OLEH:
DENPASAR
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF
Sub Pokok Bahasan : Pengertian ASI Eksklusif, kandungan ASI, manfaat ASI,
pentingnya pemberian ASI, cara menyusui yang benar, cara
pemberian dan penyimpanan ASI pada Ibu yang bekerja.
A. Latar Belakang
Menyusui merupakan proses yang alamiah. Ibu tidak memerlukan alat khusus
dan biaya yang mahal, hanya diperlukan kesabaran, waktu, pengetahuan tentang
meyusui, dan dukungan dari lingkungan terutama suami (Dianatul, F. 2020) . Air
Susu Ibu (ASI) adalah asupan utama dan wajib diberikan pada semua bayi yang baru
dilahirkan (Adiguna and Dewi, 2016). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI eksklusif Ayat 1 menjelaskan bahwa Air Susu
Ibu eksklusif yang selanjutnya disebut ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan
kepada bayi sejak dilahirkan sampai dengan umur 6 bulan, tanpa menambahkan
memberi makanan atau minuman lain (Pemerintah Republik Indonesia, 2012 dalam
Riza,R. 2020).
Menyusui sejak dini mempunyai dampak positif baik bagi ibu maupun bayi.
Bagi bayi, ASI mempunyai peran penting untuk menunjang pertumbuhan, kesehatan,
dan kelangsungan hidup karena ASI kaya dengan zat gizi dan antibodi. ASI
mengandung sel darah putih, protein, dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi.
Perilaku menyusui pada ibu dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas karena
proses menyusui akan merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan
setelah melahirkan (postpartum) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
Manfaat utama dari ASI eksklusif bagi bayi adalah sebagai nutrisi terbaik,
meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, dan meningkatkan
jalinan kasih sayang antar bayi dan ibu (Satino, 2014).
Secara global, bayi yang diberikan ASI eksklusif hanya sebesar 40% dari
bayi yang ada di seluruh dunia. Berdasarkan Kemenkes RI, 2014, di Indonesia
angka cakupan ASI Eksklusif sangat fluktuatif, berdasarkan profil kesehatan
Indonesia dari tahun 2015 sampai 2017 secara berturut-turut angka cakupan
ASI eksklusif yaitu 55,7% dari target Renstra sebesar 39%. Pada tahun 2016
sebesar 54% dari target Renstra 42% dan pada tahun 2017 sebesar 61,33%
dengan target Renstra sebesar 44%. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pemberian ASI eksklusif.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu-ibu mengetahui dan
mengerti tentang ASI eksklusif.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta dapat menyebutkan pengertian ASI Eksklusif,
b. Peserta dapat menyebutkan kandungan ASI
c. Peserta dapat menyebutkan manfaat ASI
d. Peserta dapat menyebutkan pentingnya pemberian ASI
e. Cara menyusui yang benar
f. Peserta dapat menyebutkan cara pemberian dan penyimpanan ASI
pada Ibu yang bekerja.
C. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
1. Sasaran
Ibu hamil, Ibu memiliki bayi dan PUS
2. Metode
Ceramah dan diskusi Tanya jawab
3. Media
Laptop ( Power Point) dan Leaflat
4. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Senin, 22 Februari 2021/ 09.30 Wita
Tempat : Balai Banjar X Desa Y
5. Pegorganisasian
Moderator : I Dewa Ayu Bintang Sri Dewi
Penyaji : Anak Agung Istri Siska Noviyanti Dewi
Observer : Winda Cahyati
Fasilitator : Luh Ade Desy Sumiantari
6. Setting tempat
2 3 1
4 4 4 4 4 4
5 5 5
Keterangan:
1. Moderator
2. Penyaji
3. Layar Proyektor (Power Point)
4. Peserta
5. Fasilitator
6. Observer
7. Isi Materi (Materi Lengkap Terlampir)
a. Pengertian ASI Eksklusif
b. Kandungan ASI
c. Manfaat ASI
d. Pentingnya pemberian ASI
e. Cara menyusui yang benar
f. Cara pemberian dan penyimpanan ASI pada Ibu yang bekerja.
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 5 menit
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
kelompok
3. Menyampaikan
tujuan, kontrak
waktu dan pokok
materi
Pelaksanaan 1. Menggali 1. Mendengarkan dan Ceramah 20 menit
pengetahuan peserta memperhatikan
mengenai ASI
Eksklusif
2. Menjelaskan materi
tentang:
a. Pengertian ASI
Eksklusif
b. Kandungan ASI
c. Manfaat ASI
d. Pentingnya
pemberian ASI
e. Cara menyusui
yang benar
f. Cara pemberian
dan
penyimpanan
ASI pada Ibu
yang bekerja.
E. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
1) Penyuluhan dan peserta dapat hadir sesuai rencana
2) Pengaturan alat dan tempat sesuai dengan perencanaan
3) Waktu sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2) Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3) Peserta berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan dapat menjelaskan dan memahami pengertian, kandungan,
manfaat, pentingnya pemberian ASI serta cara pemberian dan penyimpanan
ASI pada Ibu yang bekerja.
F. LAMPIRAN
Lampiran materi
ASI EKSKLUSIF
1. Definisi
Menurut World Health Organization (WHO) ASI eksklusif adalah pemberian
ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun
makanan tambahan lain sebelum mencapai usia 6 bulan. Sedangkan pengertian ASI
eksklusif menurut Peratutan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 pada Ayat 1
diterangkan “Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif adalah
ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa
menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim”. (Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui, 2015).
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja selama 6 bulan
pertama tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain (susu formula, madu,
bubur, air putih dan lain-lain). Setelah 6 bulan, dilanjutkan dengan
pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) tanpa menghentikan pemberian
ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih (Sari, 2019).
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Di dalamnya terdapat tiga aspek
yaitu aspek gizi, aspek kekebalan, dan aspek kejiwaan berupa jalinan kasih sayang
yang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak. Kolostrum adalah
ASI yang keluar beberapa hari setelah persalinan. Mengandung zat kekebalan,
vitamin A yang tinggi, lebih kental, dan berwarna kekuning-kuningan.
2. Kandungan ASI
a. ASI mengandung sel darah putih, protein, mineral dan zat kekebalan yang
cocok untuk bayi
b. ASI mengandung berbagai macam vitamin, mineral, dan nutrisi
c. ASI juga mengandung IgA, IgM, IgG, IgE, laktoferin, lisosom,
immunoglobulin, dan zat lainnya yang merupakan zat kekebalan
bagi tubuh bayi sehingga tubuh bayi dapat terhindar dari berbagai
macam penyakit infeksi (Ria, Nuria. 2020).
d. ASI memiliki zat-zat yaitu faktor Bifidus, Immunoglobulin A, Lysozyme, dan
hormon prolaktin.
Faktor Bifidus merupakan zat yang dapat merangsang pertumbuhan
bakteri Laktobacillus Bifidus, yaitu bakteri yang membantu melindungi
usus bayi dari radang maupun infeksi bakteri lain seperti E. coli dan
Streptococci.
Immunoglobulin A (Ig A) adalah zat yang membantu kekebalan tubuh
bayi. Ig A mampu melindungi usus bayi serta mencegah bakteri dan
virus berkembang biak.
Lysozyme adalah enzim yang dapat memakan dinding bakteri.
Hormon prolaktin adalah hormon yang dapat menjaga konsistensi ASI
dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Keempat zat tersebut
berperan penting menurunkan risiko bayi mengalami berbagai penyakit
terutama infeksi K.D, A. B. F. & M, Z. Buku Pintar Menu Bayi. (Wahyu
Media, 2008 dalam Fitri & Dian, 2020).
3. Manfaat ASI
Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga,
masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah
dicerna dan diserap karena mengandung enzim penernaan. Beberapa manfaat ASI
sebagai berikut :
1) Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, pemberian ASI dapat
mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi,bayi yang
diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak
mendapatkan ASI, bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek
penyakit kuning, pemberian ASI dapat semakin mendekatkan hubungan ibu
dengan bayinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di
masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi
karena mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan, pada bayi
prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat dan mempercepat
pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-
9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI ( Roesli, 2011 ).
2) Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk
kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak
yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan
berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko
terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih
rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat
waktu, karena ibu tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI
lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan
lain, ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu steril dan bebas
kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat
fisik dan emotional (Sunar, 2011 ).
3) Untuk Keluarga
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol
susu, serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan
lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran
efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu
keluarga, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat,
keluarga tidak perlu repot membawa berbagai peralatan susu ketika bepergian (
Roesli, 2011).