Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah : Analisis Program Promosi Kesehatan

Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Arlin Adam, SKM., M.Kes

OPTIMALISASI PEMBERIAN ASI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA


PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS CAMPUREJO KOTA
KEDIRI DENGAN METODE ANALISIS FISHBONE

FERYA PUSPITA
(0011.1017.2022)

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


PASCASARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini yang
Alhamdulillah tepat waktu dengan judul “Optimalisasi pemberian asi melalui
pemanfaatan media Promosi kesehatan di puskesmas campurejo kota Kediri dengan
metode analisis fishbone ”
Tidak lupa pula shalawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW
sebagai suri tauladan bagi sekalian Ummat dalam segala aspek dalam kehidupan,
sehingga menjadi motivasi kami dalam menuntut ilmu dalam bangku perkuliahan.
Makalah ini berisikan tentang “Optimalisasi pemberian asi melalui
pemanfaatan media Promosi kesehatan “Kami menyadari bahwa pada makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan masih banyak terdapat kesalahan baik dalam kata-
kata ataupun pengertian.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan ikut serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Apabila
banyak kesalahan dalam kata ataupun penulisan kami mohon maaf dan kepada
Allah kami mohon ampun. Semoga Allah swt senantiasa meridhoi segala urusan
kita. Aamiin.

Makassar, 22 November 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. ii


Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 4
A. Pemberian Asi dan Manfaatnya .................................................................. 4
B. Diagram Fishbone (Ishikawa) dalam Analisis Penyebab ............................ 4
BAB III ANALISIS FISHBONE ....................................................................... 6
A. Pengkajian Masalah Penghambat Pemberian Asi ....................................... 6
B. Diagram Fishbone ..................................................................................... 8
C. Prioritas Masalah ...................................................................................... 9
D. Strategi Penyelesaian Masalah .................................................................. 9
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran.......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka

III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan dimulainya Pekan ASI Sedunia, UNICEF dan WHO
menyerukan kepada pemerintah Indonesia dan mitra-mitranya untuk
mendukung semua ibu dalam memastikan pemberian ASI eksklusif secara dini
dan berkelanjutan seiring dengan menurunnya angka pemberian ASI.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2021terdapat
52,5% atau tepat setengahnya dari 2,3 juta bayi di bawah usia 6 bulan. Secara
global, peningkatan pemberian ASI dapat menyelamatkan lebih dari 820. 000
anak setiap tahunnya dan mencegah hingga 20.000 kasus tambahan kanker
payudara pada wanita setiap tahunnya. Menurut data WHO 42% ibu menyusui
anaknya sejak lahir. Di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara, sekitar
35% ibu menyusui anaknya. Di Afrika Timur dan Selatan, sekitar 65% ibu
menyusui anaknya.(Katmini et al., 2022)
Negara Indonesia sudah memiliki Undang-Undang dan juga Peraturan
Pemerintah yang mengatur pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditujukan
untuk meningkatkan pemberian ASI Eksklusif oleh ibu-ibu yang ada di
Indonesia. Pemberian ASI diatur didalam Peraturan pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian air susu ibu eksklusif.
Pemberian ASI di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya.Pasal 6
menegaskan bahwa setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI
eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya. Dapat disimpulkan bahwa menurut
Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2012 pasal 6 target capaian ASI
Eksklusif di Indonesia adalah 80%. Secara nasional cakupan bayi mendapat
ASI Eksklusif tahun 2021 mencatat, persentase pemberian ASI eksklusif
bayi berusia 0-6 bulan sebesar 71,58% dan masih belum mencapai target
capaian nasional yaitu 80% Angka ini menunjukkan perbaikan dari tahun
sebelumnya yang sebesar 69,62%(Pidiyanti et al., 2023)
ASI (Air Susu Ibu) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan
mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan dan

1
perkembangan bayi. Bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim,
selama 6 bulan(Mufdillah, 2017)
Dampak pemberian ASI eksklusif akan berdampak pada kualitas dan
gaya hidup generasi penerus. Dukungan keberhasilan menyusui diantaranya
adalah edukasi dan penyebaran informasi mengenai manfaat ASI eksklusif
baik pada ibu hamil dan menyusui maupun masyarakat secara umum.Upaya
meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang memiliki bayi khususnya
ASI eksklusif masih terasa kurang. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2010),
diperoleh hasil sebanyak 24 (72,7%) ibu bekerja memiliki perilaku kurang baik
terhadap pemberian ASI eksklusif.
Manfaat ASI eksklusif bagi bayi antara lain sebagai nutrisi lengkap,
meningkatkan daya tubuh, meningkatkan kecerdasan mental dan emosional
yang stabil serta spiritual yang matang diikuti perkembangan sosial yang baik,
mudah dicerna dan diserap, memiliki komposisi lemak, karbohidrat, kalori,
protein dan vitamin, perlindungan penyakit infeksi, perlindungan alergi karena
didalam ASI mengandung antibodi, memberikan rangsang intelegensi dan
saraf, meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal(Louis et al.,
2022)
ASI bermanfaat tidak hanya bagi anak tetapi juga bagi ibu menyusui. Ibu
menyusui memiliki ikatan psikologis (bonding) yang erat dengan anaknya,
terhindar dari risiko pendarahan dan kanker, serta berperan sebagai metode
kontrasepsi alami jika memberikan ASI eksklusif pada enam bulan pertama
kehidupan. (Yusrina & Devy, 2017)
Pemberian ASI melalui proses menyusui memiliki beberapa
permasalahan terkait penerapannya secara nyata oleh Ibu yang menyusui
anaknya. Beberapa permasalahan yang dialami Ibu terkait pemberian ASI dan
aktivitas menyusui anaknya adalah kondisi Ibu bekerja, kurangnya dukungan
sosial, dan terbatasnya pengetahuan dan informasi yang dimiliki Ibu terkait
ASI ((Erfiyani, 2020)

2
Keadaan serupa juga terjadi di wilayah UPTD Puskesmas Campurejo
Kota Kediri. Capaian pemberian ASI di wilayah tersebut tergolong cukup
rendah, yaitu 40 %. Rendahnya pemberian ASI mayoritas disebabkan oleh
terbatasnya pengetahuan Ibu terkait ASI dan menyusui.
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai ASI
dan manfaat menyusui sebagai sarana pembentukan bonding pada Ibu dan
anak, maka perlu dilakukan suatu upaya promosi kesehatan yang berupa
intervensi terkait pemberian ASI oleh Ibu kepada anak. Intervensi dilakukan
agar dapat mengoptimalkan pemberian ASI melalui pengetahuan dan edukasi
yang dimiliki oleh Ibu terkait ASI dan menyusui.
Berdasarkan latar belakang diatas, peniliti tertarik menganalisis optimalisasi
pemberian asi melalui pemanfaatan media Promosi kesehatan di puskesmas
campurejo kota Kediri dengan metode analisis fishbone.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI di Puskesmas
Campurejo dapat diidentifikasi dan diatasi melalui pemanfaatan media promosi
kesehatan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis optimalisasi pemberian asi melalui pemanfaatan media
Promosi kesehatan di puskesmas campurejo kota Kediri dengan metode
analisis fishbone.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI di
Puskesmas Campurejo.
b. Menganalisis hubungan antar faktor-faktor tersebut menggunakan
metode Fishbone.
c. Merumuskan strategi optimal melalui pemanfaatan media promosi
kesehata.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemberian Asi dan Manfaatnya
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar
mammae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI
eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berumur 0 - 6 bulan. Bahkan air putih tidak diberikan
dalamtahap ASI eksklusif. ASI diberikan kepada bayi karena banyak
manfaat dan kelebihannya.(Sari, 2020)
ASI dirancang sempurna untuk memenuhi untuk kebutuhan bayi.
ASI mengandung prebiotik oligosakarida, zat yang memberi makanan
bakteri baik yang ada di perut. Bakteri ini bekerja melawan virus,
sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi yang masuk lewat
saluran pencernaan. ASI jugamengandung asam lemak yang penting
dalam membantu perkembangan kecerdasan bayi .(Ramadhan &
Rahmawati, 2019)
B. Diagram Fishbone (Ishikawa) dalam Analisis Penyebab
Metode Fishbone atau Diagram Ishikawa dikembangkan oleh Kaoru
Ishikawa pada tahun 1960-an. Diagram ini digunakan untuk
mengidentifikasi dan memvisualisasikan faktor-faktor yang mungkin
menyebabkan masalah atau ketidaksempurnaan dalam suatu proses atau
sistem.
Mencari akar penyebab masalah dapat digunakan antara lain dengan
menggunakan alat/tools diagram sebab akibat (Diagram Ishikawa) atau
sering juga disebut diagram tulang ikan. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut (Tjiptono, 2003) :
1. Menuliskan masalah pada tulang ikan.
2. Membuat garis mendatar dengan panah menyentuh kepala ikan.
3. Menetapkan kategori utama penyebab utama.
4. Membuat garis miring dengan anak panah kearah garis datar.

4
5. Melakukan brainstorming dan fokuskan pada masing-masing
kategori sampai mengakomodasi semua unsur dalam kategori
tersebut.
6. Mengulangi hal yang sama pada kategori utama yang lain.
7. Setelah semua ide/ gagasan dicatat, lakukanklarifikasi untuk
menghilangkan duplikasi,ketidaksesuaian dengan masalah tersebut.

5
BAB III
ANALISIS FISHBONE
A. Pengkajian Masalah Penghambat Pemberian ASI
Pengkajian masalah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan diagram tulang ikan (fishbone) yang mengkaji masalah menurut
kategori Manpower, Machine, Material, Measurement, Milieu, dan Method.
Pada problem dalam penelitian ini adalah rendahnya cakupan ASI.
Rendahnya cakupan ASI (Air Susu Ibu) tergolong cukup rendah, yaitu 40%.
Rendahnya pemberian ASI mayoritas disebabkan oleh terbatasnya
pengetahuan Ibu terkait ASI dan menyusui di UPTD Puskesmas Campurejo.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengkajian masalah rendahnya
cakupan ASI, sebagai berikut:
1. Manpower
Manpower atau man yang dimaksud disini adalah perilaku ibu yang
mempengaruhi pemberian ASI kepada anaknya. Diantaranya kurangnya
pengetahuan dan keterampilan ibu terkait ASI dan proses menyusui,
kurangnya kesadaran ibu tentang ASI dan pentingnya ASI dan menyusui,
kurangnya niat dan motivasi ibu dalam menyusui, keadaan psikologis ibu
dalam proses menyusui, ibu bekerja di luar rumah, keyakinan ibu terkait
mitos tentang ASI dan menyusui.
2. Machine
Machine yang dimaksud disini adalah sistem mekanis yang mempengaruhi
masalah pada ibu sehingga kurang memberikan ASI kepada anaknya.
Sistem mekanis yang dimaksud dalam penelitian ini yang ada di UPTD
Puskesmas Campurejo adalah Sarana prasarana penyuluhan dan
pemberian informasi atau edukasi terkait ASI terbatas dan tidak mudah
diakses dengan cepat dan praktis.
3. Material
Material yang dimaksud disini adalah bahan media yang digunakan di
UPTD Puskesmas Campurejo masih terbatas ketersediaan media edukasi
ASI baik secara digital ataupun non- digital serta konten edukasi berisi

6
materi informasi yang terbatas dan belum holistic. Sehingga Kurangnya
materi promosi kesehatan yang menarik dan informatif.
4. Measurement
Measurement yang dimaksud disini adalah tidak adanya sistem yang
efektif untuk memantau dan mengevaluasi program pemberian ASI,
sehingga yang terjadi adalah belum ada tindak lanjut pelaporan &
pengukuran capaian pemberian ASI dan oleh ibu menyusui, dan kurangnya
pengawasan & pencatatan pelaksanaan pendampingan Ibu menyusui di
wilayah.
5. Milieu
Milieu yang dimaksud disini adalah lingkungan fisik yang tidak
memberikan dukungan kepada ibu dalam menyusui sehingga ibu tersebut
kurang mendapatkan dukungan dari keluarga dalam proses menyusui.
6. Method
Method yang dimaksud disini adalah Kurangnya pemanfaatan media
promosi kesehatan yang relevan dan efektif sehingga yang terjadi di UPTD
Puskesmas Campurejo adalah Penyuluhan & edukasi kesehatan terkait
ASI diberikan dengan cara dan media yang monoton, serta sasaran
penyuluhan & edukasi kesehatan terkait ASI terbatas pada Ibu yang datang
ke fasilitas kesehatan

7
B. Diagram Fishbone
Manpower
kurangnya pengetahuan dan
Machine keterampilan ibu terkait ASI dan
Material proses menyusui

kurangnya kesadaran ibu tentang ASI


terbatas ketersediaan media edukasi Sarana prasarana penyuluhan dan dan pentingnya ASI dan menyusui
ASI baik secara digital ataupun non- pemberian informasi atau edukasi
digital terkait ASI terbatas dan tidak mudah
diakses dengan cepat dan praktis kurangnya niat dan motivasi ibu
dalam menyusui
konten edukasi berisi materi informasi
yang terbatas dan belum holistic
keadaan psikologis ibu dalam proses

Problem (Rendahnya Cakupan ASI)


menyusui

ibu bekerja di luar rumah

keyakinan ibu terkait mitos tentang


ASI dan menyusui.

belum ada tindak lanjut pelaporan & Penyuluhan & edukasi kesehatan
pengukuran capaian pemberian ASI terkait ASI diberikan dengan cara dan
dan oleh ibu menyusui media yang monoton
kurang mendapatkan dukungan dari
keluarga dalam proses menyusui
kurangnya pengawasan & pencatatan sasaran penyuluhan & edukasi
pelaksanaan pendampingan Ibu kesehatan terkait ASI terbatas pada
menyusui di wilayah. Ibu yang datang ke fasilitas kesehatan

Measurement Milieu Method

8
C. Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian permasalahan di UPTD Puskesmas
Campurejo, analisis lebih lanjut akan mengidentifikasi permasalahan yang
menjadi prioritas. Penelitian ini menggunakan metodologi USG (Urgency,
Seriousness, Growth) untuk menentukan prioritas permasalahan
Berdasarkan penilaian dengan metode USG, permasalahan utama yang
teridentifikasi dalam penelitian ini adalah terkait pengetahuan dan
keterampilan ibu mengenai ASI dan proses menyusui. Pengetahuan dan
keterampilan ibu dapat diciptakan atau ditingkatkan melalui pemberian
informasi pendidikan dan kesehatan dengan menggunakan media promosi
kesehatan terkait ASI.
D. Strategi Penyelesaian Masalah
Berdasarkan prioritas permasalahan yang teridentifikasi dalam metodologi
USG, dilakukan analisis dengan menggunakan metodologi SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats). Analisis ini digunakan untuk
mengidentifikasi solusi strategi pemecahan masalah yang dapat diterapkan
untuk mengatasi permasalahan prioritas.Hasil analisis SWOT menunjukkan
bahwa strategi perencanaan intervensi yang mendukung penyelesaian masalah
prioritas adalah strategi yang menggabungkan hubungan kelemahan dan
ancaman dari hasil analisis SWOT.
Strategi WT (Weaknesses, Threats) yang digunakan untuk mengatasi
permasalahan prioritas antara lain: pendidikan kesehatan tentang ASI dan ibu
menyusui melalui penggunaan media edukasi yang dapat lebih cepat dan
mudah memperoleh dan menyebarkan informasi dan pelaksanaan pendidikan
kesehatan yang berisi ilmu-ilmu yang relevan untuk menyelidiki ibu menyusui
dan menyusui secara komprehensif dengan mengintegrasikan penelitian dari
aspek psikologis, sehingga menghasilkan materi pendidikan yang inovatif dan
integratif.
Strategi intervensi pemberian ASI di UPTD Puskesmas Campurejo
diberikan dalam bentuk edukasi mengenai topik-topik yang berkaitan dengan

9
menyusui dan proses laktasi, dipadukan dengan kajian aspek psikologis terkait
proses menyusui, dan sebagai sarana membangun bonding antara ibu dan anak.
Intervensi ini disampaikan melalui media promosi kesehatan. Media yang
digunakan sebagai sarana adalah media pendidikan kesehatan kertas (bahan
cetak) dan media pendidikan kesehatan digital. Pengembangan media
pendidikan kesehatan dilakukan dalam bentuk brosur, flipchart, poster dengan
topik atau topik tertentu. Perkembangan media juga terjadi secara digital dan
online melalui media sosial dan media digital lainnya.

10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi permasalahan terkait situasi Puskesmas Daerah
(UPTD) Campurejo yang dilakukan dengan menggunakan diagram tulang
ikan, metode USG dan metode SWOT, maka dapat diambil kesimpulan
analisis fishbone digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui
permasalahan yang ada khususnya terkait pemberian ASI pada ibu menyusui
di wilayah UPTD Puskesmas Camprejo.
Metode USG digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan prioritas
yang perlu diatasi dengan usulan solusi, yaitu permasalahan yang berkaitan
dengan penerapan ASI oleh ibu menyusui.
Metode SWOT digunakan untuk mengidentifikasi prioritas strategi
perencanaan pemecahan masalah, yaitu rencana intervensi berupa pendidikan
kesehatan mengenai menyusui oleh ibu menyusui. Ini merupakan tinjauan
komprehensif, termasuk tinjauan aspek psikologis terkait upaya (bonding) ibu
dan anak.
Implementasi intervensi yang dilaksanakan dilakukan dalam bentuk
pendidikan kesehatan komprehensif tentang menyusui oleh ibu menyusui
dengan menggunakan lembaga pendidikan berupa media pendidikan kesehatan
seperti brosur, flipchart, poster, konten media digital, dll.
B. Saran
Saran dalam penelitian ini agar dilakukan pelatihan rutin bagi tenaga kesehatan
di puskesmas campurejo, fokus pada peningkatan pengetahuan mereka terkait
manfaat asi, teknik pemberian yang benar, dan cara mengatasi hambatan yang
mungkin dihadapi ibu menyusui serta pemanfaatan media perlu dioptimalkan,
termasuk kampanye di media lokal dan sosial. Saran ini mencakup strategi
kreatif dan konten yang menarik untuk menjangkau lebih banyak ibu hamil dan
keluarga di wilayah Campurejo.

11
DAFTAR PUSTAKA
Erfiyani, R. I. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian Asi
Eksklusif Di Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir Kota Surabaya.
Medical Technology And Public Health Journal, 4(1), 91–100.
Https://Doi.Org/10.33086/Mtphj.V4i1.702
Katmini, Hedo, D. J. P. K., Yasmin, S., & Kharisma. (2022). Optimalisasi
Pemberian ASI Melalui Pemanfaatan Media Promosi Kesehatan Di
Puskesmas Campurejo Kota Kediri. Madaniya, 3(1), 1–7.
Https://Madaniya.Pustaka.My.Id/Journals/Contents/Article/View/127
Louis, S. L., Mirania, A. N., & Yuniarti, E. (2022). Hubungan Pemberian ASI
Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita. Maternal & Neonatal
Health Journal, 3(1), 7–11. Https://Doi.Org/10.37010/Mnhj.V3i1.498
Mufdillah. (2017). Pedoman Pemberdayaan Ibu Menyusui Pada Program ASI
Ekslusif. Peduli ASI Ekslusif, 0–38.
Pidiyanti, P., Ginting, A. S. Br., & Hidayani, H. (2023). Pengaruh Pemberian
Informasi Melalui Media Whatsapp Terhadap Perilaku Ibu Dalam Pemberian
Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Pongok Tahun 2022. SENTRI:
Jurnal Riset Ilmiah, 2(9), 3664–3674.
Https://Doi.Org/10.55681/Sentri.V2i9.1521
Ramadhan, D. C., & Rahmawati, R. D. (2019). Manfaat Air Susu Ibu (ASI) Pada
Anak Dalam Perspektif Islam. EDUSCOPE: Jurnal Pendidikan,
Pembelajaran, Dan Teknologi, 5(1), 24–34.
Https://Creasoft.Files.Wordpres.Com/2008/04/2tsusu.Pdf
Sari, W. A. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Manfaat Asi
Dengan Pemberian Asi Eksklusif Kabupaten Jombang. JPK: Jurnal Penelitian
Kesehatan, 10(1), 6–12.
Yusrina, A., & Devy, S. R. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Niat Ibu
Memberikan Asi Eksklusif Di Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Jurnal
PROMKES, 4(1), 11. Https://Doi.Org/10.20473/Jpk.V4.I1.2016.11-21

12

Anda mungkin juga menyukai