Anda di halaman 1dari 4

Contoh Kasus yang Menerapkan Berpikir Kritis

“Akan mengambil tindakan namun terhalang otoritas”


A adalah seorang perawat disuatu rumah sakit, sedang B adalah pasien. Pasien B tiba-tiba mengalami
demam tinggi. Pasien B meminta obat penurun panas pada perawat A. Sebenarnya, perawat A ingin
membantu tetapi ia tidak bisa melakukan itu tanpa perintah atau resep dokter, sedangkan dokter tidak
berada di tempat.

Pembahasan Contoh Kasus Berpikir Kritis


1. Rumusan masalah
Apakah perawat A harus memberikan obat penurun panas untuk menolong pasien B atau
tidak?
2. Argumen
Hipertemi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami peningkatan suhu tubuh diatas
37,8 derajat celcius peroral atau 38,8 derajat celcius perrektal karena factor eksternal. (Carpenito,
1995)
Perawat harus melakukan tindakan dasar atau melakukan pertolongan pertama pada pasien
agar kondisi pasien tidak menjadi lebih parah. Jika tidak segera ditolong bisa menyebabkan
kondisi yang lebih parah dan bisa berakibat fatal. Kemudian setelah itu perawat sesegera
mungkin menghubungi dokter agar mendapatkan perintah untuk melakukan proses penanganan
pasien selanjutnya.
3. Deduksi
Pada pasien yang menderita hipertermi, sebaiknya perawat melakukan tindakan pertolongan
dasar yaitu, pemeriksaan fisik dan TTV pasien (suhu, tekanan darah, pernapasan, dan denyut
nadi), pasien dianjurkan banyak minum air, memberikan kompres hangat, memantau status
hidrasi pasien, dan setelah melakukan pertolongan dasar kepada pasien perawat segera
menghubungi dokter.
4. Induksi
Pertolongan dasar seperti pemeriksaan fisik dan TTV pasien (suhu, tekanan darah,
pernapasan, dan denyut nadi), pasien dianjurkan banyak minum air, memberikan kompres
hangat, memantau status hidrasi pasien, harus dilakukan oleh perawat jika menghadapi pasien
dengan kasus hipertermi dan segera menghubungi dokter jika dokter tidak berada ditempat.
5. Evaluasi
1) Melakukan pertolongan dasar tanpa menghubungi dokter
Positif :
(a) Kondisi pasien akan lebih cepat membaik dan hipertermi yang diderita pasien tidak akan
mnejadi lebih parah.
(b) Tidak akan membahayakan jiwa pasien.
Negatif :
Pasien tidak tertangani dengan sempurna karena penanganan yang dilakukan masih sangat dasar
(setengah-setengah.
2) Melakukan pertolongan dasar kemudian menghubungi dokter
Positif :
(a) Dokter dapat langsung memberikan perintah untuk menginjeksi atau memberikan obat kepada
pasien.
(b) Waktu dan tenaga yang dibutuhkan lebih efisien, karena penanganan yang dilakukan tidak harus
menunggu kedatangan dokter melainkan melalui perintah dokter lewat telepon.
(c) Pasien dapat langsung diinjeksi atau diberi obat atau ditolong atau ditangani tanpa harus
menunggu kedatangan dokter.
(d) Mempercepat pemulihkan kondisi pasien.
Negatif :
(a) Jika kasus tersebut terjadi pada daerah terpencil yang alat komunikasi masih minim atau sulit,
maka penanganan pasien dapat tertunda.
(b) Harus mengeluarkan biaya untuk menghubungi dokter.
3) Menghubungi dokter terlebih dahulu untuk menerima perintah penanganan pasien
Positif :
Dokter dapat member perintah untuk menagani pasien meski melalui telepon.
Negatif :
(a) Waktu dan tindakan kurang efesien karena pasien belum mendapatkan pertolongan dasar dari
perawat.
(b) Harus mengeluarkan biaya
4) Menunggu kedatangan dokter
Positif :
(a) Penanganan pasien dapat lebih intensif dan akurat.
(b) Ketika dokter datang bisa langsung meresepkan atau memberikan obat atau injeksi untuk pasien.
Negatif :
(a) Jika dokter berada pada jarak yang jauh dan tidak bisa segera datang, maka kondisi pasien bisa
menjadi semakin parah.
(b) Bisa membahayakan jiwa pasien dan berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan penanganan.
5) Melakukan pemberian obat secara langsung tanpa menunggu kedatangan dokter
Positif :
(a) Pasien tertangani dengan baik.
(b) Suplai obat-obatan bisa menurunkan hipertermi pada pasien.
Negatif :
(a) Perawat dapat disalahkan atau ditegur karena melakukan tindakan tanpa perintah dokter.
(b) Perawat tidak menghargai wewenang dokter.
(c) Perawat melanggar undang-undang.
6. Keputusan
Perawat harus memberikan pertolongan dasar seperti pemeriksaan fisik dan TTV pasien
(suhu, tekanan darah, pernapasan, dan denyut nadi), menganjurkan pasien banyak minum air,
memberikan kompres hangat, memantau status hidrasi pasien. Kemudian setelah itu perawat
segera menghubungi dokter yang bersangkutan agar perawat segera menerima perintah untuk
memberikan obat-obatan atau tindakan lain.

Anda mungkin juga menyukai