PEMBAHASAN
MELAKUKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS GANGGUAN SYSTEM
REPRODUKSI SEPERTI:
2. Invasif karsinoma
o
Papilobular karsinoma
Solid-tubular karsinoma
Scirrhous karsinoma
Special types
Mucinous karsinoma
Medulare karsinoma
Apocrin karsinoma
Tubular karsinoma
Sekretori karsinoma
Lainnya
3. Paget's Disease
Faktor-faktor penyebab
Faktor risiko
Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum
diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya kanker payudara diantaranya:
1. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker
payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan
kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur.
Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama
merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional,
payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara
terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh
sebelum terjadinya perubahan klinis.
4. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker
payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara
Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker
payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan
serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
6. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya
risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko
kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
7. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting
dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat
peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada
studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila
terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi
kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor
Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar
usia 75 tahun
Patofisiologi
Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi,
yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi
tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel
lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel
menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu
diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu
karsinogen).
Gejala klinis
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
1. Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil,
semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada
kulit payudara atau pada puting susu.
2. Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau
kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau
d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan
semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau
busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul
borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada
lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen
sebagai berikut:
terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit,
kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5
cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
Pembedahan
Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang
dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada stadium penyakit, jenis tumor,
umur dan kondisi umum pasien. Ahli bedah dapat mengangkat tumor (lumpectomy),
mengangkat sebagian payudara dan berkelenjar getah bening atau pengangkatan seluruh
Terapi
Radiasi
Ajuvan
Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker
yang tidak terangkat saat pembedahan. Ini dilakukan pada pasien yang telah menjalani
operasi untuk tumor yang terlokalisasi pada suatu area. Efek samping pada kulit berupa:
gatal, kemerahan, kulit kering dan kelelahan.
Terapi
Hormonal
Kemoterapi
Obat kemoterapi digunakan baik pada stadium awal ataupun stadium lanjut penyakit
(tidak dapat lagi dilakukan pembedahan, stadium lanjut yang terlokalisasi atau
metastatik).
Obat kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan untuk terapi kanker
payudara yaitu:
Anthraycline
contoh:
Fluoropyrimidine
doxorubicin,epirubicin,Taxane
contoh:
capecitabine,
contoh:
5-fluorouracil
paclitaxel,docetaxel
(5
fu)
Terapi
Imunologik
Sekitar 20-30% tumor payudara menunjukkan overekspresi atau amplifikasi gen secara
berlebihan. Untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang
untuk menyerang HER2. Trastuzumab dapat menghambat pertumbuhan tumor dan
mematikan sel tumor. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk mendapatkan
manfaat terapi dengan trastuzumab yang merupakan satu-satunya terapi imunologik
untuk terapi kanker payudara.
Mengobati
Pasien
Pada
Tahap
Akhir
Penyakit
Sekitar 50% pasien kanker payudara dapat sembuh, baik dengan terapi awal ataupun
tambahan terapi ajuvan. Bagi 50% lainnya, yaitu pasien yang mengalami metastatik,
pilihan terapi lebih ditujukan untuk meningkatkan angka harapan hidup. Diantara banyak
obat kanker yang diteliti, hanya sedikit yang efektif pada kasus pasien kanker payudara
metastatik, diantaranya trastuzumab dan capecitabine.
Fokus terapi pada kanker stadium akhir adalah memperpanjang harapan hidup tanpa
mengurangi kualitas hidup pasien. Pada pasien kanker payudara dengan HER2-positif,
trastuzumab diberikan sebagai terapi lini pertama untuk kanker payudara metastatik
dengan kombinasi obat kemoterapi lainnya (contoh: docetaxel atau paclitaxel) juga pada
lini kedua ataupun pada lini ketiga sebagai terapi tunggal.
2.TUMOR
Definisi Tumor
TUMOR merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses
pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Dalam bahasa medisnya, TUMOR
dikenal sebagai NEOPLASIA. Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/pembelahan, jadi
NEOPLASIA mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari pertumbuhan sel-sel
di sekitarnya yang normal. Yang perlu diketahui, sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama
yaitu melaksanakan aktivitas fungsional nya serta berkembang biak dengan membelah diri.
Namun pada sel TUMOR yang terjadi adalah hampir semua energi sel digunakan untuk aktivitas
berkembang biak semata. Fungsi perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus), akibatnya
pada sel TUMOR dijumpai inti sel yang membesar karena tuntutan kerja yang meningkat.
Tumor
adalah:
disebut
juga
neoplasma.
Tumor jinak hanya dapat menimbulkan kematian secara langsung terkait dengan lokasi
tumbuhnya yang membahayakan misalnya tumor di leher yang dapat menekan saluran napas.
Terdapat beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak dan ganas ;
Ciri-ciri
o
Tumor
Jinak
Timbulnya ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat di sekitar dan jaringan sehat yang
terdesak. Ini membentuk simpai atau kapsel dari tumor, maka disebut tumor jinak bersimpai atau
berkopset, karena tidak ada pertumbuhan infiltratif maka biasanya tumor jinak mudah
digerakkan
o
dari
dasarnya.
Tumor jinak tidak menimbulkan residif, karena tumor jinak bersimpai maka mudah
dikeluarkan
seluruhnya.
Tumor
jinak
tidak
mengadakan
anak
sebar.
o Tumor jinak tumbuhmnya lambat, sehingga tidak cepat membesar dan pada pemeriksaan
mikroskopik
tidak
ditemukan
gambaran
metosisi
yang
abnormal.
o Intrisel tumor jinak masih menyerupai intisel jaringan asalnya, bentuknya teratur dan aniform.
o
Pada
tumor
jinak
tidak
ditemukan
"
loss
of
polarity
"
o Tumor jinak biasanya tidak menyebabkan kematian bila letaknya pada alat tubuh yang vital.
Ciri-ciri
Tumor
Ganas
kanker.
Tumor ganas setelah di angkat atau diberi pengobatan dengan penyinaran sering tumor ganas
tumbuh lagi. Keadaan ini di sebabkan karena terdapat sel-sel tumor yang tertinggal yang
kemudian
tumbuh
menjadi
besar
membentuk
tumor
pada
tempat
yang
sama.
Pada umumnya tumor ganas sanggup mengadakan anak sebar ditempat lain melalui pembuluh
darah
atau
cairan
getah
bening.
Tumor ganasa tumbuh cepat, maka secara klinik tumornya membesar dan mikroskopik.
Banyak ditemukan mitosis, baik mitosis normal (bipolar) maupun mitosis yang abnormal
(atipik)
Pada tumor ganas terjadi pembelahan yang multiple, terdapat gambaran mikroskopik nitosis
yang
di
Pembelahan
atipik
sel
seperti
diatur
oleh
mitosis
sel,
yaitu
tripolar
oleh
nukleo
atau
protein
multipolar.
dan
kromatin.
Terdiri dari 2 komponen yaitu parenkim yang terdiri atas sel tumor yang berfolifersai dan stoma
yang terdiri atas jaringan kuat dan pembuluh stroma morfologi sel menyerupai selsel normal
(asalnya)
Pada
disebut
tumor
ganas,
letak
sel
yang
satu
deferensiasi.
terhadap
yang
lain
tidak
teratur.
Tumor ganas jika tidak diobati akan menimbulkan kematian pada penderita walaupun letaknya
misalnya pada kaki dan tangan.
Pertumbuhannya.
TUMOR GANAS ( KANKER ) tumbuhnya relative lebih cepat karena memang lebih
aktif dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan cepat
dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau pembusukan yang tidak kunjung sembuh.
Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi
lagi sel-sel tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang berada diujung
tidak mendapat nutrisi dan mati. Jadi hati-hati jika memiliki luka yang kotor dan tidak kunjung
sembuh dengan pengobatan bahkan bertambah luas.
Perluasannya.
TUMOR JINAK tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur
jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang
membatasi antara bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada
TUMOR GANAS ( KANKER ) yang memang tak berkapsul, TUMOR GANAS
( KANKER ) ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya.
Pertumbuhan semacam ini pertama kali ditemukan oleh Hippocrates bapak ilmu kedokteran
dan beliau menamakan sebagai CANCER (bahasa latin dari kepiting) karena menurutnya proses
infiltratif seperti demikian menyerupai bentuk capit kepiting.
Akibat proses infiltratif tersebut, maka jaringan disekitar tumor ganas seringkali rusak,
dan jika jaringan yang diinfiltrasi itu berupa pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat
menimbulkan gejala perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu gejalanya adalah batuk
darah.
Kekambuhan.
TUMOR JINAK umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh lagi.
TUMOR GANAS ( KANKER ) memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses
pembedahannya sulit untuk benar-benar tuntas dikarenakan memang jaringan abnormal ini tidak
berkapsul sehingga sulit untuk dibedakan dan dipisahkan dari jaringan normal sekitarnya yang
sudah diinfiltrasi. Selain itu tumor ganas tahap lanjut umumnya penyebaran sudah lebih luas
bahkan sudah bermetasasis jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin menyembuhkan lagi
karena sel-sel ganas sudah ada hampir di setiap bagian tubuh.
Penyebab dari kista bartholin adalah karena penyumbatan pada saluran kelenjar bartholin yang
menyebabkan akumulasi cairan. Penyebab penyumbatan diduga akibat infeksi atau adanya
pertumbuhan kulit pada penutup saluran kelenjar bartholin. kista dapat terinfeksi, membentuk
abses. Sejumlah bakteri dapat menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang umum, seperti
Escherichia coli (E. coli), serta bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual seperti
gonore dan klamidia.
Gejala dan tanda kista bartholin
Kadang kadang seseorang tidak menyadari jika menderita kista bartholin karena kistanya
masih kecil dan tidak terjadi infeksi. Jika kista bartholin berkembang, maka penderita akan
merasakan adanya benjolan atau massa di dekat lubang vagina meskipun kista bartholin biasanya
tidak menimbulkan rasa sakit.
Jika kista bartholin terinfeksi, maka gejala dan tanda yang mungkin ada adalah :
Sebuah benjolan yang mungkin menimbulkan rasa sakit di dekat lubang vagina
Demam
Sebuah kista atau abses biasanya terjadi hanya pada satu sisi lubang vagina.
Mengambil contoh cairan dari vagina atau leher rahim untuk menguji adanya infeksi
penyakit seksual .
Merekomendasikan tes (biopsi) dari massa untuk memeriksa sel-sel kanker jika
pascamenopause atau lebih dari 40 tahun.
Terapi dan obat kista bartholin tergantung dari ukuran kista, apakah kista menimbulkan gejala
atau tanda, apakah kista terinfeksi atau mengakibatkan abses. Jika kista bartholin tidak
menimbulkan gejala dan tanda tanda maka tidak memerlukan pengobatan. Berikut adalah
beberapa pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan :
Mandi Sitz. Kadang-kadang, perendaman dalam bak berisi air hangat (mandi sitz)
beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari membantu mengecilkan kista dan kista
terinfeksi dan pecah.
Bedah drainase. Sebuah kista yang terinfeksi atau sangat besar umumnya memerlukan
drainase oleh seorang dokter.
Antibiotik. Jika kista terinfeksi atau jika hasil tes menunjukkan penyakit menular
seksual, dokter akan meresepkan antibiotik untuk memastikan bahwa bakteri penyebab
infeksi mati. Tetapi jika abses dikeringkan dengan benar maka antibiotik tidak
diperlukan.
Marsupialization. prosedur ini digunakan oleh dokter jika kista sangat mengganggu dan
kista kambuh kembali. Metode ini biasanya efektif dalam mencegah kekambuhan.
Fibrioma
Vulva
Fibrioma vulva merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat vulva, bertangkai dan
berllokausasi seringkali dibibir besar (labium mayus). Diameternya dapat beberapa sentimeter,
sampai mempunyai berat beberapa kilogram. Pengobatan fibroma vulva, adalah dengan jalan
memotong tangkainya serta menjahit kembali sehingga tidak terjadi perdarahan. Bidan
dilapangan yang menemukan fibroma vulva sebaiknya mengkonsultasikan dengan puskesmas
atau
dokter
ahli.
(Ida Bagus Gde Manuaba, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan Jakarta. EGC. 1998)
TUMOR
UTERUS
Tumor uterus adalah tumor alat genital yang bersifat neoflasma jinak yang terdapat pada
ektoserviks maupun endoserviks-endometrium Atau suatu tumor jinak yang berbatas tegas,
tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous .
Jenis
jenis
tumor
1.Ektoserviks
uterus
berdasarkan
terbagi
atas
letaknya
:
Kista jaringan embrional : berasal dari saluran mesonefridikus wolffi terdapat pada dinding
samping ektoserviks. Kista endometriosis yang letaknya suferfisial. Folikel atau kista nabothi
yaitu kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai
penampilan servisitis. Kista ini jarang mendapat ukuran besar berwarna putih mengkilat bersih
cairan
mucus.
Kalau
kista
ini
membesar
akan
menyebabkan
nyeri.
Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun
persalinan.
Hemangioma ini jarang terjadi biasanya terletak pada superficial yang dapat membesar pada
waktu kehamilan yang dapat menyebabkan metroragi
2.Endoserviks
terdiri
atas:.
adalah suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput lender endoserviks.
Yang tangkainya dapat panjang keluar dari vulva. Epitel yang melapisi adalah epitel
endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasi menjadi lebih semakin kompleks.bagian
polip ini biasa menjadi nekrosis dan mengalami perdarahan . polip ini berkembang karena
pengaruh radang maupun virus.
3.Endometrium
Polip endometrium sering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal
antara lain dari adnoma, adenofibroma, mioma , submukusum, plasenta.insiden tidak diketahui
paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga memperllihatkan
endometrium fungsional. Bisa memperlihatkan hyperplasia kistik. Bisa menonjol melalui
serviks
Adenoma- adenufibroma yang biasannya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang
sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hyperplasia
endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah merahan . Gangguan yang
sering ditimbulkan adalah metroragi sampai menometroragi, infertilitas.Pula mempunyai
kecenderungan
kambuh
kembali.
Mioma submukosum:sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadi
mioma
yang
dilahirkan.
Tumor
berkonsistensi
kenyal
berwarna
putih
Polip plasenta: berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Polip
plasenta menyebabkan uterus mengalami sub-involusi yang menimbulkan perdarahan.
4.Miometrium
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya ,sehingga
dalam
kepustakaan
dikenal
juga
istilah
fibromioma,leiomioma,
ataupun
pibroid.
Berdasarkan otopsi novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma,
pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.Mioma uteri belum pernah terjadi
sebelum menars. Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh.
FAKTOR
Wanita
RESIKO
dengan
Etiologi
nullypara
secara
wanita
pasti
kurang
subur
tidak
).
diketahui
Tetapi ada korelasi antara pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor estrogenprogesteron pada jaringan mioma uteri dan juga dipengaruhi oleh hormone pertumbuhan.
faktor
Resiko
genetic
tinggi
wanita
dengan
umur
diatas
35
tahun
Patofisiologi
Sarang mioma diuterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1-3%, sisanya adalah dari korpurs
uterus.
Menurut
letaknya,mioma
dapat
kita
dapati
sebagai:
Mioma submukosum : berada dibawah endemetrium dan menonjol kedalam rongga uterus.
Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui
saluran serviks (myomgeburt). Mioma subserosum dapat tumbuh diantara kedua lapisan
ligamentum
latum
menjadi
mioma
intraligameter.
Mioma intra mural : mioma terdapat diding uterus diantara serabut mioma meometrium.
Mioma subserosum : apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan
uterus, diliputi oleh serosa. Mioma subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain
misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri Dario uterus, sehingga
disebut wandering / parasitic fibroid.
Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu uterus. Mioma pada servik dapat
menonjol kedalam saluran servik sehingga ostium uteri eksternum berbentuk bulan sabit. Apabila
mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri atas berkas otot polos dan jaringan ikat yang
tersusun seperti konde/ pusaran air ( whorl like pattern), dengan pseudokapsule yang terdiri dari
jaringan ikat longgar yang terdesak karena pertumbuhan sarang mioma ini. Dengan pertumbuhan
mioma dapat mencapai berat lebih 5 kg. jarang sekali mioma ditemukan pada wanita subur
berumur
20 thn, paling banyak pada umur 35 45 tahun ( kurang lebih 25%). Pertumbuhan mioma
diperkirakan memerlukan waktu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar tinju, akan tetapi
beberapa kasus ternyata tumbuh cepat. Setelah menopause banyak mioma menjadi lisut hanya
10
saja
masih
Manifestasi
tumbuh
lebih
lanjut.
klinik
Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma berada (serviks,
intramural,submukus,subserus), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi.
Gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut.
1.
Perdarahan
abnormal
ganguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,menoragia dan dapat juga
terjadi metroragia.
2. Rasa
nyeri
yang timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma,yang disertai nekrosis dan
peradangan.
3. Gejala
dan
tanda
penekanan
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada kandung akan
menyebabkan poliuri, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada
penekanan dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh
limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai.
4. Adanya rasa penuh atau berat pada perut bagian bawah dan teraba massa
5. yang padat kenyal
6. Gangguan haid atau perdarahan abnormal dari uterus yaitu hipermenore
7. Metroragi
8. Dismenorea
9. Rasa nyeri akibat torsi atau mengalami degenerasi
10. Infertilitas
11. Abortus
Umumnya ditemukan pada golongan social ekonomi rendah dengan higine seksual yang kurang
mendapat perhatian. Paritas dan suku/ras tidak mempunyai peran.
Etiologi
Tidak banyak diketahui mengenai factor etiologi jenis tumor ganas ini, meskipun disebut tentang
lambatnya menarche (15-17 tahun) dan awalnya menaupose (40 tahun) dalam riwayat
penyakitnya. Faktor etnik tak berpengaruh, meskipun lesi granulomatosa sering ditemukan pada
suku Negro.
Patologi
Lesi primer sering berupa ulkus dengan tepi induratif, (ulcero-granulating) atau sebagai
tumbuhan eksofitik (wart/kutil) dengan tempat predileksi terutama di labia mayora, labia minora,
klitoris, dan komisura posterior. Lesi bilateral tidaklah jarang, bahkan kedua labia mayora dapat
simetris terkena (kissing). Histologik lebih dari 80% adalah epidermoid dengan diferensiasi baik,
sedang sisanya yang 10% karsinoma basoselulare, adenokarsinoma, fibrosarkoma, atau
miosarkoma, tumor campuran (silindroma dan melanoblastoma) yang merupakan 1-2% dari
semua karsinoma vulva.
Pembagian tingkat
Pembagian dalam tingkat klinik karsinoma vulva
Tingkat 0, kriteria : Kanker in situ, karsinoma intraepitel seperti pada penyakit Bowen, penyakit
Paget yang noninvasif.
Tingkat I, kriteria : Tumor terbatas pada vulva dengan diameter terbesar 2 cm/kurang, kelenjar di
lipat paha tak teraba atau teraba tidak membesar dan mudah digerakkan (mobile), klinis tidak
mencurigakan adanya anak sebar insitu.
Tingkat II, kriteria : Tumor terbatas pada vulva dengan diameter >2 cm, kelenjar di lipat paha
(inguinal) tidak teraba, atau dapat teraba bilateral, tidak membesar dan mobile, klinis tidak
mencurigakan adanya anak sebar di situ.
Tingkat III, kriteria : Tumor dengan setiap ukuran dengan : 1. perluasan ke urethra, atau vagina,
perineum dan anus, dan/atau 2. pembesaran kelenjar lipat paha uni/bilateral, mobile tapi klinis
mencurigakan telah terinfiltrasi oleh sel tumor.
Tingkat IV, kriteria : Tumor dari setiap ukuran yang : 1. Telah menginfiltrasi kandung kemih,
mukosa rektum, atau kedua-duanya termasuk bagian proksimal dari urethra, dan/atau 2. telah
menyebar ke tulang atau metastasis jauh.
Gambaran Klinis dan diagnosis
Biasanya makan waktu cukup lama sebelum penderita meminta pertolongan, oleh karena mereka
pada umumnya dari golongan lansia, malu untuk mengemukakan kepada rekan sebaya, apalagi
kepada mereka yang lebih muda. Bagi mereka yang masih kawin, umumnya sudah tak melayani
suami lagi secara seksual dan tak pernah kelaianan yang ada pada vulvanya disampaikan kepada
suami, sampai pada suatu saat timbul perdarahan atau mengeluarkan bau tak sedap yang
menjadikan orang di seputar menanyakan kepadanya. Diagnosis akan lebih mudah dibuat bila
ditemukan benjolan, ulkus atau lesi yang berdarah. Nyeri biasanya dikeluhkan bila lesinya
terdapat dekat klitoris atau urethra, karena pedih waktu kencing. Superinfeksi dari lesi ganas juga
menimbulkan rasa sakit dan lebih banyak iritasi akibat keputihan yang terus-menerus. Hanya
sekitar 5% yang datang dengan pembesaran kelenjar lipat paha atau abses sebagai keluhan
utama.
Penanganan
Pada tingkat klinik 0 (KIS/intraepitelial karsinoma) dikerjakan vulvektomi dengan mengangkat
kedua labia mayora, labia minora, sebagian mons veneris dan himen.Untuk mengembalikan
tempat yang dari vulva, dapat dikerjakan bedah rekonstruksi menggunakan skin-graft. Eksisi
luas hanya dibenarkan, bila diameter lesi < 2cm, hanya satu dan kedalaman invasi tak lebih dari
1 mm. Untuk lainnya prosedur standar adalah vulvektomi radikal dan limfadenektomi bilateral
en bloc. Jika karena alasan tertentu operasi tak dapat dilakukan, maka dipilih pengobatan dengan
sitostatika, elektrokoagulasi, bedah krio atau dengan sinar laser.
Pada tingkat klinik I dan II dilakukan vulvektomi radikal dengan limfadenektomi bilateral
kelenjar inguinal dalam dan luar, dalam satu tahap (en bloc). Bila kondisi penderita
TUMOR GANAS UTERUS
Kanker Rahim
Kanker Rahim adalah tumor ganas pada endometrium (lapisan rahim).
Kanker rahim biasanya terjadi setelah masa menopause, paling sering menyerang wanita berusia
50-70 tahun.
Kanker bisa menyebar (metastase) secara lokal maupun ke berbagai bagian tubuh (misalnya
kanalis servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim, sistem getah bening atau ke
bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah).
PENYEBAB
Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, tetapi tampaknya penyakit ini melibatkan peningkatan
kadar estrogen.
Salah satu fungsi estrogen yang normal adalah merangsang pembentukan lapisan epitel pada
rahim. Sejumlah besar estrogen yang disuntikkan kepada hewan percobaan di laboratorium
menyebabkan hiperplasia endometrium dan kanker.
Wanita yang menderita kanker rahim tampaknya memiliki faktor resiko tertentu. (faktor resiko
adalah sesuatu yang menyebabkan bertambahnya kemungkinan seseorang untuk menderita suatu
penyakit).
Wanita yang memiliki faktor resiko tidak selalu menderita kanker rahim, sebaliknya banyak
penderita kanker rahim yang tidak memiliki faktor resiko. Kadang tidak dapat dijelaskan
mengapa seorang wanita menderita kanker rahim sedangkan wanita yang lainnya tidak.
GEJALA
Gejalanya bisa berupa:
1.
2.
3.
Perdarahan diantara 2 siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi)
4.
5.
Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun)
6.
7.
Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
8.
9.
Pemeriksaan panggul
Pap smear
USG transvagina
Biopsi endometrium.
PENCEGAHAN
Setiap wanita sebaiknya menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear secara rutin,
untuk menemukan tanda-tanda pertumbuhan yang abnormal.
Wanita yang memiliki faktor resiko kanker rahim sebaiknya lebih sering menjalani
pemeriksaan panggul, Pap smear dan tes penyaringan (termasuk biopsi endometrium).
TUMOR OVARIUM
KISTA
OVARIUM
Definisi
Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh
abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan
lain. Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid
yang tumbuh pada atau sekitar ovarium.
Klasifikasi
Terdapat berbagai macam tumor yang dapat timbul pada ovarium. Ada yang neoplastik dan
nonneoplastik. Beberapa di antara tumor neoplastik bersifat jinak (noncancerous) dan tidak
pernah menyebar di luar ovarium. Tipe lainnya adalah maligna atau ganas (cancerous) dan dapat
menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya. Selanjutnya tumor neoplastik yang bersifat jinak
dapat dibagi menjadi tumor kistik dan tumor solid. Pada umumnya, tumor ovarium dinamai
sesuai dengan asal macam sel tumor dan berdasarkan ganas tidaknya tumor. Terdapat tiga tipe
utama dari tumor ovarium yaitu tumor sel epitel permukaan ovarium (epithelial tumors), dimulai
dari sel yang melindungi permukaan luar ovarium; tumor sel benih (germ cell tumors), dimulai
dari sel yang menghasilkan ova dan tumor sel stroma (sex cord stromal tumors).
Tumor
Nonneoplastik
kista
Kista
Folikel
Korpus
Kista
Kista
Luteum
Lutein
Inklusi
Germinal
Kista
Endometrium
Kista
Stein-Leventhal
Tumor
Neoplastik
Jinak
Kistik
Kistoma
Ovarii
Simpleks
22
Kistadenoma
Ovarii
Kistadenoma
Serosum
Ovarii
Musinosum
Kista
Endometroid
Kista
Dermoid
Solid
Fibroma,
Leimioma,
Fibroadenoma,
Papiloma,
Angioma,
Tumor
Limfangioma.
Brenner
Tumor
sisa
adrenal
(maskulinovo-blastoma)
Ada beberapa macam jenis kista ovarium, yaitu kista fungsional, adalah kista ovarium yang
paling banyak dijumpai. Jenisnya kista folikel dan kista lutein, keduanya dapat hilang dengan
sendirinya. Kista dermoid, adalah jenis kista ovarium yang dapat berasal dari jaringan ektoderm,
mesoderm, bahkan endoderm, sehingga dapat berisi jaringan lemak, rambut, gigi, tulang, dan
kulit. Endometrioma disebut juga kista coklat, termasuk endometriosis eksterna, yaitu adanya
jaringan endometrium yang tumbuh pada ovarium. Adanya kista ini sangat mempengaruhi
fertilitas seseorang. Kista multipel, biasanya terdapat pada wanita yang menstruasinya bersifat
an-ovulasi,
yang
paling
sering
adalah
sindroma
ovarium
polikistik.
Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff.
Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan
oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki
struktur 1,5 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus
luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,
korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama
kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak.
Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista
tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.
Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas
terhadap gonadotropin yang berlebih.
Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadangkadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang disebut
hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan
gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom
hiperstimulasi
ovari,
terutama
bila
disertai
dengan
pemberian
HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam
ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua
jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan
(mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan
keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat
terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ
cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari
3
lapisan
germinal
embrional;
ektodermal,
endodermal,
dan
mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari
pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm,
seperti terlihat dalam sonogram. Kista-kista itu sendiri bukan menjadi problem utama dan diskusi
tentang penyakit tersebut diluar cakupan artikel ini.
Gejala
dan
Tandanya
Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu yang lama.
Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Sebagian gejala dan tanda adalah akibat
dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi tumor tersebut. Pada stadium awal dapat
berupa gangguan haid. Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih mungkin terjadi
konstipasi atau sering berkemih.
Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan
atau
nyeri
pada
saat
bersenggama.
Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan
dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut), dan organ-organ di dalam rongga
perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu
makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil.
Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga
dada
yang
mengakibatkan
penderita
sangat
merasa
sesak
Pemeriksaan
napas.
Penunjang
Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelum dilakukan
operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang
ditemukan
dapat
membantu
dalam
pembuatan
differensial
diagnosis.
16 Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah
1.Laparaskopi
Pemeriksaan
sebuah
tumor
ini
sangat
berasal
berguna
dari
ovarium
untuk
atau
mengetahui
tidak,
serta
apakah
untuk
3.Foto
Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid
kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.
4.Parasintesis
Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa tindakan
tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk
Penanganan
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak,
jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang
besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista
folikel atau kista korpus luteum.
Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga
perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat
peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan
operatif.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor
dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika
tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai
dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang lebih
tepat ialah histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang
masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang rendah, dapat
dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa
radikal.
KATA PENGANTAR
Pertama tama marilah kita panjatkan puja serta syukur kita kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan sebuah makalah
sebagai salah satu tugas kami sebagai mahasiswi kebidanan yang diharapkan dapat membantu
dalam memperluas pengetahuan kami, khususnya dalam ilmu pengetahuan.
Makalah ini merupakan salah satu sarana pembelajaran mahasiswi agar dapat
meningkatkan kemampuan kami sebagai mahasiswi dalam berrfikir dan mendefenisikan ilmu
pengetahuan yang didapat baik yang bersumber dari buku yang diharapkan dapat mempermudah
dalam proses pembelajaran sehingga kami menjadi aktif.
Namun kami masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, untuk itu kami akan
belajar dari kekurangan kekurangan tersebut, dan insya ALLAH akan dapat memperbaiki
dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan diterima
sebagai salah satu tugas kami dalam proses pembelajaran kami. Dengan penyusunan makalah ini
perkenankan saya mengucapkan Trima Kasih dan mohom maaf apabila ada kata kata yang
tidak diperkenankan dihati.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang ...1
B. Tujuan 1
BAB II
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Walaupun kanker payudara telah ditetapkan bahwa riwayat keluarga yang mengalami
kanker payudara, menarke awal, menopause yang terlambat, dan nuliparitas adalah factor resiko
perkembangan kanker payudara, peran nutrrisi sebagai etiologi pada kanker payudara tidaklah
sejelas itu. Sementara hubungan tepat antara lemak diet dan resiko kanker payudara masih tidak
jelas, telah secara jelas ditunjukan diet tinggi buah buahan dan sayuran member efek
perlindungan terhadap kanker payudara.
Ada berberapa factor yang berhubungan dengan nutrisi dipercaya ada hubungan nya
dengan kanker serviks, endometrium, dan ovarium. Tampak bahwa diet kaya folat, vit C, dan
karoten member perlindungan melawan kanker ginekologi ini. Study juga menunjukan bahwa
komsumsi tinggi lemak total, terutama lemak yang diambil dari binatang, meningkatkan kanker
endometrium, sementara karbohidrat komleks tampak mengurangi resiko ini. Diet tinggi lemak
dan rendah serat juga tampak meningkatkan kanker ovarium.
2.Tujuan
1. Mengetahui tentang melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus gangguan system reproduksi
seperti : Kanker payudara, tumor jinak dan ganas pada vulva, vagina, tuba, uterus, ovarium.
1
BAB III
KESIMPULAN
Sel kanker merupakan sel yang mengalami pertumbuhan abnormal. Begitu juga dengan
sel kanker payudara, sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab spesifik kanker
payudara. Walaupun demikian, terdapat sejumlah faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh
terhadap terjadinya kanker payudara.
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu
perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan
genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan
kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan
yang sama terhadap suatu karsinogen. Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami
inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan
(gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
TUMOR merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses
pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Dalam bahasa medisnya, TUMOR
dikenal sebagai NEOPLASIA. Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/pembelahan, jadi
NEOPLASIA mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari pertumbuhan sel-sel
di sekitarnya yang normal. Yang perlu diketahui, sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama
yaitu melaksanakan aktivitas fungsional nya serta berkembang biak dengan membelah diri.
Namun pada sel TUMOR yang terjadi adalah hampir semua energi sel digunakan untuk aktivitas
berkembang biak semata. Fungsi perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus), akibatnya
pada sel TUMOR dijumpai inti sel yang membesar karena tuntutan kerja yang meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dorland 2002, kamus kedokteran, Jakarta: EGC
2. Gayatri, Arum 1990. kamus kesehat6an. Jakarta
3. Ida Bagus Gde Manuaba, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan Jakarta. EGC. 1998
4. Helen Varney.
5. www. Google.com
Ny L umur 56 Th datang ke BPS, dan mengatakan bahwa payudaranya terasa nyeri dan
terdapat benjolan, serta terjadi perdarahan pada putting susunya sejak 1 minggu lalu.
: kurang
kesadaran
: composmentis cooperative
TD
: 130/90 mmHg
S : 38 C
: 80 x/ m
R : 20 x/m
Inspeksi :
Muka : pucat
Mata : conjungtiva : pucat
Sclera
: tidak kuning
1.Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa saat ini ibu dalam keadaan
kurang baik. TD : 130/90 mmHg, N : 80x/m, Sh : 38x/m, Rr : 20x/m. Ibu mengerti dan
merasa takut.
2.Menganjurkan kepada ibu untuk memeriksakan dirinya ke rumah sakit, agar mendapat
penanganan yang lebih lanjut. Ibu mengerti dan mau melakukannya.
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaaan ibu saat ini kurang baik,namun ibu tidak
perlu cemas. TD : 120/70 mmHg, N : 80x/m, Sh : 37 C, Rr : 20x/m. Ibu mengerti
2. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut kerumah sakit untuk
mengetahui lebih jelas penyakit yang diderita ibu dan agar dapat penanganan lebih lanjut.
Ibu mengerti dan mau melakukannya.
MAKALAH ASKEB IV
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KANKER PAYUDARA
SERTA TUMOR JINAK DAN GANAS
DISUSUN OLEH :
1. FEBRI LIGA SARI
2. INDAH LESTARI
3. MIRA MUSTIKA SARI
III-A
AKADEMI KEBIDANAN KARTIKA MITRA HUSADA
T.A 2010-2011