Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK II

TEPID SPONGE

KELOMPOK III

RIDHA TRI ROHYANI 175070209111003


PRASETIYO TENTREM SUBEKTI 175070209111012
ANJAR SATRIA 175070209111018
RACHMAT FAJAR NOOR KUSUMA 175070209111031
YUNITA SARI 175070209111042
RONI HENGKI 175070209111054
I KADE ADI GUNAWAN 175070209111064
AGUS SAPUTRA 175070209111071
AAN TRISNAYANTI 175070209111078

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
TERAPI TEPID SPONGE

A. LATAR BELAKANG
Anak adalah masa depan suatu bangsa. Untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal seorang anak harus senatiasa dalam keadaan sejahtera. Sebaliknya bila
seorang anak berada dalam kondisi kurang atau bahkan tidak sejahtera dapat dipastikan
akan mengalami gangguan tumbuh kembang yang pastinya berdapak terhadap kualitas
hidupnya dimasa yang akan datang.anak yang setatus kesehatannya sering terganggu
kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang lemah dan tidak siap untuk mengemban tugas
sebagai agen penerus bangsa. ( Bidulp, dalam Damayanti, 2008 )
Banyak faktor dapat menyebabkan seorang anak terganggu kesejahteraannya,
faktor penyakit yang dialami menjadi salah satu penyebab terbanyak dalam
kesejahteraan seorang anak. Indonesia yang termasuk dalam daerah beriklim tropis
dimana faktor cuaca dewasa ini sulit untuk ditebak atau keadaan ekstrim bisa terjadi
sewaktu waktu dari cuaca panas berubah secara derastis menjadi hujan lebat atau hal
yang sebaliknya dari hujan lebat berubah menjadi panas menjadi faktor yang cukup
signifikan dirasakan oleh tubuh untuk secara cepat beradaptasi dalam hal ini anak-anak
terutama dengan usia dibawah 5 tahun tentunya menjadi lebih beresiko untuk terjadi
distress yang berdapak terhadap gangguan termoregulasi tubuh ( hipotermi ataupun
hipertermi ) serta terjadinya infeksi akibat menurunnya sistem imunitas tubuh.
Peningkatan suhu tubuh pada anak sangat dipengaruhi oleh fisiologi organ
tubuhnya, karena luas permukaan tubuhnya relatif kecil dibandingkan pada orang
dewasa, menyebabkan ketidakseimbangan organ tubuhnya. Peningkatan suhu tubuh
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, letargi, penurunan nafsu makan
sehingga asupan gizi berkurang termasuk kejang yang mengancam hidupnya lebih lanjut
dapat menyebabkan terganggunya proses tumbuh kembang anak. ( Reiga, 2010 )
Demam pada anak merupakan hal yang cukup banyak dikeluhkan orang tua di
praktek dokter hingga ruang gawat darurat ( UGD ) anak. Meliputi 10 – 30 % dari jumlah
kunjungan. Demam membuat orang tua maupun pengasuh menjadi risau. Hasil penelitian
menunjukan 80 % orangtua fobia terhadap demam. ( Kania, 2010 )
Pemberian obat antipiretik merupakan terapi farmakologis yang diberikan pada
febris ( demam ) secara definitif tindakan ini merupakan terapi definitif pada klien dengan
demam, selain farmakologis terdapat pula terapi fisik yang bisa menjadi pilihan dalam
upaya menurunkan demam. Dalam hal efektifitas pemberian obat antipiretik merupakan
pilihan utama dalam demam dan sangat berguna pada pasien beresiko.
Pemberian kompres hangat dengan teknik blok aksila merupakan terapi fisik yang
paling sering digunakan. Selain teknik kompres hangat blok aksila terdapat terapi fisik lain
yaitu Tepid Sponge. Tepid sponge dengan teknik yang benar dapat menurunkan demam
lebih cepat 15 menit daripada hanya pemberian obat antipiretik. (Alves, 2008 )
B. DEFINISI
a. DEMAM
Demam adalah kenaikan suhu tubu yang ditengahi oleh kenaikan titik ambang
regulasi panas hipotalamus. Pusat regulasi /pengaturan panas hipotalamus
mengendalikan suhu tubuh dengan menyeimbangkan sinyal sinyal dari reseptor
neuronal perifer dingin dan panas. Faktor pengatur lainnya adalah suhu darah yang
bersirkulasi pada hipotalamus. Integrasi ini berusaha mempertahankan agar suhu
di dalam tubuh normal pada titik ambang 370 C atau ( 98,60 F) dan sedikit berkisar
antara 10 – 1,5 0 C. Suhu aksila mungkin 10 C lebih rendah daripada suhu tubuh,
sebagian karena vasokonstriksi kulit dan suhu oral mungkin rendah palsu karena
adanya pernafasan yang cepat. ( Nelson, 2000 )
Demam memiliki arti naiknya suhu tubuh diatas batas normal, dapat disebabkan
oleh kelainan otak itu sendiri atau oleh bahan –bahan toksik yang mempengaruhi
pusat pengaturan temperatur. Banyak protein dan beberapa zat tertentu lainnya,
terutama toksin polisakarida yang dilepaskan oleh bakteri dapat menyebabkan
peingkatkan set-point termostat hipotalamus. Zat yang menimbulkan efek seperti
ini disebut dengan pirogen. Pirogen yang dilepaskan oleh bakteri toksik atau
pirogen yang dilepaskan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan
demam selama keadaan sakit. Ketika set-point pusat pengaturan temperatur
hipotalamus meningkat lebih tinggi dari tingkat normal, semua mekanisme untuk
meningkatkan suhu tubuh akan bekerja termasuk perubahan panas dan
peningkatan pembentukan panas. Dalam beberapa jam setelah set-point
ditingkatkan kederajat temperatur yang lebih tinggi temperatur tubuh juga akan
mendekati tingkat ini sehingga akan terjadi demam. ( Guyton and Hall, 1997 )

b. TEPID SPONGE
Tepid sponge merupakan kombinasi antara teknik blok aksila dengan seka,
teknik ini menggunakan tekni blok tidak hanya disatu tempat saja melainkan
langsung dibeberapa tempat yang memiliki pembuluh darah besar. Selain itu masih
ada perlakuan tambahan yaitu memberikan seka di beberapa area tubuh sehingga
perlakuan yang diterapkan pada pasien pada teknik ini aka semakin komplek dan
rumit dibandingkan dengan teknik yang lain. Namun dengan teknik blok yang
langsung diberikan diberbagai tempat ini akan memfasilitasi penyampaian sinyal ke
hipotalamus lebih gencar. Selain itu pemberian seka akan mempercepat pelebaran
pembuluh darah perifer akan memfasilitasi perpindahan panas dari tubuh ke
lingkungan sekitar yang semakin mempercepat turunnya demam. ( Reiga, 2010 )

Tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan


teknik blok pada pembuluh darah besar superficial dan teknik seka. Telah diuji
diberbagai negara dengan hasil yang bervariasi. Namun fakta menunjukkan bahwa
pemberian acetaminophen yang diiring dengan pemberian hydroterapi tepid
sponge memiliki keunggulan dalam mempercepat penurunan suhu anak dengan
demam pada satu jam pertama dibandingkan dengan anak yang hanya diberi
acitaminophen saja. ( Wilson, 1995 )

C. TUJUAN TEPID SPONGE


Tujuan utama dari tepid sponge adalah untuk membantu menurunkan suhu tubuh
anak khususnya dengan demam
D. MANFAAT TEPID SPONGE
Menurut Janis ( 2010 ) manfaat dari pemberian tepid sponge adalah menurunkan
suhu tubuh yang sedang mengalami demam, memberikan rasa nyaman, mengurangi
nyeri dan ansietas yang diakibatkan oleh penyakit yang mendasari demam. Tepid
sponge juga bermanfaat pada anak yang mengalami kejang demam dan penyakit liver.
( Wilson, 1995 )
E. TEKNIK TEPID SPONGE
a. Persiapan
1. Handuk / saputangan
2. Selimut
3. Baju mandi ( jika ada )
4. Perlak
5. Handscheon
6. Thermometer
7. Bak berisi air hangat

b. Pelaksanaan
1. Mengkaji kondisi klien ( tanda vital meliputi Tekan Darah, Nadi, Respirasi Rate,
dan Suhu Tubuh )
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan pada klien
3. Membawa peralatan mendekat ke pasien
4. Menutup pintu dan jendela sebelum memulai prosedur
5. Mencuci tangan
6. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
7. Menempatkan perlak dibawah klien
8. Memakai sarung tangan
9. Membuka pakaian klien dengan hati – hati
10. Mengisi bak dengan air hangat. Suhu air 280 – 320C. (Alve et all, 2008)
11. Memasukkan handuk/ saputangan kedalam bak
12. Memeras handuk/saputangan dan menempatkan handuk/saputangan pada
dahi, ketiak dan selangkangan.
13. Mengusap bagian extrimitas klien selama 5 menit kemudian bagian punggung
selama 5 – 10 menit.
14. Memonitor respon klien
15. Mengganti pakaian klien dengan pakaian yang tipis dan menyerap keringat

16. Mengganti sprei ( bila memungkinkan ) dan membereskan peralatan yang telah
dipakai
17. Mendokumentasikan tindakan dan tanda vital meliputi Tekan Darah, Nadi,
Respirasi Rate, dan Suhu Tubuh sesudah tindakan
F. EVALUASI TERHADAP TEPID SPONGE
Seiring dengan benyaknya penelitian yang dilakukan dan evaluasi terhadap tepid
sponge didapatkan beberapa hasil terkait dengan pemberian tepid sponge terhadap
anak khususnya dengan deman dengan usia dibawah 5 tahun.
Dari sebuah jurnal The Efficaccy of tepid sponge bathing to reduce fever in young
children, Am J Emerg Med. 1997 Mar;15(2):188-92 menyatakan tepid sponge pada anak
demam meningkatkan ketidaknyamanan / distress, dan keefektifan dalam menurunkan
demam tidak terbukti.
Daari penelitian yang dilakukan oleh Claire Ives - Medical Student dari Institusi:
Manchester University , Date Submitted: 7th July 2006 Last Modified: 19th July 2006
menyebutkan pula bahwa tujuan utama intervensi yang seharusnya dilakukan adalah
mengurangi ketidak nyamanan dari anak di mana hal ini sangat sulit untuk diukur pada
anak yang sangat kecil. Di sampaikan pula bahwa tepid sponge bisa diberikan bersama
dengan pemberian paracetamol selama anak tidak mengalami stress akbibat tepid
sponge. Yang harus diingat adalah demam merupakan respon imun yang memerlukan
intervensi. Jika sampai anak mengalami stress jangan sampai hanya karena hendak
mengurangi kecemasan orang tua. Oleh www.nice.org.uk tepid sponge merupakan
salah satu terapi yang tidak direkomendasikan untuk diberikan.

G. KESIMPULAN
Dari berbagai bukti penelitian yang ada hendaknya sebagi tenaga kesehatan
hendaknya kita mampu memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan hasilnya
tanpa mengakibatkan rasa ketidaknyaman. Dalam usaha mengurangi demam
hendaknya teknik tepid sponge boleh diberikan tetapi bukan menjadi pengganti terapi
namun dapat diberikan bersamaan dengan pemberian terapi farmakologi pengurang
demam.
Referensi :

Mohammad ali hamid,Tesis “keefektifan teknik tepid sponge yang dilakukan ibu dalam
menurunkan demam pada anak “, universitas sebelas maret surakarta 2011
http://www.The efficacy of tepid sponge bathing to reduce fever in young children. -
PubMed - NCBI.htm
http://www.BestBets Tepid sponging in the febrile child.htm
http://www.nice.org.uk/donotdo/tepid-sponge-is-not-recomended-for-the-treatment-
of-fever
Tepid sponging in the febrile child
 Report By: Claire Ives - Medical Student
 Search checked by Claire Ives - Medical Student
 Institution: Manchester University
 Date Submitted: 7th July 2006
 Last Modified: 19th July 2006
 Status: Blue (submitted but not checked)

Three Part Question


[In febrile children under the age of 12] is [tepid sponging effective at reducing the
temperature] [compared with no tepid sponging at all]

Clinical Scenario
A 6 month old child arrives in the emergency department distressed (crying) with a fever
of 38.5°c, she received oral Paracetamol treatment to reduce the temperature but the
mother asks if there is anything else that could possibly be done to cool her child down as
she is worried the high temperature may cause a febrile convulsion.

Search Strategy
OVID Medline <1966-June week 3 2006>
EMBASE < 1980 to 2006 week 26>
CINAHL <1982 to June week 5 2006>
The Cochrane Library 2006
Paediatric filter applied
([febrile seizure.mp. OR exp Febrile Convulsion/ OR febrile fit.mp. OR exp SEIZURE/ or
seizure.mp. OR fit.mp.] AND (tepid adj sponging).mp. OR sponging.mp. OR colling.mp.
or exp COOLING/ OR bath$.mp. or exp BATH/ OR tepid spong$.mp. OR (cool adj
down).mp. OR spong$.mp.) AND (temperature.mp. OR exp TEMPERATURE/ OR exp
BODY TEMPERATURE/ OR exp FEVER/)
Search Outcome
Medline: 33 papers found
EMBASE: 36 papers found
CINAHL: 29 papers found
Cochrane Library: 1 relevant paper found
4 relevant papers found; 1 from Cochrane Library, 1 from CINAHL and 2 from references form other articles.
When randomised controlled trial filter applied:
Medline: 12 papers found
EMBASE: 18 papers found
CINAHL: 6

Relevant Paper(s)
Study type
Author, date
Patient group (level of Outcomes Key results Study Weaknesses
and country
evidence)
Selective use of tepid
sponging in the
emergency dept in febrile
Donahue,
Educational children with temp <40°c. Low grade evidence only one authors
A.M.
paper. If the high set point is the opinion.
1983
cause of the fever
antipyretic drug therapy
should be instituted first.
Clarita, R. & Data gathered over 11 There was a Doesn't mention childrens exact ages
Prospective Temp reduction due to
Pacis week period in 1986. significant reduction in demographics just says toddlers,
cohort. sponging
1986 45 patients 15 in each in temperature in the infants etc. Researcher not blinded to
Study type
Author, date
Patient group (level of Outcomes Key results Study Weaknesses
and country
evidence)
treatment group. 16 medicated and non- investigation. Doesn't say how long
infants, 13 toddlers, 9 medictaed groups carried out the treatment of sponging
preschoolers, 7 from the pre-treatment for. No inclusion or exclusion criteria.
schoolers. to post-treatment Says looking at 3 different methods of
period. tepid sponging these are not described
Non-Medicated P<0.001 anywhere in the article. The details of
how much medication the patients in
the medicated group had are not
documented. Also some of the patients
Medicated P<0.01 took aspirin which is not
recommended for antiptyretic use in
children anymore.
1 study (small) no
significant difference
Physical method vs drug
in number children
placebo
without fever after 1
7 randomised and quasi hr.
randomised controlled 2 studies, higher
Meremikwu, On occasions just says physical
trials comparing proportion of children
M. and Oyo- Cochrane Antipyretic drug vs method of cooling but doesn't explain
physical methods with without fever at 1 hr
Ita, A. Review antipyretic and physical what the method is. Small number of
with a drug placebo or with combination
2002 method. studies included
no treatment in children (n=125, RR 11.76;
with a fever. 95%Ci 3.39 to 40.79)
3 trials, more adverse
Proportion with adverse events in sponging
events group than in
paracetamol alone
Study type
Author, date
Patient group (level of Outcomes Key results Study Weaknesses
and country
evidence)
group. (RR 5.09;95%
CI 1.56 to 16.60)
7 studies reported
statistical significance
Paracetamol vs sponging
in 3 studies
paracetamol better.
5 studies found 3
Antipyretic and sponging reported with
vs sponging alone statistical significance
Watts, R. combination better Different methods of rating discomfort
10 studies randomised
Robertson, J. Systematic 8 studies found 4 used therefore difficult to compare
or quasi-randomised
2003 Review Antipyretic and sponging reported with results. Published and unpublished
trials.
Australia vs antipyretic alone statistical significance research was used.
combination better.
2 out of the 5 studies
that measured
Discomfort due to discomfort found with
sponging statistical significance
that sponging caused
more discomfort.

Comment(s)
2 articles that appeared relevant from the abstracts did not arrive in time (references below). The primary purpose for intervening should be to
decrease the child's discomfort this is difficult to measure especially in the very young. It appears that sponging can have a role to play in
conjunction with paracetamol so long as the child is not distressed by the intervention. It must be remembered that a fever is an immunologic
response that needs intervention if the child is distressed it must not be reduced merely to reduce parental anxiety.

Clinical Bottom Line


A balance must be found between the need to decrease the febrile child's temperature and distress. Tepid sponging can have a role to play in
fever reduction together with paracetamol but should not be used as a substitute.

References
1. Donahue, A.M Tepid sponging Journal of Emergency Nursing. 9(2) 1983, p78-82.
2. Clarita, R. & Pacis A comparison of 3 methods of temperature control. ANPHI Papers. Vol 21(2) 1986 Jul-Dec, p20-28.
3. Meremikwu, M. & Oyo-Ita, A Physical methods for treating fever in children (Review). The Cochrane Library. Issue 2 2006
4. Watts, R. Robertson, J. & Thomas, G Nursing management of fever in children: A systematic review. International Journal of Nursing
Practice. Vol 9 2003, S1-8.

Anda mungkin juga menyukai