Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSKLUSIF
DI POLI KIA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Muhammad Nasril Lukman G1B223013
Lala Delva Santi G1B223043
Maolia Juniana G1B223011
Esa Surya Aulia G1B223004
Fera Afri Santhi G1B223040
Mita Amalia G1B223034
Rati Elvi Agustina G1B223041
Rossie Intan Komala G1B223019
Assyafiah Harnum G1B223029
Putri Dwi Azizi G1B223021

Pembimbing Akademik:
Dr. Mutia Mutmainnah, M.Kep., Sp.Mat
Meinarisa, S.Kep., Ners., M.Kep
Sri Mulyani, S.Kep., Ners., M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : ASI Eksklusif


Target : 8 Peserta
Sasaran : Ibu Hamil dan Ibu Menyusui yang berkunjung di Poli KIA
Hari/tanggal : Kamis, 16 November 2023
Waktu : 09.00-09.30
Alokasi Waktu : 30 menit
Tempat : Aula Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh


jumlah Air Susu Ibu (ASI) yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi
lainnya yang terkandung didalamnya. Air Susu Ibu tanpa bahan makanan
lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia bayi 6 bulan.
Setelah 6 bulan, Air Susu Ibu hanya berfungsi sebagai sumber protein,
vitamin, dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan.
Air Susu Ibu merupakan makanan paling sempurna dengan kandungan gizi
yang sesuai untuk tubuh dan protein pengikat B12 Asam amino essensial
sangat penting untuk meningkatkan jumlah sel otak bayi yang berkaitan
dengan kecerdasan bayi.
Pemberian Air Susu Ibu eksklusif berpengaruh pada kualitas kesehatan
bayi, Semakin sedikit jumlah Air Susu Ibu yang diberikan pada bayi, maka
kualitas kesehatan bayi dan balita akan semakin buruk. Hal itu dikarenakan
pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu yang tidak benar dapat
menyebabkan gangguan pencernaan yang berakibat gangguan pertumbuhan
dan meningkatkan Angka Kematian Bayi (AKB) (Kemenkes RI, 2021) .
Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu
maupun bayinya. Manfaat memberikan Air Susu Ibu bagi ibu tidak hanya
menjalin kasih sayang, tetapi dapat mengurangi perdarahan setelah
melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan,
mengurangi risiko terkena kanker payudara dan merupakan kebahagiaan
tersendiri bagi ibu. Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu makanan yang
sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang
dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
(Kemenkes RI, 2020).
Angka capaian pemberian ASI Eksklusif secara nasional berdasarkan
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 yaitu 61,33%, tahun 2022 yaitu
68,74%, dengan target nasional tahun 2021 yaitu 44%, tahun 2022 yaitu 47%
(Kemenkes RI, 2022). Waktu yang direkomendasikan Word Health
Organization (WHO) untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa
tambahan. Dalam kajian WHO berdasarkan penelitian sebanyak 3000 kali,
menunjukkan bahwa ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi
untuk bertahan hidup pada 6 bulan pertama, mulai hormon antibodi, faktor
kekebalan, hingga antioksidan. Berdasarkan hal tersebut, WHO kemudian
mengubah ketentuan mengenai ASI eksklusif yang semula 4 bulan menjadi 6
bulan. Sejalan dengan WHO, menteri kesehatan melalui Kepmenkes RI No.
450/MENKES/IV/ 2004 pun akhirnya menetapkan perpanjangan pemberian
ASI secara eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan (Riksani, 2021).
Cakupan Air Susu Ibu eksklusif di Indonesia pada 2022 tercatat hanya
67,96%, tahun 2021 69,7%, terjadinya penurunan, menandakan perlunya
dukungan lebih intensif agar cakupan ini bisa meningkat. Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif di provinsi Jambi pada
tahun 2020 sejumlah 65,22, tahun 2021 sejumlah 71,37 dan 2022 sebanyak
69,30, yang menandakan terjadinya angka peningkatan dan penurunan dari
tahun 2020-2022, (Badan Pusat Statistik, 2022). Berdasarkan Jambi dalam
Angka 2022, cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jambi tahun 2021
sebesar 64,67%, menurun dari tahun 2020 yaitu sebesar 67,53% (Dinkes
Jambi, 2022). Berdasarkan data dari Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi pada
tahun 2023, dari bulan Januari hingga Oktober terdapat 670 ibu hamil.
Berdasarkan hasil wawancara dari 20 ibu menyusui terdapat 8 ibu yang
memberikan ASI, 12 ibu memberikan susu formula pada anaknya.
Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan
pembangunan berkelanjutan 2030, menyusui merupakan salah satu langkah
pertama bagi seorang manusia sejahtera, menurut Survey Demografi
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2019, jumlah AKB sebesar 32 per 1000
kelahiran hidup. Usaha dalam mencapai target penurunan AKB, dapat
dilakukan dengan cara pemberian ASI Eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif
dapat menekan AKB dengan mengurangi sebesar 30.000 kematian bayi di
Indonesia dan 10 juta kematian bayi di dunia melalui pemberian ASI
Eksklusif selama enam bulan sejak jam pertama kelahirannya tanpa
memberikan makanan dan minuman tambahan kepada bayi (Fithananti,
2021). Dari penelitian yang dilakukan oleh J Kuchenbecker et al, 2020
menyimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif dinegara-negara
berpenghasilan rendah sangat penting dalam mencegah keterbelakangan
pertumbuhan.
Jika dilihat dari grafik Kartu Menuju Sehat, bayi yang mendapat ASI
eksklusif akan tumbuh lebih lambat sebelum usia 4 sampai 6 bulan
dibandingkan bayi yang mendapat susu formula akan tumbuh lebih cepat
setelah 6 bulan dan seringkali dihubungkan resiko obesitas dikemudian hari.
ASI sebagai makanan terbaik untuk bayi yang merupakan pemberian Tuhan
yang tidak dapat ditiru oleh para ahli dalam bidang pembuatan makanan bayi
sehingga pemberian ASI akan sangat mempengaruhi pertumbuhan maupun
perkembangan bayi yang akhirnya sangat mempengaruhi status gizinya dan
juga peningkatan berat badannya. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan
tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang diharapkan
dapat menjawab pokok masalah yang ada tentang hubungan pemberian ASI
eksklusif dengan peningkatan berat badan pada bayi umur 0- 6 bulan di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Agung. Waktu yang direkomendasikan
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI Ekskklusif
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI Eksklusif
bagi ibu dan bagi bayi.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif,


diharapkan ibu mampu :

1. Ibu mampu menjelaskan definisi ASI Eksklusif


2. Ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. Ibu mampu menjelaskan manfaat ASI
4. Ibu mampu menjelaskan langkah-langkah menyusui
5. Ibu mampu menjelaskan pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang bekerja
6. Ibu mampu menjelaskan dampak tidak memberikan ASI Eksklusif
7. Ibu mampu menjelaskan hal-hal yang meningkatkan produksi ASI

C. Metode penyuluhan
Adapun metode dalam pelaksanaan penyuluhan ini, yaitu :
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

D. Media dan alat


1. Leaflet
2. PPT/ lembar timbal balik
3. Phamtom payudara dan bayi

E. Tim Pelaksana
1. Moderator : Maolia Juniana
Uraian Tugas :
a. Membuka acara penyuluhan dan memperkenalkan diri kepada
perserta
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan
c. Memimpin jalannya penyuluhan
d. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
e. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji : Rati Elvi Agustina
Uraian Tugas :
a. Menjelaskan tujuan dan manfaat penyuluhan ilmu dengan jelas
danbahasa yang dapat dipahami peserta.
b. Menjelaskan materi mengenai ASI Eksklusif
c. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
d. Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator: Esa Surya Aulia, Assyafiah Harnum, Mita Amalia, Rossie
Intan Komala, Putri Dwi Azizi, Fera Afri Santhi, Lala Delva Santi.
Uraian tugas:
a. Ikut bergabung dan duduk bersama peserta.
b. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
c. Menginterupsi penyuluhan tentang istilah/hal-hal yang dirasakurang
jelas bagi peserta
d. Memperagakan materi penyuluhan kepada peserta
4. Observer: Muhammad Nasril Lukman
Uraian tugas :
a. Melihat proses penyuluhan dari awal hingga akhir
b. Mengamati proses penyuluhan dari awal hingga akhir
c. Mencatat hasil diskusi
d. Mencatat pertanyaan dan jawaban selama penyuluhan
e. Membuat laporan hasil penyuluhan
F. Setting Tempat
Keterangan :

Media
: Presenter

: Fasilitator

: Observer

: Moderator

: Dosen
pembimbing

G. Persiapan Kegiatan

1. Menyusun SAP dan materi


2. Menyiapkan alat
3. Konsultasi kepada dosen pembimbing

H. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Peserta Estima Metod


Kegiatan Penyuluhan si e
Waktu
1 Pembukaan 1. Moderator 1. Peserta menjawab 5 menit Cerama
mengucapkan salam h
salam
2. Moderator 2. Peserta
memperkenalkan mendengarkan
diri dengan baik
3. Moderator 3. Peserta
menjelaskan mendengarkan
tujuan dengan baik
penyuluhan
4. Moderator
menyebutkan 4. Peserta
materi yang akan mendengarkan
diberikan dengan baik
5. Moderator
mengontrak 5. Peserta menyetujui
waktu kontrak waktu
2 Pelaksanaa 1. Penyaji menggali 1. Perserta 20 Cerama
n pengetahuan menjawab menit h
peserta mengenai
Asi Ekslusif
2. Penyaji 2. Peserta
menyampaikan mendengarkan
materi mengenai: dengan baik
a. Definisi ASI
Eksklusif
b. Kandungan
ASI
Eksklusif
c. Manfaat ASI
Eksklusif
d. Langkah-
langkah
Menyusui
e. Pemberian
ASI
Eksklusif
bagi ibu yang
bekerja
f. Dampak
tidak
memberikan
ASI
Eksklusif
pada bayi
g. Hal-hal yang
meningkatka
n produksi
ASI

3 Mengevalu 1. Moderator 1. Peserta memberikan 4 menit Cerama


asi memberikan pertanyaan h dan
kesempatan diskusi
kepada peserta
untuk bertanya 2. Peserta mampu
2. Moderator menjawab pertanyaan
mengevaluasi yang diberikan
peserta 3. Peserta
memperhatikan
3. Moderator
menyimpulkan
materi dari
kegiatan
penyuluhan

4. Penutupan 1. Moderator 1. Peserta menjawab 1 menit


menutup kegiatan salam
penyuluhan
dengan ucapan
terimakasih dan
salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan di lakukan di Poli KIA Puskesmas Putri
Ayu Kota Jambi
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan
c. 90% peserta menghadiri penyuluhan
d. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
e. Peran dan tugas sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peserta penyuluhan dapat mengikuti acara atau kegiatan sampai selesai
c. Peserta penyuluhan berperan aktif selama kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. 70% peserta dapat menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
b. 70% peserta dapat menyebutkan kandungan pada ASI Eksklusif
c. 70% peserta dapat menyebutkan manfaat dari ASI Eksklusif
d. 70% peserta dapat menjelaskan langkah-langkah menyusui yang benar
e. 70% peserta dapat menjelaskan mengenai bagaimana pemberian ASI
Eksklusif bagi ibu yang bekerja
f. 70% peserta dapat menyebutkan dampak tidak memberikan ASI
Eksklusif pada bayi
g. 70% peserta dapat menyebutkan hal-hal yang dapat meningkatkan
produksi ASI
MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF

1. Pengertian ASI Ekslusif


Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mammae
ibu, dan berguna sebagai makanan bayi. Air Susu Ibu adalah susu yang
diproduksi oleh manusia untuk dikomsumsi bayi dan merupakan sumber gizi
utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat (Maryunani, 2015).
Air Susu Ibu merupakan makanan utama yang sangat dibutuhkan oleh
bayi. ASI mengandung protein, lemak, gula, kalsium dengan kadar yang
tepat. ASI juga terdapat zat-zat yang disebut antibodi, melindungi bayi dari
serangan penyakit selama ibu menyusui (Ramadani, 2019).
Air Susu Ibu eksklusif adalah memberikan hanya ASI saja tanpa
memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai
berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah
pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap
diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun (Roesli, 2013).

2. Kandungan ASI
a. Mengandung nutrient (zat gizi) yang sesuai untuk bayi (Wijaya, 2019)
1) Mengandung lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak, sekitar 50 % ASI
berasal dari lemak.Kadar kolesterol ASI lebih tinggi dari pada susu
sapi, sehingga bayi yang mendapat ASI mempunyai kadar kolesterol
lebih tinggi.Disamping kolesterol, ASI mengandung asam lemak
esensial : asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat (omega 3)
2) Mengandung karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Manfaat laktosa
mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
laktosabasilus bifidus.

3) Mengandung protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein sebesar
0,9%, whey sebesar 60%. Didalam ASI terdapat 2 asam amino,
system untuk pertumbuhan somatic dan taurin untuk pertumbuhan
otak.
4) Garam dan mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan
baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral
yang rendah. Air Susu Ibu mengandung garam dan mineral lebih
rendah disbanding susu sapi.
5) Vitamin
Air Susu Ibu mengandung vitamin yang diperlukan, yaitu vitamin K,
E, dan J. Vitamin K berfungsi sebagai katalusator dan pembekuan
darah. Sedangkan vitamin E, terutama terdapat di kolostrum.
b. Mengandung zat protektif
1) Mengandung laktobasilus bifidus
Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat.
Kedua asam ini menjadikan saluran pencernaan bersifat asam
sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri
ekoli yang sering menyebabkan diare, sigela dan jamur.
2) Mengandung laktoferin
Merupakan protein yang berikatan dengan zat besi. Dengan
pengikatan zat besi, maka laktoferin bermanfaat untuk menghambat
pertumbuhan kuman yaitu stafilokokus dan ekoli.
3) Mengandung lisosom
Merupakan enzim yang dapat memecah dinding bakteri dan anti
inflamatori bekerja bersama peroksida dan askorbat untuk
menyerang ekoli dan sebagian salmonela.
4) Komplemen C3 dan C4
Mempunyai daya opsonik, anafilaktosik dan hemotaktik yang
bekerja bila diaktifkan oleh Ig A dan Ig E.

5) Faktor anti streptokokus


Dapat melindungi bayi terhadap infeksi kuman.
6) Anti bodi
Air Susu Ibu terutama kolostrum mengandung Ig A, Ig E, Ig M, dan
Ig G yang berfungsi mencegah bakteri pathogen dan enterofirus
masuk dalam mukosa usus. Dalam ASI juga didapatkan antigen
terhadap helicobacter jrjuni penyebab diare, kadarnya dalam
kolostrum tinggi dan menurun pada usia 1 bulan, kemudian menetap
selama menyusui.
7) Imunitas seluler
ASI mengandung sel-sel.Sebagian besar (90%) sel tersebut berupa
makrofak, yamg berfungsi membunuh dan memfagasitosis
mikroorganisme, membentuk C3 dan C4 lasozim dan laktoferim.

3. Manfaat ASI
a. Manfaat ASI bagi bayi (Kemenkes, 2020)
1) Mengandung nutrient (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
2) Mengandung zat protektif
3) Efek psikologis yang mrnguntungkan
4) Mengurangi karies dentis
5) Mengurangi kejadian maloklusi
b. Manfaat ASI bagi ibu
1) Aspek kesehatan
a) Mengurangi perdarahan
b) Mempercepat involusi uterus
c) Mengurangi Ca mamae
d) Lebih cepat langsing kembali
2) Aspek Keluarga Berencana
a) Metode amenore laktasi

3) Aspek psikologis
a) Ibu merasa puas telah memberikan ASI pada bayinya
4) Aspek teknis
a) Tidak merepotkan
b) Hemat waktu
c) Praktis
d) Mudah dibawa kemana-mana
c. Manfaat ASI bagi keluarga
1) Aspek ekonomi
Air Susu Ibu tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya
digunakan untuk membeli susu formula, dapat digunakan untuk
keperluan lain.
2) Aspek psikologis
Kebahagian keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang
sehingga suasana kejiwaan ibu baek dan dapat mendekatkan hubungan
bayi dan kelaurga.
3) Aspek kemudahan
Sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.
d. Manfaat ASI bagi Negara
1) Mengurangi angka kesakitan dan kematian anak
2) Mengurangi subsidi untuk RS
3) Mengurangi devisa untuk membeli susu formula
4) Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
4. Langkah-langkah Menyusui
Langkah-langkah menyusui yang benar agar tercapainya tujuan menyusui
bayi, langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah (Astutik, 2015)
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui dengan sabun dan air
mengalir untuk membersihkan tangan dari kemungkinan adanya kotoran
serta kuman yang dikhawatirkan bisa menempel pada bayi dan payudara
b. Massage payudara dimulai dari kurpos menuju areola sampai teraba
lemas/lunak
c. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai
desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu
d. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
e. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di
bawah
f. Cara melepas isapan bayi yaitu dengan memasukkan jari kelingking ibu
ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah
g. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan
pada putting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan
sendirinya.
h. Menyendawakan bayi dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung
supayatidak muntah setelah menyusui dengan cara menggendong bayi
tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk
perlahan-lahan. Hal ini data dilakukan juga dengan bayi ditidurkan
tengkurap di pangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-
lahan.
5. Pemberian ASI Eksklusif untuk Ibu yang Bekerja
a. Niat yang ikhlas dan tulus akan menumbuhkan motivasi untuk memberik
an makan yang terbaik agi buah hati anda yaitu ASI
b. Percaya diri bahwa ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi kita.
c. Susuilah bayi sebelum berangkat.
d. Pada saat di rumah, usahakan sesering mungkin menyusui bayi anda.
e. Selama cuti dan hari libur usahaka langsung susui bayi jika dia tampak la
par. Jangan menambah stok ASI.
f. Pompa ASI pada malam hari bila bayi sudah tidur dan pada siang hari bil
a berada di kantor setiap 3-4 jam sekali, berapapun hasilnya.
g. Bila di rumah langsung simpan dalam botol ASI yang terbuat dari kaca k
arena bila di simpan dalam botol plastic lemaknya sering tertinggal di dal
am botol tersebut.
h. Usahakan ASI yang disimpan di dalam lemari pendingin hanya diberikan
pada saat ibu tidak di rumah.
i. Bawalah cool box atau termos es kalau di kantor tidak terdapat lemari pe
ndingin/freezer.
j. Kualitas ASI masih baik di dalam suhu lemari pendingin dalam waktu 72
jam (3 hari). Bila tidak dikonsumsi selama kurun waktu 3 hari itu, ASI da
pat bertahan sampai 6 bulan bila dibekukan dlaam suhu di bawah -20 der
ajat celcius.
k. Sedangkan dalam suhu ruangan dengan wadah tertutup ASI masih baik di
berikan dengan tenggat waktu selama 6-8 jam.
l. ASI tidak boleh dimasak karena akan merusak kandungan nutrisinya. Ter
lebih lagi jangan dipanaskan di microwave karena selain nutrisinya akan
rusak, ada bahaya pemnasan yang berlebihan.
m. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang telah didinginkan, cukup dihan
gatkan dengan merendamnya dalam air hangat atau dibiarkan dalam suhu
ruangan 25° C
n. Bila ASI yang telah dihangatkan masih bersisa, sisanya tidak boleh disim
pan kembali kedalam lemari pendingin, sehingga sebaiknya hanya mengh
angatkan ASI sejumlah yang dapat dihabiskan oleh bayi dlam sekali min
um.
6. Dampak Tidak Memberikan ASI Ekslusif Pada Bayi
Dampak tidak memberikan asi ekslusif bisa menyebabkan diare, malnutris
i, diabetes, obesitas dan kematian merupakan dampak lain dari bayi yang tida
k diberikan ASI ekslusif. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi baru lahir
merupakan salah satu upaya untuk mencegah kematian dan masalah kekurang
an gizi pada bayi dan balita. World Health Organization merekomendasikan a
gar bayi baru lahir diberikan ASI hingga usia 6 bulan tanpa memberikan mak
anan atau cairan lain, kecuali vitamin dan mineral (Utami, 2013).
7. Hal-hal yang Meningkatkan Produksi ASI
a. Makanan Ibu
Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang dibutuhk
an akan membanu terbentuknya ASI. Makanan ibu harus memenuhi jaml
ah kalori, protein, lemak, vitamin, serta mineral, selain itu minum lebih b
anyak dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan makanan yang dibatasi untu
k ibu menyusui adalah yang merangsang seperti cabe, merica, kopi, alkoh
ol. Bahan makanan yang membuat kembung seperti ubi, kol, sawi, dan ba
wang serta bahan makanan yang banyak mengandung gula. Tidak disaran
kan untuk minum jamu setelah melahirkan. Yang penting tidak ada maka
nan pantangan untuk ibu menyusui.
b. Ketenangan jiwa dan pikiran
Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya perasaan ya
ng tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa. Vo
lume ASI akan menurun bahkan tidak ada sama sekali.
c. Penggunaan alat kontrasepsi
Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang menggunakan ko
ntrasepsi pil
d. Perawatan payudara
Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga akan
memperbanyak dan memperlancar produksi ASI
a) Bersihkan dulu payudara menggunakan air hangat, lalu lakukan
pemijatan menggunakan minyak. Caranya, pijat sekeliling payudara
memutar searah jarum jam, lalu kebalikannya
b) Lakukan pemijatan dengan menggunakan kedua tangan sekeliling
payudara di urut memutar searah jarum jam kemudian berbalik arah
atau berlawanan jarum jam
c) Lakukan gerakan menekan payudara secara perlahan dengan
menggunakan sisi dalam telapak tangan dari atas menuju arah
putting susu untuk masing-masing payudara
d) Pengetokan dengan buku-buku jari ke tangan kanan dengan cepat
dan teratur. Lalu bersihkan putting payudara dengan menggunakan
kapas yang diberi minyak. Minyak berfungsi agar putting lembab
sehingga tidak muda terluka
e) Terakhir, bersihkan payudara menggunakan air hangat lalu air dingin
gunanya untuk memperlancar sirkulasi darah di bagian payudara dan
keringkan menggunakan handuk yg lembut.
e. Pola menyusui bayi
Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang, dan malam hari, sementara hal ini
akan menambah ketersediaan ASI (menyusui selama 10-15 menit di setia
p payudara). Bangunkan bayi jika sudah waktunya untuk disusui. Berikan
hanya ASI pada bayi bukan makanan tambahan lainnya.
f. Pijat Oksitosin
Pijat Oksitosin merupakan pemijatan area punggung sepanjang kedua sisi
tulang belakang mulai dari tulang belakang setinggi bahu, hingga turun
sampai setinggi tulang belikat. Pijatan ini dapat mempercepat keja syaraf
parasimpatis, merangsang hipofisis posterior untuk mengeluarkan
oksitosin, sehingga melancarkan pemancaran ASI dari kelenjar mammae.
Pijat oksitosin merupakan salah satu terapi nonfarmakologi yang
berfungsi menstimulasi produksi ASI, pijatan ini dapat dilakukan oleh
suami atau keluarga pendamping dalam membantu ibu menyusui
(Ningsih, 2023).

Langkah-langkah Pemberian Pijat Oksitosin :


a) Memberitahukan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan,
tujuan maupun cara kejanya untuk menyiapkan kondisi psikologis ib
u.
b) Menyiapkan peralatan dan ibu dianjurkan membuka pakaian atas dan
memasang handuk, agar dapat melakukan tindakan lebih efisien.
c) Posisikan duduk menghadap meja. Gunakan bantal untuk menopang
bagian depan tubuh agar posisi lebih nyaman.
d) Bagian leher dan samping kanan kiri tulang belakang setinggi bahu
di pijat dengan ibu jari yang digerakkan secara melingkar hingga
turun ke tulang belikat. Pijat dengan menggunakan bantuan minyak
baby oil.
e) Gunakan kepalan tangan untuk memijat seluruh punggung dengan
tekanan lembut. Setelah rileks, usap seluruh punggung dengan
sentuhan nyaman.

Pijat Oksitosin sebaiknya dilakukan kapanpun ibu mau dengan durasi


kurang lebih 15 menit, dilakukan sebelum menyusui atau memerah ASI.
DAFTAR PUSTAKA

Anik Maryunani. 2015. Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi. Jakarta : TIM

Astutik, R. yuli. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui (I; T.
Ismail, ed.). Jakarta: CV. Trans Info Media.

Dian Puspitaningsih, 2023. Pijat Oksitosin Lancarkan Produksi Air Susu Ibu
(ASI). https://rsa.ugm.ac.id/2023/08/hari-pekan-asi-sedunia-pijat-oksitosin-
lancarkan-produksi-air-susu-ibu-asi/.

Kemenkes RI. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir.
Kemenkes. 2020: 1-21.

Meidya Derni dan Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing.
Hal. 28-29

Ramadani A. Manfaat ASI Untuk Kecerdasaan Bayi. 2019.

Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif Jakarta: PT. Pustaka Pembangunan Swadaya


Nusantara; 2013.
Wijaya FA. ASI Eksklusif: Nutrisi Ideal untuk Bayi 0-6 Bulan. CDK- 275/ vol. 46
no. 4 th. 2019

Armini NW, Marhaeni GA, Sriasih GK. 2020. Manajemen Laktasi. Denpasar:
Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai