Anda di halaman 1dari 49

Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.

id tanpa izin

Tryout Bahas Perawat Terampil


Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

1. Seorang perawat akan melakukan pengecekan gula darah dan asam urat ketika pengajian atas
permintaan warga. Pada hari tersebut, perawat menepati janjinya untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan tersebut
Prinsip etik apa yang sudah diterapkan perawat?
A. Justice
B. Autonomy
C. Beneficence
D. Fidelity
E. Akuntabilitas

PEMBAHASAN:
d. fidelity
Fidelity artinya setia dan menepati janji atau kesepakatan yang telah dibuat perawat dengan
klien. Pada kasus, gambaran ini tampak dari perawat menepati janji untuk pengecekan
kesehatan sesuai kesepakatan sebelumnya

2. Seorang Laki-laki (45 tahun) dirawat di RSJ karena mengamuk dan memukul ibunya. Pasien
dirawat pertama kali dua tahun lalu karna mengamuk dan melempar barang-barang dirumah.
Saat umur 2 tahun kepala pasien pernah dijahit karna kecelakaan. Sewaktu SMP pasien juga
pernah mengkonsumsi NAPZA. Keluarga mengatakan seminggu yang lalu pasien memukul
ibunya karna tidak diberi uang jajan.
Apakah faktor presipitasi pada kasus diatas ?
A. Melempar barang
B. Kecelakaan
C. Mengkonsumsi NAPZA
D. Tidak diberi uang jajan
E. Kepala pernah dijahit

PEMBAHASAN:
DO : 1. pasien dirawat di RSJ karena mengamuk dan memukul ibunya.
2. Dua tahun lalu dirawat di RSJ untuk pertama kalinya karna mengamuk dan melempar
barang-barang dirumah.
3. Saat umur 2 tahun kepala pasien pernah dijahit karna kecelakaan
4. sewaktu SMP pasien juga pernah mengkonsumsi NAPZA
DS : keluarga mengatakan seminggu yang lalu pasien memukul ibunya karna tidak diberi uang
jajan.
Keyword nya untuk membedakan faktor predisposisi dan presipitasi dapat dilihat dari rentang
waktu nya.
Predispoisi : > 6 bulan (sudah lama kejadian nya)
Presipitasi : < 6 bulan (kejadian yang baru baru terjadi)
jawaban yang tepat adalah opsi D dengan data keluarga mengatakan seminggu yang lalu
pasien memukul ibunya karna tidak diberi uang jajan.
tinjauan opsi lain
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

3. Seorang ibu hamil (28 tahun) dengan G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke IGD karena
keluar lendir bercampur darah dari vagina. Pasien telah merasakan kontraksi sejak kemarin
dan 1 jam lalu semakin sering. Perawat akan melakukan pemeriksaan dalam. Sebelumnya
perawat memasang sampiran dan selimut pada pasien.
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat?
A. Autonomy
B. Confidentiality
C. Beneficience
D. Non maleficience
E. Accountability

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
Perawat akan melakukan pemeriksaan dalam untuk melihat pembukaan sudah sejauh mana,
sebelum melakukan pemeriksaan dalam, perawat memasang sampiran dan selimut pada
pasien
Maka prinsip etik yang diterapkan oleh perawat yaitu Confidentiality (menjaga
rahasia/privasi) pasien. Confidentiality (Kerahasiaan) adalah prinsip etik dimana perawat
harus mampu menjaga informasi pribadi dan privasi pasien.

4. Seorang perawat memberikan penyuluhan terkait keluarga berencana. Setelah penyuluhan


masing-masing peserta diberikan waktu untuk konsultasi terkait KB yang sesuai, namun
keputusan untuk melakukan KB atau tidak dikembalikan kepada masing-masing peserta. Apa
prinsip etik yang tidak diterapkan perawat?
A. Justice
B. Autonomy
C. Veracity
D. Fidelity
E. Akuntabilitas

PEMBAHASAN:
b. autonomy
Autonomy menekankan bahwa klien berhak menentukan intervensi untuk dirinya sendiri
setelah memperoleh penjelasan yang cukup terkait intervensi dan dalam kondisi sadar untuk
mengambil keputusan. Pada kasus, klien berhak memutuskan untuk berKB atau tidak, setelah
berkonsultasi.

5. Seorang perempuan (53 tahun) datang ke RS mengeluhkan nyeri dada seperti tertindih beban
berat dengan skala nyeri 8. Saat perawat mengukur TTV tiba-tiba pasien tidak sadar dan
dicurigai terjadi cardiac arrest. Saat dilakukan cek respon, pasien Unresponsive. Apakah
tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat adalah…
A. Membuka jalan napas (Airway)
B. Mengecek nadi karotis
C. Mengaktifkan Code Blue
D. Melakukan kompresi dada
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

E. Memeriksa pernapasan (Breathing)

PEMBAHASAN:
rosedur Resusitasi Jantung Paru (RJP) (AHA, 2015) :
1. Pastikan 3A (Aman diri, lingkungan, pasien) > setting RS : gunakan APD
2. Cek kesadaran/respon pasien (AVPU) > Unresponsive
3. Panggil bantuan emergency > setting RS : Aktifkan Code Blue
4. Cek nadi karotis sembari membuka jalan napas (Airway) dan periksa pernapasan
(Breathing)
5. Lakukan kompresi dada dengan rasio kompresi dan ventilasi 30:2 (jika pasien
unresponsive, tidak teraba nadi karotis, dan tidak ada napas)
Sehingga, tindakan keperawatan yang tepat dilakukan setelah perawat melakukan cek respon
pasien dan pasien Unresponsive adalah mengaktifkan Code Blue

6. Perawat melakukan kunjungan rumah seorang perempuan (35 tahun) sering mengalami KDRT
oleh suaminya sejak usaha suami gulung tikar 2 bulan lalu. Klien mengatakan suami mudah
marah, sering memukul isteri, dan berbicara kasar kepada anaknya yang berusia 5 tahun. Klien
sudah lelah menghadapi sikap suami dan tidak mengetahui harus berbuat apa.
Tindakan keperawatan apa yang tepat dilakukan oleh perawat?
A. Memberikan konseling kepada keluarga mengenai konsep marah
B. Mengidentifikasi perilaku berisiko suami serta merujuknya untuk melakukan terapi
individu
C. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai tanda gejala penganiayaan
D. Memberikan pendidikan kesehatan terkait komunikasi yang baik
E. Membawa suami ke pusat rehabilitasi

PEMBAHASAN:
Data fokus:
• Seorang perempuan (30 tahun) mengatakan sering mengalami kejadian KDRT yang
dilakukan oleh suaminya. Hal ini terjadi saat usaha suami gulung tikar
2 bulan yang lalu.
• Suami mudah marah, sering memukul isteri, dan berbicara kasar kepada anaknya yang masih
berusia 5 tahun.
• Isteri mengatakan sudah lelah menghadapi sikap suami yang seperti ini dan tidak
mengetahui harus berbuat apa.
Berdasarkan kasus diatas, tindakan keperawatan yang dapat dilakukan kepada keluarga yaitu
mengidentifikasi perilaku berisiko suami serta merujuknya untuk melakukan terapi individu.
Dari sudut pandang keluarga, upaya dalam masalah rumah tangga yang dapat menimbulkan
maladaptasi keluarga dengan keterlibatan keluarga dalam strategi koping disfungsional
seperti mengkambinghitamkan anggota keluarga, masalah komunikasi dalam keluarga
sehingga menimbulkan konflik keluarga. Oleh karena itu, perlu mengidentifikasi perilaku
berisiko suami serta merujuknya untuk melakukan terapi individu untuk mengendalikan
perburukan dan mencegah terjadinya hal yang lebih buruk.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

7. Seorang laki-laki (33 tahun) masuk IGD dengan internal bleeding karena kecelakaan. Pasien
mengeluh nyeri pada seluruh bagian perut, tampak pucat dan jejas di abdomen kiri atas,
distensi abdomen, tekanan darah 90/71 mmHg, frekuensi nadi 128x/menit, frekuensi napas
36x/menit, CRT >3 detik, Hb 10 gr/dl, pH 7,46, Pco2 33,3 mmHg, HCO3 23,2 mmHg.
Apakah masalah keperawatan pada pasien tersebut ?
A. Risiko Perdarahan
B. Risiko Syok
C. Kekurangan Volume Cairan
D. Perfusi Perifer Tidak Efektif
E. Nyeri Akut

PEMBAHASAN:
DS : Pasien mengeluh nyeri pada seluruh bagian perut.
DO : Pasien terlihat pucat, tampak jejas di perut kiri bagian atas, distensi abdomen, TD : 90/71
mmHg, N : 128 x/menit, RR : 36 x/menit, CRT > 3 detik, Hb :
10,9 gr/dl, pH: 7,46, pCO2 : 33,3 mmHg, HCO3 : 23,2 mmHg.
Faktor risiko yang terdapat pada kasus :
- Hipotensi : 90/71 mmHg
- Hipovolemia : pasien tampak pucat, Nadi : 128 x/menit
- Hipoksia : pucat, CRT > 3 detik, Hb : 10,9 gr/dl, AGD : Alkalosis Respiratorik
Sehingga, masalah keperawatan yang tepat pada pasien adalah Risiko Syok.
Definisi : Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh yang dapat
mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa (SDKI, 2016).

8. Seorang laki-laki (27 tahun) dirawat di ruang isolasi dengan konfirmasi kasus positif Covid 19.
Hasil pengkajian: Pasien mengeluh sesak napas, batuk berdahak, sakit kepala dan kehilangan
penciuman. Perawat akan melakukan nebulisasi kepada pasien sesuai dengan orderan dokter
Manakah tindakan yang tepat dilakukan perawat?
A. Menggunakan APD level 1 untuk nebulisasi pasien
B. Mendelegasikan kepada sejawat lain
C. Memberikan terapi oksigen terlebih dahulu
D. Menggunakan APD level 3 untuk nebulisasi
E. Menggunakan masker bedah selama proses nebulisasi

PEMBAHASAN:
Berdasarkan data diatas tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat adalah melakukan
nebulisasi dengan menggunakan APD level 3
Penggunaan APD pada Penanganan Covid 19 menurut Kemenkes:
1. Tingkat pertama untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum dimana
kegiatannya tidak menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang dipakai
terdiri dari masker bedah, gaun, dan sarung tangan pemeriksaan.
2. Tingkat kedua dimana tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas laboratorium yang
bekerja di ruang perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan
pengambilan sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka APD yang dibutuhkan
adalah penutup kepala, google, masker bedah, gaun, dan sarung tangan sekali pakai.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

3. Tingkat ketiga bagi tenaga kesehatan yang bekerja kontak langsung dengan pasien yang
dicurigai atau sudah konfirmasi Covid-19 dan melakukan tindakan bedah yang menimbulkan
aerosol, maka APD yang dipakai harus lebih lengkap yaitu penutup kepala, pengaman muka,
pengaman mata atau google, masker N95, cover all, sarung tangan bedah dan sepatu boots
anti air.

9. Seorang laki-laki (38 tahun) dibawa ke RS dengan fraktur Os. Nasal. Pasien tampak meringis,
nyeri hilang timbul mendenyut-denyut pada bagian hidung sehingga sulit untuk istirahat.
Skala nyeri 5, tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi napas 82x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 36,5 C. Besok pagi pasien direncanakan untuk dilakukan tindakan operasi
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat untuk pasien ?
A. Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan
B. Menjelaskan prosedur operasi yang akan dilakukan
C. Berkolaborasi dalam memberikan obat analgesic
D. Memodifikasi lingkungan untuk mendukung istirahat
E. Menganjurkan pasien mengatur posisi tidur yang nyaman

PEMBAHASAN:
DS : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul terasa cenut-cenut pada bagian hidung sehingga
sulit untuk istirahat, skala nyeri 5 (nyeri sedang).
DO : Pasien tampak meringis.
Masalah Keperawatan pada pasien adalah Nyeri Akut.
Sehingga, tindakan keperawatan yang paling tepat pada kasus pasien di atas adalah
berkolaborasi dalam memberikan obat analgesic untuk mengurangi nyeri yang dirasakan
pasien.

10. Seorang perempuan (30 tahun) dirawat dengan Neglected Dislocation Hip. Pasien mengalami
kecelakaan dan tidak dapat duduk sejak 5 bulan lalu dengan ROM terbatas. Pada area pinggul
terdapat luka tekan yang dangkal pada sebagian besar dermis dan pinggiran luka berwarna
marah muda.
Apakah klasifikasi luka decubitus pada pasien?
A. Derajat I
B. Derajat II
C. Derajat III
D. Derajat IV
E. Unstageable

PEMBAHASAN:
Klasifikasi luka dekubitus :
Derajat I : hilangnya kulit lapisan epidermis saja
- Area tampak kemerahan (eritema) yang tidak memucat karena tekanan
- Suhu kulit meningkat dibandingkan area sekitarnya
- Eritema berlanjut menjadi biru kehitaman/keabu-abuan
- Jaringan edema dan padat
Derajat II : hilangnya kulit lapisan epidermis dan sebagian dermis
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

- Kulit terbuka atau rusak


- Abrasi, lepuh, dan ulkus dangkal
- Edema terus berlanjut
- Bisa terjadi infeksi
Derajat III : hilangnya lapisan epidermis, dermis, dan jaringan subkutan
- Ulkus meluas ke jaringan subkutan
- Luka seperti lubang
- Nekrosis dan drainase berlanjut
- Infeksi berlanjut
Derajat IV : hilangnya lapisan epidermis, dermis, jaringan subkutan, fascia, otot, hingga tulang
terlihat
- Ulkus meluas ke otot hingga tulang
- Nekrosis dan drainasi terus berlanjut
Unstageable
- Luka tertutup oleh slough (kuning, coklat, abu, hijau) dan jaringan nekrotik di sekitar luka
- Luka tidak dapat dinilai dasar dan kedalamannya

11. Seorang laki-laki (45 tahun) dirawat di RS mengeluhkan dada berdebar-debar, sesak napas,
dan lelah ketika beraktifitas. Perawat segera melakukan pemeriksaan EKG dan hasil
menunjukkan irama teratur dan terdapat gelombang P seperti gergaji. Frekuensi nadi
112x/menit.

Apakah gambaran EKG pada pasien?


A. P inversi
B. ST elevasi
C. Atrial flutter
D. Atrial fibrilasi
E. Sinus aritmia

PEMBAHASAN:
Data fokus pada pasien:
- dada berdebar-debar, sesak napas, dan lelah ketika beraktifitas
- hasil EKG: irama teratur dan terdapat gelombang P seperti gergaji
- Frekuensi nadi 112x/menit
Gambaran EKG pada pasien adalah atrial flutter yaitu, dimana irama teratur, gelombag P
seperti gergaji dan frekuensi nadi 100-150 x/menit. Atrial flutter biasanya terjadi pada pasien-
pasien aritmia.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

12. Seorang perempuan (27 tahun) dibawa ke IGD dengan fracture terbuka femur dextra. Pasien
mengalami penurunan kesadaran, GCS 10, tekanan darah 85/60 mmHg, frekuensi nadi
115x/menit teraba lemah, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,5 C, CRT > 3 detik, akral dingin
dan basah, membrane mukosa kering. Pasien mengalami perdarahan arteri sebanyak 1200 cc.
Tindakan keperawatan yang tidak tepat pada pasien adalah..
A. Melakukan bebat tekan (bandaging)
B. Mereposisi fraktur pada pasien
C. Memberikan posisi syok
D. Memberikan terapi cairan intravena
E. Mengambil sampel darah untuk uji lab

PEMBAHASAN:
Faktor risiko yang terdapat pada kasus :
- Hipotensi : 85/60 mmHg
- Hipovolemia : Nadi : 115 x/menit teraba lemah, membrane mukosa kering
- Hipoksia : GCS : 10, CRT > 3 detik, akral dingin dan basah
- Perdarahan : 1200 cc
Masalah keperawatan yang tepat pada pasien adalah Risiko Syok

13. Seorang perempuan (25 tahun) dibawa ke RS mengeluhkan lemah akibat muntah dan diare.
Hasil pengkajian: sebelum dibawa ke RS, klien BAB 5x disertai dengan muntah sebanyak 3 kali.
Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, turgor kulit menurun dan membran mukosa
kering.
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat
A. Diare
B. Hipervolemi
C. Defisit nutrisi
D. Hipovolemi
E. Resiko ketidakseimbangan elektrolit

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Klien mengeluh lemah
- BAB 5x sebelum dibawa ke RS
- muntah sebanyak 3 kali
- Tekanan darah 90/60 mmHg
- nadi 100x/menit
- turgor kulit menurun dan membran mukosa kering.
Berdasarkan data pada kasus di atas masalah keperawatan prioritas pasien tersebut adalah
hipovolemia, yaitu peningkatan volume cairan intravaskular,
interstisial, dan/ atau intaseluler. Kata kunci diangkatkan diagnosa ini adalah : peningkatan
nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume urin, mukosa
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

kering dan turgor kulit menurun.

14. Seorang perempuan (25 tahun) post partum hari ke 4. Hasil pengkajian : pasien mengeluh Asi
tidak keluar, produksi ASI sedikit dan puting payudara ibu terbenam. Anak menolak menyusu
dan rewel, payudara terasa nyeri dan bengkak. Apakah tindakan keperawatan yang tepat
terhadap pasien?
A. Manajemen Nutrisi
B. Manajemen nyeri
C. Mengajarkan pelekatan yang benar saat menyusui
D. Mengajarkan perawatan payudara dengan teknik Hoffman
E. Mengajarkan pijat endorphine

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
pasien mengeluh Asi tidak keluar, produksi ASI sedikit, puting payudara ibu terbenam, anak
menolak menyusu dan rewel, payudara terasa nyeri dan bengkak. Dari data diatas, masalah
keperawatan yang diangkat yaitu menyusui tidak efektif.
Menyusui tidak efektif adalah kondisi dimana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan atau
kesukaran pada proses menyusu. Maka, salah satu tindakan yang dapat diberikan yaitu
perawatan payudara dengan teknik Hoffman. Teknik Hoffman merupakan salah satu cara
untuk memperbaiki puting susu yang terbenam atau puting susu datar.

15. Perawat melakukan kunjungan rumah ibu hamil. Pasien mengatakan dirinya cemas dan takut
karna sedang hamil besar anak pertamanya. Perawat melatih teknik relaksasi nafas dalam dan
meminta pasien mengulanginya. Perawat memberi pujian atas tidankan yang pasien lakukan.
Apakah teknik komunikasi yang sedang dilakukan oleh perawat ?
A. Menawarkan diri
B. Silence
C. Refleksi
D. Humor
E. Reward

PEMBAHASAN:
DS : pasien mengatakan bahwa dirinya cemas dan takut karna sedang hamil besar dan
beberapa hari lagi akan melakukan persalinan. pasien mengatakan ini merupakan anak
perama. berdasarkan data yang terdapat di kasus perawat mengajarkan pasien teknik
relaksasi nafas dalam dan pasien mampu mengulangi nya dengan baik dan benar. perawat
memberikan pujian atas apa yang telah dilakukan oleh pasien. teknik komunikasi yang sedang
dilakukan oleh perawat adalah memberikan penghargaan (reward).
Memberikan penghargaan (reward)
Menunjukkan perubahan yang terjadi pada klien adalah upaya untuk menghargai klien.
Penghargaan tersebut jangan sampai menjadi beban bagi klien yang berakibat klien
melakukan segala upaya untuk mendapatkan pujian.
Opsi pilihan yang tepat adalah E. Memberi penghargaan (Reward)
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

16. Seorang kepala ruangan ICU sangat patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh
kepala manajer rumah sakit dalam menjalankan perannya. Sehingga, menimbulkan kesulitan
untuk fleksibel dalam mengatur kinerja organisasi dan SDM tenaga keperawatan sesuai
kondisi nyata di lapangan.
Apakah tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan?
A. Demokratis
B. Partisipatif
C. Autokratis
D. Laisserz faire
E. Birokratis

PEMBAHASAN:
Data fokus:
Kepala ruangan sangat patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh kepala manajer
rumah sakit dalam menjalankan perannya sehingga menimbulkan kesulitan untuk fleksibel
dalam mengatur kinerja organisasi dan sumber daya manusia tenaga keperawatan sesuai
kondisi nyata di lapangan.
Maka, tipe kepemipinan yang diterapkan yaitu birokratis. Birokratis merupakan gaya
kepemimpinan yang ditandai dengan keterikatan yang terus-menerus kepada aturan-aturan
organisasi. Gaya ini menganggap bahwa kesulitan-kesulitan akan dapat diatasi bila setiap
orang mematuhi peraturan. Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan prosedur-prosedur
yang baku dari instansi terkait.

17. Perawat komunitas sedang mengumpulkan data ke suatu wilayah. Perawat mengumpulkan
informasi tentang peristiwa yang terjadi secara alamiah di lingkungan masyarakat tersebut
tanpa mengajukan pertanyaan kepada warga masyarakat.
Apakah metode pengumpulan data yang dilakukan oleh perawat?
A. Winshield survey
B. Key informations
C. Partisipan observation
D. Literature review
E. Survei

PEMBAHASAN:
Data Fokus:
• Perawat komunitas mengumpulkan tidak boleh mengajukan pertanyaan kepada warga
masyarakat
• Perawat hanya mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi secara alamiah di
lingkungan masyarakat tersebut.
Berdasarkan data di atas, pengumpulan data yang dilakukan oleh perawat yaitu
menggunaakan pendekatan partisipan observation.
Partisipan observation adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan
ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi dalam jangka
waktu tertentu. Observer berlaku sungguh-sungguh seperti anggota dari kelompok yang akan
diobservasi. Pada metode ini observer dengan sengaja berusaha memahami pengaturan sosial
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

dan kondisi tanpa memanipulasi mereka dengan cara apa pun seperti mengajukan pertanyaan
atau intervensi.

18. Seorang laki-laki (39 tahun) dirawat di RS dengan edema pulmonal . Hasil pengkajian : pasien
tampak sesak, SaO2 90%, ronkhi (+), suara serak, reflex batuk lemah dan retraksi dinding dada
(+).
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?
A. Pola napas tidak efektif
B. Bersihan jalan napas tidak efektif
C. Gangguan pertukaran gas
D. Gangguan ventilasi spontan
E. Resiko Infeksi

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Pasien tampak sesak
- SaO2 90%, ronkhi (+)
- suara serak
- reflex batuk lemah
- retraksi dinding dada (+)
Masalah keperawatan yang tepat pada pasien adalah Bersihan jalan napas tidak efektif b.d
edema paru d.d terdapat obstruksi jalan napas berupa cairan /
sputum yang sulit dikeluarkan karena batuk tidak efektif, ronki (+)

19. Seorang anak (10 tahun) dirawat di RS dengan LLA. Perawat memberikan edukasi prosedur
kemoterapi yang akan dijalani pasien, saat keluarga menanyakan efek samping dari kemo
tersebut perawat tidak menjelaskannya.
Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat?
A. Justice
B. Autonomi
C. Veracity
D. Fidelity
E. Accountability

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Pasien dengan LLA akan dilakukan kemoterapi
- Perawat tidak menjelaskan efek samping dari kemoterapi
Berdasarkan data pada kasus, prinsip etik yang dilanggar perawat adalah veracity. Prinsip
veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan
untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien
sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

20. Seorang laki-laki (35 tahun) dirawat di RSJ karena mengamuk dan akan memukul ibunya. Hasil
pengkajian: pasien sudah dapat diajak komunikasi dan tampak tenang. Perawat telah
mengajarkan pasien teknik tarik nafas dalam dan pukul bantal untuk mengatasi amarah
pasien. Apa strategi pelaksanaan selanjutnya yang akan diajarkan oleh perawat ?
A. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
B. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta akibat dari perilaku kekerasan
C. Mengontrol perilaku kekerasan dengan bicara baik-baik
D. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara tarik nafas dalam dan pukul bantal
E. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat secara teratur

PEMBAHASAN:
DO : pasien dirawat di RSJ karena mengamuk dan memukul ibunya. Perawat telah
mengajarkan pasien teknik tarik nafas dalam dan pukul bantal untuk
mengatasi amarah pasien.
Data-data diatas menunjukkan bahwa pasien mengalami masalah risiko perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan Pasien 1) Kaji tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, penyebab,
kemampuan mengatasinya dan akibatnya. Jelaskan proses
terjadinya risiko perilaku kekerasan yang dialami klien. Latih klien untuk melakukan relaksasi
: tarik nafas dalam, pukul bantal dan kasur, senam dan jalan-jalan
2) Latih klien untuk bicara dengan baik : mengungkapkan perasaan, meminta dengan baik dan
menolak dengan baik
3) Latih deeskalasi secara verbal maupun tertulis
4) Latih klien untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianut (sholat, sembahyang dan berdoa)
5) Latih klien patuh minum obat dengan cara 8 benar (benar nama klien, benar obat, benar
dosis, benar cara, benar waktu, benar manfaat, benar tanggal kadaluwarsa dan benar
dokumentasi).

21. Seorang perempuan (38 tahun) dibawa ke IGD dengan Ketoasidosis Diabetik. Pasien
mengalami penurunan kesadaran, GCS 12, terdengar suara napas snooring, reflek gag (+),
tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekuensi napas 24x/menit, SpO2 98%,
GDS 1060 gr/dl. Apakah tindakan pembebasan jalan napas yang tepat pada pasien?
A. Memasang Oropharyngeal Airway
B. Memasang Nasogastric Tube
C. Memasang Endotracheal Tube
D. Memasang Orogastric Tube
E. Memasang Nasopharyngeal Airway

PEMBAHASAN:
Data fokus :
- Suara napas snoring (sumbatan jalan napas akibat lidah jatuh ke belakang)
- Reflek gag (+) : reflek muntah, tersedak, dan batuk
Sehingga, tindakan pembebasan jalan napas yang tepat adalah memasang Nasopharyngeal
Airway (NPA) karena pasien masih memiliki reflek gag (+) : reflek muntah, tersedak, dan batuk.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

22. Seorang perempuan (42 tahun) dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pasien
menderita bipolar dan melakukan puasa selama 7 hari tidak makan dan tidak meminum
obatnya. Pasien mengucapkan kata-kata kacau, membuka mata ketika dipanggil, dan ketika
diberi rangsang nyeri pasien gelisah bergerak.
Bagaimanakah tingkat kesadaran pasien?
A. Apatis
B. Koma
C. Somnolen
D. Komposmentis
E. Sopor

PEMBAHASAN:
Data fokus :
- E : pasien membuka mata ketika dipanggil : 3
- V : pasien mengucapkan kata-kata kacau : 3
- M : pasien bergerak gelisah ketika diberi rangsang nyeri : 4
Nilai GCS = 10
Jadi, tingkat kesadaran pasien adalah Somnolen.

23. Seorang laki-laki (35 tahun) dibawa ke RS dengan pergelangan tangan sudah penuh dengan
darah. Hasil pengkajian: keluarga mengatakan bahwa pasien melukai tangannya karna
ditinggal oleh kekasihnya. Pasien juga mengatakan "lebih baik saya mati saja, tidak ada
gunanya lagi saya hidup didunia ini".
Apakah fase bunuh diri yang telah dilakukan oleh pasien ?
A. Ide/isyarat bunuh diri
B. Ancaman bunuh diri
C. Percobaan bunuh diri
D. Fase marah
E. Bunuh diri

PEMBAHASAN:
DO : pasien dibawa kerumah sakit dengan pergelangan tangan sudah penuh dengan darah.
DS :
1. keluarga mengatakan bahwa pasien melukai tangan nya karna ditinggal oleh kekasihnya.
2. Pasien juga mengatakan "lebih baik saya mati saja, tidak ada gunanya lagi saya hidup
didunia ini" berasarkan data yang terdapat di kasus pasien sudah melakukan percobaan bunuh
diri karna terdapat luka di pergelangan tangan pasien.
1. Ide/isyarat bunuh diri berupa pikiran membunuh diri sendiri, baik yang dilaporkan sendiri
atau dilaporkan kepada orang lain
2. Ancaman bunuh diri merupakan peringatan baik secara langsung maupun tidak langsung,
verbal maupun non verbal, dari seseorang yang memiliki keinginan untuk mengakhiri
hidupnya sendiri
3. Percobaan bunuh diri adalah usaha yang dimiliki seseorang dengan melakukan tindakan
mandiri yang akan menyebabkan kematian bila tidak dihentikan
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

4. Bunuh diri merupakan kematian yang diakibatkan oleh diri sendiri berupa cedera,
keracunan, atau napas tersumbat yang dibuktikan dengan adanya bukti bahwa yang
meninggal berniat membunuh dirinya sendiri

24. Hasil kunjungan perawat keluarga dengan klien dengan stroke telah mengalami perubahan
yaitu mampu untuk menyiapkan makanan rendah lemak, kaya vitamin serta protein. Klien
juga mampu untuk menghitung jumlah makanan yang ia konsumsi dan mampu melakukan
aktivitas sehari-hari.
Apakah kriteria hasil keperawatan yang telah tercapai dari kasus tersebut?
A. Manajemen diet
B. Ketahanan diet
C. Pengetahuan diet
D. Perilaku kepatuhan diet sehat
E. Kualitas diet

PEMBAHASAN:
Data fokus:
• Klien stroke yang ditangani oleh perawat keluarga memiliki perubahan yaitu mampu untuk
menyiapkan makanan rendah lemak, kaya vitamin serta protein.
• Klien juga mampu untuk menghitung jumlah makanan yang ia konsumsi dan mampu
melakukan aktivitas sehari-hari.
Indikator pencapaian yang ditemukan pada kasus meliputi penyeimbangan kalori masuk,
memilih jenis makanan sesuai kebutuhan, dan menyiapkan makanan sesuai dengan
rekomendasi. Indikator tersebut digunakan untuk menilai perilaku kepatuhan diet sehat.

25. Seorang bayi dengan hiperbilirubinemia harus menjalankan fototerapi. Ibu bayi menanyakan
kepada perawat apa yang harus dilakukannya supaya mendukung proses penyembuhan
bayinya.
Apa edukasi yang sebaiknya diberikan?
A. Mengedukasi ibu untuk berhenti memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
B. Mengedukasi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif minimal 8 kali sehari
C. Mengedukasi ibu untuk menggantikan ASI dengan susu formula atau air gula
D. Mengedukasi ibu untuk memberikan ASI maksimal 8 kali sehari
E. Mengedukasi ibu untuk menambah susu formula selain ASI jika produksi ASI masih kurang

PEMBAHASAN:
b. mengedukasi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif minimal 8 kali sehari
Salah satu penyebab munculnya ikterik yakni karena kurangnya konsumsi ASI oleh bayi,
sehingga bilirubin yang seharusnya bisa dikeluarkan selama bayi defekasi tidak dapat terikat
oleh kandungan zat yang ada pada ASI. Akibatnya, bilirubin tersebut akan berubah dari
bilirubin direk menjadi bilirubin indirek dan terserap kembali ke dalam sirkulasi. Dalam hal ini,
meskipun bayi menjalankan fototerapi, ibu tetap disarankan untuk menyusui bayinya sesering
mungkin.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

26. Seorang perempuan (28 tahun) post SC 24 jam yang lalu. Saat ini klien sudah mulai duduk di
tepi kasurnya. Luka jahitan terasa nyeri, skala nyeri 4. Luka tampak bersih. Klien mengatakan
sudah mencoba menyusui bayinya tetapi bayi masih menangis setelah di beri ASI. Ibu
mengatakan kurang tidur, lelah dan kerap menangis.
Apakah fase perubahan psikologis yang dialami pasien?
A. Fase taking in
B. Fase taking hold
C. Fase letting go
D. Fase taking go
E. Fase letting hold

PEMBAHASAN:
Perubahan psikologis masa nifas
1. Fase taking in : periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari hari pertama sampai
hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini ibu sedang
berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu tidak dapat
dihindari. ibu cenderung mengalami gangguan psikologis,
mudah tersinggung dan menangis dan membuat ibu cenderung pasif.
2. Fase taking hold : berlangsung pada hari ke 3-10 post partum. timbul rasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam merawat bayi.
sangat sensitif, mudah tersinggung dan mudah marah.
3. Fase letting go : periode menerima tanggung jawab akan peran baru menjadi ibu. fase ini
berlangsung setelah 10 hari post partum. ibu sudah
menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayi. ibu lebih percaya diri menjalankan peran
sebgai ibu.
Maka, fase perubahan psikologis yang dialami pasien pada kasus yaitu fase taking in

27. Saat kunjungan rumah, perawat menjumpai lansia (68 tahun) yang tinggal bersama anak
sulungnya. Berdasarkan penjelasan anaknya, klien cenderung menyendiri di kamar, tidak
banyak berinteraksi, bahkan marah jika anaknya mendekati tanpa dipanggil. Satu bulan lalu
suami klien meninggal dunia. Anaknya hanya bertemu klien ketika mengantar makanan dan
membersihkan kamarnya.
Apakah jenis instrumen pengkajian yang tepat digunakan perawat?
A. pengkajian MMSE
B. pengkajian Indeks Katz
C. pengkajian SPMSQ
D. pengkajian GDS
E. Pengkajian MNA

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
Klien baru kehilangan suaminya dan menjadi menarik diri, marah ketika didekati anaknya
tanpa diminta – klien mengalami perasaan kehilangan pasangan dan menunjukkan tanda dan
gejala depresi – diperlukan pengkajian GDS
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

Jawaban yang tepat adalah d. Pengkajian GDS karena Instrumen pengkajian yang digunakan
untuk mengkaji lebih lanjut tanda dan gejala depresi pada lansia yakni geriatric depression
scale (GDS).

28. Seorang laki-laki (28 tahun) MRS dengan intoksikasi alkohol. Hasil pengkajian: Pasien
mengalami penurunan kesadaran dan muntah cairan berwarna bening, tekanan darah 140/90
mmHg, frekuensi nadi 90x/menit. Pasien direncanakan pemasangan NGT. Saat ini perawat
telah mengukur panjang selang dan menandai dengan pita.
Apa tindakan yang tepat dilakukan selanjutnya ?
A. Memakai handscoon
B. Memposisikan pasien dengan posisi semi fowler
C. Memasukkan selang melalui lubang hidung ke bagian belakang tenggorokan
D. Periksa kepatenan lubang hidung
E. Memfleksikan kepala pasien ke arah dada

PEMBAHASAN:
Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir,
dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Posisikan pasien semi-fowler
7. Letakkan pengalas di dada pasien
8. Tentukan panjang selang nasogastric dengan mengukur dari ujung hidung ke telinga lalu
ke prosesus xiphoideus
9. Lumasi ujung selang nasogastric sekitar 10 cm dengan jeli
10. Masukkan selang perlahan tapi tegas melalui lubang hidung sampai batas yang telah
diukur
11. Anjurkan menurunkan kepala saat selang nasogastric mencapai nasofaring
12. Anjurkan menelan saat selang nasogastric dimasukkan (Bila ada tahanan atau pasien
mulai muntah, batuk, tersedak, atau menjadi sianosis berhenti mendorong selang, dan
minta pasien untuk bernapas biasa. Setelah pasien tenang, lanjutkan pemasangan NGT
sampai batas yg telah diukur.)
13. Periksa posisi ujung selang dengan cara :
a. Memasukkan sekitar 10 mL udara ke dalam selang dan auskultasi bunyi udara pada
lambung
b. Aspirasi cairan lambung
c. Cek keasaman cairan lambung dengan kertas pH
14. Fiksasi selang nasogastric pada hidung dengan plester
15. Rapikan pasien dan alat-alat yang telah digunakan
16. Lepaskan sarung tangan
17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

18. Dokumentasikan ukuran NGT, panjang NGT yang dimasukkan, lubang hidung yang
digunakan, pengecekan posisi NGT yang dilakukkan, dan respon pasien selama prosedur

29. Seorang laki-laki (42 tahun) dirawat di RS dengan luka bakar sampai bagian dermis pada wajah,
leher dan dada. Pasien mengeluh haus dan nyeri pada area luka. Tampak bula yang rupture,
warna merah pucat, tekanan darah 134/78 mmHg, frekuensi nadi 85x/menit, frekuensi napas
24x/menit, suhu 36,5C, dan BB: 65 kg.
Apakah masalah keperawatan yang tepat?
A. Nyeri Akut
B. Gangguan Integritas Jaringan
C. Defisit Nutrisi
D. Hipovolemia
E. Gangguan Integritas Kulit

PEMBAHASAN:
Pembahasan :
DO : Pasien mengeluh nyeri pada area luka bakar
DS : Pasien mengalami luka bakar sampai bagian dermis. Tampak bula yang rupture dan warna
merah pucat.
Masalah keperawatan yang tepat adalah : Gangguan Integritas Kulit
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan merupakan kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis)
atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi
dan/atau ligament).

30. Ruang rawat CVCU dengan 10 unit tempat tidur, terdapat 12 orang yang memiliki sertifikat
pelatihan perawatan pasien kardiovaskuler. Kepala ruangan membagi perawat tersebut
sebanyak 1-4 pasien untuk setiap perawat. Perawat bertanggung jawab terhadap pengelolaan
asuhan keperawatan pasien secara penuh sejak pasien masuk sampai pasien pulang.
Apakah metode penugasan yang diterapkan di ruang rawat tersebut?
A. Metode tim
B. Metode primer
C. Metode kasus
D. Metode modular
E. Metode fungsional

PEMBAHASAN:
Data fokus:
Kepala ruangan membagi perawat tersebut sebanyak 1-4 pasien untuk setiap perawat.
Perawat bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan asuhan keperawatan pasien sejak
masuk sampai pasien pulang.
Maka metode penugasan yang diterapkan di ruang rawat tersebut yaitu metode primer.
Karena dimana perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan klien mulai dari klien masuk sampai keluar rumah sakit.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

31. Sebelum program vaksinasi kepada anak sekolah dasar dilakukan, masing-masing siswa
dibagikan surat persetujuan orang tua untuk memperbolehkan atau menolak vaksinasi pada
anaknya. Apa prinsip etik yang berusaha diterapkan?
A. Justice
B. Autonomy
C. Beneficence
D. Fidelity
E. Akuntabilitas

PEMBAHASAN:
Data Fokus:
- Sebelum dilakukan vaksinasi untuk anak sekolah, perawat meminta informed consent orang
tua – anak termasuk pada vulnerable population, sehingga pengambilan keputusan Kesehatan
dilakukan oleh orang tua/wali
Jawaban:
b. autonomy – pada pelaksanaan prinsip autonomy pada anak, perawat tetap menjelaskan
intervensi kepada anak dan orang tua, namun pengambilan keputusan dilakukan oleh orang
tua/wali. Pada usia remaja, anak ditanyakan pendapatnya/keputusannya untuk dijadikan
pertimbagan orang tua, namun keputusan yang legal tetap diambil oleh orang tuanya.

32. Di ruangan penyakit dalam sedang dilaksanakan rapat rutin bulanan mengenai permasalahan
selama dinas dan tindakan keperawatan. Karu memberikan solusi masalah dan menjelaskan
adanya SOP baru yang akan diterapkan terkait dokumentasi asuhan keperawatan. Karu tidak
lupa memotivasi perawat agar tetap memberikan pelayanan yang terbaik.
Apakah fungsi manajemen yang dilakukan oleh kepala ruangan?
A. Planning
B. Organizing
C. Staffing
D. Directing
E. Controlling

PEMBAHASAN:
Kepala ruangan memberikan solusi dari masalah dan menjelaskan terkait adanya SOP baru
yang akan diterapkan diruangan mengenai dokumentasi asuhan keperawatan pasien. Kepala
ruangan pun tidak lupa memberi motivasi kepada perawat dan tetap memberikan pelayanan
yang terbaik.
Maka fungsi manajemen yang dilakukan oleh kepala ruangan yaitu directing. Directing
(Pengarahan) yaitu tindakan meliputi pemberian motivasi, supervisi, mengatasi adanya
konflik, pendelegasian, cara berkomunikasi dan fasilitasi untuk kolaborasi.

33. Perawat sedang mengkaji suatu keluarga. Hasil pengkajian: didapatkan keluarga terdiri dari
suami, istri, dan dua orang anak. Suami istri sama-sama bekerja dengan penghasilan tetap,
namun istri masih bisa mengurus rumah tangga walau sambil bekerja.
Apakah tipe keluarga pada kasus tersebut?
A. Dyadic family
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

B. Dual earner family


C. Commune family
D. Cohabiting family
E. Extended family

PEMBAHASAN:
Keluarga terdiri dari suami, istri, dan dua orang anak. Suami istri sama-sama bekerja dengan
penghasilan tetap, namun istri masih bisa mengurus rumah tangga walau sambil bekerja.
Berdasarkan kasus diatas, tipe keluarga tersebut yaitu dual earner family. Dual earner family
termasuk ke salah satu keluarga inti, yang mana dikatakan dual earner family jika kedua
pasangan memiliki penghasilan.

34. Seorang laki-laki (45 tahun) dibawa ke RS dalam keadaan tidak sadarkan diri karena
mengalami cedera kepala berat. Hasil pengkajian: GCS 8, tekanan darah 140/90 mmHg,
frekuensi napas 27x/menit, frekuensi nadi 130x/menit, suhu 37 C. Pasien akan dilakukan
pemasangan kateter urin. Saat ini perawat telah memasang handscoon bersih.
Apa tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?
A. Mengoleskan jelly pada ujung kateter
B. Memasang duk bolong
C. Melakukan penis hygiene
D. Memasukkan kateter ke uretra
E. Menampung urin menggunakan nierbeken

PEMBAHASAN:
Prosedur Pemasangan Kateter Pria
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir,
dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan
4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
5. Atur posisi telentang dengan kaki abduks
8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
9. Pakai sarung tangan bersih
10. Bersihkan area genetalia dengan kapas/kasa dan cairan antiseptic atau penis hygiene
11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas steril dengan tetap
mempertahankan teknik aseptic
13. Pakai sarung tangan steril
14. Sambungkan kateter dengan urine bag
15. Pegang penis tegak lurus dengan tangan non-dominan dan masukkan 10 mL jeli ke dalam
meatus uretra dengan tangan dominan
16. Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
17. Masukkan kateter ke dalam meatus uretra secara perlahan dengan tangan dominan
sampai pangkal kateter sambil menganjurkan pasien menarik napas dalam
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

18. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades/NaCl untuk mnegembangkan balon
kateter
19. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan kateter terfiksasi
dengan baik dalam kandung kemih
20. Lepaskan sarung tangan steril
21. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area abdomen bawah dengan penis mengarah
ke dada
22. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
23. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine bag, jika perlu
24. Lepaskan sarung tangan bersih
25. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
26. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
27. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine, jumlah urine yang keluar, jumlah
aquades/NaCl untuk mengembangkan balon, tanggal/waktu dipasang) dan respons pasien

35. Seorang perempuan (53 tahun) dibawa ke IGD dengan luka bakar akibat kebakaran di lahan
perkebunan. Hasil pengkajian: terdapat luka bakar pada daerah dada, abdomen, dan tangan
kanan. Berapakah presentase luka bakar pada pasien tersebut?
A. 22,5%
B. 18%
C. 31,5%
D. 27%
E. 36%

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Pasien mengalami luka bakar di area dada, abdomen, dan tangan kanan
Prinsip rule of nine:
Kepala: 9%
Badan bagian depan (dada 9% + abdomen 9%): 18%
Badan bagian belakang (punggung atas 9% + punggung bawah 9%): 18%
Ekstremitas atas kanan: 9%
Ekstremitas atas kiri: 9%
Ekstremitas bawah kanan (depan 9% + belakang 9%): 18%
Ekstremitas bawah kiri (atas 9% + 9% bawah): 18%
Genitalia: 1%
Berdasakan Rule of nine, luas luka bakar yang diderita pasien adalah: dada (9%), abdomen
(9%),tangan kanan (9%)
jadi persentase luka abakar pada pasien tersebut yaitu: 27%

36. Seorang laki-laki (43 tahun) datang ke IGD dengan penurunan kesadaran akibat Hipoglikemia.
Hasil pengkajian: bernapas spontan, tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi napas
22x/menit, frekuensi nadi 105x/menit, GDS 58 gr/dl. Ketika dipanggil perawat pasien
membuka mata dan menjawab pendek serta mematuhi perintah untuk mengangkat tangan.
Kategori triase pada pasien adalah?
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

A. Kuning
B. Hijau
C. Hitam
D. Merah
E. Biru
PEMBAHASAN:
Data fokus :
- Airway : Paten, napas spontan
- Breathing : RR : 22 x/menit (meningkat)
- Circulation : Nadi : 105 x/menit (meningkat), TD : 130/80 mmHg (meningkat)
- Disability : Ketika dipanggil perawat pasien membuka mata dan menjawab pendek serta
mematuhi perintah untuk mengangkat tangan (GCS : 13).
Jadi berdasarkan pengkajian pada ABCD, pasien masuk pada kategori triase Kuning.

37. Seorang perempuan (32 tahun) G3P2A0 datang ke RS untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan. Pasien mengatakan nafsu makan membaik, Hasil pengkajian: BB pasien 73kg, TB :
160 cm, TTV 120/85mmHg. HPHT 12 Maret 2021, TFU 21 cm, bagian atas teraba bulat
melenting, punggung berada di kiri, DJJ : 134x/menit.
Berapakah usia kehamilan pasien tersebut?
A. 8 bulan
B. 7 bulan
C. 4 bulan
D. 5 bulan
E. 6 bulan

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
- TFU : 21 cm
Perhitungan usia kehamilan dapat dihitung menggunakan rumus Mc Donald, yaitu
menghitung usia kehamilan berdasarkan palpasi abdomen dengan mengukur TFU
menggunakan pita (medline)
(TFUx2) : 7 = (usia kehamilan dalam bulan)
(TFUx8) : 7 = (usia kehamilan dalam minggu)

Maka, usia kehamilan pada kasus yaitu :


(TFUx2) : 7 = ... bulan
(21x2) : 7 = 6 bulan (Opsi E)

38. Seorang laki-laki (33 tahun) dirawat di RSJ sejak empat tahun yang lalu. Pasien dibawa
kerumah sakit karna mengamuk dan menyerang tetangga. Perawat menerapkan SOP strategi
pelaksanaan sesuai dengan masalah pasien. Hari ini perawat akan mengajarkan pasien
mengontrol amarah dengan cara verbal yaitu meminta dan menolak sesuatu dengan baik.
Apakah prinsip etik yang diterapkan perawat?
A. Accountability
B. Veracity
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

C. Justice
D. confidentiality
E. Nonmalaficience

PEMBAHASAN:
Berdasarkan data kasus perawat memberikan strategi pelaksanaan sesuai dengan SOP dan
masalah yang dihadapi pasien. berarti perawat sedang menerapkan prinsip etik
accountability.
1. Akuntabilitas yaitu standar profesionalitas perawat yang dapat diukur dan
dipertanggungjawabkan.

39. Seorang laki-laki (28 tahun) dirawat dirumah sakit dengan fraktur tibia sinistra. Perawat
sedang mengajarkan klien untuk mobilisasi turun tangga dengan menggunakan kruk. Saat ini
pasien telah menopangkan berat badan ke kruk.
Apa tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat?
A. Menggerakkan kaki kanan kedepan
B. Kruk ditempatkan ke anak tangga
C. Berat badan bertumpu pada kaki yang tidak cedera
D. Menggerakkan kaki kiri kedepan
E. Kaki yang tidak cedera sejajar di tangga dengan kruk

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Pasien post fraktur tibia sinistra menggunakan alat bantu kruk
- Pasien sudah menopangkan berat badannya ke kruk
Jawaban tepat: D. Menggerakkan kaki kiri (kaki yang cidera) ke depan
Prosedur turun tangga menggunakan alat bantu kruk:
1) Klien berdiri dengan posisi tripod
2) Berat badan bertumpu pada kaki yang tidak cidera
3) Kruk ditempatkan ke anak tangga, transfer berat badan ke kruk
4) Gerakkan kaki yang cidera ke depan.
5) Kaki yang tidak cidera sejajar di tangga dengan kruk
6) Ulangi urutan sampai mencapai bagian bawah tangga

40. Seorang perempuan (40 tahun) dibawa ke RSJ oleh keluarga setahun yang lalu karna dirumah
sering berbicara sendiri dengan benda-benda tertentu. Pasien direncanakan pulang hari ini.
Perawat sedang mengajarkan kepada keluarga agar menciptakan lingkungan yang nyaman
dan terapeutik selama dirumah.
Apakah SP keluarga selanjutnya yang harus diajarkan perawat ?
A. Menjelaskan halusinasi
B. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada Pasien halusinasi
C. Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat Pasien halusinasi
D. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up, cara
rujukan kesehatan Pasien dan mencegah kekambuhan
E. Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sehari-hari.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

PEMBAHASAN:
DO : pasien dengan masalah halusinasi rencana pulang.
Perawat meminta kepada keluarga agar menciptakan lingkungan yang nyaman dan terapeutik
selama dirumah.
Berdasarkan data tersebut SP keluarga yang sedang dilakukan perawat pada pasien dengan
masalah halusinasi yaitu menjelaskan dan melatih keluarga
menciptakan lingkungan yang terapeutik bagi pasien halusinasi. maka SP keluarga selanjutnya
yang harus diajarkan oleh yaitu menjelaskan cara
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up, cara rujukan kesehatan pasien
dan mencegah kekambuhan
Tindakan Keperawatan Keluarga
1) Menjelaskan masalah halusinasi
2) Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien halusinasi
3) Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat klien halusinasi
4) Menjelaskan dan melatih keluarga menciptakan lingkungan yang terapeutik bagi klien
halusinasi
5) Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up, cara
rujukan kesehatan klien dan mencegah kekambuhan

41. Seorang ibu hamil (29 tahun) hamil 34 minggu baru saja terdiagnosa HIV/AIDS. Pasien
mengeluh pusing dan mengkhawatirkan kehamilannya, tekanan darah 110/80 mmHg,
frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi 84x/menit, Suhu 37C. Hasil pemeriksaan: HIV
reactive, neutrophil 72,2%, limfosit 19%, monosit 3,2%. Pasien masuk dalam kategori
Kehamilan Resiko Tinggi.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien ?
A. Risiko Cedera
B. Ansietas
C. Risiko Infeksi
D. Nyeri Akut
E. Risiko Jatuh

PEMBAHASAN:
DS : Pasien mengeluh pusing dan mengkhawatirkan kehamilannya.
DO : HIV reactive, neutrophil : 72,2% (meningkat), limfosit : 19% (menurun), monosit : 3,2%.
Pasien masuk dalam kategori Kehamilan Resiko Tinggi.
Masalah keperawatan utama yang tepat pada kasus tersebut adalah Risiko Infeksi.
Definisi : Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik (SDKI, 2016).
Kondisi terkait : AIDS

42. Seorang perempuan (45 tahun) datang ke puskesmas untuk konsultasi KB. Pasien mengatakan
sudah memiliki 5 orang anak dan tidak ingin mempunyai anak lagi. Pasien mengatakan
memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu.
Apakah kontrasepsi yang tepat untuk diberikan pada pasien?
A. POK
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

B. IUD
C. Implant
D. Tubektomi
E. Vasektomi

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
- Pasien 45 tahun
- Sudah memiliki 5 orang anak dan tidak ingin memiliki anak lagi
- Memiliki riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
Maka alat kontrasepsi yang tepat untuk diberikan pada pasien adalah Tubektomi.
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur perempuan yang mengakibatkan
perempuan tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. indikasi pemakaian kontrasepsi
tubektomi adalah kehamilan resiko tinggi pada perempuan berusia di atas 40 tahun.

43. Seorang laki-laki (55 tahun) dirawat di RSJ karena sering tertawa sendiri dirumah. Hasil
pengkajian : keluarga mengatakan pasien sering menunjuk ke arah tertentu dan berbicara
dengan dinding. Pasien mengatakan sering mendengar suara yang mengajaknya untuk
berbicara dan mengajak bermain. Perawat sering melihat pasien berbicara dan tertawa
sendiri.
Apakah diagnosa pada pasien tersebut ?
A. Waham
B. Resiko perilaku kekerasan
C. Isolasi sosial
D. Halusinasi
E. Harga diri rendah

PEMBAHASAN:
DO : pasien dirawat di RSJ karena sering tertawa sendiri dirumah. Perawat sering melihat
pasien berbicara dan tertawa sendiri.
DS :
1. Keluarga mengatakan pasien sering menunjuk ke arah tertentu dan berbicara dengan
dinding.
2. pasien mengatakan sering mendengar suara yang mengajak nya untuk berbicara dan
mengajak nya bermain data tersebut merupakan ciri-ciri pada pasien dengan masalah
halusinasi, jadi jawaban yang tepat adalah opsi D.

44. Ruangan rawat inap memiliki kepala ruang yang kurang mengontrol staffnya dalam bekerja.
Kepala ruangan membiarkan staffnya untuk bekerja sesuai keinginan dan keahlian yang
mereka miliki tanpa ada arahan serta kurangnya supervisi dari kepala ruangan sehingga
kebijakan yang telah dibuat tidak berjalan secara optimal.
Apakah tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan?
A. Demokratis
B. Partisipatif
C. Autokratis
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

D. Laisserz faire
E. Birokratis

PEMBAHASAN:
Data fokus:
Kebijakan yang telah dibentuk tidak berjalan secara optimal, bahkan kepala ruangan
membiarkan staffnya untuk bekerja sesuai keinginan dan keahlian yang mereka miliki tanpa
ada arahan serta kurangnya supervisi dari kepala ruangan.
Tipe kepemimpinan yang telah diterapkan oleh kepala ruangan tersebut adalah laisserz faire.
Laisserz faire disebut juga bebas tindak atau membiarkan.
Merupakan pimpinan official, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pangarah,
supervisi, dan koordinasi. Staf/bawahan mengevaluasi pekaryaan sesuai dengan cara sendiri.
Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendali secara minimal atau sebagai
fasilitator.

45. Seorang ibu hamil (23 tahun) datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan kehamilannya.
Hasil pengkajian : Status Obstetri G3P2A0, usia kehamilan 6 minggu, HPHT pada tanggal 20
Februari 2021. Tekanan darah 122/85 mmHg, frekuensi napas 18x/menit, frekuensi nadi
90x/menit, dan suhu tubuh 37,1'C
Kapan taksiran persalinan pada klien tersebut?
A. 27 November 2021
B. 30 November 2021
C. 24 November 2021
D. 27 Oktober 2021
E. 30 Desember 2021

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
- HPHT pasien 20 Februari 2021
Taksiran persalinan menggunakan hukum Nagele. Hukum Nagele mengasumsikan bahwa
perempuan memiliki siklus menstruasi 28 hari dan kehamilan
terjadi pada hari ke empat belas.
Terdapat 2 rumus perhitungan taksiran persalinan berdasarkan HPHT menurut hukum Nagele,
yaitu :
Bulan Januari-Maret : Hari +7 Bulan +9 Tahun tetap
Bulan April-Desember: Hari +7 Bulan -3 Tahun +1

Maka taksiran persalinan pasien pada kasus yaitu :


Hari +7 Bulan +9 Tahun tetap
Hari (20+7) Bulan (2+9) Tahun 2021 (A)

46. Perawat komunitas sedang mengumpulkan data tentang pengalaman sekelompok klien yang
sedang menjalani pengobatan kanker payudara. Perawat akan meninjau status kesehatan
klien dan menanyakan pengalaman klien selama menjalani pengobatan kanker.
Apakah metode pengumpulan data yang dilakukan oleh perawat?
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

A. Key informations
B. Focus Group
C. Partisipan observation
D. Survei
E. Archival data

PEMBAHASAN:
Data fokus:
Perawat komunitas sedang mengumpulkan data tentang pengalaman sekelompok klien yang
sedang menjalani pengobatan kanker payudara. Perawat akan meninjau status kesehatan
klien dan menanyakan pengalaman klien selama menjalani pengobatan kanker.
Berdasarkan kasus tersebut, maka metode pengumpulan data yang dilakukan oleh perawat
komunitas menggunakan metode focus group. Focus group merupakan sekelompok kecil
orang yang berkumpul bersama dan memiliki karakteristik atau pengalaman tertentu yang
sama. Pada fokus grup diajukan pertanyaan terbuka kepada kelompok, dan kelompok
didorong untuk mendiskusikan pendapat secara interaktif.

47. Ruang IGD sebuah RS mendapatkan lima orang pasien secara bersamaan dengan kondisi
sebagai berikut :
Pasien A : Pasien 50 tahun dengan hipoglikemia, penurunan kesadaran, berbicara ngelantur.
Pasien B : Pasien 24 tahun dengan luka bakar, tidak sadarkan diri, suara napas stridor.
Pasien C : Pasien 15 tahun dengan fraktur tertutup pada radius ulna, menangis mengeluh
nyeri.
Pasien D : Pasien 30 tahun dengan nyeri abdomen disertai mual muntah.
Pasien E : Pasien 40 tahun dengan serangan asma, suara napas wheezing.
Manakah pasien yang mendapatkan prioritas penanganan segera ?
A. Pasien A
B. Pasien B
C. Pasien C
D. Pasien D
E. Pasien E

PEMBAHASAN:
Indikator penanganan kegawatdaruratan diprioritaskan berdasarkan prinsip Airway,
Breathing, Circulation, Disability, dan Exposure.
- Pasien A : Kuning
- Pasien B: Merah
- Pasien C: Hijau
- Pasien D: Hijau
- Pasien E: Kuning

48. Seorang laki-laki (47 tahun) dibawa ke RS dengan keluhan nyeri dada hebat yang menjalar ke
lengan kiri. Hasil pengkajian: nyeri menetap, skala nyeri 7, tekanan darah 160/100mmHg,
frekuensi nadi 112x/menit. Pasien memiliki riwayat angina pectoris.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan oleh perawat?


A. lakukan teknik distraksi guided imagery
B. Lakukan teknik relaksasi napas dalam
C. Kolaborasi pemberian ISDN sublingual
D. Lakukan pemeriksaan enzim jantung
E. Lakukan pemeriksaan EKG

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Nyeri skala 7
- Nyeri menjalar ke lengan kiri
- Tekanan darah 160/100mmHg
- Frekuensi nadi 112x/menit
- Pasien memiliki riwayat angina pectoris.
Nyeri hebat dengan skala 7 yang terjadi pada klien disebabkan oleh angina yang terjadi pada
klien. Manajemen nyeri yang diberikan pada klien tergantung
pada skala nyeri. Nyeri ringan-sedang dapat menggunakan relaksasi ataupun distraksi.
Sedangkan nyeri hebat skala 7-9 membutuhkan kolaborasi
pemberian analgetik. Berdasarkan data tersebut maka tindakan yang tepat dilakukan oleh
perawat adalah Kolaborasi pemberian ISDN sublingual

49. Seorang balita (4 tahun) dirawat dengan Post Craniotomi hari ke 4. Ketika melakukan
perawatan luka, perawat tidak sengaja menjatuhkan kassa ke lantai. Karena dirasa tidak kotor,
kassa tersebut tetap digunakan untuk menutupi luka pasien.
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat?
A. Veracity
B. Beneficience
C. Fidelity
D. Confidentiality
E. Non-maleficience

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Pasien melakukan perawatan luka yang prinsipnya steril
- Perawat tidak sengaja menjatuhka kasa dan tetap menggunakan kassa tersebut
Berdasarkan data pada kasus, prinsip etik yang dilanggar oleh perawat adalah non-
malefecience

50. Seorang perempuan (33 tahun) dirawat di RSJ hari kelima. Hasil pengkajian: klien merasa tidak
mampu melakukan apapun, kontak mata kurang dan postur tubuh menunduk. Pasien akan
mengikuti TAK sesi 1 bersama klien lainnya.
Apakah TAK yang diberikan kepada pasien tersebut ?
A. Identifikasi hal positif yang dimiliki oleh pasien
B. Melatih kemampuan/hal positif yang dimiliki oleh pasien
C. Pengenalan waktu
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

D. Patuh minum obat


E. Bercakap-cakap dengan orang lain

PEMBAHASAN:

DO : pasien sudah dirawat di RSJ selama 5 hari. pasien merasa tidak mampu melakukan
apapun, kontak mata kurang dan postur tubuh merunduk.
berdasarkan data yang ada di kasus masalah keperawatan yang dialami pasien adalah harga
diri rendah. maka TAK sesi 1 yang dapat kita berikan adalah
identifikasi hal positif yang dapat pasien lakukan.
TAK pada masalah harga diri rendah.
Sesi 1: Identifikasi untuk harga diri rendah/hal positif diri
Sesi 2: Melatih kemampuan/hal positif pada diri
jadi jawaban yang tepat adalah opsi A.

51. Seorang laki-laki (63 tahun) dirawat di ruang rawat inap karena ulkus dekubitus derajat 2 pada
punggungnya dengan riwayat stroke haemoragik sejak 2 tahun lalu. Klien mengatakan nyeri
pada daerah luka dan luka tampak basah dan berwarna merah.
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada pasien?
A. Hambatan mobilitas fisik
B. Resiko infeksi
C. Gangguan integritas jaringan
D. Gangguan integritas kulit
E. Perfusi perifer tidak efektif

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Pasien dengan stroke haemoragik
- Pasien dengan luka dekubitus derajat 2
- luka tampak basah dan berwarna merah
Dekubitus merupakan kerusakan kulit pada suatu area dan dasar jaringan yang disebabkan
oleh tulang yang menonjol, sebagai akibat dari tekanan, pergeseran, gesekan atau kombinasi
dari beberapa hal tersebut.
Luka dekubitus derajat 2 atau Partial Thickness Skin Loss merupakan Hilangnya sebagian
lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superfisial
dengan warna dasar luka merah-pink, abrasi, melepuh, atau membentuk lubang yang dangkal.
Berdasarkan data pada kasus diagnosa keparawatan yang tepat pada pasien adalah gangguan
integritas kulit. Menurut SDKI (2017) gangguan integritas kulit merupakan kerusakan yang
terjadi pada area kulit yang terbatas pada epidermis dan dermis.

52. Seorang perempuan (48 tahun) dirawat di RS dengan Glomerulonefritis. Pasien mengeluh
sesak, nyeri pinggang dan bengkak pada kedua kaki. Pasien terlihat lemah, oliguria, pitting
edema : 3+, JVP : 9 cmH2O, Ht : 34%, TD : 160/110 mmHg, Nadi : 80 x/menit, Suhu : 36,5 C,
RR : 24 x/menit, dan BB : 65 kg.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

Pasien mendapatkan medikasi Drip Furosemide 20 mg/2 jam.


Apakah kriteria evaluasi keperawatan yang diharapkan ?
A. Frekuensi buang air kecil menurun
B. Output urin 34 – 68 ml/jam
C. Kadar hematocrit menurun
D. Nyeri pinggang pada pasien berkurang
E. Tekanan darah menurun

PEMBAHASAN:
Masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut adalah Hipervolemia.
Definisi : Peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular
Intervensi keperawatan : Berkolaborasi memberikan Drip Furosemide 20 mg/jam.
Furosemide merupakan obat golongan diuretic untuk mengatasi kelebihan volume cairan
pada tubuh dengan mekanisme kerja menghambat reabsorpsi pada tubulus ginjal dan
diekskresikan melalui urin. Urin output normal adalah 0,5 – 1 ml/kgBB/jam.
Sehingga, kriteria evaluasi keperawatan yang diharapkan adalah output urin 34 – 68 ml/jam

53. Seorang ibu hamil (28 tahun) G3P2A0 datang ke poliklinik KIA untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil pengkajian: usia kehamilan 38 minggu, TD 122/72, frekuensi nadi
92x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 36,8 C. pasien mengatakan sulit tidur pada
malam hari, kaki bengkak, puting tampak bersih dan janin telah masuk PAP.
Apakah pemerikaan yang tepat selanjutnya dilakukan oleh perawat?
A. Leopold I
B. Leopold II
C. Leopold III
D. Leopold IV
E. Leopold V

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
Janin telah masuk PAP (Laopold III)
Palpasi Leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu hamil untuk menentukan
posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen. Palpasi
Leopold terdiri dari 4 langkah, yaitu :
Leopold I : bertujuan mengetahui letak fundus uteri dan bagian janin yang terdapat pada
bagian fundus uteri
Leopold II : bertujuan menentukan punggung dan bagian kecil janin disepanjang sisi maternal
Leopold III : bertujuan untuk membedakan bagian presentasi janin dan sudah masuk pintu
panggul
Leopold IV : lanjutan dari Leopold III yang bertujuan untuk menentukan sejauh mana bagian
presentasi janin masuk PAP
Pemeriksaan yang sedang dilakukan perawat adalah pemeriksaan Leopold III, bertujuan untuk
mengetahui presentasi janin dan sudah masuk pintu panggul.
Maka, pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan perawat adalah pemeriksaan Leopold IV
bertujuan untuk menentukan sejauh mana bagian presentasi janin masuk PAP.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

54. Seorang perempuan (61 tahun) dirawat dengan Ulkus Diabetikum derajat II pada ekstremitas
bawah. Hasil pengkajian: pasien mengeluh nyeri mendenyut pada area luka, tekanan darah
110/70 mmHg, frekuensi nadi 82x/menit, nafsu makan menurun. Luka nekrosis, tampak
eschar hitam, jaringan sekitar luka keras, dan terdapat eksudat serosa.
Apakah tindakan keperawatan utama pada pasien ?
A. Mengajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam
B. Melakukan perawatan luka sesuai waktu yang telah ditentukan
C. Monitoring intake makanan dan cairan
D. Berkolaborasi dalam memberikan terapi insulin
E. Mengajarkan pasien untuk melakukan ROM aktif/pasif sesuai kemampuan

PEMBAHASAN:
Klasifikasi Wagner-Meggit pada ulkus diabetikum (Bolton, 2018) :
- Derajat 0 : gejala hanya berupa nyeri
- Derajat 1 : ulkus superficial pada epidermis sampai dengan jaringan subkutan
- Derajat 2 : ulkus yang dalam melibatkan ligament, otot, dan tendon
- Derajat 3 : ulkus sampai ke tulang
- Derajat 4 : gangrene pada telapak kaki bagian depan
- Derajat 5 : gangrene pada seluruh bagian telapak kaki
DO : Pasien mengeluh nyeri mendenyut pada area luka
DS : Ulkus diabetikum derajat II, luka nekrosis, tampak eschar hitam, jaringan sekitar luka
keras, dan terdapat eksudat serosa.
Masalah Keperawatan : Gangguan Integritas Jaringan, karena ulkus diabetikum derajat II yakni
telah melibatkan ligament, otot, dan tendon.
Sehingga, tindakan keperawatan utama pada pasien adalah melakukan perawatan luka sesuai
waktu yang telah ditentukan.

55. Seorang laki-laki (52 tahun) dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran. Hasil pengkajian:
Keadaan umum lemah, GCS 7, tekanan darah 165/84 mmHg, frekuensi nadi 76x/menit,
frekuensi napas 18x/menit, suhu 36,5C, SpO2 97%, GDA 30 mg/dl. Keluarga mengatakan
pasien memiliki riwayat DM dan rutin minum obat.
Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat untuk pasien ?
A. Memberikan edukasi tanda gejala hipoglikemia
B. Menganjurkan pasien untuk minum manis
C. Mengidentifikasi tanda gejala hipoglikemia
D. Berkolaborasi memberikan obat antihipertensi
E. Berkolaborasi memberikan terapi IVFD D40%

PEMBAHASAN:
Data fokus :
- Pasien mengalami penurunan kesadaran, GCS : 7
- GDA : 30 mg/dl (hipoglikemia)
Masalah keperawatan pada pasien adalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

Tindakan keperawatan yang tepat : Manajemen Hipoglikemia.


Pada pasien hipoglikemi dengan kondisi penurunan kesadaran, maka tindakan keperawatan
yang paling tepat adalah berkolaborasi memberikan terapi IVFD D40%

56. Hasil pengkajia di suatu wilayah puskesmas ditemukan data terjadi penurunan kasus DBD
sebanyak 80%. Warga telah memperbaiki selokan dan jarak kendang ternak dari rumah sudah
jauh, namun warga belum mengetahui mengenai P3M plus. Perawat berencana
mengintervensi masyarakat untuk menerapkan program perawatan pengurangan faktor
risiko.
Apakah kriteria hasil yang diharapkan perawat dalam menangani kasus tersebut?
A. Status kesehatan komunitas
B. Manajemen kesehatan
C. Ketahanan komunitas
D. Status koping komunitas
E. Tingkat kepatuhan

PEMBAHASAN:
Data fokus:
• 80% penurunan angka kejadian demam berdarah.
• Warga telah memperbaiki selokan dan jarak kandang ternak dari rumah sudah jauh, namun
warga belum mengetahui mengenai P3M plus.
• Perawat berencana melakukan intervensi kepada masyarakat untuk menerapkan program
perawatan pengurangan faktor risiko.
Berdasarkan kasus, diagnosis keperawatan yang tepat adalah kesiapan peningkatan
manajemen kesehatan. Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
mengharapkan pencapaian kriteria hasil berupa manajemen kesehatan yang meningkat.
Sehingga dapat melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko, menerapkan program
perawatan, dan aktivitas sehari-hari efektif untuk memenuhi tujuan kesehatan.

57. Seorang lansia perempuan (83 tahun) baru saja kehilangan suaminya 2 hari lalu karena
terjatuh di toilet. Ia terus mengatakan seandainya ia mengantarkan suaminya untuk pergi BAK
maka suaminya tidak akan meninggal.
Apakah fase berduka yang sedang dialami klien?
A. Denial
B. Anger
C. Bergaining
D. Depression
E. Acceptance

PEMBAHASAN:
Fase berduka menurut Kubler Ross meliputi 5 fase yakni:
1. Denial (pengingkaran): tidak mempercayai situasi/peristiwa yang terjadi, letih, lesu, tidak
tahu apa yang harus dilakukan.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

2. Anger (marah): melampiaskan kekesalan kepada orang lain, agresif, nada tinggi, bicara
kasar.
3. Bargaining (tawar menawar): berusaha kembali ke masa lalu, ditandai dengan pengandaian
“andai saja/seandainya”
4. Depression (depresi): menarik diri, merasa putus asa dan tidak berharga, sulit tidur,
menolak bicara dan memenuhi kebutuhan diri.
5. Acceptance (penerimaan): menerima situasi/peristiwa yang terjadi dengan lapang dada

58. Hasil pemeriksaan KPSP pada anak usia 5 tahun menunjukkan bahwa terdapat 7 jawaban YA.
Apa interpretasi dan penatalaksanaan yang tepat berdasarkan hasil tersebut?
A. Meragukan, lakukan pemeriksaan KPSP 6 bulan yang akan datang
B. Meragukan, edukasi ibu cara untuk menstimulasi perkembangan anak guna mengejar
ketertinggalannya atau mengatasi penyimpangan
C. Sesuai, lakukan pemeriksaan KPSP 3 bulan yang akan datang
D. Penyimpangan, rujuk ke RS tumbuh kembang untuk pemeriksaan lanjutan
E. Penyimpangan, lakukan pemeriksaan ulang 2 minggu yang akan datang

PEMBAHASAN:
b. Meragukan, edukasi ibu cara/intervensi untuk menstimulasi perkembangan anak guna
mengejar ketertinggalannya atau mengatasi penyimpangan
Jumlah jawaban ‘Ya’ 7 atau 8 pada form KPSP menunjukkan bahwa perkembangan anak
‘meragukan’.

59. Seorang laki-laki (36 tahun) dirawat di RSJ sejak seminggu lalu karena mengamuk dan marah-
marah. Hasil pengkajian: pasien selalu mengulangi kalimat "saya sudah mandi hari ini".
Kalimat ini berkali kali diulangi oleh pasien, meskipun perawat tidak menanyakan hal tersebut.
Apakah gangguan proses pikir yang dialami pasien tersebut ?
A. Sirkumtansial
B. Tangensial
C. Flight of ideas
D. Blocking
E. Perseverasi

PEMBAHASAN:
DO : Saat dilakukan pengkajian, pasien selalu mengulangi kalimat "saya sudah mandi hari ini".
Kalimat ini berkali kali diulangi oleh pasien, meskipun perawat tidak menanyakan hal tersebut.
berdasarkan data pada kasus pasien memiliki gangguan proses pikir perseverasi yaitu
mengulang kalimat yang sama terus menerus.
1. Sirkumtansial
Pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai dengan tujuan pembicaraan.
2. Tangensial
Pembicaraan yang berbelit-belit tetapi tidak sampai dengan tujuan pembicaraan.
3. Kehilangan asosiasi
Pembicaraan tidak ada hubungannya antara satu kalimat satu dengan kalimat lainnya dan
pasien tidak menyadarinya.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

4. Flight of ideas
Pembicaraan meloncat dari satu topik ke topik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis,
dan tidak sampai pada tujuan.
5. Blocking
Pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali.
6. Perseverasi
Pembicaraan yang diulang berkali-kali

60. Seorang perempuan (38 tahun) dirawat di RS dengan Anemia. Pasien mengeluh pusing, lemas
dan sempat pingsan sebelum datang ke RS. Kaki pasein lemas tidak kuat untuk berjalan, dan
tetap merasa lelah walaupun sudah tidur. Pasien tampak lesu dan pucat, tekanan darah
105/65 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 19x/menit.
Apakah tindakan keperawatan yang tidak tepat pada pasien ?
A. Menganjurkan pasien untuk tirah baring
B. Berkolaborasi memberikan tranfusi darah
C. Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap
D. Menyediakan lingkungan yang nyaman dan meminimalisir stimulus
E. Berkolaborasi dalam meningkatkan asupan makanan

PEMBAHASAN:
Masalah keperawatan : Keletihan
Definisi : Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat
Tindakan keperawatan : Manajemen Energi
- Menganjurkan pasien untuk tirah baring
- Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap
- Menyediakan lingkungan yang nyaman dan meminimalisir stimulus
- Berkolaborasi dalam meningkatkan asupan makanan
Sehingga, tindakan keperawatan yang tidak tepat pada pasien adalah berkolaborasi
memberikan tranfusi darah karena tidak terdapat data dukung pada kasus.

61. Seorang perempuan (25 tahun) datang ke RS karena fraktur tertutup tibia 1/3 proksimal. Hasil
pengkajian: daerah fraktur tampak bengkak. Klien mengeluh nyeri skala 7, gelisah dan
berkeringat. Tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 108x/menit, frekuensi napas
28x/menit.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan oleh perawat?
A. Kolaborasi pemberian analgesik
B. Lakukan teknik distraksi
C. Lakukan teknik relaksasi napas dalam
D. Melakukan pembidaian melewati 2 sendi
E. Mengevaluasi adanya krepitasi

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- frakur tibia 1/3 proksimal tertutup
- daerah fraktur tampak bengkak.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

- nyeri skala 7, gelisah dan berkeringat.


- Tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 108x/menit, frekuensi napas 28x/menit
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang ada pada klien
adalah nyeri akut.
Intervensi untuk nyeri akut adalah manajemen nyeri. pada manajemen nyeri dengan skala
nyeri ringan-sedang dapat dilakukan teknik relaksasi dan distraksi.
sedangkan untuk kondisi nyeri berat diperlukan kolaborasi manajemen analgesik. skala nyeri
pada pasien adalah 7 dan dikategorikan nyeri berat.

62. Seorang laki-laki (45 tahun) dirawat di RSJ karena mengamuk dan marah-marah. Saat
dilakukan pengkajian pasien berulang kali mengatakan bahwa dirinya sedang terserang
penyakit kanker, dan harus diobati segera. Pasien mengatakan kalau tidak segera diobati
dirinya akan mati.
Apakah masalah yang sedang dialami oleh pasien tersebut ?
A. Waham kebesaran
B. Waham agama
C. Waham curiga
D. Waham nihilistik
E. Waham somatic

PEMBAHASAN:
Keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus atau kelebihan yang
berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang tetapi
tidak sesuai kenyataan.
2. Waham Agama
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak
sesuai kenyataan.
3. Waham Curiga
Keyakinan terhadap seseorang atau sekelompok orang yang mau merugikan atau mencederai
diri klien, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai
kenyataan.
4. Waham nihilistik
Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan berulang-ulang tetapi
tidak sesuai kenyataan.
5. Waham somatik
Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau sebagian tubuhnya terserang penyakit, diucapkan
berulang-ulang tetapi tidak sesuai kenyataan. jawaban yang tepat adalah opsi E. Waham
somatic tinjauan opsi lain.

63. Seorang perempuan (27 tahun) datang ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya.
Hasil pengkajian: kehamilan saat ini berusia 16 minggu, anak pertama (4 tahun) lahir
pervaginam, anak kedua dan ketiga kembar (1 tahun) lahir SC. Tidak ada keluhan mual
muntah, nafsu makan membaik, dan ibu berharap bisa melakukan persalinan normal.
Apakah status obstetri yang tepat pada pasien?
A. G3P3A0
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

B. G3P2A0
C. G3P2A1
D. G4P3A0
E. G4P2A1

PEMBAHASAN:
GPA adalah singkatan dari Gravida, Para dan Abortus
1. G (Gravida) : Jumlah Kehamilan
2. P (Para) : Jumlah anak yang dilahirkan hidup ( 28 minggu atau 1000 gr)
3. A (Abortus) : pengeluaran hasil konsepsi, dimana sebelum janin mencapai berat 500 gr atau
usia kehamilan < 20 minggu.
Kehamilan kembar ditulis G1P1
Mola hidatidosa dihitung abortus
Pada kasus didapatkan :
Saat ini kehamilan ke 3 : G3
Anak pertama lahir pervaginam dan anak kedua dan ketiga kembar : P2
tidak memiliki riwayat abortus : A0
Maka status obstetri pasien adalah G3P2A0

64. Seorang perawat akan menghitung usia kronologis anak yang lahir aterm pada tanggal 23 mei
2020. Pemeriksaan dilakukan pada 11 Januari 2022.
Berapakah usia kronologis anak?
A. 1 tahun 7 bulan
B. 1 tahun 8 bulan
C. 1 tahun 7 bulan 18 hari
D. 2 tahun 4 bulan 12 hari
E. 1 tahun 4 bulan 12 hari

PEMBAHASAN:
1. Anak lahir pada 23 mei 2020
2. Tanggal pemeriksaan 11 januari 2022
3. Usia kronologis = 1 tahun 7 bulan 18 hari
4. Anak lahir aterm
11 – 01 – 2022 jadi 41 – 12 – 2021
23 – 05 – 2020 23 – 05 – 2020
-------------------- -
18 – 7 – 1 = 1 tahun 7 bulan 18 hari
• Note: pengurangan dimulai dari hari, bulan, dan terakhir adalah tahun. Apabila angka pada
hari kurang, maka mengambil 1 angka bulan dan angka di hari ditambahkan 30. Apabila angka
pada bulan kurang, maka mengambil 1 angka tahun dan angka di bulan ditambahkan 12.

65. Seorang laki-laki (65 tahun) dibawa ke IGD dengan Cedera Servikalis. Pasien tidak sadarkan
diri, terdengar bunyi napas snoring, respon pupil lambat, tekanan darah 170/85 mmHg,
frekuensi napas 25x/menit, frekuensi nadi 84x/menit, suhu 36,8 C.
Apakah tindakan pembukaan jalan napas yang tepat pada kasus tersebut ?
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

A. Chin Lift
B. Head Tilt
C. Neck Lift
D. Jaw Trust
E. Head Tilt Chin Lif
PEMBAHASAN:
Data fokus :
- Pasien mengalami cedera servikalis (trauma)
- Terdengar bunyi napas Snoring (sumbatan akibat lidah jatuh ke belakang)
Maka tindakan pembukaan jalan napas yang tepat adalah dengan maneuver Jaw Trust karena
pasien dengan trauma.

66. Seorang perawat melakukan pengkajian keluarga dengan anak remaja yang sering merokok
dan bolos sekolah. Istri mengatakan gagal menjadi ibu karena tidak bisa mendidik anaknya,
cemas jika anaknya akan terjerumus kenakalan remaja. Jika istri menasehati dan bersikap
tegas kepada anaknya suaminya akan marah. Istri mengatakan hanya mengikuti perintah
suaminya dan membebaskan tindakan anaknya.
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut ?
A. Penampilan peran tidak efektif
B. Kesiapan peningkatan proses keluarga
C. Risiko proses pengasuhan tidak efektif
D. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
E. Ketegangan peran pemberi asuhan

PEMBAHASAN:
Data fokus:
• Anak diketahui sering merokok dan bolos sekolah.
• Istri mengatakan gagal menjadi ibu karena tidak bisa mendidik anaknya, cemas jika anaknya
akan terjerumus ke kenakalan remaja.
• Jika istri menasehati dan bersikap tegas kepada anaknya suaminya akan marah.
• Istri mengatakan hanya mengikuti perintah suaminya saja dan membebaskan anaknya mau
melakukan apa
Berdasarkan kasus tersebut, masalah keperawatan keluarga yang tepat adalah penampilan
peran tidak efektif dimana adanya pola perilaku yang tidak sesuai dengan harapan, norma,
dan lingkungan. Diagnosis keperawatan penampilan peran tidak efektif diangkat karena
adanya tanda dan gejala bahwa istri bingung menjalankan perannya sebagai ibu, merasakan
harapannya sebagai ibu tidak terpenuhi, merasa cemas dengan akibat dari perilaku anaknya,
dan adanya konflik peran dengan suami yang harus dijalankan oleh ibu untuk mendidik
anaknya.

67. Seorang laki-laki (37 tahun) datang ke IGD dengan luka bakar mengenai wajah sampai ke
abdomen. Pasien mengalami penurunan kesadaran, suara napas stridor, takipnea, tekanan
darah 90/76 mmHg, frekuensi nadi 115x/menit teraba lemah, frekuensi napas 28x/menit,
suhu 38 C.
Apakah tindakan yang tepat untuk membebaskan jalan napas pasien ?
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

A. Memasang Oropharyngeal Airway


B. Melakukan maneuver Jaw Trust
C. Memasang Endotracheal Tube
D. Melakukan maneuver Head Tilt Chin Lift
E. Memasang Nasopharyngeal Airway

PEMBAHASAN:
Data fokus :
- Pasien mengalami luka bakar dari wajah sampai abdomen
- Suara napas stridor
Tindakan pembebasan jalan napas yang tepat pada pasien adalah memasang Endotracheal
Tube (ETT) karena pasien mengalami trauma inhalasi akibat
kejadian luka bakar yang menyebabkan terjadinya penyempitan jalan napas dan ditandai
dengan suara napas stridor

68. Seorang perempuan (49 tahun) dirawat di ruang neurologi karena stroke haemoragic. Hasil
pemeriksaan: hemiparese dextra, kaku pada wajah, bicara pelo, dan ketika diberikan minum
pasien batuk dan tersedak.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?
A. Hambatan mobilitas fisik
B. Resiko perfusi serebral tidak efektif
C. Defisit nutrisi
D. Gangguan komunikasi verbal
E. Resiko aspirasi

PEMBAHASAN:
Diagnosa keperawatan yang tepat adalah resiko aspirasi
Stroke haemoragic merupakan Kondisi darurat ketika pembuluh darah yang pecah
menyebabkan pendarahan di dalam otak
Gangguan menelan atau bahasa medisnya disfagia merupakan kondisi yang menyebabkan
penderita stroke mengalami kesulitan untuk mengunyah dan
menelan makanan atau minuman. Tanda adanya gangguan menelan dapat berupa menelan
berulang-ulang, membersihkan tenggorokan dengan berdehem, suara menjadi serak, bicara
pelo, dan tersedak
Pada stroke, gangguan menelan bisa terjadi apabila mengenai area otak yang mengatur fungsi
menelan, yakni di korteks (lapisan luar) dan batang otak.
Gangguan juga bisa terjadi bila saraf-saraf atau otot yang terlibat dalam proses menelan
mengalami kerusakan. Pada kasus data yang ditampilkan spesifik mengarah pada
permasalahan aspirasi yang merupakan komplikasi akibat gangguan menelan pada pasien
stroke.

69. Seorang bayi laki-laki yang baru lahir menangis lemah dengan badan pucat, HR 95x/menit,
pernapasannya lemah dan tidak teratur, serta bayi hanya bergerak lemah dengan atau tanpa
distimulasi. Apa klasifikasi APGAR pada bayi tersebut?
A. Gagal napas
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

B. Asfiksia Berat
C. Asfiksia sedang
D. Normal
E. Vigorous baby

PEMBAHASAN:
0-3: Asfiksia berat
4-6: asfiksia sedang
7-10: normal/vigorous baby
Jawaban: c. asfiksia sedang
Dalam hal ini total skor APGAR nya adalah 4, di mana total skor 4-6 masuk pada klasifikasi
asfiksia sedang.

70. Perawat akan melakukan pengkajian terhadap seorang pasien (35 tahun) dengan masalah
halusinasi. Sebelum menemui pasien, perawat melakukan evaluasi diri, mengumpulkan
informasi seputar pasien dan rencana interaksi.
Apakah fase komunikasi terapeutik yang sedang dilakukan oleh perawat ?
A. Tahap perkenalan
B. Tahap orientasi
C. Tahap pra interaksi
D. Tahap kerja
E. Tahap terminasi

PEMBAHASAN:
1. Tahap Pra Interaksi, tahap ini dimulai sebelum kontak pertama perawat dengan klien. Hal-
hal yang dilakukan pada Tahap ini yaitu evaluasi diri, penetapan
tahapan hubungan dan rencana interaksi.
2. Tahap Perkenalan, merupakan kegiatan yang dilakukan perawat saat pertama kali bertemu
atau kontak dengan klien/ keluarga.
Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahap ini:
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menanyakan nama klien
d. Mengevaluasi perasaan/ kondisi klien/ keluarga
e. Memvalidasi cara yang sudah dilakukan untuk mengatasi
f. Menyepakati kontrak/pertemuan: topik, kesediaan klien untuk bercakap-cakap, waktu,
tempat
3. Tahap orientasi, Tahap ini dilakukan pada awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya.
Tujuan tahap ini adalah menvalidasi kekurangan data, rencana
yang telah dibuat dengan keadaan klien saat ini dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.
umumnya dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan bersama
klien.
4. Tahap Kerja, Tahap kerja merupakan inti hubungan perawat klien yang terkait erat dengan
pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

5. Tahap terminasi, Merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan klien terbagi menjadi
2:
a. Terminasi sementara (akhir dari tiap pertemuan perawat & klien atau keluarga yang akan
ada pertemuan lagi pada waktu yang telah ditentukan):
b. Terminasi akhir (terjadi jika klien & keluarganya telah mampu menyelesaikan masalahnya).
jawaban yang sesuai adalah opsi C. tahap pra interaksi

71. Seorang perempuan (50 tahun) datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada seperti tertindih
beban berat dengan skala nyeri 8. Hasil pengkajian: tekanan darah 155/100 mmHg, frekuensi
napas 24x/menit, frekuensi nadi 84x/menit, suhu 36,3 C. Tiba-tiba pasien tidak sadar, tidak
ada napas, dan nadi karotis tidak teraba.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada pasien ?
A. Berkolaborasi memberikan obat nitrogliserin
B. Melakukan Resusitasi Jantung Paru
C. Melakukan defibrilasi pada pasien
D. Berkolaborasi memberikan obat epinephrine
E. Melakukan Kardioversi pada pasien

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
- Pasien tiba-tiba tidak sadar
- Tidak ada nadi karotis
- Tidak ada napas
Berdasarkan data di atas, pasien mengalami henti jantung (cardiac arrest).
Sehingga, tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat adalah melakukan Resusitasi Jantung
Paru

72. Seorang laki-laki (49 tahun) dirawat di RS dengan keluhan sesak napas dan nyeri pada dada
yang menjalar ke lengan kiri. Hasil pengkajian: pasien sesak, frekuensi nadi 118x/menit,
tampak edema pada kedua tungkai dan lelah saat menggerakkan badan. Gambaran EKG ST
elevasi.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien?
A. Resiko perfusi miokard tidak efektif
B. Intoleransi aktifitas
C. Keletihan
D. Hipervolemia
E. Penurunan curah jantung

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- pasien sesak
- frekuensi nadi 108x/menit
- tampak edema pada kedua tungkai
- lelah saat menggerakkan badan
- Gambaran EKG ST elevasi.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

Berdasarkan data diatas didaptkan diagnosa keperawatan yang tepat adalah penurunan curah
jantung b.d infark otot jantung d.d EKG ST elevasi, edema tungai, dan sesak.
Penurunan curah jantung merupakan ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.

73. Seorang perempuan (32 tahun) dirawat di RS dengan myasthenia gravis. Hasil pengkajian:
klien sulit berbicara dan wajah terasa kaku. Kedua ektermitas lemah dan sulit digerakkan.
Kekuatan otot pada ektermitas bernilai 1. TD 145/85 mmHg, HR 115x/menit, Frekuensi napas
24x/menit.
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat
A. Nyeri akut
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Intoleransi aktivitas
D. Keletihan
E. Gangguan mobilitas fisik

PEMBAHASAN:
Myastenia gravis adalah salah satu karakteristik penyakit autoimun yang disebabkan oleh
adanya gangguan dari synaptic transmission atau pada
neuromuscular junction. Hal ini ditandai oleh suatu kelemahan abnormal dan progresif pada
otot rangka yang dipergunakan secara terus-menerus.
Data fokus :
- Klien sulit berbicara dan wajah kaku
- Kedua ekstermitas lemah dan sulit digerakkan
- Kekuatan otot 1
Berdasarkan data diatas diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus adalah gangguan
mobilitas fisik. Gangguan mobilitas fisik merupakan keterbatasan
dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstermitas secara mandiri.

74. Seorang laki-laki (45 tahun) masuk IGD RS karena kecelakaan lalu lintas dengan luka robek
pada paha kanan sepanjang 10 cm dan telah dilakukan penjahitan luka. Pasien mengeluh nyeri
skala 3 dan tampak kemerahan sekitar area jahitan, tekanan darah 135/83 mmHg, frekuensi
nadi 90x/menit. Pasien memiliki riwayat DM dan penyembuhan luka lambat.
Apakah kriteria hasil utama yang diharapkan pada pasien ?
A. Kadar glukosa darah pasien dalam batas normal
B. Pengetahuan pasien tentang asupan nutrisi yang tepat meningkat
C. Tidak terjadi infeksi pada luka
D. Nyeri yang dirasakan pasien berkurang
E. Pasien tidak mengalami kesulitan tidur

PEMBAHASAN:
DO : pasien mengalami luka robek pada paha kanan dengan panjang 10 cm dan telah
dilakukan penjahitan luka.
DS : pasien mengeluh nyeri skala 3 dan tampak kemerahan sekitar area jahitan, pasien
memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus dan mengatakan bahwa
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

jika mengalami luka penyembuhannya lamban.


Masalah Keperawatan : Gangguan Integritas Jaringan atau gangguan integritas kulit
Intervensi Keperawatan : Perawatan Luka
Sehingga, pada kasus ini kriteria hasil keperawatan utama yang diharapkan pada pasien
adalah tidak terjadi infeksi pada luka.

75. Seorang perempuan (29 tahun) datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksakan
kehamilan rutin. Hasil pengkajian : Status Obstetri G2P1A0, usia kehamilan 16 minggu, HPHT
pada tanggal 25 Agustus 2021. Tekanan darah 128/84 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit,
frekuensi napas 20x/menit dan suhu tubuh 36,7'C
Kapan taksiran persalinan pada klien tersebut?
A. 30 Mei 2022
B. 2 Juni 2022
C. 4 juni 2022
D. 6 Juni 2022
E. 8 Juni 2022

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
- HPHT pasien 25 Agustus 2021
Taksiran persalinan menggunakan hukum Nagele. Hukum Nagele mengasumsikan bahwa
perempuan memiliki siklus menstruasi 28 hari dan kehamilan
terjadi pada hari ke empat belas.
Terdapat 2 rumus perhitungan taksiran persalinan berdasarkan HPHT menurut hukum Nagele,
yaitu :
Hari +7 Bulan -3 Tahun -1
32 Mei 2022 = 2 Juni 2022

76. Perawat sedang melakukan pemeriksaan DDST II kepada anak dan saat ini sudah menuliskan
nama dan menghitung usia kronologis anak.
Apa yang selanjutnya dilakukan perawat?
A. Menarik garis dari kiri ke kanan sesuai usia anak
B. Menarik garis vertikal dari atas ke bawah sesuai dengan usia kronologis anak
C. Melakukan pengkajian pada setiap sektor
D. Menarik garis dari kanan sesuai usia anak
E. Mengkaji kemampuan anak dalam melakukan seluruh aktivitas di formular

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
Perawat sudah menuliskan nama dan mengetahui usia kronologis anak – berdasarkan urutan
di atas, perawat sudah melakukan SOP nomor 1 hingga 3 maka yang harus dilakukan
selanjutnya adalah nomor 4
Pemeriksaan DDST
1. Isi nama anak dan tentukan usia anak dengan pedoman 30 hari dalam 1 bulan dan 12 bulan
dalam 1 tahun.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

2. Bila hasil perhitungan umur kurang dari 15 hari, maka dibulatkan ke bawah (dihilangkan)
dan sebaliknya.
3. Apabila anak lahir kurang bulan, maka penentuan usia dilakukan menggunakan pedoman
usia koreksi.
4. Setelah diketahui usia anak, kemudian tarik garis vertikal dari atas ke bawah menggunakan
penggaris berdasarkan usia kronologis yang tertera di bagian
atas formulir
5. Lakukan penilaian pada setiap sektor, tentukan apakah lulus/passed (P) diberi tanda
centang, gagal/fail (F) diberi tanda 0, menolak/refusal (R) diberi
tanda M, atau tidaak mendapat kesempatan melakukan tugas/no opportunity (NO)
5. Hitung item P dan F pada masing-masing sektor dan diklasifikasikan normal, abnormal,
meragukan/suspect, untestable/tidak dapat dites.

77. Perawat komunitas sedang menangani wabah muntaber di sebuah wilayah. Hasil pengkajian:
75% penderita memiliki kualitas hidup yang rendah. Pelaksanaan program PHBS di puskesmas
wilayah itu berhasil mencapai target 55% dalam 1 tahun terakhir. Perawat berencana akan
melakukan intervensi kepada masyarakat dan mengharapkan kualitas hidup meningkat.
Apakah kriteria hasil yang diharapkan perawat dalam menangani kasus tersebut?
A. Perilaku kesehatan
B. Manajemen kesehatan
C. Status kesehatan komunitas
D. Tingkat kepatuhan
E. Pemeliharaan Kesehatan

PEMBAHASAN:
Data fokus:
• 75% penderita muntaber memiliki kualitas hidup yang rendah
• Pencapaian target program PHBS baru 55%
• Perawat berencana akan melakukan intervensi kepada masyarakat dan mengharapkan
kualitas hidup meningkat.
Diagnosis keperawatan pada kasus tersebut yaitu defisit kesehatan komunitas. Masalah
defisit kesehatan komunitas memiliki kriteria hasil yaitu status kesehatan komunitas,
ketahanan komunitas, dan status koping komunitas. Status kesehatan komunitas diharapkan
meningkat dengan ketersediaan program promosi serta proteksi kesehatan, sehingga kualitas
hidup klien meningkat.

78. Seorang ibu (27 tahun) postpartum anak pertama seminggu yang lalu datang berkunjung ke
puskesmas ingin mengetahui program KB. Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
dan ingin memberikan jarak kehamilan untuk anak keduanya. Ibu ingin menggunakan KB yang
aman dan tidak mengganggu pemberian ASI.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan oleh perawat?
A. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara penggunaan kontrasepsi
B. Konseling mengenai keuntungan penggunaan kontrasepsi pada ibu hamil
C. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai jenis alat kontrasepsi yang aman
D. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai faktor risiko penggunaan alat kontrasepsi
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

E. Mendukung ibu untuk menggunakan kontrasepsi demi kebaikan ibu

PEMBAHASAN:
Data fokus:
• Seorang ibu (26 tahun) postpartum anak pertama semenjak seminggu yang lalu ingin
mengetahui program KB.
• Ibu belum pernah menggunakan KB dan ingin memberikan jarak kehamilan untuk anak
keduanya.
• Ibu ingin menggunakan KB yang aman dan tidak mengganggu pemberian ASI.
Dari data diatas, maka tindakan keperawatan yang tepat diberikan oleh perawat yaitu
memberikan pendidikan kesehatan mengenai jenis alat kontrasepsi yang aman karena ibu
mengatakan ingin menggunakan KB yang aman dan tidak mengganggu ASI. Oleh karena itu
penting diberikan terlebih dahulu mengenai jenis alat dari kontrasepi sehingga ibu bisa
memilih kontrasepsi yang aman dan tidak mengganggu ASI.

79. Seorang laki-laki (39 tahun) dirawat di ruang paru dengan efusi pleura. Hasil pengkajian:
pasien mengalami sesak napas dengan frekuensi napas 26x/menit, dada terasa nyeri dan
berat saat bernapas. Perawat melaporkan kepada dokter keluhan pasien yang mengalami
sesak napas. Sebelumnya perawat telah memberikan posisi fowler dan obat sesuai orderan
dokter.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat?
A. Mendokumentasikan S-BAR yang telah dilakukan
B. Merekomendasikan pemberian oksigen pada level maintenance
C. Mendiskusikan kondisi pasien secara rutin kepada dokter
D. Meminta dokter memberikan tanda tangan di dokumen pasien
E. Menunggu saran perawat konsultan

PEMBAHASAN:
Tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat yaitu recommendation dengan
merekomendasikan pemberian oksigen pada level maintenance.
Komunikasi S-BAR merupakan metode komunikasi yang digunakan untuk anggota tim
kesehatan dalam melaporkan kondisi pasien. Komunikasinya terdiri
dari situation, background, assessment, dan recommendation.
- Situation yaitu perawat menyebut usia pasien, jenis kelamin, diagnosis, prosedur, dan status
mental pasien.
- Background yaitu menampilkan pokok masalah atau apa saja yang terjadi pada diri pasien
seperti keluhan pasien.
- Assessment yaitu berisi hasil pemikiran yang timbul serta difokuskan pada masalah yang
terjadi pada pasien.
- Recommendation yaitu menyebutkan hal yang dibutuhkan untuk ditindaklanjuti dan
intervensi yang direkomendasikan perawat

80. Seorang perempuan (30 tahun) hamil G2P1A0 40 minggu datang ke IGD mengeluh keluar
cairan lendir bercampur darah dari vagina. Pasien mengeluh nyeri saat terasa kontraksi,
kontraksi mulai teratur setiap 10 menit. Hasil pemeriksaan dalam: pembukaan serviks 6 cm.
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

Pada kasus diatas pasien berada pada fase persalinan berapa?


A. Kala I Fase Laten
B. Kala I Fase Aktif
C. Kala II
D. Kala III
E. Kala IV

PEMBAHASAN:
Kala I
Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat hingga serviks membuka
lengkap. terdiri dari 2 fase, yaitu Fase Laten (dimulai sejak
awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks, berlangsung hingga
serviks membuka <4cm dan berlangsung hingga 8 jam). Fase Aktif (frekuensi kontraksi
meningkat secara bertahap, terjadi 3x dalam 10 menit hingga durasi ≥40 detik, dimulai
pembukaan 4-10, kecepatan primigravida 1 cm dan multigravida >1-2 cm/jam, dan terjadi
penurunan bagian bawah janin
Kala II
Dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan terakhir setelah bayi lahir
Kala III
Dimulai setelah lahirnya bayi hingga lahirnya plasenta
Kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelahnya.
Maka, Tanda-tanda yang dapat dilihat pada kasus yaitu menunjukkan adanya tanda persalinan
kala 1 fase aktif

81. Seorang laki-laki (40 tahun) dirawat post op craniotomy. Hasil pengkajian: pasien tampak
hemiparese dextra, tidak mampu menggerakkan tubuhnya serta reflex fisiologis melambat.
Saat dilakukan pemeriksaan otot ekstermitas dextra pasien hanya bisa digerakkan, tetapi
pasien tidak mampu untuk mengangkat tangannya.
Berapakah nilai kekuatan otot pasien?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

PEMBAHASAN:
Berikut adalah skor penilaian tonus otot:
5: Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan maksimal
4: Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan ringan
3: Ada pergerakan, mampu melawan gravitasi
2: Ada pergerakan, tidak mampu melawan gravitasi
1: Kontraksi otot minimal dapat terasa atau teraba, tanpa menimbulkan pergerakan
0: Paralisis total
Jadi kekuatan otot pasien adalah 2
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

82. Seorang bayi (4 bulan) dirawat di RS dengan keluhan sesak napas dan diare. Pasien diketahui
mengalami HIV positif karena lahir dengan orang tua HIV positif. Saat ditanya oleh keluarga
pasien lain, perawat memberitahukan terkait penyakit pasien.
Apakah prinsip etik yang dilanggar perawat?
A. Autonomi
B. Confidentiality
C. Accountability
D. Fidelity
E. Veracity

PEMBAHASAN:
Data fokus:
- Pasien dengan HIV positif
- Perawat memberitahukan diagnosa pasien kepada keluarga lain
Berdasarkan data pada kasus, prinsip etik yang dilanggar perawat adalah confidentiality. Pada
kasus perawat tidak menjaga informasi rahasia pasien.
Sesuai dengan defenisi dalam buku Etika keperawatan dan keperawatan profesional (2016),
prinsip confidentiality (kerahasiaan) menjelaskan bahwa perawat menjaga informasi pribadi
pasien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan pasien hanya bisa digunakan untuk
keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan pasien.

83. Seorang anak (9 tahun) akan menjalani kemoterapi. Sebelum proses kemoterapi berlangsung,
perawat menjelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dampak positif dan negatif dari kemoterapi
kepada anak dan ibunya. Kemudian, perawat meminta anak untuk menandatangani lembar
informed consent.
Prinsip etik apa yang kurang tepat dilakukan oleh perawat?
A. Veracity
B. Non-maleficence
C. Autonomy
D. Accountability
E. Confidentiality

PEMBAHASAN:
c. Autonomy.
Pada kasus, perawat berupaya untuk melaksanakan prinsip autonomy. Namun, perawat
kurang tepat jika meminta anak menandatangani sendiri form informed consent, karena pada
usia tersebut anak belum mampu mengambil keputusan mandiri terhadap dirinya dan
diwakilkan oleh orang tuanya/ibunya.

84. Seorang anak berusia 18 bulan gagal menyuapkan makanan ke mulutnya dan menyusun 2
kubus/balok berdasarkan pengkajian DDST II.
Apa interpretasi DDST yang diperoleh?
A. Normal
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

B. Suspect
C. Untestable
D. Penyimpangan
E. Abnormal

PEMBAHASAN:
1. Normal , jika terdapat maksimal 1 caution dan tidak ada delay.
2. Suspect/meragukan , jika pada 1 sektor terdapat 2 keterlambatan/ lebih; pada 1 sektor atau
lebih terdapat 1 keterlambatan dan di sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang
berpotongan dengan usia; atau terdapat minimal 2 caution atau minimal 1 delay.
3. Tidak dapat dites/untestable jika terdapat penolakan ketika pemeriksaan
4. Abnormal ketika didapat 2 atau lebih delay pada 2 sektor atau lebih; atau dalam 1 sektor
atau lebih didapatkan 2 atau lebih delay + 1 sektor atau lebih dengan 1 delay dan di sektor
yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

85. Seorang perempuan (48 tahun) masuk ke IGD dengan Fraktur Costae. Pasien mengeluh sesak
napas dan nyeri pada dada sebelah kiri terutama ketika bernapas, bergerak, dan batuk. Pasien
terlihat pucat dan lemas, tampak jejas di dada kiri, tekanan darah 170/80 mmHg, frekuensi
nadi 100x/menit, frekuensi napas 35x/menit, SaO2 90%.
Manakah tindakan keperawatan yang tidak tepat pada pasien ?
A. Memasang plaster 3 sisi pada area fraktur
B. Memonitor saturasi oksigen dan pola napas
C. Memposisikan pasien dengan posisi semifowler
D. Memasang plaster lebar pada dada sebelah kiri
E. Memberikan terapi Oksigen NRM 10 lpm

PEMBAHASAN:
Masalah keperawatan pada pasien adalah Pola Napas Tidak Efektif.
Tindakan keperawatan pada pasien ditujukan untuk memperbaiki pola napas (Breathing)
antara lain :
- Memposisikan pasien dengan posisi semifowler
- Memberikan terapi Oksigen NRM 10 lpm (SaO2 : 90%)
- Memasang plaster lebar pada dada sebelah kiri (tindakan untuk fraktur costae)
- Memonitor saturasi oksigen dan pola napas pada pasien
Sehingga, tindakan keperawatan yang tidak tepat adalah “Memasang plaster 3 sisi pada area
fraktur” karena tindakan tersebut dilakukan pada pasien
dengan open pneumothoraks

86. Seorang laki-laki (18 tahun) dibawa ke IGD akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian:
pasien tampak sesak, kesadaran pasien stupor dengan GCS 9, sulit bernapas dan terdapat luka
di area wajah. Frekuensi napas 35x/menit dan SaO2 84%.
Apakah pemberian terapi oksigen yang tepat?
A. Non Rebreathing Mask
B. Simple Mask
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

C. Bag Valve Mask


D. Nasal Canul
E. Rebreathing Mask

PEMBAHASAN:
Data Fokus:
- Tampak sesak (gasping)
- Kesadaran pasien stupor dengan GCS 9
- SaO2 84%
Berdasarkan data pasien mengalami hipoksemia atau gagal napas tipe 1 yang ditandai adanya
desaturasi. Tindakan yang harus segera dilakukan adalah
mencukupi proses ventilasi respirasi pasien. Berdasarkan kasus terapi oksigen yang tepat
diberikan adalah pemberian terapi oksigen lewat bag valve mask.
Bag Valve Mask mampu memberikan konsentrasi oksigen hingga mencapai 100%. Indikasi
pemberian terapi oksigen dengan menggunakan BVM adalah
pasien dengan gagal napas tipe 1 yang ditandai dengan adanya hipoksemia (PO2 rendah) dan
desaturase.

87. Seorang perempuan (30 tahun) dibawa ke IGD karena CKB. Pasien dengan penurunan
kesadaran GCS 8, keluar darah dari hidung, muntah menyembur di perjalanan ke RS. Pupil
anisokor, pola napas cheyne stokes, tekanan darah 180/100 mmHg, frekuensi napas
30x/menit, frekuensi nadi 65x/menit, suhu 37,9 C. Pasien mendapat IVFD Manitol 4x100 ml.
Apakah evaluasi keperawatan yang tidak tepat pada pasien?
A. Frekuensi nadi
B. Perdarahan pada hidung
C. Tingkat kesadaran
D. Pola napas
E. Tekanan darah

PEMBAHASAN:
Fokus evaluasi perawat adalah pada komponen gejala dan tanda peningkatan TIK :
- Sakit kepala
- Muntah proyektil
- Kejang
- Perubahan status mental dan penurunan tingkat kesadaran
- Papil edema
- Bradikardi
- Pola napas
- Tekanan darah
- Gangguan neurologis
- Gangguan endokrin
Jadi, fokus evaluasi yang tidak tepat pada kasus tersebut adalah perdarahan pada hidung.

88. Seorang laki-laki (54 tahun) dibawa ke RSJ 2 hari lalu karena mengaku sebagai nabi di
lingkungan rumahnya. Keluarga mengatakan pasien sholat satu jam sekali. Pasien mengatakan
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

setiap sholat dia mendapatkan wahyu dan harus disampaikan kepada umatnya dimuka bumi
ini. Perawat mengajarkan pasien untuk memenuhi kebutuhan yang realistis.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat untuk pasien ?
A. Melatih melakukan aspek positif
B. Minum obat
C. Membantu pasien orientasi realita
D. Membantu pasien memenuhi kebutuhan yang realistis
E. Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi

PEMBAHASAN:
DO : pasien dibawa ke RSJ 2 tahun yang lalu karna mengaku sebagai nabi dilingkungan rumah
nya.
DS : 1. Keluarga mengatakan setiap sejam sekali pasien melakukan sholat.
2. Pasien mengatakan setiap sholat dia mendapatkan wahyu dan harus disampaikan kepada
umatnya dimuka bumi ini.
Berdasarkan kasus diatas pasien mengalami masalah yaitu waham agama. perawat telah
mengajarkan pada pasien yaitu memenuhi kebutuhan yang
realistis. jadi tindakan keperawatan selanjutnya yaitu melatih pasien dalam melakukan
kemampuan/aspek positif yang dimiliki.
Tindakan Keperawatan Pasien
1) Mengidentifikasi tanda dan gejala waham, membantu klien dalam orientasi realita (orang,
tempat dan waktu)
2) Mendiskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi dan membantu klien dalam
memenuhi kebutuhan yang realistis
3) Diskusikan kemampuan/aspek positif yang dimiliki klien, Melatih klien dalam melakukan
kemampuan/ aspek positif yang dimiliki
4) Minum obat dengan prinsip 8 benar

89. Seorang perempuan (44 tahun) dirawat di ruangan kebidanan dengan kanker serviks. Saat ini
pasien sedang menjalani kemoterapi siklus keempat. Hasil pengkajian: adanya alergi antibiotic
ceftriaxone dan didapatkan skala morse pasien yaitu 26.
Apakah jenis gelang identifikasi yang tepat dipakaikan pada pasien?
A. Gelang berwarna merah muda, abu-abu, merah, dan kuning
B. Gelang berwarna biru dan kuning
C. Gelang berwarna merah muda, abu-abu, dan merah
D. Gelang berwarna biru, kuning, dan merah
E. Gelang berwarna merah muda, merah, dan kuning

PEMBAHASAN:
Data fokus:
• Pasien berjenis kelamin perempuan maka dipakaikan gelang berwarna merah muda
• Pasien sedang menjalani kemoterapi maka dipakaikan gelang abu-abu
• Pasien alergi antibiotic ceftriaxone maka dipakaikan gelang merah
Pemakaian gelang pasien dibedakan berdasarkan warna yaitu:
• Merah muda untuk pasien jenis kelamin perempuan
Dilarang menyebarkan aset digital bimbelku.id tanpa izin

• Biru untuk pasien jenis kelamin laki-laki


• Merah untuk pasien alergi obat-obatan
• Kuning untuk pasien dengan risiko jatuh
• Hijau untuk pasien alergi lateks
• Ungu untuk pasien DNR (Do Not Resusitation)
• Abu-abu untuk pasien dengan pemasangan bahan radioaktif (kemoterapi)

90. Seorang perempuan (24 tahun) dirawat dengan status H+1 post SC. Hasil pengkajian : pasien
mengatakan ASI nya yang keluar sedikit, bayi masih menangis setelah diberi ASI oleh ibunya.
Ibu merasa cemas tidak dapat menyusui anaknya dengan baik.
Apakah tindakan keperawatan yang tidak tepat diberikan perawat pada kasus tersebut?
A. Edukasi pelekatan bayi dan ibu saat menyusui
B. Menganjurkan ibu untuk terus mencoba menyusui bayinya
C. Mengajarkan ibu dan suami untuk melakukan pijat oksitosin
D. Mengajarkan ibu dan suami untuk melakukan pijat endorphine
E. Dukung ayah dalam pengasuhan bayi

PEMBAHASAN:
Data Fokus :
Pasien mengatakan ASI nya sedikit, bayi masih menangis setelah diberi ASI oleh ibunya. Ibu
merasa cemas tidak dapat menyusui anaknya dengan baik.
Maka tindakan yang tidak tepat yang diberikan perawat terhadap paisen yaitu mengajarkan
ibu dan suami untuk melakukan pijat endorphine, karena pijat endorpihne merupakan
tindakan keperawatan yang bertujuan untuk mengurangi nyeri
Tinjauan Opsi Lain :
Opsi A, B, C dan E tidak tepat, karena merupakan tindakan yang dapat meningkatkan hormon
oksitosin (hormon yang merangsang produksi ASI pada ibu
menyusui).

Anda mungkin juga menyukai