Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSKLUSIF

Oleh :
Kelompok 5

1. I Gusti Ayu Agung Nita Cintya Dewi 18.901.1993


2. I Gusti Ayu Dyah Wahyu Ningrat 18.901.1994
3. I Kadek Adi Puspa Wiguna 18.901.1995
4. I Kadek Apry Tismayana 18.901.1996
5. Ruthsavitri Anggraeni Purba 18.901.2079

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2O18
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif


Hari/Tanggal : Senin,
Waktu : 11.00-11.45 Wita
Penyaji : Mahasiswa Profesi Ners STIKes WIRA MEDIKA BALI
Tempat : Ruang Perinatologi RSUD Mangusada

A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini banyak ibu yang tidak hanya bekerja sebagai ibu rumah
tangga, tetapi banyak pula ibu yang bekerja sebagai wanita karir. Sekian banyak
profesi yang digeluti oleh seorang ibu menyebabkan beberapa dampak bagi
keluarga terutama anak. Ibu yang sedang dalam masa menyusui akan
mendapatkan sedikit waktu untuk menyusui anaknya, sehingga hal tersebut sangat
berdampak buruk pada anaknya. Selain berdampak pada hubungan psikologis ibu
terhadap anak, juga akan berdampak pada kesehatan dan daya tahan tubuh anak.
Ibu yang memilih sebagai wanita karir, tidak dapat menyusui anaknya
selama 6 bulan dengan sempurna, sehingga ibu akan memilih penggunaan susu
formula untuk anaknya, dan makanan pendamping untuk memenuhi dan
menunjang kesehatan anaknya. Padahal jika anak diberikan makanan pendamping
di bawah umur 6 bulan, maka system pencernaan yang terdapat dalam tubuh anak
akan bekerja jauh lebih berat untuk mengolah dan memecah makanan tersebut,
karena system pencernan anak belum terbentuk dengan sempurna. Begitu halnya
dengan penggunaan susu formula. Setiap anak memiliki daya sensitivitas yang
berbeda, jadi tidak semua anak yang diberikan susu formula dapat tumbuh dengan
sehat. Bisa saja anak alergi terhadap susu formula dan derajat kesehatan anak
semakin menurun.
Menurut laporan WHO tahun 2000,  15% bayi diseluruh dunia diberi ASI
eksklusif selama empat bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI
tidak sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan  1,5 juta anak meninggal
karena pemberian makanan yang tidak benar (Depkes RI,2007).
Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa
pemberian ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika
Tengah dan utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan
agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa
menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan,
dan meningkatkan daya tahan tubuh anak pada umumnya dibandingkan menyusui
kurang dari 6 bulan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang pemberian
ASI eksklusif diharapkan peserta penyuluhan dapat mengerti, memahami dan
melaksanakan pemberian ASI eksklusif.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x 30 menit, peserta
diharapkan mampu untuk :
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif.
2. Menyebutkan komposisi ASI
3. Menyebutkan manfaat pemberian ASI eksklusif.
4. Menyebutkan teknik menyusui yang benar.
5. Menyebutkan masalah dalam pemberian ASI
6. Menyebutkan cara memperbanyak produksi ASI
7. Menyebutkan cara penyimpanan ASI.

C. SASARAN
Ibu yang memiliki bayi dibawah umur 6 bulan, ibu-ibu yang menyusui di
Ruang perinatologi RSUD Mangusada

D. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab
E. MEDIA
1. Alat
a. Lembar balik
b. Leaflet
c. Kursi
d. Meja

2. Pengorganisasian Kelompok
a. Ketua/ Moderator : I Kadek Apri Tismayana
b. Penyaji : I Gusti Ayu Dyah Wahyu Ningrat
c. Observer : Ruth Savitri Anggraeni Purba
d. Fasilitator : I G.A. Nita Cintya Dewi
e. Fasilitator : I Kadek Adi Puspa Wiguna

3. Setting Tempat
Duduk menghadap penyaji

Keterangan :

:Moderator
:Penyaji
:Fasilitator
: Observer
: Audien
VI. Proses Pelaksanaan

No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta


1 Pembuka 5 menit  Salam pembuka  Menjawab salam
 Perkenalan  Mendengarkan
 Menyampaikan tujuan  Menyimak
penyuluhan penyuluh
 Mengingatkan kontrak yang  Mendengarkan
telah disepakati sebelumnya
 Apersepsi  Mendengarkan,
menjawab
pertanyaan

2 Pelaksanaan 20 menit  Penyampaian garis besar  Mendengarkan


materi : dengan penuh
a. Pengertian ASI eksklusif perhatian
b. Komposisi ASI
c. Manfaat pemberian ASI
eksklusif
d. Tekhnik menyusui yang
benar
e. Masalah dalam
pemberian ASI
f. Cara memperbanyak
produksi ASI
g. Cara penyimpanan ASI
 Memberi kesempatan peserta  Menanyakan hal-
untuk bertanya hal yang belum
jelas
 Menjawab pertanyaan  Mendengarkan dan
memperhatikan
jawaban dari
penyuluh
 Evaluasi  Menjawab
pertanyaan
penyuluh
3 Penutup 5 menit  Menyimpulkan  Mendengarkan
 Salam penutup  Menjawab salam

1) Evaluasi Struktur
a. Penyuluh mempersiapkan satuan acara penyuluhan
b. Penyuluh mempersiapkan dan membawa media untuk penyuluhan berupa
laptop, LCD dan leaflet
c. Kontrak dengan Ibu pasien sudah dilakukan

2) Evaluasi proses kegiatan


a. Peserta yang hadir minimal 80%
b. Kegiatan berlangsung dengan lancar sesuai dengan rundown acara
c. Interaksi yang baik antara petugas dan peserta selama penyuluhan
berlangsung
d. Minimal 75% peserta aktif bertanya pada sesi diskusi
e. Peserta memperhatikan penyuluhan dengan baik dari awal sampai akhir
acara.

3). Evaluasi hasil kegiatan


a. Minimal 80% peserta memahami pengertian ASI eksklusif
b. Minimal 80% peserta mengetahui tekhnik menyusui yang benar, cara
memperbanyak produksi ASI, cara penyimpanan ASI.
Lampiran

ASI EKSLUSIF

1. PENGERTIAN ASI EKSLUSIF


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. (Wikia, 2010). Dewa
(2010) mengatakan, Asi Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu saja kepada
bayi umur 0 – 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain
obat untuk terapi (pengobatan penyakit).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai
usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak mendapatkan tambahan cairan lain dan juga
makanan tambahan.
Kebutuhan ASI pada bayi ± 240 cc/ hari yaitu 1 hari ibu menyusui bayinya
± 8 kali, dan 1 kali menyusui jumlah ASI yg diberikan ± 30 cc.

2. KOMPOSISI ASI
a. Protein dalam ASI
1) ASI mengandung protein lebih rendah dari Air Susu Sapi
(ASS), tetapi protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi
(lebih mudah dicerna). Keistimewaan dari protein ASI ini adalah
Rasio protein “whey” : kasein = 60 : 40, dibandingkan dengan ASS
yang rasionya 20 : 80
2) ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan air susu sapi
mengandung juga betalaktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi.
3) ASI mengandung asam amino esensial taurin ynag tinggi, yang
penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
4) Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari air susu sapi,
sedangkan sisitin lebih tinggi.
5) Kadar tirosin dan fenilalanin lebih rendah, hal ini sangat
menguntungkan karena pada bayi prematur kadar tirosin yang tinggi
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak
b. Karbohidrat dalam ASI
1) ASI mengandung karbohidrat relatif tinggi jika dibandingkan dengan
air susu sapi (6,5 gram%)
2) Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar
laktosa yang tinggi ini sangat menguntungkan karena fermentasi
akan diubah menjadi asam laktat.
c. Lemak dalam ASI
Kadar lemak dalam ASI dan air susu sapi relatif sama.
Merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin
yang larut dalam lemak (A,D,E, dan K) dan sumber asam lemak yang
esensial, namun tetap ada keistimewaannya yaitu, bentuk emulsi lebih
sempurna, kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 x dalam air susu
sapi. Asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam kadar yang tinggi yang
terpenting adalah : rasio asam linoleik; oleik yang cukup, asam lemak
rantai panjang (arachidonic dan docadexaenoic) yang berperan dalam
perkembangan otak. Kolesterol yang diperlukan untuk mielinisasi
susunan saraf pusat, dan asam palmitat.
d. Mineral dalam ASI
ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun relatif rendah
tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Fe dan Ca paling stabil,
tidak dipengaruhi oleh diit ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI
terutama adalah kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan
fosfat, zat terbanyak adalah kalsium.
e. Air dalam ASI
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. ASI merupakan sumber air
yang secara metabolik adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini
akan meredakan rangsangan haus dari bayi.
f. Vitamin dalam ASI
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin A, D, dan C
cukup, sedangkan golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam
pantothenik adalah kurang.
g. Kalori dalam ASI
Kalori ASI relatif rendah jhanya 77 kalori/ 100 ml ASI. 90% berasal
dari karbohidrat dan lemak, sedangkan 100% berasal dari protein
h. Unsur-unsur lain dalam ASI
Laktokram, keratin, kreatinin, urea, xanthin, ammonia, asam sitrat,
dan minyak volatile.
i. DHA
Istilah DHA dan ARA mungkin sudah tak asing lagi khususnya
diantara para orang tua yang memiliki bayi. DHA (Docosahexaenoic
acid) dan ARA (Arachinoid acid) adalah asam lemak yang sangat
penting (esensial) dan diperlukan bayi guna perkembangan otak dan
ketajaman penglihatan.
DHA dan ARA banyak terdapat dalam ASI dengan komposisi
yang sangat seimbang dan paling cocok buat bayi. Jadi bisa dikatakan
ASI merupakan sumber DHA dan ARA paling baik dan tak bisa
ditandingi oleh susu formula apapun.
Melalui ASI bayi akan mendapatkan DHA dan ARA yang
diperlukan sebagai komponen utama lemak membran sel dan
merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang utama dalam sistem
saraf pusat. DHA juga merupakan komponen utama membran sel
fotoreseptor retina. Otak tumbuh maksimal sejak 3 bulan terakhir dari
masa kehamilan sampai kurang lebih usia 2 tahun. Karena itu dalam
periode tersebut bayi sebaiknya mendapat DHA dan ARA dalam
jumlah cukup yang dapat diperoleh dari ASI.

3. MANFAAT PEMBERIAN ASI EKSLUSIF


a. Ditinjau dari aspek gizi
1) Kandungan gizi lengkap
2) Mudah dicerna dan diserap
3) Mengandung lipase untuk pencernaan lemak
4) Mempertinggi penyerapan kalsium
5) Mengandung zat kekebalan tubuh (imunitas)
b. Ditinjau dari aspek psikologis
1) Mendekatkan hubungan ibu dan bayi
2) Menimbulkan rasa aman bagi bayi
3) Mengembangkan dasar kepercayaan (Basic sence of trust)
c. Ditinjau dari aspek KB
1) Menunda kembalinya kesuburan
2) Menjarangkan kehamilan
d. Bagi ibu
1) Mengurangi insiden kanker leher rahim dan kanker payudara
2) Mengurangi insiden HPV (Human Papilo Virus)
3) Mempercepat involusi uterus
e. Bagi keluarga
1) Aspek Ekonomi : hemat karena tidak membeli susu formula dan
bayi jarang sakit sehingga biaya pengobatan dapat dihemat
2) Aspek kemudahan : tidak perlu mengganggu orang lain

4. MASALAH DALAM PEM PEMBERIAN ASI


a. Asi Kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya
tidak, apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin
memberikan tambahan susu formula. Penanggulangannya :
1) Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
2) Menyusuilah dengan sabar
3) Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
4) Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan
membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk
memproduksi ASI
b. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan
mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering
terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
Penanggulangan :
1) Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
2) Menyusui dengan cara yang benar
3) Menyusui lebih lama dan sering

c. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif
sehingga ASI mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah
dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak
dan nyeri. Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
1) Susui bayi segera setelah bayi lahir
2) Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
3) Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
4) Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanggulangan :
1) Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
2) Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
3) Lakukan pengurutan atau massage payudara

d. Putting Susu Nyeri Atau Lecet


Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang
masuk ke dalam mulut bayi sedangkan areola tidak masuk mulut.
Disamping itu juga disebabkan karena perawatan yang tidak benar pada
payudara.
Penanggulangan :
1) Lakukan tehnik menyususi yang benar
2) Menyususi pada payudara yang tidak lecet
3) Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol
e. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya
terjadi pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang
tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi. Penanggulangan :
1) Kompres air hangat
2) Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
3) Cukup istirahat
4) Minum air putih minimal 2 liter/hari
5) Minum anti biotik
6) Lakukan perawatan payudara

5. TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR


a. Ambilah posisi yang benar-benar nyaman bagi ibu seperti duduk di kursi
yang ada sandaran punggung dan lengan, gunakan bantal untuk
mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara.
b. Masukkan puting susu ke dalam mulut bayi dengan cara:
1) Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala
bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap
ke badan ibu
2) Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan
ibu memegang pantat / paha kanan bayi
3) Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri
dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang
berwarna hitam ( aerola mamae )
4) Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
5) Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
6) Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah
berwarna hitam
c. Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan
bayi dengan cara:
1) Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
2) Dengan menekan dagu bayi kebawah
3) Dengan menutup lubang hidung bayi
4) Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
d. Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lain, dengan cara :
1) Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan
pelan sampai keluar sendawa
2) Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok
punggungnya

6. CARA MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI


a. Susuilah bayi setengah jam pertama lahir/setelah dibersihkan jalan
nafasnya
b. Susuilah bayi sesring mungkin sesuai dengan permintaan, biasanya setiap
2 jam sekali
c. Susuilah 10 menit pada kedua payudara
d. Usahakan tidak memberi dot atau susu botol pada bayi mantap dalam
menyusui
e. Makan makanan yang bergizi
f. Tidur ± 8 jam /hariPakailah BH yang sesuai dengan besarnya payu dara,
baju/kaos yang longgar
g. Susuilah bayi dalam suasana santai dan posisi yang enak
h. Lakukan perawatan payudara pada massa hamil maupun nifas.

7. CARA MENYIMPAN ASI


a. ASI baru dipompa segera ditempatkan pada lemari pendingin dan tidak
disimpan lebih dari 72 jam.
b. ASI disimpan dalam botol yang steril. Diberi label tanggal dan jam
simpan.
c. Pompa ASI langsung kedalam kantong pembeku.
d. Cairkan ASI beku dengan menempatkan pada wadah yang tertutup dalam
mangkuk berisi air hangat dalam waktu 30 menit.
e. Di udara terbuka atau bebas tahan 6-8 jam.
f. Di lemari es (4 °C) tahan 24 jam.
g. Di lemari pendingin atau beku (-18°C) tahan 6 bulan.Pada penyimpanan
dengan cara dibekukan tidak berpengaruh terhadap komponen kekebalan
yang dikandungnya.
h. Saat akan digunakan, cukup rendam ASI dengan wadahnya pada baskom
yang berisi air hangat. Tunggu hingga temperature ASI sampai pada suhu
normal.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Cara Menyimpan ASI yang Benar. Available at:

http://female.kompas.com, diakses tanggal 1 November 2010.

Depkes RI. 2007.Panduan Peserta Pelatihan Konseling Menyusui.Jakarta:

Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat

Kristiyanasari. 2009. ASI,Menyusuidan Sadari. Yogjakarta: Nuha Medika.

Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC

Runiari, dkk. 2010. Skill Lab Guide Keperawatan Maternitas. Denpasar: PSIK

UNUD.

Wikia. 2010. ASI Eksklusif

http://asuh.wikia.com/wiki/ASI_eksklusif

Anda mungkin juga menyukai