Anda di halaman 1dari 13

PENYULUHAN

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Promosi Kesehatan
yang dibina oleh Ibu Tavip Dwi Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kes

Oleh
Deby Eka Cahyati (P17211171001)
Ike Wahyuningtyas (P17211171002)
Deta Vianingtyas (P17211171004)
Widari Nirmalasari (P17211171006)
Naning Duwiningsih (P17211172013)
Kusnia Alvionita (P17211173019)
Shaniya Vira Lingga P (P17211173028)
Fandy Berlian Ma’ruf (P17211173030)

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
April 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

Topik : Penyuluhan ASI Eksklusif


Sub Topik : PHBS ASI Eksklusif
Hari / Tanggal : Minggu, 22 April 2018
Waktu : 30 menit (10.00 – 10.30)
Tempat : Balai Desa Sidoharjo, Pulung, Ponorogo
Sasaran : Ibu-Ibu Menyusui
Penyuluh : Kelompok 2, Mahasiswa D4 Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Malang.

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu
hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi
pada bayi dan anak-anak, meurunnnya daya kerja fiisk serta terganggyunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari
masalah gizi kurang. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena
selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti
dengan susu formula dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi
kebutuhan. Hali ini pertanda adanya perubahan social dan budaya yang
negative dari segi gizi. Pertumbuhan dan perkemnbangan bayi sebagian besar
ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energy dan zat gizi
lainnya yang terkandung dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain
dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar enam bulan.
Setelah ASI hanya berfungsi sebagai fungsi protein, vitamin, dan mineral
utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada
beras. Karena ASI merupakan unsur penting terhadap bayi maka sasaran yang
akan menerima pelayanan kesehatan adalah Ibu menyusui melaui Promosi
Kesehatan.
B. Tujuan Intruksional Umum
1. Klien dapat mengetahui kapan perlunya menyusui bayinya.
2. Klien dapat mengetahui manfaat ASI
3. Klien dapat mengetahui bagaimana cara menyusui dengan benar.
4. Klien dapat mengetahui dampak jika tidak memberikan ASI.
5. Klien dapat mengetahui bagaimana menjaga kualitas ASI.
6. Klien dapat mengetahui bagaimana cara seorang wanita karir tetap dapat
memberikan ASI Eksklusif.

C. Tujuan Intruksional Khusus


1. Klien dapat menjelaskan kapan perlunya menyusui bayinya.
2. Klien dapat menjelaskan manfaat ASI
3. Klien dapat memperagakan bagaimana cara menyusui dengan benar
4. Klien dapat menjelaskan dampak yang ditimbulkan jika tidak memberikan
ASI secara eksklusif.
5. Klien dapat menjelaskan dan mempraktikkan cara menjaga kualitas ASI.
6. Klien dapat menjelaskan cara wanita karir agar tetap bisa memberikan ASI
secara eksklusif.

D. Kegiatan
Jenis Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Metode Alat Peraga Evaluasi
Penyuluhan
1. 3 menit Pembukaan a. Memberikan Ceramah LCD dan PPT Peserta
salam Selamat Datang memberikan feed
b. Menyampaikan back yang
alasan dan welcome terhadap
tujuan kedatangan
diadakannya penyuluh
penyuluhan
2. 12 Pelaksanaan a. Memberikan Ceramah LCD dan PPT a. Peserta
menit materi materi yang mampu
penyuluhan akan memberikan
mengenai disampaikan tanggapan akan
Pemberian ASI materi yang
Ekslusif . disampaikan.
b. Peserta
mampu
menjawab soal
pada tahap
evaluasi.

3. 5 menit Demonstrasi a. Praktik Demonstrasi a. Botol ASI Peserta


menyusui kemudian b. Pompa ASI diharapkan
dengan benar mengajak c. Boneka mampu
b. Praktik peserta untuk melakukan
Menyimpan melakukan praktik menyusui
ASI dengan teknik dan menyimpan
benar. menyusui dan ASI dengan
menyimpan benar.
ASI dengan
benar
4. 10 Penutup a. Memberikan a. Ceramah a. Mikrofone a. Peserta dapat
menit kesempatan b. Tanya b. Laptop aktif
pada audiens Jawab untuk memberikan
untuk bertanya. notulen kritisi pada
b. Memberikan materi yang
kesimpulan telah
c. Menutup acara disampaikan.
dengan salam
E. Organisasi
1. Moderator : Deby Eka cahyati
2. Notulen : Ike Wahyuning Tyas
3. Penyaji : Kusnia Alvionita
4. Observer : Widari Nirmalasari
5. Fasilitator : Anggota Kader setempat

F. Uraian Tugas
1. Moderator : Mengtur jalannya dikusi atau penyuluhan
2. Notulen : Mencatat hasil diskusi
3. Penyaji : Menyajikan materi
4. Observer : Mengobservasi jalannya penyuluhan tentang
ketepatan waktu, dan ketepatan masing-masing peran.
5. Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan

G. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
H. Media
1. Leaflet
2. Power point dan LCD
3. Media demonstrasi menyusui dan menyimpan ASI
I. Sumber
Pemerintah RI. 2012. Peraturan Pemerintah RI: Pemberian Air Susu Ibu
Eksklusif. Departemen Kesehatan RI Prinsip Dasar MPASI Untuk Bayi Usia
6-24 Bulan – Mufida, dkk Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 p.1646-
1651, September 2015.
J. Evaluasi
1. Metode Evaluasi : - Tanya Jawab
- Memperagakan menyusui dan menyimpan ASI
dengan benar.
2. Jenis Evaluasi : - Tanya Jawab secara lisan
- Memperagakan langkah menyusui dan
menyimpan ASI dengan benar.
3. Jumlah Soal : 3 soal
4. Durasi peragaan : 5 menit
5. Soal :
1. Kapan waktu menyusui yang benar?
2. Bagaimana cara menyusui yang benar?
3. Apa dampak yang terjadi apabila tidak memberikan ASI eksklusif?
K. Lampiran
A. Jawaban
1. World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP),
American Academy of Family Physicians (AAFP) dan Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI ekslusif selama enam
bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai dua tahun
Periode emas dalam dua tahun pertama kehidupan anak dapat tercapai optimal
apabila ditunjang dengan asupan nutrisi tepat sejak lahir. Air Susu Ibu (ASI)
sebagai satu-satunya nutrisi bayi sampai usia enam bulan dianggap sangat
berperan penting untuk tumbuh kembang, sehingga rekomendasi dari
pemerintah, bahkan kebijakan WHO mengenai hal ini telah ditetapkan dan
dipublikasikan ke seluruh duni.
Ada beberapa tahapan yang digunakan
1. Persiapan agar ibu berhasil menyusui
 Persiapan fisik ibu :
a. Makanan yang bergizi disesuaikan dengan keperluan ibu hamil agar
kenaikan berat badan ibu selama hamil adalah sekitar 11 kg.
b. Senam hamil.
c. Pemeriksaan kehamilan.
d. Cukup istirahat.
 Persiapan mental ibu :
a. Meyakinkan ibu bahwa menyusui merupakan proses alamiah dan
setiap ibu dapat menyusui asalkan dilaksanakan dengan baik.
b. Menambah pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan menjelaskan
tentang mitos seputar ASI sehingga ibu termotivasi untuk menyusui.
c. Mengikutsertakan suami dan anggota keluarga lain untuk mendukung
ibu dalam menyusui.
d. Posisi menyusui
2. Posisi menyusui dapat dilakukan sambil duduk atau berbaring. Bila ibu
memilih untuk menyusui dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan maka
usahakanlah agar payudara ibu tidak menutupi bayi, terutama bagian
hidungnya. Bila ibu memilih untuk menyusui dengan posisi duduk maka
sebaiknya ibu duduk sambil bersandar dan agar tidak pegal memegang bayi,
taruhlah bantal di pangkuan ibu sehingga tidak perlu menyangganya.
3. Dampak yang terjadi jika ASI tidak diberikan pada bayi, adalah sebagai
berikut:
a. Apabila ASI tidak diberikan secara eksklusif, proses pematangan system
imun akan terganggu dan menyebabkan bayi mudah terserang infeksi yang
terlambat dapat memicu kematian
b. Kegagalan ASI eksklusif juga dapat mengganggu proses pematangan
organ dan hormon.
c. Menurunkan kecerdasan otak
d. Hasil ini merupakan hasil dari sebuah penelitianyang dilakukan (Smith
dkk,dalam Roesli.2008), bayi yang tidak mendapatkan ASI dengan
maksimal bahkan sama sekali tidak mendapatkan ASI kecerdasan otak
(kognitif) anak akan menurun.
e. Kerusakan struktur gigi (karies gigi)
f. Bayi yang tidak diberikan ASI akan terus menerus meminum suus
formula. Di dalam susu formula terdapat kandungan sukrosa yang cukup
tingi. Sukrosa merupakan karbohidrat di dalam susu yang memberikan
rasa manis pada susu formula. Jika anak terus menerus mengkonsumdi
susu formula dalam jangka waktu yang cukup lama, sukrosa akan terus
menumpuk dan dapat merusak struktur gigi bayi.

B. Materi Penyuluhan

I. Kapan pemberian ASI Dilakukan


World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics
(AAP), American Academy of Family Physicians (AAFP) dan Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI ekslusif selama
enam bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai dua tahun.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa Air Susu Ibu merupakan
makanan terbaik dan utama bagi bayi karena di dalam ASI terkandung
antibodi yang diperlukan bayi untuk melawan penyakit-penyakit yang
menyerangnya. Pada dasarnya ASI adalah imunisasi pertama karena ASI
mengandung bergbagai zat kekebalan antara lain immunoglobulin (Suradi,
dkk 2010).

Periode emas dalam dua tahun pertama kehidupan anak dapat tercapai
optimal apabila ditunjang dengan asupan nutrisi tepat sejak lahir (Brown, KH
dkk 1998) . Menurut (Mufida, dkk 2015) Air Susu Ibu (ASI) sebagai satu-
satunya nutrisi bayi sampai usia enam bulan dianggap sangat berperan penting
untuk tumbuh kembang, sehingga rekomendasi dari pemerintah, bahkan
kebijakan WHO mengenai hal ini telah ditetapkan dan dipublikasikan ke
seluruh dunia .

 Pemberian Makanan Anak Umur 0-24 Bulan yang Baik dan Benar
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi, perkembangan dan
kemampuan bayi menerima makanan, maka makanan bayi atau anak umur
0-24 bulan dibagi menjadi 4 tahap (Depkes RI) yaitu
Makanan bayi umur 0-6 bulan
a. Hanya ASI saja (ASI Eksklusif)
Fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada 30
menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi.
Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu, dengan menyusui akan terbina
hubungan kasih sayang antara ibu dan anak .
b. Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat
kekebalan yang tinggi.
c. Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke
payudara lainnya, ASI diberikan 8-10 kali setiap hari.

II. Manfaat ASI


1. ASI Sebagai Nutrisi
Asi merupakan sumber giziang sangat ideal dengan komposisiyang
seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhanpertumbuhan bai. ASI adalah
makanan bayi yang paling sempurna. ASI sebagai manakan tunggal akan
cukup memenuhi kebutuhan tubuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
Setelah usia 6 bulan, bayi harus mulai diberikan makanan padat, tetapi
ASI masih dapat diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.
2. ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Bayi baru lahir secara alami sudah mendapat imunogglobulin dari ibunya
melalui ari-ari. Bayi mampu membuat kekebalan tubuhnya sendiri pada
saat berusia 9 sampai 12 bulan. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan
menurun, sedangkan kekebalan yang dibentuk oleh badan bayi belum
mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Bayi
yang mendapatkan ASI eksklusif akan lebih sehat dan jarang sakit
daripada yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
3. Menyusui Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu akan merasakan kasih saying
ibunya. Ia juga merasa aman karena dapat mendengar detak jantung
ibunya. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar
perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri
serta dasar spiritual yang baik.
4. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan
bayi sampai usia 6 bulan
5. Meningkatkan daya tahan tubuh
6. Melindungi anak dari serangan alergi
7. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi
sehingga bayi ASI eksklusif lebih pandai.
8. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara.
9. Mengurangi risiko terkenanya penyakit kencing manis, kanker pada anak,
dan mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
10. Menunjang perkembangan motoric sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih
cepat bisa jalan.
11. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional,
kematangan spiritual, dan hubungan social yang baik.

III. Cara Menyusui Dengan Benar

Menurut Yuliarti, Nurheti (2010:40-41) menyusui merupakan salah satu


komponen dari sistem reproduksi : hamil, melahirkan, dan meenyusui.

Cara menyusui :

1. Persiapan agar ibu berhasil menyusui


 Persiapan fisik ibu :
a. Makanan yang bergizi disesuaikan dengan keperluan ibu hamil agar
kenaikan berat badan ibu selama hamil adalah sekitar 11 kg.
b. Senam hamil.
c. Pemeriksaan kehamilan.
d. Cukup istirahat.
 Persiapan mental ibu :
a. Meyakinkan ibu bahwa menyusui merupakan proses alamiah dan
setiap ibu dapat menyusui asalkan dilaksanakan dengan baik.
b. Menambah pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan menjelaskan
tentang mitos seputar ASI sehingga ibu termotivasi untuk menyusui.
c. Mengikutsertakan suami dan anggota keluarga lain untuk
mendukung ibu dalam menyusui.
2. Posisi menyusui
Posisi menyusui dapat dilakukan sambil duduk atau berbaring. Bila ibu
memilih untuk menyusui dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan maka
usahakanlah agar payudara ibu tidak menutupi bayi, terutama bagian
hidungnya. Bila ibu memilih untuk menyusui dengan posisi duduk maka
sebaiknya ibu duduk sambil bersandar dan agar tidak pegal memegang
bayi, taruhlah bantal di pangkuan ibu sehingga tidak perlu menyangganya.

IV. Dampak Tidak Memberikan ASI


a. Apabila ASI tidak diberikan secara eksklusif, proses pematangan
system imun akan terganggu dan menyebabkan bayi mudah terserang
infeksi yang terlambat dapat memicu kematian.
b. Kegagalan ASI eksklusif juga dapat mengganggu proses pematangan
organ dan hormon.
c. Menurunkan kecerdasan otak
Hasil ini merupakan hasil dari sebuah penelitianyang dilakukan
(Smith dkk,dalam Roesli.2008), bayi yang tidak mendapatkan ASI
dengan maksimal bahkan sama sekali tidak mendapatkan ASI
kecerdasan otak (kognitif) anak akan menurun.
d. Kerusakan struktur gigi (karies gigi)
Bayi yang tidak diberikan ASI akan terus menerus meminum suus
formula. Di dalam susu formula terdapat kandungan sukrosa yang
cukup tingi. Sukrosa merupakan karbohidrat di dalam susu yang
memberikan rasa manis pada susu formula. Jika anak terus menerus
mengkonsumdi susu formula dalam jangka waktu yang cukup lama,
sukrosa akan terus menumpuk dan dapat merusak struktur gigi bayi.

V. Cara Menjaga Kualitas ASI


a. Konsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayur dan buah.
b. Banyak minum air putih, minimal 8 gelas sehari.
c. Cukup istirahat dengan tidur siang/ berbaring selama 1-2 jam dan
menjaga ketenangan pikiran.
d. Susui bayi sesering mungkin dari kedua payudara kiri dan kanan
secara bergantian hingga bayi tenang dan puas.

VI. Cara Memberikan ASI Eksklusif Pada Wanita Karir

Di zaman yang serba mempertimbang kesetaraan gender ini secara


tidak langsung menuntut seorang perempuan sebagai wanitta karir
walapun masih ada yang tidak seperti itu. Namun secara biologis tetaplah
seorang perempuan harus menjalankan kewajibannya untuk memberikan
ASI secara ekslusif kepada bayinya sampai dengan umur 6 bulan. Tetapi
kasus yang terjadi di lapangan masih banyak ibu yang kebingungan
membagi waktu antara bekerja dengan memberi ASI. Berikut cara
mengenai jalan keluar agar seorang ibu tetap mampu menjalankan
profesinya sebagai wanita karir dan juga tetap memberikan ASI pada
bayinnya.

a. Berikan ASI sebelum berangkat bekerja.


b. Selama bekerja, bayi bisa diberi ASI dengan memompa ASI sebelum
berangkat bekerja dan ditampung di gelas yang bersih dan tertutup.
Dalam penyimpanan ASI ini harus tetap memperhatikan kualitasnya.
Berikut cara menyimpan ASI dengan benar:
1. ASI yang disimpan di rumah ditempatkan pada tempat yang
sejuk, dalam kondisi ini ASI akan tahan selama 6 – 8 jam.
2. ASI disimpan dalam termos yang berisi es batu, dengan kondisi
penempatan seperti ini ASI akan tahan selama 24 jam.
3. ASI disimpan dalam lemari es, dengan metode penyimpanan
seperti ini ASI akan bertahan selama 3 kali 24 jam.
4. ASI disimpan di freezer, akan bertahan selama 2 minggu.

Untuk memberikan ASI setelah dalam kondisi penyimpanan tersebut


ada cara tersendiri agar ASI tidak rusak. Berikut cara memberikan
ASI yang disimpan:
1. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tempat ASI
menggunakan sabun dan bilas dengan air bersih.
2. Apabila ASI diletakkan di ruangan yang sejuk, berkan ASI
sesegera mungkin sebelum masa simpan berakhir (8 jam)
3. Apabila ASI disimpan dalam termos atau lemari es, ASI yang
disimpan dalam gelas bersih tertutup dihangatkan dengan cara
direndam dalam mangkok berisi air hangat kemudian ditunggu
sampai ASI terasa hangat.
4. ASI diberikan dengan sendok yang bersih, jangan menggunakan
botol atau dot karena botol dan dot lebih sulit dibersihkan dan
menghindari terjadinya bingung puting susu pada bayi.
c. Setelah pulang bekerja barulah bayi disusui kembali seperti biasa.

Anda mungkin juga menyukai