ASI EKSKLUSIF
Oleh :
Kelompok 5
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini banyak ibu yang tidak hanya bekerja sebagai ibu rumah
tangga, tetapi banyak pula ibu yang bekerja sebagai wanita karir. Sekian banyak
profesi yang digeluti oleh seorang ibu menyebabkan beberapa dampak bagi
keluarga terutama anak. Ibu yang sedang dalam masa menyusui akan
mendapatkan sedikit waktu untuk menyusui anaknya, sehingga hal tersebut sangat
berdampak buruk pada anaknya. Selain berdampak pada hubungan psikologis ibu
terhadap anak, juga akan berdampak pada kesehatan dan daya tahan tubuh anak.
Ibu yang memilih sebagai wanita karir, tidak dapat menyusui anaknya
selama 6 bulan dengan sempurna, sehingga ibu akan memilih penggunaan susu
formula untuk anaknya, dan makanan pendamping untuk memenuhi dan
menunjang kesehatan anaknya. Padahal jika anak diberikan makanan pendamping
di bawah umur 6 bulan, maka system pencernaan yang terdapat dalam tubuh anak
akan bekerja jauh lebih berat untuk mengolah dan memecah makanan tersebut,
karena system pencernan anak belum terbentuk dengan sempurna. Begitu halnya
dengan penggunaan susu formula. Setiap anak memiliki daya sensitivitas yang
berbeda, jadi tidak semua anak yang diberikan susu formula dapat tumbuh dengan
sehat. Bisa saja anak alergi terhadap susu formula dan derajat kesehatan anak
semakin menurun.
Menurut laporan WHO tahun 2000, 15% bayi diseluruh dunia diberi ASI
eksklusif selama empat bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI
tidak sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan 1,5 juta anak meninggal
karena pemberian makanan yang tidak benar (Depkes RI,2007).
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa
pemberian ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika
Tengah dan utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan
agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa
menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan,
dan meningkatkan daya tahan tubuh anak pada umumnya dibandingkan menyusui
kurang dari 6 bulan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang pemberian
ASI eksklusif diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti, memahami dan
melaksanakan pemberian ASI eksklusif.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x 30 menit, peserta
diharapkan mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif.
2. Menyebutkan komposisi ASI
3. Menyebutkan manfaat pemberian ASI eksklusif.
4. Menyebutkan teknik menyusui yang benar.
5. Menyebutkan masalah dalam pemberian ASI
6. Menyebutkan cara memperbanyak produksi ASI
7. Menyebutkan cara penyimpanan ASI.
C. SASARAN
Ibu yang memiliki bayi dibawah umur 6 bulan, ibu-ibu yang menyusui di
Ruang perinatologi RSUD Mangusada
D. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
E. MEDIA
1. Alat
a. Lembar balik
b. Leaflet
c. Kursi
d. Meja
2. Pengorganisasian Kelompok
a. Ketua/ Moderator : I Kadek Apri Tismayana
b. Penyaji : I Gusti Ayu Dyah Wahyu Ningrat
c. Observer : Ruth Savitri Anggraeni Purba
d. Fasilitator : I G.A. Nita Cintya Dewi
e. Fasilitator : I Kadek Adi Puspa Wiguna
3. Setting Tempat
Duduk menghadap penyaji
Keterangan :
:Moderator
:Penyaji
:Fasilitator
: Observer
: Audien
VI. Proses Pelaksanaan
1) Evaluasi Struktur
a. Penyuluh mempersiapkan satuan acara penyuluhan
b. Penyuluh mempersiapkan dan membawa media untuk penyuluhan berupa
laptop, LCD dan leaflet
c. Kontrak dengan Ibu pasien sudah dilakukan
ASI EKSLUSIF
2. KOMPOSISI ASI
a. Protein dalam ASI
1) ASI mengandung protein lebih rendah dari Air Susu Sapi
(ASS), tetapi protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi
(lebih mudah dicerna). Keistimewaan dari protein ASI ini adalah
Rasio protein “whey” : kasein = 60 : 40, dibandingkan dengan ASS
yang rasionya 20 : 80
2) ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan air susu sapi
mengandung juga betalaktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi.
3) ASI mengandung asam amino esensial taurin ynag tinggi, yang
penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
4) Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari air susu sapi,
sedangkan sisitin lebih tinggi.
5) Kadar tirosin dan fenilalanin lebih rendah, hal ini sangat
menguntungkan karena pada bayi prematur kadar tirosin yang tinggi
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak
b. Karbohidrat dalam ASI
1) ASI mengandung karbohidrat relatif tinggi jika dibandingkan dengan
air susu sapi (6,5 gram%)
2) Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar
laktosa yang tinggi ini sangat menguntungkan karena fermentasi
akan diubah menjadi asam laktat.
c. Lemak dalam ASI
Kadar lemak dalam ASI dan air susu sapi relatif sama.
Merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin
yang larut dalam lemak (A,D,E, dan K) dan sumber asam lemak yang
esensial, namun tetap ada keistimewaannya yaitu, bentuk emulsi lebih
sempurna, kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 x dalam air susu
sapi. Asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam kadar yang tinggi yang
terpenting adalah : rasio asam linoleik; oleik yang cukup, asam lemak
rantai panjang (arachidonic dan docadexaenoic) yang berperan dalam
perkembangan otak. Kolesterol yang diperlukan untuk mielinisasi
susunan saraf pusat, dan asam palmitat.
d. Mineral dalam ASI
ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun relatif rendah
tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Fe dan Ca paling stabil,
tidak dipengaruhi oleh diit ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI
terutama adalah kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan
fosfat, zat terbanyak adalah kalsium.
e. Air dalam ASI
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. ASI merupakan sumber air
yang secara metabolik adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini
akan meredakan rangsangan haus dari bayi.
f. Vitamin dalam ASI
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin A, D, dan C
cukup, sedangkan golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam
pantothenik adalah kurang.
g. Kalori dalam ASI
Kalori ASI relatif rendah jhanya 77 kalori/ 100 ml ASI. 90% berasal
dari karbohidrat dan lemak, sedangkan 100% berasal dari protein
h. Unsur-unsur lain dalam ASI
Laktokram, keratin, kreatinin, urea, xanthin, ammonia, asam sitrat,
dan minyak volatile.
i. DHA
Istilah DHA dan ARA mungkin sudah tak asing lagi khususnya
diantara para orang tua yang memiliki bayi. DHA (Docosahexaenoic
acid) dan ARA (Arachinoid acid) adalah asam lemak yang sangat
penting (esensial) dan diperlukan bayi guna perkembangan otak dan
ketajaman penglihatan.
DHA dan ARA banyak terdapat dalam ASI dengan komposisi
yang sangat seimbang dan paling cocok buat bayi. Jadi bisa dikatakan
ASI merupakan sumber DHA dan ARA paling baik dan tak bisa
ditandingi oleh susu formula apapun.
Melalui ASI bayi akan mendapatkan DHA dan ARA yang
diperlukan sebagai komponen utama lemak membran sel dan
merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang utama dalam sistem
saraf pusat. DHA juga merupakan komponen utama membran sel
fotoreseptor retina. Otak tumbuh maksimal sejak 3 bulan terakhir dari
masa kehamilan sampai kurang lebih usia 2 tahun. Karena itu dalam
periode tersebut bayi sebaiknya mendapat DHA dan ARA dalam
jumlah cukup yang dapat diperoleh dari ASI.
c. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif
sehingga ASI mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah
dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak
dan nyeri. Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
1) Susui bayi segera setelah bayi lahir
2) Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
3) Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
4) Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanggulangan :
1) Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
2) Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
3) Lakukan pengurutan atau massage payudara
Runiari, dkk. 2010. Skill Lab Guide Keperawatan Maternitas. Denpasar: PSIK
UNUD.
http://asuh.wikia.com/wiki/ASI_eksklusif