Disusun Oleh :
3. Munawaroh (202202080015)
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
C. Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
PENUTUP..................................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................................. 12
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara teknis
maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini. Penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhindar kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan
imbalan setimpal kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan
itu sebagai ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin
Makanan Pendamping ASI (MP-AS) adalah makanan yang mengandung gizi yang
diberikan pada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan
bersamaan dengan ASI mulai bayi berusia 6 bulan hingga 24 bulan. MP-ASI merupakan
proses peralihan dari konsumsi susu saja ke makanan semi padat. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI sebaiknya dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya,
tergantung pada kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang tepat tidak
hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, namun juga untuk meningkatkan
keterampilan makan dan meningkatkan rasa percaya diri bayi. Makanan tambahannya bisa
berupa bubur cair, bubur kental, jus buah, buah segar, makanan bubur, makanan lunak, dan
terakhir makanan padat. Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan
makanan segar, seperti tempe, kacang-kacangan, hati ayam, sayuran, dan buah-buahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu MPASI?
2. Apa saja MPASI yang tepat untuk bayi usia 6 bulan?
3. Bagaimana perencanaan yang tepat untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada klien
dengan kasus ibu merasa kebingungan untuk memulai pemberian makanan tambahan
pada bayinya yang baru berusia 6 bulan?
4. Apa manfaat dan tujuan MPASI?
5. Apa saja masalah dalam pemberian MPASI?
6. Apa saja contoh menu seimbang untuk mengatasi kasus tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu MPASI.
2. Untuk mengetahui MPASI yang untuk bayi usia 6 bulan.
3. Untuk mengetahui perencanaan yang tepat untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada
klien dengan kasus merasakan kebingungan untuk memulai pemberian makanan
tambahan pada bayinya yang baru berusia 6 bulan.
4. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan pemberian MPASI.
5. Untuk mengetahui masalah dalam pemberian MPASI.
6. Untuk mengetahui contoh menu seimbang.
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario Kasus
Seorang perempuan datang ke Praktik Mandiri Bidan dengan membawa anak yang
masih bayi. Menyatakan bingung untuk memulai pemberian makanan tambahan pada
bayinya yang baru berusia 6 bulan, saat ini anaknya masih diberikan ASI saja.
A. Pengertian MPASI
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang mengandung gizi yang
diberikan pada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan
bersamaan dengan ASI mulai bayi berusia 6 bulan hingga 24 bulan. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan bertahap baik dalam bentuk maupun jumlahnya,
sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi. Ketidaktahuan ibu tentang cara pemberian
MP-ASI yang tepat pada bayi, akan merugikan kesehatan bayi, secara langsung dan tidak
langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada bayi, khususnya
pada umur dibawah 2 tahun. Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari
bahan makanan segar, seperti tempe, kacang-kacangan, hati ayam, sayuran, dan buah-
buahan (Putra, 2012).
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan.
Makanan ini diberikan karena ASI saja sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi untuk tumbuh kembangnya. MP-ASI harus kaya nutrisi dan mengandung serat
kasar dan komponen lain yang sulit dicerna sesedikit mungkin, karena terlalu banyak serat
mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. MP-ASI biasanya dibuat dari
campuran beberapa bahan makanan dengan proporsi tertentu untuk menghasilkan produk
bergizi tinggi. Pencampuran bahan pangan sebaiknya dilakukan berdasarkan konsep
suplementasi protein, dimana masing-masing bahan menutupi kekurangan asam amino
esensial pada bahan lain dan energi dari vitamin, mineral, minyak atau gula untuk
meningkatkan kebutuhan energi pangan diisi ulang.
1. Jenis makanan: MPASI yang baik terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe,
kacang-kacangan, hati ayam, sayuran, dan buah-buahan
2. Jumlah dan frekuensi: Jumlah dan frekuensi pemberian MPASI harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan kelompok usia bayi atau anak.
3. Keamanan: MPASI harus aman dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya
bagi bayi atau anak.
Selain itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap klien untuk mengetahui kondisi
kesehatan dan kemampuan pencernaan bayi atau anak. Setelah itu, dilakukan perencanaan,
intervensi, dan evaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan. Dalam memberikan asuhan
kebidanan, perlu diberikan penyuluhan kepada ibu tentang cara pemberian MPASI yang
tepat pada bayi. Sebelum memberikan edukasi dan penyuluhan kepada ibu tentang cara
pemberian MPASI yang tepat pada bayi usia 6 bulan, dapat diajarkan terlebih dahulu
kepada ibu edukasi tentang metode Baby Led Wearning (BLW).
Termasuk juga seberapa banyak porsinya dan seberapa lama bayi akan
menghabiskan makanannya. Itulah menagapa metode ini dinamakan dengan Baby Led
Weaning, yang artinya bayi “memimpin” sendiri cara makannya. Untuk menerapkan
metode BLW, maka diperlukan waktu untuk menunggu hingga bayi menunjukkan tanda-
tanda kesiapan makan. Dengan begitu ia dapat makan sendiri secara efektif. Beberapa
tanda-tanda bayi siap makan dan mulai MPASI adalah sebagai berikut:
1. Bayi bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang tua atau pengasuh.
2. Bayi mampu mengontrol kepala dan lehernya.
3. Bayi cenderung memasukkan benda-benda ke dalam mulut
4. Membuka mulut ketika Mama menawarkan makanan
5. Bayi dapat menelan makanan dan sudah tidak memiliki tongue-thrust reflex (gerakan
otomatis bayi untuk menggunakan lidahnya untuk mendorong dan melepeh makanan
dari mulut)
6. Bayi mulai mengambil dan menggenggam benda-benda kecil seperti mainan atau
makanan
7. Bayi bisa memindahkan makanan dari bagian depan ke bagian belakang lidah untuk
menelan makanan
a. Melengkapi zat gizi yang kurang karena kebutuhan zat gizi yang semakin
meningkat sejalan dengan pertambahan umur anak.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam - macam
makanan dengan berbagai bentuk, tekstur, dan rasa.
1. ASI
2. Bubur yang mengandung banyak zat besi (beras, gandum)
3. Puree buah (pisang, pir, apel)
4. Puree sayur (wortel, kentang)
5. Tahu yang dihaluskan
6. Puree daging (ayam, daging sapi)
7. Puree kacang (acang polong, kacang merah, buncis)
a) 3 sampai 9 sendok makan menu bubur dan dalam sehari berikan 2 sampai 3 kali.
b) 1 sendok teh menu buah dan ditambah secara bertahap menjadi ¼ sampai ½
cangkir. Berikan 2 sampai 3 kali setiap hari.
c) 1 sendok teh menu sayuran dan ditambah secara bertahap menjadi ¼ sampai ½
cangkir. Berikan 2 sampai 3 kali setiap hari.
Berikut penjabaran menu MPASI pertama yang cocok untuk bayi usia 6 bulan:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Status gizi bayi merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua.
Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia bayi. Sebagian besar kejadian
kurang gizi dapat dihindari apabila mempunyai cukup pengetahuan tentang cara
pemeliharaan gizi dan mengatur makanan anak. Makanan pendamping ASI yang baik
adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe, kacang-kacangan, hati ayam,
sayuran, dan buah-buahan (Putra, 2012).
Makanan Pendamping ASI (MP-AS) adalah makanan yang mengandung gizi yang
diberikan pada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan
bersamaan dengan ASI mulai bayi berusia 6 bulan hingga 24 bulan. Pemberian ASI
bertujuan untuk memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan anak kecil
demi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotorik yang optimal, serta
membentuk kebiasaan makan yang baik pada bayi. Tujuan ini dapat dicapai dengan
pemberian MP-ASI yang sesuai dengan umur, kualitas dan kuantitas, serta variasi
makanan. MP-ASI, diberikan sebagai suplemen ASI, membantu bayi belajar makan dan
memberikan kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik.
B. Saran
Berikan penjelasan pada ibu tentang MPASI yang benar karena mempengaruhi
sistem pencernaan bayi ketika awal MPASI dengan cara memberikan Mpasi memakai
bahan-bahan makanan yang berkualitas dan bergizi untuk bayi. Dan berikan jadwal untuk
di kasih MPASI dengan benar.
Berikut jadwal MPASI 6 bulan pertama menurut IDAI yang bisa jadikan panduan :
Suryaningrum, F. 2020. Baby Led Wearning, Benarkah Lebih Baik untuk Belajar Makan?
(https://www.nutriclub.co.id/artikel/nutrisi/7-9-bulan/mpasi-dengan-metode-baby-led-weaning-
blw, diakses 16 November 2023).
Aprillia, Y. 2020. Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada. Volume (9), hlm. 866-872.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
KONSELING MPASI
Di Puskesmas Pekajangan
Oleh:
3. Munawaroh (202202080015)
Waktu : 30 menit
I. Tujuan
Setelah dijelaskan tentang materi, peserta diharapkan mengetahui tentang
MPASI yang baik dan benar pada bayi 6 bulan.
III. Sasaran
Ibu yang mempunyai bayi berusia 6 bulan yang merencanakan pemberian
MPASI pada di Puskesmas Pekajangan.
IV. Komunikator
Mahasiswa Sarjana Kebidanan UMPP.
V. Materi
Terlampir
VI. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah,
tanya jawab, dan diskusi. Metode ceramah dipadukan dengan metode
diskusi dan tanya jawab yang dimaksudkan untuk memotivasi minat dan
keterlibatan peserta.
VII. Media
Leaflet
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 6 bulan sudah
boleh diberikan MPASI yang terbuat dari beras dan bertekstur halus encer
(puree). Bubur nasi cair direkomendasikan sebagai MPASI pertama karena
beras minim risiko memicu reaksi alergi. MPASI berbentuk lumat bisa
diberikan 2 kali sehari berupa buah atau biskuit yang direndam air matang.
Sebagai awal porsi makanan pertama untuk bayi 6 bulan, cukup 2-3 sendok
makan dulu (setengah mangkuk berukuran 250 ml) yang diberikan 2-3 kali
sehari. Pada usia 6 bulan pertama, bayi baru bisa menerima MPASI dalam
jumlah kecil setiap kali makan. Di antara jadwal makan utamanya, boleh
diberikan 1-2 kali makanan selingan (snack) dengan tetap rutin memberikan
ASI.
c. Melengkapi zat gizi yang kurang karena kebutuhan zat gizi yang
semakin meningkat sejalan dengan pertambahan umur anak.
d. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam
- macam makanan dengan berbagai bentuk, tekstur, dan rasa.