Anda di halaman 1dari 6

PROSES KEPERAWATAN DAN

BERFIKIR KRITIS
CRITICAL THINKING

Disusun oleh :

Atalia Putri Ayu SKP0123003


Bertha Putri Aprilian Dani SKP0123006
Dyah Ayu Ngurah Manik Indah Wulandari SKP0123008
Jesica Dini Florencia SKP0123012
Ni Made Ari Trisna Maharani SKP0123017
Sabrina Alifia Zahra SKP0123022
Eko Budi Prakoso SKP0123024
I Gede Handika Prasetya SKP0123025

Program Studi Sarjana 1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Kesehatan Kesdam IX/Udayana
2023/2024
CONTOH KASUS DALAM
PENERAPAN CRITICAL THINKING

“Pengambilan Tindakan Namun Terhalang Otoritas”

Di suatu IGD Rumah Sakit datang pasien dengan keluarganya, pasien tiba-tiba demam tinggi
dan meminta obat penurun panas. Sebelumnya keluarga pasien menjelaskan bahwa beberapa
hari lalu pasien mengalami kecelakaan dan terluka di bagian lengan. Sebenarnya, si perawat
ingin membantu tetapi ia tidak bisa melakukan itu tanpa perintah atau resep dokter, sedangkan
dokter tidak berada di tempat.

Pembahasan Contoh Kasus Berpikir Kritis

1. Rumusan masalah
Apakah perawat A harus memberikan obat penurun panas untuk menolong pasien B atau
tidak?

2. Argumen
Hipertemi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami peningkatan suhu tubuh diatas
37,8 derajat celcius peroral atau 38,8 derajat celcius perrektal karena factor eksternal. Perawat
harus melakukan tindakan dasar atau melakukan pertolongan pertama pada pasien agar
kondisi pasien tidak menjadi lebih parah. Jika tidak segera ditolong bisa menyebabkan
kondisi yang lebih parah dan bisa berakibat fatal. Kemudian setelah itu perawat sesegera
mungkin menghubungi dokter agar mendapatkan perintah untuk melakukan proses
penanganan pasien selanjutnya.

3. Deduksi
Pada pasien yang menderita hipertermi, sebaiknya perawat melakukan tindakan pertolongan
dasar yaitu, pemeriksaan fisik dan TTV pasien (suhu, tekanan darah, pernapasan, dan denyut
nadi), pasien dianjurkan banyak minum air, memberikan kompres hangat, memantau status
hidrasi pasien, dan setelah melakukan pertolongan dasar kepada pasien perawat segera
menghubungi dokter.
4. Induksi
Pertolongan dasar seperti pemeriksaan fisik dan TTV pasien (suhu, tekanan darah,
pernapasan, dan denyut nadi), pasien dianjurkan banyak minum air, memberikan kompres
hangat, memantau status hidrasi pasien, harus dilakukan oleh perawat jika menghadapi pasien
dengan kasus hipertermi dan segera menghubungi dokter jika dokter tidak berada ditempat.

5. Evaluasi
1) Melakukan pertolongan dasar tanpa menghubungi dokter
Positif :
(a) Kondisi pasien akan lebih cepat membaik dan hipertermi yang diderita pasien tidak
akan mnejadi lebih parah.
(b) Tidak akan membahayakan jiwa pasien.
Negatif : Pasien tidak tertangani dengan sempurna karena penanganan yang dilakukan
masih sangat dasar (setengah-setengah).

2) Melakukan pertolongan dasar kemudian menghubungi dokter


Positif :
(a) Dokter dapat langsung memberikan perintah untuk menginjeksi atau memberikan obat
kepada pasien.
(b) Waktu dan tenaga yang dibutuhkan lebih efisien, karena penanganan yang dilakukan
tidak harus menunggu kedatangan dokter melainkan melalui perintah dokter lewat
telepon.
(c) Pasien dapat langsung diinjeksi atau diberi obat atau ditolong atau ditangani tanpa
harus menunggu kedatangan dokter.
(d) Mempercepat pemulihkan kondisi pasien.
Negatif :
(a) Jika kasus tersebut terjadi pada daerah terpencil yang alat komunikasi masih minim
atau sulit, maka penanganan pasien dapat tertunda.
(b) Harus mengeluarkan biaya untuk menghubungi dokter.

3) Menghubungi dokter terlebih dahulu untuk menerima perintah penanganan pasien


Positif :
Dokter dapat member perintah untuk menagani pasien meski melalui telepon.
Negatif :
(a) Waktu dan tindakan kurang efesien karena pasien belum mendapatkan pertolongan dasar
dari perawat.
(b) Harus mengeluarkan biaya

4) Menunggu kedatangan dokter


Positif :
(a) Penanganan pasien dapat lebih intensif dan akurat.
(b) Ketika dokter datang bisa langsung meresepkan atau memberikan obat atau injeksi untuk
pasien.
Negatif :
(a) Jika dokter berada pada jarak yang jauh dan tidak bisa segera datang, maka kondisi pasien
bisa menjadi semakin parah.
(b) Bisa membahayakan jiwa pasien dan berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan
penanganan.

5) Melakukan pemberian obat secara langsung tanpa menunggu kedatangan dokter


Positif :
(a) Pasien tertangani dengan baik.
(b) Suplai obat-obatan bisa menurunkan hipertermi pada pasien.
Negatif :
(a) Perawat dapat disalahkan atau ditegur karena melakukan tindakan tanpa perintah dokter.
(b) Perawat tidak menghargai wewenang dokter.
(c) Perawat melanggar undang-undang.

6. Keputusan
Perawat harus memberikan pertolongan dasar seperti pemeriksaan fisik dan TTV pasien
(suhu, tekanan darah, pernapasan, dan denyut nadi), menganjurkan pasien banyak minum air,
memberikan kompres hangat, memantau status hidrasi pasien. Kemudian setelah itu perawat
segera menghubungi dokter yang bersangkutan agar perawat segera menerima perintah untuk
memberikan obat-obatan atau tindakan lain.
Dialog

K: permisi sus
P: iya ibu ada yg bisa saya bantu?
K: begini sus, ini adik saya baru habis kecelakaan 3 hari lalu, terus suhu tubuhnya meningkat
sejak beberapa menit yang lalu dan dia mengeluh nyeri pada luka di pergelangan tangan serta
gelisah dan keluar keringat dingin, kira kira adik saya kenapa ya sus?
P: sebentar ya ibu saya cek dlu (melakukan pemeriksaan suhu tubuh, kesadaran,) tadi sudah
sempat cek suhu tubuhnya dirumah bu?
K: sudah sus, td suhu tubuhnya 38,5
P: baik ibu, ini luka dibagian pergelangan tangan px karena apa ya ibu?
K: sebelumnya adik saya kecelakaan 3 hari yg lalu sus, dan tidak saya bawa ke klinik hanya
saya bersihkan biasa dirumah dan berikan obat seadanya.
P: baik ibu, sekarang suhu tubuh adik ibu 39,9. Saya permisi dulu untuk konfirmasi ke dokter
tindakan apa yg harus diberikan kpd adik ibu, dimohon tunggu sebentar ya ibu (lalu perawat
menelpon dokter)
P: permisi dok, saya perawat Dania yg bertugas di IGD pada siang ini, disini ada px X
dengan keluhan panas tinggi mencapai 39,9. dari 38,5 sebelumnya px mengalami kecelakaan
3 hari lalu dan terdapat luka di pergelangan tangan, luka tampak tidak bersih dan dari
pengakuan kluarga px, luka px hanya di berikan obat biasa dirumah. tindakan apa yg harus
saya lakukan dok?
D: baik dgn data yg saya terima px mengalami infeksi pd luka di pergelangan tangan, tolong
berikan perawatan luka dan berikan obat penurun panas, tunggu selama setengah jam dan
laporkan lagi bagaimana perkembangan tubuh px
P: baik dok, akan saya kerjakan (setelah menghubungi dokter perawat menghubungi pasien
untuk melakukan tindakan)
P: Permisi ibu, setelah saya konfirmasi ke dokter, bahwa px mengalami infeksi pada luka di
pergelangan tangan, untuk itu saya lakukan perawatan luka terlebih dahulu lalau saya berikan
obat penurun panas.
P: Adik saya bersihkan luka dan memberikan obat penurun panas, apakah adik bersedia?
X: Bersedia sus
P: Sebelum saya melakukan tindakan apakah adik ada pertanyaan?
X: Tidak sus
P: Baik kalau begitu saya ambil alat terlebih dahulu
(perawat pergi untuk mengambil alat, setelah mengambil alat perawat kembali ke ruangan)
P: Adik saya bersihkan dulu lukannya, tahan sebentar ya
X: Baik sus
( setelah melakukan tindakan)
P: Adik saya sudah selesai melakukan tindakan, sekarang saya akan memberikan adik obat
penurun panas yaa
X: Baik sus
(setelah pemberian obat penurun panas)
P: Adik tadi adik sudah minum obat penurun panas, sekarang adik istirahat ya supaya obat
nya bekerja, dan suhu tubuh adik kembali normal. Nanti saya cek lagi setelah 1 jam
X: Baik sus
(perawat keluar ruangan dan menghampiri keluarga pasien)
P: Ibu saya sudah selesai melakukan tindakan, sekarang px sedang istirahat tolong jangan di
ganggu ya ibu, supaya kondisi px segera normal
K: Baik suster
P: Apakah ibu ada pertanyaan?
K: Tidak sus
P: Baik kalau tidak ada pertanyaan saya permisi dulu, nanti kalau ada apa apa panggil
perawat saja ya

Anda mungkin juga menyukai