PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diperlukan setiap orang. Oleh karena itu, rumah sakit sebagai pelayanan
kesehatan perlu memiliki karakter mutu pelayanan prima yang bermutu dan
sesuai dengan harapan pasien. Rumah sakit merupakan salah satu instalasi
jenis tenaga yang tersedia, obat dan alat kesehatan, serta proses pemberian
diberikan, maka semakin tinggi kualitas pelayanan yang dimiliki dan semakin
1
infeksi (Prastiwi, 2010). Sehingga, pada makalah ini akan dibahas tentang
Nursing)”.
B. Pokok Bahasan
2
BAB II
QUALITY ASSURANCE IN NURSING
keunggulan. Dengan kata lain, ini menjamin pasien akan standar perawatan
yang dapat diterima (Sale, 1990a). Jaminan mutu lebih menekankan kepada
mempunyai peranan dalam jaminan mutu sebagai kontrol. Hal ini mendorong
manajemen untuk memastikan yang terbaik dan orang lain harus mengetahui
kontrol yang dilaksanakan dalam suatu tindakan sebagai hasil evaluasi yang
ditinjau dan dijelaskan kepada perawat dan orang lain yang terlibat
didalamnya.
3
untuk membentuk pencapaian mutu intervensi keperawatan dan pengambilan
1. Performance
diterima.
2. Komitmen organisasi
3. Personality behaviour
Pegawai yang memiliki watak atau karakter yang baik akan berbeda
4
Mutu keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor (Storesund &
meningkat dan semangat semakin kuat pada saat hubungan baik perawat
dengan rekan sejawat terbina. Bekerja sama sebagai sebuah tim, meskipun
ada nilai staf yang berbeda, untuk menemukan sudut pandang bersama,
memiliki efek positif tidak hanya quality assurance tetapi untuk pasien
5
bergantung pada komunikasi yang tepat untuk mencapai yang terbaik bagi
pasien.
sebagai dasar untuk memberikan mutu perawatan yang baik. Karena ICU
maka dengan kondisi yang berubah secara cepat, perawat ICU perlu
lanjut, dan merespon secara tepat dan cepat terhadap fluktuasi status
didapatkan.
6
Keberhasilan program penjaminan mutu juga dipengaruhi oleh
(Koch, M., Nam, S.H. & Steers, 1995). Organisasi yang mempunyai
komitmen posisif berdampak pada mutu pelayanan yang baik. Selain itu,
lingkungan fisik. Hal ini didukung oleh penilitian yang dilakukan Robb,
Mackie, & Elcock (2007) bahwa ketersediaan alat atau fasilitas akan
1. Pembentukan nilai-nilai
keperawatan
7
3. Penilaian tingkat kesenjangan antara standar dan kriteria yang ditetapkan
memperbaiki perbedaan
I. Pembentukan nilai-nilai
8
yang timbul dari perbedaan pendapat tentang nilai. Nilai adalah
II. Penetapan hasil, proses dan struktur standar dan kriteria asuhan
keperawatan.
(kamar bebas dari debu dan gas anestesi, dibuang dengan baik).
9
a. Identifikasi yang tepat dibuat dari pasien ketika membawa pasien
ke ruang operasi.
sempurna
hasil menjawab pertanyaan, Apa yang terjadi pada klien sebagai hasil
10
e. Individu menunjukkan pengetahuan tentang respons fisiologis dan
pengawas/administrator
memperbaiki perbedaan
11
sebagai dasar untuk merencanakan perubahan dalam praktik
penghargaan.
12
E. Proses Quality Assurance
(ANA) pada lebih dari satu dekade yang lalu (Vail, J. D. & Jacobs, 1986).
berikut:
1. Identifikasi nilai
7. Ambil tindakan
1. Monitoring
1990b)
13
2. Instrumen Qualpacs (Quality Patient Care Scale)
3. Audit Keperawatan
(Patel, 2010).
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang diinginkan sesuai standar yang telah ditetapkan. Adapun model quality
penetapan standar hasil, proses dan struktur dan kriteria asuhan keperawatan,
penilaian tingkat kesenjangan antara standar dan kriteria yang ditetapkan dan
praktik keperawatan.
B. Saran
quality assurance dalam rumah sakit untuk memantau atau menilai kualitas
perawatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
111–122. https://doi.org/10.24198/jf.v15i3.13460
Koch, M., Nam, S.H. & Steers, R. . (1995). Human resource management in
https://doi.org/10.7748/nm2010.06.17.3.28.c7800
University Press.
Robb, E., Mackie, S., & Elcock. (2007). Monitoring quality, 14(5), 22–26.
https://doi.org/10.7748/nm2007.09.14.5.22.c4352
Sale, D. (1990b). Quality Assurance. Appl. Phys. A (Vol. 73). London: Macmillan
Press.
Sale, D. (1996). Quality Assurance for Nurse and Other Members of Health Care
16
https://doi.org/10.1016/j.iccn.2009.02.001
Vail, J. D. & Jacobs, M. (1986). Quality assurance: The pieces of the puzzle.
17