Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

PENDIDIKAN KESEHATA MATERNITAS

PENDIDIKAN KESEHATAN IBU HAMIL


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

Tim Penyusun
Ketua:
Handayani, SKp., M.Kep., Sp.Met. (Prodi Profesi Ners/FKK)
Anggota Dosen:
Lisnadiyanti, SKM., M.Kep (Prodi Profesi Ners/FKK)

Anggota Mahasiswa:
PROFESI NERS ANGKATAN 28
MATA AJAR KEPERAWATAN MATERNITAS
1 Ade Melyawati S. Dewi
2 Masri Aminah Suffi
3 Megawati
4 Mileniatri Artafitri
5 Muhammad Zarkoni
6 Siti Fatimah Azahra
7 Thombang jhon
8 Warsini

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS BINAWAN
2022
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga
proposal Pendidikan Kesehatan ini berhasil diselesaikan. Pendidikan Kesehatan yang akan
dilakukan berupa: Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil ; pemberian ASI eksklusif dan Teknik
Menyusui yang benar . Terima kasih atas peran serta tim dalam pembuatan proposal ini
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari dalam penulisan proposal ini kemungkinan masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh sebab itu penulis berharap dapat menerima kritik dan
saran demi kesempurnaan proposal ini sehingga nantinya dalam pelaksanaan
pengabdian masyarakat ini dapat menunjukkan hasil yang optimal, sesuai harapan
dan dapat berguna untuk berbagai pihak.

Jakarta, Juli 2022

Tim Penyusun

Kelompok 2 RSUD Budhi Asih

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... vi

RINGKASAN ........................................................................................................................... 1

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................................5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN .......................................................................................10

BAB 4 ORGANISASI, DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14

LAMPIRAN ............................................................................................................... 15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Organisasi Pelaksana ................................................................................ 12

Tabel 2 Jadwal Pendidikan Kesehatan ...................................................................13

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka konsep Pendidikan Kesehatan pada Ibu .................................. 11

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Materi Penyuluhan ............................................................................... 21

vi
RINGKASAN

Salah satu upaya kesehatan masyarakat esensial yaitu pelayanan promosi kesehatan,
Universitas Binawan mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat terutama ibu hamil. Institusi pendidikan juga
merupakan wadah pengetahuan dan pendidikan kesehatan dan menyelenggarakan upaya
peningkatan kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perseorangan, dengan
menggunakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Banyak muncul keraguan dan kecemasan bagi seluruh masyarakat
terutama ibu hamil dalam melakukan pemberian ASI yang tepat, maka dengan memberikan
pendidikan kepada ibu terkait pemberian ASI Eksklusif diharapakan dapat meminimalisir
kecemasan dan keraguan yang ada di masyarakat. Kegiatan ini berlangsung pada bulan Mei
2022 dengan tema Pendidikan Kesehatan pada Ibu Hamil.
Profil kesehatan Indonesia tahun 2016 persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif
secara nasional adalah sebesar 29,5%. Sulawesi Utara cakupan ASI Eksklusif pada tahun
2016 sebesar 47,9%. Tahun 2017 secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif
sebesar 61,33%. Provinsi yang tertinggi pemberian ASI eksklusif yaitu Nusa Tenggara Barat
sebesar 87,35%, Sulawesi Barat 80,46%, Nusa Tenggara Timur 79,45%, Jawa Timur 76,01%,
Sulawesi Selatan 75,45% sedangkan 5 propinsi yang terendah yaitu Sulawesi Utara 36,93%,
Banten 35,87%, Maluku 30,02%, Papua Barat 24,65%, Papua 15,32%. Riskesdas 2018
cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 37,3% (Kemenkes RI, 2020). Dinas Kesehatan
Kota Bitung yaitu Persentase Bayi mendapat ASI Eksklusif di Kota Bitung tahun 2014
sebesar 18,8%, tahun 2015 sebesar 39,1%, tahun 2016 sebesar 36,1%, tahun 2017 sebesar
21,9% (Dinas Kesehatan Kota Bitung, 2018). Cakupan pemberian ASI eklusif pada bayi.
Dalam menunjang kesehatan serta menekan angka kematian anak, UNICEF dan WHO
merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui ASI selama paling sedikit enam bulan.
Makanan padat seharusnya diberikan setelah bayi berumur enam bulan dan pemberian ASI
dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun (Kemenkes RI, 2014).

1
BAB I

PENDAHULUAN

Analisis Situasi

World Health Organization (WHO) tahun 2012 dilaporkan bahwa 65%


populasi bayi di dunia berusia satu tahun atau kurang, hanya 35% bayi yang
diberikan ASI secara Eksklusif pada usia 0-4 bulan. Pada tahun 2012, United
Nation Childrens Fund (UNICEF) melaporkan bahwa 136,7 juta bayi lahir di dunia
hanya 32,6% yang mendapatkan ASI secara Eksklusif sampai usia 6 bulan. Suatu
angka yang mengingatkan seluruh tenaga kesehatan akan pentingnya menyusun
suatu strategi untuk meyakinkan setiap perempuan mampu dan mau menyusui
bayinya sejak lahir hingga berusia 6 bulan. Dalam menunjang kesehatan serta
menekan angka kematian anak, UNICEF dan WHO merekomendasikan sebaiknya
anak hanya disusui ASI selama paling sedikit enam bulan. Makanan padat
seharusnya diberikan setelah bayi berumur enam bulan dan pemberian ASI
dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun (Kemenkes RI, 2014).

Profil kesehatan Indonesia tahun 2016 persentase bayi yang mendapat ASI
eksklusif secara nasional adalah sebesar 29,5%. Sulawesi Utara cakupan ASI
Eksklusif pada tahun 2016 sebesar 47,9%. Tahun 2017 secara nasional, cakupan
bayi mendapat ASI eksklusif sebesar 61,33%. Provinsi yang tertinggi pemberian
ASI eksklusif yaitu Nusa Tenggara Barat sebesar 87,35%, Sulawesi Barat 80,46%,
Nusa Tenggara Timur 79,45%, Jawa Timur 76,01%, Sulawesi Selatan 75,45%
sedangkan 5 propinsi yang terendah yaitu Sulawesi Utara 36,93%, Banten 35,87%,
Maluku 30,02%, Papua Barat 4,65%, Papua 15,32%. Riskesdas 2018 cakupan ASI
eksklusif di Indonesia sebesar 37,3% (Kemenkes RI, 2020). Dinas Kesehatan Kota
Bitung yaitu Persentase Bayi mendapat ASI Eksklusif di Kota Bitung tahun 2014
sebesar 18,8%, tahun 2015 sebesar 39,1%, tahun 2016 sebesar 36,1%, tahun 2017
sebesar 21,9% (Dinas Kesehatan Kota Bitung, 2018). Kegiatan pemberian
pendidikan kesehatan penting dan perlu dilakukan sejak dini pada ibu hamil dan
menyusui untuk meningkatkan pengetahuan. Salah satu cara pemberian pendidikan
kesehatan tentang pemberian ASI Eksklusif yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan pemahanan ibu agar supaya bayi dan ibu sehat serta mencapai
derajat Kesehatan yang tinggi dan mengurangi angka kesakitan dan kukurangan

2
kecukupan ASI Eksklusif yang efektif.
Pemberian ASI (air susu ibu) secara eksklusif adalah pemberian
hanya ASI tanpa memberikan cairan atau makanan padat lainnya kecuali
vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai usia 6 bulan.
Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat pemberian ASI eksklusif dalam
hal menurunkan mortalitas bayi, menurunkan morbiditas bayi,
mengoptimalkan pertumbuhan bayi, membantu perkembangan kecerdasan
anak, dan membantu memperpanjang jarak kehamilan bagi ibu.

Penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia adalah kematian neonatal


dan dua pertiga dari kematian neonatal adalah pada satu minggu pertama oleh
karena daya imun bayi masih sangat rendah. Sub Committee on Nutrition
(ACC/SCN) dalam edisi laporan tahun 2000 , menyebutkan perlunya meningkatkan
durasi pemberian ASI eksklusif karena perilaku menyusui sangat berhubungan
dengan kesehatan dan kelangsungan hidup anak

3
Permasalahan Mitra
Di Indonesia saat ini sedang mengalami tantangan besar yang harus di
hadapi bersama, yaitu persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif secara
nasional adalah sebesar 29,5%. Rendahnya angka pemberian ASI Eksklusif

Memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian ASI Eksklusif


dapat memudahkan pemberian edukasi kesehatan dan menjaring lebih banyak
ibu hamil. Dilakukannya Pendidikan Kesehatan agar tercapai Derajat Kesehatan
yang lebih baik dengan harapan ibu mampu memahami pentingnya pemberian
ASI eksklusif kepada bayi dan ibu.

Berdasarkan uraian identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka


masalah yang dapat dirumuskan adalah “Ap aitu ASI Eksklusif dan manfaat ASI
Eksklusif bagi ibu dan bayi serta seperti apa Teknik pemberian ASI yang benar?”

Solusi
Berdasarkan paparan masalah yang dihadapi oleh mitra, maka kegiatan
Pendidikan Kesehatan ini, Dilakukannya Pendidikan Kesehatan agar tercapai
Derajat Kesehatan yang lebih baik dengan harapan ibu mampu memahami
pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi dan ibu.

Luaran
Luaran dari kegiatan ini adalah
1. Liflet
2. Power Point

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

ASI merupakan singkatan dari Air Susu Ibu adalah makanan paling baik
untuk bayi setelah lahir. Kelebihan dan kehebatan ASI sudah tidak disangsikan
lagi, ASI hampir mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan
komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI adalah makanan cair, lengkap
gizi, dan sebagai makanan tunggal pada umumnya dapat memenuhi fisiologis
sampai umur 6 bulan.

ASI Ekslusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa dicampur dengan
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putihdan tana
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi
tim. Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi diberikan makanan pendamping
ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih.

Menurut Peratutan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 pada Ayat 1


diterangkan “Air Susu Ibu eksklusif yang selanjutnya disebut ASI eksklusif
adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan,
tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain”.
Semula Pemerintah Indonesia menganjurkan para ibu menyusui bayinya hingga
usia empat bulan. Namun, sejalan dengan kajian WHO mengenai ASI eksklusif,
Menkes 11 lewat Kepmen No 450/2004 menganjurkan perpanjangan pemberian
ASI eksklusif hingga enam bulan. ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI
secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.

5
A. Kandungan ASI
1. Kolostrum

Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental yang berwarna
kekuning-kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara ibu, pada periode
akhir atau trimester ketiga kehamilan kolostrum dikeluarkan pada hari pertama
setelah kelahiran. Kolostrum sangat penting bagi bayi, karena :

a. Kolostrum pada hari pertama sampai hari ke empat, merupakan cairan yang kaya
akan nutrisi dan antibodi-Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100ml per hari.

b. Jumlah kolostrum akan bertambah dan mencapai komposisi ASI biasa/matur


sekitar 3-14 hari

c. Kolostrum memberi nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi

d. Memberikan imunisasi pertama, ASI dapat dikatakan sebagai “cairan hidup”

e. Kandungan pada kolostrum :

1) Laxansia (laksatif/pencahar) yang membersihkan mekonium

2) Growt factor, membantu dalam pematangan usus

3) Kaya vitamin A, yang dapat mencegah berbagai macam penyakit infeksi dan
mencegah penyakit mata.

4) Lysozyme, yaitu enzim yang aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya ribuan
kali dibandingkan kadar lysozyme yang ada di susu formula. Tugasnya
menghancurkan dinding sel patogen dan melindungi saluran pencernaan bayi

5) Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan


parasit tidak mampu bertahan hidup

6) Lactoferin, bertugas mengikat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan


zat besi diboikot, tidak mendapat suplay zat besi hingga mati

7) Lactoperoksida, bersma unsur lain berperang melawan serangan bakteri


sterptococus (yang dapat menimbulkan gejala penyakit paru-paru)
6
8) Makrofage, berfungsi melindungi kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.

2. ASI transisi : ASI yang dihasilkan mulai dari hari ke 4 sampai hari ke 10

3. ASI mature : ASI yang dihasilkan mulai dari hari ke 10 sampai seterusny

B. Keuntungan ASI untuk ibu

1. Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi


pendarahan setelah kelahiran
2. Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
3. Mencegah kanker payudara (karena pada saat menyusui hormon esterogen
mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker
payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progesteron)
4. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap
5. Memberikan secara puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui
bayinya
6. Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan
setelah kelahiran karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat
terjadinya ovulasi/ pematangan telur sehingga menunda kesuburan.

C. Keuntungan ASI untuk Bayi

1. ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi
2. Secar alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran
bayi (seperti pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih
tinggi dibanding pada bayi yang cukup bulan)
3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri
5. Membantu kecerdasan bayi dalam hal :
a. Asuh ( fisik-biomedis)Menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya.

7
Untuk pertumbuhan suatu jaringan sangan dibutuhkan nutrisi atau makanan
bergizi. Dan, ASI memenuhi kebutuhan ini.
b. Asah (stimulasi-pendidikan) Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau
rangsangan yang akan merangsang perkembangan kecerdasan anak secara
optimal. Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia akan
mudah berinteraksi. ASI dan menyusui secara eklusif akan menciptakan faktor
lingkungan yang optomal untuk meningkatkan kecerdasan bayi melalui
pemenuhan semua kebutuhan awal dari faktor-faktor lingkungan.
c. Asih (fisik-biomedis) Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi
dan spiritualnya. Yang terpenting disini adalah pemberian kasih sayang dan rasa
aman. Seorang anak yang merasa disayangi akan mampu menyayangi
lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi manusia dengan budu
pekerti dan nurani yang baik. Selain itu seorang bayi merasa aman, karena
merasa dilindungi, akan berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dan
emosi yang stabil.

D. Teknik Menyusui yang Benar

1. Cuci tangan dengan sabun menggunakan air bersih yang mengalir


2. Keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting susu dan areola sekitarnya
3. Letakkan bayi menghadap perutt ibu atau payudara, mulailah menyusui
4. Jika payudara besar, pegang payudara dengan ibu jari dan jari lainnya menopang
bagian payudara
5. Rangsang bayi menggunakan jari yang didekatkan di sisi mulut bayi
6. Dekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian masukan puting
dan areola ke mulut bayi
7. Setelah payudara yang dihisap terasa kosong, lepaskan hisapan bayi dengan
menekan dagu ke bawah atau jari kelingking ibu di tempelkan ke mulut bayi
8. Sendawakan bayi
9. Selalu minum air putih minimal 1 gelas setelah menyusui
10. Posisi menyusui yang benar
a. Seluruh badan bayi tersanggah dngan baik, jangan hanya leher dan bahunya saja
8
b. Kepala dan tubuh bayi lurus
c. Badan bayi menghadap ke dada ibu
d. Badan bayi dekat ke ibunya

9
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan


Kegiatan pendidikan kesehatan (penkes) yang akan
dilaksanakanpada hari Kamis oleh kelompok 2 mata ajar maternitas
Profesi Ners 28 dengan tema Pendidikan kesehatan Nutrisi Pada Ibu
Nifas. Metode penkes akan dilaksanakan secara tatap muka dengan
menggunakan media infocus sebagai media penyampaian materi
penkes di ruangan nifas RSUD Budhi Asih (Bougenvile). Kegiatan
penkes ini akan dilaksanakan pada tanggal 14Juli 2022 jam 10.00
WIB –selesai. Peserta kegiatan penkes ini adalah Ibu Nifas di ruang
rawat kelas 3.
Kerangka Konsep Kegiatan
Hasil dari observasi terkait beberapa sumber, masih banyak ibu yang
belum memiliki pengetahuan yang baik terkait pemberian asi eksklusif
dan teknik menyusui dengan benar.

Oleh karena itu, mahasiswa binawan ingin mengadakan pendidikan


kesehatan dengan sasaran ibu Pasca Partus di ruang nifas (Bougenvile)
RSUD Budhi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas
tentang pemberian asi eksklusif, kandungan asi, keuntungan asi untuk
ibu, keuntungan asi untuk bayi dan teknik menyusui yang benar.
Tahapan Penkes

1. Menunggu peserta untuk masuk keruangan tempat diadakan kegiatan


penkes
2. Pembawa acara membuka acara
3. Pembawa acara membaca susunan acara
4. Narasumber memaparkan materi pertama yang berjudul “ Pemberian
ASI Eksklusif dan Teknik menyusui
10 yang benar.”
5. Sesi tanya jawab antara peserta dengan penyuluh
6. Pemberian doorprize kepada peserta

11
Pengertian ASI esklusif dan Kandungan ASI

Keuntungan ASI untuk Ibu Keuntingan ASI untuk Bayi

Teknik Menyusui yang Benar

Gambar 1. Kerangka konsep penyuluhan pada Ibu

Tahapan Penkes
1. Memberi salam teraupetik dan melakukan kontrak dengan pasien

2. Pembawa acara membuka acara


3. Pembawa acara membaca susunan acara
4. Narasumber memaparkan materi pertama yang berjudul
Pemberian ASI Eksklusif
5. Pemateri memaparkan materi kedua yang berjudul
Teknik Menyusui yang Benar
6. Sesi tanya jawab antara peserta dengan pennyuluh

12
BAB 4
ORGANISASI, DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Organisasi Pelaksana


Tabel 1. Organisasi Pelaksana
Narasumber 1 -Handayani, SKp., M.Kep., Sp.Met.
(Prodi Profesi Ners/FKK)
Narasumber 2 - Ns Yunita, S.kep (CI
Bougenville RSUD Budhi
Asih)
Pemateri - Masri Aminah,S.Kep
(Mahasiswa Profesi Ners 28)
Penanggung jawab kegiatan - Handayani, SKp., M.Kep.,
Sp.Mat. (Prodi Profesi
Ners/FKK)
- Ns Yunita, S.kep (CI
Bougenville RSUD Budhi
Asih)
- Kelompok 2 Mahasiswa
Profesi Ners 28 Mata Ajar
Maternitas
Sekretaris Mahasiswa Profesi Ners 28 Mata Ajar
Maternitas
- Ade Melyawati, S.Kep
Div. Acara, Humas dan Perlengkapan Mahasiswa Profesi Ners 28 Mata Ajar
Maternitas
- Mileniarti Artafitri, S.Kep
- Muhammad Zarkoni, S.Kep
- Megawati, S.Kep
- Siti Fatimah Azahra, S.Kep
- Thombang Jhon,S.Kep
- Warsini,S.Kep

13
4.3 Jadwal Pendidikan Kesehatan
Tabel 3. Jadwal Pendidikan Kesehatan
Webinar Tahap II: 9 Januari 2021
No Kegiatan Pelaksana Penanggung Jawab
Pertemuan 2

1 Persiapan Operator 09.30- 10.30


2. Pembukaan Absen Awal 10.50–11.00
Pembukaan oleh MC 11.00-11.25
4. Penyampaian materi Narasumber 1 11.25-12.30

Narasumber 2 12.30-12.00
5. Diskusi (tanya jawab) Moderator 12.00-12.30

6. Kuis MC 12.30-12.45

7. Penutup MC 12.45

4.1 Anggaran Biaya

Table 3. Anggaran Biaya

No Uraian Jumlah Satuan Total


1 Souvenir 8 15.000 120.0000
2 Snack 8 15.000 120.000
3 Print & Fotocopy 50.000 50.000
Total 290.000

14
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha


Ilmu
Bappenas. 2018. Penguatan Pelayanan Kesehatan dasar di Puskesmas.
Bappenas:Jakarta.

KesMas, D. (2019, Februari 15). Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.


Dipetik Januari 05, 2021, dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia :
https://kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/021517-di-rakesnas- 2019_-
dirjen-kesmas-paparkan-strategi-penurunan-aki-dan-neonatal
Health Science. 2018. SAP ASI Eksklusif 6 bulan. Di akses secara online :
https://nanopdf.com/download/contoh-sap-asi-eksklusifdoxs_pdf
Ririn. 2019. SAP ASI Eksklusif. Diakses secara online :
https://www.scribd.com/document/440671205/Sap-Asi-Eksklusif
Afri Kustiowati. 2020. Satuan acara penyuluhan. Diakses online :
http://repository.ump.ac.id/5334/7/Afri%20Kustiowati%20LAMPIRAN.pdf
Sakura chan. 2020. SAP Penkes Maternitas. Diakses secara online :
https://www.scribd.com/document/445074547/SAP-Penkes-Maternitas-1-doc
Pillitteri, A.,2010,Maternal & Child Health Nursing: Care of the Childbearing
&Childrearing Family, New York : Lippincott Williams & Wilkins
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).2018. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar.
Edisi 10. Jakarta: EGC.

15
16

Anda mungkin juga menyukai