Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL

Dosen Pembimbing:

Oleh :

Fenda Ayu Prahesty (142.0043)

Grittiva Hera A. (142.0045)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

PRODI D3-3A KEPERAWATAN

TAHUN 2016-2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL

Pokok pembahasan : Keperawatan Maternitas

Sub pokok pembahasan : Pendidikan Kesehatan pada Ibu Hamil

Hari / tanggal : Senin, 19 Sepetember 2016

Waktu : 09.00-09.30

Tempat : Balai RW 08 komplek dusun kacapiring

Sasaran : Ibu-Ibu hamil di komplek rumah

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari tim kesehatan bisa setiap
ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan tenang. Serta siap menghadapi
persalinan.

Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka, akan
tetapi banyak pula diwarnai dengan komponen-komponen fisiologis. Tetapi ada
perbedaan yang dialami oleh ibu yang satu dengan yang lainnya. Pengalaman di
masyarakat, ada ibu-ibu yang sangat muda melahirkan bayinya, dan ada juga ibu-ibu
yang sangat suka melahirkan bayinya, yang kadang-kadang sampai mengalami
keadaan abnormal seperti operasi. Untuk itulah perlu dilakukannya promosi kesehatan
pada ibu bersalin yaitu untuk mengantisipasi perasaan cemas pada ibu dalam
menghadapi persalinan.

B. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN


1. Tujuan umum
Untuk memberikan mampu meningkatkan kesehatannya,kelompok ibu-ibu hamil
meningkat dan kelompok orang sakit menurun.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu hamil dapat menjelaskan
kembali tentang :
A. Kebutuhan nutrisi
B. Istirahat
C. Kebutuhan pakaian
D. Imunisasi
E. Senam hamil
F. Kunjugan Waktu Informasi Penting

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

2. Media dan alat


- Leaflet

3. Waktu dan tempat


Hari / tanggal : Senin, 19 Sepetember 2016
Waktu : 09.00-09.30
Tempat : Balai RW 08 komplek dusun kacapiring

4. Sasaran
Ibu-ibu hamil yang ada di komplek perumahan.

5. Pengorganisasian
a. Penyaji : Fenda Ayu P.
b. Fasilitator : Grittiva Hera A.
6. Setting tempat

E E
C

Keterangan :

A. Moderator
B. Penyuluh
C. Audiens
D. Observer
E. Fasilitator

7. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Waktu


1. Pembukaan - Salam - Menjawab salam 5 menit
- Perkenalan - Mendengarkan
- Menjelaskan penyaji dengan
tujuan baik
pelaksanaan - Memperhatikan
penyaji dengan
baik
2. Pelaksanaan - Menjelaskan - Menyimak dan 20 menit
materi mendengarkan
penyuluhan : penyaji dengan
a. Kebutuhan baik
nutrisi - Memahami
b. Istirahat materi yang
c. Kebutuhan dijelaskan
pakaian - Mengemukakan
d. Imunisasi pendapat
e. Senam
hamil
f. Kunjugan
Waktu
Informasi
Penting

- Memberikan
kesempatan
untuk bertanya
- Menjawab
pertanyaan
peserta
3. Penutup - Melakukan - Menjawab 5 menit
evaluasi pertanyaan
- Menyimpulka - Memperhatikan
n dan menutup penyaji
diskusi - Menjawab salam
- Mengucapkan
salam

D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana
b. Audien ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
c. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya
d. Suasana yang mendukung

3. Evaluasi hasil
Diharapkan audien mampu :
a. Kebutuhan nutrisi
b. Istirahat
c. Kebutuhan pakaian
d. Imunisasi
e. Senam hamil
f. Kunjugan Waktu Informasi Penting

E. MATERI
1. Kebutuhan nutrisi

Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk


pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri.
A. Jenis-jenis makanan:
- Makanan pokok : karbohidrat sebagai sumber energi
- Makanan pembangun : protein untuk tumbang janin
- Makanan pelengkap : vitamin dan mineral
- Makanan penunjang : lemak .
B. Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :
- Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari
- Energi / kalori : yang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak
- Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung
Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan janin, persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas.
Penambahan ini pada trimester pertama belum diperlukan, tetapi pada trimester
dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi karena terjadi pertumbuhan dan
perkembangan janin yang cepat.
3. Jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu hamil :
Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi BBLR,
perdarahan,dll
Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang
Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu, perkembangan
lambat sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.
Perubahan yang perlu dipahami ibu hamil :
4. Tahap I (2 minggu setelah konsumsi)
Gizi yang diperlukan seperti biasa harus terpenuhi, tapi belum membutuhkan
penambahan
5. Tahap II (minggu ke 2 – minggu ke 8)
Sudah dibutuhkan nutrisi karena pada tahap ini sudah terbentuk jaringan-jaringan
dan organ- organ tubuh janin.
6. Tahap III (minggu ke 8 – lahir)
Untuk persiapan persalinan, laktasi dan kesempurnaan janin

2. Istirahat

Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau mengurangi
aktivitas otot.
Kegunaan istirahat adalah :
1. Untuk melepaskan lelah
2. Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan baru
3. Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan

Wanita hamil butuh istirahat yang cukup, wanita hamil dianjurkan untuk tidur
siang karena udara panas mudah membuat merasa lebih baikan bila cukup banyak
istirahat.
Releksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis selama
hamil terutama pada saat melahirkan. Releksasi sangat berguna juga bagi
kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Agar ibu hamil dapat melakukan
istirahat yang benar, maka ia perlu mengetahui bagaimana cara penyegaran tubuh
dan sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali lagi angkat
kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan santai.
Cara tidur yang nyaman :
Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan tangan kanan.
Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri menyilang ikut
menopang tubuh ibu perlahan-lahan, kemudian ibu hamil bisa tidur dengan
telentang. Begitu juga saat bangun, terlebih dahulu miringkan tubuh ke kanan,
topanglah tubuh dengan tangan kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemudian
ibu hamil bisa duduk kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk
tidur dengan posisi telentang maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur
dengan posisi miring ke kiri.

3. Kebutuhan pakaian

Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria sebagai


berikut:
1) Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada bagian
tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak
2) Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang dapat bergerak
bebas
3) Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dikeluarnya keringat
sehingga tidak bebas bergerak
4) Menarik : enak dipandang mata
5) Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka dianjurkan
memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini ditekankan pada bahan
dasarnya.

4. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus
toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian
bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh
tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus, sedikitnya
2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I dan II pada 2
minggu kemudian ) Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
1. TT 1 selama kunjungan antenatal I
2. TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
3. TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
4. TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
5. TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya mengetahui
dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT. Petugas kesehatan
harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan cepat.
5. Senam hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam
hamil akan memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses
persalinan,antara lain dapat melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini
merupakan bakal bagi calon ibu pada saat persalinan.
Tujuan senam hamil adalah :
Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar
ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat
berjalan lancar dan mudah
1. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis
2. Melonggarkan persendian yang berhubungan dengan proses persalinan
3. Cara memperoleh kontraksi dan relokasi yang sempurna
4. Menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan
5. Dapat mengatur diri pada ketenangan
Manfaat senam hamil secara teratur :
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Mengurangi pembengkakan
3. Memperbaiki keseimbangan otot
4. Mengurangi kram / kejang pada kaki
5. Menguatkan otot-otot perut
6. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
Syarat-syarat mengikuti senam hamil :
1. Pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter / bidan
2. Lakukan latihan setelah kehamilan 22 minggu
3. Lakukan latihan secara teratur dan disiplin
Gerakan senam hamil ada 3 tahap :
1. Kunjungan I ada 4 tahap
2. Kunjungan II ada 7 tahap
3. Kunjungan III gabungan kedua tahap tersebut
a) Gerakan senam hamil pada kunjungan pertama :
1. Senam untuk kaki
Duduk di kursi dengan kaki dirapatkan dan telapak kaki ditaruh di lantaiØ
Mengangkat jari-jari kaki secara perlahan lalu diturunkan, bergunaØ untuk
memperkuat otot panggul dan punggung sehingga dapat menopang tubuh ibu yang
semakin besar
2. Duduk di kursi, silangkan kaki kanan diatas kaki kiri
Gerakkan ujung kaki perlahan-lahan ke atas dan turunkan, berguna untuk otot
pinggang dan panggul
3. Senam duduk bersila
Duduk bersila, letakkan kedua telapak tangan di atas lutut . Tekan lutut ke bawah
perlahan – lahan, berguna untuk mengurangi kram kaki karena duduk terlalu lama
4. Cara tidur yang nyaman
Berbaring miring ke kiri dengan kaki ditekuk
b) Gerakan senam hamil pada kunjungan ke dua :
1. Senam posisi telentang
Tidurlah telentang dan tekuk lutut sedikit, jangan terlalu lebar dan arahkan telapak
tangan kebawah dan berada di samping badan .Angkat pinggang secara perlahan-
lahan.
2. Senam posisi merangkak
Badan dalam posisi merangkak Sambil menarik nafas angkat punggung ke atas
dengan wajah menghadap ke bawah, membentuk lingkaran sambil perlahan-lahan
mengangkat wajah, hembuslah nafas. Turunkan punggung kembali perlahan
3. Senam untuk lutut
Tidur telentang tekuk kaki kanan, lutut kanan digerakkan perlahan ke kanan,
bergantian
4. Senam dengan kedua lutut
Senam telentang dengan kedua lutut ditekuk, kedua lutut digerakkan kekiri dan
kanan
5. Gerakan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan
Tidur dengan posisi kaki ditekuk, urut perut dengan kedua tangan dari bawah
perut ke payudara
6. Cara mengejan
Posisi setengah duduk dan kaki direnggangkan
Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3x pada hitungan ke empat tarik nafas dan
tahan mengejan kearah pantat dan hembuskan
7. Cara pernapasan saat melahirkan
Dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah mengejan lagi,Letakkan kedua
tangan di atas dada,Buka mulut lebar-lebar bernapas pendek sambil mengatakan
hah..hah
6. Kunjungan pemeriksaan kehamilan
Setiap wanita hamil menghadapi reaksi komplikasi yang bisa engancam jiwanya.
Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan
selama periode antenatal :
1. 1x kunjungan selama Trimester I (sebelum 14 mg)
2. 1x knujungan selama Trimester II (antara mg 14-28)
3. 2x kunjungan selama Trimester III (antara mg 28-36 dan sesudah mg 36).

1. Trimester I Sebelum mg ke-14 Membangun hubungan saling percaya antara


petugas kesehatan dengan ibu hamil . Mendeteksi masalah dan menanganinya .
Melakukan tindakan pencegahan spt tetanus neonaturum, anemia kekurangan zat
besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan
Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan dan sebagainya)
2. Trimester II Sebelum mg ke-28 Sama seperti di atas ditambah kewaspadaan
khusus mangenai preeklamsia (tanya ibu tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau
tekanan darah, evaluasi oedema periksa untuk mengetahui proteinuria)
3. Trimester III Antara mg ke 28-36 Sama seperti di atas ditambah palpasi
abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
4. Trimester III Setelah mg ke-36 Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi
yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di Rumah Sakit
Ibu hamil tersebut harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan
tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir.

Anda mungkin juga menyukai