Tim Penyusun
Ketua:
Handayani, SKp., M.Kep., Sp.Met. (Prodi Profesi Ners/FKK)
Anggota Dosen:
Lisnadiyanti, SKM., M.Kep (Prodi Profesi Ners/FKK)
Anggota Mahasiswa:
PROFESI NERS ANGKATAN 28
MATA AJAR KEPERAWATAN MATERNITAS
1 Ade Melyawati S. Dewi
2 Masri Aminah Suffi
3 Megawati
4 Mileniatri Artafitri
5 Muhammad Zarkoni
6 Siti Fatimah Azahra
7 Thombang jhon
8 Warsini
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga
proposal Pendidikan Kesehatan ini berhasil diselesaikan. Pendidikan Kesehatan yang akan
dilakukan berupa: Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil ; pemberian ASI eksklusif dan Teknik
Menyusui yang benar . Terima kasih atas peran serta tim dalam pembuatan proposal ini
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari dalam penulisan proposal ini kemungkinan masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh sebab itu penulis berharap dapat menerima kritik dan
saran demi kesempurnaan proposal ini sehingga nantinya dalam pelaksanaan
pengabdian masyarakat ini dapat menunjukkan hasil yang optimal, sesuai harapan
dan dapat berguna untuk berbagai pihak.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ........................................................................................................................... 1
LAMPIRAN ............................................................................................................... 15
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
RINGKASAN
Salah satu upaya kesehatan masyarakat esensial yaitu pelayanan promosi kesehatan,
Universitas Binawan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat terutama ibu hamil. Institusi pendidikan juga
merupakan wadah pengetahuan dan pendidikan kesehatan dan menyelenggarakan upaya
peningkatan kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perseorangan, dengan
menggunakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Banyak muncul keraguan dan kecemasan bagi seluruh masyarakat
terutama ibu hamil dalam melakukan pemberian ASI yang tepat, maka dengan memberikan
pendidikan kepada ibu terkait pemberian ASI Eksklusif diharapakan dapat meminimalisir
kecemasan dan keraguan yang ada di masyarakat. Kegiatan ini berlangsung pada bulan Mei
2022 dengan tema Pendidikan Kesehatan pada Ibu Hamil.
Profil kesehatan Indonesia tahun 2016 persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif
secara nasional adalah sebesar 29,5%. Sulawesi Utara cakupan ASI Eksklusif pada tahun
2016 sebesar 47,9%. Tahun 2017 secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif
sebesar 61,33%. Provinsi yang tertinggi pemberian ASI eksklusif yaitu Nusa Tenggara Barat
sebesar 87,35%, Sulawesi Barat 80,46%, Nusa Tenggara Timur 79,45%, Jawa Timur 76,01%,
Sulawesi Selatan 75,45% sedangkan 5 propinsi yang terendah yaitu Sulawesi Utara 36,93%,
Banten 35,87%, Maluku 30,02%, Papua Barat 24,65%, Papua 15,32%. Riskesdas 2018
cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 37,3% (Kemenkes RI, 2020). Dinas Kesehatan
Kota Bitung yaitu Persentase Bayi mendapat ASI Eksklusif di Kota Bitung tahun 2014
sebesar 18,8%, tahun 2015 sebesar 39,1%, tahun 2016 sebesar 36,1%, tahun 2017 sebesar
21,9% (Dinas Kesehatan Kota Bitung, 2018). Cakupan pemberian ASI eklusif pada bayi.
Dalam menunjang kesehatan serta menekan angka kematian anak, UNICEF dan WHO
merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui ASI selama paling sedikit enam bulan.
Makanan padat seharusnya diberikan setelah bayi berumur enam bulan dan pemberian ASI
dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun (Kemenkes RI, 2014).
1
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Profil kesehatan Indonesia tahun 2016 persentase bayi yang mendapat ASI
eksklusif secara nasional adalah sebesar 29,5%. Sulawesi Utara cakupan ASI
Eksklusif pada tahun 2016 sebesar 47,9%. Tahun 2017 secara nasional, cakupan
bayi mendapat ASI eksklusif sebesar 61,33%. Provinsi yang tertinggi pemberian
ASI eksklusif yaitu Nusa Tenggara Barat sebesar 87,35%, Sulawesi Barat 80,46%,
Nusa Tenggara Timur 79,45%, Jawa Timur 76,01%, Sulawesi Selatan 75,45%
sedangkan 5 propinsi yang terendah yaitu Sulawesi Utara 36,93%, Banten 35,87%,
Maluku 30,02%, Papua Barat 4,65%, Papua 15,32%. Riskesdas 2018 cakupan ASI
eksklusif di Indonesia sebesar 37,3% (Kemenkes RI, 2020). Dinas Kesehatan Kota
Bitung yaitu Persentase Bayi mendapat ASI Eksklusif di Kota Bitung tahun 2014
sebesar 18,8%, tahun 2015 sebesar 39,1%, tahun 2016 sebesar 36,1%, tahun 2017
sebesar 21,9% (Dinas Kesehatan Kota Bitung, 2018). Kegiatan pemberian
pendidikan kesehatan penting dan perlu dilakukan sejak dini pada ibu hamil dan
menyusui untuk meningkatkan pengetahuan. Salah satu cara pemberian pendidikan
kesehatan tentang pemberian ASI Eksklusif yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan pemahanan ibu agar supaya bayi dan ibu sehat serta mencapai
derajat Kesehatan yang tinggi dan mengurangi angka kesakitan dan kukurangan
2
kecukupan ASI Eksklusif yang efektif.
Pemberian ASI (air susu ibu) secara eksklusif adalah pemberian
hanya ASI tanpa memberikan cairan atau makanan padat lainnya kecuali
vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai usia 6 bulan.
Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat pemberian ASI eksklusif dalam
hal menurunkan mortalitas bayi, menurunkan morbiditas bayi,
mengoptimalkan pertumbuhan bayi, membantu perkembangan kecerdasan
anak, dan membantu memperpanjang jarak kehamilan bagi ibu.
3
Permasalahan Mitra
Di Indonesia saat ini sedang mengalami tantangan besar yang harus di
hadapi bersama, yaitu persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif secara
nasional adalah sebesar 29,5%. Rendahnya angka pemberian ASI Eksklusif
Solusi
Berdasarkan paparan masalah yang dihadapi oleh mitra, maka kegiatan
Pendidikan Kesehatan ini, Dilakukannya Pendidikan Kesehatan agar tercapai
Derajat Kesehatan yang lebih baik dengan harapan ibu mampu memahami
pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi dan ibu.
Luaran
Luaran dari kegiatan ini adalah
1. Liflet
2. Power Point
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ASI merupakan singkatan dari Air Susu Ibu adalah makanan paling baik
untuk bayi setelah lahir. Kelebihan dan kehebatan ASI sudah tidak disangsikan
lagi, ASI hampir mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan
komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI adalah makanan cair, lengkap
gizi, dan sebagai makanan tunggal pada umumnya dapat memenuhi fisiologis
sampai umur 6 bulan.
ASI Ekslusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa dicampur dengan
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putihdan tana
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi
tim. Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi diberikan makanan pendamping
ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih.
5
A. Kandungan ASI
1. Kolostrum
Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental yang berwarna
kekuning-kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara ibu, pada periode
akhir atau trimester ketiga kehamilan kolostrum dikeluarkan pada hari pertama
setelah kelahiran. Kolostrum sangat penting bagi bayi, karena :
a. Kolostrum pada hari pertama sampai hari ke empat, merupakan cairan yang kaya
akan nutrisi dan antibodi-Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100ml per hari.
3) Kaya vitamin A, yang dapat mencegah berbagai macam penyakit infeksi dan
mencegah penyakit mata.
4) Lysozyme, yaitu enzim yang aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya ribuan
kali dibandingkan kadar lysozyme yang ada di susu formula. Tugasnya
menghancurkan dinding sel patogen dan melindungi saluran pencernaan bayi
2. ASI transisi : ASI yang dihasilkan mulai dari hari ke 4 sampai hari ke 10
3. ASI mature : ASI yang dihasilkan mulai dari hari ke 10 sampai seterusny
1. ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi
2. Secar alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran
bayi (seperti pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih
tinggi dibanding pada bayi yang cukup bulan)
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri
5. Membantu kecerdasan bayi dalam hal :
a. Asuh ( fisik-biomedis)Menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya.
7
Untuk pertumbuhan suatu jaringan sangan dibutuhkan nutrisi atau makanan
bergizi. Dan, ASI memenuhi kebutuhan ini.
b. Asah (stimulasi-pendidikan) Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau
rangsangan yang akan merangsang perkembangan kecerdasan anak secara
optimal. Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia akan
mudah berinteraksi. ASI dan menyusui secara eklusif akan menciptakan faktor
lingkungan yang optomal untuk meningkatkan kecerdasan bayi melalui
pemenuhan semua kebutuhan awal dari faktor-faktor lingkungan.
c. Asih (fisik-biomedis) Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi
dan spiritualnya. Yang terpenting disini adalah pemberian kasih sayang dan rasa
aman. Seorang anak yang merasa disayangi akan mampu menyayangi
lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi manusia dengan budu
pekerti dan nurani yang baik. Selain itu seorang bayi merasa aman, karena
merasa dilindungi, akan berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dan
emosi yang stabil.
9
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
11
Pengertian ASI esklusif dan Kandungan ASI
Tahapan Penkes
1. Memberi salam teraupetik dan melakukan kontrak dengan pasien
12
BAB 4
ORGANISASI, DAN JADWAL KEGIATAN
13
4.3 Jadwal Pendidikan Kesehatan
Tabel 3. Jadwal Pendidikan Kesehatan
Webinar Tahap II: 9 Januari 2021
No Kegiatan Pelaksana Penanggung Jawab
Pertemuan 2
Narasumber 2 12.30-12.00
5. Diskusi (tanya jawab) Moderator 12.00-12.30
6. Kuis MC 12.30-12.45
7. Penutup MC 12.45
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16