Anda di halaman 1dari 13

SAP PENYULUHAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI)

Pokok Bahasan : Pentingnya Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Sasaran : Pengunjung Puskesmas Bareng

Tempat : Puskesmas Bareng

Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2022

Waktu : 07.30 - 07.50 wib

Penyuluh/Edukator : Mei Tantri Nur Amanah

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum

Untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pengunjung


Puskesmas Bareng terkait Pentingnya Makanan Pendamping ASI
(MPASI).

2. Tujuan Khusus
a. Pengertian Makanan Pendamping ASI (MPASI)
b. Manfaat Makanan Pendamping ASI (MPASI)
c. Tahapan Pemberian Makan Pada Bayi
d. Porsi MPASI Untuk Bayi
e. Pemberian Makan Secara Aktif Atau Responsif
f. Kebersihan Dalam Pemberian MPASI
B. Sasaran
Pengunjung Puskesmas Bareng
C. Metode
Memberikan edukasi menggunakan media PPT dan Flyer
kepada pengunjung puskesmas bareng.
D. Media
PPT
Flyer
E. Pengorganisasian dan uraian Tugas

No Tugas Uraian Kegiatan Petugas


1 Penyuluh a. Memperkenalkan diri dan tim kepada peserta Mei Tantri
serta menjelaskan materi dengan jelas Nur Amanah
menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan
dimengerti oleh peserta.
b. Memberikan edukasi kepada peserta dan
memotivasi peserta untuk terus aktif selama
edukasi berlangsung.
2 Daftar Hadir a. Meminta peserta untuk mengisi daftar hadir. Christabel
dan Notulensi b. Mencatat poin poin penting selama kegiatan Engelberta
penyuluhan berlangsung.
3 Asistensi dan a. Membantu kelancaran teknis penyuluhan ketika Sholehatus
Dokumentasi penyuluhan berlangsung. Yanuar
b. Mendokumentasikan kegiatan selama edukasi Fitriyani dan
berlangsung baik berupa foto dan video. Moh Iklil
Hamas
F. Kegiatan Penyuluhan

Penyajian Waktu Kegiatan Kegiatan Metode Media Petugas


Penyuluhan Peserta
Pembukaan 2 menit a. Mengucapkan Mendengar- Penyuluh PPT Mei
salam kan dan an dan Tantri
b. Memperkenal- memperhati- Flyer Nur
kan diri kan Amanah
kepada peserta
c. Menjelaskan
maksud dan
tujuan
d. Menjelaskan
alokasi waktu
Kegiatan 15 a. Menjelaskan a. Mendengar- Penyuluh PPT Mei
Inti menit materi kepada kan dan an dan Tantri
peserta menanggapi Flyer Nur
b. Bertanya dan Amanah
menjawab
pertanyaan
Penutup 3 menit a. Memberikan a. Mendengar- Penyuluh PPT Mei
kesimpulan kan dan an dan Tantri
kegiatan memperhati- Flyer Nur
penyuluhan kan Amanah
b. Mengucapkan
terimakasih
dan
mengucapkan
salam
G. Evaluasi
1. Input
a. Menyiapkan materi edukasi.
b. Mengkonsultasikan materi kepada pembimbing.
c. Meminta izin kepada penanggung jawab untuk melakukan
penyuluhan.
2. Proses
a. Peserta antusias terhadap materi edukasi.
b. Kegiatan diikuti oleh 19 peserta.
c. Suasana edukasi cukup kondusif.
d. Penyuluh menguasai materi.
3. Hasil
Bertambahnya pengetahuan dan informasi peserta mengenai Makanan
Pendamping ASI (MPASI) terutama:
a. Pengertian Makanan Pendamping ASI (MPASI)
b. Manfaat Makanan Pendamping ASI (MPASI)
c. Tahapan Pemberian Makan Pada Bayi
d. Porsi MPASI Untuk Bayi
e. Pemberian Makan Secara Aktif Atau Responsif
f. Kebersihan Dalam Pemberian MPASI
4. Output
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti dan memahami materi
yang disampaikan.
H. Daftar Pustaka

Direktorat Promkes Kemenkes.2018. Manfaat Asi Eksklusif Untuk Ibu


Dan Bayi. (https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-untuk-
ibu-dan-bayi) diakses pada 27 April 2022

Direktorat Promkes Kemenkes.2018. Apa Itu MPASI? Apa Pengaruhnya


Untuk Perkembangan Bayi? (https://promkes.kemkes.go.id/) diakses
pada 21 April 2022

Mufida, L., Widyaningsih, T. D., & Maligan, J. M. (2015). Prinsip Dasar


Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Bayi 6–24
Bulan: Kajian Pustaka [In Press September 2015]. Jurnal Pangan dan
Agroindustri, 3(4).

Falicha, T., & Nurul Huda, S. (2016). KECUKUPAN ENERGI PROTEIN


DAN LEMAK PADA MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-23 BULAN DI KECAMATAN
MINGGIR KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
I. Lampiran Materi
1. Pengertian Makanan Pendamping ASI (MPASI)
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir,
yang mana sifat ASI (Air Susu Ibu) bersifat eksklusif sebab
pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan.
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah makanan atau
minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau
anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI
(Departemen Kesehatan RI, 2006). Menurut World Health
Organization (WHO), Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan
sebuah proses penting yang mengedepankan kesiapan bayi dalam
menyambut makanan yang akan dikonsumsinya. Namun, ASI tetap
diberikan sampai bayi berusia 24 bulan.
Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah makanan yang mudah
dikonsumsi dan dicerna oleh bayi. MPASI yang diberikan harus
menyediakan nutrisi tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi
yang sedang bertumbuh. Walaupun ASI merupakan makanan terbaik
bagi bayi, bayi berusia >6 bulan membutuhkan lebih banyak vitamin,
mineral, protein, dan karbohidrat. Kebutuhan gizi yang tinggi ini tidak
bisa hanya didapatkan dari ASI, tetapi juga membutuhkan tambahan
dari makanan pendamping ASI.
2. Manfaat Makanan Pendamping ASI (MPASI)
MPASI diberikan sebagai pelengkap ASI yang dapat membantu bayi
dalam proses belajar makan dan kesempatan untuk menanamkan
kebiasaan makan yang baik. Pemberian MPASI adalah untuk
menambah energi dan zat-zat gizi yang diperlukan bayi karena ASI
tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi secara terus menerus, dengan
demikian makanan tambahan diberikan untuk mengisi kesenjangan
antara kebutuhan nutrisi total pada anak dengan jumlah yang
didapatkan dari ASI.
Manfaat pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) antara lain:
a. Memenuhi kebutuhan gizi bayi.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima berbagai
macam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur.
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
d. Mencegah terjadinya gizi buruk dan gizi kurang sekaligus
mempertahankan status gizi baik pada bayi dan anak.
3. Tahapan Pemberian Makan Pada Bayi
a. Usia 6 bulan
Makanan yang diberikan harus cukup pekat/kental, contohnya:
makanan pokok (jagung, gandum, nasi, kentang, ubi) atau pisang
yang dilumatkan.
b. Usia 6-9 bulan
Berikan makanan keluarga yang dilunakkan/dilumatkan,
contohnya: makanan hewani kaya zat besi (daging, telur dan
produk susu), makanan pokok (biji-bijian, akar, dan umbi-umbian),
kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran kaya vitamin A.
c. Usia 9-12 bulan
Berikan makanan keluarga yang dipotong-potong, makanan yang
bisa dipegang, dan makanan yang diiris-iris, contohnya: makanan
hewani kaya zat besi (daging, telur dan produk susu), makanan
pokok (biji-bijian, akar, dan umbi-umbian), kacang-kacangan,
buah-buahan, dan sayuran kaya vitamin A.
d. Usia 12-24 bulan
Berikan makanan keluarga yang dipotong-potong, makanan yang
bisa dipegang, dan makanan yang diiris-iris, contohnya: makanan
hewani kaya zat besi (daging, telur dan produk susu), makanan
pokok (biji-bijian, akar, dan umbi-umbian), kacang-kacangan,
buah-buahan, dan sayuran kaya vitamin A.
4. Porsi MPASI Untuk Bayi
Menurut WHO, Porsi makanan yang tepat bagi setiap bayi yang telah
diberi MPASI berbeda setiap usianya.
a. Usia 6 bulan hanya perlu 2-3 sendok makan orang dewasa.
Diberikan 2 kali sehari.
b. Usia 6-9 bulan disarankan untuk meningkatkan jumlahnya secara
perlahan menjadi setengah cangkir (125 ml). Diberikan 3 kali
sehari dan berikan makanan selingan 1-2 kali sehari.
c. Usia 9-12 bulan disarankan untuk meningkatkan jumlahnya secara
perlahan menjadi setengah cangkir (125 ml). Diberikan 3 kali
sehari dan berikan makanan selingan 1-2 kali sehari.
d. Usia 12-24 bulan untuk lebih meningkatkan jumlahnya secara
perlahan menjadi ¾ cangkir (187,5 ml). Diberikan 5 kali sehari,
dan berikan makanan selingan 2-3 kali sehari.
5. Pemberian Makan Secara Aktif Atau Responsif
a. Bayi mungkin perlu waktu untuk terbiasa dengan makanan lain
selain ASI.
b. Ibu harus sabar dan memberikan dorongan kepada bayi untuk mau
makan.
c. Jangan memaksa bayi untuk makan.
d. Gunakan piring tersendiri untuk memberi makan bayi untuk
memastikan ia makan seluruh makanan yang diberikan.
6. Kebersihan Dalam Pemberian MPASI
a. Gunakan sendok dan cangkir bersih untuk memberikan makanan
atau cairan pada bayi.
b. Simpan makanan yang akan diberikan pada bayi di tempat yang
aman dan bersih.
c. Cuci tangan ibu dengan sabun sebelum menyiapkan
makanan/memberi makan bayi.
d. Cuci tangan ibu dan bayi sebelum makan.
e. Cuci tangan ibu dengan sabun setelah ke toilet dan setelah
membersihkan kotoran bayi.
J. Lampiran Media
1. PPT
2. Flyer
K. Dokumentasi
L. Daftar Hadir
M. Notulensi

Anda mungkin juga menyukai