Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A
DENGAN PERILAKU KEKERASAN
TANGGAL 3-4 DESEMBER 2020

OLEH :

NI LUH AYU WIDIAWATI SETIARI


209012495

PROGRAM STUDI NERS PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. A
DENGAN PERILAKU KEKERASAN
TANGGAL 3-4 DESEMBER 2020

RUANG RAWAT: TANGGAL DIRAWAT:


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L) Tgl. Pengk. : 3 Desember 2020
Umur : 32 tahun No. RM :-
Alamat : Geluntung Marga Pendidikan : Sarjana Teknik
Agama : Hindu Pekerjaan : Arsitek
Status : Belum Menikah Sumber Data : Pasien sendiri

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. S Pekerjaan : Wiraswasta
Umur : 50 tahun Pendidikan : SMA
Alamat : Geluntung Marga Hub dgn klien: Ayah kandung

II. ALASAN MASUK


1. Data Pada saat masuk RS
Pasien mengeluh sakit kepala,pasien punya penyakit tensi tinggi
2. Data pada saat dikaji
Pasien mengatakan sering merasa cepat tersinggung, sering suka marah –
marah, bicara kadang kasar.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
[ ] Ya [ √ ] Tidak
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu

2. Pengobatan sebelumnya:
[ ] Berhasil [ ] Kurang berhasil [ ] Tidak Berhasil
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pengobatan sebelumnya.

3. Pelaku Korban Saksi


Aniaya fisik - th - th - th
Aniaya seksual - th - th - th
Penolakan
- th - th - th
Kekerasan dalam keluarga
- th - th - th
Tindakan criminal
- th - th - th
Jelaskan no. 1, 2, 3 :
Masalah keperawatan :-

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?


[ ] Ya [√] Tidak
Hubungan keluarga :-
Gejala :-
Riwayat pengobatan/perawatan :-
Masalah keperawatan :-
5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
(perceraian/perpisahan/konflik dsb?)
Pasien mengatakan bahwa pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan adalah saat pasien membentak adiknya karena hal sepele,
saat itu pasien merasa sangat bersalah.
Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan

IV. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN


1. PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA
Pasien mengatakan wajar sering marah – marah karena ada yang membuat
ia kesal dan tersinggung.
2. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN
MASALAH
Pasien mengatakan harapannya ketika ada yang membuat ia kesal dan
tersinggung ia bisa menahan emosi untuk tidak marah – marah dan
membentak.

V. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
[√ ] Bicara dengan orang lain [√ ] Minum alkohol
[√ ] Mampu menyelesaikan masalah [ ] Reaksi berlebih
[ ] Teknik relokasi [ ] Bekerja berlebihan
[√ ] Aktivitas konstruktif [√ ] Menghindar
[ ] Olah raga [ ] Mencederai diri
[ ] Lainnya [ ] Lainnya
Jelaskan :
1) Pasien mengatakan bahwa ia mampu berbicara dengan orang lain bila
tidak emosi akan tetapi pada saat pasien emosi ia tidak bisa diajak
berbicara baik- baik.
2) Pasien mengatakan bahwa ia mampu menyelesaika masalah namun
harus tenang dan emosinya sudah mereda.
3) Pasien mengatakan bahwa berusaha belajar dari kesalah dan menjadi
lebih baik dari sebelumya, namun terkadang apabila emosinya tidak
terkendali ia bisa melakukan hal yang sama lagi
4) Pasien mengatakan sering berkumpul dengan teman – temannya di
warung dan minum – minuman beralkohol ketika sedang stres
5) Pasien mengatakan ketika diajak berbicara pada saat marah pasien
menghindar.

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. TANDA VITAL
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/menit
S :36,70C
R : 20x/menit
2. UKUR
TB : 175 cm
BB : 60 kg
3. KELUHAN FISIK
[ ] Ya [√ ] Tidak
Pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik, paien
mengatakan sehat dan baik – baik saja.

Jelaskan :-
Masalah keperawatan :-
VII. KELUARGA
1. GENOGRAM (tiga Generasi)

Keterangan :

= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Serumah

Penjelasan Gambar Genogram :

Pasien mengatakan bahwa ia memiliki kakek, nenek, ayah dan ibu yang
masih hidup dan tinggal bersama dalam satu rumah. Pasien bersaudara tiga
dimana kakaknya adalah perempuan dan sudah menikah keluar dan
seorang adik laki-laki.

2. SISTEM KOMUNIKASI
Pasien mengatakan bahwa komunikasinya dengan keluarganya kadang
baik dan kadang tidak baik, dikarenakan ketika pasien marah tidak ada
keluarga yang berani melamannya dan hanya diam saja.

3. POLA ASUH KELUARGA


Pasien mengatakan bahwa pola asuh dalam keluarganya dikatakan baik
dikarenakan orangtuanya sudah sangat baik dalam mendidiknya.

4. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pasien mengatakan bahwa dalam pengambilan keputusan di rumahnya
dilakukan oleh ayah dan dirinya.
VIII. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
a. Citra tubuh :
Pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuh yang ia miliki
b. Identitas :
Pasien mengatakan bahwa ia bekerja menjadi arsitek bangunan dan
terkadangan mengambil job lepas untuk desain interior. Terkadang saat
libur ia keluar dengan adiknya atau berdiam diri dirumah. Pasien sebagai
laki-laki sebagai seorang anak dan seorang kakak.
c. Peran diri :
Pasien mengatakan sebagai anak dalam keluarga melaksanakan tugasnya
dengan baik dan harus bekerja sebagai tulang punggung keluarga.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin mengubah mood dan emosinya bisa dikendalikan
e. Harga diri :
Pasien mengatakan bahwa ia malu dengan dirinya karena cepat emosi dan
suka marah - marah
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah Kronik

2. HUBUNGAN SOSIAL
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan bahwa orang terdekatnya adalah ayah kandungnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Pasien mengatakan jika ada kegiatan di banjar maka ia sering
mengikutinya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien mengatakan lebih senang berkumpul dengan teman – temannya di
warung.
3. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Pasien mengatakan bahwa ia adalah tamatan sarjana teknik dan bekerja
sebagai arsitek.
4. GAYA HIDUP
Pasien mengatakan lebih suka berfoya – foya dengan teman temannya di
warung dan minum – minuman keras
5. BUDAYA
Pasien mengatakan bahwa ia adalah orang bali dan kadang – kadang
mengikuti ritual keagamaan.
6. SPIRITUAL
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama hindu dan jarang
mendekatkan diri pada Tuhan atau sembahyang
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan bahwa merasa malas ketika untuk sembahyang akan
tetapi akhir – akhir ini sudah mulai rajin untuk sembahyang

IX. STATUS MENTAL


1. Penampilan
[ ] Tidak rapi [ ] Penggunaan pakaian [ ] Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasa
Jelaskan :
Pasien tampak rapi, giginya bersih, tubuhnya bersih, cara berpakaiannya
rapi, postur tubuh tegap.
Masalah keperawatan :-
2. Pembicaraan
[ ] Cepat [ √] Keras [ ] Gagap [ ] Inkoheren
[ ] Apatis [ ] Lambat [ ] Membisu [ ] Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan :
Pasien berbicara dengan keras dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada
Orang yang mebuat dia kesal dan tersinggung
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas motorik
[ ] Lesu [√ ] Tegang [ √] Gelisah [ √ ] Agitasi
[ ] Tik [ ] Grimasen [ ] Tremor [ ] Kompulsif
Jelaskan :
Pasien pada saat marah tegang, gelisah dan agitasi, wajah pasien tampak
memerah, mata melotot, tangan mengepal dan tegang.
Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
4. Alam perasaan
[√ ] Sedih [√ ] Ketakutan [ ] Putus asa
[√ ] Khawatir [ ] Gembira berlebihan
Jelaskan :
Pasien tampak terlihat sedih , khawatir dan ketakutan tentang apa yang
terjadi pada dirinya
Masalah keperawatan :-
5. Afek
[ ] Datar [ ] Tumpul [√ ] Labil [ ] Tidak sesuai
Jelaskan :
Pasien mengatakan selalu cepat emosi dan mood tidak stabil
Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
[ ] Bermusuhan [ ] Tidak kooperatif [√]Mudah tersinggung
[ ] Kontak mata kurang [ ] Defensif [ ] Curiga
Jelaskan :
Pasien tampak ketika diajak berbicara pasien mudah tersinggung dan
tatapan mata tajam
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
7. Persepsi
Halusinasi
[ ] Pendengaran [ ] Penglihatan [ ] Perabaan
[ ] Pengecapan [ ] Penghidup
Jelaskan :-
Masalah keperawatan :-
8. Proses pikir
[ √ ] Sirkumstansial [ ] Tangensial [ ] Kehilangan asosiasi
[ ] Flight of ideas [ ] Blocking [ ] Perseverasi
Jelaskan :
Pasien pada saat diajak berbicara tampak berbelit-belit, tetapi sampai pada
tujuan yang dimaksud, apa yang dibicarakan tidak realistis.
Masalah keperawatan :-
9. Isi pikir
[ ] Obsesi [√ ] Fobia [ ] Hipokondria
[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait [ ] Pikiran
magis
Waham
[ ] Agama [ ] Somatik [ ] Kebesaran [ ] Curiga
[ ] [ ] Sisip piker [ ] Siar pikir [ ] Kontrol pikir
Nihilistik
Jelaskan :
Pasien mengatakan bahwa dia fobia pada katak
Masalah keperawatan :-
10. Tingkat kesadaran
[ ] Bingung [ ] Sedasi [ ] Stupor
[ ] Disorientasi tmpt [ ] Disorientasi wkt [ ] Disorientasi org
Jelaskan :
Tingkat kesadaran kuantitatif : GCS 15 mata 4, verbal 5 dan motorik 6
Tingkat kesadaran kualitatif : composmentis
Masalah keperawatan :-
11. Memori
[ ] Gangguan daya ingat jangka [ ] Gangguan daya ingat jangka
panjang pendek
[ ] Gangguan daya ingat saat ini [ ] Konfabulasi
Jelaskan :
Pasien tampak tidak memiliki gangguan memori. Pasien mampu dalam
mengingat ingatan jangka panjangnya mengingat keluarganya, dan jangka
pendeknya pasien mampu mengingat aktivitas apa saja yang dilakukan.
Masalah keperawatan :-

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


[ ] Mudah beralih [ ] Tidak mampu [ ] Tidak mampu
berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan :
Pasien mampu berkonsentrasi dengan baik yang dibuktikan dengan pasien
mampu mengulang atau menjelaskan kembali apa yang telah dibicarakan
dengan saya dan pasien mampu berhitung dengan baik dan benar.
Masalah keperawatan :-
13. Kemampuan penilaian
[ ] Gangguan ringan [ ] Gangguan bermakna
Jelaskan :
Pasien menyadari dan mampu menilai bahwa suatu masalah yang
dilakukan dengan marah-marah itu sangat merugikan dirinya sendiri,
orang lain, dan keluarga.
Masalah keperawatan :-
14. Daya tilik diri
[ ] Mengingkari penyakit yang [√ ] Menyalahkan hal-hal diluar
diderita dirinya
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak menyadari gejala penyakit (perubahan fisik,
emosi) dan masih menyalahkan orang lain tentang kondisinya saat ini.
Masalah keperawatan :-

X. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan


Makanan [√ ] Ya [ ] Tidak
Keamanan [ √ ] Ya [ ] Tidak
Perawatan kesehatan [ √ ] Ya [ ] Tidak
Pakaian [ √ ] Ya [ ] Tidak
Transportasi [ √ ] Ya [ ] Tidak
Tempat tinggal [√ ] Ya [ ] Tidak
Keuangan [ √ ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan :
1) Pasien mengatakan bahwa jika ia ingin makan ia tinggal kedapur untuk
makan dan kadang membelinya klau ia ingin.
2) Pasien mengatakan bahwa ia merasakan aman – aman saja tidak ada
yang mengancamnya
3) Pasien mengatakan bahwa ia mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya
4) Pasien mengatakan bahwa ia mampu berpakaian secara mandiri
5) Pasien mengatakan bahwa ia mampu menggunakan alat transportasi
dengan benar seperti pada saat menggunakan sepeda motor
6) Pasien mengatakan bahwa ia memiliki tempat tinggal
7) Pasien mengatakan bahwa memiliki uang dan membeli barang yang ia
inginkan
Masalah keperawatan :-

2. Kegiatan hidup sehari-hari


A. Perawatan diri
a. Makan [ ] Bantuan minimal [ ] Bantuan total
b. BAB/BAK [ ] Bantuan minimal [ ] Bantuan total
c. Mandi [ ] Bantuan minimal [ ] Bantuan total
d. Berpakaian [ ] Bantuan minimal [ ] Bantuan total
Jelaskan :
1) Pasien mengatakan bahwa ia mampu makan dan minum secara mandiri
dengan makan 3x sehari dengan nasi, sayur, lauk dan minum 5-7 gelas
perhari kira – kira kurang lebih 1300ml
2) Pasien mengatakan bahwa ia mampu BAB/ BAK secara mandiri
dimana pasien BAB 1 kali sehari pada waktu pagi hari dengan
konsistensi lembek dan berwarna kuning dan BAK 5-8 kali sehari
dengan bau khas urin dan warna kuning
3) Pasien mengatakan bahwa ia mandi 2 kali sehari pada pagi hari dan sore
hari menggunakan sabun mandi dan pasien juga menggosok gigi
4) Pasien mengatakan bahwa ia mampu berpakaian yang benar dan rapi
secara mandiri.
Masalah keperawatan :-
B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda [ √ ] Ya [ ] Tidak
Apakah anda memisahkan diri saat makan [ ] Ya [√ ] Tidak
Frekuensi makan sehari 3 x sehari
Nafsu makan :
[ √ ] meningkat [ ] menurun [ ] berlebihan [ ] sedikit-sedikit
Berat badan : 60 kg : [√ ] meningkat [ ] menurun
Jelaskan :
Pasien mengatakan bahwa ia mersa puas dengan pola makannya dengan
frekuensi makan 3 kali sehari dan nafsu makan pasien selalu meningkat.
Masalah keperawatan :-

C. Tidur
Apakah ada gangguan tidur :
[ ] Sulit untuk tidur [ ] Bangun terlalu pagi [ ] Sonambulisme
[ ] Terbangun saat tidur [ ] Gelisah saat tidur
Apakah anda merasa segar saat bangun tidur : iya
Adakah kebiasaan tidur siang : iya
Tidur siang, lama : - s/d -
Tidur malam, lama : 23.30 s/d 06.00
Aktivitas sebelum/sesudah tidur : main game
Jelaskan :
Pasien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami gangguan tidur dan
pada saat bangun pagi pasien merasakan segar dan sering bangun pagi
kalau bekerja namun kalau libur ia bangun siang. Pasien mengatakan
bahwa ia pernah tidur siang dan tidur malam pukul 23.30 wita dan
bangun pada pukul 06.00 wita. Pasien mengatakan bahwa sebelum tidur
biasanya ia main game terlebih dulu.
Masalah keperawatan :-
3. Kemampuan klien dalam :
Mengantisipasi kebutuhan sendiri [ √ ] Ya [ ] Tidak
Membuat keputusan berdasaran keinginan sendiri [ √ ] Ya [ ] Tidak
Mengatur penggunaan obat [ ] Ya [ √] Tidak
Melakuakan pemeriksaan kesehatan [√ ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan :
1) Pasien mengatakan mampu mengantisipasi kebutuhan secara mandiri
2) Pasien mengatakan bahwa ia sudah membuat keputusan sesuai dengan
keinginannya sendiri walau terkadang meminta solusi dari ayahya
apabila harus membuat keputusan yang besar
3) Pasien mengatakan bahwa iya tidak pernah minum obat – obatan
apapun
4) Pasien mengatakan pada saat iya sakit biasanya iya dibawa ke klinik
di dekat rumahnya
Masalah Keperawatan :-

4. Aktivitas di dalam rumah


a. Menyajikan makanan [ ] Ya [ √ ] Tidak
b. Merapihkan rumah [ ] Ya [ √ ] Tidak
c. Mencuci pakaian [√ ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan :
1) Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa menyajikan makan karena
yang menyajikan makanan dirumah biasanya ibunya.
2) Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa merapikan rumah karena yang
biasanya merapikan rumah adalah ibunya.
3) Pasien mengatakan bahwa ia bisa mencuci pakaian namun lebih sering
dibawa ke laundry.
Masalah Keperawatan : -
5. Aktivitas di luar rumah
a. Belanja keperluan sehari-hari [ √ ] Ya [ ] Tidak
b. Aktivitas lain diluar rumah [ √ ] Ya [ ] Tidak
Jelaskan :
1) Pasien mengatakan mampu berbelanja keperluan sehari – hari
2) Pasien mengatakan mampu membayar listrik dan membeli pulsa serta
keperluan lainnya
Masalah Keperawatan :-

6. Klien memiliki sistem pendukung


Keluarga : Ya [√ ] Tidak [ ]
Terapis : Ya [ ] Tidak [ ]
Teman Sejawat : Ya [ √] Tidak [ ]
Kelompok Social : Ya [ √ ] Tidak [ ]
Jelaskan :
Pasien mengatakan keluarga dan temannya selalu mendukung apa yang iya
lakukan walaupun ia merasa selalu mengecewakan keluarga dan teman –
temannya.
Masalah keperawatan :-

XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


[ ] Penyakit jiwa [ ] Sistem pendukung
[√ ] Faktor presipitasi [ ] Penyakit fisik
[ ] Koping [ ] Obat-obatan
[ ] Lainnya:
Jelaskan :
Pasien mengatakan bahwa tidak memiliki penyakit kejiwaan dan pasien
mengatakan bahwa ia tidak tau apa yang menyebabkan pasien cepat
marah, emosi tidak stabil dan cepat tersinggung
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
XII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik :-
Terapi Medik :-

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Perilaku Kekerasan
DS:
Pasien mengatakan sering merasa cepat tersinggung, sering suka
marah – marah, bicara kadang kasar dan emosi tidak stabil
DO :
- Pasien tampak berbicara keras dan kasar
- Pasien tampak tegang, gelisah dan agitasi, wajah pasien tampak
memerah, mata melotot, tangan mengepal dan tegang
2. Harga Diri Rendah Kronik
DS:
Pasien mengatakan bahwa ia malu dengan dirinya karena cepat
emosi dan suka marah – marah.
DO:
- Mengkiritik diri sendiri
- Perasaan tidak mampu
Pohon Masalah

Mencederai orang lain, dan


lingkungan.

Perilaku kekerasan.

Gangguan konsep diri: harga diri


rendah kronik

XIV. ANALISA DATA

No Data Masalah
Keperawatan
1 DS : Perilaku Kekerasn

Pasien mengatakan sering merasa


cepat tersinggung, sering suka
marah – marah, bicara kadang kasar
dan emosi tidak stabil.
DO :
- Pasien tampak berbicara keras dan
kasar
- Pasien tampak tegang, gelisah dan
agitasi, wajah pasien tampak
memerah, mata melotot, tangan
mengepal.
DS: Harga Diri Rendah
Pasien mengatakan bahwa ia malu Kronik
dengan dirinya karena cepat emosi
dan suka marah – marah.
DO:
- Mengkiritik diri sendiri
- Perasaan tidak mampu

XV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perilaku kekerasan

2. Harga diri rendah kronik


XVI. INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx. Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Perilaku Pasien mampu: Setelah 1x24 jam pertemuan pasien mampu: 1. Beri salam/panggil nama pasien
Kekerasan 1. Pasien dapat 1. Pasien mau membalas salam 2. Sebutkan nama perawat sambil jabat
membina tangan
2. Pasien mau menjabat tangan
hubungan 3. Jelaskan maksud hubungan interaksi
3. Pasien mau menyebut-kan nama
saling percaya
4. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
4. Pasien mau tersenyum
5. Beri rasa aman dan sikap empati
5. Pasien mau kontak mata
6. Lakukan kontak singkat tapi sering
6. Pasien mengetahui nama perawat

7. Menyedia-kan waktu untuk kontrak


SP 1
Pasien mampu: Setelah 1x24 jam pertemuan pasien mampu:
1. Identifikasi penyebab, tanda, dan gejala
1. Pasien dapat 1. Pasien dapat mengungkapkan
PK, akibat
mengidentifik perasaannya
2. Latih cara fisik 1 (ajarkan pasien tarik
asi penyebab 2. Pasien dapat mengungkapkan penyebab
nafas dalam) dan 2 (memukul bantal)
resiko perilaku perasaan jengkel/kesal (dari diri sendiri, 3. Latih shin jin jyutsu/teknik menurunkan
kekerasan lingkungan dan orang lain) kemarahan (fokus pada titik kemarahan)
4. Evaluasi kegiatan

SP 2
Pasien mampu: Setelah 1x24 jam pertemuan pasien mampu:
1. Evaluasi kegiatan
1. Pasien dapat 1) Pasien dapat menyebutkan obat-obatan
2. Latih patuh obat
menggunakan yang diminum dan kegunaannya (jenis,
3. Masukan jadwal kegiatan
obat-obatan waktu, dan efek)
yang diminum
dan
kegunaannya
(jenis, waktu,
dosis dan efek)
SP 3
Pasien mampu: Setelah 1x24 jam pertemuan pasien mampu:
1. Evaluasi kegiatan
1. Mengidentifik 1. Pasien dapat melakukan cara berespon
2. Latih cara verbal (mengatakan secara
asi cara terhadap kemarahan secara konstruktif
langsung tanpa menyakiti)
konstruktif
3. Masukan ke dalam jadwal kegiatan
dalam
merespon
terhadap
kemarahan
SP 4
Pasien mampu: Setelah 1x24 jam pertemuan pasien mampu:
1. Evaluasi kegiatan
1. Mengidentifik 1. Pasien dapat melakukan cara berespon 2. Latih spiritual ( berdoa dan sembahyang)
asi cara terhadap kemarahan secara konstruktif 3. Masukan ke jadwal kegiatan
konstruktif
dalam
merespon
terhadap
kemarahan

PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN KLIEN TN. A


DENGAN PERILAKU KEKERASAN
TANGGAL 3-4 DESEMBER 2020

Tindakan Keperawatan Evaluasi


S:
Tanggal/Hari : 03 Desember 2020
- Pasien mengatakan namanya Tn. A
Data:
- Pasien mengatakan umurnya 26 tahun
DS :
- Pasien mengatakan dirinya beragama hindu
Pasien mengatakan sering merasa cepat tersinggung, sering
- Pasien mengatakan berasal dari Geluntung Marga
suka marah – marah, bicara kadang kasar, emosi tidak stabil,
- Pasien mengatakan mengatakan belum menikah
pernah memukul istri dan temannya.
DO :
O:
- Pasien tampak berbicara keras dan kasar
- Pasien mampu menyebutkan nama, umur, agama dan
- Pasien tampak tegang, gelisah dan agitasi, wajah pasien
statusnya
tampak memerah, mata melotot, tangan mengepal

A: BHSP tercapai
Diagnosa: Perilaku Kekerasan
Tindakan :
P: Pertahankan BHSP dan lanjutkan SP 1
Bina hubungan saling percaya mggunakan prinsip komunikasi
terapeutik
Tanda Tangan dan Nama Terang
1. Sapa pasien dengan nama, baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanya nama lengkap pasien dan nama panggilan yang
disukai
4. Jelaskan maksud dan tujuan
5. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji (Ni Luh Ayu Widiawati Setiari)
6. Tunjukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya

Rencana Tindak Lanjut


1. Pertahankan BHSP
2. Mengidentifikasi
- Penyebab terjadinya perilaku kekerasan
- Tanda dan gejala perilaku kekerasan
- Akibat yang terjadi pada perilaku kekerasan
3. Melatih cara fisik 1 (latihan tarik nafas dalam) dan 2
(memukul bantal)
4. Latih shin jin jyutsu/teknik menurunkan kemarahan (fokus
pada titik kemarahan)
5. Evaluasi Kegiatan
S:
Tanggal/Hari : 06 Desember 2020
- Pasien mengatakan penyebab marahnya yaitu ketika ada
Data:
omongan atau sikap yang menyinggung dan tidak ia suka
DS : - Pasien mengatakan ia kalau marah akan mengepalkan
Pasien mengatakan sering merasa cepat tersinggung, sering tangannya dan melihat orang yang membuatnya marah,
suka marah – marah, bicara kadang kasar, emosi tidak stabil, apabila marahnya sudah melewati batas ia akan
pernah memukul istri dan temannya. membentak serta terkadang berkata kasar pada orang yang
DO : membuatnya marah
- Pasien tampak berbicara keras dan kasar - Pasien mengatakan setelah marah, membentak maupun
- Pasien tampak tegang, gelisah dan agitasi, wajah pasien berkata kasar ia akan menyesalinya dan merasa tidak
tampak memerah, mata melotot, tangan mengepal nyaman dengan orang lain

Diagnosa: Perilaku Kekerasan O:


Tindakan : - Pasien mampu mengikuti intruksi perawat dalam
1) Mengidentifikasi pelaksanaan SP 1
- Penyebab terjadinya perilaku kekerasan - Pasien mampu melakukan latihan nafas dalam untuk
- Tanda dan gejala perilaku kekerasan meluapkan kemarahan
- Akibat yang terjadi pada perilaku kekerasan - Pasien mampu menyebutkan penyebab, tandan dan gejala
2) Melatih cara fisik 1 (latihan tarik nafas dalam) dan 2 serta penyebab terjadinya perilaku kekerasan
(memukul bantal)
3) Latih shin jin jyutsu/teknik menurunkan kemarahan A: SP 1 tercapai
(fokus pada titik kemarahan)
P: Pertahankan BHSP, SP 1 dan lanjutkan SP 2

Rencana Tindak Lanjut


Tanda Tangan dan Nama Terang
1. Pertahankan BHSP dan SP1
2. Latih cara verbal (mengatakan secara langsung tanpa
menyakiti)
3. Masukan ke dalam jadwal kegiatan
4. Evaluasi kegiatan

(Ni Luh Ayu Widiawati Setiari)


IMPLEMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SESUAI SP

Hari/ Tanggal : Kamis, 03 Desember 2020 No. RM :

Jam : 10.00 Nama : Tn. A

Pertemuan :1 Asal : Gelutung

Topik : Bina Hubungan Saling Percaya Jenis Kelamin : L

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS :

Pasien mengatakan sering merasa cepat tersinggung, sering suka


marah – marah, bicara kadang kasar dan emosi tidak stabil
DO :
- Pasien tampak berbicara keras dan kasar
- Pasien tampak tegang, gelisah dan agitasi, wajah pasien tampak
memerah, mata melotot, tangan mengepal

2. Diagnosa Keperawatan

Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus

Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

1) Pasien dapat menjawab salam

2) Pasien dapat memperkenalkan diri

3) Pasien dapat menyebutkan nama, umur, agama, da nasal rumahnya


4. Tindakan Keperawatan

Bina hubungan saling percaya mggunakan prinsip komunikasi terapeutik


1) Sapa pasien dengan nama, baik verbal maupun non verbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanya nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai
4) Jelaskan maksud dan tujuan
5) Tunjukan sikap jujur dan menepati janji
6) Tunjukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya

B. Proses Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

1) Salam Terapiutik

Selamat pagi kak, perkenalkan nama saya ayu, saya mahasiswa dari
STIKes Wira Medika, boleh saya tahu dengan kak siapa? Senang
dipanggil siapa?

2) Evaluasi/ Validasi

Bagaimana perasaan kak hari ini? Apakah ada keluhan kak? Apakah tidur
malamnya nyenyak?

3) Kontrak

a. Topik

Kakak tujuan saya menemui kakak saat ini adalah ingin mengenal
kakak lebih dekat lagi, sehingga kita lebih bisa saling kenal dan kakak
bisa menceritakan segala masalah yang kak alami. Apakah kakak
bersedia?

b. Waktu

Berapa lama kira – kira kita bisa mengobrol kak? Bagaimana kalau 10
menit kak?
c. Tempat

Kakak maunya kita berbincang – bincang dimana? Disini atau di bale


daje kak?

2. Fase Kerja

- Baik kak karena tadi saya sudah menyebutkan nama, sekarang coba kak
ulangi nama saya siapa?

- Kalau boleh tau umur kakak berapa?

- Kakak sekarang lagi dimana?

- Apakah kakak sudah menikah?

- Biasanya kalau di rumah, kegiatan apa yang kakak lakukan?

- Pendidikan kakak terakhir apa ?

- Kalau boleh tau bagaimana perasaan kakak sekarang?

3. Fase Terminasi

1) Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif

“ Bagaimana perasaan kakak sekarang setelah berbincang – bincang


dengan saya selama 10 menit?”

“ Apakah kakak merasa lebih baik?”

b. Evaluasi Objektif

“ Nah kak coba sebutkan nama saya sekali lagi sekarang ya ”

2) Rencana Tindak Lanjut

“ Baiklah kakak saya sangat senang berbincang – bincang dengan kakak


dan kakak sangat koopertif. Sekarang kakak bisa melanjutkan istirahat
kakak ngih ”
3) Kontrak yang akan datang

a. Topik

“ Baiklah kakak karena perbincangan kita sudah selesai, bagaimana


kalau nanti sekitar pukul 14.00 wita kita berbincang – bincang kembali
untuk mendiskusikan masalah yang kakak sedang alami”

b. Waktu

“ Apakah bersedia kita berbincang – bincang pukul 14.00 wita?

c. Tempat

“Baiklah jika kakak bersedia, nanti pukul 14.00 wita saya akan ke
rumah kakak lagi ngih”.
IMPLEMENTASI STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SESUAI SP

Hari/ Tanggal : Minggu, 06 Desember 2020 No. RM :

Jam : 16.00 Nama : Tn. A

Pertemuan :2 Asal : Gelutung

Topik : SP 1 Jenis Kelamin : L

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

DS :

Pasien mengatakan sering merasa cepat tersinggung, sering suka


marah – marah, bicara kadang kasar dan emosi tidak stabil

DO :
- Pasien tampak berbicara keras dan kasar
- Pasien tampak tegang, gelisah dan agitasi, wajah pasien tampak
memerah, mata melotot, tangan mengepal

2. Diagnosa Keperawatan

Perilaku Kekerasan

3. Tujuan Khusus

Pasien dapat melakukan SP 1

1) Pasien dapat menjelaskan penyebab terjadi perilaku kekerasan

2) Pasien dapat memberitahu tandan dan gejala terjadinya perilaku


kekerasan
3) Pasien dapat melakukan latihan fisik nafas dalam

4. Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi
a. Penyebab terjadinya perilaku kekerasan
b. Tanda dan gejala perilaku kekerasan
c. Akibat yang terjadi pada perilaku kekerasan
2) Melatih cara fisik 1 (latihan tarik nafas dalam) dan 2 (memukul bantal)
3) Latih shin jin jyutsu/teknik menurunkan kemarahan (fokus pada titik
kemarahan)

B. Proses Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

1) Salam Terapiutik

Selamat sore kak, perkenalkan nama saya ayu, saya mahasiswa dari
STIKes Wira Medika, kakak masih ingat dengan saya?

2) Evaluasi/ Validasi

Bagaimana perasaan kak hari ini? Apakah ada keluhan kak?

3) Kontrak

a. Topik

Kakak tujuan saya menemui kakak saat ini adalah ingin mengajak
kakak melakukan kegiatan untuk mengontrol emosi kakak. Apakah
kakak bersedia?

b. Waktu

Berapa lama kira – kira kita bisa mengobrol kak? Bagaimana kalau 10
menit kak?

c. Tempat
Kakak maunya kita berbincang – bincang dimana? Disini atau di bale
daje kak?

2. Fase Kerja

1) Baik kak, apakah kakak bisa memberitahu apa saja yang menyebabkan
kakak cepat marah?

2) Bagaimana tanda dan gejala kalau kakak sedang marah?

3) Apa saja akibat yang kakak rasakan setelah kakak marah

4) Apakah kakak bisa mengikuti latihan nafas dalam seperti yang saya
contohkan?

3. Fase Terminasi

1) Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif

“ Bagaimana perasaan kakak sekarang setelah berbincang – bincang


dengan saya selama 10 menit?”

“ Apakah kakak merasa lebih baik?”

b. Evaluasi Objektif

“ Nah kak coba lakukan latihan nafas dalam sekali lagi sekarang ya ”

2) Rencana Tindak Lanjut

“ Baiklah kakak saya sangat senang berbincang – bincang dengan kakak


dan kakak sangat koopertif. Sekarang kakak bisa melanjutkan istirahat
kakak ngih ”

3) Kontrak yang akan datang

c. Topik

“ Baiklah kakak karena perbincangan kita sudah selesai, bagaimana


kalau besok sekitar pukul 14.00 wita kita berbincang – bincang
kembali untuk mendiskusikan latihan lain untuk mengontrol emosi
kakak?”

d. Waktu

“ Apakah bersedia kita berbincang – bincang pukul 14.00 wita?

e. Tempat

“Baiklah jika kakak bersedia, nanti pukul 14.00 wita saya akan ke
rumah kakak lagi ngih”.
RESUME TERAPI MODALITAS PADA TN. A
DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI GELUNTUNG MARGA
TANGGAL 3-4 DESEMBER 2020

OLEH :

NI LUH AYU WIDIAWATI SETIARI


209012495

PROGRAM STUDI NERS PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
TERAPI MODALITAS PADA TN. A
DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK)
DI GELUNTUNG MARGA

Nama : Tn. A
Umur : 26 Tahun
Tanda dan Gejala : Emosi tidak stabil, cepat tersinggung, suka marah-marah,
bicara kasar dan membentak.
Diagnosa : Resiko Perilaku Kekerasan
Tindakan : Terapi Shin Jin Jyutsu
(Ajarkan teknik shin jin jyutsu dengan cara memegang jari
tengah untuk membantu menurunkan kemarahan pada
pasien)
Hasil :
1. Sebelum diberikan tindakan
Emosi tidak stabil, cepat tersinggung, suka marah-
marah, bicara kasar dan membentak.
2. Setelah diberikan tindakan
Tidak banyak terjadi perubahan saat diberi tindakan,
emosi klien masih tidak stabil, namun saat setelah diberi
tindakan klien mengatakan sedikit lebih tenang dan
sedikit nyaman karena lagu yang dinyalakan
membuatnya sedikit tenang. Klien mengatakan akan
rutin melakukan tindakan yang diajarkan untuk
mengontrol emosinya karena emosinya tersebut sangat
merugikan diri maupun lingkungannya dan membuatnya
merasa tidk nyaman.

Anda mungkin juga menyukai