Anda di halaman 1dari 144

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESADARAN


PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS
MELALUI OPTIMALISASI MEDIA EDUKASI VIDEO PEMBELAJARAN
DAN KOMUNITAS IBU NIFAS (KIFAS)
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

NAMA: AGUSTINA LELY RAHMAWATI, A.Md.Keb.

NOMOR PRESENSI: 04/LATSAR/GOLONGANII/ANGKATANXVI/2021

NIP: 199708042020122014
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESADARAN
PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS
MELALUI OPTIMALISASI MEDIA EDUKASI VIDEO PEMBELAJARAN
DAN KOMUNITAS IBU NIFAS (KIFAS)
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN

Disusun oleh :

AGUSTINA LELY RAHMAWATI, A.Md.Keb.


NOMOR PRESENSI : 04/LATSAR/I/XVI/2021
NIP. 199708042020122014

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN XVI
YOGYAKARTA
2021
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ( BANDIKLAT )
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274)417704 Fax
(0274)411801Website:http://diklat.jogjaprov.go.id Email:diklat@jogjaprov.go.id

BERITA ACARA
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
Pada Hari ini Jumat Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua
Puluh Satu telah dilaksanakan EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI bagi
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan Dua Angkatan Enam Belas Tahun Dua
Ribu Dua Puluh Satu di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta
atas nama:
N a ma : Agustina Lely Rahmawati, A.Md.Keb.
NIP : 19970804 202012 2 014
No.Presensi : 04
Jabatan : Bidan Terampil
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Mentor : Hari Prasetyo, AMK
Coach : Dr. rer. publ. Dra. Wuryani, M.Si
Judul Laporan : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Aktualisasi sebagai Bidan Terampil dalam Upaya Peningkatan
Kesadaran Perawatan Payudara melalui
Optimalisasi Media Edukasi Video Pembelajaran
dan Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) di Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman

Yogyakarta, 10 Desember 2021


Mentor, Peserta,

Hari Prasetyo, AMK. Agustina Lely Rahmawati, A.Md.Keb.


Penguji,

Drihardono, S.Sos.
Pengampu, Coach,

Niken Artanti Prima Dewi, S.IP,MPA. Dr. rer. publ. Dra. Wuryani, M.Si.
Petugas Nama Tanda
Tangan

ii
ABSTRAK

Laporan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi pegawai negeri sipil sebagai bidan
terampil dalam optimalisasi media edukasi video pembelajaran dan grup KIFAS RSUD
Sleman ini mengangkat isu tentang kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara selama menyusui. Berdasarkan isu tersebut maka penulis melaksanakan lima
kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan pasien dengan memberikan informasi
kepada mereka.
Lima kegiatan untuk menindaklanjuti isu tersebut adalah (1) membuat video
pembelajaran tentang perawatan payudara pada masa nifas, (2) melaksanakan penyuluhan
dan demonstrasi tentang perawatan payudara, (3) menyebarluaskan video pembelajaran ke
dalam grup KIFAS, (4) menyebarluaskan media edukasi video pembelajaran melalui
Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman, (5) melaksanakan evaluasi kegiatan
melalui google form.
Penulis telah menyelesaikan seluruh kegiatan yang telah diagendakan dalam
rancangan aktualisasi dengan tingkat ketercapaian 100%. Berdasarkan hasil evaluasi dapat
dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan efektif. Respon pasien juga sangat baik karena
seluruh pasien menerima informasi i. Rekan kerja dan pimpinan mengapresiasi seluruh
kegiatan aktualisasi ini dengan ikut bekerjasama memberikan edukasi kepada pasien.
Seluruh kegiatan tersebut berkontribusi terhadap misi ke dua Pemerintah
Kabupaten Sleman yaitu meningkatkan kualitas dan menjangkau bagi semua lapisan
masyarakat. Harapannya kegiatan tersebut akan selalu dilaksanakan meskipun masa
aktualisasi telah berakhir dengan tetap berpedoman pada nilai ANEKA yang telah
diperoleh selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dan dengan beberapa perbaikan yang
diperlukan.

Kata kunci: Nilai Dasar Profesi PNS, perawatan payudara, video pembelajaran

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
dengan judul “Laporan Aktualisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai
Bidan Terampil dalam Upaya Peningkatan Kesadaran Perawatan Payudara
pada Ibu Nifas Melalui Optimalisasi Media Edukasi Video Pembelajaran dan
Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman”. Penulis
menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, Rancangan
Aktualisasi ini tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, izinkanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo, selaku Kepala Badan Diklat Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis
untuk menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan DasarCPNS.
2. Bapak dr. Cahya Purnama, M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman yang telah memberikan izin terlaksananya Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS bekerja sama dengan Badan Diklat Daerah Istimewa
Yogyakarta.
3. Bapak Hari Prasetyo, AMK. selaku Mentor Rancangan Aktualisasi yang
bersedia memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis terkait kegiatan
yang akan dilakukan dalam proses habituasi.
4. Ibu Dr. rer. publ. Dra. Wuryani, M.Si. selaku Coach Rancangan Aktualisasi
yang bersedia memberikan masukan, saran, dan semangat kepada penulis
sehingga penyelesaian Rancangan Aktualisasi dapat berjalan dengan lancar.
5. Bapak Drihardono, S.Sos. yang menjadi penguji Rancangan Aktulisasi ini.
6. Seluruh Widya Iswara dan staf Badan Diklat Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses
penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
7. Orang tua yang tiada henti berdoa dan memberikan dukungan dalam segala
bentuk.
8. Seluruh pasien bangsal Nusa Indah II dan ibu penunggu bayi di Nusa Indah
III yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan aktualisasi ini.

Penulis berharap bantuan yang diberikan menjadi amal baik dan mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga keberadaan Rancangan Aktualisasi ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Namun, tentunya dalam penulisan Rancangan
Aktualisasi ini masih ditemukan kekurangan dan kesalahan, sehingga kami berharap
adanya evaluasi, kritik, dan saran yang membuat hasil lebih baik.

Yogyakarta, 10 Desember 2021

Agustina Lely Rahmawati, A.Md.Keb


iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................................ i


Berita Acara Seminar.............................................................................................................. ii
Halaman Pengesahan ............................................................................................................. iii
Abstrak.................................................................................................................................... iv
Kata Pengantar ........................................................................................................................ v
Daftar Isi ................................................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI.............................................................. 1
B. Visi dan Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi ....................................................... 2
C. Struktur Organisasi ............................................................................................. 4
D. Tugas dan Fungsi ................................................................................................. 6
1. RSUD Sleman ................................................................................................ 6
2. Ruang Cendana .............................................................................................. 7
3. Bidan .............................................................................................................. 8
E. Kondisi Organisasi............................................................................................... 9
1. Letak Organisasi ............................................................................................ 9
2. Sarana Prasarana ............................................................................................ 9
3. Sumber Daya Manusia .................................................................................. 10

BAB II AGENDA AKTUALISASI


A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan ..................................................... 17
1. Identifikasi Isu Kontemporer ....................................................................... 17
2. Penetapan Isu ............................................................................................... 20
3. Analisi Isu Kontemporer ............................................................................. 22
4. Judul yang Diangkat .................................................................................... 23
5. Gagasan Pemecahan Isu .............................................................................. 24
B. Proses Aktualisasi .............................................................................................. 25
1. Kegiatan 1 ........................................................................................................................................................................25
2. Kegiatan 2 ................................................................................................... 40
3. Kegiatan 3 ................................................................................................... 57

v
4. Kegiatan 4 ................................................................................................... 75
5. Kegiatan 5 ................................................................................................... 89
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 110
B. Rekomendasi ................................................................................................... 112
C. Rencana Aksi Nilai – Nilai Dasar Aktualisasi ................................................ 113

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 114


LAMPIRAN
Lembar Konsultasi Rancangan Aktualisasi
Lembar Konsultasi Laporan Aktualisasi
Undangan Mentor
Surat Pernyataan Kesediaan Mentor
Formulir Catatan Perbaikan
Berita Acara Rancangan Aktualisasi
Lembar Komitmen Revisi
Slide Presentasi Rencana Aktualisasi
Slide Presentasi Laporan Aktualisasi
Jadwal Aktualisasi

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah pegawai RSUD Sleman menurut status kepegawaian …………………..11


Tabel 2. Jumlah PNS RSUD Sleman menurut golongan kepangkatan ………………...…11
Tabel 3. Jumlah PNS RSUD Sleman menurut jenis jabatan…………………………...….12
Tabel 4. Jumlah PNS RSUD Sleman menurut tingkat pendidikan formal ……………….12
Tabel 5. Jumlah PNS RSUD Sleman menurut jenis kelamin ……………………………..13
Tabel 6. Jumlah PNS RSUD Sleman menurut keahlian atau spesifikasi pendidikan……..13
Tabel 7. Pengelompokan isu …………………………………………………………..….20
Tabel 8. Analisis isu dengan USG ……………………………………………………..…22
Tabel 9. Keterangan USG ……………………………………………………..….........22

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur organisasi RSUD Sleman ..................................................................... 5


Gambar 2. Ruang Cendana ................................................................................................... 7
Gambar 3. Peta RSUD Sleman (google map) ....................................................................... 9
Gambar 4. Konsultasi dengan mentor.................... ……………………………………… 38
Gambar 5. Konsultasi dengan Tim PKRS............................. …………………………… 38
Gambar 6. Pengumpulan materi...........................................................................………... 39
Gambar 7. Pelaksanaan take video..........................……………………………………... 39
Gambar 8. Catatan/notulen hasil konsultasi dengan mentor.................. ……………….. 54
Gambar 9. Konsultasi dengan mentor......................................... …………………..….. 54
Gambar 10. SAP.............................................................………………………………… 55
Gambar 11. Data hasil pengkajian............................... …………………………………. 55
Gambar 12. Kegiatan penyuluhan 1........................……………………………………. 56
Gambar 13. Kegiatan Penyuluhan 2........................……………………………………. 56
Gambar 14. Daftar Hadir Peserta Penyuluhan …………………………………………..56
Gambar 15.Catatan/Notulen Hasil Konsultasi dengan Mentor………………………… 70
Gambar 16. Konsultasi dengan mentor………………………………………………… 70
Gambar 17.Data kontak whatsApp……………………………………………… …… 71
Gambar 18. Koordinasi dengan teman sejawat…………………….………………….. 71
Gambar 19. Catatan hasil koordinasi dengan teman sejawat……………………………. 72
Gambar 20. Screenshoot bukti upolad ke Grup KIFAS ………………………………… 73
Gambar 21. Pemberian informasi secara langsung…………… ………………………. ...73
Gambar 22. Catatan hasil konsultasi …………………………………………………….. 86
Gambar 23. Screenshoot bukti upload video…... ……………………………………… 86
Gambar 24. Surat Permohonan upload video………… ………………………………… 87
Gambar 25. Penyerahan surat kepada Tim PKRS ……………………………………… 87
Gambar 26. Printscreen bukti upload di akun Instagram ………………………………..88
Gambar 27. Printscreen bukti upload di akun Facebook ..……………………………... 88
Gambar 28. Printscreen bukti upload di akun YouTube .……………………………… 88
Gambar 29. Catatan hasil konsultasi dengan mentor ……………..……………………. 104
Gambar 30. Screenshoot bukti konsultasi dengan mentor………...……………………. 105

viii
Gambar 31. Kuesioner Evaluasi………………………………………………………… 105
Gambar 32. Screenshoot percakapan penyebaran google form…………… ……………106
Gambar 33. Analisa hasil kuesioner evaluasi…………………………………………….107
Gambar 34. Laporan evaluasi………………… ……………………………………….. 108

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI

Rumah sakit merupakan sarana penyedia layanan kesehatan untuk


masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna memiliki peran yang sangat strategis untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Undang-Undang Republik
Indonesia No. 44 Tahun 2009; Departemen Kesehatan Republik Indonesia
[DEPKES RI] 2009). Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008). Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 24 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, perlu
mengatur Klasifikasi Rumah Sakit dengan Peraturan Menteri Kesehatan yang
tercantum pada pasal 4 bahwa Klasifikasi Rumah Sakit Umum dibagi menjadi 4
yaitu kelas A, B, C dan D yang ditetapkan berdasarkan pelayanan, sumber daya
manusia, peralatan, sarana dan prasarana, administrasi dan manajemen yang sesuai
dengan pasal 5.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sleman yang berlokasi di jalur strategis jalan raya Yogyakarta–Magelang atau jalan
Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang
dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman, dan memiliki sejarah panjang sejak zaman
penjajahan Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan.Tahun 1977 dinyatakan
berdiri secara resmi sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977. Perubahan tipe
atau kelas D ke kelas C diperoleh pada tanggal 15 Pebruari 1988. Setelah
dinyatakan memenuhi persyaratan dalam penilaian oleh tim Departemen Kesehatan
RI berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1631/Menkes/SK/XII/2003,
sejak bulan Desember 2003 RSUD Sleman mengalami perubahan tipe kelas C ke
1
kelas B Non-Pendidikan hingga saat ini. Hal ini merupakan RSUD yang pertama di
Daerah Istimewa Yogyakarta yang memperoleh tipe/kelas B. Berdasarkan
Keputusan Bupati Sleman Nomor: 384/Kep.KDH/A/2010, terhitung mulai tanggal
27 Desember 2010, RSUD Sleman secara resmi telah ditetapkan sebagai BLUD
dengan status BLUD Penuh
Sedangkan pada aspek kualitas pelayanan, RSUD Sleman telah Lulus
Akreditasi Rumah Sakit 16 Pelayanan, berdasarkan sertifikat dari Komisi
Akreditasi Rumah Sakit Nomor: 92/ KARS/I/2016, dengan status terakreditasi :
LULUS TINGKAT PARIPURNA, yang berlaku 3 (tiga) tahun mulai tanggal 1
Desember 2015 sampai dengan 30 November 2018. Pengakuan KARS tersebut
pada dasarnya adalah pengakuan telah terpenuhinya standar pelayanan rumah sakit
yang meliputi 16 pelayanan yang terdiri dari: Administrasi dan Manajemen;
Pelayanan Medis; Pelayanan Gawat Darurat; Pelayanan Keperawatan; Rekam
Medis; Pelayanan Farmasi; K3; Pelayanan Radiologi; Pelayanan Laboratorium;
Pelayanan Kamar Operasi; Pelayanan pengendalian Infeksi di RS; Pelayanan
Perinatal Resiko Tinggi; Pelayanan Rehabilitasi Medik; Pelayanan Gizi; Pelayanan
Intensif; dan Pelayanan Darah.
Secara kelembagaan, struktur organisasi dan tata kerja RSUD Sleman sudah
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016, meskipun dengan
struktur organisasi rumah sakit tipe/kelas B minimal, yakni setelah disahkannya
Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2016, tanggal 13 September 2016, tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor: 48 Tahun 2009, tentang Uraian tugas, fungsi dan tata kerja Rumah
sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, maka RSUD Sleman mempunyai tugas
membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI ORGANISASI


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 3 Tahun 2021 tentang
RPJDM Kabupaten Sleman Tahun 2021-2026, visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Sleman adalah sebagai berikut:
1. Visi Organisasi

Terwujudnya Sleman sebagai Rumah Bersama yang Cerdas, Sejahtera,


2
Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong
2. Misi Organisasi
Misi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah:

1) Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan


dukungan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat
2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
3) Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kesejahteraan
4) Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi
berbagai macam ancaman dan bencana
5) Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung terwujudnya kabupaten cerdas
6) Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa
gotong royong
3. Tujuan Organisasi
a. Menguatkan tata kelola pemerintahan daerah
b. Meningkatkan pembangunan manusia
c. Meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat
d. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kenyamanan masyarakat
e. Mewujudkan pelestarian budaya yang ada di masyarakat dan
perlindungan perempuan dan anak

4. Nilai Organisasi Kabupaten Sleman


a. Nilai Organisasi Kabupaten Sleman
Nilai Organisasi Pemerintah Kabupaten Sleman berdasarkan
Peraturan Gubernur DIY Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya
Pemerintahan dan Peraturan Gubernur DIY Nomor 53 Tahun
2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Budaya Pemerintahan yang
kemudian dikenal dengan Budaya Pemerintahan SATRIYA.

3
1) Selaras, artinya: dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbanganhubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama
manusia.
2) Akal budi luhur, artinya: keluhuran jatidiri seseorang
merupakanpengejawantahan perikemanusiaannya.
3) Teladan-keteladanan, artinya: dapat dijadikan anutan / sebagai
teladan / contoholeh lingkungannya.
4) Rela melayani, artinya: memberikan pelayanan yang lebih dari
yang diharapkanmasyarakat.
5) Inovatif, artinya: selalu melakukan pembaharuan yang bersifat
positif ke arahkemajuan individu dan kelompok.
6) Yakin dan Percaya Diri, artinya: dalam menjalankan tugas
selalu didasari ataskeyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa
yang dilaksanakan membawakemajuan dan manfaat baik ke intern
maupun ke ekstern.
7) Ahli Profesional, artinya: mempunyai kompetensi, komitmen dan
prestasi padapekerjaannya.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman berdasarkan Peraturan Daerah Nomor


11 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Sleman
Nomor: 48 Tahun 2009, Tentang Uraian tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman, yang diberlakukan sejak 31 Desember 2009, Uraian tugas
fungsi dan tata kerja RSUD Sleman masih menggunankan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 48 Tahun 2009. Hal ini dikarenakan Peraturan Daerah Nomor 11
Tahun 2016 belum menjabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Bupati tentang
Uraian tugas, fungsi dan tata kerja RSUD Sleman (masih menunggu Peraturan
Presiden sebagai penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 18
Tahun 2016).

Dalam melaksanakan tugas tersebut RSUD Sleman menyelenggarakan


fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan pelayanan kesehatan


4
masyarakat
2. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Sleman

Sumber : Data kepegawaian RSUD Sleman


Keterangan

Direktur : dr. Cahya Purnama, M.Kes

Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan : drg. Senik Windyati, M.Kes

Wakil Direktur Pelayanan : dr. Cholis Noor Mutaslimah, MPH


Kepala Bagian Tata Usaha : Tri Saktiyono, SST

5
Kepala Sub Bag Umum dan RT : Sri Wandansari Agustini, SKM

Kepala Sub Bag Kepegawaian : Eko Raharjo, SKM, MPH


Kepala Sub Bag Hukum dan Hub Masyarakat : Agustini Eny Prasetyawati, SH
Kepala Sub Bag Keuangan dan Aset : Dra. Sri Suratini
Kepala Sub Bag Keuangan Akuntansi : Arini Wulandari, SE, AK

Kepala Sub Bag Pengelolaan Aset :


Dini Nurul Hayati, SH
Kepala Sub Bag Penjaminan : Endriana Kuswandari, S.KM
Kepala Bag Perencanaan dan Pengembangan : Faheni Khoiri, SS.M.Ec

Kepala Sub Bag Perencanaan dan Evaluasi : Sofiatun Any. SKM


Kepala Sub Bag Pendidikan, Penelitian dan : Sulistiowati, S.Gz

Pengembangan

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan : dr. Patimah Hariyati


Kepala Seksi Pelayanan Medis : dr. Umi Lathifah

Kepala Seksi Pengembangan Mutu : Mukh. Fatoni, S.Kep.Ners

Kepala Bidang Pelayanan Keperwatan dan : drg. Siti Nurchasanah, M.Kes


Pelayanan Penunjang
Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan : Ratih P, S.Kep.Ners, M.Kep
Kepala Seksi Pelayanan Penunjang : Wawan K, SKM. M.Kes
Kepala Bidang Sarana Pelayanan Kesehatan dan : drg. Ike Senja Rahmadiyani

Teknologi Informasi
Kepala Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan : Haryanto, SKM, M.Kes

D. TUGAS DAN FUNGSI


1. Organisasi RSUD Sleman

Pada Peraturan Bupati Sleman Nomor: 48 Tahun 2009 tentang Uraian


Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, Bab II
mengenai kedudukan, tugas, fungsi dan susunan organisasi dijelaskan bahwa:
a. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman merupakan unsur pendukung
6
pemerintah daerah yang dipimpin oleh direktur yang berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
b. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahanan daerah di bidang pelayanan kesehatan
masyarakat
c. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

2) Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat

3) Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan


masyarakat.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan


tugas danfungsinya.
2. Cendana
Ruang Cendana merupakan bangsal rawat inap yang merupakan ruang
isolasi covid-19. Ruang Cendana memiliki kapasitas 34 TT yang terdiri dari 3
TT untuk kasus Obsgyn, 3 TT untuk bayi, dan 28 TT untuk umum.

Gambar 2. Ruang Cendana

Ruang Cendana berada di area gedung lama RSUD Sleman. Ruangan terdiri
dari Ruang Nurse Station, Ruang Perawatan Untuk Pasien, Ruang persiapan
obat, Ruang pemakaian APD, Ruang lepas APD dan Ruang alkes yang berada
di dalam bangsal, ruang alat di luar bangsal yang terdiri dari tempat: tempat
tiang infus; kursi roda; linen bersih; non-infeksius; Gudang; ruang ganti
petugas; ruang pantry; KM petugas; dan mushola.Kegiatan yang ada di Ruang

7
Cendana adalah memberikan layanan perawatan kepada pasien dan pendidikan
kesehatan kepada pasien covid-19.

3. Bidan
Menurut Permenpan RB No 1 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan,
tugas dan fungsi bidan adalah:

a. Menyiapkan peralatan kebidanan. Media untuk kelancaran pemberian


pelayanan kepada pasien
b. Menerima pasien kasus obstetric dan ginekologi
c. Melakukan anamnesa/pengkajian kebidanan dari menentukan diagnosis
kebidanan sesuai batas kemampuannya.
d. Menyusun rencana kebidanan sesuai batas kemampuannya
e. Melakukan tindakan kebidanan kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya antar lain :
1) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
2) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya
3) Kolaps/shock reaksi alergi
f. Memberi bimbingan kasus obstetric dan ginekologi sesuai kondisi dan
kebutuhan pasien
g. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan atau institusi
pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang tidak dapat ditanggulanginya.
h. Melaksanakan evaluasi tindakan kebidanan sesuai batas kemampuannya
i. Memantau dan menilai keadaan pasien antara lain :
1) Kasus Kebidanan
2) Keadaan bayi rawat gabung
3) Pasien nifas
j. Memberi penyuluhan kesehatan pada pasien/keluarganya antara lain :
1) Kebersihan perorangan
2) Keluarga Berencana
3) Cara menyusui yang baik dan benar
4) Pentingnya informasi tentang ASI :
8
a) Cara memerah ASI
b) Mempertahankan produksi ASI tetap lancar
c) Informasi tentang ASI pada ibu bekerja
d) Cara menyimpan ASI dan mempersiapkan untuk bayi
5) Perawatan Nifas
6) Perawatan Tali Pusat
k. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang kebidanan antara
lain melalui ilmiah dan penataran atas izin atasan
l. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan sesuai
standar
m. Melaksanakan serah terima tugas saat pergantian dinas secara tertulis
maupun lisan
n. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
maupun tertulis pada saat pergantian dinas
o. Ikut berpartisipasi dalam peningkatan mutu rumah sakit

E. KONDISI ORGANISASI

1. Letak Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sleman yang berlokasi di jalur strategis jalan raya Yogyakarta-Magelang atau
jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Berikut letak RSUD Sleman
dilihat dari Google Maps.

Gambar 9. Peta RSUD Sleman (google map)


2. Sarana Prasarana
Secara garis besar prasarana dan sarana rumah sakit dalam konteks ini
terdiri dari: tanah, bangunan, peralatan (medis/kesehatan/nonmedis), dan
9
kendaraan roda empat, roda dua, ambulans, mobil jenazah. RSUD Sleman
memiliki lahan seluas 29.231 m2 dengan luas bangunan 38.764 m2 (Data per 31
Desember 2015).
Fasilitas yang disediakan RSUD Sleman untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat meliputi :
a. Instalasi pelayanan rawat jalan (15 Klinik spesialis/subspesialis);
b. Instalasi pelayanan rawat darurat (IGD 24 jam);
c. Instalasi Perawatan khusus (ICU 5 TT);
d. Instalasi Rawat Inap (10 ruang/bangsal: 18 TT Klas Utama, 36 TT Klas I,35
TT Klas II, 134 TT Klas III dan2 TT Non Klas );
e. Instalasi Bedah sentral (6 ruang operasi);
f. Ruang Bersalin (VK);
g. Ruang Cendana (34 TT)
h. Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium Klinik);
i. Instalasi Radiologi;
j. Instalasi Rehabilitasi Medik;
k. Instalasi Farmasi;
l. Instalasi Gizi;
m. Instalasi HD (Hemodialisa)
n. Instalasi Pemulasaraan Jenazah;
o. Instalasi Rekam Medik (termasuk ruang pendaftaran rawat jalan/inap);
p. Klinik Teratai (VCT);
q. Penjaminan Center (BPJS danJamkesda);
r. Bank Darah RS (BDRS)
s. CSSD
t. Kassa (Ruang pelayanan administrasi keuangan)
u. BPD DIY Cabang Sleman kantor Kas RSUD Sleman;
v. Bank Sleman kantor kas RSUD Sleman;
w. Bangunan masjid Daarut Taqwa;
3. Sumber Daya Manusia
Sumberdaya manusia di RSUD Sleman terdiri dari tiga bagian besar,
yakni: a. Pejabat struktural, b. Pejabat fungsional, dan, c. Tenaga lain (tenaga
fungsional umum, yang terdiri dari: staf struktural, dan staf di instalasi pelayanan).
10
Secara status kepegawaian sumberdaya aparatur di RSUD Sleman, terdiri dari:
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Pegawai Tidak Tetap (kontrak),
c. Pegawai tidak tetap (kontrak) non database,
d. Pegawai harian lepas.
Diluar yang tersebut pada huruf a. sampai dengan d. masih ada sejumlah
sumberdaya aparatur medis yang berstatus Residen, konsulen rujukan dan
menjalin dokter kerjasama dari RSUP.dr. Sardjito/Fakultas Kedokteran UGM,
Yogyakarta.
Klasifikasi sumber daya manusia di RSUD Sleman berdasarkan golongan
kepangkatan disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah Pegawai RSUD Sleman Menurut Status Kepegawaian:
No Status 2011 2012 2013 2014 2015
. Kepegawai JM % JM % JM % JM % JM %
an L L L L L
1. PTT 30 7,4 30 7,4 30 7,4 106 20,7 160 29,3
(Kontrak)/PH 2 6
L
2. PNS 8 1,9 8 1,9 8 1,9 8 1,64 2 0,37
Golongan I
3. PNS 174 43 164 40,6 152 43 147 30,1 146 26,7
Golongan II 9 2 8
4. PNS 167 41 179 44,4 187 41 204 41,8 216 39,6
Golongan III 1 1 3
5. PNS 25 6 22 5,45 25 6 23 4,8 21 3,86
Golongan IV
Jumlah 404 10 403 100 404 10 488 100 545 100
0 0
*Sumber: Subbag Kepegawaian.

Tabel 2. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Golongan Kepangkatan:


GOLONGA 2011 2012 2013 2014 2015
N JM % JM % JM % JM % JM %

11
KEPANGK L L L L L
ATAN
Golongan I 8 2,14 8 2,14 8 2,14 8 2,14 2 0,53
Golongan II 174 46,5 164 43,8 152 40,6 147 39,3 146 39,0
2 5 4 0 4
Golongan III 167 44,6 179 47,8 187 50,0 204 54,5 216 57,7
5 6 0 5 5
Golongan IV 25 6,68 22 5,88 25 6,68 23 6,15 21 5,61
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian.

Tabel 3. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Jenis Jabatan.


No JENIS 2011 2012 2013 2014 2015
. JABATAN JM % JM % JM % JM % JM %
L L L L L
1. Struktural 13 3,47 13 3,48 13 3,49 13 3,40 13 3,37
59 5 46 31 66
2. Fungsional 179 47,8 244 65,4 243 65,3 258 67,5 283 73,5
61 2 23 39 06
3. Lainnya/staf 182 48,6 116 31,1 116 31,1 111 29,0 89 23,1
63 83 58 17
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian.

Tabel 4. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Tingkat Pendidikan Formal :


JENIS 2011 2012 2013 2014 2015
No JABATAN JM % JM % JM % JM % JM %
L L L L L
1 SD/Sederaj 3 0,80 2 0,53 1 0,26 1 0,26 1 0,259
at 21 6 88 18 7
2 SLTP/Sede 13 3,47 12 3,21 10 2,68 11 2,87 10 2,597
rajat 59 7 82 96 4
3 SLTA/Sed 105 28,0 102 27,3 99 26,6 97 25,3 100 25,97

12
erajat 75 5 13 93 4
4 D3/Sederaj 181 48,3 177 47,4 185 49,7 187 48,9 187 48,57
at 96 5 31 53 1
5 S1/D4 42 11,2 55 14,7 49 13,1 56 14,6 56 14,54
3 5 72 6 5
6 S2/dr.Spes 30 8,02 25 6,70 28 7,52 30 7,85 31 8,051
ialis 14 2 69 34 9
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian

Tabel 5. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Jenis Kelamin :


No JENIS 2011 2012 2013 2014 2015
KELAMI JM % JM % JM % JM % JM %
N L L L L L
1 LAKI- 126 33,6 118 31,6 117 31,4 119 31,1 126 32,7
LAKI 9 4 52 52 27
2 PEREMP 248 66,3 255 68,3 255 68,5 263 68,8 259 67,2
UAN 1 6 48 48 73
3 JUMLAH 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian.

Tabel 6. Jumlah PNS RSUD Sleman Menurut Keahlian /Spesifikasi Pendidikan


No JENIS 2011 2012 2013 2014 2015
SPESIFIKAS JM % JM % JM % JM % JM %
I L L L L L
PENDIDIKA
N
1 S2. Spesialis 22 5,88 20 5,36 28 2,4 23 6,02 27 7,01
5 1 3
2 S2. 6 1,60 - - - - 2 0,52 5 1,29
Kesehatan 4 9
3 S2. 2 0,53 5 1,34 0 1,3 0 1,30 0 0
Manajemen 6 9

13
4 S1. Dokter 10 2,67 9 2,41 9 2,4 7 1,83 7 1,81
Umum 5 2 8
5 S1. Dokter 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
Gigi 4 9
6 S1. Apoteker 3 0,80 3 0,80 3 0,8 4 1,04 4 1,03
7 9
7 S1. 4 1,07 6 1,61 6 1,3 8 2,09 8 2,07
Keperawatan 6 4 8
8 S1. Kes. 1 0,27 3 0,80 3 0,5 3 0,78 4 1,03
Masy. 5 9
9 S1. Tek. 1 0,27 - - - - 0 0 0 0
Lingkungn
10 S1. Ek. 4 1,07 4 1,07 4 0,8 5 1,30 5 1,29
Manajemen 9 9
11 S1. Hukum 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
12 S1. Sosial- 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
Admneg 2
13 S1. Komputer 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
14 S1.Psikologi 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
15 D4. Gizi 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
4 9
16 D4.Teknofsk 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
Nuklir 2
17 D4. Kesh. 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
Lingk. 4 9
18 D4.Keperawa 5 1,34 13 3,49 13 3,2 14 3,14 12 3,11
tan 1 7
19 D4.Anesthesi 1 0,27 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
4 9

14
20 D3. 116 31,0 108 28,9 109 29, 128 32,7 125 32,4
Keperawatan 2 5 7 23 68
21 D3. 22 5,88 25 6,70 25 6,8 26 6,28 24 6,23
Kebidanan 1 3 4
22 D3. Rawat 2 0,53 2 0,54 2 0,5 3 0,78 3 0,77
Gigi 5 9
23 D3. 3 0,80 3 0,80 3 0,8 2 0,52 2 0,51
Fisioterapi 4 9
24 D3. 4 1,07 2 0,54 2 0,5 1 0,26 1 0,26
Radiologi 2
25 D3. Analis 8 2,14 8 2,14 9 2,1 9 2,09 8 2,07
Kes. 7 4 8
26 D3. Farmasi 4 1,07 4 1,07 4 1,0 4 1,04 4 1,03
8 7 9
27 D3. Gizi 6 1,60 8 2,14 8 2,1 2 0,52 2 0,51
7 4 9
28 D3.Tek. Elkt. 3 0,80 3 0,80 3 0,8 3 0,78 3 0,77
Medk 5 9
29 D3. Kesh 4 1,07 4 1,07 4 1,0 4 1,04 4 1,03
Lingk. 8 7 9
30 D3. Rekam 8 2,14 9 2,41 9 2,4 9 2,35 9 2,33
Medis 5 6 8
31 D3. 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
Pendidikan 2
32 D3.Komputer 1 0,27 - - - - 0 0 0 0
33 D1. 4 1,07 3 0,80 3 0,8 0 0 0 0
Kebidanan
34 SPK 23 6,15 22 5,90 20 5,9 22 5,75 22 5,71
9 9 4
35 SPRG 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
36 SMAK 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51

15
4 9
37 SAA/SMF 11 2,94 11 2,95 11 2,9 11 2,88 11 2,85
9 7
38 SPAG 2 0,53 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
39 Pekarya Kesh 4 1,07 4 1,07 4 1,0 4 1,04 4 1,03
8 7 9
40 SMEA 16 4,28 12 3,22 12 3,2 12 3,14 12 3,11
(SMK) 6 1 7
41 STM (SMK) 10 2,67 14 3,75 14 3,8 13 3,40 13 3,37
1 3 7
42 SMA 31 8,29 34 9,12 32 9,2 33 8,63 33 8,57
6 9 1
43 SPG 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
44 KPAA 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
45 SMP 13 3,48 12 3,22 10 2,7 11 2,88 11 2,85
2 7
46 SD 3 0,80 2 0,54 2 0,0 1 0,26 1 0,26
1 2
Jumlah 374 100 373 100 372 10 382 100 385 100
0
*Sumber: Subbag Kepegawaian.

16
BAB II
AGENDA AKTUALISASI

A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU DAN KEGIATAN


1. Identifikasi Isu Kontemporer
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan ukuran
bagi kemajuan kesehatan suatu negara, khususnya yang berkaitan dengan
masalah kesehatan ibu dan anak. Angka kematian ibu merupakan indikator
yang mencerminkan status kesehatan ibu, terutama risiko kematian bagi ibu
pada waktu hamil dan melahirkan.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sudah mengalami
penurunan yaitu sebesar 345 per 100.000 kelahiran hidup. Target global
SDG’s (Sustainable Development Goals) adalah menurunkan AKI menjadi
kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Beberapa penyebab kematian ibu yaitu pada saat kehamilan sebesar
23,89%, persalinan sebesar 26,99% dan pada masa nifas sebesar 40,12%.
Penyebab kematian ibu paling banyak adalah pada masa nifas, yang antara
lain disebabkan karena perdarahan pasca persalinan, eklamsia, infeksi,
mastitis hingga abses payudara dan post partum blues.
Perawatan payudara merupakan tindakan yang sangat penting untuk
memperlancar ASI, karena dengan perawatan payudara dapat merangsang
kelenjar-kelenjar dan hormon untuk meningkatkan produksi serta
memperlancar pengeluaran ASI.
Perawatan payudara pada masa nifas merupakan suatu kebutuhan
bagi ibu yang baru saja melahirkan. Perawatan payudara yang tidak
dilakukan pada masa nifas dapat menyebabkan berbagai masalah pada ibu,
antara lain pembengkakan payudara, saluran ASI tersumbat, infeksi pada
payudara, puting tertarik ke dalam dan puting susu lecet. Jika masalah
tersebut terjadi, maka bayi tidak bisa menyusu dan tidak mendapatkan
asupan yang cukup sehingga menyebabkan bayi itu rewel dan kekurangan
nutrisi. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap psikologis ibu yang dapat
menyebabkan post partum blues.
17
Salah satu hak bayi baru lahir adalah mendapatkan ASI dari ibu
kandungnya. Apabila setelah melahirkan dan selama masa nifas ibu tidak
menyusui bayinya maka akan menyebabkan bendungan ASI. Bendungan
ASI dapat terjadi karena adanya penyempitan saluran ASI pada payudara
dan dapat terjadi apabila ibu memiliki kelainan puting susu misalnya puting
susu datar, terbenam dan cekung. Kejadian ini biasanya disebabkan karena
air susu yang terkumpul tidak segera dikeluarkan sehingga terjadi sumbatan.
Gejala yang sering muncul saat terjadi bendungan ASI antara lain payudara
bengkak, payudara terasa panas, payudara terasa nyeri saat ditekan dan
berwarna kemerahan atau bahkan hingga mengeluarkan nanah. Bendungan
ASI tersebut dapat dicegah dengan cara perawatan payudara yang dilakukan
oleh ibu itu sendiri.
Pelayanan kesehatan selama masa kehamilan, persalinan dan nifas
sangat penting bagi keberlangsungan hidup ibu dan bayi, termasuk dalam
upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Pelayanan
kesehatan ibu menjadi prioritas utama pembangunan kesehatan nasional
maupun global. Pemerintah Republik Indonesia telah mentargetkan
peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana tercantum
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019 (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, 2014) dan
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan
Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sleman yang berlokasi di jalur strategis Jalan raya
Yogyakarta–Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo,
Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki Pemerintah Kabupaten
Sleman, saat ini telah bertipe/kelas B Non-Pendidikan, dengan status
kelembagaan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
merupakan bagian dari Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman.
Berdasarkan observasi dan survei yang dilakukan oleh penulis,
terdapat beberapa isu mengenai kasus kebidanan, antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu nifas dalam perawatan luka
perineum (luka jalan lahir)
18
Berdasarkan observasi penulis, bidan/perawat sudah selalu
memberikan informasi tentang perawatan luka perineum (luka jalan
lahir). Semua ibu nifas juga mengatakan bahwa pernah mendapatkan
informasi tentang perawatan luka perineum. Namun, berdasarkan hasil
survei terdapat 2 dari 6 ibu post partum spontan belum melakukan
perawatan luka perineum secara rutin dan langkah perawatan masih
kurang sesuai.
2. Kurangnya pengetahuan ibu post SC (Seksio Caesarea) tentang
perawatan post SC (Seksio Caesarea)
Berdasarkan observasi penulis, masih banyak pasien post SC yang
taku untuk melakukan mobilisasi. Padahal dengan mobilisasi akan
mempercepat proses penyembuhan luka post SC. Bidan/perawat juga
sudah selalu memberikan informasi tentang bagaimana cara merawat
luka post SC. Berdasarkan hasil survei, terdapat 2 dari 8 ibu post SC
yang masih menganut mitos bahwa setelah operasi tidak boleh mkan
makanan yang amis-amis (protein tinggi).
3. Kurangnya pegetahuan ibu tentang perawatan payudara
Berdasarkan observasi penulis, bidan/perawat tidak selalu
memberikan informasi tentang perawatan payudara. Hanya pasien yang
mengeluh saja yang diberikan informasi. Berdasarkan hasil survei
penulis, 5 dari 14 ibu nifas mengatakan belum pernah mendapatkan
informasi mengenai perawatan payudara, 8 dari 14 ibu nifas belum
pernah melakukan perawatan payudara, dan 6 ibu lainnya sudah pernah
melakukan perawatan payudara. Namun jika dilihat dari jawaban, masih
banyak langkah-langkah atau prosedur yang belum sesuai dalam
melakukan perawatan payudara.

Mengapa angka cakupan pengetahuan tentang perawatan luka


perineum (luka jalan lahir) dan luka post SC sudah tinggi? Berdasarkan hasil
observasi, setiap bidan/perawat selalu menjelaskan mengenai perawatan
luka perineum untuk pasien post partum spontan dan selalu menjelaskan
mengenai apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh pasien post SC untuk
merawat luka operasinya. Namun, untuk masalah perawatan payudara

19
memang tidak selalu menjelaskan, hanya ibu nifas yang ada keluhan saja
yang mendapatkan penjelasan.

Berdasarkan hasil observasi dan survei terdapat beberapa isu


kontemporer diantaranya adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Pengeolompokan Isu

No. Kondisi saat ini Kondisi yang Kategori Isu


diharapkan

1. Kurangnya Terjadi peningkatan Pelayanan Publik


pengetahuan dan pengetahuan dan
kesadaran ibu nifas kesadaran ibu nifas
dalam perawatan untuk melakukan
luka perineum (luka perawatan luka
jalan lahir) perineum (luka jalan
lahir)

2. Kurangnya Terjadi peningkatan Pelayanan Publik


pengetahuan ibu pengetahuan ibu post
post SC (Seksio SC (Seksio Caesarea)
Caesarea) tentang tentang perawatan post
perawatan post SC SC (Seksio Caesarea)
(Seksio Caesarea)

3. Kurangnya Terjadi peningkatan Pelayanan Publik


pegetahuan ibu kesadaran ibu untuk
tentang perawatan melakukan perawatan
payudara payudara

2. Penetapan Isu Kontemporer

Dalam penetapan isu kontemporer, salah satu cara untuk dapat


mengidentifikasi sebuah isu kontemporer dapat menggunakan metode USG
(Urgency, Seriusness, Growth). Metode USG adalah salah satu cara untuk
20
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
penentuan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Urgency
Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan. Seberapa mendesak isu tersebut
harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu
tadi.

b. Seriousness
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan system atau tidak. Seberapa serius isu tersebut
perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah- masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c. Growth
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.

21
Tabel 8. Analisis isu menggunakan metode USG
No. PENILAIAN KRITERIA TOTAL
ISU/PERMASALAHAN U S G
1. Kurangnya pengetahuan 3 4 3 10
dan kesadaran ibu nifas
dalam perawatan luka
perineum (luka jalan lahir)
2. Kurangnya pengetahuan 4 4 3 11
ibu post SC tentang
perawatan post SC
3. Kurangnya pengetahuan 4 5 4 13
ibu tentang pentingnya
prawatan payudara

Keterangan USG

Tabel 9. Keterangan USG

Urgency = Mendesak Seriousness = Growth =


Kegawatan Pertumbuhan
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat

3. Analisis Isu yang Diangkat

Berdasarkan urutan prioritas isu kontemporer, permasalahan


kurangnya kesadaran ibu tentang pentingnya perawatan payudara
merupakan isu utama. Terkait dengan hal ini perlu adanya upaya
peningkatan peningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya perawatan
payudara melalui optimalisasi media informasi dan Komunitas Ibu Nifas
(KIFAS) di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
22
Analisis menggunakan Fishbone Diagram:

LINGKUNGAN SDM

Kurangnya kesadaran ibu


Kurangnya tentang pentingnya
dukungan atau Kurangnya tingkat perawatan payudara
perhatian dari pengetahuan ibu
suami/keluarga
PENURUNAN
PRODUKSI ASI
KURANGNYA KESADARAN PERAWATAN PAYUDARA
&
INFEKSI NIFAS

Kurangnya Kurang tepatnya prosedur


media edukasi Belum melakukan perawatan
optimalnya payudara
pemberian
FASILITAS informasi
MEKANISME
oleh
petugas
kesehatan

Diagram 1. Fishbone Diagram

4. Penetapan Judul

Berdasarkan masalah masalah yang telah dianalisis seperti di atas,


maka penulis mengangkat judul “Laporan Aktualisasi Sebagai Bidan
Terampil dalam Upaya Peningkatan Kesadaran Perawatan Payudara
pada Ibu Nifas Melalui Optimalisasi Media Edukasi Video
Pembelajaran dan Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) di Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman”
5. Gagasan Pemecahan Isu
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran ibu mengenai
pentingnya perawatan payudara melalui optimalisasi media edukasi dan
Komunitas Ibu Nifas oleh bidan di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, maka
beberapa gagasan pemecahan isu diantaranya adalah:
a. Pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran tentang
perawatan payudara
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut pembuatan video pembelajaran.

23
2) Memastikan ketersediaan media edukasi berupa video
pembelajaran tentang perawatan payudara kepada bagian Promosi
Kesehatan
3) Mengajukan izin pembuatan video pembelajaran dan izin
peminjaman phantom kepada bagian Promosi Kesehatan
4) Mengumpulkan materi untuk pembuatan video tentang perawatan
payudara dan melaksanakan pembuatan video pembelajaran
tentang perawatan payudara
b. Edukasi melalui penyuluhan kepada ibu menyusui tentang perawatan
payudara di Ruang Pertemuan Bangsal Nusa Indah 2
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut pelaksanaan penyuluhan dan
demonstrasi.
2) Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada ibu menyusui
3) Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) tentang perawatan
payudara
4) Melaksanakan penyuluhan dan demostrasi pada ibu-ibu menyusui
c. Penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran pada
Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) dalam bentuk Grup Whatsapp sebagai
media komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan media edukasi.
2) Mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu post partum di Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman
3) Melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat untuk tentang
rencana penyebarluasan video pembelajaran di grup KIFAS.
4) Menyebarluaskan media edukasi berupa video pembelajaran di grup
KIFAS.
d. Penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran melalui
Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan media edukasi.
2) Mengajukan izin mengenai penyebarluasan media edukasi berupa
24
video kepada bagian promosi Rumah Sakit
3) Menyerahkan file yang akan diupload kepada bagian promosi
Rumah Sakit
e. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan
kuesioner
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan
2) Menyusun kuesioener evaluasi
3) Menyebar kuesioner evaluasi kepada ibu nifas
4) Melakukan analisa hasil evaluasi
5) Menyusun laporan evaluasi

B. PROSES AKTUALISASI
Kegiatan 1: Pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran
Kegiatan/ Pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran
Tahapan Output
Kegiatan/ Tersedianya 1 (satu) video pembelajaran tentang perawatan
Output Tahapan payudara pada masa nifas
Kegiatan Tahapan Kegiatan
1.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan
mentor terkait rencana tindak lanjut pembuatan video
Output :
Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor.
1.2 Melakukan koordinasi dan memastikan ketersediaan media
edukasi berupa video pembelajaran tentang perawatan
payudara pada ibu nifas serta mengajukan izin pembuatan
video pembelajaran kepada bagian Promosi Kesehatan
Output :
Terlaksananya koordinasi dengan tim PKRS dan terbitnya
izin pembuatan video pembelajaran tentang perawatan
payudara pada ibu nifas.
1.3 Mengumpulkan materi yang relevan sebagai bahan

25
pembuatan video pembelajaran
Output :
Terkumpulnya materi untuk bahan pembuatan video
pembelajaran.
1.4 Melakukan take video
Output :
Tersedianya 1 (satu) konten video pembelajaran tentang
perawatan payudara

Tanggal 1-17 November 2021

Tingkat Capaian Secara umum, kegiatan ini berjalan baik dengan tingkat
ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator sebagi berikut :
- Terlaksananya konsultasi dengan mentor untuk mendapat
masukkan tentang peminjaman alat peraga
- Terlaksananya koordinasi dengan tim PKRS dan
mendapatkan izin untuk membuat media edukasi tentang
perawatan payudara dalam bentuk video pembelajaran
- Terkumpulnya materi untuk bahan pembuatan video
pembelajaran
- Tersedianya 1 (satu) konten video pembelajaran tentang
perawatan payudara
Deskripsi Proses 1.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
terkait rencana tindak lanjut pembuatan video
pembelajaran
a. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
b. Menemui mentor dan mendiskusikan script video yang
sudah dibuat
c. Mencatat hasil konsultasi mentor
1.2 Melakukan koordinasi dan memastikan ketersediaan
media edukasi berupa video pembelajaran tentang
perawatan payudara serta mengajukan izin pebuatan

26
video pembelajaran kepada bagian Promosi Kesehatan
a. Menghubungi penanggung jawab tim PKRS (Promosi
Kesehatan Rumah Sakit) untuk meminta waktu
konsultasi
b. Menemui tim PKRS lalu menyampaikan maksud, tujuan
c. Menyerahkan script video lalu mendiskusikan script
tersebut. Ada beberapa yang harus ditambahkan dan ada
beberapa yang harus dihilangkan.
d. Mencatat masukan dan saran dari tim PKRS dalam
lembar catatan konsultasi
1.3 Mengumpulkan materi yang relevan untuk bahan
pembuatan video pembelajaran
a. Mencari buku kuliah Kebidanan tentang perawatan masa
nifas
b. Mencari referensi di internet dan menemukan Buku Ajar
Kebidanan Kemenkes tentang perawatan masa nifas
c. Merangkum materi dari buku
d. Membuat daftar materi
e. Mencari referensi video dari Youtube tentang perawatan
payudara pada ibu nifas
f. Memilih 2 (dua) video yang menarik dan mudah
dipahami yang nantinya akan dijadikan referensi dalam
pembuatan video edukasi
1.4 Melakukan take video
a. Melakukan perekaman video tentang penjelasan singkat
tentang perawatan payudara dan langkah-langkah
melakukan perawatan payudara pada ibu nifas
(menyusui)
b. Melakukan proses editing video
c. Menambahkan penjelasan berupa tulisan di dalam video
agar mudah dipahami
Hambatan 1. Perekaman video membutuhkan alat peraga, sedangkan di
rumah sakit tidak tersedia alat peraga yang dibutuhkan.
27
2. Proses edit membutuhkan waktu yang cukup lama karena
editor terkendala dengan komputer yang sering eror.
Solusi 1. Mencari dan membeli sendiri alat peraga serta memodifikasi
alat peraga yang dibeli sehingga dapat digunakan sesuai
dengan tujuannya.
2. Meminjamkan laptop untuk sementara saat komputer
diservis.

Daftar Lampiran Tahapan 1.1


1. Foto kegiatan
2. Catatan hasil konsultasi dengan mentor
Tahapan 1.2
- Foto kegiatan
- Catatan hasil konsultasi script dengan tim PKRS
Tahapan 1.3
- Foto kegiatan
- Ringkasan Materi
Tahapan 1.4
- Foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai – Nilai Mata
Pelatihan :

Manajemen ASN

Membuat media edukasi berupa video pembelajaran harus mewujudkan


manajmen ASN yaitu senantiasa mencari referensi yang sesuai dan selalu
berkonsultasi dengan atasan agar media edukasi tersebut dapat dipertanggung
jawabkan.
Whole Of Government
Membuat media edukasi diperlukan koordinasi, kolaborasi dan kebersamaan
dengan berbagai pihak agar dapat mewujudkan tujuan bersama terutama dengan
tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).
Pelayanan Publik
Membuat media edukasi diperlukan agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan

28
pemberian edukasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien dan dapat meningkatkan mutu pelayanan publik dalam mewujudkan visi
dan misi rumah sakit.
1.1 Melakukan diskusi, konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait
rencana tindak lanjut pembuatan video pembelajaran

AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan harus bertanggung jawab atas hasil koordinasi dan
menindaklanjutinya secara professional sehingga rencana kegiatan dapat
berjalan dengan lancar.

- Transparan
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mengutarakan ide atau gagasan
dengan sebenar-benarnya dan terbuka tanpa ditutup-tutupi agar rencana
kegiatan dapat teralisasi dengan baik

NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan mentor demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam pembuatan video sehingga nantinya media edukasi
bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Kerjasama
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor selaku atasan di ruangan untuk
mengajukan izin lebih lanjut kepada tim PKRS yang mempunyai wewenang
atas pembuatan media edukasi.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil oprtimal dalam
membahas rencana tindak lanjut sehingga mendapatkan asil yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh mentor agar rencana tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.

29
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan secara
santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis antara atasan
dan bidan.

- Komunikasi yang baik


Komunikasi saat melaksanakan koordinasi kepada mentor dilakukan dengan
baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak bermakna ganda
sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar kita dapat
menjalin hubungan yang baik dengan atasan.

KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.

ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan mentor harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.
- Berani

30
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut pembuatan video dapat optimal.

1.2 Melakukan koordinasi dan memastikan ketersediaan media edukasi berupa


video pembelajaran tentang perawatan payudara serta mengajukan izin
pebuatan video pembelajaran kepada bagian Promosi Kesehatan
AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan harus bertanggung jawab atas hasil koordinasi dan
menindaklanjutinya secara professional sehingga rencana kegiatan dapat
berjalan dengan lancar.

- Transparan
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mengutarakan ide atau gagasan
dengan sebenar-benarnya dan terbuka tanpa ditutup-tutupi agar rencana
kegiatan dapat teralisasi dengan baik

NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan tim PKRS demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam pembuatan video sehingga nantinya media edukasi
bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Kerjasama
Seorang bidan bekerjasama dan mengajukan izin lebih lanjut kepada tim PKRS
yang mempunyai wewenang atas pembuatan media edukasi agar tidak terjadi
kesalahpahaman dan proses tindak lanjut dapat berjalan lancar.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan tim PKRS dalam membahas rencana tindak
lanjut sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan tim PKRS, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh tim PKRS agar rencana tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.

31
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan tim PKRS dilakukan
secara santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata krama agar tercipta hubungan yang harmonis antara tim
PKRS dan bidan.
- Komunikasi yang baik
Komunikasi yang dilakukan saat koordinasi pembuatan video kepada tim PKRS
dilakukan dengan baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak
bermakna ganda sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati tim PKRS sebagai rekan kerja agar kita dapat
menciptakan hubungan kerja yang baik dan harmonis.

KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan tim PKRS sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.

ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan tim PKRS harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.

- Berani

32
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut pembuatan video dapat optimal.

1.3 Mengumpulkan materi yang relevan untuk bahan pembuatan video


pembelajaran
AKUNTABILITAS

- Tanggung jawab
Dalam mengumpulkan materi referensi berasal dari sumber yang dapat dipercaya
sehingga hasil dapat dipertanggung jawabkan agar meminimalisir adanya
kekeliruan disertai dengan hasil pelaporan.

- Kejelasan
Seorang bidan mempersiapkan materi media edukasi dengan sumber referensi
yang jelas sehingga materi yang ada dalam media edukasi itu valid. Materi yang
digunakan untuk media edukasi tentang perawatan payudara disusun dan
disampaikan secara jelas dan menarik agar masyarakat yang menonton dapat
mengerti dan memahami video yang disampaikan.
NASIONALISME
- Rela berkorban
Dalam melaksanakan pencarian referensi harus rela mengorbankan waktu dan
tenaga demi menemukan materi yang relevan untuk media edukasi yang berguna
untuk mendukung proses edukasi.

- Cinta Tanah Air

Dalam merangkum materi, seorang bidan menggunakan tata Bahasa Indonesia


yang baik dan benar sesuai dengan PUEBI agar video mudah dimengerti dan
dipahami oleh masyarakat serta sebagai wujud kecintaan terhadap negera
Indonesia dan Bahasa Indonesia menjadi bahasa sehari-hari baik formal maupun
non-formal.
ETIKA PUBLIK

- Ikhlas
Dalam melakukan kegiatan pengumpulan materi referensi dilandasi dengan
keikhlasan tanpa banyak mengeluh agar pekerjaan tidak menjadi beban sehingga
33
rencana kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

- Cermat
Seorang bidan mencari referensi materi dengan cermat dan teliti agar tidak terjadi
kesalahan dalam proses pembuatan media edukasi

- Memberikan Informasi yang Benar

Dalam mengumpulkan materi dan membuat media edukasi, seorang bidan


mengumpulkan informasi sesuai dengan fakta dan teori yang berlaku agar tidak
terjadi kesalahan.

KOMITMEN MUTU

- Kualitas
Dalam mengumpulkan materi referensi dari sumber yang dapat dipercaya
sehingga informasi yang diperoleh berkualitas

- Efisien
Mempersiapkan materi harus efisien dengan memanfaatkan sumber daya
seminimal mungkin agar tujuan dapat tercapai

- Jaminan Mutu
Seorang bidan dalam mencari referensi dan merangkum materi harus memiliki
kualitas yang baik agar hasilnya menarik dan bermanfaat bagi masyarakat

ANTI KORUPSI

- Jujur
Seorang bidan harus bersikap jujur ketika ada kutipan, membuat daftar refrensi
dengan baik agar tidak terjadi kekeliriuan saat menampilkan daftar pustaka

- Peduli
Seorang bidan dalam mempersiapkan materi dilakukan atas dasar peduli dengan
permasalahan yang ada sehingga mencari referensi materi dengan baik agar
masalah tersebut dapat teratasi dan tujuan dapat tercapai
- Amanah
Dengan menyelesaikan pencarian referensi dapat menunjukkan bahwa bidan
dapat mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai dengan kemampuan yang

34
dimilikinya
1.4 Melakukan proses perekaman video pembelajaran
AKUNTABILITAS

- Tanggung jawab
Bidan dalam membuat video harus dilakukan dengan sungguh sungguh agar hasil
yang diperoleh maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan

- Kejelasan
Membuat video yang jelas dan menarik serta mudah dipahami isi materi agar
meminimalisir adanya kekeliruan dan tidak terjadi multitafsir

NASIONALISME

- Kerjasama
Bidan dalam membuat konten video senantiasa bekerjasama tolong – menolong
dengan rekan kerja untuk menjalin kebersamaan demi mendukung terlaksananya
rencana kegiatan yang akan dilakukan

- Rela berkorban
Rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan materi dalam tahap pembuatan
pembuatan konten video

- Cinta Tanah Air


Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia) sebagai perwujudan rasa cinta tanah air sehingga
bahasa Indonesia menjadai bahasa sehari –hari baik formal maupun informal.

ETIKA PUBLIK
- Cermat
Dalam pembuatan desain dan konten video harus teliti agar informasi yang
diberikan akurat
- Ikhlas
Seorang bidan dalam membuat desain dan melakukan perekman video
dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh agar pekerjaan tidak menjadi
beban.
KOMITMEN MUTU

35
- Kreatifitas
Membuat judul dengan ukuran huruf yang besar dan tebal di bagian depan agar
mudah diingat orang, memasukan gambar pendukung, dan membuat video
dengan menarik untuk mendukung kegiatan edukasi
- Inovasi
Membuat video tentang perawatan payudara pada ibu nifas menjadi
pembaharuan media edukasi untuk pasien sehingga dapat meningkatkan
pelayanan public kepada pasien, khususnya para ibu yang baru saja melahirkan
ANTI KORUPSI
- Jujur
Isi informasi dari media edukasi tersebut relevan dengan referensi yang telah
dicari sebelumnya dan tidak melakukan plagiatisme

- Kerja keras
Dalam pembuatan desain dan perekaman video bekerja keras dalam proses
pengerjannya dengan sebaik-baiknya sehingga pesan dari edukasi tersebut
tersampaikan dengan baik kepada pasien

Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi :

Melakukan pembuatan media edukasi adalah implementasi bidan dari upaya untuk
meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi payudara bengkak yaitu dengan
melakukan perawatan paudara selama menyusui Meningkatkan pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua
lapisan masyarakat dengan cara ikut serta dan berkontribusi dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan melalui pembuatan media edukasi sehingga kualitas pelayanan
dapat meningkat.

Keterkaitan kegiatan/Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi:

Dalam membuat media edukasi menggunakan akal budi yang luhur dengan
penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta berperilaku sopan santun dan saling
menghargai ketika berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak lain. Dengan
dibuatnya media edukasi ini diharapkan dapat menjadi teladan untuk teman sejawat
yang lain sehingga bidan juga yakin dan percaya diri pasien akan lebih mudah

36
memahami isi dari materi edukasi dan dapat mempraktekan perawatan payudara pada
ibu nifas secara mandiri.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi dengan nilai dasar:

Setelah melakukan kegiatan ini bidan menjadi petugas yang lebih cermat dan
inovatif dimana bidan mengumpulkan materi secara lengkap, jelas dan mudah
dipahami yang diwujudkan dalam bentuk video yang menarik. Saat melakukan
diskusi dan koordinasi dengan mentor maupun tim PKRS selalu bersikap sopan dan
menghargai masukan dan saran agar mendapat arahan demi lebih baiknya media
edukasi yang dibuat. Dengan membuat video perawatan payudara pada ibi nfas,
bidan dapat menuangkan kreatifitas yang dimiliki untuk mengajarkan pasien dan
keluarga dalam cara melakukan perawatan payudara selalu semangat dan
bersungguh-sungguh dalam proses pembuatan video agar media edukasi ini dapat
memberikan manfaat kepada pasien. Pembuatan media yang dilakukan bidan juga
merupakan perwujudan sikap tanggung jawab dan tanggap dalam meningkatkan
pengetahuan pasien.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi dengan nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:

Kegiatan pembuatan video pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan


dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya tentang perawatan payudara
pada masa nifas, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Yogyakarta, 21 November 2021

Disetujui oleh mentor

Hari Prasetiyo, AMK

37
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Pembuatan Media Edukasi berupa Video Pembelajaran
tentang Perawatan Payudara

1. Kegiatan konsultasi dengan mentor

Gambar 4. Konsultasi dengan mentor


2. Kegiatan koordinasi dan konsultasi dengan tim PKRS

Gambar 5. Konsultasi dengan Tim PKRS

38
3. Mengumpulkan materi yang relevan untuk bahan pembuatan video pembelajaran

Gambar 6. Pengumpulan materi


4. Melakukan take video

Gambar 7. Pelaksanaan take video

39
Kegiatan 2: Penyuluhan dan demonstrasi pada ibu menyusui tentang perawatan
payudara

Kegiatan/ Penyuluhan dan demonstrasi pada ibu menyusui tentang


Tahapan perawatan payudara
Kegiatan/
Tahapan Kegiatan
Output
Tahapan 2.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor

Kegiatan terkait rencana tindak lanjut rancangan aktualisasi

Output:

Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor.

2.2 Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) tentang perawatan


payudara
Output:
Tersusunnya SAP (Satuan Acara Penyuluhan) tentang perawatan
payudara

2.3 Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada ibu


menyusui
Output:
Terkumpulnya data dan informasi mengenai pasien ibu
menyusui

2.4 Melaksanakan penyuluhan dan demonstrasi kepada ibu nifas di


bangsal Nusa Indah II dan Nusa Indah III

Output:
Terlaksananya sebuah kegiatan penyuluhan dan demonstrasi
pada ibu nifas di Bangsal Nusa Indah II dan Nusa Indah III.
Kegiatan berlangsung 2 kali, dengan kegiatan 1 dihadiri oleh 7
(tujuh ) peserta dan kegiatan 2 dihadiri oleh 7 (tujuh) peserta
juga.

40
Tanggal 14 – 22 November 2021
Tingkat Secara umum, kegiatan ini berjalan baik dengan tingkat ketercapaian
Capaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator sebagi
berikut :
- Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor
untuk mendapatkan masukan mengenai SAP dan teknis
kegiatan penyuluhan
- Terkumpulnya data pasien ibu nifas/menyusui yang akan
menjadi peserta penyuluhan dan demonstrasi
- Tersusunnya 1 (satu) buah SAP
- Terlaksananya kegiatan penyuluhan dan demonstrasi 1 dan
kegiatan penyuluhan 2 yang masing-masing dihadiri oleh 7
(tujuh) pasien ibu nifas/menyusui
Deskripsi 2.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor
Proses terkait rencana tindak lanjut kegiatan penyuluhan dan demonstrasi.
a. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
b. Menemui mentor dan mendiskusikan mengenai rencana
kegiatan penyuluhan dan demonstrasi
c. Mencatat hasil konsultasi mentor
2.2 Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada menyusui
a. Menghubungi Kepala Ruang Bangsal Nusa Indah II untuk
meminta izin akan mengumpulkan data dan pengkajian
kepada pasien guna untuk kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi
b. Melihat dan mencermati rekam medis pasien sebagai data
penunjang
c. Menemui pasien di bangsal Nusa Indah II dan Ibu penunggu
bayi di bangsal Nusa Indah III
d. Memberikan salam kepada pasien
e. Melakukan pengkajian kepada pasien
f. Menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi
41
g. Menanyakan persetujuan mengikuti kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi
2.3 Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) tentang perawatan
payudara
a. Mencari referensi contoh pembuatan SAP
b. Mengumpulkan dan merangkum materi tentang perawatan
payudara
c. Menyusun SAP
d. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai SAP yang
telah dibuat
2.4 Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi tentang
perawatan payudara pada ibu nifas
Tahapan Kegiatan Penyuluhan 1:
a. Menghubungi Kepala Ruang Bangsal Nusa Indah II terkait
peminjaman tempat untuk kegiatan penyuluhan
b. Mempersiapkan tempat pelaksanaan penyuluhan
c. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
kegiatan penyuluhan
d. Meminta ibu-ibu nifas untuk berkumpul di ruangan
e. Memulai kegiatan penyuluhan
f. Memberikan salam dan perkenalan
g. Menyampaikan materi tentang perawatan payudara
h. Melakukan demonstrasi mengenai langkah-langkah
perawatan payudara
i. Melakukan evaluasi dengan cara memberikan pertanyaan
kepada peserta penyuluhan
j. Melakukan praktik bersama langkah-langkah perawatan
payudara
k. Melakukan kegiatan dokumentasi
l. Mengucapkan terimakasih dan menutup kegiatan penyuluhan
Tahapan Kegiatan Penyuluhan 2:
a. Menghubungi Kepala Ruang Bangsal Nusa Indah II terkait
izin pelaksanaan penyuluhan kepada pasien
42
b. Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat di Bangsal Nusa
Indah II
c. Mencari data pasien
d. Menemui pasien di kamarnya
e. Memberikan salam dan perkenalan serta menyampaikan
maksud dan tujuan
f. Melakukan pengkajian
g. Memutarkan video pembelajaran tentang perawatan payudara
h. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
apabila ada pertanyaan
i. Mengevaluasi dengan cara meminta pasien untuk
memeragakan langkah-langkah perawatan payudara
j. Melakukan dokumentasi
k. Mengucapkan terimakasih dan mengakhiri kegiatan
penyuluhan
Hambatan 1. Kendala yang dihadapi adalah jumlah ibu nifas yang sedang
dirawat dan menunggu bayi tidak banyak, sehingga kegiatan
penyuluhan dan demonstrasi tidak dapat dilaksanakan dalam
satu waktu.
2. Pada saat jadwal penyuluhan yang pertama, video belum
selesai diedit sehingga belum dapat ditampilkan. Namun saat
penyuluhan yang kedua sudah menampilkan video yang
dibuat.
Solusi 1. Melaksanakan 2 (dua) kali kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi sehingga cakupan target akan lebih banyak
2. Menggunakan alat peraga dan mempraktikkan secara
langsung
3. Menggunakan tablet dan menemui pasien satu per satu

Daftar Tahapan 2.1:


Lampiran - Foto kegiatan
- Catatan/notulen hasil konsultasi/koordinasi dengan mentor
Tahapan 2.2:
43
- SAP
- Foto kegiatan
Tahapan 2.3:
- Data dan hasil kajian data pasien (ibu menyusui)
- Foto kegiatan
Tahapan 4:
- Presensi kegiatan
- Foto kegiatan penyuluhan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan :
Kegiatan 2
1. Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN dalam edukasi pada ibu nifas tentang
perawatan payudara adalah dalam membuat SAP(Satuan Acara Penyuluhan)
harus menyampaikan informasi yang sesuai dengan teori. Seorang bidan
juga harus membuat SAP sekreatif mungkin agar pasien tertarik dengan materi
edukasi. Kegiatan penyuluhan harus dilandasi dengan rasa tanggung jawab
agar informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi publik.
2. Pelayanan Publik
Memberikan informasi kepada pasien merupakan salah satu tugas dan fungsi
bidan. Implementasi pelayanan publik dalam edukasi pada ibu nifas tentang
perawatan payudara dimaksudkan agar pengetahuan dan kesadaran pasien
tentang perawatan payudara meningkat.
3. Whole of Government (WOG)
Implementasi whole of government adalah dalam pelaksanaan edukasi pada ibu
nifas tentang perawatan payudara, seorang bidan melakukan koordinasi
dengan rekan bidan dan perawat di Bangsal Nusa Indah II agar kegiatan dapat
berjalan dengan baik dan lancar.

Sub kegiatan :

2.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor terkait


rencana tindak lanjut rancangan aktualisasi

44
AKUNTABILITAS
- Transparansi
Dalam melakukan koordinasi ataupun konsultasi dengan petugas
kesehatan lain, seorang bidan memaparkan rancangan aktualisasi
dengan transparan dan terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana
- Tanggung Jawab
Seorang CPNS bidan bertanggung jawab terhadap terlaksananya
koordinasi yang baik dengan mentor dan menindaklanjuti hasil
konsultasi dengan profesional agar kegiatan dapat berjalan optimal
NASIONALISME
- Musyawarah mufakat
Seorang bidan melaksanakan koordinasi sehingga terbentuk
kesepakatan bersama dalam melaksanakan penyuluhan dan demonstrasi
- Gotong royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil
oprtimal dalam membahas rancangan kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan selalu
bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh mentor supaya pelayanan tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Menjalin komunikasi yang baik
Komunikasi pada saat melakukan koordinasi dengan mentor harus
dilakukan dengan baik dan penggunaan kata yang sopan, tepat serta
mudah dimengerti.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi kepada mentor harus
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar tetap
tercipta hubungan kerja yang baik dan harmonis.
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan

45
secara santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus
dan memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis
antara atasan dan bidan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan konsultasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin
didiskusikan, tidak berbelit-belit agar kegiatan menjadi efektif
- Inovasi
Seorang bidan menyampaikan rancangan aktualisasi yg berisi
beberapa pembaharuan kepada mentor.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan mentor terkait
rencana tindak lanjut rancangan aktualisasi agar tugas tersebut dapat
terlaksana dengan baik
- Jujur
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan mentor terkait
rencana tindak lanjut penyuluhan dan demonstrasi dengan jujur dan
tidak ada yang ditutup-tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang
menghambat kegiatan aktualisasi serta memubuat suasana kerja
menjadi kurang harmonis
- Disiplin
Seorang bidan tertib dalam melaksanakan koordinasi dengan atasan
sesuai dengan jadwal kegiatan
2.2 Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) tentang perawatan
payudara
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Materi yang digunakan untuk melakukan edukasi disusun secara jelas
meliputi topik, tujuan, tempat, waktu, materi, sasaran, pemateri, dan
konsep acara agar tidak terjadi kebingungan pada saat acara

46
berlangsung.
- Tanggung Jawab
Seorang bidan dengan penuh tanggung jawab membuat SAP (Satuan
Acara Penyuluhan) sebelum melakukan edukasi kepada pasien agar
pada saat pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik.
NASIONALISME
- Patriotisme
Seorang bidan dengan bersemangat pantang menyerah untuk
menyelesaikan pembuatan SAP agar kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi dapat berlangsung optimal.
- Rela berkorban
Seorang bidan rela memanfaatkan waktu, tenaga, pikiran yang
dimilikinya demi menyelesaikan SAP sehingga acara penyuluhan dan
demonstrasi berjalan sesuai rencana.
- Cinta tanah air
Materi SAP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai PUEBI sehingga memudahkan orang lain untuk memahaminya
dan menumbuhkan kecintaan terhadap Negara Indonesia
ETIKA PUBLIK
- Cermat
Dalam pembuatan SAP harus teliti dan materi yang dijelaskan dalam
SAP harus dibuat sesuai dengan teori dan disesuaikan dengan
kebutuhan ibu nifas agar tidak terjadi kesalahan informasi yang akan
merugikan pasien.
- Rapi
Dalam penyusunan SAP, bidan harus menyusun dengan teliti poin-
poin dalam SAP yang akan disampaikan karena poin-poin tersebut
merupakan alur dari kegiatan edukasi yang akan dilaksanakan agar
memudahkan dalam proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi.
KOMITMEN MUTU
- Efektif

47
Pembuatan SAP bertujuan untuk mempermudah perencanaan kegiatan
yang akan dilakukan sehingga proses penyuluhan dapat berjalan
dengan lancar.
- Jaminan Mutu
Pembuatan SAP dilakukan dengan teliti dan sesuai teori agar
meningkatkan mutu pelayanan publik karena akan menjadi acuan
bidan dalam menyelenggarakan penyuluhan.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Dengan menyelesaikan pembuatan SAP, seorang bidan dapat
mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya agar dapat memberikan penyuluhan yang sesuai
tujuan.
- Jujur
Bidan mengumpulkan materi untuk pembuatan SAP sesuai dengan teori
yang benar tidak dibuat-buat agar pasien tidak mendapatkan informasi
yang salah dan menimbulkan kebingungan.
- Kerja Keras
Seorang bidan membuat SAP dengan semangat dan sungguh-sungguh
sehingga hasil yang diperoleh akan maksimal.
2.4 Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada ibu menyusui
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Data pasien harus dikaji secara lengkap dan jelas melalui wawancara
dengan ibu nifas, pemeriksaan fisik, dan tingkat pengetahuan pasien
tetang perawatan payudara agar hasil dapat akurat dan terpercaya.
- Tanggung Jawab
Pengkajian dilakukan secara menyeluruh supaya bidan mendapatkan
informasi tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara sebagai bentuk tanggung jawab pada rencana tindakan yang
akan dilakukan.
NASIONALISME

48
- Patriotisme
Pada saat seorang bidan melaksanakan pengumpulan data dan
melakukan pengkajian harus semangat pantang menyerah agar hasil
yang diperoleh dapat maksimal
- Rela berkorban
Dalam mengumpulkan data bidan rela meluangkan waktu, tenaga,
pikiran secara khusus agar dapat fokus dalam menyelesaikan tugas.
- Tidak Diskriminatif
Seorang Bidan dalam melakukan pengkajian dengan tidak membeda-
bedakan pasien
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan tetap harus menunjukkan sikap sopan, santun, dan ramah
dalam bertutur kata ataupun bertingkah laku saat mengumpulkan data
dan melakukan pengkajian pada ibu nifas agar tercipta hubungan yang
baik antara petugas kesehatan dengan pasien.
- Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan ibu nifas agar proses
pengkajian dapat berjalan lancardan ibu nifas dapat memberikan
informasi yang sebenar-benarnya.
- Cermat
Seorang bidan melakukan pengkajian dengan cermat sehingga
kebutuhan pasien dapat terkaji dengan baik.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Dalam melakukan pengkajian, seorang bidan mengkaji berbagai
pemenuhan kebutuhan pasien secara lengkap dari aspek kognitif,
psikologis, maupun dukungan lingkungan sehingga mendapatkan
informasi yang menyeluruh dan tidak berulang kali bertanya kepada
pasien.
- Efisien
Seorang bidan melakukan pengkajian dalam suatu waktu sehingga
efisien dalam hal waktu dan tenaga agar cepat menyelesaikan rencana
49
kegiatan selanjutnya.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada ibu nifas sesuai
dengan tugas yang telah dipercayakan kepada bidan agar tidak terdapat
penyimpangan dengan kewajibannya
- Jujur
Seorang bidan mendokumentasi hasil pengumpulan dan pengkajian
pada ibu nifas sesuai dengan fakta yang ada di lapangan agar hasil
akurat dan dapat dipercaya.
- Mandiri
Pengumpulan data dan pengkajian pada ibu nifas dilakukan sendiri agar
mandiri dan tidak merepotkan teman yang lain.
2.4 Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi tentang
perawatan payudara
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Seorang bidan dalam memberikan penyuluhan harus secara jelas
mencakup tujuan dan dampak apabila tidak melakukan perawatan
payudara dengan baik dan benar.
- Tanggung Jawab
Seorang bidan memberikan edukasi pada pasien tentang perawatan
payudara dan tanda bahaya nifas sebagai bukti tanggung jawab pada
pasien.
NASIONALISME
- Patriotisme
Seorang bidan melaksanakan penyuluhan dengan semangat pantang
menyerah untuk memberikan informasi kepada ibu-ibu nifas sehingga
dapat menambah pengetahuan dan membantu mengatasi masalah
tentang payudara atau ASI.
- Toleransi
Seorang bidan memberikan penyuluhan dengan tidak membeda-

50
bedakan pasien satu sama lain agar tidak terjadi suasana yang kurang
nyaman dan memberikan kesan negatif serta tidak mewujudkan rasa
persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
- Kemanusiaan
Seorang bidan memahami kondisi pasien yang diedukasi yang belum
pulih sepenuhnya dengan penuh pengertian agar tetap dapat menerima
informasi dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan harus bersikap sopan kepada pasien saat memberikan
pepenyuluhan dan demonstrasi sehingga terjalin hubungan yang baik
dan pasien tidak merasa kurang nyaman.
- Memberikan informasi yang benar
Seorang bidan memberikan penjelasan kepada peserta penyuluhan dan
demonstrasi sesuai dengan teori dan praktik kebidanan agar tidak
menimbulkan kebingungan dan penerimaan informasi yang salah.
KOMITMEN MUTU
- Kualitas
Seorang bidan memberikan edukasi tentang perawatan payiudara
kepada pasien sesuai dengan SAP yang telah dibuat agar proses
penyuluhan bejalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang
diharapkan.
- Kreatifitas
Seorang bidan memberikan penyuluhan dan demonstrasi kepada
pasien semenarik mungkin agar pasien yang diedukasi tidak merasa
bosan dan dapat memahami materi yang disampaikan.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Dengan melakukan edukasi, seorang bidan dapat mengemban tugas
yang sudah dilimpahkan sesuai dengan tupoksi yang dimilikinya
sehinga harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
- Jujur
Seorang bidan memberikan penyuluhan dan demonstrasi kepada pasien
51
sesuai dengan teori yang berlaku dan tidak mengada-ada agar tidak ada
terjadi kesalahpahaman yang merugikan masyarakat luas.
Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi :

Tersampaikannya penjelasan pada pasien tentang perawatan payudara secara jelas,


detail, dan transparan dimaksudkan pasien paham pada perawatan payudara di
rumah seusai menjalani rawat inap di RSUD Sleman. Hal tersebut berkontribusi
pada pencapaian misi RS yang mengacu kepada misi Pemda Sleman, yakni“
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau ”.

Keterkaitan kegiatan/Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi:

Selaras:

Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi yang dilakukan bidan merupakan perujudan


dari nilai Selaras dibuktikan dengan menjalin hubungan antar manusia yaitu pasien
dan keluarga untuk bersama – sama belajar tentang perawatan payudara

Akal Budi Luhur:

Seorang bidan, dalam memberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang perawatan


payudara harus memiliki rasa sopan, santun dan menghormati pasies sehingga
terjalin komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien.

Rela melayani :

Seorang bidan menunjukkan sikap rela melayani ibu nifas dengan memberikan
edukasi tentang perawatan payudara dengan tujuan agar pasien paham mengenai
cara perawatan payudara sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.

Ahli-profesional:
Seorang bidan memberikan edukasi tentang perawatan payudara dengan
profesional, sesuai dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki agar pasien paham
pada perawatan payudara di rumah dan mengetahui langkah-langkah perawatan
payudara seusai menjalani rawat inap di RSUD Sleman.

Yakin dan Percaya Diri:

52
Seorang bidan dalam memberikan edukasi melalui penyuluhan harus menunjukkan
sikap yakin dan percaya diri sehingga penyuluhan berlangsung menarik dan pasien
memahami apa saja yang disampaikan pada kegiatan penyuluhan.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan


kegiatan dilandasi dengan nilai dasar:
Kegiatan penyuluhan ini merupakan salah satu cara bentuk rasa peduli bidan
terhadap pasien khususnya ibu nifas untuk mengajarkan cara perawatan payudara.
Dalam memberikan penyuluhan tetap menjunjung profesionalitas dengan
menghormati dan sopan kepada paisen serta bersikap sabar dalam memberikan
penyuluhan dan demonstrasi. Pelaksanaan edukasi dilaksanakan dengan menjalin
komunikasi yang baik sehingga pasien dapat memahami tentang perawatan
payudara dengan jelas. Makna terakhir yang didapat adalah melaksanakan
amanah yang telah diberikan atasan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi dengan sebaik mungkin.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan
kegiatan dilandasi dengan nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:
Kegiatan penyuluhan ini telah menunjukkan nilai rela berkorban yang
ditunjukkan dengan sebagai seorang bidan harus meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya untuk memberikan suatu informasi yang berguna bagi masyarakat.
Melalui penyuluhan dan demonstrasi pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan khususnya perawatan payudara akan meningkat sehingga dapat
mencapai masyarakat yang sejahtera.

Sleman, 21 November 2021


Disetujui Oleh Mentor

Hari Prasetiyo, AMK

53
LAMPIRAN BUKTI FISIK KEGIATAN 2

Penyuluhan dan Demonstrasi pada Ibu Menyusui tentang Perawatan Payudara

1. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan mentor terkait rencana tindak


lanjut penyuluhan

Gambar 8. Catatan/Notulen hasil konsultasi dengan mentor

Gambar 9. Konsultasi dengan mentor

54
2. Menyusun SAP

Gambar 10. Lembar SAP

3. Mengumpulkan dan melakukan pengkajian kepada pasien ibu nifas

Gambar 11. Data hasil pengkajian

55
4. Melakukan penyuluhan dan demonstrasi kepada ibu nifas di bangsal Nusa Indah II
dan ibu penunggu bayi di Nusa Indah III
a. Penyuluhan 1

Gambar 12. Kegiatan Penyuluhan 1

b. Penyuluhan 2

Gambar 13. Kegiatan Penyuluhan 2

c. Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

Gambar 14. Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

56
Kegiatan 3. Penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran pada
Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) dalam bentuk Grup Whatsapp
sebagai media komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan
Kegiatan/ Kegiatan : Penyebarluasan media edukasi berupa video
Tahapan pembelajaran pada Komunitas Ibu Nifas
Kegiatan/ (KIFAS) dalam bentuk Grup Whatsapp
Output Tahapan sebagai media komunikasi antara ibu dan
Kegiatan tenaga kesehatan
Output:
Terlaksananya penyebarluasan media edukasi video
pembelajaran pada Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) melalui Grup
WhatsApp
Tahapan Kegiatan

3.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan


mentor terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan video
pembelajaran di Grup KIFAS
Output :
Terlaksananya diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan
mentor untuk menyusun sebuah rencana tindak lanjut
penyebarluasan video pembelajaran di Grup KIFAS

3.2 Mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu nifas di Rumah


Sakit Umum Daerah Sleman
Output :
Terkumpulnya data kontak Whatsapp ibu nifas/menyusui
yang akan masuk ke dalam grup

3.3 Melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat


tentang rencana penyebarluasan video pembelajaran di
grup KIFAS
Output :
Terlaksananya koordinasi dengan rekan bidan/perawat
yang akan membantu mempublikasikan video

57
pembelajaran perawatan payudara melalui grup KIFAS

3.4 Menyebarluaskan media edukasi berupa video pembelajaran


di grup KIFAS

Output :
Terpublikasinya sebuah video pembelajaran tentang
perawatan payudara di grup KIFAS

Tanggal 23-26 November 2021

Tingkat Capaian Secara umum, kegiatan ini berjalan baik dengan tingkat
ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator sebagi berikut :
- Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor
untuk mendapatkan masukan mengenai alur dalam proses
penyebarluasan video pembelajaran.
- Terkumpulnya kontak whatsApp ibu nifas/menyusui
sebanyak 10 kontak pasien
- Terlaksananya koordinasi dengan rekan bidan/perawat
terkait tindak lanjut penyebarluasan video pembelajaran di
grup KIFAS
- Tersebarnya video pembelajaran di Grup KIFAS yang dapat
diakses kapan saja dan dimana saja, dan mendapat respon
yang positif dari pasien.
Deskripsi Proses 3.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan video
pembelajaran di Grup KIFAS
d. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
e. Menemui mentor dan mendiskusikan rencana dan alur
penyebarluasan video pembelajaran di grup KIFAS.
f. Mencatat hasil konsultasi mentor
3.2 Mengumpulkan data kontak whatsApp ibu nifas di
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

58
e. Meminta izin kepada kepala ruang Nusa Indah II untuk
mengumpulkan data pasien
f. Melakukan pengumpulan data pasien
g. Mendatangi pasien satu per satu ke kamarnya
h. Memberikan salam serta menjelaskan maksud dan
tujuan
i. Melakukan pengkajian kepada pasien
j. Meminta izin untuk memasukkan kontak whatsApp ke
dalam grup KIFAS
k. Mengucapkan terimakasih kepada pasien
3.3 Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat
bidan/perawat tentang rencana penyebarluasan video
pembelajaran melalui grup KIFAS
g. Menghubungi admin grup untuk meminta izin
penyebarluasan video pembelajaran serta memasukkan
kontak pasien baru ke dalam grup
h. Menghubungi rekan sejawat bidan/perawat yang terdapat
dalam grup bahwa penulis akan mempublikasikan video
pembelajaran tentang perawatan payudara
i. Memohon kerjasama kepada rekan sejawat dalam
merespon tanggapan pasien di grup.
3.4 Menyebarluaskan media edukasi berupa video
pembelajaran di grup KIFAS
a. Memberikan salam serta menjelaskan maksud dan tujuan
b. Menyebarluaskan link video ke dalam grup whatsApp
c. Meminta pasien untuk membuka link tersebut
d. Menanggapi respon pasien setelah menonton video
pembelajaran tentang perawatan payudara
Hambatan Tidak semua pasien ibu menyusui di RSUD Sleman
memiliki handphone, sehingga hanya beberapa pasien saja
yang dapat bergabung ke dalam grup KIFAS
Solusi Memberikan edukasi secara langsung menggunakan tablet,
sehingga pasien dapat menonton langsung serta bertanya
59
langsung jika ada yang perlu ditanyakan.
Daftar Lampiran Tahapan 3.1
- Catatan/Notulen hasil konsultasi dengan mentor
- Foto kegiatan
Tahapan 3.2
- Data kontak whatsApp pasien
Tahapan 3.3
- Foto Kegiatan
- Catatan/Notulen hasil koordinasi
Tahapan 3.4
- Screenshoot bukti upload link ke grup KIFAS
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai – Nilai Mata
Pelatihan :

Manajemen ASN

Memberikan edukasi kepada pasien/publik merupakan tugas pokok dan fungsi


bidan yang harus dilaksanakan sebagai pelayan masyarakat. Implementasi
manajemen ASN dalam penyebarluasan video pembelajaran pada ibu nifas tentang
perawatan payudara yaitu dengan mempermudah akses video melalui
penyebarluasan di grup whatsapp sehingga dapat langsung ditanggapi dan
ditanyakan apabila masih kurang jelas. Video pembelajaran juga dapat diakses
berulangkali dimanapun dan kapanpun.

Pelayanan Publik
Memberikan edukasi kepada pasien/publik merupakan tugas pokok dan fungsi
bidan yang harus dilaksanakan sebagai pelayan masyarakat. Implementasi
pelayanan publik dalam pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran
tentang perawatan payudara dimaksudkan agar dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang perawatan payudara.

Whole Of Government
Implementasi whole of government adalah dalam penyebarluasan video
pembelajaran melalui grup KIFAS adalah dengan melakukan koordinasi dengan
teman sejawat untuk melakukan penyebarluasan di grup KIFAS.

60
1.1 Melakukan diskusi, konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait
rencana tindak lanjut penyebarluasan video pembelajaran di grup KIFAS

AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan bertanggung jawab terhadap terlaksananya hasil koordinasi yang
baik dan menindaklanjutinya dengan profesional agar proses penyebarluasan
video pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan yang diahrapakan dan mendapat
respon yang baik dari pasien.
- Transparan
Dalam melakukan koordinasi ataupun konsultasi dengan mentor, seorang bidan
memaparkan rencana penyebarluasan video pembelajaran dengan transparan
dan terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman

NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan mentor demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam pembuatan video sehingga nantinya media edukasi
bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil oprtimal dalam
membahas rencana tindak lanjut sehingga mendapatkan asil yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh mentor agar rencana tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan secara
santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis antara atasan
dan bidan.

61
- Komunikasi yang baik
Komunikasi saat melaksanakan koordinasi kepada mentor dilakukan dengan
baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak bermakna ganda
sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar kita dapat
menjalin hubungan yang baik dengan atasan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan mentor harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.
- Berani
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut penyebarluasan video dapat optimal.

1.2 Mengumpulkan data kontak WhatsApp ibu nifas di Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Informasi data kontak Whatsapp pasien harus ditulis secara lengkap dan jelas
agar tidak terjadi kesalahan penulisan.
- Tanggung Jawab

62
Pendataan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan menjaga kerahasiaan
kontak agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien.
NASIONALISME
- Rela Berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu dan tenaga secara khusus untuk dapat
fokus dalam menyelesaikan tugas agar segera dapat menyelesaikan rencana
kegiatan selanjutnya.

- Toleransi
Seorang bidan dalam mengumpulkan data kontak whatsApp tidak membeda-
bedakan pasien satu sama lain agar informasi dapat menyeluruh dan
memberikan kesan negatif serta tidak mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan
sebagai bangsa Indonesia.

ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan tetap harus menunjukkan sikap santun dan ramah dalam bertutur
kata ataupun bertingkah laku saat mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu
nifas agar pasien tidak sungkan saat memberikan kontaknya.

- Komunikasi yang baik


Bidan menjalin hubungan baik dengan pasien agar proses pengumpulan data
dapat berjalan lancar dan pasien bersedia untuk bergabung di grup KIFAS.

KOMITMEN MUTU
- Efektif
Dalam mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu dengan persalinan
pervaginam, seorang bidan mencatat dengan teliti agar mendapatkan informasi
yang akurat.

- Efisien
Seorang Bidan melakukan pengkajian dalam suatu waktu sehingga efisien
dalam hal waktu dan tenaga.

ANTI KORUPSI
- Amanah

63
Seorang bidan mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu nifas dengan sungguh-
sungguh agar tugas yang telah dipercayakan untuk membentuk Komunitas Ibu
Nifas dapat berjalan lancar.

- Jujur
Bidan mendokumentasi hasil pengumpulan data kontak Whatsapp pada ibu
nifas sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
1.3 Melaksanalan koordinasi dengan rekan sejawat bidan/perawat tentang
rencana penyebarluasan video pembelajaran di Grup KIFAS
AKUNTABILITAS

- Transparansi
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat, seorang bidan
memaparkan rencana mengenai penyebarluasan video pembelajaran melalui grup
KIFAS dengan transparan dan terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana agar
dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
- Kejelasan
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat, seorang bidan
harus memaparkan rencana mengenai penyebarluasan video pembelajaran melalui
grup KIFAS secara detail agar tidak terjadi kesalahpahaman.
NASIONALISME
- Musyawarah Mufakat
Seorang bidan dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat
harus mencapai kesepakatan agar dapat mencapai hasil yang diinginkan yaitu
penyebarluasan video pembelajaran di grup KIFAS.
- Cinta Tanah Air

Pada saat melaksanakan koordinasi dengan rekan kerja, seorang bidan


hendaknya selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan
yang diberikan oleh rekan bidan/perawat agar rencana kegiatan dapat berjalan
dengan baik.
ETIKA PUBLIK

- Sopan
Bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan

64
koordinasi dan proses penyebarluasan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
dengan lancar.
- Menjalin Komunikasi yang Baik
Bidan menjalin hubungan baik dengan dengan rekan bidan/perawat agar proses
penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS dapat berjalan lancar.

KOMITMEN MUTU

- Efisien
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat
seruangan dengan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin
sehingga proses penyebarluasan video pembelajaran dapat lancar dan segera
diakses oleh pasien.
- Kreatif dan Inovatif

Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI

- Jujur
Bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat terkait
penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS dengan
menyampaikan gagasan sesuai dengan rencana tidak ada yang ditutup-tutupi
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Hemat

Pemberian informasi melalui video pembelajaran akan lebih efisien karena tidak
memerlukan bahan habis pakai sehingga dapat menimbulkan pemborosan

- Amanah
Dengan menyelesaikan koordinasi dengan rekan sejawat dapat menunjukkan
bahwa bidan dapat mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai dengan
tanggung jawabnya
1.4 Menyebarluaskan media edukasi berupa video pembelajaran di grup KIFAS

65
AKUNTABILITAS

- Tanggung jawab
Seorang bidan harus melaksanakan penyebarluasan video pembelajaran dengan
penuh tanggung jawab sehingga video pembelajaran dapat benar-benar
tersampaikan ke pasien dan bermanfaat mengatasi permasalahan yang terjadi.
- Kejelasan
Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran, seorang bidan harus
menyampaikan maksud dan tujuan dengan jelas agar video dapat mudah
dipahami oleh pasien.

NASIONALISME

- Toleransi
Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran, seorang bidan harus bersikap
adil, tidak boleh memilih-milih mana pasien yang akan diberikan informasi dan
mana yang tidak. Memperlakukan semua pasien dengan sama atau adil tanpa
membeda-bedakan agar dapat terjalin hubungan yang baik antara petugas
kesehatan dengan pasien.
- Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
menyebarluaskan video pembelajaran ke dalam grup KIFAS dan juga
menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari pasien setelah menonton video tersebut
agar pasien dapat paham dan madiri dalam melakukan perawatan payudara.

ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan harus bertutur kata yang baik dan menggunakan bahasa yang
sopan dalam melakukan penyebarluasan video pembelajaran agar pasien dapat
menghargai kita dan informasi yang akan diberikan dapat tersampaikan dengan
maksimal.

- Menjalik Komunikasi yang Baik


Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran, seorang bidan harus menjalin
komunikasi yang baik misalnya dengan menggunakan bahasa yang sopan,
tanggap terhadap komentar dan pertanyaan dari pasien agar pasien merasa
66
nyaman dan dapat menerima informasi dengan baik.

KOMITMEN MUTU
- Jaminan Mutu
Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran seorang bidan harus benar-
benar memberikan video yang berkualitas dan informasi yang akurat sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menimbulkan salah persepsi.

- Inovasi
Seorang bidan menyebarluaskan sebuah pembaharuan tentang cara edukasi yaitu
melalui video pembelajaran ke dalam grup KIFAS agar pasien lebih paham dan
lebih mudah dalam mengakses media edukasi khusunya tentang perawatan
payudara.

ANTI KORUPSI
- Hemat
Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS, dapat
menghemat waktu, kertas dan tenaga karena dapat dilakukan dalam satu waktu
yang bersamaan kepada seluruh pasien.
- Jujur
Seorang bidan harus memberikan informasi yang benar tanpa ditutp-tutupi dalam
proses penyebarluasan video pembelajaran agar tidak terjadi pemahaman yang
salah oleh pasien.

Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi :

Penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS dapat mempermudah akses


dan komunikasi pasien dengfan tenaga kesehatan. Grup KIFAS akan dimanfaatkan
sebaik mungkin sebagai sarana komunikasi antara bidan dengan ibu nifas agar dapat
tetap mendapatkan informasi yang akurat seusai menjalani rawat inap di RSUD
Sleman. Hal tersebut berkontribusi pada pencapaian kepada misi Pemda Sleman,
yakni“ Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan
dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”.

Keterkaitan kegiatan/Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi:

67
Selaras:

Kegiatan penyebarluasan yang dilakukan bidan merupakan perujudan dari nilai


Selaras dibuktikan dengan menjalin hubungan antar manusia yaitu pasien dan
keluarga untuk bersama – sama belajar tentang perawatan payudara

Akal Budi Luhur:

Seorang bidan, dalam memberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang perawatan


payudara harus memiliki rasa sopan, santun dan menghormati pasies sehingga terjalin
komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien.

Rela melayani :

Seorang bidan menunjukkan sikap rela melayani yaitu dengan melakukan


penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS dan juga siap merespon
langsung jika ada beberapa pertanyaan dari pasien.

Inovatif :

Dengan melaksanakan penyebarluasan media edukasi tentang perawatan payudara


melalui video pembelajaran, seorang bidan sudah menunjukkan sikap inovatif.
Karena jika melalui video, informasi akan lebih mudah untuk diakses, bisa
dimanapun dan kapanpun.

Yakin dan Percaya Diri:

Dalam proses pelaksanaan penyebaruasan media edukasi tentang perawatan


payudara, seorang bidan harus menunjukkan sikap yakin dan percaya diri sehingga
pasien dapat menerima informasi yang diberikan tanpa rasa ragu-ragu.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi nilai dasar:

Kegiatan edukasi ini merupakan salah satu cara bentuk rasa peduli bidan terhadap
pasien khususnya ibu nifas untuk mengajarkan cara perawatan payudara. Dalam
memberikan edukasi tetap menjunjung profesionalitas dengan menghormati dan
sopan kepada publik agar tujuan dapat tercapai dengan dibuktikan dengan respon

68
masyarakat melalui video pembelajaran tersebut.

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannnya kegiatan


dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:

Kegiatan edukasi ini telah menunjukkan nilai rela berkorban yang ditunjukkan
dengan sebagai seorang bidan harus meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan suatu informasi yang berguna bagi masyarakat. Melalui media edukasi
tersebut pula pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya
perawatan payudara akan meningkat sehingga dapat mencapai masyarakat yang
sejahtera.

Yogyakarta, 26 November 2021

Disetujui oleh mentor

Hari Prasetiyo, AMK

69
LAMPIRAN BUKTI FISIK KEGIATAN 3

1. Kegiatan koordinasi dan konsultasi dengan mentor mengenai rencana tindak lanjut
kegiatan penyebarluasan video pembelajaran ke dalam grup KIFAS

Gambar 15. Catatan/Notulen hasil konsultasi dengan mentor

Gambar 16. Konsultasi dengan mentor

70
2. Mengumpulkan data kontak whatsApp ibu nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Gambar 17. Data kontak WhatsApp pasien

3. Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat bidan/perawat tentang rencana


penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS

Gambar 18. Koordinasi dengan teman sejawat

71
Gambar 19. Catatan/Hasil Konsultasi dengan teman sejawat

4. Menyebarluaskan media edukasi berupa video pembelajaran di grup KIFAS

72
Gambar 20. Screenshoot bukti upload ke grup KIFAS

4. Penyuluhan langsung kepada pasien yang tidak memiliki kontak WhatsApp

73
Gambar 20. Pemberian informasi secara langsung kepada pasien yg tidak memiliki
kontak whatsApp

74
Kegiatan 4. Penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran melalui
Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman
Kegiatan/ Kegiatan : Penyebarluasan media edukasi berupa video
Tahapan pembelajaran melalui Instagram, Facebook
Kegiatan/ dan YouTube RSUD Sleman
Output Tahapan Output:
Kegiatan
Tersebarluasnya media edukasi pembelajaran melalui
Instagram, Facebook dan Youtube RSUD Sleman

Tahapan Kegiatan

4.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan


mentor terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan video
pembelajaran melalui Instagram, Facebook dan YouTube
RSUD Sleman
Output :
Terlaksananya kegiatan konsultasi dengan mentor terkait
rencana publikasi video pembelajaran

4.2 Mengajukan izin mengenai penyebarluasan media edukasi


berupavideo pembelajaran di Instagram, Facebook dan
YouTube kepada Direktur melalui Tim PKRS
Output :

Terbitnya sebuah izin penyebarluasan media edukasi

4.3 Menyerahkan file yang akan diupload kepada Tim PKRS


Output :
File diterima oleh Tim PKRS dan siap diupload di
Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman

Tanggal 27 November - 03 Desember 2021

Tingkat Capaian Walaupun tidak sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah
dibuat, namun secara umum kegiatan ini berjalan baik dengan
tingkat ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari

75
beberapa indikator sebagi berikut :
- Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor
untuk mendapatkan masukan dan arahan terkait proses
publikasi
- Terbitnya sebuah izin penyebarluasan media edukasi oleh
Direktur melalui Tim PKRS
- Tersebarnya sebuah video pembelajaran tentang Perawatan
Payudara di Instagram, Facebook dan YouTube RSUD
Sleman
Deskripsi Proses 4.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan video
pembelajaran di Instagram, Facebook dan YouTube
RSUD Sleman
a. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
b. Menemui mentor dan mendiskusikan rencana dan alur
penyebarluasan video pembelajaran.
c. Mencatat hasil konsultasi dengan mentor
4.2 Mengajukan izin mengenai penyebarluasan media
edukasi berupa video pembelajaran kepada Tim PKRS
a. Menghubungi penanggung jawab PKRS untuk meminta
waktu kegiatan konsultasi dan koordinasi
b. Menemui Tim PKRS sesuai waktu yang telah dijanjikan
serta menyampaikan maksud dan tujuan
c. Menyerahkan Surat Permohonan penyebarluasan media
edukasi kepada penanggung jawab PKRS yang
ditujukan kepada Direktur RSUD Sleman
d. Menyampaikan terimakasih dan menunggu proses
permohonan

4.3 Menyerahkan file yang akan diupload kepada


penanggung jawab PKRS
a. Menghubungi penanggung jawab PKRS untu meminta
76
waktu kegiatan penyerahan file video pembelajaran
b. Menemui penanggung jawab PKRS sesuai dengan
waktu yang telah dijanjikan
c. Menyerahkan file video pembelajaran yang akan
diupload
d. Menunggu proses upload
Hambatan Tindak lanjut dari tim PKRS terhadap video pembelajaran yang
sudah direvisi untuk diupload ke media sosial memakan waktu
cukup lama, karena penanggung jawab PKRS harus
berkonsultasi lebih lanjut kepada koordinator devisi informasi
data media sosial rumah sakit sebelum video dipublikasikan

Solusi Menghubungi penanggung jawab tim PKRS dengan aktif


menanyakan progress sejauh mana hasil konsultasi tim PKRS
dengan koordinator devisi informasi data media sosial rumah
sakit

Daftar Lampiran Tahapan 4.1


- Catatan/Notulen hasil koordinasi dan konsultasi dengan
mentor
Tahapan 4.2
- Surat permohonan izin penyebarluasan video
pembelajaran
- Foto kegiatan
Tahapan 4.3

- Printscreen bukti upload video ke Instagram, Facebook


dan channel Youtube RSUD Sleman

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai – Nilai Mata


Pelatihan :

Manajemen ASN

77
Implementasi manajemen ASN dalam penyebarluasan video pembelajaran pada ibu
nifas tentang perawatan payudara yaitu dengan mempermudah akses video melalui
penyebarluasan di Instagram dan YouTube RSUD Sleman. Seorang bidan harus
bertanggung jawab, cermat dan komitmen dalam proses publikasi.

Pelayanan Publik
Memberikan edukasi kepada pasien/publik merupakan tugas pokok dan fungsi
bidan yang harus dilaksanakan sebagai pelayan masyarakat. Implementasi
pelayanan publik dalam pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran
tentang perawatan payudara dimaksudkan agar dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang perawatan payudara.

Whole Of Government
Implementasi whole of government adalah dalam penyebarluasan video
pembelajaran melalui Instagram dan YouTube adalah dengan melakukan
koordinasi dengan Tim PKRS dalam mempublikasikan video pembelajaran.

1.1 Melakukan diskusi, konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait


rencana tindak lanjut penyebarluasan video pembelajaran di Instagram,
Facebook dan YouTube RSUD Sleman

AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan bertanggung jawab terhadap terlaksananya hasil koordinasi yang
baik dan menindaklanjutinya dengan profesional agar proses penyebarluasan
video pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan yang diahrapakan dan mendapat
respon yang baik dari pasien.

- Transparan
Dalam melakukan koordinasi ataupun konsultasi dengan mentor, seorang bidan
memaparkan rencana penyebarluasan video pembelajaran dengan transparan
dan terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana agar tidak menimbulkan

78
kesalahpahaman

NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan mentor demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam penyebarluasan video sehingga nantinya media
edukasi bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil oprtimal dalam
membahas rencana tindak lanjut sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh mentor agar rencana tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan secara
santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis antara atasan
dan bidan.
- Komunikasi yang baik
Komunikasi saat melaksanakan koordinasi kepada mentor dilakukan dengan
baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak bermakna ganda
sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar kita dapat
menjalin hubungan yang baik dengan atasan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif

79
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan mentor harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.
- Berani
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut penyebarluasan video dapat optimal.

1.2 Mengajukan izin mengenai penyebarluasan media edukasi berupa video


pembelajaran kepada Tim PKRS
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Sebelum melakukan penyebarluasan media edukasi, seorang bidan meminta izin
terlebih dahulu dan menjelaskan secara jelas, terbuka, dan jujur tentang maksud
dan tujuan dilakukannya pembuatan atau pembaharuan media edukasi tersebut
agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kesamaan dengan media edukasi yang
sudah tersedia.
- Tanggung Jawab
Seorang bidan harus bertanggung jawab dan memastikan bahwa rencana
kegiatan penyebarluasan media edukasi telah mendapatkan izin dari Rumah
Sakit sehingga tidak terjadi kesalahan dalam proses publikasi serta
mendapat kepercayaan oleh publik.
- Transparansi
Seorang bidan dalam mengajukan izin penyebarluasan media edukasi
kepada tim PKRS dengan terbuka, tanpa ada yang ditutup-tutupi.
NASIONALISME
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan tim PKRS yang memiliki kewenangan atas

80
penyebarluasan media edukasi agar dalam penyebarluasan video dapat terarah
dan satu pintu.

- Rela Berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu dan tenaga untuk mengajukan izin
pembuatan atau pembaharuan media edukasi agar proses penyebarluasan
berjalan dengan lancar.

ETIKA PUBLIK
- Sopan
Dalam proses mengajukan izizn untuk penyebarluasan video pembelajaran,
seorang bidan harus bertutur kata dan bertingkah laku yang baik agar dapat
terjalin hubungan yang harmonis dengan rekan kerja.

- Komunikasi yang baik


Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan tim PKRS saat mengajukan izin
penyebarluasan media edukasi agar proses penyebarluasan media edukasi lancar
dan terarah.

KOMITMEN MUTU
- Efektif
Dalam proses perizinan penyebarluasan media edukasi dengan tim PKRS harus
disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses
publikasi.

- Jaminan Mutu
Seorang bidan berjanji kepada tim PKRS untuk melaksanakan proses
penyebarluasan video pembelajaran dengan baik agar dapat dipercaya dan
nantinya media edukasi yang dibuat dapat bermanfaat bagi publik.

ANTI KORUPSI
- Amanah
Seorang bidan mengajukan izin penyebarluasan media edukasi dengan sungguh-
sungguh agar tugas yang telah dipercayakan untuk menyebarluaskan media
edukasi video pembelajran dapat optimal sehingga nantinya dapat bermanfaat
bagi masyarakat.

81
- Jujur
Permintaan izin terhadap penyebarluasan media edukasi disampaikan dengan
jujur sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan dan
penyebarluasan video pembelajaran tersebut agar proses perizinan berjalan
lancar dan tidak ada kecurangan dalam proses publikasi.

1.3 Menyerahkan file video pembelajaran yang akan diupload kepada Tim
PKRS
AKUNTABILITAS

- Transparansi
Dalam penyerahan file kepada tim PKRS harus memberikan file yang jelas dan
tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam publikasi video pembelajaran. Meneliti
dan melakukan pengecekan kembali sebelum menyerahkan file kepada tim
PKRS.
- Kejelasan
Dalam penyerahan file harus secara terbuka, apa adanya, tidak ada yang ditutup-
tutupi agar penyebarluasan video tidak terjadi kesalahan.
NASIONALISME
- Musyawarah Mufakat
Seorang bidan, dalam melakukan penyerahan file media edukasi hendaknya
melakukan diskusi ulang terkait rencana tindak lanjut agar menghasilkan mufakat
sehingga proses publikasi berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan.
- Toleransi
Pada saat menyerahkan file kepada Tim PKRS saya melakukan koordinasi lagi
dan menerima masukan yang dapat mempermudah proses publikasi agar proses
publikasi dapat maksimal dan mencapai tujuan yang diharapkan.
ETIKA PUBLIK

- Sopan
Bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat menyerahkan file
video pembelajaran agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan nyaman.
- Menjalin Komunikasi yang Baik

82
Bidan menjalin hubungan baik dengan dengan tim PKRS dalam proses
penyerahan file dan proses publikasi agar proses peyebarluasan dapat berjalan
dengan lancar.

KOMITMEN MUTU

- Jaminan Mutu
Dengan melakukan penyebarluasan media edukasi melalui video pembelajaran
dapat memberikan edukasi secara maksimal sehingga tujuan dapat tercapai dan
pasien dapat mempraktekkan secara mandiri di rumah.
- Kreatif dan Inovatif

Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI

- Jujur
Bidan menyerahkan file video pembelajaran yang dibuatnya sendiri dan tidak
melakuakan tindak kecurangan agar tidak menimbulkan suasana yang kurang
harmonis. Penyebarluasan video pembelajaran melalui Instragam Facebook dan
YouTube dengan menyampaikan gagasan sesuai dengan rencana tindak ada
yang ditutup-tutupi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Hemat

Pemberian informasi melalui video pembelajaran akan lebih efisien karena tidak
memerlukan bahan habis pakai sehingga tidak menimbulkan pemborosan

- Amanah
Melakukan pengecekan kembali sebelum media edukasi dipublikasikan dan
memastikan bahwa masukan mentor sudah dilaksanakan sehingga setiap item
dalam media tersebut sudah mencerminkan kebutuhan dari berbagai aspek.
Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi :

Melakukan pembuatan media edukasi adalah implementasi bidan dalam upaya

83
untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi payudara bengkak sesuai
dengan misi Pemda Sleman dan rumah sakit yaitu ”Meningkatkan pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan
masyarakat” dengan cara ikut serta dan berkontribusi dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan melalui pembuatan media edukasi sehingga kualitas pelayanan
dapat meningkat. Penyebarluasan video pembelajaran melalui Instagram, Facebook
dan YouTube dapat mempermudah akses pasien mengenai informasi seputar
kesehatan.

Keterkaitan kegiatan/Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi:

Melalui kegiatan ini, seorang bidan telah mewujudkan sikap Rela Melayani dengan
memberikan informasi mengenai perawatan payudara. Dalam membuat media
edukasi menggunakan akal budi yang luhur dengan penggunaan bahasa yang baik
dan benar, serta berperilaku sopan santun dan saling menghargai ketika
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak lain. Dengan dibuatnya media
edukasi ini diharapkan dapat menjadi teladan untuk teman sejawat yang lain
sehingga bidan juga yakin dan percaya diri dalam memberikan informasi dan
edukasi kepada pasien.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi nilai dasar:

Setelah melakukan kegiatan ini bidan menjadi petugas yang lebih cermat dan
inovatif dimana bidan mengumpulkan materi secara lengkap, jelas dan mudah
dipahami yang diwujudkan dalam bentuk video yang menarik. Saat melakukan
diskusi dan koordinasi dengan mentor maupun tim PKRS selalu bersikap sopan dan
menghargai masukan dan saran agar mendapat arahan demi lebih baiknya media
edukasi yang dibuat. Dengan membuat video perawatan payudara, bidan dapat
menuangkan kreatifitas yang dimiliki untuk mengajarkan pasien dan keluarga.
Penyebarluasan media edukasi yang dilakukan bidan juga merupakan perwujudan
sikap tanggung jawab dan tanggap dalam meningkatkan pengetahuan pasien dan
keluarga. Kegiatan edukasi ini merupakan salah satu cara bentuk rasa peduli bidan
terhadap pasien khususnya ibu nifas untuk mengajarkan cara perawatan payudara.

84
Dalam memberikan edukasi tetap menjunjung profesionalitas dengan menghormati
dan sopan kepada publik agar tujuan dapat tercapai dengan dibuktikan dengan respon
masyarakat melalui video pembelajaran tersebut.

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannnya kegiatan


dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:

Kegiatan edukasi ini telah menunjukkan nilai rela berkorban yang ditunjukkan
dengan sebagai seorang bidan harus meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan suatu informasi yang berguna bagi masyarakat. Melalui media edukasi
tersebut pula pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya
perawatan payudara akan meningkat sehingga dapat mencapai masyarakat yang
sejahtera.

Yogyakarta, 03 November 2021

Disetujui oleh mentor

Hari Prasetiyo, AMK

85
LAMPIRAN BUKTI FISIK KEGIATAN 4

1. Lembar Konsultasi dengan Mentor

Gambar 21. Catatan/Notulen hasil konsultasi dengan mentor

Gambar 22. Screenshoot bukti konsultasi dengan mentor

86
2. Mengajukan izin mengenai penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran
di Instagram, Facebook dan YouTube kepada Direktur melalui Tim PKRS

Gambar 23. Surat permohonan upload video

Gambar 24. Penyerahan surat permohonan kepada Tim PKRS

87
3. Menyerahkan file yang akan diupload kepada penanggung jawab PKRS
a. Printscreen bukti upload video ke Instagram rumah sakit

Gambar 25. Printscreen bukti upload di akun Instagram Rumah Sakit

b. Printscreen bukti upload video ke Facebook rumah sakit

Gambar 26. Printscreen bukti upload video ke Facebook

88
c. Printscreen bukti upload video ke channel Youtube rumah sakit

Gambar 27. Printscreen bukti upload video ke channel Youtube RS

Kegiatan 5. Melaksanakan evaluasi kegiatan dengan menggunakan google


form
Kegiatan/ Kegiatan :Melaksanakan evaluasi kegiatan dengan
Tahapan menggunakan google form
Kegiatan/ Output:
Output Tahapan
Terlaksananya evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui
Kegiatan
tingkat keberhasilan kegiatan

Tahapan Kegiatan

5.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan


mentor terkait rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan
Output :

Terlaksananya diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan


mentor untuk menyusun sebuah rencana tindak lanjut
evaluasi kegiatan
5.2 Menyusun kuesioner dalam bentuk google form
Output :

89
Tersusunnya sebuah google form tentang evaluasi kegiatan

5.3 Menyebarluaskan link google form kepada pasien yang


telah menonton video pembelajaran dan mengikuti
kegiatan penyuluhan
Output :
Terlaksananya penyebarluasan link google form kepada
pasien dan mendapatkan jawaban dari pasien sebanyak 10
(sepuluh) pasien

5.4 Melakukan analisa hasil evaluasi

Output :
Tersusunnya hasil analisa evaluasi untuk mengetahui
tingkat keberhasilan kegiatan

5.5 Menyusun laporan evaluasi

Output:

Tersusunnya sebuah laporan evaluasi kegiatan

Tanggal 02-04 Desember 2021

Tingkat Capaian Secara umum, kegiatan ini berjalan baik dengan tingkat
ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator sebagi berikut :
- Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor
untuk mendapatkan masukan mengenai sistematika yang
akan dilakukan untuk melaksanakan evaluasi kegiatan.
- Tersusunnya satu (1) buah link google form tentang
evaluasi kegiatan
- Mendapatkan jawaban/tanggapan dari pasien terhadap
google form yang telah disebarluaskan
- Memperoleh kesimpulan tingkat keberhasilan kegiatan
- Tersusunnya satu (1) buah laporan evaluasi kegiatan
Deskripsi Proses 5.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor

90
terkait rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan
a. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
b. Menemui mentor dan mendiskusikan rencana dan
sistematika terkait evaluasi kegiatan yang akan
dilaksanakan.
c. Mencatat hasil konsultasi mentor
5.2 Menyusun kuesioner dalam bentuk google form
a. Menyusun pertanyaan-pertanyaan terkait video
pembelajaran
b. Menyusun pertanyaan-pertanyaan terkait perawatan
payudara
c. Meneliti kembali kuesioner yang telah dibuat
d. Melakukan konsultasi kepada mentor dan hasilnya ada
beberapa pertanyaan yang harus diperbaiki
e. Melakukan revisi kuesioner sesuai masukan dari mentor
f. Meneliti kembali kuesioner yang telah dibuat
5.3 Menyebarluaskan google form kepada pasien yang telah
menonton video pembelajaran dan mengikuti
penyuluhan
a. Menghubungi kontak pasien melalui whatsApp
b. Mengucapkan salam serta menjelaskan maksud dan
tujuan
c. Mengirimkan link google form kepada pasien
d. Menunggu jawaban/tanggapan dari pasien
5.4 Melakukan analisa hasil evaluasi
e. Melihat jawaban/tanggapan dari pasien
f. Mengolah jawaban ke dalam bentuk excel
g. Membuat diagram
h. Membaca diagram
i. Menganalisa hasil evaluasi kegiatan
5.5 Menyusun laporan evaluasi
a. Menyimpulkan hasil analisa evaluasi
91
b. Menyusun ke dalam bentuk laporan
c. Melakukan konsultasi dan diskusi kepada mentor
d. Melakukan perbaikan atas masukkan dari mentor
Hambatan Tidak semua pasien ibu menyusui yang telah menonton
video dan diberikan penyuluhan memiliki handphone,
sehingga hanya beberapa pasien saja yang dapat dihubungi
untuk melakukan evaluasi kegiatan
Solusi Menggunakan data pasien yang memiliki kontak WhatsApp
saja
Daftar Lampiran Tahapan 5.1
- Catatan/ notulen hasil konsultasi dengan mentor
- Foto Kegiatan
Tahapan 5.2
- Printscreen hasil penyusunan google form
Tahapan 5.3
- Printscreen percakapan whatsApp dengan pasien
Tahapan 5.4
- Printscreen jawaban kuesioner dalam bentuk excel
Tahapan 5.5
- Laporan Evaluasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai – Nilai Mata
Pelatihan :

Manajemen ASN

Melakukan evaluasi merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan kepedulian
sebagai seorang bidan yang telah memberikan informasi. Pemberian informasi
merupakan tugas pokok dan fungsi bidan dalam memberikan pelayanan agar
terwujudnya masyarakat yang sadar akan kesehatan.

Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik dalam pelaksanaan evaluasi dengan kuesioner
dimaksudkan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan kegiatan, apakah informasi
yang disampaikan sudah jelas dan apakah masyarakat sudah paham dan mengerti

92
tentang perawatan payudara. Hal ini dimaksudkan agar media edukasi dapat
berfungsi semaksimal mungkin.

Whole Of Government
Implementasi whole of government adalah dalam pelaksanaan evaluasi adalah
bekerja sama dengan pasien dan teman sejawat untuk dapat memberikan informasi
mengenai kejelasan dan kekurangan dari video pembelajaran.

5.1 Melakukan diskusi, konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait


rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan

AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan bertanggung jawab terhadap terlaksananya hasil koordinasi yang
baik dan menindaklanjutinya dengan profesional agar proses evaluasi kegiatan
dapat berjalan sesuai tujuan yang diharapakan dan mendapat respon yang baik
dari pasien.
- Transparan
Dalam melakukan koordinasi ataupun konsultasi dengan mentor, seorang bidan
memaparkan rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan dengan transparan dan
terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman

NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan mentor demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam rencana evaluasi kegiatan sehingga nantinya media
edukasi bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil optimal dalam
membahas rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan sehingga mendapatkan hasil
yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang

93
diberikan oleh mentor agar tercipta suasan kerja yang harmonis dan rencana
tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan secara
santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis antara atasan
dan bidan.
- Komunikasi yang baik
Komunikasi saat melaksanakan koordinasi kepada mentor dilakukan dengan
baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak bermakna ganda
sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar kita dapat
menjalin hubungan yang baik dengan atasan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya peningkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan mentor harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.

- Berani

94
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut penyebarluasan video dapat optimal.

5.2 Menyusun kuesioner evaluasi dalam bentuk google form


AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Dalam proses penyusunan kuesioner harus menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti dan tidak berbelit-belit agar pasien tidak bingung dan jelas dengan
pertanyaan yang dimaksud.
- Tanggung Jawab
Seorang bidan dalam membuat kuesioner evaluai harus sungguh-sungguh dan
tekun agar tidak ada kesalahan dan proses pembuatan cepat selesai sehingga
cepat disebarkan kepada pasien.

NASIONALISME
- Rela Berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membuat
kuesioner evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
masyarakat setelah mendapat informasi mengenai perawatan payudara.

- Cinta Tanah Air


Pembuatan kuesioner evaluasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) sebagai
perwujudan rasa cinta tanah air, sehingga bahasa Indonesia benar – benar
menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan dalam kesempatan formal ataupun
informal.

ETIKA PUBLIK
- Cermat
Dalam pembuatan kuesioner evaluasi harus cermat dan teliti untuk
meminimalisasi kesalahan dan menghasilkan kuesioner yang akurat sehingga akan
mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan.

- Tanpa Tekanan
Seorang bidan dalam membuat desain penilain skala nyeri dilakukan dengan
sadar dan tanpa tekanan karena merupakan tugas yang harus diselesaikan untuk
95
memudahkan pelayanan kepada publik.

- Sopan
Seorang bidan dalam membuat kuesioner evaluasi harus menggunakan bahasa
yang sopan dan baku sehingga akan memudahkan pasien dalam proses pengisian
kuesioner.

KOMITMEN MUTU
- Efektif
Dalam proses pembuatan kuesioner evaluasi kegiatan tidak bertele-tele dan tidak
terlalu banyak sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dalam pengisian
agar pasien tidak keberatan untuk mengisi kuesioner.

- Efisien
Dalam membuat kuesioner evaluasi dilakukan dengan menggunkan sumber daya
seminimal mungkin tetapi tetap dapat mencapai tujuan untuk mengoptimalkan
tindakan yang akan dilakukan

- Inovasi
Pembuatan kuesioner dalam bentuk google form merupakan bentuk perubahan
yang dilakukan penulis sehingga akan mempermudah penulis dalam melakukan
evaluasi kegiatan.

ANTI KORUPSI
- Kerja Keras
Seorang bidan dalam membuat kuesioner evaluasi dilakukan dengan kerja keras
dan menggunakan tenaga serta pkiran agar didapatkan hasil yang memuaskan.

- Peduli
Pembuatan kuesioner evaluasi dilakukan atas dasar rasa peduli untuk
mengoptimalkan media edukasi dan kegiatan yang telah dilakukan sehingga
tercipta media edukasi dan pelayanan yang optimal.

- Berani
Bidan berani menyampaikan gagasan atau ide yang akan dicantumkan dalam
lembar kuesioner agar mendapat data yang jelas serta tujuan evaluasi dapat
tercapai .

96
5.3 Menyebarluaskan link google form kepada pasien yang telah menonton
video pembelajaran dan pasien yang mengikuti kegiatan penyuluhan
AKUNTABILITAS

- Kejelasan
Seorang bidan harus menyampaikan maksud dan tujuan penyebaran kuesioner
kepada pasien dengan penuh tanggung jawab agar pasien tidak kebingungan dan
tidak keberatan untuk mengisi kuesioner.
- Tanggung Jawab
Seorang bidan harus melaksanakan penyebarluasan link google form dengan
penuh tanggung jawab sehingga kuesioner evaluasi dapat benar-benar
tersampaikan ke pasien dan dapat mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan.
NASIONALISME
- Toleransi
Dalam proses penyebarluasan link google form, seorang bidan harus bersikap
adil, tidak boleh memilih-milih mana pasien yang akan diberikan informasi dan
mana yang tidak. Memperlakukan semua pasien dengan sama atau adil tanpa
membeda-bedakan agar dapat terjalin hubungan yang baik antara petugas
kesehatan dengan pasien.
- Rela Berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
menyebarluaskan link google form dengan menghubungi satu-satu dan juga
menunggu jawaban dari pasien untuk mengisi google form.

ETIKA PUBLIK

- Sopan
Seorang bidan harus bertutur kata yang baik dan menggunakan bahasa yang
sopan dalam menghubungi serta menjelaskan maksud dan tujuan, agar pasien
dapat menghargai kita dan informasi yang akan diberikan dapat tersampaikan
dengan maksimal.
- Menjalin Komunikasi yang Baik
Bidan menjalin hubungan baik dengan pasien agar proses penyebarluasan
penyebarluasan link google form dapat berjalan lancar dan pasien berkenan

97
untuk mengisi google form tersebut.

KOMITMEN MUTU

- Efisien
Seorang bidan melaksanakan evaluasi kegiatan dengan menyebarluaskan
google form sehingga mempermudah penulis dan mempercepat proses
evaluasi karena tidak harus menemui pasien secara langsung.
- Jaminan Mutu

Dengan melakukan pembagian kuesioner dapat mengetahui pemahaman


pasien mengenai informasi yang telah diberikan sehingga tau mana yang harus
diperbaiki dan mana yang sudah layak.
ANTI KORUPSI

- Jujur
Dalam penyebaran kuesioner evaluasi harus sesuai dengan data pasien yang ada,
data yang diperoleh tidak dibuat-buat agar hasil yang didapatkan akurat dan
terpercaya.
- Hemat
Penyebarluasan kuesioner evaluasi kegiatan dengan menggunakan google form
akan lebih efisien karena tidak memerlukan bahan habis pakai yang dapat
mengakibatkan pemborosan.

5.4 Melakukan analisa hasil evaluasi


AKUNTABILITAS

- Tanggung jawab
Seorang bidan dalam menganalisa hasil evaluai harus sungguh-sungguh dan
tekun agar tidak ada kesalahan dalam proses analisa sehingga data dapat
dipertanggung jawabkan.
- Transparansi
Dalam melakukan analisa hasil evaluasi, seorang bidan harus
menganalisa sesuai dengan data yang ada, apa adanya tanpa dibuat-buat
agar hasil yang dihasilkan akurat dan terpercaya.
- Kejelasan

98
Dalam melakukan analisa hasil evaluasi, seorang bidan harus menilai dengan
jelas sesuai kriteria penilaian sehigga dapat digunakan untuk dasar tindakan
selanjutnya.

NASIONALISME

- Taat Aturan
Kesimpulan atau hasil analisa yang didapatkan harus sesuai dengan kriteria
penilaian atau sesuai dengan jawaban yang benar dan tidak menambahkan atau
memanipulasi data sehingga diperoleh hasil yang akurat.

- Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk melakukan
analisa hasil evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
kegiatan agar dapat dijadikan koreksi dan pedoman untuk pembuatan media
edukasi selanjutnya.

ETIKA PUBLIK
- Cermat
Menetapkan kesimpulan dari hasil analisa dengan teliti dan seksama agar didapat
kesimpulan atau hasil analisa yang akurat sebagai dasar rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai pelayanan yang optimal

- Menjalin Komunikasi yang Baik


Seorang bidan melakukan analisa hasil evaluasi dengan data yang sesuai
dengan hasil kuesioner tanpa ditutup-tutupi dan dibuat-buat agar hasil evaluasi
akurat dan terpercaya.
KOMITMEN MUTU
- Jaminan Mutu
Dengan melakukan analisa hasil kegiatan dapat mengetahui pemahaman pasien
mengenai informasi yang telah diberikan sehingga dapat mengetahui tingkat
keberhasilan kegiatan agar tau mana yang harus diperbaiki dan mana yang sudah
layak. Hasil evaluasi dapat menjadi acuan dalam pembuatan media edukasi
kedepannya sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan.

- Kualitas

99
Seorang bidan ketika menyimpulkan atau menganalisa hasil evaluasi harus
dilakukan berdasarkan data yang valid sehingga dapat benar-benar mengetahui
tingkat keberhasilan kegiatan.

ANTI KORUPSI
- Berani
Seorang bidan menunjukan sikap berani dalam menyimpulkan dan menganalisa
hasil evaluasi sebagai bahan pertimbangan atau acuan untuk pelayanan kepada
pasien.
- Jujur
Dalam melakukan analisa hasil evaluasi harus jujur dan sesuai dengan data yang
ada, data yang diperoleh tidak dibuat-buat agar hasil yang didapatkan akurat dan
terpercaya.
5.5 Menyusun laporan evaluasi
AKUNTABILITAS

- Tanggung jawab
Seorang bidan dalam menyusun laporan evaluai harus sungguh-sungguh dan
tekun agar tidak ada kesalahan dalam proses penyusunan sehingga hasil dapat
dipertanggung jawabkan.
- Transparansi
Dalam melakukan penyusunan laporan evaluasi, harus sesuai dengan
hasil analisa yang ada, tidak dibuat-buat agar hasil dapat akurat dan dapat
digunakan sebagai acuan.
- Kejelasan
Dalam proses penyusunan laporan evaluasi harus menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit agar pembaca tidak bingung dan jelas
mengenai hasil evaluasi kegiatan.

NASIONALISME

- Cinta Tanah Air


Pembuatan laporan evaluasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) sebagai perwujudan
rasa cinta tanah air, sehingga bahasa Indonesia benar – benar menjadi bahasa

100
sehari-hari yang digunakan dalam kesempatan formal ataupun informal.

- Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk menyusun
laporan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan
agar dapat dijadikan koreksi dan pedoman untuk pembuatan media edukasi
selanjutnya.

ETIKA PUBLIK
- Cermat
Menyusun laporan dari hasil analisa dengan teliti dan seksama agar tidak terjadi
kesalahan informasi atau kekeliruan data.

- Memberikan Informasi yang Benar


Seorang bidan menyusunlaporan evaluasi dengan data yang sesuai dengan hasil
kuesioner tanpa ditutup-tutupi dan dibuat-buat agar hasil evaluasi akurat dan
terpercaya.
KOMITMEN MUTU
- Jaminan Mutu
Dengan menyusun laporan evaluasi dapat memudahkan untuk mengetahui
pemahaman pasien mengenai informasi yang telah diberikan sehingga dapat
mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan agar tau mana yang harus diperbaiki
dan mana yang sudah layak. Hasil evaluasi dapat menjadi acuan dalam
pembuatan media edukasi kedepannya sehingga akan meningkatkan kualitas
pelayanan.

- Kualitas
Seorang bidan melakukan penyusunan laporan evaluasi dengan sungguh-sungguh
sehingga laporan dapat tersusun dengan baik dan mudah dipahami oleh pembaca
untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan.

ANTI KORUPSI
- Amanah
Seorang bidan menyelesaikan tugas menyusun laporan evaluasi dengan sungguh-
sungguh sehingga menyelesaikan kewajibannya dalam kegiatan aktualisasi ini.
- Jujur
101
Dalam melakukan penyusunan laporan evaluasi harus sesuai dengan data yang
ada, data yang diperoleh tidak dibuat-buat agar hasil yang didapatkan akurat dan
terpercaya.
Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi :

Melakukan evaluasi kegiatan bertujuan untuk mengetahui mana kegiatan yang kurang
maksimal dan kegiatan mana yang sudah maksimal. Hal ini digunakan sebagai acuan
untuk kedepannya dalam membuat suatu media edukasi khususnya tentang kesehatan
yang optimal serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Hal tersebut berkontribusi pada
pencapaian kepada misi Pemda Sleman, yakni“ Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau”

Keterkaitan kegiatan/Sub Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi:

Selaras:

Kegiatan penyebarluasan video pembelajaran yang dilakukan bidan merupakan


perujudan dari nilai Selaras dibuktikan dengan menjalin hubungan antar manusia
yaitu pasien dan keluarga untuk bersama – sama belajar tentang perawatan payudara

Akal Budi Luhur:

Seorang bidan, dalam memberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang perawatan


payudara harus memiliki rasa sopan, santun dan menghormati pasies sehingga terjalin
komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien.

Rela melayani :

Seorang bidan dengan tulus ikhlas membuat evaluasi kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan suatu kegiatan sehingga hasil evaluai dapat menjadi
acuan kedepannya dalam membuat suatu media edukasi yang lebih baik agar dapat
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai informasi yang diberikan.

Inovatif :

Dengan melaksanakan evaluasi kegiatan, seorang bidan sudah menunjukkan sikap


inovatif. Karena bidan menyebarluaskan kuesioner dalam bentuk google form
sehingga akan lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga serta menghemat bahan habis
102
pakai.

Yakin dan percaya diri:

Seorang bidan melaksanakan evaluasi kegiatan bersikap yakin dan percaya diri
dengan kemampuan yang dimiliki agar hasil maksimal sehingga mengetahuitingkat
keberhasilan kegiatan dengan akurat.

Akal Budi Luhur

Dalam membuat media edukasi menggunakan akal budi yang luhur melalui
penggunaan bahasa yang baik dan sopan serta selalu menjalin komunikasi yang baik
dengan pasien.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi nilai dasar:

Kegiatan evaluasi ini merupakan salah satu cara bentuk rasa peduli dan tanggung
jawab bidan terhadap pemahaman pasien setelah mendapatkan informasi kesehatan
khususnya tentang cara perawatan payudara. Dalam melakukan evaluasi kegiatan
dilandasi dengan rasa rela berkorban sertajuga selalu menjalin komunikasi yang
baik dan sopan kepada pasien agar tujuan evaluasi dapat tercapai.

Makna yang diperoleh secara pribadi dengan dilaksanakannnya kegiatan


dilandasi nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:

Kegiatan evaluasi ini telah menunjukkan nilai rela berkorban yang ditunjukkan
dengan sebagai seorang bidan harus meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
membuat dan menyebarkan kuesioner. Melalui media edukasi tersebut pula
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya perawatan
payudara akan meningkat sehingga dapat mencapai masyarakat yang sejahtera.

Yogyakarta, 03 Desember 2021

Disetujui oleh mentor

Hari Prasetiyo, AMK

103
LAMPIRAN BUKTI FISIK KEGIATAN 5

1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait rencana tindak lanjut
evaluasi kegiatan

Gambar 28. Catatan/Notulen hasil konsultasi dengan mentor

Gambar 29. Screenshoot bukti konsultasi dengan mentor

104
2. Menyusun kuesioner evaluasi dalam bentuk google form

Gambar 30. Kuesioner evaluasi

3. Menyebarluaskan google form kepada pasien yang telah menonton video


pembelajaran dan mengikuti penyuluhan

105
Gambar 31. Screenshoot percakapan penyebarluasan google form

4. Melakukan analisa hasil evaluasi

106
Gambar 31. Analisa hasil kuesioner evaluasi

5. Menyusun laporan evaluasi

107
108
Gambar 32. Laporan evaluasi

109
BAB III
PENUTUP

B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi dengan lima kegiatan yang dilakukan
selama 30 hari dari tanggal 30 September s.d 04 Desember 2021 maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penulis telah melaksanakan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi pegawai negeri
sipil untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien dalam perawatan
payudara pada mas nifas di bangsal Nusa Indah II RSUD Sleman dengan tingkat
capaian pelaksanaan kegiatan dengan prosentase 100% pada setiap sub kegiatan.
2. Kegiatan membuat media edukasi berupa video pembelajaran perawatan payudara
telah terlaksana dengan baik dan tingkat capaian 100%, dengan adanya video
pembelajaran ini dapat membantu mempermudah pelayanan kepada masyarakat,
karena media edukasi melalui video akan lebih menarik dan mudah diakses.
3. Kegiatan melakukan penyuluhan dan demonstrasi kepada pasien telah terlaksana
dengan baik dan tingkat capaian 100%, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran pasien mengenai pentinya perawatan payudara pada
masa nifas.
4. Kegiatan penyebarluasan media edukasi ke dalam Grup WhatsApp telah terlaksana
dengan baik dengan tingkat capaian 100%, dengan kegiatan ini dapat lebih
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien tentang perawatan payudara, serta
lebih dapat mengevaluasi dan menanggapi secara langsung melalui pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh pasien.
5. Kegiatan penyebarluasan media edukasi video pembelajaran tentang perawatan
payudara melalui Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman telah
terlaksana dengan baik, dengan tingkat capaian 100%. Melalui kegiatan ini dapat
memudahkan pelayanan publik dalam hal penyebarluasan informasi terkait
perawatan payudara pada masa nifas. Hal ini dapat dilihat dari jumlah dan respon
penonton setelah video tersebut diupload.
6. Kegiatan evaluasi melalui penyebaran kuesioner dalam bentuk google form telah
terlaksana dengan baik, dengan tingkat capaian 100%. Setelah dilakukan analisa

110
hasil evaluasi mendapat kesimpulan bahwa media edukasi dan kegiatan penyuluhan
dapat dikatakan berhasil atau efektif.
7. Pada kegiatan pembuatan media edukasi video pembelajaran, penulis mengalami
hambatan untuk mencari alat peraga payudara, karena di rumah sakit tidak
mempunyai alat peraga tersebut sedangkan kalau menyewa di kampus harga sewa
terlalu mahal, solusinya penulis membeli alat peraga sendiri dan memodifikasi agar
alat peraga dapat berfungsi sesuai tujuannya. Proses edit video memerlukan waktu
yang cukup lama karena komputer editor sering error dan rusak sehingga file yang
tersimpan sering hilang, solusinya adalah dengan meminjamkan laptop penulis
kepada editor. Pelaksanaan kegiatan penyebaran media edukasi ke Grup WhatsApp
tidak semua pasien dapat bergabung, karena ada beberapa pasien yang tidak
memiliki kontak whatsApp, solusinya adalah dengan memperlihatkan video secara
langsung melalui tablet. Kegiatan upload media edukasi ke Instagram, Facebook
dan YouTube RSUD Sleman membutuhkan waktu cukup lama karena tim PKRS
harus berkoordinasi dengan banyak pihak juga sebelum upload video sehingga
solusinya penulis aktif menghubungi penanggung jawab PKRS untuk menanyakan
progress upload media edukasi tersebut. Pelaksanaan evaluasi kegiatan dengan
menyebar kuesioner melalui google form memiliki hambatan karena tidak semua
pasien yang mendapatkan penyuluhan mempunyai kontask WhatsApp, solusinya
adalah melakukan evaluasi kepada pasien yang mempunyai kontak whatsApp saja.
8. Respon yang diberikan pimpinan dalam hal ini adalah kepala ruang adalah
mendukung semua sub kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi ini begitu pula
dengan rekan kerja memberikan respon positif dengan ikut bekerja sama dan
berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada pasien tentang perawatan
payudara pada masa nifas. Respon publik terhadap video yang diupload juga sangat
memuaskan penulis.
9. Kegiatan pembuatan video pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya tentang
perawatan payudara pada masa nifas, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

111
B. Rekomendasi

Berdasarkan hal – hal yang ditemukan selama aktualisasi ada beberapa saran
yang ingin penulis berikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
lebih baik lagi. Saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Tim PKRS
Video edukasi tentang perawatan payudara yang sudah dibuat dan diupload di
Youtube rumah sakit diharapkan mampu memberikan inspirasi dalam melakukan
inovasi pemberian pendidikan kesehatan yang sebelumnya belum pernah dilakukan
rumah sakit untuk selanjutnya tim PKRS dapat membuat konten – konten video
edukasi yang lain yang bisa diupload dan dishare untuk dapat diakses masyarakat
luas tidak hanya pasien saja sebagai media promosi kesehatan dengan mengikuti
perkembangan jaman melalui media sosial.
2. Teman Sejawat
Kerjasama antar teman sejawat lebih ditingkatkan lagi dalam memberikan edukasi
kepada pasien dan keluarga dengan mengoptimalkan media edukasi yang sudah
tersedia untuk membantu memperjelas pemberian informasi kepada mereka.

112
Rencana Aksi Penyempurnaan Nilai – Nilai Dasar

Nilai – nilai dasar profesi PNS sangat penting untuk diterapkan dalam
melaksanakan tugas sebagai bidan terampil. Maka penulis akan kegiatan aktualisasi
nilai – nilai dasar PNS selama bertugas. Adapun rencana aksi penyempurnaan sebagai
tindak lanjut aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS jabatan bidan terampil di
RSUD Sleman sebagai berikut :
No. Nilai Dasar Rencana Aksi

1. Akuntabilitas - Mewujudkan tanggung jawab dengan cara


mengumpulkan data pasien secara netral,
- Memberikan pelayanan prima kepada
pasien dengan melakukan tindakan sesuai
SOP yang ada di rumah sakit,
- Melaporkan setiap melakasanakan
kegiatan kepada atasan dengan transparan
- Memberikan informasi maupun pendidikan
kesehatan kepada pasien dan keluarga
secara jelas sesuai teori dan sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan
2. Nasionalisme - Menjalin kerjasama dengan teman sejawat
maupun profesi lain dalam memberikan
pelayanan optimal kepada pasien
- Melakukan setiap proses kebidanan tanpa
membeda – bedakan pasien
- Saling menghargai pendapat dari atasan
maupun rekan kerja
- Melakukan musyawarah sebelum
menentukan tindakan
3. Etika Publik - Melakukan setiap tindakan dengan cermat
dan teliti
- Bersikap sopan, ramah, dan menghormati
pasien
- Menjalin komunikasi yang baik dengan

113
teman
- Menjaga sopan santun dalam bertindak
maupun bekerja baik di lingkungan kerja
maupun lingkungan publik
4. Komitmen Mutu - Inovatif dalam memberikan pelayanan
kepada pasien
- Memiliki komitmen untuk menyelesaikan
tugas secara efektif dan efisien
- Melakukan tindakan sesuai SOP
5. Anti Korupsi - Berani bersikap benar
- Disiplin dan amanah dalam melakukan
setiap tindakan kebidanan
- Menjunjung tinggi nilai kejujuran dengan
melakukan tindakan sesuai kenyataan
Dengan ini penulis berkomitmen untuk melaksanakan rencana aksi penyempurnaan
nilai – nilai dasar dengan sebaik – baiknya.

Yogyakarta, 04 Desember 2021


Hormat saya,

Agustina Lely Rahmawati, A.Md. Keb

114
DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).2014.Rencana Pembangunan


Jangka MenengahNasional(RPJMN) 2015-2019.Jakarta

Depkes RI. Angka Kematian Ibu di Indonesia.Jakarta; 2012.


Fatimah,Elly & Irawati,Erna. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Idris,Irvan; Suwarno, Yogi; Purwana,Bayu Hikmat; Dendi,Sus; Imran, Said; Nusa, Bogie
Setia Perwira & Sejati, Triatmojo. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :
Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Kemenkes. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2015.
Kumorotomo,Wahyudi ; Wirapradja, Nana Rukmana D & Imbaruddin Amin. 2015. Modul
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Golongan II : Etika Publik. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kusumasari,Bevaola; Dwipurtianti, Septiana & Allo, Enda Layuk. 2015. Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II : Akuntabilitas. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno,Yugi & Sejati, Tri Atmojo. 2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II DAN III : Anti Korupsi.

WHO dan UNICEF. 2007. Maternal and PerinatalDeath Inquiry and Response.
Department ofReproductive Health and Research WHO.Geneva.

WHO. 2010. Reduction of maternal mortality. Ajoint WHO/ UNFPA/ UNICEF/World


Bankstatement. Geneva

WHO. 2012. Trends in Maternal Mortality : 1990to 2010 WHO, UNICEF, UNFPA, and
TheWorld Bank Estimates.

115
LAMPIRAN
LEMBAR PEMBIMBINGAN COACH

Nama : Agustina Lely Rahmawati, A.Md.Keb.

NIP : 199708042020122014

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Jabatan : Bidan Terampil

Isu : Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan payudara

Judul : Laporan Aktualisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai Bidan


Terampil dalam Upaya Peningkatan Kesadaran Perawatan Payudara pada
Ibu Nifas Melalui Optimalisasi Media Edukasi Video Pembelajaran dan
Komunita Ibu Nifas (KIFAS) di RSUD Sleman.

Coach : Dr.rer.publ. Dra. Wuryani, M.Si.

Hari/ Tahapan Kegiatan


Paraf Coach
Tanggal Komentar

Senin,

29 November
Dr. rer. publ.
2021
Dra. Wuryani,
M.Si.
Sa,

04 Desember
2021

Dr. rer. publ.


Dra. Wuryani,
M.Si.

Coach memberikan
beberapa masukan untuk
memperbaiki laporan:
Konsultasi dengan
Selasa, 07
Coach mengenai Tambah lagi nilai
Desember Dr. rer. publ.
Laporan Aktualisasi SATRIYA
2021 Dra. Wuryani,
BAB I - BAB III Tambahkan ruang dimana
M.Si.
penulis ditempatkan

Coach memberikan
beberapa perbaikan dan
Konsultasi dengan masukkan:
Kamis, 09
Coach mengenai
Desember Perbaiki lagi dalam
Laporan Aktualisasi
2021 menjelaskan hasil Dr. rer. publ.
BAB I - BAB III Dra. Wuryani,
evaluasi
M.Si.
LEMBAR PEMBIMBINGAN MENTOR

Nama : Agustina Lely Rahmawati, A.Md.Keb.


NIP : 199708042020122014
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Jabatan : Bidan Terampil
Isu : Kurangnya informasi dan pengetahuan ibu tentang perawatan payudara
Judul : Laporan Aktualisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai Bidan
Terampil dalam Upaya Peningkatan Kesadaran Perawatan Payudara pada
Ibu Nifas Melalui Optimalisasi Media Edukasi Video Pembelajaran dan
Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) di RSUD Sleman.
Mentor : Hari Prasetiyo, AMK

Hari/
Tahapan Kegiatan Komentar Paraf Coach
Tanggal

Mentor menanyakan
Konsultasi dengan kepada pihak rumah sakit
Selasa, mentor mengenai dan hasilnya rumah sakit
01 November kebutuhan alat peraga tidak memiliki alat peraga
2021 untuk video yang dibutuhkan. Mentor Hari Prasetyo, AMK.
pembelajaran menyarankan untuk
meminjam di kampus
Mentor sedikit
Konsultasi mengenai memperbaiki tentang
Senin,
mentor tentang naskah kalimat naskah. Mentor
05 November
video dan konsep video setuju dengan konsep video
2021
yang akan dibuat yang akan dibuat
Hari Prasetyo, AMK.
Mentor setuju dengan SAP
Konsultasi dengan
yang dibuat. Lakukan
Kamis, 12 mentor mengenai SAP
penyuluhan dengan
November 2021 dan rencana kegiatan
sungguh-sungguh Hari Prasetyo, AMK.
penyuluhan

Konsultasi dengan
Mentor akan mencoba
Sabtu, 27 mentor terkait proses
menghubungi langsung
November 2021 upload video yang
pihak PKRS
sangat lama Hari Prasetyo, AMK.

Konsultasi dengan
Mentor menyarankan:
mentor mengenai
pertanyaan cukup
Kamis, 02 google form yang akan
pertanyaan tertutup saja,
Desember 2021 disebarkan kepada
evaluasi pengetahuannya
pasien untuk keperluan Hari Prasetyo, AMK.
yang mudah
evaluasi
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
( BANDIKLAT )
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274)417704
Fax (0274) 411801 Website: http://diklat.jogjaprov.go.id Email:diklat@jogjaprov.go.id

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda tangan di bawah in, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVI Tahun 2021

Nama : Agustina Lely Rahmawati, A.Md.Keb.


NIP : 199708042020122014
Unit Kerja : RSUD Sleman
Jabatan : Bidan Terampil
Menyatakan:

1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor dan Coach
terhadap hasil Pengujian dalam Laporan Rancangan Aktualisasi saya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan, saya bersedia untuk memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilai
dari Laporan Aktualisasi yang saya buat.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 09 Desember 2021


Yang Menyatakan,

Agustina Lely Rahmawati, A.Md.Keb


NIP. 199708042020122014

Anda mungkin juga menyukai