Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KASUS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi Penunjang Kebugaran


Dosen Pengampu : Ibu Bd. Nur Chabibah, S.Keb, MPH dan Ibu Milatun Khanifah,
SST, M.Keb.

Disusun Oleh :

1. Nadya Cahyani Putri (202202080010)

2. Dinda Ramadhani (202202080013)

3. Munawaroh (202202080015)

4. Verga Egidia (202202080027)

5. Septi Sapira (202202080028)

6. Nanda Agustin N (202202080037)

PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5

C. Tujuan .................................................................................................................................. 5

BAB II............................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

Skenario Kasus ............................................................................................................................ 6

A. Pengertian MPASI ............................................................................................................... 6

B. MPASI yang Tepat Untuk Bayi Berusia 6 Bulan ................................................................ 7

C. Perencanaan Asuhan Kebidanan .......................................................................................... 8

D. Manfaat dan Tujuan Pemberian MPASI .............................................................................. 9

E. Masalah Dalam MPASI ..................................................................................................... 10

F. Contoh Menu Seimbang MPASI Pada Bayi Berusia 6 Bulan ........................................... 11

BAB III ......................................................................................................................................... 12

PENUTUP..................................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12

B. Saran .................................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakauh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya dengan sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik secara teknis
maupun materi mengingat minimnya kemampuan yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini. Penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhindar kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT memberikan
imbalan setimpal kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan
itu sebagai ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pekalongan, 16 November 2023


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status gizi bayi merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua.
Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia bayi. Sebagian besar kejadian
kurang gizi dapat dihindari apabila mempunyai cukup pengetahuan tentang cara
pemeliharaan gizi dan mengatur makanan anak. Ketidaktahuan mengenai cara memberi
makan pada bayi dan anak serta adanya kebiasaan-kebiasaan yang membahayakan
kesehatannya secara langsung dan tidak langsung bertanggung jawab atas permasalahan
gizi buruk dan penyakit menular pada anak-anak, terutama di bawah usia dua tahun.

Makanan Pendamping ASI (MP-AS) adalah makanan yang mengandung gizi yang
diberikan pada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan
bersamaan dengan ASI mulai bayi berusia 6 bulan hingga 24 bulan. MP-ASI merupakan
proses peralihan dari konsumsi susu saja ke makanan semi padat. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI sebaiknya dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya,
tergantung pada kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang tepat tidak
hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, namun juga untuk meningkatkan
keterampilan makan dan meningkatkan rasa percaya diri bayi. Makanan tambahannya bisa
berupa bubur cair, bubur kental, jus buah, buah segar, makanan bubur, makanan lunak, dan
terakhir makanan padat. Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan
makanan segar, seperti tempe, kacang-kacangan, hati ayam, sayuran, dan buah-buahan.

Pemberian ASI bertujuan untuk memberikan nutrisi yang sesuai dengan


kebutuhan bayi dan anak kecil demi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
psikomotorik yang optimal, serta membentuk kebiasaan makan yang baik pada bayi.
Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian MP-ASI yang sesuai dengan umur, kualitas
dan kuantitas, serta variasi makanan. MP-ASI, diberikan sebagai suplemen ASI, membantu
bayi belajar makan dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan makan
yang baik. Tujuan pemberian MP-ASI adalah untuk meningkatkan kebutuhan energi dan
nutrisi bayi, karena ASI tidak dapat terus menerus memenuhi kebutuhan bayi. Oleh karena
itu, nutrisi tambahan diberikan untuk mengisi kesenjangan antara total kebutuhan nutrisi
anak dengan jumlah yang diperoleh dari ASI. Memberikan Pemulihan MP-ASI sangat
dianjurkan bagi pasien KEP khususnya bayi di atas 6 bulan, dengan harapan MP-ASI dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengurangi kehilangan nutrisi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu MPASI?
2. Apa saja MPASI yang tepat untuk bayi usia 6 bulan?
3. Bagaimana perencanaan yang tepat untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada klien
dengan kasus ibu merasa kebingungan untuk memulai pemberian makanan tambahan
pada bayinya yang baru berusia 6 bulan?
4. Apa manfaat dan tujuan MPASI?
5. Apa saja masalah dalam pemberian MPASI?
6. Apa saja contoh menu seimbang untuk mengatasi kasus tersebut?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu MPASI.
2. Untuk mengetahui MPASI yang untuk bayi usia 6 bulan.
3. Untuk mengetahui perencanaan yang tepat untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada
klien dengan kasus merasakan kebingungan untuk memulai pemberian makanan
tambahan pada bayinya yang baru berusia 6 bulan.
4. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan pemberian MPASI.
5. Untuk mengetahui masalah dalam pemberian MPASI.
6. Untuk mengetahui contoh menu seimbang.
BAB II
PEMBAHASAN

Skenario Kasus
Seorang perempuan datang ke Praktik Mandiri Bidan dengan membawa anak yang
masih bayi. Menyatakan bingung untuk memulai pemberian makanan tambahan pada
bayinya yang baru berusia 6 bulan, saat ini anaknya masih diberikan ASI saja.

A. Pengertian MPASI
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang mengandung gizi yang
diberikan pada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan
bersamaan dengan ASI mulai bayi berusia 6 bulan hingga 24 bulan. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan bertahap baik dalam bentuk maupun jumlahnya,
sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi. Ketidaktahuan ibu tentang cara pemberian
MP-ASI yang tepat pada bayi, akan merugikan kesehatan bayi, secara langsung dan tidak
langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada bayi, khususnya
pada umur dibawah 2 tahun. Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari
bahan makanan segar, seperti tempe, kacang-kacangan, hati ayam, sayuran, dan buah-
buahan (Putra, 2012).

MP-ASI Suplemen ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman mengandung


zat gizi yang diberikan kepada bayi berusia antara 6 sampai 24 bulan untuk memenuhi
kebutuhan gizi selain ASI. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan
rumah tangga. Pemberian MP-ASI dengan kualitas dan kuantitas yang tepat memang
penting untuk mempercepat pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual anak pada
usia ini, namun kebersihan juga sangat penting dalam pemberian MP-ASI. Sanitasi yang
buruk pada MP-ASI dapat menyebabkan kontaminasi mikroba dan meningkatkan risiko
terjadinya infeksi lain pada bayi. Selama kurun waktu 4-6 bulan pertama ASI masih
mampu memberikan kebutuhan gizi bayi, setelah 6 bulan produksi ASI menurun sehingga
kebutuhan gizi tidak lagi dipenuhi dari ASI saja. Peranan makanan tambahan menjadi
sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi tersebut.
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi usia 0 sampai 6 bulan, namun setelah
usia tersebut bayi mulai memerlukan makanan tambahan yang disebut makanan
pendamping ASI, selain ASI. Pemberian ASI bertujuan untuk memberikan nutrisi yang
sesuai dengan kebutuhan bayi dan anak kecil demi pertumbuhan dan perkembangan fisik
dan psikomotorik yang optimal, serta membentuk kebiasaan makan yang baik pada bayi.
Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian MP-ASI yang sesuai dengan umur, kualitas
dan kuantitas, serta variasi makanan. MP-ASI, diberikan sebagai suplemen ASI, membantu
bayi Anda belajar makan dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan
makan yang baik. Tujuan pemberian MP-ASI adalah untuk meningkatkan kebutuhan
energi dan nutrisi bayi, karena ASI tidak dapat terus menerus memenuhi kebutuhan bayi.
Oleh karena itu, nutrisi tambahan diberikan untuk mengisi kesenjangan antara total
kebutuhan nutrisi anak dengan jumlah yang diperoleh dari ASI. Memberikan Pemulihan
MP-ASI sangat dianjurkan bagi pasien KEP khususnya bayi di atas 6 bulan, dengan
harapan MP-ASI dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengurangi kehilangan nutrisi.

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan.
Makanan ini diberikan karena ASI saja sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi untuk tumbuh kembangnya. MP-ASI harus kaya nutrisi dan mengandung serat
kasar dan komponen lain yang sulit dicerna sesedikit mungkin, karena terlalu banyak serat
mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. MP-ASI biasanya dibuat dari
campuran beberapa bahan makanan dengan proporsi tertentu untuk menghasilkan produk
bergizi tinggi. Pencampuran bahan pangan sebaiknya dilakukan berdasarkan konsep
suplementasi protein, dimana masing-masing bahan menutupi kekurangan asam amino
esensial pada bahan lain dan energi dari vitamin, mineral, minyak atau gula untuk
meningkatkan kebutuhan energi pangan diisi ulang.

B. MPASI yang Tepat Untuk Bayi Berusia 6 Bulan


Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 6 bulan sudah boleh
diberikan MPASI yang terbuat dari beras dan bertekstur halus encer (puree). Bubur nasi
cair direkomendasikan sebagai MPASI pertama karena beras minim risiko memicu reaksi
alergi. MPASI berbentuk lumat bisa diberikan 2 kali sehari berupa buah atau biskuit yang
direndam air matang. Sebagai awal porsi makanan pertama untuk bayi 6 bulan, cukup 2-3
sendok makan dulu (setengah mangkuk berukuran 250 ml) yang diberikan 2-3 kali sehari.
Pada usia 6 bulan pertama, bayi baru bisa menerima MPASI dalam jumlah kecil setiap kali
makan. Di antara jadwal makan utamanya, boleh diberikan 1-2 kali makanan selingan
(snack) dengan tetap rutin memberikan ASI.

C. Perencanaan Asuhan Kebidanan


Untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada klien untuk memberikan MPASI,
perlu dilakukan perencanaan, penatalaksanaan, dan evaluasi yang tepat. Pemberian MPASI
harus dilakukan bertahap, baik dalam bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan
kemampuan pencernaan bayi atau anak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan MPASI yang baik dan benar antara lain:

1. Jenis makanan: MPASI yang baik terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe,
kacang-kacangan, hati ayam, sayuran, dan buah-buahan
2. Jumlah dan frekuensi: Jumlah dan frekuensi pemberian MPASI harus disesuaikan
dengan kebutuhan dan kelompok usia bayi atau anak.
3. Keamanan: MPASI harus aman dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya
bagi bayi atau anak.

Selain itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap klien untuk mengetahui kondisi
kesehatan dan kemampuan pencernaan bayi atau anak. Setelah itu, dilakukan perencanaan,
intervensi, dan evaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan. Dalam memberikan asuhan
kebidanan, perlu diberikan penyuluhan kepada ibu tentang cara pemberian MPASI yang
tepat pada bayi. Sebelum memberikan edukasi dan penyuluhan kepada ibu tentang cara
pemberian MPASI yang tepat pada bayi usia 6 bulan, dapat diajarkan terlebih dahulu
kepada ibu edukasi tentang metode Baby Led Wearning (BLW).

Baby Led Wearning (BLW) adalah metode memperkenalkan MPASI dengan


membebaskan bayi makan sendiri menggunakan tangannya. Dengan metode BLW, bayi
akan memilih dan mengambil sendiri semua makanannya, kemudian menyuapkan
makanan menggunakan tangannya sendiri alias tidak disuapi sejak awal pemberian
MPASI. Metode BLW sendiri mulai dikenalkan oleh Rapley dan Murkett pada tahun 2005
melalui bukunya yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid
Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater. Rapley dan
Market menyarankan orang tua menyajikan variasi menu makanan di piring kemudin
biarkan bayi meraih sendiri makanan apa yang akan mereka masukkan ke mulut untuk
dimakan.

Termasuk juga seberapa banyak porsinya dan seberapa lama bayi akan
menghabiskan makanannya. Itulah menagapa metode ini dinamakan dengan Baby Led
Weaning, yang artinya bayi “memimpin” sendiri cara makannya. Untuk menerapkan
metode BLW, maka diperlukan waktu untuk menunggu hingga bayi menunjukkan tanda-
tanda kesiapan makan. Dengan begitu ia dapat makan sendiri secara efektif. Beberapa
tanda-tanda bayi siap makan dan mulai MPASI adalah sebagai berikut:

1. Bayi bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang tua atau pengasuh.
2. Bayi mampu mengontrol kepala dan lehernya.
3. Bayi cenderung memasukkan benda-benda ke dalam mulut
4. Membuka mulut ketika Mama menawarkan makanan
5. Bayi dapat menelan makanan dan sudah tidak memiliki tongue-thrust reflex (gerakan
otomatis bayi untuk menggunakan lidahnya untuk mendorong dan melepeh makanan
dari mulut)
6. Bayi mulai mengambil dan menggenggam benda-benda kecil seperti mainan atau
makanan
7. Bayi bisa memindahkan makanan dari bagian depan ke bagian belakang lidah untuk
menelan makanan

D. Manfaat dan Tujuan Pemberian MPASI


Manfaat pemberian MPASI pada bayi berumur 6 bulan :
a. Makanan pendamping ASI bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
anak, penyesuaian alat cerna dalam menerima makanan tambahan dan
merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
b. Selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zatzat gizi, pemberian
makanan tambahan merupakan salah satu proses pendidikan dimana bayi
diajarkan cara mengunyah dan menelan makanan padat dan membiasakan
selera – selera bayi.

Tujuan pemberian MPASI pada bayi adalah sebagai berikut:

a. Melengkapi zat gizi yang kurang karena kebutuhan zat gizi yang semakin
meningkat sejalan dengan pertambahan umur anak.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam - macam
makanan dengan berbagai bentuk, tekstur, dan rasa.

E. Masalah Dalam MPASI


Awal masalah MPASI yang mungkin muncul pada bayi
a. Sembelit
Oleh karena itu saat mulai MPASI perlu diperhatikan jenis, konsistensi, dan
frekuensi asupan yang diberikan. Terlebih untuk bayi yang mendapatkan asupan
ASI ekslusif dimana ASI adalah makanan yang paling mudahadan paling cepat
dicerna.
b. Jenis asupan
Pisang, serealia dan saus apel cenderung membuat kotoran menjadi keras. Wortel
juga bisa menyebabkan sulit buang air besar pada beberapa bayi. Buah dansayuran
bisa membuat kotoran menjadi lunak. Dengan menyeimbangkan pemberian makan
kita bisa menjaga agar bayi menjadi normal. maka jus buah dan sayur bisamenjadi
"obat" untuk melunakkannya.
c. Konsistensi atau kekentalan
Bayi mulai dari minum susu yang encer beralih kemakanan padat yang kental perlu
adaptasi secara bertahap. Jika langsung diberikan makanan padat makaorgan
pencernaan akan "kaget" sehingga menyebabkan sulit masuk untuk diminum. Oleh
karenanya berikan diawal MPASI yang sangat cair dan secara bertahap (2sampai
dengan 3minggu) lakukan pengentalan.
d. Frekuensi
Yang dimaksud dengan frekuesi adalah jumlah pemberianmakan. Pada bayi yang
mulai MPASI sebaiknya hanyadiberikan 1x sehari. Bila pemberian makan terlalu
banyakakan mengakibatkan konstipasi.

F. Contoh Menu Seimbang MPASI Pada Bayi Berusia 6 Bulan


Contoh menu seimbang yang dapat diberikan untuk bayi pada usia 6 bulan adalah
sebagai berikut:

1. ASI
2. Bubur yang mengandung banyak zat besi (beras, gandum)
3. Puree buah (pisang, pir, apel)
4. Puree sayur (wortel, kentang)
5. Tahu yang dihaluskan
6. Puree daging (ayam, daging sapi)
7. Puree kacang (acang polong, kacang merah, buncis)

Porsi MPASI per hari adalah sebagai berikut:

a) 3 sampai 9 sendok makan menu bubur dan dalam sehari berikan 2 sampai 3 kali.
b) 1 sendok teh menu buah dan ditambah secara bertahap menjadi ¼ sampai ½
cangkir. Berikan 2 sampai 3 kali setiap hari.
c) 1 sendok teh menu sayuran dan ditambah secara bertahap menjadi ¼ sampai ½
cangkir. Berikan 2 sampai 3 kali setiap hari.

Berikut penjabaran menu MPASI pertama yang cocok untuk bayi usia 6 bulan:

1. Daging, ikan, telur (protein hewani)


2. Protein nabati
3. Buah dan sayur
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Status gizi bayi merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua.
Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia bayi. Sebagian besar kejadian
kurang gizi dapat dihindari apabila mempunyai cukup pengetahuan tentang cara
pemeliharaan gizi dan mengatur makanan anak. Makanan pendamping ASI yang baik
adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe, kacang-kacangan, hati ayam,
sayuran, dan buah-buahan (Putra, 2012).
Makanan Pendamping ASI (MP-AS) adalah makanan yang mengandung gizi yang
diberikan pada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan
bersamaan dengan ASI mulai bayi berusia 6 bulan hingga 24 bulan. Pemberian ASI
bertujuan untuk memberikan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan anak kecil
demi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotorik yang optimal, serta
membentuk kebiasaan makan yang baik pada bayi. Tujuan ini dapat dicapai dengan
pemberian MP-ASI yang sesuai dengan umur, kualitas dan kuantitas, serta variasi
makanan. MP-ASI, diberikan sebagai suplemen ASI, membantu bayi belajar makan dan
memberikan kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik.

B. Saran
Berikan penjelasan pada ibu tentang MPASI yang benar karena mempengaruhi
sistem pencernaan bayi ketika awal MPASI dengan cara memberikan Mpasi memakai
bahan-bahan makanan yang berkualitas dan bergizi untuk bayi. Dan berikan jadwal untuk
di kasih MPASI dengan benar.

Berikut jadwal MPASI 6 bulan pertama menurut IDAI yang bisa jadikan panduan :

a) Pukul 06.00: minum ASI setelah bangun tidur.


b) Pukul 09.00: sarapan MPASI.
c) Pukul 11.00: minum ASI.
d) Pukul 12.00: makan siang MPASI.
e) Pukul 14.00: minum ASI.
f) Pukul 16.00: snack sore, seperti biskuit atau buah-buahan.
g) Pukul 18.00: minum ASI sampai bayi tertidur.
DAFTAR PUSTAKA

Atalya. 2023. Tips Makan Bayi Umur 0-12 Bulan. (https://www.ibupedia.com/artikel/balita/tips-


makan-bayi-umur-0-12-bulan, diakses 16 November 2023).

Suryaningrum, F. 2020. Baby Led Wearning, Benarkah Lebih Baik untuk Belajar Makan?
(https://www.nutriclub.co.id/artikel/nutrisi/7-9-bulan/mpasi-dengan-metode-baby-led-weaning-
blw, diakses 16 November 2023).

Marindasari, D. 2022. Makanan Pendamping Asi (MPASI) Sesuai Standar WHO.


(https://id.scribd.com/presentation/421816234/MPASI-EDUKASI, diakses 16 November 2023).

Aprillia, Y. 2020. Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada. Volume (9), hlm. 866-872.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

KONSELING MPASI

Di Puskesmas Pekajangan

Oleh:

1. Nadya Cahyani Putri (202202080010)

2. Dinda Ramadhani (202202080013)

3. Munawaroh (202202080015)

4. Verga Egidia (202202080027)

5. Septi Sapira (202202080028)

6. Nanda Agustin N (202202080037)

PRODI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN PENDIDIKAN


PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN 2022/2023
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : MPASI Pada Bayi 6 Bulan

Tempat : Puskesmas Pekajangan

Waktu : 30 menit

I. Tujuan
Setelah dijelaskan tentang materi, peserta diharapkan mengetahui tentang
MPASI yang baik dan benar pada bayi 6 bulan.

II. Tujuan Khusus


1. Peserta mengetahui tentang gambaran MPASI.
2. Peserta mengetahui tentang MPASI yang tepat pada bayi 6 bulan.
3. Peserta mengetahui tentang manfaat dan tujuan MPASI.
4. Peserta mengetahui tentang contoh menu MPASI yang benar.

III. Sasaran
Ibu yang mempunyai bayi berusia 6 bulan yang merencanakan pemberian
MPASI pada di Puskesmas Pekajangan.

IV. Komunikator
Mahasiswa Sarjana Kebidanan UMPP.

V. Materi
Terlampir

VI. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah,
tanya jawab, dan diskusi. Metode ceramah dipadukan dengan metode
diskusi dan tanya jawab yang dimaksudkan untuk memotivasi minat dan
keterlibatan peserta.

VII. Media
Leaflet

VIII. Kegiatan Konseling


No. Waktu Pembicara Peserta
1. 2 Menit Pembukaan:
1. Memberi salam. Menjawab salam.
2. Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
3. Menyampaikan topik bahasan. Mendengarkan.
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan. Mendengarkan.
5. Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan dan
memberikan persetujuan.
2. 8 Menit Penyajian Materi:
1. Mengkaji pengetahuan awal Menjawab.
peserta tentang topik yang akan
disampaikan.
2. Menyampaikan materi tentang Mendengarkan dan
MPASI memperhatikan.
3. 10 Menit Evaluasi:
1. Memberikan kesempatan pada Bertanya.
peserta untuk bertanya.
2. Menanyakan kembali pada Menjawab.
peserta tentang materi yang telah
diberikan.
4. 3 Menit Penutup:
1. Menyimpulkan materi. Mendengarkan.
2. Memberi salam. Menjawab salam.
IX. Materi
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang
mengandung gizi yang diberikan pada bayi atau anak untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan bersamaan dengan ASI mulai bayi
berusia 6 bulan hingga 24 bulan. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus
dilakukan bertahap baik dalam bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan
kemampuan pencernaan bayi. Ketidaktahuan ibu tentang cara pemberian MP-
ASI yang tepat pada bayi, akan merugikan kesehatan bayi, secara langsung dan
tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada
bayi, khususnya pada umur dibawah 2 tahun. Makanan pendamping ASI yang
baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe, kacang-kacangan,
hati ayam, sayuran, dan buah-buahan (Putra, 2012).

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 6 bulan sudah
boleh diberikan MPASI yang terbuat dari beras dan bertekstur halus encer
(puree). Bubur nasi cair direkomendasikan sebagai MPASI pertama karena
beras minim risiko memicu reaksi alergi. MPASI berbentuk lumat bisa
diberikan 2 kali sehari berupa buah atau biskuit yang direndam air matang.
Sebagai awal porsi makanan pertama untuk bayi 6 bulan, cukup 2-3 sendok
makan dulu (setengah mangkuk berukuran 250 ml) yang diberikan 2-3 kali
sehari. Pada usia 6 bulan pertama, bayi baru bisa menerima MPASI dalam
jumlah kecil setiap kali makan. Di antara jadwal makan utamanya, boleh
diberikan 1-2 kali makanan selingan (snack) dengan tetap rutin memberikan
ASI.

Manfaat bpemberian MPASI pada bayi berumur 6 bulan :

c. Makanan pendamping ASI bermanfaat untuk memenuhi


kebutuhan zat gizi anak, penyesuaian alat cerna dalam menerima
makanan tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke
makanan keluarga.
d. Selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zatzat gizi,
pemberian makanan tambahan merupakan salah satu proses
pendidikan dimana bayi diajarkan cara mengunyah dan menelan
makanan padat dan membiasakan selera – selera bayi.
Tujuan pemberian MPASI pada bayi adalah sebagai berikut:

c. Melengkapi zat gizi yang kurang karena kebutuhan zat gizi yang
semakin meningkat sejalan dengan pertambahan umur anak.
d. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam
- macam makanan dengan berbagai bentuk, tekstur, dan rasa.

Contoh menu MPASI 24 jam pada bayi 6 bulan :


Pagi : ASI/susu formula lanjutan sesuai usia
Selingan pagi : pure mangga
Siang : Bubur sari wortel
Selingan sore : ASI/susu formula lanjutan sesuai usia
Malam : Pure pisang jeruk manis
Menjelang tidur : ASI/susu formula lanjutan sesuai usia

Anda mungkin juga menyukai