DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
1. Nuryadin H Sabudi
2. Mardiana Pratiwi M Naida
3. Nurannisa Dg. Mangaseng
4. Yunita Mohamad
I. Tujuan
I.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengetahui
pentingnya asi ekslusif.
I.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga mampu memahami tentang :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan asi ekslusif
2. Menjelaskan manfaat asi ekslusif
3. Menjelaskan bagaimana cara memberikan asi ekslusif
I.3 Sasaran
Sasaran pembelajaran yaitu klien maupun keluarga dan pengunjung
I.4 Sub Pokok Bahasan
1. Definisi asi ekslusif
2. Inisiasi menyusui dini
3. Makanan pendamping asi
I.5 Metode Pembelajaran
Ceramah
I.6 Media
Power Point dan Leaflet
I.7 Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 1. Memberikan Salam 1. Menjawab salam Ceramah -
menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan dan Tanya
dan pokok materi memperhatikan Jawab
yang akan penyuluh
disampaikan 3. Menjawab
4. Mengkaji pertanyaan
pengetahuan klien
maupun keluarga dan
pengunjung
Penyajian 15 1. Menjelaskan Materi Mendengarkan dan Ceramah Leaflet
menit a. Pengertian asi memperhatikan.
ekslusif
b. Inisiasi menyusui
dini
c. Makanan
pendamping asi
Penutup 5 1. Memberikan sesi 1. Mengajukan Tanya Leaflet
menit tanya jawab kepada komentar dan Jawab
klien maupun saran dari klien
keluarga dan keluarga dan
pengunjung pengunjung
2. Mengucapkan Salam 2. Menjawab salam
II. Media
1) Power Point dan Leaflet
III. Kriteri Pemantau
a. Input
1) Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal 4 peserta atau lebih
2) Media penyuluhan yang digunakan adalah power point dan leaflet
3) Penyuluhan sesuai SOP
4) Waktu kegiatan penyuluhan 15-30 menit
5) Tempat penyuluhan adalah puskesmas kota selatan
b. Proses
1) Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3) Narasumber menguasai materi
c. Output
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien maupun keluarga dan pengunjung
mengerti dan memahami materi yang dijelaskan
d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang lebih
baik
IV. Evaluasi
Mengevaluasi pengetahuan pasien
1. inisiasi menyusui dini
ASI yang keluar pertama kali mengandung kolostrum yang bergizi tinggi dan
memiliki antibody yang dapat melindungi bayi baru lahir dari penyakit. Pemberian
ASI di awal kehidupan bayi juga dapat membentuk ikatan yang kuat anatar ibu dan
bayi, yang selanjutnya dapat meningkatkan produksi ASI ibu. Maka di anjurkan
segera meletakan bayi yang baru lahir
di dada ibu, sehungga bayi dapat menyusui dalam 1 jam pertama dan makanan
pralaktasi (makanan/minuman yang diberikan ketika ASI belum keluar) dapat
dihindari. Pemberian makanan pralaktasi di awal kehidupan bayi dapat menurunkan
produksi ASI karena dipengaruhi oleh frekuensi dan intensitas menyusui anak.
(depkes,
2. Asi Ekslusif
3. Manfaat ASI
a. Manfaat ASI Eksklusif Manfaat ASI Bagi Bayi
1) Sebagai nutrisi lengkap.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh.
3) Meningkatkan kecerdasan mental dan emosionalyang stabil serta spiritual
yang matang diikuti perkembangan sosial yang baik.
4) Mudah dicerna dan diserap.
5) Gigi, langit-langit dan rahang tumbuh secara sempurna.
6) Memiliki komposisi lemak, karbohidrat, kalori, protein dan Vitamin.
7) Perlindungan penyakit infeksi melipiti otitis media akut, daire dan saluran
pernafasan.
8) Perlindungan alergi karena dalam ASI mengandung antibodi.
9) Memberikanrangsang intelegensi dan saraf.
10) Meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal (Roesli, 2008).
b. Manfaat asi bagi ibu
1) Terjalin kasih sayang.
2) Membantu menunda kehamilan (KB alami).
3) Mempercepat pemulihan kesehatan.
4) Mengurangi risiko perdarahandan kanker payudara.
5) Lebih ekonomis dan hemat.
6) Mengurangi resiko penyakit kardio vaskuler.
7) Secara sikologi memberikan kepercayaan diri.
8) Memiliki efek perilaku ibu sebagai ikatan ibu dan bayi
9) Memberikan kepuasan ibu karena kebutuhan bayi dapat
4. Komposisi ASI
a. Kolostrum
Keluar dihari ke-1 sampai ke-3 kelahiran bayi, berwarna kekuningan, kental.
Kolostrum mengandung zat gizi dan antibody lebih tinggi daripada ASI matur.
Kandungan gizi antara lain protein 8,5%, lemak 2,5%, sedikit karbohidrat
3,5%,garam dan mineral 0,4%, air 85,1 %.
b. ASI masa transisi
Keluar dari hari ke 4 sampai hari ke 10 kelahiran bayi. Kadar protein semakin rendah
sedangkan kadar lemak, karbohidrat semakin tinggi, dan volume meningkat.
c. ASI Matur
Keluardari hari ke-10 sampai seterusnya.Kadar karbohidrat ASI relatif stabil.
Komponen laktosa (karbohidrat) adalah kandungan utama dalam ASI sebagai sumber
energi untuk otak.
ASI Awal dan ASI Akhir
ASI Awal (Foremilk) ASI Akhir (Hindmilk)
Bening dan cair Lebih keruh
Kegunaan : Mengatasi rasa hausbayi ASI Kegunaan : Sumber makanan, untuk
pertumbuhan, memberikanrasa kenyang
ASI Akhir mengandung lemak 4x lebih banyak dari ASI Awal, jadi ibu harus
menyusui bayinya hingga payudara terasa kosong
8. Posisi Menyusui
9. Makanan Pendamping ASI
Setelah melewati 6 bulan pertama, ASI tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan gizi
bayi. Oleh karena itu, pengenalan makanan padat pada bayi sebagai makanan
pendamping ASI (MPASI) perlu dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan gizi
secara optimal. Masa peralihan ini merupakan periode yang sangat kritis karena anak
rentan untuk menjadi kurang gizi. MPASI harus diberikan tepat waktu (diberikan
mulai umur 6 bulan ke atas), cukup (jumlah, frekuensi, konsistensi, dan keragaman),
dan tekstur makanan diberikan sesuai dengan umur anak. Kelompok makanan
hewani, buah, dan sayur harus dimasukkan dalam MPASI ini.
MPASI yang baik mencakup makanan yang beragam untuk memenuhi kecukupan
zat gizi, terutama zat gizi mikro. Penting bagi anak untuk mengonsumsi buah dan
sayur yang beragam setiap hari, karena kelompok makanan ini merupakan sumber
vitamin A. Berbagai studi menunjukkan bahwa MPASI berbasis kelompok makanan
nabati saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi mikro tertentu. Oleh karena itu,
kelompok makanan hewani (daging sapi, daging unggas, ikan, telur) sangat
dianjurkan untuk dimasukkan dalam MPASI dan dikonsumsi sesering mungkin
(UNICEF & Kementerian Kesehatan, 2014).
Secara umum, kelompok makanan yang banyak dikonsumsi oleh anak 6-23 bulan, di
antaranya adalah makanan yang terbuat dari serealia, buah dan sayuran kaya vitamin
A, dan daging/ikan/daging ungags.