. Basahi Crystal X dan masukkan ke dalam Mrs V sedalam 4 cm, putar perlahan dalam 10 hitungan. 2. Keluarkan dan bersihkan dengan air. Setelah dilap dengan kain kering yang bersih dan simpan ditempat kering. Dosis Pemakaian
y y

1 s.d 2 kali sehari sehabis mandi (untuk perawatan) Bisa lebih dari 2 kali untuk yang punya kasus kronis, dan diputar dalam hitungan yang lebih lama.

Disarankan dipakai sebelum dan sesudah berhubungan intim.

Catatan : Memberi efek kesat/rapat yang lebih dan seringkali membuat tidak nyaman pihak wanita bila intercourse tidak diawali foreplay yang cukup. Lalu bagaimana dengan mereka yang masih gadis dan remaja? Biang keputihan juga suka mendatangi daun muda. Jangan khawatir karena Natural Crystal X juga bisa

digunakan untuk kaum remaja, tentunya dengan cara yang berbeda dengan wanita yang sudah menikah. Cara Pemakaian : 1. Rendam Crystal X dalam air suam-suam kuku selama 1 menit dan dipakai untuk membersihkan organ kewanitaan. 2. Dengan cara yang sama dengan No1 tetapi menggunakan kain yang halus setelah dicelupkan dipakai membersihkan organ kewanitaan. 3. Sediakan air suam-suam kuku dalam baskom, rendam Crystal X 1 menit dan rendam secara langsung dengan cara merendam/ mendudukinya. Efek posistif yang muncul : 1. Dalam pemakaian 1-7 hari akan keluar kotoran dari vagina dan tiap orang bentuknya berbeda. Ini bukti bahwa ternyata rongga vagina itu kotor dan perlu dibersihkan. Pakailah terus pasti akan menjadi bersih. 2. Akan keluar cairan bening yang berefek rasa gatal, hal ini wajar karena cairan bening tersebut mengandung bakteri, terus pakai gatal-gatal akan hilang dengan sendirinya. 3. Vagina akan bersih, tidak berbau, kencang dan menyempit. Efeknya akan memberikan kepuasan anda & pasangan Anda. 4. Pemakaian jangka panjang tidak akan memberikan efek negatif karena Crystal-X dirancang untuk mencegah penyakit dan penggunaannya pada organ luar sehingga tidak berefek pada organ dalam.
y

Cukup Order via InBoX atau SmS ke: 0818.0408.0101

Anda mungkin juga menyukai