Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL DIKLAT

“Pelatihan Pembinaan Gizi Tentang PMT Bagi Ibu dan Balita Serta Sosialisasi
Gizi Anak 0-23 Bulan”

Dosen Pembimbing :
Ir. Zulferi, M.Pd
Ismanilda, S.Pd, M.Pd
Elsyie Yuniarti, SKM, MM

Oleh :
Kelompok 6

Dini Hafizah Kharisma 202210610


Mardhatilah 202210619
Tsa’dyah Hapernozain 202210637
Yulia Okta Delvia 202210640

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 3B


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan
rahmat karunia serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal
Pelatihan Pembinaan Gizi Tentang PMT Bagi Ibu dan Balita Serta Sosialisasi Gizi
Anak 0-23 Bulan dengan tepat waktu. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dan membantu kami untuk menyelesaikan proposal ini.
Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
berguna untuk menambah pengetahuan kita. Saya selaku penulis sangat menyadari
banyaknya kekurangan dan keterbatasan dalam membuat proposal ini. Sehingga saya
sangat berharap agar bisa mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar
nantinya pembuatan proposal lainnya akan menjadi lebih baik di masa yang akan
datang.
Semoga proposal ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca. Dan
penulis berharap makalah ini dapat memberikan banyak informasi dan berguna bagi
semuanya. Saya selaku penulis mengucapkan permintaan maaf apabila dalam
pembuatan proposal ini ini terdapat banyak kekurangan ataupun kesalahan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Tujuan.................................................................................................................4
C. Sasaran................................................................................................................4
D. Dasar Hukum......................................................................................................5
E. Ketentuan Umum................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................6
A. Pengertian...........................................................................................................6
B. Prinsip dan Persyaratan Makanan Tambahan Lokal...........................................8
C. Makanan Tambahan Balita 6-59 Bulan Dengan Kategori Kurus.....................10
D. Makanan Tambahan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)........................11
BAB III.........................................................................................................................12
PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................................12
A. Peserta Pelatihan...............................................................................................12
B. Metode Kegiatan...............................................................................................12
C. Langkah Pencapaian Tujuan.............................................................................12
D. Metode Dan Media...........................................................................................13
E. Evaluasi.............................................................................................................14
F. Susunan Kepanitiaan.........................................................................................14
G. Susunan Acara..................................................................................................14
H. Anggaran Dana.................................................................................................14
I. Form Evaluasi....................................................................................................14
BAB IV........................................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
pembangunan kesehatan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pembangunan nasional secara keseluruhan. Ibu hamil dan balita merupakan kelompok
rawan gizi yang sangat perlu mendapat perhatian khusus karena dampak negatif yang
ditimbulkan apabila menderita kekurangan gizi. Masalah kekurangan gizi khususnya
pada ibu hamil dan balita masih cukup tinggi di Indonesia, berdasarkan SSGI tahun
2022 diketahui prevalensi balita underweigt sebesar 17,1 % dan balita stunting 21,6%.
Sedangkan pada tahun 2021 prevalensi stunting paada balita sebesar 24,4% dan
prevalensi balita underwaight sebesar 17,0%.
Gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun (baduta)
perlu mendapat perhatian serius, karena usia di bawah dua tahun merupakan masa
yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik
fisik maupun kecerdasan. Selain itu ibu hamil yang kekurangan gizi atau dengan
kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) juga akan berdampak pada pertumbuhan dan
kesehatan janin dalam kandungan dan bayi yang akan dilahirkannya.
Pelatihan Pembinaan Gizi Tentang PMT Bagi Ibu dan Balita Serta Sosialisasi
Gizi Anak 0-23 Bulan merupakan salah satu strategi dalam mengatasi masalah gizi.
Pada tahun 2023 ini kami akan melaksanakan kegiatan Pelatihan Pembinaan Gizi
Tentang PMT Bagi Ibu dan Balita Serta Sosialisasi Gizi Anak 0-23 Bulan untuk
memperoleh pemahaman yang sama dalam melaksanakan kegiatan dimaksud, maka
perlu disusun Petunjuk Teknis Pelatihan Pembinaan Gizi Tentang PMT Bagi Ibu dan
Balita Serta Sosialisasi Gizi Anak 0-23 Bulan sebagai acuan dan pedoman kerja bagi
para pelaksana, kelompok masyarakat serta pihak terkait dalam penyelenggaraan
kegiatan tersebut.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam
mempersiapkan dan menyediakan makanan tambahan sesuai
prinsip gizi seimbang untuk ibu hamil dan balita dalam upaya
membentuk keluarga sehat.
b. Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempersiapkan dan
menyediakan menu gizi seimbang makanan lokal untuk ibu hamil dan balita
2. Meningkatkan asupan gizi ibu hamil dan balita melalui penyediaan konsumsi
pangan sesuai prinsip gizi seimbang melalui pemanfaatan bahan pangan lokal.
3. Melakukan pendampingan melalui monitoring dan evaluasi yang
dilaksanakan secara berjenjang.

C. Sasaran
Ibu hamil dan balita di beberapa Kecamatan pada Kabupaten lokus stunting terpilih.

D. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu
Eksklusif
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 224/Menkes/SK/II/2007 Tahun 2007
tentang Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 899/Menkes/SK/X/2009 tentang
Spesifikasi Teknis Makanan Tambahan Anak Balita 2-5 Tahun, Anak Usia
Sekolah Dasar dan Ibu Hamil
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang (PGS)
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 17 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 79 Tahun 2016 Tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Kesehatan
9. Surat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakat Nomor : HK.02.02/V/407/2017
tentang Pemberian Suplementasi Gizi PMT Ibu Hamil, PMT Anak Balita dan
PMT Anak Sekolah
E. Ketentuan Umum
1. Pendidikan Gizi adalah proses penyampaian pesan gizi yang berisi materi gizi
seimbang dan isi piringku melalui penyuluhan dan demonstrasi kepada
masyarakat di desa lokus terpilih.
2. Pemberian Makanan Tambahan adalah pemberian makanan lengkap sekali makan
untuk ibu hamil dan balita yang berasal dari bahan pangan atau makanan yang
tersedia
3. Makanan Lengkap adalah menu makanan lengkap sekali makan yang terdiri dari
makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
 Proses pendidikan gizi
Proses penyampaian pesan gizi yang berisi materi gizi seimbang dan isi piringku
melalui penyuluhan dan demonstrasi kepada masyarakat di desa lokus terpilih.
Pendidikan merupakan salah satu strategi dalam mengatasi masalah gizi melalui
penyampaian pesan gizi dan kesehatan yang terintegrasi dengan kegiatan pemberian
makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita.(Kemenkes RI 2019)
Melalui kegiatan pendidikan gizi diharapkan akan dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mempersiapkan dan menyediakan
makanan lokal sesuai prinsip gizi seimbang bagi Ibu hamil dan balita. Pendidikan gizi
dilakukan oleh mahasiswa jurusan gizi dengan menggunakan media KIE (poster,
leaflet, dll) yang ada di lokasi kegiatan.(Kemenkes RI 2019)
 Pemberian makanan tambahan (PMT)
Makanan tambahan merupakan makanan yang diberikan kepada balita untuk
memenuhi kecukupan gizi yang diperoleh balita dari makanan sehari-hari yang
diberikan ibu (Kemenkes RI, 2011).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada sasaran perlu dilakukan secara
benar sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan yang
tidak tepat sasaran, tidak sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam
upaya pemulihan status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan gizi.
Makanan Tambahan Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam
bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral
yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus.
Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) (Patel 2019).
 Makanan Tambahan Penyuluhan
Adalah makanan tambahan yang diberikan kepada seluruh sasaran untuk
pencegahan risiko Ibu hamil KEK, balita kurus dan anak usia sekolah kurus SD/MI
dengan waktu pemberian maksimal selama 1 bulan.
 MT Balita
Adalah suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit
dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan
kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus untuk mencukupi
kebutuhan gizi.
 MT Ibu Hamil
Adalah suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang dibuat dengan formulasi
khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil
dengan kategori Kurang Energi Kronis (KEK) untuk mencukupi kebutuhan gizi.

B. Prinsip dan Persyaratan Makanan Tambahan Lokal


1. Prinsip pemberian makanan tambahan lokal :
a. Pemberian makanan tambahan lokal merupakan kegiatan pendekatan
pemberdayaan masyarakat yang dapat di integrasikan dengan kegiatan lintas
program dan sektor terkait lainnya.
b. Pemberian makanan tambahan lokal ini sebagai contoh menu lengkap sekali
makan (makan siang) bagi ibu hamil dan balita yang diharapkan dapat
diterapkan dalam penyediaan makanan sehari-hari di keluarga.
c. Bentuk makanan tambahan lokal adalah makanan lengkap, sesuai dengan ”Isi
Piringku” dan Pedoman Gizi Seimbang terdiri dari sumber Karbohidrat, Protein
Hewani dan Nabati, Lemak, Vitamin dan Mineral.
d. Pemberian makanan tambahan lokal pada sasaran harus disertai dengan
penguatan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi).
2. Persyaratan Makanan Tambahan Lokal :
a. Dapat diterima
Makanan untuk ibu hamil dan balita diharapkan dapat diterima dalam hal
bentuk, rasa dan biasa dikonsumsi sehari-hari. Bentuk dan rasa makanan
dibuat bervariasi dan disesuaikan dengan selera sasaran sehingga tidak
menimbulkan kebosanan. Makanan yang berbau tajam, pedas, terlalu asam,
manis, asin kurang baik bagi kesehatan.
b. Sesuai dengan Norma dan Agam
Pemberian makanan tambahan lokal mempertimbangkan norma dan
keyakinan yang berlaku pada masyarakat setempat.
c. Mudah dibuat
Makanan bagi ibu hamil dan balita hendaknya mudah dibuat dengan
menggunakan peralatan masak yang tersedia di rumah tangga atau yang
tersedia di masyarakat, serta pembuatannya tidak memerlukan waktu terlalu
lama.
d. Memenuhi kebutuhan zat gizi
Makanan hendaknya memenuhi kebutuhan zat gizi sasaran dan memiliki daya
cerna baik. Daya cerna yang baik dapat dicapai dengan teknik pengolahan
makanan yang benar. Kebutuhan zat gizi ibu hamil lebih besar dibandingkan
dengan kelompok sasaran lainnya.
e. Terjangkau
Makanan dapat diolah dari bahan makanan yang harganya terjangkau oleh
masyarakat ekonomi rendah dan tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi,
keamanan pangan dan selera sasaran. Bahan makanan yang digunakan dapat
dan mudah dibeli di daerah setempat.
f. Mudah didapat
Bahan makanan yang digunakan mudah didapat sepanjang tahun, sebaiknya
bahan makanan setempat yang diproduksi dan dijual di wilayah tersebut.
Dengan menggunakan bahan makanan setempat diharapkan meningkatkan
perekonomian masyarakat di pedesaan melalui pengembangan dan
pendayagunaan potensi wilayah.
g. Aman
Makanan harus aman, tidak mengandung bahan pengawet, zat pewarna dan zat
aditif lainnya. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman
dan bahan kimia yang berbahaya serta tidak bertentangan dengan keyakinan
masyarakat (halal).
h. Kandungan Gizi
Pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita dalam bentuk
makanan lengkap dari bahan makanan lokal sesuai jenis, karakteristik dan
kandungan gizi untuk masing-masing sasaran.

Makanan Balita
Porsi sekali makan untuk Balita usia 12-59 bulan dapat dipenuhi dari :
- Nasi/ pengganti : ½ piring (100 gram)
- Lauk Hewani:1 potong sedang (40 gram)
- Lauk Nabati : 1 potong sedang (50 gram)
- Sayuran : 50 gram (1/2 mangkok)
- Buah : 50 gram (1 potong sedang)
Untuk Bayi usia 6-11 bulan makanan yang diberikan disesuaikan dengan usia,
frekuensi, jumlah dan tekstur (lumat / lembik).
Makanan Ibu Hamil
Porsi sekali makan untuk ibu hamil dapat dipenuhi dari :
- Nasi/ pengganti : 1 piring (200 gram)
- Lauk Hewani: 2 potong sedang (100 gram)
- Lauk Nabati :1 potong sedang (50 gram)
- Sayuran : 11/2 mangkok (150 gram)
- Buah : 2 potong sedang (100 gram)
Sumber: AKG, 2013

C. Makanan Tambahan Balita 6-59 Bulan Dengan Kategori Kurus

a. Kandungan Zat Gizi


 Makanan Tambahan Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan
tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi
dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia
6-59 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan,
makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI)
 Tiap kemasan primer (4 keping/40 gram) Makanan Tambahan Balita
mengandung minimum 160 Kalori, 3,2-4,8 gram protein, 4-7,2 gram lemak.
 Makanan Tambahan Balita diperkaya dengan 10 macam vitamin (A, D, E, K,
B1, B2, B3, B6, B12, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, lodium, Seng,
Kalsium, Natrium, Selenium, Fosfor).
b. Karakteristik Produk
 Bentuk : Biskuit yang pada permukaan atasnya tercantum tulisan "MT Balita"
 Tekstur/Konsistensi : Renyah, bila dicampur dengan cairan menjadi lembut.
 Berat : Berat rata-rata 10 gram/keping.
 Warna : Sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong).
 Rasa : Manis.
 Mutu dan keamanan :
Produk makanan tambahan balita memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan sesuai untuk bayi dan anak balita.

D. Makanan Tambahan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

a. Kandungan Zat Gizi


Makanan Tambahan Ibu Hamil adalah suplementasi gizi berupa biskuit lapis yang
dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang
diberikan kepada ibu hamil dengan kategori Kurang Energi Kronis (KEK) untuk
mencukupi kebutuhan gizi.
 Tiap kemasan primer (3 keping/60 gram) Makanan Tambahan Ibu Hamil
mengandung minimum 270 Kalori, minimum 6 gram protein, minimum 12
gram lemak.
 Makanan Tambahan Ibu Hamil diperkaya 11 macam vitamin(A, DE, B1, B2,
B3, B5, B6, B12, C, Folat) dan 7 macam mineral (Besi, Kalsium, Natrium,
Seng, lodium, Fosfor, Selenium).
b. Karakteristik Produk
 Bentuk : Biskuit lapis (sandwich) yang pada permukaan atas biskuit tercantum
tulisan "MT Ibu Hamil"
 Tekstur/Konsistensi :
Biskuit : renyah
Isi : krim/selai padat dan lembut
 Berat : Berat rata-rata 20 gram/biskuit lapis.
 Warna: Sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak gosong).
 Rasa :
Biskuit : manis
Isi : manis rasa strawberry/nenas/lemon
 Mutu dan keamanan :
Produk makanan tambahan ibu hamil memenuhi persyaratan mutu dan
keamanan sesuai untuk ibu hamil.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Peserta Pelatihan
 Ibu di Kecamatan Nanggalo, Padang
 Jumlah peserta : 20 orang
B. Metode Kegiatan
 Metode pelatihan meliputi : penyuluhan, tanya jawab, dan praktik langsung.
C. Langkah Pencapaian Tujuan
1. Tahap persiapan
- Membentuk panitia pelatihan tentang PMT balita
- Menyusun proposal (Pre-planning) pelatihan PMT balita
- Menyusun rencana anggaran
- Menyiapkan soal pre/post tes
- Menyiapkan ATK peserta (note book, pulpen, map)
- Menyiapkan sertifikat untuk peserta pelatihan, narasumber dan fasilitator.
- Menyiapkan perlengkapan (meja, kursi, sound, proyektor, LCD, dll)
- Menyiapkan alat antropometri untuk di praktekkan
2. Tahap pelaksanaan
- Hari, tanggal : Kamis, 2 Februari 2023
- Waktu : 8.00 - 11.00 WIB
- Tempat : Posyandu Nanggalo
- Pendidikan Gizi
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan orang tua
balita dalam penerapan PMT bagi balita
3. Narasumber
Pemateri I :
- Waktu : 30 menit
Materi : Mengenal PMT dan Prinsip dan Persyaratan Makanan Tambahan Lokal
Pemateri II :
- Waktu : 30 menit
- Materi : Fungsi pemebrian PMT Balita 6-59 Bulan Dengan Kategori Kurus
Pemateri III :
- Waktu : 30 menit
- Materi : Makanan Tambahan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
D. Metode Dan Media
a. Metode Pelatihan :
Metode pelatihan meliputi : penyuluhan dan tanya jawab.
b. Media Pelatihan:
Power point
Kuesioner pelatihan
Booklet materi pelatihan
Modul cara menggunakan alat antropometri yang baik dan benar
Posyandu tempat malkukan pelatihan.
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur : semua tahap persiapan sudah disiapkan dengan baik.
2. Evaluasi Proses : pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar.
3. Fasilitator: informatif dan komunikatif.
F. Susunan Kepanitiaan
Terlampir
G. Susunan Acara
Terlampir
H. Anggaran Dana
Terlampir
I. Form Evaluasi
Terlampir
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemenuhan gizi seimbang bagi balita merupakan poin penting untuk
melengkapi tumbuh kembang Anak. Namun, hal ini masih kurang disadari bagi
sebagian Orang tua. Faktor utama tidak terpenuhinya gizi seimbang bagi balita karena
kurangnya pegetahuan dan pemahaman orang tua terkait pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) bagi anak usia enam bulan ke atas. Melalui program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bersama kader posyandu memberikan
pelatihan pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bahan utamanya
merupakan salah satu komoditi di desa tersebut sehingga mudah didapatkan dan
tersedia dalam jumlah yang banyak. Peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu para
kader posyandu dan ibu ibu yang memliki balita terdaftar di posyandu. Pelatihan
pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan hal baru bagi ibu-ibu
karena sebelumnya belum pernah mengikuti kegiatan serupa. Kegiatan ini cukup
menarik bagi ibu-ibu karena mereka bisa praktik langsung pembuatan makanan
tambahan tersebut. Dengan adanya pelatihan ini ibu ibu sudah bisa membuat makanan
sendiri di rumah untuk anaknya. Setelah pelatihan pembuatan MP-ASI kegiatan ini
dilanjutkan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bubur untuk balita.
Kegiatan PMT rutin dilaksanakan setiap bulan di enam posyandu, setiap bulannya
terdapat sekitar 40 balita yang mendapatkan PMT di setiap waktu penimbangan
posyandu masing-masing.
Lampiran 1

Ketua Panitia : Mardhatillah


Wakil : Tsa’diyah Hapernozain
Bendahara : Yulia Okta Delvia
Sekretaris : Dini Hafizah Kharisma
SUSUNAN KEGIATAN
Lampiran 2
No. Alokasi Waktu Agenda Acara PJ

1. 07.30 - 08.00 Registrasi peserta Yulia

2. 08.00 - 08.05 Pembukaan (MC) Mardhatillah

3. 08.05 - 08.10 Menyanyikan lagu Indonesia Raya Dirigen : Dyah

4. 08.10 - 08.15 SUSUNAN KEPANITIAAN Dini


Pelindung : Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Padang
Penasehat: Ketua Program
Studi DIV Gizi Poltekkes
Kemenkes Padang
Penanggung jawab: Dini
Hafizah Kharisma
Pembacaan Doa
5. 08.15 - 08.30  Sambutan Ketua Panitia
 Sambutan Ketua Jurusan Gizi
 Sambutan Kepala Puskesmas
6. 08.30 - 08.40 Pre Test Laila,putri

7. 08.40 - 09.10 Pembicara I Moderator :wira


Materi : Mengetahui Apa
manfaat Pelatihan Pembuatan PMT
Bagi Ibu
Narasumber : Rita Ramayulis

8. 09.10 - 09.40 Pembicara II


Materi : Proses–proses yang
dilakukan dalam pembuatan pmt
Narasumber : Dr.Eva Yuniritha
9. 09.50 - 10.35 Pembicara III
Materi : klasifikasi menu
untuk pembuatan pmt
berdasarkan usia
Narasumber : dr.Linda M. Taufik
10. 10.35 – 11.30 Praktik melakukan pelatihan dalam yulia
pembuatan pmt bagi ibu

11. 10.50 - 12.20 melakukan interpretasi status gizi tari

12. 12.20 - 13.05 ISHOMA


13. 13.05 – 13.35 praktik melakukan pencatatan dan fattin
pelaporan gizi.
14. 13.35 – 13.45 Post Test + RTL Alia dan dyah

15. 13.45 – 13.55 Award dan Doorprize aisyah dan hana

16. 13.55 – 14.00 Penutupan + Foto bersama delvi


ANGGARAN DANA DIKLAT
Lampiran 3
a. PEMASUKAN

Kas Kelas : 37 x @Rp 25.000 = Rp 925.000,00


Dana Kampus : 37 x @Rp 100.000 =Rp 3.700.000,00 +

Total Pemasukan =Rp 4.625.000,00

b. PENGELUARAN
NO KEGUNAAN RINCIAN BIAYA

1. Transport

Transport Kepala Puskesmas Rp 100.000,00

Transport Pendamping kader 1 orang x @Rp 100.000 Rp 100.000,00

Transport Peserta 30 orang x @Rp 25.000 Rp 750.000,00

Fee Pembicara 1 Rp 100.000,00

Fee Pembicara 2 Rp 100.000,00

Fee Pembicara 3 Rp 100.000,00

2. Kesekretariatan

Proposal & LPJ Rp 30.000,00

Print formulir kegiatan Rp 100.000,00

3. Sie. Konsumsi

Snack box 63 orang x Rp 8.000 Rp 504.000,00

Lunch box 63 orang x Rp 15.000 Rp 945.000,00

Air mineral 600 ml (3 box) 3 dus x @Rp 45.000 Rp 135.000,00

Air mineral 250 ml (2 box) 3 dus x @17 .000 Rp 51.000,00

4. Sie. Acara

Doorprize 3 buah x @Rp 20.000 Rp 60.000,00


5. Sie. Dekdok

Sertifikat 30 orang x @Rp 3.000 Rp 90.000,00

Co card panitia 33 orang x @Rp 2.000 Rp 66.000,00

Co card peserta 30 orang x @Rp 2.000 Rp 60.000,00

MMT Rp 100.000,00

Dekorasi ruangan Rp 100.000,00

6. Sie. Perlengkapan

Bolpoin (KIT) 30 x @Rp 1.000 Rp 30.000,00

Map Plastik (KIT) 30 x @Rp 3.000 Rp 90.000,00

Modul Materi Diklat (KIT) 30 x @Rp 3.000 Rp 90.000,00

Modul Praktek PMT (KIT) 30 x @Rp 3.000 Rp 90.000,00

Baterai 3 buah x @Rp 15.000 Rp 45.000,00

7. Dana Lain-lain Rp 500.000,00

Total Rp. 4.496.000

EVALUASI KEGIATAN
Lampiran 6
Workshop : Tanggal :
Instruktur / institusi :

Topik : Penyelenggara :Poltekes Kemenkes


Padang
Nama Peserta : Atasanlangsung :
Jabatan : Jabatan :

Bagian : Tanda tangan :

Evaluasi Peserta Pelatihan : (Diisi Peserta)

1.Kesesuaian materi dengan pekerjaan Sesuai Cukup Kurang

2.Bobot materi Berat Cukup Ringan

3.Waktu penyajian materi Lama Cukup Pendek

4. Cara penyajian materi Baik Cukup Kurang

5. Penerapan di tempat kerja Segera Dimasa yang akan datang

6. Penyelenggaraan secara Baik Cukup Kurang


keseeluruhan (persiapan bahan,
ruangan, makanan, dll)
7. Catatan / komentar / saran /
rekomendasi :

Evaluasi Atasan Langsung :


1. Penerapan pengetahuan di tempat kerja Nyata Cukup Kurang

2. Penyebarluasan pengetahuan Nyata Cukup Kurang

3. Peningkatan sikap dan perilaku Nyata Cukup Kurang

4. Peningkatan prestasi kerja Nyata Cukup Kurang

5. Inisiatif dan kreatifitas Nyata Cukup Kurang

6. Catatan / komentar / saran / rekomendasi :

DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2019. Petunjuk Teknis Pendidikan Gizi Dalam Pemberian Makanan
Tambahan Lokal Bagi Ibu Hamil Dan Balita.
Patel. 2019. “Modifikasi Makanan Tambahan Balita.” Konsep keperawatan keluarga
2(stunting): 9–25.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. “ Petunjuk Teknik Pemberian Makanan Tambahan
“https://www.scribd.com/document/400713520/Juknis-PMT-Kemenkes-RI-2018-
PDF, diakses pada 30 Januari 2023 pukul 22.13 WIB

Anda mungkin juga menyukai