Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI MPASI PADA BALITA

DI DESA SEMAMPIR KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Disusun oleh

Bhayanti Isdwara P27824419008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

“Satuan Acara Penyuluhan (SAP) “Pemenuhan Kebutuhan Gizi MPASI pada


Balita” yang disusun oleh

Nama : Bhayanti Isdwara


NIM : P27824419008
Bertempat di Desa Semampir, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo pada
tanggal 10 Oktober – 28 Oktober 2022.
Pembimbing Lapangan

Dini Mega Anggraeni, Amd. Keb


NIP.199507222020122023

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan

Yuni Ginarsih, SST.,M.Kes Fitria Nurwulansari, SST., M.Keb


NIDN. 40240678 NIP.199304202020122009

Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Dwi Purwanti,S.Kp.,SST.,M.Kes
NIP. 196702061990032003
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI MPASI pada BAYI ”

1. Pokok bahasan : kebutuhan gizi mpasi


2. Sub pokok bahasan :
a. Pengertian MPASI
b. Syarat pemberian MPASI
c. Manfaat MPASI
d. Cara Pemberian MPASI
e. Kandungan gizi MPASI
f. Jenis dan waktu pemberian MPASI
g. Dampak pemberian MPASI tidak tempat
3. Sasaran : Ibu dengan anak balita
4. Waktu : 45 menit
5. Tempat : Juanda Residence 1
6. Hari / tanggal : Jumat, 14 Oktober 2022
7. Tujuan
a. Tujuan umum
Memberi pengetahuan dan pemahaman kebutuhan gizi mpasi untuk
balita pada ibu.
b. Tujuan khusus
Setelah diberikan pendidikan tentang MPASI pada ibu selama 1 x 45
menit diharapkan mampu :
1. Ibu dapat menjelaskan pengertian MPASI
2. Menjelaskan syarat pemberian MPASI
3. Menjelaskan manfaat MPASI
4. Mengetahui cara pemberian MPASI
5. Mengetahui kandungan gizi MPASI
6. Mengetahui jenis dan waktu pemberian MPASI
7. Mengetahui dampak pemberian MPASI tidak tepat
8. Cara penanggulangan bayi susah makan.
8. Kegiatan
No Langkah – langkah Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan 5 menit  Memberi salam  Menjawab salam
(09.00 –  Memperkenalkan  Mendengarkan
09.05) diri penyampaian
 Menjelaskan maksud dan
maksud dan tujuan
tujuan
2. Penyajian 20 menit  Menjelaskan  Mendengarkan
(09.05 – materi tentang dan memberi
09.25) MPASI umpan balik
diantaranya : terhadap materi
a. Pengertian yang
MPASI disampaikan.
b. Syarat pemberian
MPASI
c. Manfaat MPASI
d. Cara pemberian
MPASI
e. Kandungan gizi
MPASI
f. Jenis dan waktu
pemberian
MPASI
g. Dampak
pemberian
MPASI tidak
tepat
h. Cara
penanggulangan
bayi susah makan
3. Evaluasi 15 menit a. melakukan review  Mengajukan
(09.25 – materi dengan pertanyaan
09.40) beberapa pertanyaan mengenai materi
b. melakukan QUIZ yang belum
Membagikan dipahami
doorprize (untuk  Menjawab
peserta penyuluhan pertanyaan yang
yang aktif bertanya) telah diajukan
4. Penutup 5 menit a. Menyampaikan a. Mendengarkan
(09.40 – kesimpulan kesimpulan
09.45) b. Salam Penutup b. menjawab salam
penutup.

9. Metode : Ceramah
10. Media : Leaflet dan buku KIA
11. Materi :
A. Pengertian MPASI
Makanan pendamping adalah makanan tambahan yang diberikan
kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai berusia 24 bulan. Jadi,
selain makanan pendamping ASI, ASI pun harus tetap diberikan
kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan. Pasca enam bulan bayi
harus mulai belajar mengenal makanan padat. Makanan tambahan
yang diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan ini disebut juga makanan
pendamping ASI (MP-ASI). MP- ASI ini diberikan kepada bayi karena
cadangan vitamin dan mineral dalam tubuhnya yang diperoleh semasa
dalam kandungan mulai menurun, sehingga diperlukan makanan
tambahan selain ASI.
B. Syarat Pemberian MPASI
Pemberian MPASI yang baik harus sesuai syarat berikut :
1. Tepat waktu
MPASI diberikan saat ASI saja sudah tidak dapat memenuhi
kebutuhan gizi bayi. MPASI diberikan mulai usia 6 bulan dengan
syarat anak sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan dan dapat
menegakkan kepala.
2. Adekuat
MPASI yang diberikan dengan mempertimbangkan jumlah,
frekuensi, konsistensi, tekstur, kekentalan, dan variasi makanan.
3. Aman
Perhatikan kebersihan makanan dan peralatan dan mencuci tangan
sebelum menyiapkan makanan dan sebelum memberikan makanan
kepada anak.
4. Diberikan dengan cara yang benar
a. MPASI diberikan dengan cara teratur (pagi, siang, sore/
menjelang malam)
b. Lama pemberian makan maksimal 30 menit
c. Pemberian MPASI tidak sambil menonton TV
d. Ajari anak makan sendiri denan sendok dan minum dengan
gelas. (Kemenkes, 2020)
C. Manfaat MPASI
1. Melengkapi zat gizi ASI yang kurang
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima berbagai
macam makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk.
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan
menelan.
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar
energi tinggi.
D. Cara pemberian MPASI
1. Berikan secara hati-hari sedikit demi sedikit dalam bentuk encer
kemudian lebih kental secara berangsur-angsur.
2. Makanan diperkenalkan secara satu per satu sampai bayi benar-
benar dapat menerimanya.
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir
dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur. cara
pemberiannya yaitu kuning telurnya terlebih dahulu setelah tidak
ada reaksi alergi maka pada hari berikutnya boleh diberikan putih
telurnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan saat
bayi lapar.
E. Kandungan gizi MPASI
1. Protein
ikan, ayam, udang, daging, hati ayam, telur, dll. Untuk sumber
protein nabati dapat diperkenalkan seperti kacang – kacangan
(kedelai, kacang hijau, kacang edamame, kacang tanah, kacang
polong, dll).
2. Kalsium
Susu dan produk olahannya, tahu dan tempe, ikan (kembung,
tongkol, teri, salmon, tuna, dll), brokoli, ubi jalar, dan kacang
almond.
3. Karbohidrat
beras, biji – bijian (kacang tanah, kacang hijau, dll) , jagung,
gandum, sagu, umbi – umbian, kentang, dll.
4. Vitamin
Vitamin yang diperlukan A,B,C, dan E. keempat vitamin ini
berperan penting untuk pertumbuhan bayi, meningkatkan
perkembangan otak dan saraf yang sehat, serta fungsi pada
perkembangan mata, kulit dan sistem kekebalan tubuh yang baik.
Contoh wortel dan ubi jalar (vitamin A), sayuran hijau dan kacang
– kacangan (vitamin B), tomat, jeruk (vitamin C), sereal dan biji –
bijian (vitamin E).
5. Makanan berlemak tinggi
Dapat diperoleh dari alpukat, minyak kelapa, kaldu ayam, kaldu
sapi, kaldu udang
6. Zat Besi
Zat besi dapat diperoleh dari daging, kuning telur, kacang polong,
serta kacang – kacang an yang lain
7. Asam lemak omega
Asam lemak omega – 3 sangat penting untuk pertumbuhan,
penglihatan, dan perkembangan otak bayi yang optimal. Seperti
contoh ikan , daging, tahu, minyak kelapa, telur, yogurt.
8. Kebutuhan cairan
Untuk umur 6 – 8 bulan ± 800 ml, dan untuk umur 2 – 3 tahun
sekitar 1.300 ml/ hari. Sedangkan umur diatas 3 tahun kebutuhan
cairan 1.700 ml.
(Damayanti, Pritasari, & Tri L, 2017)
F. Jenis dan waktu pemberian MPASI
Makanan pendamping ASI (MPASI) mulai diberikan pada bayi saat
berusia >6 bulan. MPASI penting diberikan untuk melengkapi
kebutuhan nutrisi bayi yang semakin bertambah seiring
pertumbuhannya. Namun, tidak sedikit ibu yang mengalami
kebingungan dalam menentukan waktu yang tepat untuk memberikan
MPASI dan jenis MPASI yang harus diberikan bagi bayi.

Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur Variasi


(per hari) sekali makan makanan
6 – 9 bulan 2 – 3 kali Mulai dengan Bubur Makanan
sehari dan 1 2 – 3 sendok kental, pokok +
– 2 kali makanan makanan lauk
makanan setiap kali lumat hewani dan
selingan makanan, nabati/
(olahan tingkatkan kacang –
buah, biskuit bertahap kacangan +
bayi) hingga ½ buah dan
mangkok sayuran
ukuran 250 ml
Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur Variasi
(per hari) sekali makan makanan
9 – 12 3 – 4 kali ½ mangkok Makanan Makanan
bulan sehari dan 1 berukuran 250 yang pokok +
– 2 kali ml dicincang lauk
makanan halus dan hewani dan
selingan makanan nabati/
(olahan yang kacang –
buah/ kue/ dapat kacangan +
roti / biskuit) dipegang buah dan
bayi sayuran

Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur Variasi


(per hari) sekali makan makanan
>12 bulan 3 – 4 kali 1 - ½ mangkok Makanan Makanan
sehari dan 1 berukuran 250 keluarga pokok +
– 2 kali ml (dicincang lauk
makanan bila di hewani dan
selingan perlukan) nabati/
kacang –
kacangan +
buah dan
sayuran

(Kemenkes, 2020)
G. Dampak pemberian MPASI tidak tepat
1. Terlalu dini (sebelum 6 bulan)
a) Resiko tersedak lebih besar.
b) Cendrung lebih mudah terjadi alergi atau intoleransi.
c) Luka pada usus
d) Diare
2. Terlambat
a) Pertumbuhan anak terhambat
b) Stunting
c) Menjadi selektif dalam makanan (picky eater)
d) Menolak untuk makan dengan tekstur padat.
(Isman, 2022)
H. Cara penanggulangan bayi susah makan
1. Ketahui jadwal makan bayi
2. Sabar dan telaten saat melakukan MPASI
3. Perhatikan bahan MPASI
4. Kreatif dalam membuat menu MPASI agar bayi tidak bosan.
12. Daftar pustaka

a) Damayanti, D., Pritasari, & Tri L, N. (2017). Gizi dalam Kehidupan .


Jakarta : Kementerian kesehatan RI.

b) Isman, M. (2022, Maret 02). klikdokter . Retrieved Oktober 17, 2022,


from https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/telat-
memberikan-mpasi-dapat-mengakibatkan-hal-ini-pada-bayi

c) Kemenkes. (2020). Buku KIA. Jakarta: Kementerian kesehatan Jakarta.

PENGORGANISASIAN

Ketua : Bhayanti Isdwara

Sekretaris : Warda Aulia

Bendahara : Warda Aulia

Seksi advokasi :

 Bhayanti Isdwara

Seksi presentasi :

 Bhayanti Isdwara

Seksi dokumentasi : Warda Aulia

Anda mungkin juga menyukai