Anda di halaman 1dari 11

USULAN PROPOSAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI

PELATIHAN PEMBUATAN PMT BERGIZI PADA IBU BALITA 


DI KOTA KISARAN BARAT KABUPATEN ASAHAN

Disusun Oleh:

AYUMIE VALENCIA
P01031219060
6B
D-IV

POLTEKKES MEDAN JURUSAN GIZI


PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
JUNI 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukkur kepada Allah swt, Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya proposal ini bisa
terselesaikan. Shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Besar Muhammad saw.
Beserta para sahabatnya. Serta pengikutnya sampai akhir zaman. Proposal ini
merupakan Proposal Pelatihan Dan Pendidikan Gizi pada ibu balita. Proposal ini
disusun dengan tujuan untukk merencanakan Program. Penyuluhan tentang
pembuatan PMT yng bergizi. Penulis menyadari bahwa penyelasaian proposal ini tidak
akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan. saran, dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak atas dukungannya. Semoga bantuan yang telah rekan-rekan berikan
akan menjadi amal ibadah yang tak ternilai harganya. Besar harapan penulis proposal
ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik yang membangun penuis harapkan demi
perbaikan dan pengembangan proposal ini.

Medan ,16 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3

BAB I.....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..................................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................3

1.2 Tujuan Pelatihan..................................................................................................................4

1.3 Sasaran Pelatihan................................................................................................................4

1.4 Manfaat Kegiatan.................................................................................................................4

BAB II....................................................................................................................................................5

PELAKSANAAN KEGIATAN..............................................................................................................5

2.1 Nama Kegiatan.....................................................................................................................5

2.2 Waktu dan Tempat...............................................................................................................5

BAB III...................................................................................................................................................5

PERENCANAAN PENYULUHAN......................................................................................................5

3.1 Bentuk Kegiatan...................................................................................................................5

3.1 Susunan Kepanitian.............................................................................................................5

3.2 Anggaran Dana....................................................................................................................6

3.3 Materi pelatihan....................................................................................................................7

BAB IV...................................................................................................................................................8

PENUTUP.............................................................................................................................................8

4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................8

4.2 Saran 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan utama pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) adalah meningkatkan kualitas SDM yang dilakukan secara
berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai melalui pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Perhatian utamanya terletak pada proses tumbuh
kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Bentuk upaya
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan adalah menumbuh kembangkan
posyandu ( Depkes RI, 2007).
Unsur gizi merupakan salah satu fakor penting dalam pembentukan SDM yng
berkualitas yaitu manusia yang sehat, cerdas, dan profuktif. kebutuhan balita
berbeda dengan kebutunan orang dewasa karena makanan makanan dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan . hal ini menjadi penentu keberhasilan
pertumbuhan dan perkembangan anak diperiode selanjutnya (sutomo, 2010).
Masa balita merupakan masa kritis karena dapat menimbulkan dampak yang
sangat serius dan tidak akan dapat diperbaiki lagi dengan pemberian makanan
tambahan pada masa berikutnya, jika pada masa tersebut kebutuhan akan gizinya
tidak terpenuhi secara seimbang. aspek gizi merupakan salah satu masalah yang
sampai saat ini masih dihadapi sektor kesehatan masyarakat, karena
penanggulangannya tidak dapat, dilakukan hanya dengan pendekatan medis dan
pelayanan kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan
status gizi balita yaitu dengan mengadakan program pemberian makanan
tambahan(winarno,1987)
Pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan program perbaikan gizi
dengan upaya peningkatan mutu gizi konsumsi pangan sehingga berdampak pada
perbaikan status gizi balita. Makanan tambahan yang diberikan hendaknya terdiri
dari bahan - bahan makanan yang ada atau dapat dihasilkan setempat dengan
mengutamakan bahan makanan sumber kalori dan protein tanpa mengesampingkan
sumber zat gizi lain. Pengetahuan kader Posyandu dalam penyelenggaraan
makanan tambahan sangat berperan dalam penyusunan menu yang baik untuk
balita. Semakin baik pengetahuan gizi seseorang maka akan semakin
memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang diperoleh untuk dikonsumsi
( Djaeni, 2000)

1.2 Tujuan Pelatihan


aTujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat meningkatakan keterampilan
dalam pembuatan PMT bergizi untuk balita diposyandu.
bTujuan pembelajaran khusu (TPK)
Tujuan khusus dilaksanakannya pelatihan ini adalah :
1. Setelah mengikuti pelatihan kader posyandu mampu menjelaskan bahan
makanan PMT balita yang bergizi sesuai dengan konsep dasar pembuatan
PMT balita.
2. Setekah mengikuti pelatihan ibu balita mampu membuat PMT balita berbasis
pangan lokal sesuai dengan konsep dasar pembuatan PMT balita.
3. Setelah mengikuti pelatihan ibu balita mampu memilih bahan makanan lokal
untuk PMT balita sesuai dengan bahan pangan lokal yang berkualitas.
4. Setelah mengikuti pelatihan ibu balita mampu menerapkan variasi PMT balita
bergizi sesuai dengan persyaratan pembuatan PMT.
1.3 Sasaran Pelatihan
Sasaran “kegiatan pelatihan pembuatan pmt bergizi” adalah ibu-ibu balita di wilayah
kisaran kota kisaran barat.

1.4 Manfaat Kegiatan


a. Manfaat bagi peserta
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu balita dalam variasi
menu PMT balita.
b. Manfaat bagi panitia
Dapat memberikan pengalaman menyelenggarakan pelatihan pembuatan
PMT yang mana merupakan bagian dari ruang lingkup keilmuan bidang gizi
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Nama Kegiatan


“Pelatihan Pembuatan PMT Bergizi Pada Ibu balita Kota Kisaran Barat Kabupaten
Asahan”

2.2 Waktu dan Tempat


Hari : Kamis
Tanggal : 16 Juni 2022
Waktu : 07:30 – 14:00 WIB
Tempat : Posyandu Kecamatan Kisaran Barat
Jumlah peserta : 25 Orang
BAB III
PERENCANAAN PENYULUHAN
3.1 Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan adalah penyuluhan
Mata Acara : Penyuluhan
Judul kegiatan : Pelatihan pembuatan PMT bergizi pada ibu balita
diwilayah kota kisaran barat
Media/Alat peraga : Peralatan masak
Sasaran : 25 balita
Jadwal perencanaan : Kamis, 16 Juni 2022

Susunan Kepanitian

Pembina : Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Medan


Oslida Martony, SKM,M.kes
Penanggung jawab : Berlin Sitanggang, SST,M.Kes
Ketua umum : Aulia Rahmadani
Bendahara : Defani Putri Tara
Sekretaris : Nabilla Br Damanik
Pembicara 1 : Bonita Frillya Infani
Susunan Acara :

No Tanggal Wak Tahap Durasi Kegiatan Kegiatan Peserta Metode


tu
1 25-3-2022 07:30 pembukaan 5 menit Pengucapan salam, Menjawab salam, Ceramah
memperkenalkan diri, memperhatikan
menjelaskan tujuan dan mendengarkan
umum dan tujuan khusus
kegiatan.
2 25-3-2022 07:35 Inti 30 memberi pengertian Menlihat, Ceramah
tenteng kegiatan PMT, Memperhatikan
manfaat PMT, langkah- dan mendengarkan
langkah pembuatan
PMT, Pertanyaan yg di
ajukan peserta,
3 Tanya 10 menit Menjawab pertanyaan Mendengar Tanya
jawab peserta, jawab
Cerama
4 25-3-2022 08:10 Penutup 5 menit Salam penutup

3.1 Anggaran Dana


3.2.1 Pengeluaran
3.2.2 Pemasukan
Kas kelas : 37x Rp 25.000 =Rp 925.000,00
Dana Kampus : 37x Rp 100.000 =Rp 3.700.000,00 +
Total pemasukan = Rp 4.625.000,00

3.2 Materi pelatihan

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian


makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu
beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan
keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan
kebutuhan sasaran.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan dan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) penyuluhan. Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita.
PMT pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita
sekaligus sebagai pembelajaran bagi ibu dari balita sasaran. PMT pemulihan
diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal. Hanya
dikonsumsi oleh balita gizi buruk dan sebagai tambahan makanan sehari-hari
bukan sebagai makanan pengganti makanan utama.
Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan
lokal. Jika bahan lokal terbatas dapat digunakan makanan pabrikan yang
tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan
masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. Diuatamakan berupa sumber
protein hewani dan nabati serta sumber vitamin dan mineral terutama
berasaal dari sayur dan buah. PMT pemulihan ini diberikan sekali dalam satu
hari selama 90 hari berturut-turut atau 3 bulan.
Makanan tambahan pemulihan dapat berupa pabrikan dan lokal. PMT
pemulihan pabrikan merupakan yaitu makanan pendamping ASI dalam
bentuk biskuit yang mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya
untuk anak usia 12 – 24 bulan, dengan nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak
6 gram, protein 3 gr. Jumlah persajinya mengandung 29 gr karbohidrat total, 2
gr serat pangan, 8 gr gula dan 120 mg natrium.
Sedangkan PMT pemulihan berbasis bahan makanan lokal ada dua
jenis yanitu berupa Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk bayi
dan anak usia 6 – 23 bulan ) dan makanan tambahan untuk pemulihan anak
balita 24-59 bulan berupa makanan keluarga.
PMT Penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan kepada
balita yang disediakan oleh kader posyandu. Tujuan PMT Penyuluhan adalah
sebagai sasaran penyuluhan kepada orang tua blita tentang makanan
kudapan ( snack ) yang baik diberikan untuk balita, sebagai sarana untuk
membantu mencukupi kebutuhan gizi balita, dan sebagai sarana untuk
menggerakkan peran serta masayarakat dalam mendukung kesinambungan
penyelenggaraan posyandu.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Demikian Proposal ini kami buat, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dari
semua pihak terkait dengan kegiatan ini sehingga terselenggaranya kegiatan ini dapat
membaca manfaat bagi semua pihak terutama Mahasiswa DIV Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Medan, Ibu balita di Kecamatan kota kisaran barat dan pihak - pihak yang
telah membantu mensukseskan acara ini, semoga kita semua selalu mendapat ridho
dari allah SWT atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

4.2 Saran
Dari hasil proposal ini bahwa dengan adanya program penyuluhan tersebut
hendaknya dapat menjadi salah satu cara agar pelaksanaan pekerjaan dapat lebih
efektif dan efisien sehingga segala tujuan instansi dapat tercapai sesuai dengan yang
telahditentukansebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai