1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d. mucus berlebihan, posisi tidak tepat
2. Risiko infeksi b.d. kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan, penyakit
ibu.
3. Hipotermi b.d berada di lingkungan yang dingin/sejuk, pakaian yang tidak memadai,
evaporasi kulit di lingkungan yang dingin.
4. Risiko trauma berhubungan dengan ketidakberdayaan fisik
5. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (resiko tinggi) b.d. imaturitas,
kurang pengetahuan orang tua.
6. Perubahan oroses keluarga b.d krisis maturasi, kelahiran cukup bulan, perubahan
dalam unit keluarga
7. PK Hipoglikemi
1. bersihkan jalan nafas tidak efektif sampai dengan obstruksi jalan nafas banyaknya
mukus.
2. resiko infeksi
3. resiko ketidakseimbangan suhu tubuh dengan faktor resiko paparan dingin/sejuk:
perubahan suhu infra uteri ke extra uteri.
Dianogsa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas (3140) :
tak efektif b.d keperawatan selama … X 24
1. Buka jalan nafas
obstruksi jalan nafas : jam, klien diharapkan mampu
2. Posisikan klien untuk memak-
banyaknya mucus. menunjukan jalan nafas yang simalkan ventilasi
paten dengan indicator : 3. Identifikasi klien perlunya
Batasan pema-sangan alat jalan nafas
karakteristik : Status Respirasi : Patensi
buatan
Dyspuea Jalan Nafas (0410) : 4. Keluarkan sekret dengan
Cyanosis suction
Pasien tampak tenang (tidak
Kelainan suara 5. Auskultasi suara nafas, catat
cemas)
nafas (kracles) adanya suara tambahan
RR: 30-60X/menit
Mata melebar 6. Monitor respirasi dan ststus O2
Irama nafas teratur
Produksi sputan Pengeluaran sputum pada Suction Jalan Nafas (3160) :
Gelisah jalan nafas
1. Auskultasi suara nafas sebelum
Perubahan Tidak ada suara nafas
dan sesudah suctioning
frekwensi dan tambahan 2. Informasikan pada keluarga
irama nafas Warna kulit kemerahan tentang suctioning
3. Berikan O2 dengan
menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suction
nasotracheal
4. Gunakan alat yang steril setiap
melakukan tindakan
5. Berikan waktu istirahat pada
klien setelah kateter
dikeluarkan dari naso trakeal
6. Hentikan suction dan berikan
O2 jika klien menunjukan
bradikadi, peningkatan
saturasi O2, dll.
2 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Mengontrol Infeksi (6540) :
keperawatan selama…X 24 jam,
1. Bersihkan box / incubator
Batasan pasien diharapkan terhindar
setelah dipakai bayi lain
karakteristik: dari tanda dan gejala infeksi 2. Pertahankan teknik isolasi bagi
Prosedur invasif dengan indicator : bayi ber-penyakit menular
Malnutrisi 3. Batasi pengunjung
Ketidakadekuatan Status Imun (0702) :
4. Instruksikan pada pengunjung
imun buatan untuk cuci tangan sebelum dan
RR : 30-60X/menit
sesudah berkunjung
Irama napas teratur
5. Gunakan sabun antimikrobia
Suhu 36-37˚ C
untuk cuci tangan
Integritas kulit baik
6. Cuci tangan sebelum dan
Integritas nukosa baik sesudah mela-kukan tindakan
Leukosit dalam batas keperawatan
normal 7. Pakai sarung tangan dan baju
sebagai pelindung
8. Pertahankan lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
9. Ganti letak IV perifer dan line
kontrol dan dressing sesuai
ketentuan
10. Tingkatkan intake nutrisi
11. Beri antibiotik bila perlu.