DI SUSUN OLEH
KELAS B
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Telaah
Jurnal Keperawatan Anak yang berjudul Evidanced Based Practice Dalam
Keperawatan Anak Sehat “Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif Terhadap
Pertumbuhan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari”.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang sudah terkait dalam penyusunan tugas makalah ini karena telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk penyusunan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penampilan maupun dari segi kualitas penulisan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun jika terdapat kesalahan,
kekurangan, dan kata – kata yang kurang berkenan dalam makalah ini, dan tentu
saja dengan kebaikan bersama dan untuk bersama.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tidak diberi kolostrum yakni 58,8 %, dan menurut penelitian dari Sucipto
(2012), didapatkan hasil bahwa dari 122 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
sebagian besar (95,10%) memiliki berat badan normal dan sebagian kecil
mengalami pertumbuhan berat badan lebih (2,45%) dan pertumbuhan berat
badan kurang yaitu sebesar 2,45 persen. Dan yang tidak mendapatkan ASI
eksklusif sebagian besar (68,57%) mengalami berat badan yang kurang dan
sebagian kecil (5,71%) mengalami pertumbuhan berat badan yang normal,
sedangkan yang mengalami berat badan sangat kurang yaitu sebanyak 28,12
persen.
Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang
optimal baik fisik maupun
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Haynes et al (1996) membuat suatu model keputusan klinis
berdasarkan bukti ilmiah. Pada model tersebut, terdapat 4 komponen yang
dapat mempengaruhi pengelolaan masalah yang dihadapi pasien yaitu :
5
pemberian asuhan keperawatan dan jaminan standar kualitas dan untuk
memicu adanya inovasi (Grinspun, Virani & Bajnok, 200l / 2002).
b. Menurut Stout & Hayes (2005), EBP bertujuan untuk memberi alat,
berdasarkan bukti-bukti terbaik, untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani gangguan kesehatan artinya dalam memilih suatu pendekatan
pengobatan kita hendaknya secara empiris melihat kajian penelitian yang
menunjukkan keefektifan suatu pendekatan terapi tertentu pada diri
individu tertentu.
6
dan evaluasi. Pada setiap fase proses keperawatan tersebut, hasil-hasil
penelitian dapat membantu perawat dalam membuat keputusan dan melakukan
tindakan yang mempunyai dasar/rasional hasil penelitian yang kuat.
Evidence-based practice merupakan prioritas utama bagi pemimpin
keperawatan di organisasi pelayanan kesehatan di negara maju (Hart et al.,
2008). Perawat dalam tatanan klinis harus menggunakan evidence-based
practice dan penelitian untuk mempertajam keterampilan klinis mereka,
mengembangkan dan menerapkan standar operasional prosedur, melaksanakan
intervensi keperawatan yang efektif, dan mengembangkan rencana perawatan
untuk mengoptimalkan keberhasilan perawatan pada pasien. Oleh karena itu,
dalam penerapan evidence-based practice dalam pemberian asuhan
keperawatan diperlukan perawat yang profesional dan kompeten.
Pada kenyataannya, penerapan evidence-based practice tampak masih
berfokus di kota-kota besar baik di dalam maupun di luar negeri. Berdasarkan
studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Jatinangor Kabupaten
Sumedang, pemberian asuhan keperawatan oleh perawat dan bidan belum
menerapkan evidence based practice. Beberapa faktor menjadi pendukung
adanya fenomena tersebut. Namun dari berbagai faktor yang terkaji, terdapat
salah satu faktor utama yang mendukung fenomena pada penelitian ini yaitu
perawat dan bidan kurang terpapar dengan konsep evidence-based practice.
Dalam konsep pendidikan keperawatan di Indonesia, sejak menempuh
jenjang pendidikan keperawatan, perawat dan bidan sudah dituntut untuk
berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan
menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan
keperawatan (Simamora, 2009). Akan tetapi, kondisi lingkungan kerja yang
tidak menerapkan evidence-based practice dalam pemberian asuhan
keperawatan, dapat menyebabkan perawat dan tenaga kesehatan lainnya lupa
dengan kompetensi penerapan evidence-based practice.
a. Tahap Pengkajian
Pada tahap ini, perawat mengumpulkan informasi untuk mengkaji
kebutuhan pasien dari berbagai sumber. Informasi dapat diperoleh melalui
7
wawancara dengan pasien, anggota keluarga, perawat yang lain, atau tenaga
kesehatan yang lain dan juga dapat melalui rekam medis, dan observasi.
Masing-masing sumber tersebut berkontribusi secara unik terhadap hasil
pengkajian secara keseluruhan. Hasil penelitian yang dapat digunakan dapat
berupa hal yang terkait dengan cara terbaik untuk mengumpulkan informasi,
tipe informasi ap ayang perlu diperoleh, bagaimana menggabungkan seluruh
bagian data pengkajian, dan bagaimana meningkatkan akurasi pengumpulan
informasi. Hasil penelitian juga dapat membantu perawat dalam memilih
alternative metode atau bentuk untuk tipe pasien, situasi maupun pada tempat
pelayanan tertentu.
Pengkajian saat pasien masuk dirumah sakit mengidentifikasi
kebutuhan pasien, membantu pemberi layanan obstentri dalam
menentukan diagnosis yang tepat, dan memastikan asuhan perawatan yang
tepat diberikan. Waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi pengumupulan
data pasien masuk rumah sakit dan kedalaman data yang dikumpulkan
harus berdasarkan kondisi pasien. Misalnya, jika ibu senang berbicara,
tersenyum, dan tidak dalam keadaan nyeri, pengkajiaan komprehensif dari
kepala ke kaki haru dilakukan. Jika ibu mengeluh dan menggerutu dan
memberi tahu bahwa bayinnya akan lahir, pengkajian dapat meliputi
pemeriksaan dalam dan menghubungi bidan saat mempersiapkan segala
sesuatu untuk proses melahirkan.
Jika perawat menerima telepon yang memberi tahu perawat bahwa
pasien akan datang, anda harus mulai mengumpulkan data dengan
meninjau rekam medis prenatal pasien. Data tembahan dapat
dikumpulkansetelah pasien tiba, jika waktu memungkinkan, melalui
skrining fisik, psikologis,dan sosial. Waktu yang dibutuhkan untuk
melengkapi dan mendokumentasikan pengkajian dapat bergantung pada
protocol rumah sakit. Kemudian, rencana perawatan dikembangkan
berdasarkan diagnose medis, diagnose keperawatan, dan kebutuhan yang
diungkapkan pasien. Rencana keperawatan ini harus dievaluasi dan
direvisi secara kontinu untuk menggambarkan perubahan kebutuhan
pasien.
8
b. Tahap penegakkan diagnosis keperawatan
Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah hal yang
terkait membuat diagnosis keperawatan secara lebih akurat dan frekuensi
terjadinya masing-masing batasan karaktersitik yang terkait dengan suatu
diagnosis keperawatan.
c. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain
hasil penelitian yang mengindikasikan intervensi keperawatan tertentu
yang efektif untuk diaplikasikan pada suatu budaya tertentu, tipe dan
masalah tertentu, dan pada pasien tertentu.
b. Tahap intervensi / implementasi
Idealnya, perawat yang bertanggung jawab akan melakukan
intervensi keperawatan yang sebanyak mungkin didasarkan pada hasil-
hasil penelitian.
c. Tahap evaluasi
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan untuk menilai apakah intervensi
yang dilakukan berdasarkan perencanaan sudah berhasil dan apakah
efektif dari segi biaya. Hasil penelitian yang dapat digunakan pada tahap
ini adalah hal yang terkait keberhasilan ataupun kegagalan dalam suatu
pemberian asuhan keperawatan.
9
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 105 ibu yang memiliki bayi usia 0-4
bulan.
2. Intervention
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0
sampai dengan 4 bulan untuk mengetahui pemberian ASI eksklusif, dan
bayinya yang usia 0 - 4 bulan untuk mengetahui pertumbuhan bayi yang
berjumlah 105 orang terdiri dari 51 orang yang diberi ASI eksklusif dan 54
orang yang tidak diberi ASI eksklusif.
3. Comparison
1) Jurnal ”Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Status Gizi Dan
Perkembangan Bayi Di Puskesmas Trucuk I”
Hasil :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI
Eksklusif dengan status gizi dan perkembangan bayi usia 6-12 bulan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik. Analisis
bivariat menggunakan chi square dan multivariat regresi logistik. Hasil
penelitian ini menunjukkan ASI eksklusif berpengaruh terhadap status gizi bayi
dengan nilai OR 21,317. Artinya, ibu yang memberikan ASI tidak eksklusif
beresiko 21,3 kali memiliki bayi dengan status gizi kurang. Demikian pula studi
di Kenya menunjukkan terjadi peningkatan risiko gizi ketika makanan pelengkap
diberikan lebih awal (Amsalu&Tigabu, 2008.)
Tingkat pendidikan ibu tidak berpenga- ruh secara signifikan terhadap
status gizi bayi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nilakesuma
(2013) menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat
pendidikan ibu dengan status gizi. Tidak berpengaruhnya tingkat pendidikan
ibu terhadap status gizi bayi dimungkinkan karena semakin banyaknya
informasi yang dapat diperoleh ibu dari berbagai sumber sehingga tidak harus
melalui jalur formal ibu dapat mengaksesnya.
10
Hasil :
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional
analitik. Populasi dalam penelitian 62 bayi berumur 6-12 bulan. Jumlah
sampel penelitian sebanyak 54 subjek. Cara pengambilan sampel
menggunakan tehnik non probability sampling dengan metode purposive
sampling. Penelitian dilakukan di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar karakteristik
berdasarkan umur 20-35 tahun sebanyak 90,7%, pendidikan dasar sebanyak
53,7%, jumlah anak 2-4 sebanyak 64,8% dan pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga sebanyak 64,8%. Hasil uji Chi-Square 0,000 sehingga dapat
disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian ASI ekslusif
terhadap perkembangan bayi. Anak yang mendapatkan ASI sejak dini
umumnya mengalami perkembangan dengan cepat dibandingkan dengan anak
yang hanya mendapatkan susu formula karena pada anak yang hanya
mendapatkan susu formula biasanya mengalami perkembangan yang kurang
atau terlambat dan akan mempengaruhi kualitas anak. Hal ini disebabkan
karena ibu sibuk bekerja, bentuk payudara menjadi tidak indah, ASI tidak
cukup, ASI tidak keluar, serta susu formula itu dianggap lebih praktis. Padahal
seorang ibu mempunyai kewajiban yang penting yaitu dengan mendidik
anaknya melalui pemberian ASI yang merupakan hak dari anak yang akan
berpengaruh terhadap perkembangan anak
4. Outcome
11
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
ASI ekslusif sebaiknya tetap diberikan pada bayi sejak lahir sampai usia 6
bulan karena bayi akan tumbuh lebih sehat dan cerdas.Petugas kesehatan
hendaknya mempromosikan pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil dan
inisiasi menyusui dini (IMD) pada ibu melahirkan agar ibu termotivasi
memberikan ASI eksklusif secara dini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Hapsari, Elsi S.Kp, M.S., D.S. Pengantar Evidance Based Nursing. Jurnal
Blok 1.1
Lobiondo Wood, Geri. Evidence Based Practice : for Nursing and Health Care
Quality Improvement. China: Elsevier
13
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/33a90808d560b3073328c6b077fd63ca.p
df.
14