Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

DI RUANG DAHLIA RSUD WONOSARI

Kelompok 13 Stase Keperawatan Anak


Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Wira Medika PPNI Bali

Di susun oleh:
1. Sri Jaya Dwipayani
2. I Kadek Sony Suryawan
3. Sri Hartati
4. I Kadek Ariyasa Putra
5. I Gd Satya Wiguna. P

PROGRAM studi PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI
BALI
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan Proposal “Terapi Aktivitas Bermain di Ruang Cilinaya RSUD Mangusada”
guna memenuhi tugas Stase Keperawatan Anak program pendidikan profesi Ners STIKES
Wira Medika PPNI Bali tahun 2018.

Badung,2018

Mahasiswa

Kelompok 13

Mengetahui,

Pembimbing akademik, Pembimbing Lahan,

( ) ( )
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perawatan di dalam bangsal rumah sakit merupakan peristiwa yang sering
menimbulkan pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan
dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan akibat dari
tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan
berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak
kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain
merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan
dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik
perkembangan motorik halus pada anak pre-school adalah mampu mengenali warna.
Dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan
bahwa selama mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan
warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
setelah mengikuti terapi bermain anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh
kembangnya mengembangkan aktifitas dan kreatifitasnya melalui pengalaman
bermaindan beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia pre-
school.
b. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam
mewarnai gambar.
c. Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga
anak tidak kehilangan waktu bermain.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. MEWARNAI GAMBAR
1. Definisi
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi
stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.
(www.pediatric.com)
2. Manfaat
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ ”therapeutic play”).
b. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya” atau
memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan
kata.
c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena proses
hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya tidak akurat
dan negatif.
d. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi
emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
e. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode
penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah
sakit. (www.pediatric.com).

B. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRE-SCHOOL


1. Perkembangan Biologi
a. BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun).
b. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.
c. Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih : Umur (dalam tahun) x 2 +
8
2. Perkembangan Motorik Kasar
a. Usia 36 bulan
1) Pakai dan ganti baju sendiri
2) Berjalan mundur
3) Naik turun tangga berganti-ganti kaki
4) Berdiri sesaat dengan 1 kaki
b. Usia 4 tahun
1) Melompat dengan satu kaki
2) Memanjat dan melompat
3) Melempar bola cukup banyak
4) Naik tangga dengan lancar
c. Usia 5 tahun
1) Melompat-lompat dengan 1 kaki
2) Berlari tanpa kesulitan
3) Bermain lompat tali
4) Mainan tangkap
5) Naik turun tangga dengan lancar
d. Usia 6 tahun
1) Berlari dengan baik
2) Berlari dan bermain secara bersamaan
3) Naik sepeda
4) Menggambar orang lengkap
5) Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar
3. Perkembangan Motorik Halus
a. Usia 36 bulan
1) Memasang manik-manik besar
2) Melukis tanda silang dan bulat
3) Membuka kancing depan dan samping
4) Menyusun 10 balok tanpa jatuh
b. Usia 4 tahun
1) Menggunting gambar sederhana
2) Menggambar bujur sangkar
c. Usia 5 tahun
1) Memukul kepala paku dengan palu
2) Mengikat tali sepatu
3) Dapat menulis beberapa huruf alphabet
d. Usia 6 tahun
1) Suka menggambar, menulis dan mewarnai.
4. Perkembangan Kognitif
a. Fase prekonseptual
1) Memory span increase
2) entre on one aspect of situation
3) Classify object according to one characteristic
b. Fase intuitive
1) Attention span increase
2) Classify object in terms of their use
3) Egosentric interpretation of events
4) Irreversible thought
5. Perkembangan Moral
a. Orientasi pda hukum dan kepatuhan
b. Anak berorientasi pada hal sebenarnya
6. Perkembangan Bahasa
a. Usia 3 tahun
1) Banyak bertanya
2) Berbicara saat ada atau tidak ada orang
3) Menggunakan bahasa telegravis
4) Menggunakan konsonan d,b,t,k,y
5) Menghilangkan w dari pembicaraan
6) Pembedaharaan kata 900 kata
7) Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)
b. Usia 4 tahun
1) Perbendaharaan kata 1500 kata
2) Menghitung 1 s/d 3
3) Menceritakan cerita jantung
c. Usia 5 tahun
1) Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata
2) Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan semua
bagian bicara.
3) Menyebutkan empat atau lebih warna
4) Mengetahui nama-nama hari.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN


1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan anak sakit →perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan→lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan → senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi

D. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN


1. Tahap eksplorasi: Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan: Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap
permainan
3. Tahap bermain sungguhan: Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun: Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan
berikutnya

E. PRINSIP BERMAIN DI RUMAH SAKIT


1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis
3. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
4. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
5. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
6. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan

F. HAMBATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia
2. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan
3. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang bersamaan.

G. ANTISIPASI HAMBATAN
1. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama
2. Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
3. Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan
4. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan.
5. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan lainnya.

BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain


Sub Pokok Bahasan : Terapi Barmain Anak Usia Pre School
Sasaran : Pasien di Ruang Cilinaya yang memenuhi kriteria :
o Usia Pre-School (yang berusia 3-6 tahun)
o Tidak mempunyai keterbatasan fisik
o Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga
o Pasien kooperatif
o Peserta terdiri dari: Anak usia pre-school sebanyak 2-4
orang
Hari/ Tanggal : Januari 2018
Waktu : 35 menit
Tempat : Ruang Cilinaya RSUD Mangusada Badung

A. Sarana dan Media


1. Sarana:
a) Ruangan tempat bermain dengan luas 12 x 8 meter persegi.
b) Kursi untuk orang tua.
2. Media:
a) Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.
b) Pensil warna (spidol, krayon)

B. Pengorganisasian
Jumlah leader 1 orang, co leader 1 orang, fasilitator 3 orang dan 1 orang observer
dengan susunan sebagai berikut:
Leader : Sri Jaya Dwipayani
Co Leader : I Kadek Sony Suryawan
Observer : Sri Hartati
Fasilitator : Gd Satya Wiguna
I Kadek Ariyasa Putra
Pembagian tugas sebagai berikut:
a. Leader, tugasnya:
1) Membuka acara permainan
2) Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.
3) Mengarahkan permainan.
4) Memandu proses permainan.

b. Co Leader, tugasnya :
1) Membantu leader mengatur jalannya permainan
2) Membantu memberi motivasi pada peserta bersama dengan leader
3) Bersama dengan leader memandu dan mengarahkan proses bermain
c. Fasilitator, tugasnya:
2) Membimbing anak bermain.
3) Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai
4) Memperhatikan respon anak saat bermain.
5) Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan keluarganya.
d. Observer, tugasnya:
2) Mengawasi jalannya permainan.
3) Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.
4) Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
5) Menyusun laporan dan menilai hasil permainan
Rancangan Bermain : Permainan yang kita lakukan adalah menggambar. Setiap
anak diberikan kertas kosong dan krayon atau spidol masing-masing satu.
Kemudian leader memimpin jalannya permaianan dengan mengintruksikan kepada
anak-anak untuk menggambar sesuai dengan apa yang diinginkan. Co leader,
fasilitator, observer melakukan tugas masing-masing.

C. Susunan Acara Bermain

No Waktu Kegiatan Bermain Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan :
 Leader membuka kegiatan dengan  Menjawab salam

mengucapkan salam.  Mendengarkan


 Leader memperkenalkan nama terapis
 Memperhatikan
yang lain.
 Leader menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
permainan
 Kontrak waktu
2 15 Pelaksanaan :
menit  Leader dibantu oleh co leader dan  Berpindah posisi
fasilitator untuk mengatur posisi duduk
setiap terapis dengan dua orang pasien
anak
 Fasilitator membagikan kertas  Menerima kertas dan
bergambar dan pensil warna kepada pensil warna
pasien.
 Fasilitator mengajak dan memotivasi  Menjawab
klien (anak) untuk mengungkapkan
gambar apa yang ada pada kertas.
 Memulai mewarnai gambar didampingi  Mewarnai gambar
oleh fasilitator.
 Leader dan co leader memberi semangat  Anak aktif
pada anak selama proses mewarnai menggambar
 Fasilitator memotivasi anak untuk dapat  Anak aktif
memilih warna yang disukainya menggambar
 Apabila anak tidak mau  Orang tua ikut aktif
aktif,melibatkan orang tua atau
pendamping anak untuk membantu anak
mewarnai gambar yang telah diberikan.
3 10 Evaluasi :
menit  Menanyakan kepada anak tentang  Beri pertanyaan
pemilihan warna yang telah dilakukan
untuk mewarnai gambarnya
 Menanyakan tentang perasaan anak  Anak kooperatif
setelah diberi bermain mewarnai
4 5 menit Terminasi :
 Leader menutup acara permainan dengan  Memperhatikan
memberikan reward kepada seluruh
peserta
 Salam penutup  Memberi salam

D. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
b. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
c. Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
d. Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
e. Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain
dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dibentu co leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir
kegiatan
b. Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
c. Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
d. Anak mau dan dapat mewarnai gambar dengan baik didampingi oleh
fasilitator
e. Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
f. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan baik
g. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
b. Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang dieukainya
c. Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak yang mencerminkan
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social anak tersebut, salah satunya
dengan mewarnai gambar, mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif
untuk mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.
Berdasarkan pengertian tentang mewarnai gambar maka dapat disimpulkan
bahwa media mewarnai gambar memberikan kesempatan pada anak untuk bebas
berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ ”therapeutic play”),
dan dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya” atau
memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
mewarnai gambar juga dapat digunakan sebagai terapi kognitif, pada saat anak
menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan
sterss, kognitifnya tidak akurat dan negatif. sehingga mewarnai gambar dapat
memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosional anak, termasuk
pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci dan juga apat digunakan sebagai terapi
permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan kesehatan untuk merubah
perilaku anak selama dirawat di rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Erlita., 2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat


Padahttp://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21 Desember 2009
Foster and Humsberger., 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company, Philadelpia USA.
Hurlock, E B., 1991, Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga : Jakarta.
Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa Indonesia: A.
Samik Wahab-Ed.15 EGC : Jakarta
Markum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : Jakarta
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta
Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-4., EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai