Anda di halaman 1dari 5

FIBROKISTIK PAYUDARA/MAMMAE

a. Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid. Penyakit fibrokistik pada umumnya
terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (>50%) (Kumar, 2007). Perubahan fibrokistik dibagi
menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan proliferatif, bermanifestasi dalam beberapa
bentuk yang biasanya melibatkan kombinasi dari 3 respon jaringan dasar, proliferasi epitel
(proliferatif), fibrosis dan pertumbuhan kista (nonproliferatif). Proliferasi sel-sel epitel
menyebabkan adenosis. Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek, 2005).

b. Epidemiologi
Mereka yang beresiko terserang penyakit kista payudara adalah wanita yang berusia
diatas 30 tahunan dan meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan juga wanita yang usianya
30 tahun ke bawah juga akan mengalami hal yang sama.

c. Etiologi
Sampai saat ini etiologi fibrokistik mammae belum diketahui dengan pasti, namun
penyebabnya adalah multifaktorial yang saling mempengaruhi satu sama lain, yaitu:
1. Genetik, Ini berdasarkan :
a. Adanya kecendrungan pada keluarga tertentu lebih banyak menderita carcinoma
mammae daripada keluarga lain bila ada riwayat keluarga dengan kanker payudara
pada ibu, saudara perempuan ibu, dan saudara perempuan.
b. Adanya distribusi predileksi antarbangsa atau suku bangsa.
c. Kembar monozygote terdapat kanker yang sama.
d. Persamaan lateralitas kanker payudara pada keluarga dekat dari penderita.
e. Seseorang dengan sindrom klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali dari pria
normal.
f. Pernah mengalami infeksi, trauma, atau operasi tumor jinak payudara.
g. Mempunyai kanker payudara kontralateral,dan kemungkinan beresiko 3-9 kali.
h. Pernah menjalani operasi ginekologis, misalnya tumor ovarium.
2. Pengaruh Hormon
a. Usia menarche < 12 tahun, beresiko 1,7-3,4 kali lebih tinggi daripada wanita yang
menarche pada usia> 12 tahun.
b. Usia menopause >55 tahun, beresiko 2,5-5 kali lebih tinggi.
c. Umur >30 tahun memiliki insiden yang lebih tinggi.
d. Tidak kawin dan nullipara, resikonya 2-4 kali lebih tinggi dari wanita yang kawin dan
punya anak.
e. Melahirkan anak pertama pada usia> 35tahun, resikonya 2 kali lebih besar.
f. Terapi hormonal yang lama.
g. Kontrasepsi oral pada pasien tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik ganas,
meningkatkan resiko hingga 11 kali.
3. Makanan
a. Terutama makanan yang mengandung banyak lemak.
b. Karsinogen : terdapat lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita.
4. Radiasi di daerah dada
Riwayat pernah mengalami radiasi di dinding dada karena radiasi dapat menyebabkan
mutagen.

d. Patogenesis
Kista payudara biasanya muncul akibat dari hormon. Hubungan dengan adanya respons
jaringan payudara dan perubahan kadar hormon estrogen yang terjadi setiap bulannya selama
masa reproduktif berlangsung. Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap bulannya selama siklus
haid makan jaringan payudara akan mengalami pembengkakan. Dan rangsangan dari hormon
pada jaringan payudara ini akan menyebabkan payudara menahan air serta kelenjar susu dan juga
salurannya akan mengalami pelebaran. Cairan inilah yang selanjutnya berkumpul dan pada
akhirnya akan membentuk kista payudara.
Disaat sedang siklus haid, maka payudara sendiri memang akan mengalami
pembengkakan, terasa nyeri dan mempunyai benjolan. Dan setelah masa menstruasi, maka
biasanya pembengkakan yang terjadi payudara akan semakin berkurang, dan tidak akan terasa
sakit dan nada benjolan. Karena penyebabnya adalah hormon maka kista payudara dapat
mengecil, bahkan bisa hilang sendiri disaat seorang wanita mulai memasuki masa menopause.
Tetapi tidak jarang juga kista payudara tetap mengalami pembesaran walaupun sudah melewati
masa menopause.

e. Gejala Klinis
• Biasanya multipel: bengkak dan nyeri tekan pada bilateral payudara menjelang
menstruasi
• Teraba massa yang bergerak bebas pada payudara
• Biasanya payudara teraba lebih keras dan benjolan pada payudara membesar sesaat
sebelum menstruasi.
• Keluar cairan dari putting

f. Diagnosis
1. Anamnesis
Anamnesis didahului dengan pencatatan identitas penderita secara lengkap. Keluhan
utama penderita berupa benjolan di payudara, rasa sakit, keluar cairan di puting susu, eksema di
sekitar areola, dimpling, kemerahan, ulserasi, peau d’orange, dan keluhan pembesaran kelenjar
getah bening aksilla atau metastase jauh. Hal-hal yang perlu ditanyakan berhubungan munculnya
benjolan adalah sejak kapan muncul, progresifitas perkembangan tumor, sakit atau tidak.
Biasanya tumor pada proses keganasan atau kanker payudara mempunyai ciri khas dengan batas
irregular, tidak nyeri, tumbuh progresif.
Pengaruh siklus menstruasi terhadap keluhan tumor dan perubahan ukuran tumor, kawin
atau tidak, jumlah anak, anaknya disusui atau tidak, riwayat penyakit kanker dalam keluarga,
riwayat memakai obat-obat hormonal, dan riwayat pernah atau tidak operasi payudaradan
obstetri-ginekologi. Perlu ditanyakan kepada pasien faktor resiko kanker payudara karena
dengan mengetahui faktor resiko seseorang diharapkan dapat lebih waspada terhadap kelainan-
kelainan pada payudara, baik secara rutin dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)
maupun secara periodik memeriksakan kelainan payudara atau tanpa kelainan kepada dokternya.
Bagi dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik yang baik dan legeartis serta melakukan
pemeriksaan mammografi pada penderita dengan high risk terhadap faktor tersebut.
Jadi tujuannya adalah untuk lebih waspada, tidak untuk menakut-nakuti dan
menimbulkan kegelisahan pada orang-orang yang mempunyai faktor high risktersebut.
Disamping itu pula terdapat beberapa faktor resiko yang mempunyai kelainan mammary
dysplasia, tidak kawin, dan sebagainya.Dalam hal ini tidak dianjurkan untuk memakai obat-obat
pil KB pada wanita-wanita dengan mammary dysplasia (gross mammary dysplasia) atau wanita
di atas 35 tahun.
2. Pemeriksaan Fisik
Organ payudara dipengaruhi oleh faktor hormonal antara lain estrogen dan progesteron
maka sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan saat pengaruh hormonal ini minimal, yaitu
setelah menstruasi lebih kurang satu minggu dari hari pertama menstruasi. Dengan pemeriksaan
fisik yang baik dan teliti, ketepatan pemeriksaan untuk kanker payudara secara klinis cukup
tinggi.
3. Pemeriksaan Penunjang
Mammografi
Suatu teknik pemeriksaan soft tissue. Adanya proses keganasan akan memberikan tanda-
tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, cornet sign, adanya perbedaan
yang nyata ukuran klinik, roentgenologik, dan adanya mikrokalsifikasi. Tanda- tanda sekunder
berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papilla dan areola
berupa bridge of tumor, keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglanduler tidak teratur, infiltrasi
dalam jaringan lunak di belakang mammae, dan adanya metastasis ke kelenjar. Mammografi
dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis
dini dan skrining.Hanya saja untuk mass screening.Cara ini merupakan cara yang mahal dan
hanya dianjurkan pada wanita dengan faktor high risk. Ketepatan 83%-95%, tergantung dari
teknisi dan ahli radiologinya.
Aspirasi Jarum Halus (BIOPSI)
Dalam prosedur ini dokter menyisipkan jarum tipis kedalam benjolan payudara dan
berupaya untuk menarik (aspirasi) cairan di dalam benjolan. Jika cairan yang keluar dan benjolan
hilang maka dokter bisa membuat diagnosis kista payudara.

g. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kelainan fibrokistik ada 2 macam yakni
Medikamentosa
Pemberian obat-obatan anti nyeri dapat diberikan untuk mengurangi nyeri yang ringan
sampai sedang. Pemberian obat anti diuretik serta pembatasan pemberian cairan dan garam. Di
Perancis di coba pemberian progesteron untuk kelainan fibrokistik karena di anggap terdapat ke
tidak mampuan fungsi corpus luteum sebagai penyebab nyeri dan timbulnya nodul, tetapi hal ini
di sangkal dari penelitian double blind yang menggunakan plasebo di mana tidak didapatkan
perbedaan yang bermakna.
Dari teori “Hyperprolaktinemia dan estrogen over stimulasi“ menyarankan pemberian
bromokriptin dan danazol. Tetapi dari penelitian ini tidak memperlihatkan hasil yang impresif
dan fakta yang ada menunjukkan bahwa lama pengobatan serta mekanisme kerjanya tidak di
ketahui.

Bedah
Penatalaksanaan secara pembedahan dilakukan bila :
- Pengobatan medis tidak memberikan perbaikan.
- Ditemukan pada usia pertengahan sampai tua.
- Nyeri hebat dan berulang.
- Perasaan kecemasan yang berlebihan dari pasien.

h. Prognosis
Prognosis masih belum diketahui secara pasti namun karena penyebabnya adalah hormon
maka kista payudara dapat mengecil, bahkan bisa hilang sendiri disaat seorang wanita mulai
memasuki masa menopause.

Anda mungkin juga menyukai