0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian mutu asuhan dan pelayanan keperawatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu pengertian mutu keperawatan menurut Depkes RI 1998, proses quality control yang meliputi penyusunan standar mutu dan pengukuran kinerja, serta dimensi dan penilaian mutu pelayanan keperawatan beserta strateginya seperti quality assurance, continuous quality improvement, dan total quality management.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian mutu asuhan dan pelayanan keperawatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu pengertian mutu keperawatan menurut Depkes RI 1998, proses quality control yang meliputi penyusunan standar mutu dan pengukuran kinerja, serta dimensi dan penilaian mutu pelayanan keperawatan beserta strateginya seperti quality assurance, continuous quality improvement, dan total quality management.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian mutu asuhan dan pelayanan keperawatan. Terdapat beberapa poin penting yaitu pengertian mutu keperawatan menurut Depkes RI 1998, proses quality control yang meliputi penyusunan standar mutu dan pengukuran kinerja, serta dimensi dan penilaian mutu pelayanan keperawatan beserta strateginya seperti quality assurance, continuous quality improvement, dan total quality management.
PENGENDALIAN MUTU ASUHAN DAN PELAYANAN KEPERAWATAN
A. Pengertian Mutu Keperawatan
Berdasarkan Depkes RI 1998; mutu pelayanan keperawatan adalah pelayanan kepada pasien yang berdasarkan standar keahlian untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien, sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan kepada rumah sakit,serta dapat menghasilkan keunggulan komperatif melalui pelayanan yang bermutu, efisien, inovatif, dan menghasilkan customer responsiveness.
B. Proses Quality Control ( Kendali Mutu )
Secara sederhana proses kendali mutu ( Quality Control ) dimulai dari menyusun strandar – standar mutu, selanjutnya mengukur kinerja dengan membandingkan kinerja yang ada dengan standar yang telah ditetapkan. Apabila tidak sesuai, dilakukan tindakan koreksi. Bila diinginkan peningkatan kinerja perlu menyusun standar baru yang lebih tinggi dan seterusnya. (Djoko Wijono, 1999)
C. Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan
Windy (2009) menyatakan bahwa dimensi mutu dalam pelayanan keperawatan terbagi kedalam 5 macam, diantaranya: 1. Tangible (bukti langsung) Merupakan hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh pasien yang meliputi fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan staf keperawatan’. perawatan yang digunakan; dan kerapian serta kebersihan penampilan perawat. 2. Reliability (keandalan) Merupakan kemampuan untuk memberikan ‘pelayanan keperawatan yang tepat dan dapat dipercaya’ dalam hal ini didefinisikan sebagai pelayanan keperawatan yang ‘konsisten’. 3. Responsiveness (ketanggapan) Perawat yang tanggap adalah yang ‘bersedia atau mau membantu pelanggan’ dan memberikan’pelayanan yang cepat/tanggap’. 4. Assurance (jaminan kepastian) bagaimana perawat dapat menjamin pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien berkualitas sehingga pasien menjadi yakin akan pelayanan keperawatan yang diterimanya. Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi Kompetensi (Competence), Kesopanan (Courtesy), Kredibilitas (Credibility), serta Empati (empathy),
D. Penilaian Mutu Pelayanan Keperawatan
Penilaian terhadap mutu dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang
dikelompokkan dalam tiga komponen, yaitu: 1. Audit Struktur (Input) merupakan masukan (input) yang meliputi sarana fisik perlengkapan/peralatan, organisasi, manajemen, keuangan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dalam fasilitas keperawatan. Donabedian (1987, dalam Wijono 2000) 2. Proses (Process) kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan (perawat) dan interaksinya dengan pasien. Merupakan proses yang mentransformasi struktur (input) ke dalam hasil (outcome). Donabedian (1987, dalam Wijono 2000) 3. Hasil (Outcome )adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan perawat terhadap pasien. Baik tidaknya hasil dapat diukur dari derajat kesehatan pasien dan kepuasan pasien terhadap pelayanan perawatan yang telah diberikan (Donabedian, 1987 dalam Wijono 2000).
E. Strategi Mutu Pelayanan Keperawatan
1. Quality Assurance (Jaminan Mutu) yaitu kegiatan menjamin mutu yang berfokus pada proses agar mutu pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan standar. 2. Continuous Quality Improvement (Peningkatan Mutu Berkelanjutan) merupakan upaya peningkatan mutu secara terus menerus yang dimotivasi oleh keinginan pasien. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu yang tinggi dalam pelayanan keperawatan yang komprehensif dan baik, Wijonon (2000) 3. Total quality manajemen (TQM) yaitu suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia dan berfokus pada kepuasan pasien dan perbaikan mutu menyeluruh. (Windy, 2009)