Oleh :
ZAKHIAH VIA META
(NIM : 201503099)
Waktu/jam : 45 menit
Saya sangat berharap SAP ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai penyuluhan tentang Cara Menyusui yang Tepat dengan sasaran ibu
menyusui.
Mengetahui
DosenPembimbing Mahasiswa
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu hidup,
produktifitas tenaga kerja , angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan anak-anak,
menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung
atau tidak langsung dari masalah gizi kurang.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini
di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan pada bayi dan anak masih
kecil. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga
karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak
memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan social budaya yang negative
dipandang dari segi gizi.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dipandang sebagian besar ditentukan oleh jumlah
ASI yang diperoleh termasuk energy dan zat gizi lainnya yang terkandung didalam ASI tersebut.
ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar 6
bulan. Setelah itu ASI haya sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang
mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan air
susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan
tambahan. Selama 6 bulan pertama, bahkan ibu yang gizinya kurang pun sering menghasilkan
ASI cukup tanpa makanan tambahan selama 3 bulan pertama.
Berbagai alasan dikemukaan oleh ibu-ibu mengapa keliru dalam pemanfaatan ASI
secara ekslusif kepada bayinya, antara lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi saat
menghisap, keadaan putting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut
modern dan pengaruh iklan atau promosi pengganti ASI dan tidak kalah pentingnya adalah
anggapan bahwa semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI.
2. Diagnosa
Pendidikan kesehatan pada ibu menyusui
3. Tujuan
Tujuan Intruksional Umum : Setelalah di lakukannya penyuluhan tentang Cara Menyusui
yang Tepat diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami
manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bayi.
Tujuan Intruksional Khusus : Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan ibu
mampu :
8. Kegiatan Penyuluhan :
9. MATERI
1. Pengertian ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan untuk bayi sejak baru lahir sampai 6 bulan tanpa
makanan pendamping dan minuman pralakteal ( air gula, aqua, dan lainnya )
2. Tujuan pemberian ASI eksklusif
1. Bagi bayi dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik, mengandung
antibody, ASI mengandung komposisi yang tepat, mengurangi angka kejadian karien
dentis, memberi rasa aman dan nyaman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan
bayi, membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena
gerakan menghisap mulut bayi pada payudara, terhindar dari alergi, ASI
meningkatkan kecerdasan bayi.
2. Bagi ibu sebagai kontasepsi, aspek kesehatan ibu, aspek peburunan berat badan,
aspek spikologi
3. Manfaat pemberian ASI pada bayi
1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi
sampai usia 6 bulan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat kekebalan
sehingga akan lebih jarang sakit, mengurangi mencret, sakit telinga dan infeksi
saluran pencernaan
3. Melindungi anak dari serangan alergi
4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi
ASI eksklusif potensial lebih pandai
5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara
6. Membantu pembentukan rahang yang bagus
7. Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga
mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung
8. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual
dan hubungan social yang lebih baik
9. Menunjang perkembangan motoric sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa
jalan
10. Meningkatkan jalinan kasih saying antara ibu dan bayi.
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
Tehnik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan putting susu menjadi lecet, ASI
tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan
menyusu.
1. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada putting dan
sekitar areola sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu
2. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi. Bayi ditidurkan diatas pangkuan
ibu dengan cara:
3. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu
dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
4. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan satu tangan di depan.
5. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
6. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
7. Ibu menatap bayi dengan penuh kasih saying.
8. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan
bagian atas areola
9. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara
menyentuh pipi dengan putting susu atau menyenetuh mulut bayi.
10. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan putting serta areola dimasukkan ke mulut bayi. Usahakan sebagian besar
areola dapat masuk mulut bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit-langit
dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang
terletak dibawahg araola.
11. KESIMPULAN
1. Air susu ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi yang harus diberikan pada bayi
sampai bayi berusia 6 bulan tanpa makanan pendamping
2. Tujuan pemberian ASI sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi
3. Dukungan dan motivasi adalah salah satu cara memperbanyak ASI
12. DAFTAR PUSTAKA
4. Saleha,Sitti.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.Makasar:Salemba Medika
5. Retna,Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta:Nuha Medika