Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYIMPANAN

ASI DENGAN METODE FIFO


(FIRS T IN FIRS T OUT ) “

Disusun oleh Kelompok IV:

Cristofol A Pagara (2021086026028)


Heni Herawaty (2021086026054)
Lady D Rumainum (2021086026015)
Mikha Iriantika (2021086026048)
Nur Azizah (2021086026042)
Rina Setiani (2021086026046)
Venny A Raweyai (2021086026010)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2022
DAFTAR ISI

Satuan Acara Penyuluhan …………………………………………………..……………3


Topik……………………………………………………………………………………...3
Pelaksanaan Kegiatan……………………………………………………………………..3
Tujuan……………………………………………………………………………………..3
Susunan Kegiatan…………………………………………………………………………3
Metode…………………………………………………………………………………….4
Media……………………………………………………………..……………………….5
Pengoorganisasian Kelompok…………………………….………………………………5
Evaluasi………………………………………………………………...…………………5
Daftar pustaka…………………………………………………………………………….5
Lampiran Materi…………………………………………………………………………..6
Pengertian Asi Eklusif……………………………………………….……..……………..6
Manfaat Asi…………………………………………………………...…………………..6
Menyimpan Asi Perah…………………………………………………………………….7
Memaparkan Penggunaan Dan Penyimpanan Asi Dengan Metode Fifo ( First In First
Out )......................................................................................................................................8
Cara Menghangatkan Asi........................................................................... ...................9
Lampiran leafet.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. TOPIK : Edukasi Kesehatan

II. PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari / Tanggal : kamis, 23 juni 2022
Waktu : 08.00 WIT – selesai
Penyaji : Mahasiswa Program Studi Ners 2021
Universitas Cenderawasih
Tempat : Ruang perinatologi RSUD Jayapura

III. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu memperoleh pengetahuan
Tentang Teknik Cara Penyimpanan ASI.
TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mempraktekan
Tentang Teknik Cara Penyimpanan ASI yang baik dirumah secara mandiri.

IV. SUSUNAN KEGIATAN


No Tahap Waktu Kegiatan Media Kegiatan peserta
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam Memperhatikan
b. Memperkenalkan anggota Memperhatikan
kelompok dan
pembimbing
c. Menjelaskan topik Memperhatikan
penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
penyuluhan
e. Membuat kontrak waktu

3
dan meminta kerja sama
dengan audiens
2 Pelaksanaan 20 menit a. Menggali pengetahuan Leafet a. Menjelaskan
klien tentang  pengertian b.  Memperhatika
ASI c. Mendengarkan
b. Memberi reinforcement dan
positif pada  peserta yang memperhatikan
menjelaskan d. Mendengarkan
c. Menjelaskan pengertian e. Mendengarkan
ASI dan
d. Menjelaskan manfaat ASI memperhatikan
e. Menjelaskan tentang cara
penyimpanan ASI
f. Menjelaskan penggunaan
dan  penyimpanan   ASI
dengan metode FIFO ( First
In First Out )
g. Memaparkan cara
menghangatkan ASI
3 Penutup 10 menit a. Tanya jawab Bertanya dan
b. Evaluasi menjawab
c. Menyimpulkan materi
d. Salam penutup

V. METODE
Metode yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab

VI. MEDIA
Leaflet

VII. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

4
Moderator : Rina. Setiani
Penyaji : Nur azizah dan Mikha Irianti
Fasilitator : christofol. A. pagara, lady.D.Rumainum, dan Heni Herawati
Observer : vennny angela. Raweyai

VIII. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan
b. Menyiapkan materi dan media
c. Melakukan kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan alat dan bahan
e. Menyiapkan tempat

2. Proses
a. Sasaran memperhatikan selama penyaji menyampaikan materi
b. Sasaran aktif bertanya terhadap hal yang belum diketahui
c. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan
d. Tanya jawab

3. Hasil
a. Penyajian materi dapat dilaksanakan hingga selesai.
b. Sasaran mampu mengerti dan paham terhadap materi yang disampaikan
oleh penyaji.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Lampiran Materi
Lampiran Leaflet

LAMPIRAN MATERI

PENYIMPANAN ASI DENGAN METODE FIFO


( FIRST IN FIRST OUT )

5
A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF

Air Susu Ibu (ASI) ialah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam- garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik  pada bayi
dan dapat  pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama
(Baskoro, 2016).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air
putih sampai bayi berumur 6 bulan.
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi secara murni (tanpa
makanan tambahan lain atau pengganti air susu ibu) sejak bayi lahir sampai usia bayi 6
bulan.
B. MANFAAT ASI
1. Manfaat untuk bayi
a. Bayi mendapat kekebalan untuk melindunginya dari banyak penyakit dan infeksi.
b. Bayi lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran pernafasan atas.
c. Bayi lebih jarang mengalami diare dan penyakit saluran cerna lainnya.
d. Bayi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menderita penyakit tertentu.
e. Bayi lebih jarang mengalami alergi.
2. Manfaat untuk ibu
a. Meningkatkan hormon yang berperan mengurangi perdarahan setelah melahirkan
karena rahim akan segera mengecil
b. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara dan kanker indung telur
c. Membantu mencapai berat badan sebelum hamil
d. Membantu meningkatkan mineralisasi tulang pasca persalinan dan mengurangi
resiko patah tulang panggul pada masa menapouse kelak. Makin lama meneteki
makan rendah resiko terjadinya patah tulang
e. Sebagai alat kontrasepsi alamiah, asalkan belum datang haid, sedikitnya meneteki
2-3 kali semalam dan 4 kali atau lebih disiang hari tanpa diselingi susu formula
f. Hubungan suami istri lebih cepat kembali seperti sebelum hamil karena rahim
lebih cepat kembali keposisi semula.
g. Meningkatkan ikatan antara ibu dan anak

6
C. CARA PENYIMPANAN ASI
Berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI, 2014 ), ada
beberapa cara penyimpanan ASI :

1. ASI perah disimpan dalam lemari pendingin atau menggunakan portable cooler bag
2. Untuk tempat penyimpanan ASI, berikan sedikit ruangan pada bagian atas wadah
penyimpanan karena seperti kebanyakan cairan lain, ASI akan mengembang bila dibekukan.
3. ASI perah segar dapat disimpan dalam tempat/wadah tertutup selama 6-8 jam pada suhu
ruangan (26ºC atau kurang). Jika lemari pendingin (4ºC atau kurang) tersedia, ASI dapat
disimpan di bagian yang paling dingin selama 3-5 hari, di freezer satu pintu selama 2
minggu, di freezer dua pintu selama 3 bulan dan di dalam deep freezer (-18ºC atau kurang)
selama 6 sampai 12 bulan.
4. Bila ASI perah tidak akan diberikan dalam waktu 72 jam, maka ASI harus dibekukan.
5. ASI beku dapat dicairkan di lemari pendingin, dapat bertahan 4 jam atau kurang untuk
minum berikutnya, selanjutnya ASI dapat disimpan di lemari pendingin selama 24 jam
tetapi tidak dapat dibekukan lagi.
6. ASI beku dapat dicairkan di luar lemari pendingin pada udara terbuka yang cukup hangat
atau di dalam wadah berisi air hangat, selanjutnya ASI dapat bertahan 4 jam atau sampai
waktu minum berikutnya tetapi tidak dapat dibekukan lagi.
7. Jangan menggunakan microwave dan memasak ASI untuk mencairkan atau menghangatkan
ASI.
8. Sebelum ASI diberikan kepada bayi, kocoklah ASI dengan perlahan untuk mencampur
lemak yang telah mengapung.
9. ASI perah yang sudah diminum bayi sebaiknya diminum sampai selesai, kemudian sisanya
dibuang.
10. Wadah tempat menyimpan ASI diberi lebel berupa jam dan tanggal pemerahan.

D. PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN ASI DENGAN METODE FIFO ( FIRST IN


FIRST OUT ).

Metode FIFO sama seperti sistem antrian. Sesuai namanya, FIFO (First In First Out)

7
berarti ASIP yang paling pertama disimpan di kulkas, akan terlebih dahulu dikeluarkan dan
diberikan ke bayi. (kemenkes RI, 2015). Kelebihan metode ini adalah kemungkinan ASIP
menjadi basi/kadaluarsa kecil, karena rotasi ASIP di freezer berjalan teratur. Metode ini juga
sangat cocok untuk yang stok ASIP-nya bagi ibu-ibu yang sibuk kerja. Kekurangan metode
ini adalah gizi dari ASIP beku tentunya tidak sebaik gizi dari ASIP yang fresh. Akan tetapi
metode ini lebih cocok diterapkan dibandingkan dengan metode lainnya.

E. LANGKAH-LANGKAH PENYAJIAN ASI PERAH

Cara menghangatkan ASI perah, yaitu (Riksani, 2011, Kemenkes RI,2015):


a. Cairkan ASI yang sudah beku dengan memindahkannya dari freezer ke dalam lemari
pendingin, tujuannya agar pelelehan ASI Perah beku mencair secara bertahap, simpan
selama 12 jam sebelum diberikan kepada bayi.
b. ASI perah dikeluarkan dari lemari es secara berurutan sesuai metode FIFO ( FIRST
IN FIRST OUT ).
c. Mengambil asi perah sesuai kebutuhan yang kira-kira bisa dihabiskan
d. Hangatkan ASI dengan cara meletakkan botol atau wadah ASI kedalam mangkuk
berisi air hangat.
e. Tidak memanaskan atau merebus ASI diatas kompor, atau memanaskan ASI dalam
wicrowave, karena akan merusak kandungan gizi yang terdapat dalam ASI.
f. Jika ASI sudah mencair, ASI mesti dikocok secara perlahan (memutar searah jarum
jam), agar cairan diatas bercampur dengan cairan dibawah. Cairan atas biasanya
terlihat agak kental, dikarenakan kandungan lemak yang lebih banyak
g. Periksa suhu ASI yang sudah dihangatkan dengan cara meneteskan sedikit ASI ke
punggun tangan kita, jika sudah hangat segera berikan ke bayi.

LAMPIRAN LEAFET

8
9
DAFTAR PUSTAKA

10
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan KB Kabupaten Grobogan. (2014).
Gema Bersemi Edisi 5 Tahun 2011: Peranan ASI Eksklusif Bagi Ibu Dan
Anak . Dikutip Pada Tanggal 1 . Dikutip Pada Tanggal 1 Januari 2014 Dari
Http://P Januari 2014 Dari Http://Pppakb.Grobogan.Go.Id
Ppakb.Grobogan.Go.Id
Bobak, Lowdermilk & Jensen (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta:
EGC. Majalah Nikita. (2015).  Perawatan  Perawatan Ditahun Ditahun Pertama Pertama.
Cetakan I. Jakarta: PT. Sarana Kinasis Satya Sejati.
Roesli. Utami. (2016). Mengenal ASI Ekslusif Seni Gizi Klinik ASI Petunjuk Untuk Tenaga
Kesehatan. EGC: Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai