LUKA BAKAR
oleh:
Kelompok 8 (A4-F)
I. LATAR BELAKANG
Kurang lebih 2,5 juta orang menderita luka bakar di amerika serikat setiap tahunnya.
Dari kelompok ini 200 ribu pasien memerlukan penangan rawat jalan dan 100 ribu
pasien dirawat di rumah sakit.
Anak kecil dan orangtua merupakan populasi yang paling berisiko untuk mengalami
luka bakar. Sebagian besar luka bakar terjadi dirumah seperti tesiram air mendidih pada
anak-anak yang baru belajar berjalan, bermain-main korek api pada anak-anak usia
sekolah, dsb.
IV. METODE
Ceramah, Tanya jawab.
V. MEDIA
Leaflet.
LCD
Laptop
5. Penatalaksanaan luka
bakar
3. Penutup
a. Tanya jawab Aktif bertanya
b. Kesimpulan Memperhatikan 7 menit
c. Evaluasi Menjawab pertanyaan
d. Memberi salam penutup Menjawab salam
VIII. SETTING TEMPAT
PAPAN TULIS
PENYAJI MODERATOR
LAPTOP LCD
PESERTA PESERTA
PESERTA PESERTA
PESERTA PESERTA
PESERTA PESERTA
FASILITATOR FASILITATOR
OBSERVER
IX. PENGORGANISASIAN
Ketua : Sutrisna Partama Putra
Moderator : Komang Herry Purnama
Penyaji : I Gede Eka Seriana
Observer : Ni Wayan Diah Septanuryanti
Fasilitator : Yudha Prawira, Dewa Ayu Kade Sari Astarini
X. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Tempat dan peralatan tersedia sesuai perencanaan
b. Peran dan tugas masyarakat sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Audiens mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Audiens berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan
definisi luka bakar
b. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan factor
penyebab luka bakar
c. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan
klasifikasi luka bakar
d. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan
manifestasi klinis luka bakar
e. Minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan
penatalaksanaan luka bakar
XI. REFERENSI
1. Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3. Jakarta: EGC
2. Carpenito, L. Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta:EGC
3. Doengoes, E. Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC
1. DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi ( Moenajat,
2001).
Bentuk kerusakan/kehilangan jaringan oleh karena kontak dengan sumber panas (FK
UI 2003)
Cedera kulit oleh karena perpindahan energi dari sumber panas ke kulit (Effendi,
1999, Smeltzer & Bare 2002)
2. PENYEBAB
3. KLASIFIKASI
Untuk membantu mempermudah penilaian dalam memberikan terapi dan
perawatan, luka bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebab, kedalaman luka, dan
keseriusan luka, yakni :
b. Berdasarkan penyebab
Luka bakar karena api
Luka bakar karena air panas
Luka bakar karena bahan kimia
Luka bakar karena listrik
Luka bakar karena radiasi
Luka bakar karena suhu rendah (frost bite).
4. GEJALA KLINIS
a. Derajat I:
- Kesemutan
- Hiperestesia (supersensitivitas)
- Rasa nyeri menghilang jika didinginkan
- Penampilan luka memerah dan menjadi putih jika ditekan.
- Penampilan luka minimal atau tanpa edema.
b. Derajat II:
- Nyeri
- Hiperestesia
- Sensitive terhadap udara dingin
- Melepuh, dasar luka berbintik-bintik merah, epidermis retak, permukaan luka
basah
- Edema
c. Derajat III:
- Tidak terasa nyeri
- Syok
- Hematuria ( adanya darah dalam urin) dan kemungkinan pula hemolisis
(destruksi sel darah merah)
- Kemungkinan terdapat luka masuk dan keluar (pada luka bakar listrik).
- Penampilan luka kering, luka bakar berwarna putih seperti bahan kulit
atau gosong
- Kulit retak dengan bagian lemak yang tampak
5. PENATALAKSANAAN
Prosedur penanggulangan pasien luka bakar di tempat kejadian:
- mematikan sumber penyebab luka bakar
- mendinginkan luka bakar
- melepaskan benda penghalang
- menutup luka bakar
- mengirigasi luka bakar(kimia)