Anda di halaman 1dari 25

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ASI EKSKLUSIF

DI RUANG MARGAPATI RSD MANGUSADA


PADA TANGGAL 21 JULI 2021

OLEH:
NI WAYAN LUH KUSMIRAYANTI, S.Kep
C2221087

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


STIKES BINA USADA BALI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ASI EKSKLUSIF


DI RUANG MARGAPATI RSD MANGUSADA
PADA TANGGAL 21 JULI 2021

Diajukan Oleh:
Ni Wayan Luh Kusmirayanti, S.Kep
C2221087

Telah Disahkan sebagai Laporan Promosi Kesehatan


Keperawatan Maternitas di Minggu ke 3

Perseptor Klinik Perseptor Akademik

Ns. Kadek Yeni Mariani, S.Kep. Ns.Putu Wira Kusuma Putra,S.Kep.,M.Kep


NIP. 19800909 199903 2 004 NIK. 11.06.0046

Mengetahui,
STIKES Bina Usada Bali
Program Studi Ners Keperawatan
Ketua

Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep., M.Kep


NIK : 11.01.0045
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat Anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan penyuluhan kesehatan

tentang ASI Eksklusif ini yang disusun untuk memenuhi tugas laporan promosi

kesehatan keperawatan maternitas pada Program Studi Ners Keperawatan,

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Usada Bali. Terselesaikannya laporan ini

tidak lepas dari bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. Ir. I Putu Santika, MM selaku ketua STIKES Bina Usada Bali yang telah

memberikan kesempatan mengikuti pendidikan Program Studi Ners

Keperawatan di STIKES Bina Usada Bali.

2. Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ners

Keperawatan yang memberikan kesempatan dan bimbingan dalam mengikuti

pendidikan Program Studi Ners Keperawatan di STIKES Bina Usada Bali.

3. Ns. Kadek Yeni Mariani, S.Kep selaku perseptor klinik yang telah

memberikan masukan dan bimbingan dalam pelaksanaan penyuluhan

kesehatan

4. Ns. Putu Wira Kusuma Putra,S.Kep,M.Kep selaku perseptor akademik yang

telah memberikan bimbingan dalam pelaksanan dan penyusunan laporan

penyuluhan kesehatan ini

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Terimakasih.

Juli, 2021
Penulis
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
BINA USADA BALI
SK MENDIKNAS RI. NOMOR 122/D/O/2012
TERAKREDITASI BAN PT.NOMOR 351/SK/BAN-PT/ Akred/ PT/IV/2015
Kompleks Kampus MAPINDO Jl. Padang Luwih, Tegal Jaya Dalung - Badung
Telp. (0361) 9072036, Email: binausada@yahoo.com Web: binausadabali.ac.id

Topik : Pemberian ASI Eksklusif

Sasaran : Ibu hamil, ibu pasca melahirkan (post partum) dan ibu menyusui

Tempat : Ruang Margapati RSD Mangusada

Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2021

Waktu : 30 menit

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi yang

mengandung nutrisi optimal baik secara kualitas maupun kuantitasnya

(Sulistiyowati & Siswantara, 2014). ASI merupakan pilihan optimal sebagai

pemberian makan pada bayi karena mengandung nutrisi, hormon, faktor

kekebalan, faktor pertumbuhan, dan antiinflamasi (Al Rahmad, 2017). ASI

sebaiknya diberikan secara eksklusif yaitu selama usia 6 bulan pertama

kehidupan bayi, namun kini sering sekali ditemukan bahwa pemberian ASI

tidak dilakukan dengan baik bahkan secara global didapatkan bahwa hanya

40% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya di seluruh dunia

(Octaviyani & Budiono, 2020).

Kurangnya perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat terjadi

karena berbagai faktor, seperti pemahaman yang kurang dan adanya

gangguan atau masalah psikologis yang dihadapi ibu. Kondisi psikologis ibu

seperti kecemasan juga menentukan pemberian ASI karena kondisi psikologis


yang terganggu akan berdampak terhadap pengeluaran ASI (Mardjun,

Korompis, & Rompas, 2019). Adapun kondisi kecemasan yang kini sedang

dihadapi oleh ibu hamil dan ibu menyusui ialah berupa perasaan yang tidak

tenang, sedih bahkan takut akibat adanya pandemi COVID-19 (Tambaru,

Hilda, & Theresia, 2020).

COVID-19 (Corona Virus Disease merupakan penyakit menular yang

disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute

respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2) (Amri, 2020).

Wabah COVID-19 ini menimbulkan kekhawatiran bagi ibu menyusui terkait

adanya laporan anekdot di berita lokal, internasional dan postingan sosial

secara global yang menyatakan bahwa menyusui merupakan media penularan

COVID-19 (Paramitha, 2021). Faktor utama yang berperan dalam

keberlangsungan pemberian ASI dalam masa pandemi ini adalah faktor

pengetahuan ibu menyusui (Kusumaningrum, 2021).

Pemahaman yang terbentuk dari pengetahuan merupakan indikator

penting dalam membentuk perilaku (Mariani, Sunanto, & Wahyusari, 2019).

Meningkatkan pemahaman untuk membentuk perilaku ibu dalam menyusui

penting dilakukan, dengan salah satu cara adalah pemberian edukasi berupa

pendidikan kesehatan atau penyuluhan (Herlina, Rokhaidah, & Permatasari,

2019).

Berdasarkan fenomena dan paparan di atas, penulis ingin memberikan

pendidikan kesehatan terkait manfaat dan pentingnya ASI eksklusif guna


meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ASI eksklusif sehingga

mampu membentuk perilaku pro ASI eksklusif dalam masa pandemi ini.

B. Perumusan Masalah

Masalah mengenai keberlangsungan pemberian ASI dalam pandemi

COVID-19 mempengaruhi kondisi psikologis, sehingga:

1. Adanya pemahaman yang salah mengenai ASI eksklusif dalam masa

pandemi COVID-19

2. Perilaku yang kurang baik mengenai pemberan ASI eksklusif dalam masa

pandemi COVID-19

C. Pemecahan Masalah

Adapun langkah yang dapat dilakukan untuk membantu memecahkan

masalah terkait pemberian ASI dalam masa pandemi COVID-19 yang

memiliki dampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak adalah

memberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan tentang ASI eksklusif

dalam masa pandemi COVID-19 kepada ibu hamil dan ibu pasca melahirkan

D. Tujuan Kegiatan

Kegiatan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai pemberian ASI

eksklusif dalam masa pandemi COVID-19

E. Manfaat Kegiatan
Kegiatan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan dapat

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai pemberian ASI

eksklusif dalam masa pandemi COVID-19 sehingga perilaku pemberian ASI

eksklusif pada bayi dapat ditingkatkan

F. Khalayak Sasaran Strategis

Khalayak yang menjadi sasaran dalam penyuluhan ini adalah ibu

hamil, ibu pasca melahirkan dan ibu menyusui di Ruang Margapati RSD

Mangusada

G. Metode Kegiatan

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan pemberian edukasi melalui

ceramah dan diskusi mengenai pemberian ASI eksklusif di masa pandemi

COVID-19

H. Media

Media penyuluhan yang digunakan adalah leaflet.

I. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegiatan penyuluhan ini ditampilkan dalam tabel di

bawah ini:

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 5 Menit Pembukaan:
a. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

b. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan


c. Menjelaskan maksud dan tujuan 3. Memperhatikan
2 15 Menit Pelaksanaan:
1) Menjelaskan definisi ASI eksklusif Peserta
2) Menjelaskan manfaat ASI eksklusif mempehatikan dan
3) Menjelaskan cara pemberian ASI yang benar mendengarkan
4) Menjelaskan cara pemberian ASI di masa pembicara.
pandemi
5) Menjelaskan upaya menjaga produksi ASI
3 5 Menit Diskusi:
Memberikan kesempatan pada peserta untuk Mengajukan
mengajukan pertanyaan kemudian didiskusikan Pertanyaan
bersama dan menjawab pertanyaan
4 5 Menit Evaluasi: Menjawab dan
Memberikan pertanyaan pada peserta Menjelaskan

J. Rencana Evaluasi

1. Standar
a. Kesiapan materi.
b. Kesiapan media: Leaflet
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan.
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-3
e. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.
2. Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Hasil Peserta penyuluhan mampu:
a. Menjelaskan definisi ASI eksklusif
b. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif
c. Menjelaskan cara pemberian ASI yang benar
d. Menjelaskan cara pemberian ASI di masa pandemi
e. Menjelaskan upaya menjaga produksi ASI
K. Materi

1. Definisi ASI Eksklusif

ASI eksklusif merupakan makanan alamiah yang pertama dan

utama bagi bayi karena ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi akan energi

dan zat gizi bayi di masa pertumbuhan selama 6 bulan pertama

kehidupannya (Devriany, Wardani, & Yunihar, 2018). ASI

eksklusif didefinisikan sebagai memberikan hanya ASI saja kepada bayi,

tanpa makanan dan minuman lain sampai 6 bulan pertama kehidupan

bayi (Pratiwi & Taufiqa, 2017). Lebih lanjut dijelaskan bahwa ASI

eksklusif merupakan nutrisi terbaik bagi bayi karena di dalam ASI

terkandung nutrisi dan zat-zat yang berguna untuk pertumbuhan dan

perkembangan bayi (Pratiwi & Taufiqa, 2017).

2. Manfaat ASI Eksklusif

Dalam masa pandemi COVID-19, pemberian ASI secara eksklusif

sangat diperlukan bagi kesehatan bayi sebab ASI merupakan nutrisi

terbaik untuk melindungi bayi dan balita dari berbagai penyakit termasuk

ketika wabah COVID-19 yang menyerang di seluruh dunia. Terdapat

perlindungan imunologis yang terdapat di dalam ASI sehingga banyak ahli

yang sepakat bahwa ibu menyusui tetap harus terus menyusui selama

pandemi COVID-19. ASI merupakan campuran sempurna dari antibodi,


vitamin dan faktor kekebalan sehingga sangat dibutuhkan pada masa ini

untuk meningkatkan kekebalan bayi (El-Gilany, 2020).

Pemberian ASI secara eksklusif secara umum memberikan

beberapa manfaat seperti: (Jauhari, Fitriani, & Bustami, 2018)

a. Bagi Bayi

1) Pemberian ASI menurunkan risiko terjadinya alergi pada anak

2) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi

3) Meningkatkan kecerdasan bagi bayi

4) Meningkatan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal

b. Bagi Ibu

1) Aspek kontrasepsi

Hisapan bayi pada putting payudara merangsang saraf sensorik

sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin

masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya

tidak ada ovulasi dan menjarangkan kehamilan

2) Aspek Kesehatan Ibu

Hisapan pada payudara juga merangsang oksitoksin yang

membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan

pasca persalinan

3) Aspek Psikologis

Pemberian ASI secara eksklusif membuat ibu merasa bangga,

diperlukan dan adanya rasa kedekatan dengan anak yang lebih

tinggi
c. Bagi Keluarga

Pembrian ASI secara eksklusif membantu mengurangi beban ekonomi

yang biasanya terjadi akibat pembelian susu formula. Disamping itu,

ASI yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh bayi juga membuat

bayi jarang mengalami sakit sehingga tidak diperlukan biaya periksa

atau perawatan kesehatan.

d. Bagi Negara

1) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi

2) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

3) Mengurangi devisa dalam pembelian susu formula

4) Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa

3. Cara Pemberian ASI yang benar

Berikut ini adalah langkah-langkah menyusui yang baik dan benar:

(Mufdlilah, 2017)

a. Cuci tangan dengan sabun menggunakan air bersih yang mengalir.

b. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting dan areola

sekitarnya.

c. Letakkan bayi menghadap perut ibu atau payudara, mulailah

menyusui dari payudara yang terakhir belum dikosongkan


d. Jika payudara besar, pegang payudara dengan ibu jari dan jari

lainnya menopang bagian payudara.

e. Rangsang bayi menggunakan jari yang didekatkan ke sisi mulut bayi

(bisa menggunakan kelingking).

f. Dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian

masukkan puting dan areola ke mulut bayi.

g. Setelah payudara yang dihisap terasa kosong, lepaskan isapan bayi

dengan menekan dagu ke bawah atau jari kelingking ibu ditempelkan

ke mulut bayi. Susui berikutnya mulai dari payudara yang belum

terkosongkan.

h. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting dan areola

sekitarnya, kemudian biarkan kering dengan sendirinya (jangan

dilap).

i. Sendawakan bayi.

j. Selalu minum air putih minimal 1 gelas setelah menyusui.

4. Cara Pemberian ASI dalam Masa Pandemi

Berdasarkan data yang di release oleh World Health Organization

(WHO), pemberian ASI secara eksklusif dalam masa pandemi COVID-

19 diperbolehkan dengan anjuran sebagai berikut:(Kresnawati, 2021)

a. Ibu menyusui di masa pandemi yang sehat (tidak terkonfirmasi

COVID-19) dapat memberikan ASI secara langsung dengan tetap


menerapkan prinsip 3 W (wear mask [menggunakan masker], wash

hand [cuci tangan], dan wipe surface [bersihkan permukaan]).

b. Ibu menyusui yang terkonfirmasi COVID-19 disarankan TETAP

memberikan ASI dengan cara diperah dan memperhatikan bahwa

pompa yang digunakan adalah pompa pribadi (tidak bergantian),

sterilisasi alat setelah digunakan, bersihkan permukaan botol sebelum

disimpan, menyimpan ASI perah (ASI-P) dan alat pompa dengan

benar

5. Upaya Menjaga Produksi ASI

ASI harus dijaga produksinya agar kebutuhan bayi dapat terpenuhi.

Adapun cara dan upaya yang dapat dilakukan adalah: (Widaryanti, 2019)

a. Menyusui sesering mungkin

b. Pastikan posisi dan perlekatan bayi saat menyusui sudah benar

c. Pastikan ibu mendapatkan nutrisi dan minum yang cukup


LAPORAN KEGIATAN

1. Tema : Pemberian ASI eksklusif Dalam Masa Pandemi COVID-

19

2. Hari/Tanggal : Rabu, 21 Juli 2021

3. Tempat : Ruang Margapati RSD Mangusada Kabupaten Badung

4. Persiapan : Materi penyuluhan, setting tempat penyuluhan, media

penyuluhan berupa leaflet

5. Waktu : 30 menit

Mulai : 10.00 WITA Selesai: 10.30 WITA

Penjelasan : Penyuluhan dimulai dengan kegiatan

pembukaan selama 5 menit, pelaksanaan penyuluhan

dengan menjelaskan materi penyuluhan selama 15 menit,

diskusi selama 5 menit dan evaluasi selama 5 menit

6. Peserta : Jumlah: 10 orang, Laki-laki: -1 ; Perempuan: 2 orang

7. Penyampaian : Proses penyuluhan dengan pemberian informasi mengenai

ASI eksklusif dalam masa pandemi COVID-19

berlangsung lancar. Seluruh peserta penyuluhan


mendengarkan dengan seksama saat penyampaian materi

dilakukan

Kendala : tidak ada kendala yang dialami penyuluh

Solusi :-

8. Diskusi : Diskusi penyuluhan berjalan aktif dan lancar, peserta

penyuluhan memberikan timbal balik positif terhadap

jalannya proses diskusi

Proses diskusi : selama proses diskusi berlangsung, peserta penyuluhan

aktif memberikan pertanyaan mengenai materi penyuluhan

yang telah diberikan

Kendala : tidak ada kendala yang dihadapi penyuluh

Solusi :-

9. Daftar pertanyaan pasien :

a. Apakah seorang ibu yang tidak memberikan ASI melalui direct breast

feeding (memberikan ASI perah) bisa digolongkan sebagai ASI eksklusif?

b. Apabila anaknya yang positif COVID-19, apa ibu bisa memberikan ASI

secara langsung?

10. Jawaban dari penyuluh:

a. Pemberian ASI perah (ASI-P) masih dapat digolongkan sebagai ASI

eksklusif ketika anak hanya diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan

kehidupan anak. Hal ini sesuai dengan definisi ASI eksklusif sendiri yang

berarti hanya memberikan ASI saja kepada bayi, tanpa makanan dan
minuman lain sampai 6 bulan pertama kehidupan bayi (Pratiwi &

Taufiqa, 2017).

b. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Ibu

dapat tetap memberikan ASI secara langsung pada bayinya yang

terkonfirmasi positif COVID-19 dengan tetap menerapkan protocol

kesehatan. Penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun sebelum

dan sesudah pemberian ASI serta mencuci dan mengeluarkan sedikit ASI

sebelum diberikan pada bayi juga harus diperhatikan. Jika memungkinkan

meminimalkan kontak, dapat dilakukan dengan pemberian ASI perah.

ASI sangat berguna dan penting untuk bayi dalam kondisi sakit termasuk

ketika terkonfirmasi positif COVID-19 karena dapat meningkatkan

antibodi bayi.

11. Masukan/tambahan lainnya: -


LAPORAN EVALUASI

1. Evaluasi Standar

a. Materi penyuluhan telah disiapkan 1 minggu sebelum pelaksanaan

penyuluhan

b. Leaflet telah disiapkan 1 minggu sebelum pelaksanaan penyuluhan

c. Peserta hadir di tempat penyuluhan.

d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-3

e. Peserta penyuluhan mencapai 3 orang.

2. Evaluasi Proses

a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

b. Peserta antusias dan mendengarkan dengan seksama materi

penyuluhan yang diberikan


c. Peserta penyuluhan aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan secara benar.

d. Suasana penyuluhan tertib dan tidak ada peserta yang meninggalkan

tempat penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan, didapatkan bahwa peserta menyuluhan

mampu menjelaskan kembali definisi ASI eksklusif, manfaat pemberian

ASI eksklusif, cara pemberian ASI yang benar, cara pemberian ASI di

masa pandemi serta dengan benar menjelaskan upaya menjaga produksi

ASI.
DAFTAR PUSTAKA

Al Rahmad, A. H. (2017). Pemberian ASI dan MP-ASI terhadap pertumbuhan


bayi usia 6–24 bulan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 17(1), 4–14.

Amri, A. (2020). Dampak covid-19 terhadap UMKM di Indonesia. BRAND


Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 2(1), 123–131.

Devriany, A., Wardani, Z., & Yunihar, Y. (2018). Perbedaan Status Pemberian
ASI Eksklusif terhadap Perubahan Panjang Badan Bayi Neonatus. Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia Universitas Hasanuddin, 14(1), 44–51.

El-Gilany, A. (2020). COVID-19 and Breastfeeding. Asploro Journal of


Biomedical and Clinical Case Reports, 3(2), 102–105.
https://doi.org/10.36502/2020/ASJBCCR.6194

Herlina, H., Rokhaidah, R., & Permatasari, I. (2019). Penyuluhan Dan


Pendampingan Kader Asi Eksklusif Di Sawangan Depok Jawa Barat.
SABDAMAS, 1(1), 212–217.

Jauhari, I., Fitriani, R., & Bustami. (2018). Perlindungan Hak Anak terhadap
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) (Sulaiman, Ed.). Yogyakarta: Deepublish.

Kresnawati, W. (2021). No TitlePemberian ASI di Masa Pandemi COVID-19.


Retrieved from Ikatan Bidan Indonesia website:
https://www.ibi.or.id/media/Materi Webinar IBI - USAID Jalin
Covid19/Pemberian ASI perah di masa Pandemi COVID-19.pdf

Kusumaningrum, A. T. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola


Menyusui Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media
Husada, 10(1), 74–81. https://doi.org/10.33475/jikmh.v10i1.259

Mardjun, Z., Korompis, G., & Rompas, S. (2019). Hubungan Kecemasan Dengan
Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum Selama Dirawat Di
Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kasih Ibu Manado. Jurnal Keperawatan, 7(1).

Mariani, M., Sunanto, S., & Wahyusari, S. (2019). Pendampingan dan Konseling
ASI Berpengaruh terhadap Pengetahuan, Motivasi dan Perilaku Ibu dalam
Menyusui. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 3(1), 34–39.

Mufdlilah. (2017). Pedoman Pemberdayaan Ibu Menyusui Pada Program ASI


Eksklusif. Yogyakarta: Unisa. Retrieved from
http://digilib.unisayogya.ac.id/4083/1/Pedoman malu tidak memberikan ASI
eksklusif 10 jan 2017.pdf

Octaviyani, M., & Budiono, I. (2020). Praktik Pemberian ASI Eksklusif di


Wilayah Kerja Puskesmas. HIGEIA (Journal of Public Health Research and
Development), 4(3), 435–447.

Paramitha, R. A. (2021). Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Manajemen Laktasi


Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Puskesmas Jayengan Kecamatan
Serengan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pratiwi, W. M., & Taufiqa, dr. Z. (2017). Diary Pintar Bunda Menyusui dan MP-
ASI. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sulistiyowati, T., & Siswantara, P. (2014). Perilaku Ibu Bekerja dalam


Memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Japanan Wilayah Kerja Puskesmas
Kemlagi Mojokerto. Jurnal Promkes, 2(1), 89–100.

Tambaru, R., Hilda, H., & Theresia, F. I. (2020). Pengaruh Kecemasan Pandemi
Covid-19 Terhadap Pengeluaran Asi Ibu Post Partum Di Bidan Praktik
Mandiri Hj. Rusmawati Di Muara Badak. Politeknik Kesehatan Kalimantan
TImur.

Widaryanti, R. (2019). Pemberian Makan Bayi dan Anak. Yogyakarta:


Deepublish.
DOKUMENTASI
LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai