Anda di halaman 1dari 20

PENYULUHAN KEPERAWATAN

TENTANG ASI EKSKLUSIF

TANGGAL 15 NOPEMBER 2021

RUMAH SAKIT UMUM GANESHA

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN METODE KANGGURU

Pokok Bahasan : Neonatus

Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif

Sasaran : Ibu hamil dan Ibu Nifas

Hari/Tanggal : Senin, 15 Nopember 2021

Waktu : 08.00-08.20 Wita

Tempat : Ruang Perinatologi

Penyuluh : Ni Luh Ayu Karmini, A.Md. Kep

A. Latar Belakang penyuluhan

Pada saat ini banyak Ibu yang tidak hanya bekerja sebagai Ibu rumah tangga, tetapi

banyak pula Ibu yang bekerja sebagai wanita karir. Sekian banyak profesi yang digeluti oleh

seorang Ibu menyebabkan beberapa dampak bagi keluarga terutama anak. Ibu yang sedang

dalam masa menyusui akan mendapatkan sedikit waktu untuk menyusui anaknya, sehingga

hal tersebut sangat berdampak buruk pada anaknya. Selain berdampak pada hubungan

psikologis Ibu terhadap anak, juga akan berdampak pada kesehatan dan daya tahan tubuh

anak.

Ibu yang memilih sebagai wanita karir, tidak dapat menyusui anaknya selama 6 bulan

dengan sempurna, sehingga Ibu akan memilih penggunaan susu formula untuk anaknya, dan

makanan pendamping untuk memenuhi dan menunjang kesehatan anaknya. Padahal jika anak

diberikan makanan pendamping di bawah umur 6 bulan, maka system pencernaan yang

terdapat dalam tubuh anak akan bekerja jauh lebih berat untuk mengolah dan memecah

makanan tersebut, karena system pencernan anak belum terbentuk dengan sempurna. Begitu

halnya dengan penggunaan susu formula. Setiap anak memiliki daya sensitivitas yang

berbeda, jadi tidak semua anak yang diberikan susu formula dapat tumbuh dengan sehat. Bisa

saja anak alergi terhadap susu formula dan derajat kesehatan anak semakin menurun.
Menurut laporan WHO tahun 2000,  15% bayi diseluruh dunia diberi ASI eksklusif

selama empat bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan

tidak aman sehingga menyebabkan  1,5 juta anak meninggal karena pemberian makanan

yang tidak benar (Depkes RI,2007).

Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian

ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara,

Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI

eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan

menurunkan angka kematian dan kesakitan, dan meningkatkan daya tahan tubuh anak pada

umumnya dibandingkan menyusui kurang dari 6 bulan.

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan orang tua memahami tentang ASI

Eksklusif

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan orang tua diharapkan dapat:

a. Pengertian ASI Eksklusif


b. Mengetahui manfaat ASI Eksklusif
c. Mengetahui teknik menyusui yang benar
d. Mengetahui cara menyendawakan bayi
e. Mengetahui cara penyimpanan ASI perah

C. Materi Penyuluhan

Terlampir
D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

E. Alat/Media/ Sumber

1. Media

a. Leaflet

b. Lembar balik

F. Sasaran

Ibu hamil dan Ibu Nifas

G. Waktu

1. Hari/Tanggal : Senin, 15 Nopember 2021

2. Waktu : 08.00-08.20 Wita

H. Lokasi dan setting Tempat


1. Lokasi : Ruang Perinatologi RSU GANESHA
2. Setting Tempat :

PENYAJI

MODERATOR OBSERVER

PESERTA PESERTA PESERTA


I. Proses Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1 5 Menit Pendahuluan 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dan pokok bahasan 3. Mendengarkan dan
4. Kontrak waktu memperhatikan
5. Melakukan Apresepsi 4. Menyetujui kontrak
waktu
5. Menyimak dengan
seksama

2 0 Menit Pelaksanaan Menyimak dan


Menjelaskan materi penyuluhan Memperhatikan
Materi :
1. Menjelaskan Pengertian Asi Eksklusif
2. Menjelaskan manfaat ASI Eksklusif
3. Mengetahui manfaat ASI Eksklusif
4. Mengetahui tehnik menyusu yang benar
5. Mengetahui cara menyendawakan bayi
6. Mengetahui cara menyimpan ASI perah

3 10 Penutup Menjawab pertanyaan


Menit 1. Diskusi/ tanya jawab Yang dibiri oleh penyuluh
2. Evaluasi secara lisan
3. Reinforment
4. Menyimpulkan materi penyuluhan
5. Salam penutup
6.
J. Pengorganisasian
1. Moderator : Dewa Ayu Siska Yurianti, A.Md.Keb
2. Penyaji : Ni Luh Ayu Karmini, A.Md.Kep
3. Notulen : Ni luh Ria Aryanti, A.Md.Kep
4. Observer : Ni Putu Melia Santi, A.Md.Keb
5. Fasilitator : Ns. Luh Sri Danasanthi, S.Kep
K. Hasil Kegiatan dan Evaluasi
1. Hasil Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. telah dikoordinasi sesuai rencana
c. 60% peserta mengikuti penyuluhan
d. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
b. 70% peserta aktif dan tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian ASI eksklusif (70%).
b. Peserta dapat menjelaskan manfaat ASI eksklusif (70%).
c. Peserta dapat menyebutkan teknik menyusui yang benar (70%)
d. Peserta dapat menyebutkan cara menyendawakan bayi (70%)
e. Peserta dapat menyebutkan cara penyimpanan ASI (70%)
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian ASI Eksklusif


Menurut Utami (2015), ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI
Secara eksklusif saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit,
bubur dan nasi tim.
Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam

bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. Asi dapat di

berikan sampai bayi berumur 2 tahun.

Menurut Depkes RI (2001), pemberian ASI eksklusif adalah memberikan hanya

ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan dan memberikan kolostrum. 

Komposisi dan volume dapat berubah saat dilahirkan dan 6 bulan kemudian.

Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongan dalam tiga kelompok yakni :

1. Kolostrum
Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari pertama. Setelah kelahiran

bayi, berwarna kekuningan dan lebih kental, karena mengandung banyak vitamin A, protein

dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi. Kolostrum juga

mengandung vitamin A, E, dan K serta beberapa mineral seperti Natrium dan Zn (Depkes RI,

2001). Menurut Roesli (2000) kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama sampai

hari ke-4 yang merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan

berprotein tinggi. Volume kolostrum adalah 150 – 300 ml / 24 jam

2. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi

matang. Biasanya diproduksi pada hari ke 4-10 setelah kelahiran. Kandungan protein akan
makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi dibandingkan pada

kolostrum, juga volume akan makin meningkat (Krisnatuti, 2015).

3. ASI matang/mature
ASI matang/mature adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan

seterusnya komposisi relatif tetap (Roesli, 2013). Merupakan suatu cairan berwarna putih

kekuningan yang diakibatkan warna dari gambar Ca-casenat riboflavin, dan karoten yang

terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini merupakan

makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.

Komposisi Asi
a. Protein dalam ASI

1) ASI mengandung protein lebih rendah dari Air Susu Sapi

(ASS), tetapi protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah

dicerna). Keistimewaan dari protein ASI ini adalah Rasio protein “whey” : kasein =

60 : 40, dibandingkan dengan ASS yang rasionya 20 : 80

2) ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan air susu sapi mengandung juga

betalaktoglobulin dan bovine serum albumin yang sering menyebabkan alergi.

3) ASI mengandung asam amino esensial taurin ynag tinggi, yang penting untuk

pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.

4) Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari air susu sapi, sedangkan sisitin lebih

tinggi.

5) Kadar tirosin dan fenilalanin lebih rendah, hal ini sangat menguntungkan karena pada

bayi prematur kadar tirosin yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan

otak
b. Karbohidrat dalam ASI

1) ASI mengandung karbohidrat relatif tinggi jika dibandingkan dengan air susu sapi

(6,5 gram%)

2) Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar laktosa yang tinggi

ini sangat menguntungkan karena fermentasi akan diubah menjadi asam laktat.

c. Lemak dalam ASI

Kadar lemak dalam ASI dan air susu sapi relatif sama.

Merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam

lemak (A,D,E, dan K) dan sumber asam lemak yang esensial, namun tetap ada

keistimewaannya yaitu, bentuk emulsi lebih sempurna, kadar asam lemak tak jenuh dalam

ASI 7-8 x dalam air susu sapi. Asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam kadar yang

tinggi yang terpenting adalah : rasio asam linoleik; oleik yang cukup, asam lemak rantai

panjang (arachidonic dan docadexaenoic) yang berperan dalam perkembangan otak.

Kolesterol yang diperlukan untuk mielinisasi susunan saraf pusat, dan asam palmitat.

d. Mineral dalam ASI

ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun relatif rendah tetapi cukup untuk

bayi sampai umur 6 bulan. Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi oleh diit ibu. Garam

organik yang terdapat dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium, dan natrium dari asam

klorida dan fosfat, zat terbanyak adalah kalsium.

e. Air dalam ASI

Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. ASI merupakan sumber air yang secara

metabolik adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan

haus dari bayi.

f. Vitamin dalam ASI


Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin A, D, dan C cukup, sedangkan

golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam pantothenik adalah kurang.

g. Kalori dalam ASI

Kalori ASI relatif rendah jhanya 77 kalori/ 100 ml ASI. 90% berasal dari karbohidrat

dan lemak, sedangkan 100% berasal dari protein

h. Unsur-unsur lain dalam ASI

Laktokram, keratin, kreatinin, urea, xanthin, ammonia, asam sitrat, dan minyak

volatile.

B. Manfaat ASI Eksklusif


Manfaat ASI Eksklusif sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak,

karena dengan menyusui tidak hanya memberi keuntungan pada bayi saja, tetapi juga bagi

ibu dan keluarga, bahkan bagi negara.

Manfaat ASI Eksklusif bagi bayi yaitu :

1. Ditinjau dari aspek gizi

Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang

yang optimal. Mudah dicerna dan diserap, karena perbandingan whey protein /casein adalah

80/20, sedangkan susu sapi 40/60. Disamping itu ASI mengandung lipase yang memecah

trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Laktosa dalam ASI mudah terurai menjadi

glukosa dan galaktosa, dan enzim laktase sudah ada sejak bayi lahir.

2. Ditinjau dari aspek imunologi

Ditinjau dari aspek imunologi, ASI mengandung beberapa kekebalan seperti imunitas

selular yaitu lekosit sekitar 4000/ml ASI yang terutama terdiri dari Makrofag Imunitas

humoral, misalnya IgA- enzim pada ASI yang mempunyai efek antibakteri misalnya lisozim,

katalase dan peroksidase.Laktoferin Faktor bifidus Antibodi lainnya: Interferon, faktor


antistafilokokus, antibodi HSV, B12 binding protein, dan komplemen C3 dan C4. Tidak

menyebabkan alergi.

3. Ditinjau dari aspek psikologis

Mendekatkan hubungan ibu dan bayi menimbulkan perasaan aman bagi bayi, yang

penting untuk mengembangkan dasar kepercayaan dengan mulai mempercayai orang lain /

ibu dan akhirnya mempunyai kepercayaan pada diri sendiri.

Kriteria untuk mengetahui banyaknya produksi ASI :

a. ASI yang bayak merembes keluar melalui putting.

b. Sebelum disusukan payudara terasa tegang

c. Berat badan bayi naik sesuai dengan umur

d. Jika ASI cukup bayi akan tertidur selama 3-4 Jam

e. Bayi kencing lebih sering, sekitar 8x sehari

Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi ASI, yaitu :

1) Rangsangan Otot Buah Dada

Produksi ASI memerlukan rangsangan pada otot buah dada agar kelenjar buah dada

bekerja lebih efektif, otot buah dada akan berkontraksi lebih baik yang dengan adanya

rangsangan misalnya dengan melakukan massage / mengurut buah dada, menyiram buah

dada dengan air hangat dan dingin secara bergantian.

2) Keteraturan Anak Menghisap

Penghisapan oleh anak mempunyai pengaruh dalam pengeluaran hormon dengan

adanya pengeluaran hormonyang lebih banyak, akan mempengaruhi kuatnya kontraksi otot

buah dada dan rahim dimana kontraksi pada buah dada berpengaruh pada pembentukan air
susu Ibu sedang kontraksi padarahim untuk mempercepat pengembalian bentuk dan ukuran

rahim seperti sebelum hamil.

3) Keadaan Ibu

Untuk dapat menghasilkan air susu Ibu yang cukup, keadaan Ibu harus sehat baik

jasmani dan rohani. Keadaan ini berpengaruh pada pembentukan produksi ASI karena untuk

pembentukannya bahan diambil dari Ibu.

4) Faktor Makanan

Makanan mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan ASI, karena ASI dibuat

dari zat makanan yang diambil dari darah Ibu yang sudah disiapkan sejak terjadinya

kehamilan, karena itu Ibu hamil harus mendapatkan yang cukup kualitas dan kuantitasnya

untuk kebnutuhan sendiri, pertumbuhan janin dan persiapan laktasi.

5) Faktor Istirahat

Istirahat berarti mengadakan pelemasan pada otot dan syaraf setelah mengalami

ketegangan dalam melaksanakan kegiatan. Dengan istirahat, akan timbul penyegaran kembali

demikian juga pada Ibu menyusui yang membutuhkan istirahat yang lebih banyak di luar

maupun di dalam tubuhnya yaitu untuk memproduksi ASI. Dalam beristirahat sel dan

jaringan akan mendapatkan kesegaran kembali dan dapat bekerja lebih giat, hingga demikian,

prosuksi ASI dapat dipertahankan atau ditingkatkan.

6) Faktor fisiologis

Terbentuknya ASI dipengaruhi oleh hormon prolactin yang dikeluarkan sel alfa dari

lobus anterior kelenjar hypofise. Hormon ini merangsang sel acini untuk membentuk ASI

apabila ada kelainan misalnya hormone ini tidak terbentuk atau kurang yang dikeluarkan

dengan sendirinya rangsangan pada sel acini juga berkurang sehingga sel acini pun

jumlahnya kurang atau tidak dapat membentuk ASI.


Keuntungan Menyusui bagi Ibu

1. Aspek kesehatan Ibu

Dapat mengurangi pendarahan pasca melahirkan ,mempercepat pengembalian bentuk

dan ukuran rahim seperti sebelum hamil dan mengurangi insidens kanker payudara.

2. Aspek psikologis

Mendekatkan hubungan ibu dan anak serta memberikan perasaan dipelukan.

3. Aspek keluarga berencana

Menunda kembalinya kesuburan, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Perlu

diketahui bahwa frekuensi menyusui yang sering baru mempunyai efek keluarga berencana.

C. Teknik Menyusui yang benar

Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan

posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 2014) yang terdiri dari:

1. Permulaan Menyusui Bayi

Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, sebaiknya Ibu mulai menyusui bayinya,

karena refleks hisap bayi paling kuat pada jam pertama dan hisapan bayi pada puting susu ibu

akan merangsang pengeluaran hormon prolaktin untuk sekresi dan hormon oksitosin untuk

mengeluarkan ASI dan mempercepat kontraksi rahim. Selain itu kontak dini akan

memperkuat hubungan bayi dan ibu. Cairan yang pertama kali disekresikan oleh kelenjar

payudara disebut kolustrum, dalam kolostrum konsentrasi imunoglobulin sangat tinggi.

Volumenya berkisar 150-300 ml/24jam, yang merupakan cairan kental dengan warna

kekuning- kuningan lebih banyak mengandung antibody yang dapat memberikan

perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan, juga merupakan pencahar yang ideal untuk

membersihkan mekoneum dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran

pencernakan makanan bayi.


2. Cara Menyusui

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah

karena tidak mengetahuinya cara menyusui yang benar. Oleh sebab itu untuk mencapai

keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik menyusui.Persiapan

memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:

a. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak

menumpuk.

b. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan

bayi.

c. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi

Terdapat beberapa macam posisi menyusui, cara menyususi yang tergolong biasa

dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

a. Langkah-langkah menyusui yang benar

1) Sebelum menyusui puting susu dan daerah kehitaman disekitar putting susu dibersihkan

dengan kapas basah atau ASI dekeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada putting.

2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara.

a) Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang

rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran

kursi.

b) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan menggunakan satu lengan, kepala bayi

terletak pada siku ibu (kepala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan

telapak tangan).

c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satunya di depan.

d) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya

menoleh atau membelokkan kepala bayi).


e) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

f) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

3) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah,ibu jari

dan telunjuk membentuk huruf “C”, jangan menekan putting susu atau areola payudara

saja.

4) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (roting refleks) dengan cara:

a) Menyentuh pipi dengan puting susu atau

b) Menyentuh sisi mulut bayi

5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu dan puting susu serta areola payudara dimasukkan ke mulut bayi.

a) Usahakan sebagian besar areola payudara dapat masuk kedalam mulut bayi, sehingga

puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari

tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola payudara.

b) Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga.

ke bawah.

b. Lama menyusui

Pada hari pertama biasanya ASI belum keluar dan bayi cukup disusukan selama 4-5

menit untuk merangsang produksi ASI dan membiasakan putting susu dihisap oleh bayi.

Setelah hari ke 4-5 boleh disusukan selama 10 menit, bila produksi ASI cukup dan lancar

boleh disusukan selama 15 menit. Jadi lama meyusui setiap payudara adalah sekitar 10-15

menit untuk bayi usia 1-12 bulan, volume ASI akan menurun sesuai dengan waktu yaitu:

1. Tahun pertama : 400 - 700 ml / 24 jam

2. Tahun kedua : 200 - 400 ml / 24 jam

3. Sesudah itu sekitar : 200 ml / 24 jam.


Juga terbukti tidak ada perubahan yang bermakna pada konsentrasi protein antara

bulan ke 6 sampai tahun ke 2 masa laktasi, hanya konsentrasi lemak bervariasi luas. Produksi

ASI dipengaruhi oleh status gizi ibu dan ibu usia muda produksi asinya lebih banyak

dibanding dengan ibu usia tua. 

c. Frekuensi menyusui

Ibu menyusui sebaiknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bayi, tanpa dijadwal

karena kadar protein ASI rendah bayi akan menyusu sering, biasanya antara 1,5 - 2 jam sekali

dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Sehingga frekwensi menyusui

kira-kira 8 - 12 kali /24 jam setiap kali menyusui harus digunakan kedua payudara dan

usahakan sampai payudara terasa kosong agar produksi ASI tetap baik.

d. Gerakan Bayi Menyusui

Penghisapan oleh bayi pada waktu menetek hanyalah merupakan sebagian kecil dari

proses laktasi dan proses ini sendiri meliputi beberapa tahap. Payudara yang menempel pada

pipi bayi akan menimbulkan refleks yaitu bayi secara refleks akan memutar kepalanya kearah

putting susu yang menempel pada pipinya, diikuti oleh membukanya mulut, kemudian

putting akan ditarik masuk kedalam mulut.

e. Faktor yang mempengaruhi teknik menyusui

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi teknik menyusui pada ibu yaitu :

1) Pengalaman 

Pengalaman ibu dalam menyusui menunjang keberhasilan teknik menyusui yang

benar, dalam hal ini pengalaman dapat digunakan sebagai cara untuk memperbaiki cara

menyusui yang kurang benar. 


2) Waktu dan tempat

Menyusui membutuhkan waktu dan kondisi yang nyaman, sehingga perlu disiapkan

kondisi yang aman dan tenang sehingga ibu dan bayi merasa nyaman tanpa ada gangguan,

Agar menyusui berjalan lancar. 

3) Pendidikan

Pendidikan juga mempengaruhi teknik menyusui pada ibu post partum, karena dengan

pendidikan yang lebih tinggi ibu mendapatkan informasi banyak dalam teknik menyusui yang

benar.

4) Keadaan ibu dan bayi

Keadaan ibu dan bayi yang sehat akan mempengaruhi teknik pemberian ASI, Karena

keadaan sehat pada ibu dan bayi menunjang proses keberhasilan teknik menyusui.

f. Menghentikan menyusui

Setelah menyusui pada satu payudara sampai kosong, sebaiknya diganti dengan

payudara yang satunya. Cara melepas isapan bayi yaitu jari kelingking ibu dimasukkan ke

mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.

D. Cara menyendawakan

Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi

tidak muntah setelah menyusui. Cara menyendawakan bayi adalah:

1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk

perlahan.

2. Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.


E. Cara penyimpanan ASI perah

ASI dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat :

1. ASI baru dipompa segera ditempatkan pada lemari pendingin dan tidak disimpan lebih

dari 72 jam.

2. ASI disimpan dalaam botol yang steril. Diberi label tanggal dan jam simpan.

3. Cairkan ASI beku dengan menempatkan pada wadah yang tertutup dalam mangkuk berisi

air hangat dalam waktu 30 menit.

4. Di udara terbuka atau bebas tahan 6-8 jam.

5. Di lemari es (4 °C) tahan 24 jam.

6. Di lemari pendingin atau beku (-18°C) tahan 6 bulan. Pada penyimpanan dengan cara

dibekukan tidak berpengaruh terhadap komponen kekebalan yang dikandungnya.


DAFTAR PUSTAKA
Perinasia.2014. Melindungi,Meningkatkan dan Mendukung Menyusui,Cetakan ke-2.

Jakarta :Bina Rupa Akasara.

Dewi, Vivian Nanny Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada ibu nifas.

Jakarta ;Salemba medika

Departemen Kesehatan R.I. 2007. Panduan Peserta Pelatihan Konseling Menyusui .

Krisnatuti. 2000. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta : Puspa Swara.

Roesli. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Argriwidya.

Anda mungkin juga menyukai