Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok bahasan : bayi balita


Sub pokok bahasan : teknik menyusui
Waktu : 30 menit
Sasaran : ibu nifas
Hari/tanggal : kamis 17 juni 2021
Jam : 08.00 WIB
Tempat : RST

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta dapat


memahami dan mengerti tentang teknik menyusui.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang diare selama 30 menit,


diharapkan keluarga Tn. R dapat mengetahui tentang:

a. pengertian teknik menyusui


b. posisi dan perlekatan menyusui
c. Cara memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi
d. Manfaat
e. Langkah-langkah Menyusui yang Benar

3. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Pembukaan :

Menjawab salam,
● Memberi salam mendengarkan dan
1 5 menit ● Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
● Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan

Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan
2 7 menit dan teratur. Menyimak dan
Materi : memperhatikan

1. pengertian teknik menyusui


2. posisi dan perlekatan menyusui
3. Cara memasukkan puting susu ibu ke mulut
bayi
4. Manfaat
5. Langkah-langkah Menyusui yang Benar

Evaluasi :

Menyimak dan
1. Menyimpulkan inti penyuluhan. mendengarkan
2. Menyampaikan secara singkat materi
penyuluhan.
3 5 menit 3. Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya.
4. Memberi kesempatan kepada peserta
untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan.

Penutup :

Menjawab salam
● Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah
disampaikan.
● Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktu yang telah di berikan kepada
4 3 menit peserta

● Mengucapkan salam
4. Metode
Penyuluhan
5. Evaluasi

a. Standar Persiapan

- Alat : leaflet
- Pengaturan tempat : di RST
- Kesiapan Materi : Siap

b. Standar Proses

Berjalan dengan baik

c. Standar Hasil

Keluarga telah memahami tentang apa yang dijelaskan tentang teknik


menyusu

6. Lampiran
a. Leaflet
b. Materi

Lampiran 1

TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR

A. Pengertian

Pemberian ASI eksklusif serta proses menyuusi yang benar merupakan

sarana yang dapat diandalkan untuk membangun SDM yang berkualitas.

Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh

seorang ibu kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut

dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi yang benar.

B. Posisi dan perlekatan menyusui


Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong

biasa dilakukan, yaitu:

1.      Posisi menyusui sambil berdiri

2.      Posisi menyusui sambil duduk

3.      Posisi menyusui sambil berbaring

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca

operasi sesar. Bayi diletakkan di sampingkepala ibu dengan posisi kaki di atas.

Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila

disusui bersamaan, di payudara kiri dan kanan.


C. Cara memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi

1.     Bila dimulai dengan payudara kanan, letakkan kepala bayi pada siku

bagian dalam lengan kanan, badan bayi menghadap ke badan ibu.

2.     Lengan kiri bayi diletakkan diseputar pinggang ibu, tangan kanan ibu

memegang pantat/paha kanan bayi

3.     Sanggah payudara kanan ibu dengan empat jari tangan kiri, ibu jari di

atasnya tetapi tidak menutupi bagian areola.

4.     Sentuh mulut bayi dengan puting payudara ibu

5.     Tunggu sampai bayi membuka mulutnya lebar

6.     Masukkan puting payudara secepatnya ke dalam mulut bayi sampai bagian

areola

C. Manfaat

Proses menyusui yang benar akan bermanfaat bagi bayi yaitu bayi akan

mendapatkan perkembangan jasmani, emosi, maupun spiritual yang baik

dalam kehidupannya. Manfaat teknik menyusui ada tiga bagian yaitu :

1. Manfaat bagi bayi:

a. Komposisi sesuai kebutuhan . Air susu setiap spesies makhluk hidup

yang menyusui itu berbeda-beda sesuai dengan laju pertumbuhan dan

kebiasaan menyusu anaknya.

b. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan .

Dengan manajemen laktasi yang baik, produksi ASI cukup sebagai

makanan tunggal untuk pertumbuhan bayi normal sampai usia enam

bulan.
c. ASI mengandung zat pelindung . Antibodi (zat kekebalan tubuh) yang

terkandung dalam ASI akan memberikan perlindungan alami bagi bayi

baru lahir. Antibodi dalam ASI ini belum bisa ditiru pada susu

formula.

d. Perkembangan psikomotorik lebih cepat . Berdasarkan penelitian, bayi

yang mendapat ASI bisa berjalan dua bulan lebih cepat bila

dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.

e. Menunjang perkembangan kognitif . Daya ingat dan kemampuan

bahasa bayi yang mendapat ASI lebih tinggi bila dibandingkan bayi

yang diberi susu formula.

f. Menunjang perkembangan penglihatan . Hal ini antara lain karena ASI

mengandung asam lemak omega 3.

g. Memperkuat ikatan batin ibu-anak . Rasa aman dalam diri bayi akan

tumbuh saat ia berada dalam dekapan ibunya. Ia menikmati sentuhan

kulit yang lembut dan mendengar bunyi jantung sang ibu seperti yang

telah dikenalnya selama dalam kehamilan.

2. Manfaat bagi ibu:

a. Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya

rahim ke bentuk semula . Hal ini karena hormon progesteron yang

merangsang kontraksi otot-otot di saluran ASI sehingga ASI terperah

keluar juga akan merangsang kontraksi rahim. Jadi, susuilah bayi

segera setelah lahir, agar tidak terjadi perdarahan pasca persalinan dan

proses pengerutan rahim berlangsung lebih cepat.


b. Mencegah anemia defisiensi zat besi . Bila perdarahan pasca

persalinan tidak terjadi atau berhenti lebih cepat, maka risiko

kekurangan darah yang menyebabkan anemia pada ibu akan

berkurang.

c. Mempercepat ibu kembali ke berat sebelum hamil . Dengan menyusui,

cadangan lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai

sumber energi selama kehamilan untuk digunakan sebagai energi

pembentuk ASI akan menyusut. Penurunan berat badan ibu pun akan

terjadi lebih cepat.

d. Menunda kesuburan . Pemberian ASI dapat digunakan sebagai cara

mencegah kehamilan. Namun, ada tiga syarat yang harus dipenuhi,

yaitu: bayi belum diberi makanan lain; bayi belum berusia enam bulan;

dan ibu belum haid.

e. Menimbulkan perasaan dibutuhkan . Rasa bangga dan bahagia karena

dapat memberikan sesuatu dari dirinya demi kebaikan bayinya akan

memperkuat hubungan batin antara ibu dan bayinya.

f. Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium . Penelitian

membuktikan bahwa ibu yang memberikan ASI secara eksklusif

memiliki risiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium 25%

lebih kecil bila dibandingkan ibu yang tidak menyusui secara

eksklusif.

3. Manfaat bagi keluarga:


1. Mudah pemberian ASI selalu tersedia dalam suhu yang sesuai, dan

dapat diberikan kapan saja saat bayi merasa lapar.

2. Mengurangi biaya rumah tangga . ASI tidak perlu dibeli, seperti halnya

susu formula. Uang untuk membeli susu bisa dialihkan untuk

membiayai kebutuhan rumah tangga yang lain.

3. Mengurangi biaya pengobatan . Bayi yang mendapat ASI jarang sakit,

sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat.

D. Langkah-langkah Menyusui yang Benar

1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun.

2. Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik

menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan

punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.Sebelum menyusui ASI

dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada putting dan disekitar kalang

payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan, dan menjaga

kelembapan putting susu.

3. Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara.

4. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi

terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menenggadah dan

bokong bayi ditahan ditelapak tangan).

5. Satu tangan bayi diletakkan pada belakang badan ibu, dan yang satu

didepan.

6. Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara

(tidak hanya membelokkan kepala bayi)


7. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

8. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang

9. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang

dibawah, jangan menekan putting susu atau kalang payudaranya saja.

10. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting refleks) dengan cara

a. Menyentuh pipi dengan putting susu

b. Menyentuh sisi mulut bayi

11. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu dan putting serta kalang payudara dimasukkan kemulut bayi :

usahakan sebagian kalang besar payudara dapat masuk kedalam mulut

bayi, sehingga putting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi

akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak

dibawah kalang payudara. Posisi yang salah, yaitu apabila bayi hanya

menghisap pada putting susu saja akan mengakibatkan masukkan ASI

yang tidak adekuat dan putting susu lecet.

12. Setelah bayi mulai menghisap payudara tidak perlu dipegang atau

disangga lagi dan anjurkan ibu untuk memperhatikan bayinya

13. Lepas isapan bayi dengan cara : jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi

melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah

14. Oleskan putting susu dengan sedikit ASI

15. Setelah itu, bayi disendawakan dengan cara : bayi digendong tegak dengan

besandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk perlahan – lahan

sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10 – 15 menit)


atau bisa juga dengan bayi ditengkurapkan dipangkuan ibu dengan

menyangga dahi bayi, kemudian punggung atas ditepuk perlahan –

perlahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10 – 15

menit)

DAFTAR PUSTAKA

Saleha, Sitti.2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba


Medika.

Kristiyansari, W. 2009. ASI Menyusui dan SADARI . Yogyakarta: Nuha Medika.

Kumpulan checklist majelis tenaga kesehatan provinsi jawa tengah 2011

Anda mungkin juga menyukai