NIP: 199708042020122014
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESADARAN
PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS
MELALUI OPTIMALISASI MEDIA EDUKASI VIDEO PEMBELAJARAN
DAN KOMUNITAS IBU NIFAS (KIFAS)
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
Disusun oleh :
BERITA ACARA
EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI
Pada Hari ini Jumat Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua
Puluh Satu telah dilaksanakan EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI bagi
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan Dua Angkatan Enam Belas Tahun Dua
Ribu Dua Puluh Satu di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta
atas nama:
N a ma : Agustina Lely Rahmawati, A.Md.Keb.
NIP : 19970804 202012 2 014
No.Presensi : 04
Jabatan : Bidan Terampil
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Mentor : Hari Prasetyo, AMK
Coach : Dr. rer. publ. Dra. Wuryani, M.Si
Judul Laporan : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Aktualisasi sebagai Bidan Terampil dalam Upaya Peningkatan
Kesadaran Perawatan Payudara melalui
Optimalisasi Media Edukasi Video Pembelajaran
dan Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) di Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman
Drihardono, S.Sos.
Pengampu, Coach,
Niken Artanti Prima Dewi, S.IP,MPA. Dr. rer. publ. Dra. Wuryani, M.Si.
Petugas Nama Tanda
Tangan
ii
ABSTRAK
Laporan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi pegawai negeri sipil sebagai bidan
terampil dalam optimalisasi media edukasi video pembelajaran dan grup KIFAS RSUD
Sleman ini mengangkat isu tentang kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara selama menyusui. Berdasarkan isu tersebut maka penulis melaksanakan lima
kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan pasien dengan memberikan informasi
kepada mereka.
Lima kegiatan untuk menindaklanjuti isu tersebut adalah (1) membuat video
pembelajaran tentang perawatan payudara pada masa nifas, (2) melaksanakan penyuluhan
dan demonstrasi tentang perawatan payudara, (3) menyebarluaskan video pembelajaran ke
dalam grup KIFAS, (4) menyebarluaskan media edukasi video pembelajaran melalui
Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman, (5) melaksanakan evaluasi kegiatan
melalui google form.
Penulis telah menyelesaikan seluruh kegiatan yang telah diagendakan dalam
rancangan aktualisasi dengan tingkat ketercapaian 100%. Berdasarkan hasil evaluasi dapat
dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan efektif. Respon pasien juga sangat baik karena
seluruh pasien menerima informasi i. Rekan kerja dan pimpinan mengapresiasi seluruh
kegiatan aktualisasi ini dengan ikut bekerjasama memberikan edukasi kepada pasien.
Seluruh kegiatan tersebut berkontribusi terhadap misi ke dua Pemerintah
Kabupaten Sleman yaitu meningkatkan kualitas dan menjangkau bagi semua lapisan
masyarakat. Harapannya kegiatan tersebut akan selalu dilaksanakan meskipun masa
aktualisasi telah berakhir dengan tetap berpedoman pada nilai ANEKA yang telah
diperoleh selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dan dengan beberapa perbaikan yang
diperlukan.
Kata kunci: Nilai Dasar Profesi PNS, perawatan payudara, video pembelajaran
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
dengan judul “Laporan Aktualisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai
Bidan Terampil dalam Upaya Peningkatan Kesadaran Perawatan Payudara
pada Ibu Nifas Melalui Optimalisasi Media Edukasi Video Pembelajaran dan
Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman”. Penulis
menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, Rancangan
Aktualisasi ini tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, izinkanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo, selaku Kepala Badan Diklat Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis
untuk menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan DasarCPNS.
2. Bapak dr. Cahya Purnama, M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman yang telah memberikan izin terlaksananya Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS bekerja sama dengan Badan Diklat Daerah Istimewa
Yogyakarta.
3. Bapak Hari Prasetyo, AMK. selaku Mentor Rancangan Aktualisasi yang
bersedia memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis terkait kegiatan
yang akan dilakukan dalam proses habituasi.
4. Ibu Dr. rer. publ. Dra. Wuryani, M.Si. selaku Coach Rancangan Aktualisasi
yang bersedia memberikan masukan, saran, dan semangat kepada penulis
sehingga penyelesaian Rancangan Aktualisasi dapat berjalan dengan lancar.
5. Bapak Drihardono, S.Sos. yang menjadi penguji Rancangan Aktulisasi ini.
6. Seluruh Widya Iswara dan staf Badan Diklat Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses
penyusunan Rancangan Aktualisasi ini.
7. Orang tua yang tiada henti berdoa dan memberikan dukungan dalam segala
bentuk.
8. Seluruh pasien bangsal Nusa Indah II dan ibu penunggu bayi di Nusa Indah
III yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan aktualisasi ini.
Penulis berharap bantuan yang diberikan menjadi amal baik dan mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga keberadaan Rancangan Aktualisasi ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Namun, tentunya dalam penulisan Rancangan
Aktualisasi ini masih ditemukan kekurangan dan kesalahan, sehingga kami berharap
adanya evaluasi, kritik, dan saran yang membuat hasil lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN
A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI.............................................................. 1
B. Visi dan Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi ....................................................... 2
C. Struktur Organisasi ............................................................................................. 4
D. Tugas dan Fungsi ................................................................................................. 6
1. RSUD Sleman ................................................................................................ 6
2. Ruang Cendana .............................................................................................. 7
3. Bidan .............................................................................................................. 8
E. Kondisi Organisasi............................................................................................... 9
1. Letak Organisasi ............................................................................................ 9
2. Sarana Prasarana ............................................................................................ 9
3. Sumber Daya Manusia .................................................................................. 10
v
4. Kegiatan 4 ................................................................................................... 75
5. Kegiatan 5 ................................................................................................... 89
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 110
B. Rekomendasi ................................................................................................... 112
C. Rencana Aksi Nilai – Nilai Dasar Aktualisasi ................................................ 113
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 31. Kuesioner Evaluasi………………………………………………………… 105
Gambar 32. Screenshoot percakapan penyebaran google form…………… ……………106
Gambar 33. Analisa hasil kuesioner evaluasi…………………………………………….107
Gambar 34. Laporan evaluasi………………… ……………………………………….. 108
ix
BAB I
PENDAHULUAN
3
1) Selaras, artinya: dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbanganhubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama
manusia.
2) Akal budi luhur, artinya: keluhuran jatidiri seseorang
merupakanpengejawantahan perikemanusiaannya.
3) Teladan-keteladanan, artinya: dapat dijadikan anutan / sebagai
teladan / contoholeh lingkungannya.
4) Rela melayani, artinya: memberikan pelayanan yang lebih dari
yang diharapkanmasyarakat.
5) Inovatif, artinya: selalu melakukan pembaharuan yang bersifat
positif ke arahkemajuan individu dan kelompok.
6) Yakin dan Percaya Diri, artinya: dalam menjalankan tugas
selalu didasari ataskeyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa
yang dilaksanakan membawakemajuan dan manfaat baik ke intern
maupun ke ekstern.
7) Ahli Profesional, artinya: mempunyai kompetensi, komitmen dan
prestasi padapekerjaannya.
C. STRUKTUR ORGANISASI
5
Kepala Sub Bag Umum dan RT : Sri Wandansari Agustini, SKM
Pengembangan
Teknologi Informasi
Kepala Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan : Haryanto, SKM, M.Kes
Ruang Cendana berada di area gedung lama RSUD Sleman. Ruangan terdiri
dari Ruang Nurse Station, Ruang Perawatan Untuk Pasien, Ruang persiapan
obat, Ruang pemakaian APD, Ruang lepas APD dan Ruang alkes yang berada
di dalam bangsal, ruang alat di luar bangsal yang terdiri dari tempat: tempat
tiang infus; kursi roda; linen bersih; non-infeksius; Gudang; ruang ganti
petugas; ruang pantry; KM petugas; dan mushola.Kegiatan yang ada di Ruang
7
Cendana adalah memberikan layanan perawatan kepada pasien dan pendidikan
kesehatan kepada pasien covid-19.
3. Bidan
Menurut Permenpan RB No 1 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan,
tugas dan fungsi bidan adalah:
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sleman yang berlokasi di jalur strategis jalan raya Yogyakarta-Magelang atau
jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Berikut letak RSUD Sleman
dilihat dari Google Maps.
11
KEPANGK L L L L L
ATAN
Golongan I 8 2,14 8 2,14 8 2,14 8 2,14 2 0,53
Golongan II 174 46,5 164 43,8 152 40,6 147 39,3 146 39,0
2 5 4 0 4
Golongan III 167 44,6 179 47,8 187 50,0 204 54,5 216 57,7
5 6 0 5 5
Golongan IV 25 6,68 22 5,88 25 6,68 23 6,15 21 5,61
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian.
12
erajat 75 5 13 93 4
4 D3/Sederaj 181 48,3 177 47,4 185 49,7 187 48,9 187 48,57
at 96 5 31 53 1
5 S1/D4 42 11,2 55 14,7 49 13,1 56 14,6 56 14,54
3 5 72 6 5
6 S2/dr.Spes 30 8,02 25 6,70 28 7,52 30 7,85 31 8,051
ialis 14 2 69 34 9
Jumlah 374 100 373 100 372 100 382 100 385 100
*Sumber: Subbag Kepegawaian
13
4 S1. Dokter 10 2,67 9 2,41 9 2,4 7 1,83 7 1,81
Umum 5 2 8
5 S1. Dokter 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
Gigi 4 9
6 S1. Apoteker 3 0,80 3 0,80 3 0,8 4 1,04 4 1,03
7 9
7 S1. 4 1,07 6 1,61 6 1,3 8 2,09 8 2,07
Keperawatan 6 4 8
8 S1. Kes. 1 0,27 3 0,80 3 0,5 3 0,78 4 1,03
Masy. 5 9
9 S1. Tek. 1 0,27 - - - - 0 0 0 0
Lingkungn
10 S1. Ek. 4 1,07 4 1,07 4 0,8 5 1,30 5 1,29
Manajemen 9 9
11 S1. Hukum 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
12 S1. Sosial- 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
Admneg 2
13 S1. Komputer 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
14 S1.Psikologi 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
15 D4. Gizi 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
4 9
16 D4.Teknofsk 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
Nuklir 2
17 D4. Kesh. 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
Lingk. 4 9
18 D4.Keperawa 5 1,34 13 3,49 13 3,2 14 3,14 12 3,11
tan 1 7
19 D4.Anesthesi 1 0,27 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
4 9
14
20 D3. 116 31,0 108 28,9 109 29, 128 32,7 125 32,4
Keperawatan 2 5 7 23 68
21 D3. 22 5,88 25 6,70 25 6,8 26 6,28 24 6,23
Kebidanan 1 3 4
22 D3. Rawat 2 0,53 2 0,54 2 0,5 3 0,78 3 0,77
Gigi 5 9
23 D3. 3 0,80 3 0,80 3 0,8 2 0,52 2 0,51
Fisioterapi 4 9
24 D3. 4 1,07 2 0,54 2 0,5 1 0,26 1 0,26
Radiologi 2
25 D3. Analis 8 2,14 8 2,14 9 2,1 9 2,09 8 2,07
Kes. 7 4 8
26 D3. Farmasi 4 1,07 4 1,07 4 1,0 4 1,04 4 1,03
8 7 9
27 D3. Gizi 6 1,60 8 2,14 8 2,1 2 0,52 2 0,51
7 4 9
28 D3.Tek. Elkt. 3 0,80 3 0,80 3 0,8 3 0,78 3 0,77
Medk 5 9
29 D3. Kesh 4 1,07 4 1,07 4 1,0 4 1,04 4 1,03
Lingk. 8 7 9
30 D3. Rekam 8 2,14 9 2,41 9 2,4 9 2,35 9 2,33
Medis 5 6 8
31 D3. 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
Pendidikan 2
32 D3.Komputer 1 0,27 - - - - 0 0 0 0
33 D1. 4 1,07 3 0,80 3 0,8 0 0 0 0
Kebidanan
34 SPK 23 6,15 22 5,90 20 5,9 22 5,75 22 5,71
9 9 4
35 SPRG 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
36 SMAK 2 0,53 2 0,54 2 0,5 2 0,52 2 0,51
15
4 9
37 SAA/SMF 11 2,94 11 2,95 11 2,9 11 2,88 11 2,85
9 7
38 SPAG 2 0,53 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
39 Pekarya Kesh 4 1,07 4 1,07 4 1,0 4 1,04 4 1,03
8 7 9
40 SMEA 16 4,28 12 3,22 12 3,2 12 3,14 12 3,11
(SMK) 6 1 7
41 STM (SMK) 10 2,67 14 3,75 14 3,8 13 3,40 13 3,37
1 3 7
42 SMA 31 8,29 34 9,12 32 9,2 33 8,63 33 8,57
6 9 1
43 SPG 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
44 KPAA 1 0,27 1 0,27 1 0,2 1 0,26 1 0,26
2
45 SMP 13 3,48 12 3,22 10 2,7 11 2,88 11 2,85
2 7
46 SD 3 0,80 2 0,54 2 0,0 1 0,26 1 0,26
1 2
Jumlah 374 100 373 100 372 10 382 100 385 100
0
*Sumber: Subbag Kepegawaian.
16
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
19
memang tidak selalu menjelaskan, hanya ibu nifas yang ada keluhan saja
yang mendapatkan penjelasan.
b. Seriousness
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan system atau tidak. Seberapa serius isu tersebut
perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah- masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila
dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c. Growth
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
21
Tabel 8. Analisis isu menggunakan metode USG
No. PENILAIAN KRITERIA TOTAL
ISU/PERMASALAHAN U S G
1. Kurangnya pengetahuan 3 4 3 10
dan kesadaran ibu nifas
dalam perawatan luka
perineum (luka jalan lahir)
2. Kurangnya pengetahuan 4 4 3 11
ibu post SC tentang
perawatan post SC
3. Kurangnya pengetahuan 4 5 4 13
ibu tentang pentingnya
prawatan payudara
Keterangan USG
LINGKUNGAN SDM
4. Penetapan Judul
23
2) Memastikan ketersediaan media edukasi berupa video
pembelajaran tentang perawatan payudara kepada bagian Promosi
Kesehatan
3) Mengajukan izin pembuatan video pembelajaran dan izin
peminjaman phantom kepada bagian Promosi Kesehatan
4) Mengumpulkan materi untuk pembuatan video tentang perawatan
payudara dan melaksanakan pembuatan video pembelajaran
tentang perawatan payudara
b. Edukasi melalui penyuluhan kepada ibu menyusui tentang perawatan
payudara di Ruang Pertemuan Bangsal Nusa Indah 2
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut pelaksanaan penyuluhan dan
demonstrasi.
2) Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada ibu menyusui
3) Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) tentang perawatan
payudara
4) Melaksanakan penyuluhan dan demostrasi pada ibu-ibu menyusui
c. Penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran pada
Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) dalam bentuk Grup Whatsapp sebagai
media komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan media edukasi.
2) Mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu post partum di Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman
3) Melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat untuk tentang
rencana penyebarluasan video pembelajaran di grup KIFAS.
4) Menyebarluaskan media edukasi berupa video pembelajaran di grup
KIFAS.
d. Penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran melalui
Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan media edukasi.
2) Mengajukan izin mengenai penyebarluasan media edukasi berupa
24
video kepada bagian promosi Rumah Sakit
3) Menyerahkan file yang akan diupload kepada bagian promosi
Rumah Sakit
e. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan
kuesioner
1) Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor dan
coach terkait rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan
2) Menyusun kuesioener evaluasi
3) Menyebar kuesioner evaluasi kepada ibu nifas
4) Melakukan analisa hasil evaluasi
5) Menyusun laporan evaluasi
B. PROSES AKTUALISASI
Kegiatan 1: Pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran
Kegiatan/ Pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran
Tahapan Output
Kegiatan/ Tersedianya 1 (satu) video pembelajaran tentang perawatan
Output Tahapan payudara pada masa nifas
Kegiatan Tahapan Kegiatan
1.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan
mentor terkait rencana tindak lanjut pembuatan video
Output :
Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor.
1.2 Melakukan koordinasi dan memastikan ketersediaan media
edukasi berupa video pembelajaran tentang perawatan
payudara pada ibu nifas serta mengajukan izin pembuatan
video pembelajaran kepada bagian Promosi Kesehatan
Output :
Terlaksananya koordinasi dengan tim PKRS dan terbitnya
izin pembuatan video pembelajaran tentang perawatan
payudara pada ibu nifas.
1.3 Mengumpulkan materi yang relevan sebagai bahan
25
pembuatan video pembelajaran
Output :
Terkumpulnya materi untuk bahan pembuatan video
pembelajaran.
1.4 Melakukan take video
Output :
Tersedianya 1 (satu) konten video pembelajaran tentang
perawatan payudara
Tingkat Capaian Secara umum, kegiatan ini berjalan baik dengan tingkat
ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator sebagi berikut :
- Terlaksananya konsultasi dengan mentor untuk mendapat
masukkan tentang peminjaman alat peraga
- Terlaksananya koordinasi dengan tim PKRS dan
mendapatkan izin untuk membuat media edukasi tentang
perawatan payudara dalam bentuk video pembelajaran
- Terkumpulnya materi untuk bahan pembuatan video
pembelajaran
- Tersedianya 1 (satu) konten video pembelajaran tentang
perawatan payudara
Deskripsi Proses 1.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
terkait rencana tindak lanjut pembuatan video
pembelajaran
a. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
b. Menemui mentor dan mendiskusikan script video yang
sudah dibuat
c. Mencatat hasil konsultasi mentor
1.2 Melakukan koordinasi dan memastikan ketersediaan
media edukasi berupa video pembelajaran tentang
perawatan payudara serta mengajukan izin pebuatan
26
video pembelajaran kepada bagian Promosi Kesehatan
a. Menghubungi penanggung jawab tim PKRS (Promosi
Kesehatan Rumah Sakit) untuk meminta waktu
konsultasi
b. Menemui tim PKRS lalu menyampaikan maksud, tujuan
c. Menyerahkan script video lalu mendiskusikan script
tersebut. Ada beberapa yang harus ditambahkan dan ada
beberapa yang harus dihilangkan.
d. Mencatat masukan dan saran dari tim PKRS dalam
lembar catatan konsultasi
1.3 Mengumpulkan materi yang relevan untuk bahan
pembuatan video pembelajaran
a. Mencari buku kuliah Kebidanan tentang perawatan masa
nifas
b. Mencari referensi di internet dan menemukan Buku Ajar
Kebidanan Kemenkes tentang perawatan masa nifas
c. Merangkum materi dari buku
d. Membuat daftar materi
e. Mencari referensi video dari Youtube tentang perawatan
payudara pada ibu nifas
f. Memilih 2 (dua) video yang menarik dan mudah
dipahami yang nantinya akan dijadikan referensi dalam
pembuatan video edukasi
1.4 Melakukan take video
a. Melakukan perekaman video tentang penjelasan singkat
tentang perawatan payudara dan langkah-langkah
melakukan perawatan payudara pada ibu nifas
(menyusui)
b. Melakukan proses editing video
c. Menambahkan penjelasan berupa tulisan di dalam video
agar mudah dipahami
Hambatan 1. Perekaman video membutuhkan alat peraga, sedangkan di
rumah sakit tidak tersedia alat peraga yang dibutuhkan.
27
2. Proses edit membutuhkan waktu yang cukup lama karena
editor terkendala dengan komputer yang sering eror.
Solusi 1. Mencari dan membeli sendiri alat peraga serta memodifikasi
alat peraga yang dibeli sehingga dapat digunakan sesuai
dengan tujuannya.
2. Meminjamkan laptop untuk sementara saat komputer
diservis.
Manajemen ASN
28
pemberian edukasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien dan dapat meningkatkan mutu pelayanan publik dalam mewujudkan visi
dan misi rumah sakit.
1.1 Melakukan diskusi, konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait
rencana tindak lanjut pembuatan video pembelajaran
AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan harus bertanggung jawab atas hasil koordinasi dan
menindaklanjutinya secara professional sehingga rencana kegiatan dapat
berjalan dengan lancar.
- Transparan
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mengutarakan ide atau gagasan
dengan sebenar-benarnya dan terbuka tanpa ditutup-tutupi agar rencana
kegiatan dapat teralisasi dengan baik
NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan mentor demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam pembuatan video sehingga nantinya media edukasi
bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Kerjasama
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor selaku atasan di ruangan untuk
mengajukan izin lebih lanjut kepada tim PKRS yang mempunyai wewenang
atas pembuatan media edukasi.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil oprtimal dalam
membahas rencana tindak lanjut sehingga mendapatkan asil yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh mentor agar rencana tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.
29
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan secara
santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis antara atasan
dan bidan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan mentor harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.
- Berani
30
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut pembuatan video dapat optimal.
- Transparan
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mengutarakan ide atau gagasan
dengan sebenar-benarnya dan terbuka tanpa ditutup-tutupi agar rencana
kegiatan dapat teralisasi dengan baik
NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan tim PKRS demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam pembuatan video sehingga nantinya media edukasi
bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Kerjasama
Seorang bidan bekerjasama dan mengajukan izin lebih lanjut kepada tim PKRS
yang mempunyai wewenang atas pembuatan media edukasi agar tidak terjadi
kesalahpahaman dan proses tindak lanjut dapat berjalan lancar.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan tim PKRS dalam membahas rencana tindak
lanjut sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan tim PKRS, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh tim PKRS agar rencana tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.
31
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan tim PKRS dilakukan
secara santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata krama agar tercipta hubungan yang harmonis antara tim
PKRS dan bidan.
- Komunikasi yang baik
Komunikasi yang dilakukan saat koordinasi pembuatan video kepada tim PKRS
dilakukan dengan baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak
bermakna ganda sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati tim PKRS sebagai rekan kerja agar kita dapat
menciptakan hubungan kerja yang baik dan harmonis.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan tim PKRS sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan tim PKRS harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.
- Berani
32
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut pembuatan video dapat optimal.
- Tanggung jawab
Dalam mengumpulkan materi referensi berasal dari sumber yang dapat dipercaya
sehingga hasil dapat dipertanggung jawabkan agar meminimalisir adanya
kekeliruan disertai dengan hasil pelaporan.
- Kejelasan
Seorang bidan mempersiapkan materi media edukasi dengan sumber referensi
yang jelas sehingga materi yang ada dalam media edukasi itu valid. Materi yang
digunakan untuk media edukasi tentang perawatan payudara disusun dan
disampaikan secara jelas dan menarik agar masyarakat yang menonton dapat
mengerti dan memahami video yang disampaikan.
NASIONALISME
- Rela berkorban
Dalam melaksanakan pencarian referensi harus rela mengorbankan waktu dan
tenaga demi menemukan materi yang relevan untuk media edukasi yang berguna
untuk mendukung proses edukasi.
- Ikhlas
Dalam melakukan kegiatan pengumpulan materi referensi dilandasi dengan
keikhlasan tanpa banyak mengeluh agar pekerjaan tidak menjadi beban sehingga
33
rencana kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
- Cermat
Seorang bidan mencari referensi materi dengan cermat dan teliti agar tidak terjadi
kesalahan dalam proses pembuatan media edukasi
KOMITMEN MUTU
- Kualitas
Dalam mengumpulkan materi referensi dari sumber yang dapat dipercaya
sehingga informasi yang diperoleh berkualitas
- Efisien
Mempersiapkan materi harus efisien dengan memanfaatkan sumber daya
seminimal mungkin agar tujuan dapat tercapai
- Jaminan Mutu
Seorang bidan dalam mencari referensi dan merangkum materi harus memiliki
kualitas yang baik agar hasilnya menarik dan bermanfaat bagi masyarakat
ANTI KORUPSI
- Jujur
Seorang bidan harus bersikap jujur ketika ada kutipan, membuat daftar refrensi
dengan baik agar tidak terjadi kekeliriuan saat menampilkan daftar pustaka
- Peduli
Seorang bidan dalam mempersiapkan materi dilakukan atas dasar peduli dengan
permasalahan yang ada sehingga mencari referensi materi dengan baik agar
masalah tersebut dapat teratasi dan tujuan dapat tercapai
- Amanah
Dengan menyelesaikan pencarian referensi dapat menunjukkan bahwa bidan
dapat mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai dengan kemampuan yang
34
dimilikinya
1.4 Melakukan proses perekaman video pembelajaran
AKUNTABILITAS
- Tanggung jawab
Bidan dalam membuat video harus dilakukan dengan sungguh sungguh agar hasil
yang diperoleh maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan
- Kejelasan
Membuat video yang jelas dan menarik serta mudah dipahami isi materi agar
meminimalisir adanya kekeliruan dan tidak terjadi multitafsir
NASIONALISME
- Kerjasama
Bidan dalam membuat konten video senantiasa bekerjasama tolong – menolong
dengan rekan kerja untuk menjalin kebersamaan demi mendukung terlaksananya
rencana kegiatan yang akan dilakukan
- Rela berkorban
Rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan materi dalam tahap pembuatan
pembuatan konten video
ETIKA PUBLIK
- Cermat
Dalam pembuatan desain dan konten video harus teliti agar informasi yang
diberikan akurat
- Ikhlas
Seorang bidan dalam membuat desain dan melakukan perekman video
dilakukan dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh agar pekerjaan tidak menjadi
beban.
KOMITMEN MUTU
35
- Kreatifitas
Membuat judul dengan ukuran huruf yang besar dan tebal di bagian depan agar
mudah diingat orang, memasukan gambar pendukung, dan membuat video
dengan menarik untuk mendukung kegiatan edukasi
- Inovasi
Membuat video tentang perawatan payudara pada ibu nifas menjadi
pembaharuan media edukasi untuk pasien sehingga dapat meningkatkan
pelayanan public kepada pasien, khususnya para ibu yang baru saja melahirkan
ANTI KORUPSI
- Jujur
Isi informasi dari media edukasi tersebut relevan dengan referensi yang telah
dicari sebelumnya dan tidak melakukan plagiatisme
- Kerja keras
Dalam pembuatan desain dan perekaman video bekerja keras dalam proses
pengerjannya dengan sebaik-baiknya sehingga pesan dari edukasi tersebut
tersampaikan dengan baik kepada pasien
Melakukan pembuatan media edukasi adalah implementasi bidan dari upaya untuk
meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi payudara bengkak yaitu dengan
melakukan perawatan paudara selama menyusui Meningkatkan pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua
lapisan masyarakat dengan cara ikut serta dan berkontribusi dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan melalui pembuatan media edukasi sehingga kualitas pelayanan
dapat meningkat.
Dalam membuat media edukasi menggunakan akal budi yang luhur dengan
penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta berperilaku sopan santun dan saling
menghargai ketika berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak lain. Dengan
dibuatnya media edukasi ini diharapkan dapat menjadi teladan untuk teman sejawat
yang lain sehingga bidan juga yakin dan percaya diri pasien akan lebih mudah
36
memahami isi dari materi edukasi dan dapat mempraktekan perawatan payudara pada
ibu nifas secara mandiri.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi dengan nilai dasar:
Setelah melakukan kegiatan ini bidan menjadi petugas yang lebih cermat dan
inovatif dimana bidan mengumpulkan materi secara lengkap, jelas dan mudah
dipahami yang diwujudkan dalam bentuk video yang menarik. Saat melakukan
diskusi dan koordinasi dengan mentor maupun tim PKRS selalu bersikap sopan dan
menghargai masukan dan saran agar mendapat arahan demi lebih baiknya media
edukasi yang dibuat. Dengan membuat video perawatan payudara pada ibi nfas,
bidan dapat menuangkan kreatifitas yang dimiliki untuk mengajarkan pasien dan
keluarga dalam cara melakukan perawatan payudara selalu semangat dan
bersungguh-sungguh dalam proses pembuatan video agar media edukasi ini dapat
memberikan manfaat kepada pasien. Pembuatan media yang dilakukan bidan juga
merupakan perwujudan sikap tanggung jawab dan tanggap dalam meningkatkan
pengetahuan pasien.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi dengan nilai wawasan kebangsaan dan bela negara:
37
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Pembuatan Media Edukasi berupa Video Pembelajaran
tentang Perawatan Payudara
38
3. Mengumpulkan materi yang relevan untuk bahan pembuatan video pembelajaran
39
Kegiatan 2: Penyuluhan dan demonstrasi pada ibu menyusui tentang perawatan
payudara
Output:
Output:
Terlaksananya sebuah kegiatan penyuluhan dan demonstrasi
pada ibu nifas di Bangsal Nusa Indah II dan Nusa Indah III.
Kegiatan berlangsung 2 kali, dengan kegiatan 1 dihadiri oleh 7
(tujuh ) peserta dan kegiatan 2 dihadiri oleh 7 (tujuh) peserta
juga.
40
Tanggal 14 – 22 November 2021
Tingkat Secara umum, kegiatan ini berjalan baik dengan tingkat ketercapaian
Capaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator sebagi
berikut :
- Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor
untuk mendapatkan masukan mengenai SAP dan teknis
kegiatan penyuluhan
- Terkumpulnya data pasien ibu nifas/menyusui yang akan
menjadi peserta penyuluhan dan demonstrasi
- Tersusunnya 1 (satu) buah SAP
- Terlaksananya kegiatan penyuluhan dan demonstrasi 1 dan
kegiatan penyuluhan 2 yang masing-masing dihadiri oleh 7
(tujuh) pasien ibu nifas/menyusui
Deskripsi 2.1 Melakukan diskusi, konsultasi, dan koordinasi dengan mentor
Proses terkait rencana tindak lanjut kegiatan penyuluhan dan demonstrasi.
a. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
b. Menemui mentor dan mendiskusikan mengenai rencana
kegiatan penyuluhan dan demonstrasi
c. Mencatat hasil konsultasi mentor
2.2 Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada menyusui
a. Menghubungi Kepala Ruang Bangsal Nusa Indah II untuk
meminta izin akan mengumpulkan data dan pengkajian
kepada pasien guna untuk kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi
b. Melihat dan mencermati rekam medis pasien sebagai data
penunjang
c. Menemui pasien di bangsal Nusa Indah II dan Ibu penunggu
bayi di bangsal Nusa Indah III
d. Memberikan salam kepada pasien
e. Melakukan pengkajian kepada pasien
f. Menjelaskan tujuan dan prosedur kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi
41
g. Menanyakan persetujuan mengikuti kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi
2.3 Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) tentang perawatan
payudara
a. Mencari referensi contoh pembuatan SAP
b. Mengumpulkan dan merangkum materi tentang perawatan
payudara
c. Menyusun SAP
d. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai SAP yang
telah dibuat
2.4 Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi tentang
perawatan payudara pada ibu nifas
Tahapan Kegiatan Penyuluhan 1:
a. Menghubungi Kepala Ruang Bangsal Nusa Indah II terkait
peminjaman tempat untuk kegiatan penyuluhan
b. Mempersiapkan tempat pelaksanaan penyuluhan
c. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
kegiatan penyuluhan
d. Meminta ibu-ibu nifas untuk berkumpul di ruangan
e. Memulai kegiatan penyuluhan
f. Memberikan salam dan perkenalan
g. Menyampaikan materi tentang perawatan payudara
h. Melakukan demonstrasi mengenai langkah-langkah
perawatan payudara
i. Melakukan evaluasi dengan cara memberikan pertanyaan
kepada peserta penyuluhan
j. Melakukan praktik bersama langkah-langkah perawatan
payudara
k. Melakukan kegiatan dokumentasi
l. Mengucapkan terimakasih dan menutup kegiatan penyuluhan
Tahapan Kegiatan Penyuluhan 2:
a. Menghubungi Kepala Ruang Bangsal Nusa Indah II terkait
izin pelaksanaan penyuluhan kepada pasien
42
b. Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat di Bangsal Nusa
Indah II
c. Mencari data pasien
d. Menemui pasien di kamarnya
e. Memberikan salam dan perkenalan serta menyampaikan
maksud dan tujuan
f. Melakukan pengkajian
g. Memutarkan video pembelajaran tentang perawatan payudara
h. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
apabila ada pertanyaan
i. Mengevaluasi dengan cara meminta pasien untuk
memeragakan langkah-langkah perawatan payudara
j. Melakukan dokumentasi
k. Mengucapkan terimakasih dan mengakhiri kegiatan
penyuluhan
Hambatan 1. Kendala yang dihadapi adalah jumlah ibu nifas yang sedang
dirawat dan menunggu bayi tidak banyak, sehingga kegiatan
penyuluhan dan demonstrasi tidak dapat dilaksanakan dalam
satu waktu.
2. Pada saat jadwal penyuluhan yang pertama, video belum
selesai diedit sehingga belum dapat ditampilkan. Namun saat
penyuluhan yang kedua sudah menampilkan video yang
dibuat.
Solusi 1. Melaksanakan 2 (dua) kali kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi sehingga cakupan target akan lebih banyak
2. Menggunakan alat peraga dan mempraktikkan secara
langsung
3. Menggunakan tablet dan menemui pasien satu per satu
Sub kegiatan :
44
AKUNTABILITAS
- Transparansi
Dalam melakukan koordinasi ataupun konsultasi dengan petugas
kesehatan lain, seorang bidan memaparkan rancangan aktualisasi
dengan transparan dan terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana
- Tanggung Jawab
Seorang CPNS bidan bertanggung jawab terhadap terlaksananya
koordinasi yang baik dengan mentor dan menindaklanjuti hasil
konsultasi dengan profesional agar kegiatan dapat berjalan optimal
NASIONALISME
- Musyawarah mufakat
Seorang bidan melaksanakan koordinasi sehingga terbentuk
kesepakatan bersama dalam melaksanakan penyuluhan dan demonstrasi
- Gotong royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil
oprtimal dalam membahas rancangan kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan selalu
bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh mentor supaya pelayanan tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Menjalin komunikasi yang baik
Komunikasi pada saat melakukan koordinasi dengan mentor harus
dilakukan dengan baik dan penggunaan kata yang sopan, tepat serta
mudah dimengerti.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi kepada mentor harus
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar tetap
tercipta hubungan kerja yang baik dan harmonis.
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan
45
secara santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus
dan memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis
antara atasan dan bidan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan konsultasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin
didiskusikan, tidak berbelit-belit agar kegiatan menjadi efektif
- Inovasi
Seorang bidan menyampaikan rancangan aktualisasi yg berisi
beberapa pembaharuan kepada mentor.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan mentor terkait
rencana tindak lanjut rancangan aktualisasi agar tugas tersebut dapat
terlaksana dengan baik
- Jujur
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan mentor terkait
rencana tindak lanjut penyuluhan dan demonstrasi dengan jujur dan
tidak ada yang ditutup-tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang
menghambat kegiatan aktualisasi serta memubuat suasana kerja
menjadi kurang harmonis
- Disiplin
Seorang bidan tertib dalam melaksanakan koordinasi dengan atasan
sesuai dengan jadwal kegiatan
2.2 Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) tentang perawatan
payudara
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Materi yang digunakan untuk melakukan edukasi disusun secara jelas
meliputi topik, tujuan, tempat, waktu, materi, sasaran, pemateri, dan
konsep acara agar tidak terjadi kebingungan pada saat acara
46
berlangsung.
- Tanggung Jawab
Seorang bidan dengan penuh tanggung jawab membuat SAP (Satuan
Acara Penyuluhan) sebelum melakukan edukasi kepada pasien agar
pada saat pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik.
NASIONALISME
- Patriotisme
Seorang bidan dengan bersemangat pantang menyerah untuk
menyelesaikan pembuatan SAP agar kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi dapat berlangsung optimal.
- Rela berkorban
Seorang bidan rela memanfaatkan waktu, tenaga, pikiran yang
dimilikinya demi menyelesaikan SAP sehingga acara penyuluhan dan
demonstrasi berjalan sesuai rencana.
- Cinta tanah air
Materi SAP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai PUEBI sehingga memudahkan orang lain untuk memahaminya
dan menumbuhkan kecintaan terhadap Negara Indonesia
ETIKA PUBLIK
- Cermat
Dalam pembuatan SAP harus teliti dan materi yang dijelaskan dalam
SAP harus dibuat sesuai dengan teori dan disesuaikan dengan
kebutuhan ibu nifas agar tidak terjadi kesalahan informasi yang akan
merugikan pasien.
- Rapi
Dalam penyusunan SAP, bidan harus menyusun dengan teliti poin-
poin dalam SAP yang akan disampaikan karena poin-poin tersebut
merupakan alur dari kegiatan edukasi yang akan dilaksanakan agar
memudahkan dalam proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan
demonstrasi.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
47
Pembuatan SAP bertujuan untuk mempermudah perencanaan kegiatan
yang akan dilakukan sehingga proses penyuluhan dapat berjalan
dengan lancar.
- Jaminan Mutu
Pembuatan SAP dilakukan dengan teliti dan sesuai teori agar
meningkatkan mutu pelayanan publik karena akan menjadi acuan
bidan dalam menyelenggarakan penyuluhan.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Dengan menyelesaikan pembuatan SAP, seorang bidan dapat
mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya agar dapat memberikan penyuluhan yang sesuai
tujuan.
- Jujur
Bidan mengumpulkan materi untuk pembuatan SAP sesuai dengan teori
yang benar tidak dibuat-buat agar pasien tidak mendapatkan informasi
yang salah dan menimbulkan kebingungan.
- Kerja Keras
Seorang bidan membuat SAP dengan semangat dan sungguh-sungguh
sehingga hasil yang diperoleh akan maksimal.
2.4 Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada ibu menyusui
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Data pasien harus dikaji secara lengkap dan jelas melalui wawancara
dengan ibu nifas, pemeriksaan fisik, dan tingkat pengetahuan pasien
tetang perawatan payudara agar hasil dapat akurat dan terpercaya.
- Tanggung Jawab
Pengkajian dilakukan secara menyeluruh supaya bidan mendapatkan
informasi tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan
payudara sebagai bentuk tanggung jawab pada rencana tindakan yang
akan dilakukan.
NASIONALISME
48
- Patriotisme
Pada saat seorang bidan melaksanakan pengumpulan data dan
melakukan pengkajian harus semangat pantang menyerah agar hasil
yang diperoleh dapat maksimal
- Rela berkorban
Dalam mengumpulkan data bidan rela meluangkan waktu, tenaga,
pikiran secara khusus agar dapat fokus dalam menyelesaikan tugas.
- Tidak Diskriminatif
Seorang Bidan dalam melakukan pengkajian dengan tidak membeda-
bedakan pasien
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan tetap harus menunjukkan sikap sopan, santun, dan ramah
dalam bertutur kata ataupun bertingkah laku saat mengumpulkan data
dan melakukan pengkajian pada ibu nifas agar tercipta hubungan yang
baik antara petugas kesehatan dengan pasien.
- Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan ibu nifas agar proses
pengkajian dapat berjalan lancardan ibu nifas dapat memberikan
informasi yang sebenar-benarnya.
- Cermat
Seorang bidan melakukan pengkajian dengan cermat sehingga
kebutuhan pasien dapat terkaji dengan baik.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Dalam melakukan pengkajian, seorang bidan mengkaji berbagai
pemenuhan kebutuhan pasien secara lengkap dari aspek kognitif,
psikologis, maupun dukungan lingkungan sehingga mendapatkan
informasi yang menyeluruh dan tidak berulang kali bertanya kepada
pasien.
- Efisien
Seorang bidan melakukan pengkajian dalam suatu waktu sehingga
efisien dalam hal waktu dan tenaga agar cepat menyelesaikan rencana
49
kegiatan selanjutnya.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Mengumpulkan data dan melakukan pengkajian pada ibu nifas sesuai
dengan tugas yang telah dipercayakan kepada bidan agar tidak terdapat
penyimpangan dengan kewajibannya
- Jujur
Seorang bidan mendokumentasi hasil pengumpulan dan pengkajian
pada ibu nifas sesuai dengan fakta yang ada di lapangan agar hasil
akurat dan dapat dipercaya.
- Mandiri
Pengumpulan data dan pengkajian pada ibu nifas dilakukan sendiri agar
mandiri dan tidak merepotkan teman yang lain.
2.4 Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi tentang
perawatan payudara
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Seorang bidan dalam memberikan penyuluhan harus secara jelas
mencakup tujuan dan dampak apabila tidak melakukan perawatan
payudara dengan baik dan benar.
- Tanggung Jawab
Seorang bidan memberikan edukasi pada pasien tentang perawatan
payudara dan tanda bahaya nifas sebagai bukti tanggung jawab pada
pasien.
NASIONALISME
- Patriotisme
Seorang bidan melaksanakan penyuluhan dengan semangat pantang
menyerah untuk memberikan informasi kepada ibu-ibu nifas sehingga
dapat menambah pengetahuan dan membantu mengatasi masalah
tentang payudara atau ASI.
- Toleransi
Seorang bidan memberikan penyuluhan dengan tidak membeda-
50
bedakan pasien satu sama lain agar tidak terjadi suasana yang kurang
nyaman dan memberikan kesan negatif serta tidak mewujudkan rasa
persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
- Kemanusiaan
Seorang bidan memahami kondisi pasien yang diedukasi yang belum
pulih sepenuhnya dengan penuh pengertian agar tetap dapat menerima
informasi dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan harus bersikap sopan kepada pasien saat memberikan
pepenyuluhan dan demonstrasi sehingga terjalin hubungan yang baik
dan pasien tidak merasa kurang nyaman.
- Memberikan informasi yang benar
Seorang bidan memberikan penjelasan kepada peserta penyuluhan dan
demonstrasi sesuai dengan teori dan praktik kebidanan agar tidak
menimbulkan kebingungan dan penerimaan informasi yang salah.
KOMITMEN MUTU
- Kualitas
Seorang bidan memberikan edukasi tentang perawatan payiudara
kepada pasien sesuai dengan SAP yang telah dibuat agar proses
penyuluhan bejalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang
diharapkan.
- Kreatifitas
Seorang bidan memberikan penyuluhan dan demonstrasi kepada
pasien semenarik mungkin agar pasien yang diedukasi tidak merasa
bosan dan dapat memahami materi yang disampaikan.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Dengan melakukan edukasi, seorang bidan dapat mengemban tugas
yang sudah dilimpahkan sesuai dengan tupoksi yang dimilikinya
sehinga harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
- Jujur
Seorang bidan memberikan penyuluhan dan demonstrasi kepada pasien
51
sesuai dengan teori yang berlaku dan tidak mengada-ada agar tidak ada
terjadi kesalahpahaman yang merugikan masyarakat luas.
Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi :
Selaras:
Rela melayani :
Seorang bidan menunjukkan sikap rela melayani ibu nifas dengan memberikan
edukasi tentang perawatan payudara dengan tujuan agar pasien paham mengenai
cara perawatan payudara sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
Ahli-profesional:
Seorang bidan memberikan edukasi tentang perawatan payudara dengan
profesional, sesuai dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki agar pasien paham
pada perawatan payudara di rumah dan mengetahui langkah-langkah perawatan
payudara seusai menjalani rawat inap di RSUD Sleman.
52
Seorang bidan dalam memberikan edukasi melalui penyuluhan harus menunjukkan
sikap yakin dan percaya diri sehingga penyuluhan berlangsung menarik dan pasien
memahami apa saja yang disampaikan pada kegiatan penyuluhan.
53
LAMPIRAN BUKTI FISIK KEGIATAN 2
54
2. Menyusun SAP
55
4. Melakukan penyuluhan dan demonstrasi kepada ibu nifas di bangsal Nusa Indah II
dan ibu penunggu bayi di Nusa Indah III
a. Penyuluhan 1
b. Penyuluhan 2
56
Kegiatan 3. Penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran pada
Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) dalam bentuk Grup Whatsapp
sebagai media komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan
Kegiatan/ Kegiatan : Penyebarluasan media edukasi berupa video
Tahapan pembelajaran pada Komunitas Ibu Nifas
Kegiatan/ (KIFAS) dalam bentuk Grup Whatsapp
Output Tahapan sebagai media komunikasi antara ibu dan
Kegiatan tenaga kesehatan
Output:
Terlaksananya penyebarluasan media edukasi video
pembelajaran pada Komunitas Ibu Nifas (KIFAS) melalui Grup
WhatsApp
Tahapan Kegiatan
57
pembelajaran perawatan payudara melalui grup KIFAS
Output :
Terpublikasinya sebuah video pembelajaran tentang
perawatan payudara di grup KIFAS
Tingkat Capaian Secara umum, kegiatan ini berjalan baik dengan tingkat
ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator sebagi berikut :
- Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor
untuk mendapatkan masukan mengenai alur dalam proses
penyebarluasan video pembelajaran.
- Terkumpulnya kontak whatsApp ibu nifas/menyusui
sebanyak 10 kontak pasien
- Terlaksananya koordinasi dengan rekan bidan/perawat
terkait tindak lanjut penyebarluasan video pembelajaran di
grup KIFAS
- Tersebarnya video pembelajaran di Grup KIFAS yang dapat
diakses kapan saja dan dimana saja, dan mendapat respon
yang positif dari pasien.
Deskripsi Proses 3.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan video
pembelajaran di Grup KIFAS
d. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
e. Menemui mentor dan mendiskusikan rencana dan alur
penyebarluasan video pembelajaran di grup KIFAS.
f. Mencatat hasil konsultasi mentor
3.2 Mengumpulkan data kontak whatsApp ibu nifas di
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
58
e. Meminta izin kepada kepala ruang Nusa Indah II untuk
mengumpulkan data pasien
f. Melakukan pengumpulan data pasien
g. Mendatangi pasien satu per satu ke kamarnya
h. Memberikan salam serta menjelaskan maksud dan
tujuan
i. Melakukan pengkajian kepada pasien
j. Meminta izin untuk memasukkan kontak whatsApp ke
dalam grup KIFAS
k. Mengucapkan terimakasih kepada pasien
3.3 Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat
bidan/perawat tentang rencana penyebarluasan video
pembelajaran melalui grup KIFAS
g. Menghubungi admin grup untuk meminta izin
penyebarluasan video pembelajaran serta memasukkan
kontak pasien baru ke dalam grup
h. Menghubungi rekan sejawat bidan/perawat yang terdapat
dalam grup bahwa penulis akan mempublikasikan video
pembelajaran tentang perawatan payudara
i. Memohon kerjasama kepada rekan sejawat dalam
merespon tanggapan pasien di grup.
3.4 Menyebarluaskan media edukasi berupa video
pembelajaran di grup KIFAS
a. Memberikan salam serta menjelaskan maksud dan tujuan
b. Menyebarluaskan link video ke dalam grup whatsApp
c. Meminta pasien untuk membuka link tersebut
d. Menanggapi respon pasien setelah menonton video
pembelajaran tentang perawatan payudara
Hambatan Tidak semua pasien ibu menyusui di RSUD Sleman
memiliki handphone, sehingga hanya beberapa pasien saja
yang dapat bergabung ke dalam grup KIFAS
Solusi Memberikan edukasi secara langsung menggunakan tablet,
sehingga pasien dapat menonton langsung serta bertanya
59
langsung jika ada yang perlu ditanyakan.
Daftar Lampiran Tahapan 3.1
- Catatan/Notulen hasil konsultasi dengan mentor
- Foto kegiatan
Tahapan 3.2
- Data kontak whatsApp pasien
Tahapan 3.3
- Foto Kegiatan
- Catatan/Notulen hasil koordinasi
Tahapan 3.4
- Screenshoot bukti upload link ke grup KIFAS
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai – Nilai Mata
Pelatihan :
Manajemen ASN
Pelayanan Publik
Memberikan edukasi kepada pasien/publik merupakan tugas pokok dan fungsi
bidan yang harus dilaksanakan sebagai pelayan masyarakat. Implementasi
pelayanan publik dalam pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran
tentang perawatan payudara dimaksudkan agar dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang perawatan payudara.
Whole Of Government
Implementasi whole of government adalah dalam penyebarluasan video
pembelajaran melalui grup KIFAS adalah dengan melakukan koordinasi dengan
teman sejawat untuk melakukan penyebarluasan di grup KIFAS.
60
1.1 Melakukan diskusi, konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait
rencana tindak lanjut penyebarluasan video pembelajaran di grup KIFAS
AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan bertanggung jawab terhadap terlaksananya hasil koordinasi yang
baik dan menindaklanjutinya dengan profesional agar proses penyebarluasan
video pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan yang diahrapakan dan mendapat
respon yang baik dari pasien.
- Transparan
Dalam melakukan koordinasi ataupun konsultasi dengan mentor, seorang bidan
memaparkan rencana penyebarluasan video pembelajaran dengan transparan
dan terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman
NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan mentor demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam pembuatan video sehingga nantinya media edukasi
bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil oprtimal dalam
membahas rencana tindak lanjut sehingga mendapatkan asil yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh mentor agar rencana tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan secara
santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis antara atasan
dan bidan.
61
- Komunikasi yang baik
Komunikasi saat melaksanakan koordinasi kepada mentor dilakukan dengan
baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak bermakna ganda
sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar kita dapat
menjalin hubungan yang baik dengan atasan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan mentor harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.
- Berani
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut penyebarluasan video dapat optimal.
1.2 Mengumpulkan data kontak WhatsApp ibu nifas di Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Informasi data kontak Whatsapp pasien harus ditulis secara lengkap dan jelas
agar tidak terjadi kesalahan penulisan.
- Tanggung Jawab
62
Pendataan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan menjaga kerahasiaan
kontak agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien.
NASIONALISME
- Rela Berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu dan tenaga secara khusus untuk dapat
fokus dalam menyelesaikan tugas agar segera dapat menyelesaikan rencana
kegiatan selanjutnya.
- Toleransi
Seorang bidan dalam mengumpulkan data kontak whatsApp tidak membeda-
bedakan pasien satu sama lain agar informasi dapat menyeluruh dan
memberikan kesan negatif serta tidak mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan
sebagai bangsa Indonesia.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan tetap harus menunjukkan sikap santun dan ramah dalam bertutur
kata ataupun bertingkah laku saat mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu
nifas agar pasien tidak sungkan saat memberikan kontaknya.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Dalam mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu dengan persalinan
pervaginam, seorang bidan mencatat dengan teliti agar mendapatkan informasi
yang akurat.
- Efisien
Seorang Bidan melakukan pengkajian dalam suatu waktu sehingga efisien
dalam hal waktu dan tenaga.
ANTI KORUPSI
- Amanah
63
Seorang bidan mengumpulkan data kontak Whatsapp ibu nifas dengan sungguh-
sungguh agar tugas yang telah dipercayakan untuk membentuk Komunitas Ibu
Nifas dapat berjalan lancar.
- Jujur
Bidan mendokumentasi hasil pengumpulan data kontak Whatsapp pada ibu
nifas sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
1.3 Melaksanalan koordinasi dengan rekan sejawat bidan/perawat tentang
rencana penyebarluasan video pembelajaran di Grup KIFAS
AKUNTABILITAS
- Transparansi
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat, seorang bidan
memaparkan rencana mengenai penyebarluasan video pembelajaran melalui grup
KIFAS dengan transparan dan terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana agar
dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
- Kejelasan
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat, seorang bidan
harus memaparkan rencana mengenai penyebarluasan video pembelajaran melalui
grup KIFAS secara detail agar tidak terjadi kesalahpahaman.
NASIONALISME
- Musyawarah Mufakat
Seorang bidan dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat
harus mencapai kesepakatan agar dapat mencapai hasil yang diinginkan yaitu
penyebarluasan video pembelajaran di grup KIFAS.
- Cinta Tanah Air
- Sopan
Bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
64
koordinasi dan proses penyebarluasan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
dengan lancar.
- Menjalin Komunikasi yang Baik
Bidan menjalin hubungan baik dengan dengan rekan bidan/perawat agar proses
penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS dapat berjalan lancar.
KOMITMEN MUTU
- Efisien
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat
seruangan dengan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin
sehingga proses penyebarluasan video pembelajaran dapat lancar dan segera
diakses oleh pasien.
- Kreatif dan Inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan/perawat terkait
penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS dengan
menyampaikan gagasan sesuai dengan rencana tidak ada yang ditutup-tutupi
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Hemat
Pemberian informasi melalui video pembelajaran akan lebih efisien karena tidak
memerlukan bahan habis pakai sehingga dapat menimbulkan pemborosan
- Amanah
Dengan menyelesaikan koordinasi dengan rekan sejawat dapat menunjukkan
bahwa bidan dapat mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai dengan
tanggung jawabnya
1.4 Menyebarluaskan media edukasi berupa video pembelajaran di grup KIFAS
65
AKUNTABILITAS
- Tanggung jawab
Seorang bidan harus melaksanakan penyebarluasan video pembelajaran dengan
penuh tanggung jawab sehingga video pembelajaran dapat benar-benar
tersampaikan ke pasien dan bermanfaat mengatasi permasalahan yang terjadi.
- Kejelasan
Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran, seorang bidan harus
menyampaikan maksud dan tujuan dengan jelas agar video dapat mudah
dipahami oleh pasien.
NASIONALISME
- Toleransi
Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran, seorang bidan harus bersikap
adil, tidak boleh memilih-milih mana pasien yang akan diberikan informasi dan
mana yang tidak. Memperlakukan semua pasien dengan sama atau adil tanpa
membeda-bedakan agar dapat terjalin hubungan yang baik antara petugas
kesehatan dengan pasien.
- Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
menyebarluaskan video pembelajaran ke dalam grup KIFAS dan juga
menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari pasien setelah menonton video tersebut
agar pasien dapat paham dan madiri dalam melakukan perawatan payudara.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan harus bertutur kata yang baik dan menggunakan bahasa yang
sopan dalam melakukan penyebarluasan video pembelajaran agar pasien dapat
menghargai kita dan informasi yang akan diberikan dapat tersampaikan dengan
maksimal.
KOMITMEN MUTU
- Jaminan Mutu
Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran seorang bidan harus benar-
benar memberikan video yang berkualitas dan informasi yang akurat sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menimbulkan salah persepsi.
- Inovasi
Seorang bidan menyebarluaskan sebuah pembaharuan tentang cara edukasi yaitu
melalui video pembelajaran ke dalam grup KIFAS agar pasien lebih paham dan
lebih mudah dalam mengakses media edukasi khusunya tentang perawatan
payudara.
ANTI KORUPSI
- Hemat
Dalam proses penyebarluasan video pembelajaran melalui grup KIFAS, dapat
menghemat waktu, kertas dan tenaga karena dapat dilakukan dalam satu waktu
yang bersamaan kepada seluruh pasien.
- Jujur
Seorang bidan harus memberikan informasi yang benar tanpa ditutp-tutupi dalam
proses penyebarluasan video pembelajaran agar tidak terjadi pemahaman yang
salah oleh pasien.
67
Selaras:
Rela melayani :
Inovatif :
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi nilai dasar:
Kegiatan edukasi ini merupakan salah satu cara bentuk rasa peduli bidan terhadap
pasien khususnya ibu nifas untuk mengajarkan cara perawatan payudara. Dalam
memberikan edukasi tetap menjunjung profesionalitas dengan menghormati dan
sopan kepada publik agar tujuan dapat tercapai dengan dibuktikan dengan respon
68
masyarakat melalui video pembelajaran tersebut.
Kegiatan edukasi ini telah menunjukkan nilai rela berkorban yang ditunjukkan
dengan sebagai seorang bidan harus meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan suatu informasi yang berguna bagi masyarakat. Melalui media edukasi
tersebut pula pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya
perawatan payudara akan meningkat sehingga dapat mencapai masyarakat yang
sejahtera.
69
LAMPIRAN BUKTI FISIK KEGIATAN 3
1. Kegiatan koordinasi dan konsultasi dengan mentor mengenai rencana tindak lanjut
kegiatan penyebarluasan video pembelajaran ke dalam grup KIFAS
70
2. Mengumpulkan data kontak whatsApp ibu nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
71
Gambar 19. Catatan/Hasil Konsultasi dengan teman sejawat
72
Gambar 20. Screenshoot bukti upload ke grup KIFAS
73
Gambar 20. Pemberian informasi secara langsung kepada pasien yg tidak memiliki
kontak whatsApp
74
Kegiatan 4. Penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran melalui
Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman
Kegiatan/ Kegiatan : Penyebarluasan media edukasi berupa video
Tahapan pembelajaran melalui Instagram, Facebook
Kegiatan/ dan YouTube RSUD Sleman
Output Tahapan Output:
Kegiatan
Tersebarluasnya media edukasi pembelajaran melalui
Instagram, Facebook dan Youtube RSUD Sleman
Tahapan Kegiatan
Tingkat Capaian Walaupun tidak sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah
dibuat, namun secara umum kegiatan ini berjalan baik dengan
tingkat ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari
75
beberapa indikator sebagi berikut :
- Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor
untuk mendapatkan masukan dan arahan terkait proses
publikasi
- Terbitnya sebuah izin penyebarluasan media edukasi oleh
Direktur melalui Tim PKRS
- Tersebarnya sebuah video pembelajaran tentang Perawatan
Payudara di Instagram, Facebook dan YouTube RSUD
Sleman
Deskripsi Proses 4.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
terkait rencana tindak lanjut penyebarluasan video
pembelajaran di Instagram, Facebook dan YouTube
RSUD Sleman
a. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
b. Menemui mentor dan mendiskusikan rencana dan alur
penyebarluasan video pembelajaran.
c. Mencatat hasil konsultasi dengan mentor
4.2 Mengajukan izin mengenai penyebarluasan media
edukasi berupa video pembelajaran kepada Tim PKRS
a. Menghubungi penanggung jawab PKRS untuk meminta
waktu kegiatan konsultasi dan koordinasi
b. Menemui Tim PKRS sesuai waktu yang telah dijanjikan
serta menyampaikan maksud dan tujuan
c. Menyerahkan Surat Permohonan penyebarluasan media
edukasi kepada penanggung jawab PKRS yang
ditujukan kepada Direktur RSUD Sleman
d. Menyampaikan terimakasih dan menunggu proses
permohonan
Manajemen ASN
77
Implementasi manajemen ASN dalam penyebarluasan video pembelajaran pada ibu
nifas tentang perawatan payudara yaitu dengan mempermudah akses video melalui
penyebarluasan di Instagram dan YouTube RSUD Sleman. Seorang bidan harus
bertanggung jawab, cermat dan komitmen dalam proses publikasi.
Pelayanan Publik
Memberikan edukasi kepada pasien/publik merupakan tugas pokok dan fungsi
bidan yang harus dilaksanakan sebagai pelayan masyarakat. Implementasi
pelayanan publik dalam pembuatan media edukasi berupa video pembelajaran
tentang perawatan payudara dimaksudkan agar dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang perawatan payudara.
Whole Of Government
Implementasi whole of government adalah dalam penyebarluasan video
pembelajaran melalui Instagram dan YouTube adalah dengan melakukan
koordinasi dengan Tim PKRS dalam mempublikasikan video pembelajaran.
AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan bertanggung jawab terhadap terlaksananya hasil koordinasi yang
baik dan menindaklanjutinya dengan profesional agar proses penyebarluasan
video pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan yang diahrapakan dan mendapat
respon yang baik dari pasien.
- Transparan
Dalam melakukan koordinasi ataupun konsultasi dengan mentor, seorang bidan
memaparkan rencana penyebarluasan video pembelajaran dengan transparan
dan terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana agar tidak menimbulkan
78
kesalahpahaman
NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan mentor demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam penyebarluasan video sehingga nantinya media
edukasi bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil oprtimal dalam
membahas rencana tindak lanjut sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
diberikan oleh mentor agar rencana tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan secara
santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis antara atasan
dan bidan.
- Komunikasi yang baik
Komunikasi saat melaksanakan koordinasi kepada mentor dilakukan dengan
baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak bermakna ganda
sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar kita dapat
menjalin hubungan yang baik dengan atasan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
79
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan mentor harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.
- Berani
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut penyebarluasan video dapat optimal.
80
penyebarluasan media edukasi agar dalam penyebarluasan video dapat terarah
dan satu pintu.
- Rela Berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu dan tenaga untuk mengajukan izin
pembuatan atau pembaharuan media edukasi agar proses penyebarluasan
berjalan dengan lancar.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Dalam proses mengajukan izizn untuk penyebarluasan video pembelajaran,
seorang bidan harus bertutur kata dan bertingkah laku yang baik agar dapat
terjalin hubungan yang harmonis dengan rekan kerja.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Dalam proses perizinan penyebarluasan media edukasi dengan tim PKRS harus
disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses
publikasi.
- Jaminan Mutu
Seorang bidan berjanji kepada tim PKRS untuk melaksanakan proses
penyebarluasan video pembelajaran dengan baik agar dapat dipercaya dan
nantinya media edukasi yang dibuat dapat bermanfaat bagi publik.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Seorang bidan mengajukan izin penyebarluasan media edukasi dengan sungguh-
sungguh agar tugas yang telah dipercayakan untuk menyebarluaskan media
edukasi video pembelajran dapat optimal sehingga nantinya dapat bermanfaat
bagi masyarakat.
81
- Jujur
Permintaan izin terhadap penyebarluasan media edukasi disampaikan dengan
jujur sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan dan
penyebarluasan video pembelajaran tersebut agar proses perizinan berjalan
lancar dan tidak ada kecurangan dalam proses publikasi.
1.3 Menyerahkan file video pembelajaran yang akan diupload kepada Tim
PKRS
AKUNTABILITAS
- Transparansi
Dalam penyerahan file kepada tim PKRS harus memberikan file yang jelas dan
tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam publikasi video pembelajaran. Meneliti
dan melakukan pengecekan kembali sebelum menyerahkan file kepada tim
PKRS.
- Kejelasan
Dalam penyerahan file harus secara terbuka, apa adanya, tidak ada yang ditutup-
tutupi agar penyebarluasan video tidak terjadi kesalahan.
NASIONALISME
- Musyawarah Mufakat
Seorang bidan, dalam melakukan penyerahan file media edukasi hendaknya
melakukan diskusi ulang terkait rencana tindak lanjut agar menghasilkan mufakat
sehingga proses publikasi berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan.
- Toleransi
Pada saat menyerahkan file kepada Tim PKRS saya melakukan koordinasi lagi
dan menerima masukan yang dapat mempermudah proses publikasi agar proses
publikasi dapat maksimal dan mencapai tujuan yang diharapkan.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat menyerahkan file
video pembelajaran agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan nyaman.
- Menjalin Komunikasi yang Baik
82
Bidan menjalin hubungan baik dengan dengan tim PKRS dalam proses
penyerahan file dan proses publikasi agar proses peyebarluasan dapat berjalan
dengan lancar.
KOMITMEN MUTU
- Jaminan Mutu
Dengan melakukan penyebarluasan media edukasi melalui video pembelajaran
dapat memberikan edukasi secara maksimal sehingga tujuan dapat tercapai dan
pasien dapat mempraktekkan secara mandiri di rumah.
- Kreatif dan Inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya penigkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Bidan menyerahkan file video pembelajaran yang dibuatnya sendiri dan tidak
melakuakan tindak kecurangan agar tidak menimbulkan suasana yang kurang
harmonis. Penyebarluasan video pembelajaran melalui Instragam Facebook dan
YouTube dengan menyampaikan gagasan sesuai dengan rencana tindak ada
yang ditutup-tutupi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
- Hemat
Pemberian informasi melalui video pembelajaran akan lebih efisien karena tidak
memerlukan bahan habis pakai sehingga tidak menimbulkan pemborosan
- Amanah
Melakukan pengecekan kembali sebelum media edukasi dipublikasikan dan
memastikan bahwa masukan mentor sudah dilaksanakan sehingga setiap item
dalam media tersebut sudah mencerminkan kebutuhan dari berbagai aspek.
Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi :
83
untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi payudara bengkak sesuai
dengan misi Pemda Sleman dan rumah sakit yaitu ”Meningkatkan pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan
masyarakat” dengan cara ikut serta dan berkontribusi dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan melalui pembuatan media edukasi sehingga kualitas pelayanan
dapat meningkat. Penyebarluasan video pembelajaran melalui Instagram, Facebook
dan YouTube dapat mempermudah akses pasien mengenai informasi seputar
kesehatan.
Melalui kegiatan ini, seorang bidan telah mewujudkan sikap Rela Melayani dengan
memberikan informasi mengenai perawatan payudara. Dalam membuat media
edukasi menggunakan akal budi yang luhur dengan penggunaan bahasa yang baik
dan benar, serta berperilaku sopan santun dan saling menghargai ketika
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak lain. Dengan dibuatnya media
edukasi ini diharapkan dapat menjadi teladan untuk teman sejawat yang lain
sehingga bidan juga yakin dan percaya diri dalam memberikan informasi dan
edukasi kepada pasien.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi nilai dasar:
Setelah melakukan kegiatan ini bidan menjadi petugas yang lebih cermat dan
inovatif dimana bidan mengumpulkan materi secara lengkap, jelas dan mudah
dipahami yang diwujudkan dalam bentuk video yang menarik. Saat melakukan
diskusi dan koordinasi dengan mentor maupun tim PKRS selalu bersikap sopan dan
menghargai masukan dan saran agar mendapat arahan demi lebih baiknya media
edukasi yang dibuat. Dengan membuat video perawatan payudara, bidan dapat
menuangkan kreatifitas yang dimiliki untuk mengajarkan pasien dan keluarga.
Penyebarluasan media edukasi yang dilakukan bidan juga merupakan perwujudan
sikap tanggung jawab dan tanggap dalam meningkatkan pengetahuan pasien dan
keluarga. Kegiatan edukasi ini merupakan salah satu cara bentuk rasa peduli bidan
terhadap pasien khususnya ibu nifas untuk mengajarkan cara perawatan payudara.
84
Dalam memberikan edukasi tetap menjunjung profesionalitas dengan menghormati
dan sopan kepada publik agar tujuan dapat tercapai dengan dibuktikan dengan respon
masyarakat melalui video pembelajaran tersebut.
Kegiatan edukasi ini telah menunjukkan nilai rela berkorban yang ditunjukkan
dengan sebagai seorang bidan harus meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan suatu informasi yang berguna bagi masyarakat. Melalui media edukasi
tersebut pula pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya
perawatan payudara akan meningkat sehingga dapat mencapai masyarakat yang
sejahtera.
85
LAMPIRAN BUKTI FISIK KEGIATAN 4
86
2. Mengajukan izin mengenai penyebarluasan media edukasi berupa video pembelajaran
di Instagram, Facebook dan YouTube kepada Direktur melalui Tim PKRS
87
3. Menyerahkan file yang akan diupload kepada penanggung jawab PKRS
a. Printscreen bukti upload video ke Instagram rumah sakit
88
c. Printscreen bukti upload video ke channel Youtube rumah sakit
Tahapan Kegiatan
89
Tersusunnya sebuah google form tentang evaluasi kegiatan
Output :
Tersusunnya hasil analisa evaluasi untuk mengetahui
tingkat keberhasilan kegiatan
Output:
Tingkat Capaian Secara umum, kegiatan ini berjalan baik dengan tingkat
ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator sebagi berikut :
- Terlaksananya konsultasi dan koordinasi dengan mentor
untuk mendapatkan masukan mengenai sistematika yang
akan dilakukan untuk melaksanakan evaluasi kegiatan.
- Tersusunnya satu (1) buah link google form tentang
evaluasi kegiatan
- Mendapatkan jawaban/tanggapan dari pasien terhadap
google form yang telah disebarluaskan
- Memperoleh kesimpulan tingkat keberhasilan kegiatan
- Tersusunnya satu (1) buah laporan evaluasi kegiatan
Deskripsi Proses 5.1 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor
90
terkait rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan
a. Menghubungi mentor untuk meminta waktu kegiatan
konsultasi
b. Menemui mentor dan mendiskusikan rencana dan
sistematika terkait evaluasi kegiatan yang akan
dilaksanakan.
c. Mencatat hasil konsultasi mentor
5.2 Menyusun kuesioner dalam bentuk google form
a. Menyusun pertanyaan-pertanyaan terkait video
pembelajaran
b. Menyusun pertanyaan-pertanyaan terkait perawatan
payudara
c. Meneliti kembali kuesioner yang telah dibuat
d. Melakukan konsultasi kepada mentor dan hasilnya ada
beberapa pertanyaan yang harus diperbaiki
e. Melakukan revisi kuesioner sesuai masukan dari mentor
f. Meneliti kembali kuesioner yang telah dibuat
5.3 Menyebarluaskan google form kepada pasien yang telah
menonton video pembelajaran dan mengikuti
penyuluhan
a. Menghubungi kontak pasien melalui whatsApp
b. Mengucapkan salam serta menjelaskan maksud dan
tujuan
c. Mengirimkan link google form kepada pasien
d. Menunggu jawaban/tanggapan dari pasien
5.4 Melakukan analisa hasil evaluasi
e. Melihat jawaban/tanggapan dari pasien
f. Mengolah jawaban ke dalam bentuk excel
g. Membuat diagram
h. Membaca diagram
i. Menganalisa hasil evaluasi kegiatan
5.5 Menyusun laporan evaluasi
a. Menyimpulkan hasil analisa evaluasi
91
b. Menyusun ke dalam bentuk laporan
c. Melakukan konsultasi dan diskusi kepada mentor
d. Melakukan perbaikan atas masukkan dari mentor
Hambatan Tidak semua pasien ibu menyusui yang telah menonton
video dan diberikan penyuluhan memiliki handphone,
sehingga hanya beberapa pasien saja yang dapat dihubungi
untuk melakukan evaluasi kegiatan
Solusi Menggunakan data pasien yang memiliki kontak WhatsApp
saja
Daftar Lampiran Tahapan 5.1
- Catatan/ notulen hasil konsultasi dengan mentor
- Foto Kegiatan
Tahapan 5.2
- Printscreen hasil penyusunan google form
Tahapan 5.3
- Printscreen percakapan whatsApp dengan pasien
Tahapan 5.4
- Printscreen jawaban kuesioner dalam bentuk excel
Tahapan 5.5
- Laporan Evaluasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai – Nilai Mata
Pelatihan :
Manajemen ASN
Melakukan evaluasi merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan kepedulian
sebagai seorang bidan yang telah memberikan informasi. Pemberian informasi
merupakan tugas pokok dan fungsi bidan dalam memberikan pelayanan agar
terwujudnya masyarakat yang sadar akan kesehatan.
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik dalam pelaksanaan evaluasi dengan kuesioner
dimaksudkan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan kegiatan, apakah informasi
yang disampaikan sudah jelas dan apakah masyarakat sudah paham dan mengerti
92
tentang perawatan payudara. Hal ini dimaksudkan agar media edukasi dapat
berfungsi semaksimal mungkin.
Whole Of Government
Implementasi whole of government adalah dalam pelaksanaan evaluasi adalah
bekerja sama dengan pasien dan teman sejawat untuk dapat memberikan informasi
mengenai kejelasan dan kekurangan dari video pembelajaran.
AKUNTABILITAS
- Bertanggung jawab
Seorang bidan bertanggung jawab terhadap terlaksananya hasil koordinasi yang
baik dan menindaklanjutinya dengan profesional agar proses evaluasi kegiatan
dapat berjalan sesuai tujuan yang diharapakan dan mendapat respon yang baik
dari pasien.
- Transparan
Dalam melakukan koordinasi ataupun konsultasi dengan mentor, seorang bidan
memaparkan rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan dengan transparan dan
terbuka, apa adanya sesuai dengan rencana agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman
NASIONALISME
- Musyawarah
Melakukan musyawarah dan diskusi dengan mentor demi tercapainya
kesepakatan bersama dalam rencana evaluasi kegiatan sehingga nantinya media
edukasi bisa dipergunakan untuk mendukung pelayanan kepada pasien.
- Gotong Royong
Seorang bidan bekerjasama dengan mentor untuk mencapai hasil optimal dalam
membahas rencana tindak lanjut evaluasi kegiatan sehingga mendapatkan hasil
yang optimal.
- Toleransi
Pada saat melakukan koordinasi dengan mentor, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap saling menghargai pada masukan atau keputusan yang
93
diberikan oleh mentor agar tercipta suasan kerja yang harmonis dan rencana
tindak lanjut tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan ketika melakukan koordinasi dengan mentor dilakukan secara
santun. Nilai santun diwujudkan dengan tutur kata yang halus dan
memperhatikan tata karma agar tercipta hubungan yang harmonis antara atasan
dan bidan.
- Komunikasi yang baik
Komunikasi saat melaksanakan koordinasi kepada mentor dilakukan dengan
baik dan penggunaan kata yang mudah dipahami dan tidak bermakna ganda
sebagai perwujudan dari komunikasi yang baik.
- Hormat
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi dan diskusi kegiatan aktualisasi
dengan sikap menghormati mentor sebagai atasan langsung agar kita dapat
menjalin hubungan yang baik dengan atasan.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Melakukan koordinasi dengan mentor sesuai dengan hal yang ingin di
diskusikan, tidak berbelit - belit agar kegiatan menjadi efektif.
- Kreatif dan inovatif
Seorang bidan membuat media edukasi yang merupakan bentuk inovasi bidan
dalam mendukung upaya peningkatan kesadaran perawatan payudara pada ibu
nifas. Media edukasi yang dibuat adalah video pembelajaran, yang akan lebih
mudah diakses, dimanapun dan kapanpun.
ANTI KORUPSI
- Jujur
Melakukan koordinasi dengan mentor harus secara jujur dan tidak ada yang
ditutup – tutupi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan suasana
kerja kurang harmonis.
- Berani
94
Seorang bidan berani mengutarakan gagasan, ide, ataupun pendapat saat
berkonsultasi agar tindak lanjut penyebarluasan video dapat optimal.
NASIONALISME
- Rela Berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membuat
kuesioner evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
masyarakat setelah mendapat informasi mengenai perawatan payudara.
ETIKA PUBLIK
- Cermat
Dalam pembuatan kuesioner evaluasi harus cermat dan teliti untuk
meminimalisasi kesalahan dan menghasilkan kuesioner yang akurat sehingga akan
mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan.
- Tanpa Tekanan
Seorang bidan dalam membuat desain penilain skala nyeri dilakukan dengan
sadar dan tanpa tekanan karena merupakan tugas yang harus diselesaikan untuk
95
memudahkan pelayanan kepada publik.
- Sopan
Seorang bidan dalam membuat kuesioner evaluasi harus menggunakan bahasa
yang sopan dan baku sehingga akan memudahkan pasien dalam proses pengisian
kuesioner.
KOMITMEN MUTU
- Efektif
Dalam proses pembuatan kuesioner evaluasi kegiatan tidak bertele-tele dan tidak
terlalu banyak sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dalam pengisian
agar pasien tidak keberatan untuk mengisi kuesioner.
- Efisien
Dalam membuat kuesioner evaluasi dilakukan dengan menggunkan sumber daya
seminimal mungkin tetapi tetap dapat mencapai tujuan untuk mengoptimalkan
tindakan yang akan dilakukan
- Inovasi
Pembuatan kuesioner dalam bentuk google form merupakan bentuk perubahan
yang dilakukan penulis sehingga akan mempermudah penulis dalam melakukan
evaluasi kegiatan.
ANTI KORUPSI
- Kerja Keras
Seorang bidan dalam membuat kuesioner evaluasi dilakukan dengan kerja keras
dan menggunakan tenaga serta pkiran agar didapatkan hasil yang memuaskan.
- Peduli
Pembuatan kuesioner evaluasi dilakukan atas dasar rasa peduli untuk
mengoptimalkan media edukasi dan kegiatan yang telah dilakukan sehingga
tercipta media edukasi dan pelayanan yang optimal.
- Berani
Bidan berani menyampaikan gagasan atau ide yang akan dicantumkan dalam
lembar kuesioner agar mendapat data yang jelas serta tujuan evaluasi dapat
tercapai .
96
5.3 Menyebarluaskan link google form kepada pasien yang telah menonton
video pembelajaran dan pasien yang mengikuti kegiatan penyuluhan
AKUNTABILITAS
- Kejelasan
Seorang bidan harus menyampaikan maksud dan tujuan penyebaran kuesioner
kepada pasien dengan penuh tanggung jawab agar pasien tidak kebingungan dan
tidak keberatan untuk mengisi kuesioner.
- Tanggung Jawab
Seorang bidan harus melaksanakan penyebarluasan link google form dengan
penuh tanggung jawab sehingga kuesioner evaluasi dapat benar-benar
tersampaikan ke pasien dan dapat mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan.
NASIONALISME
- Toleransi
Dalam proses penyebarluasan link google form, seorang bidan harus bersikap
adil, tidak boleh memilih-milih mana pasien yang akan diberikan informasi dan
mana yang tidak. Memperlakukan semua pasien dengan sama atau adil tanpa
membeda-bedakan agar dapat terjalin hubungan yang baik antara petugas
kesehatan dengan pasien.
- Rela Berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
menyebarluaskan link google form dengan menghubungi satu-satu dan juga
menunggu jawaban dari pasien untuk mengisi google form.
ETIKA PUBLIK
- Sopan
Seorang bidan harus bertutur kata yang baik dan menggunakan bahasa yang
sopan dalam menghubungi serta menjelaskan maksud dan tujuan, agar pasien
dapat menghargai kita dan informasi yang akan diberikan dapat tersampaikan
dengan maksimal.
- Menjalin Komunikasi yang Baik
Bidan menjalin hubungan baik dengan pasien agar proses penyebarluasan
penyebarluasan link google form dapat berjalan lancar dan pasien berkenan
97
untuk mengisi google form tersebut.
KOMITMEN MUTU
- Efisien
Seorang bidan melaksanakan evaluasi kegiatan dengan menyebarluaskan
google form sehingga mempermudah penulis dan mempercepat proses
evaluasi karena tidak harus menemui pasien secara langsung.
- Jaminan Mutu
- Jujur
Dalam penyebaran kuesioner evaluasi harus sesuai dengan data pasien yang ada,
data yang diperoleh tidak dibuat-buat agar hasil yang didapatkan akurat dan
terpercaya.
- Hemat
Penyebarluasan kuesioner evaluasi kegiatan dengan menggunakan google form
akan lebih efisien karena tidak memerlukan bahan habis pakai yang dapat
mengakibatkan pemborosan.
- Tanggung jawab
Seorang bidan dalam menganalisa hasil evaluai harus sungguh-sungguh dan
tekun agar tidak ada kesalahan dalam proses analisa sehingga data dapat
dipertanggung jawabkan.
- Transparansi
Dalam melakukan analisa hasil evaluasi, seorang bidan harus
menganalisa sesuai dengan data yang ada, apa adanya tanpa dibuat-buat
agar hasil yang dihasilkan akurat dan terpercaya.
- Kejelasan
98
Dalam melakukan analisa hasil evaluasi, seorang bidan harus menilai dengan
jelas sesuai kriteria penilaian sehigga dapat digunakan untuk dasar tindakan
selanjutnya.
NASIONALISME
- Taat Aturan
Kesimpulan atau hasil analisa yang didapatkan harus sesuai dengan kriteria
penilaian atau sesuai dengan jawaban yang benar dan tidak menambahkan atau
memanipulasi data sehingga diperoleh hasil yang akurat.
- Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk melakukan
analisa hasil evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
kegiatan agar dapat dijadikan koreksi dan pedoman untuk pembuatan media
edukasi selanjutnya.
ETIKA PUBLIK
- Cermat
Menetapkan kesimpulan dari hasil analisa dengan teliti dan seksama agar didapat
kesimpulan atau hasil analisa yang akurat sebagai dasar rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai pelayanan yang optimal
- Kualitas
99
Seorang bidan ketika menyimpulkan atau menganalisa hasil evaluasi harus
dilakukan berdasarkan data yang valid sehingga dapat benar-benar mengetahui
tingkat keberhasilan kegiatan.
ANTI KORUPSI
- Berani
Seorang bidan menunjukan sikap berani dalam menyimpulkan dan menganalisa
hasil evaluasi sebagai bahan pertimbangan atau acuan untuk pelayanan kepada
pasien.
- Jujur
Dalam melakukan analisa hasil evaluasi harus jujur dan sesuai dengan data yang
ada, data yang diperoleh tidak dibuat-buat agar hasil yang didapatkan akurat dan
terpercaya.
5.5 Menyusun laporan evaluasi
AKUNTABILITAS
- Tanggung jawab
Seorang bidan dalam menyusun laporan evaluai harus sungguh-sungguh dan
tekun agar tidak ada kesalahan dalam proses penyusunan sehingga hasil dapat
dipertanggung jawabkan.
- Transparansi
Dalam melakukan penyusunan laporan evaluasi, harus sesuai dengan
hasil analisa yang ada, tidak dibuat-buat agar hasil dapat akurat dan dapat
digunakan sebagai acuan.
- Kejelasan
Dalam proses penyusunan laporan evaluasi harus menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit agar pembaca tidak bingung dan jelas
mengenai hasil evaluasi kegiatan.
NASIONALISME
100
sehari-hari yang digunakan dalam kesempatan formal ataupun informal.
- Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk menyusun
laporan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan
agar dapat dijadikan koreksi dan pedoman untuk pembuatan media edukasi
selanjutnya.
ETIKA PUBLIK
- Cermat
Menyusun laporan dari hasil analisa dengan teliti dan seksama agar tidak terjadi
kesalahan informasi atau kekeliruan data.
- Kualitas
Seorang bidan melakukan penyusunan laporan evaluasi dengan sungguh-sungguh
sehingga laporan dapat tersusun dengan baik dan mudah dipahami oleh pembaca
untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan.
ANTI KORUPSI
- Amanah
Seorang bidan menyelesaikan tugas menyusun laporan evaluasi dengan sungguh-
sungguh sehingga menyelesaikan kewajibannya dalam kegiatan aktualisasi ini.
- Jujur
101
Dalam melakukan penyusunan laporan evaluasi harus sesuai dengan data yang
ada, data yang diperoleh tidak dibuat-buat agar hasil yang didapatkan akurat dan
terpercaya.
Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi Misi Organisasi :
Melakukan evaluasi kegiatan bertujuan untuk mengetahui mana kegiatan yang kurang
maksimal dan kegiatan mana yang sudah maksimal. Hal ini digunakan sebagai acuan
untuk kedepannya dalam membuat suatu media edukasi khususnya tentang kesehatan
yang optimal serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Hal tersebut berkontribusi pada
pencapaian kepada misi Pemda Sleman, yakni“ Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau”
Selaras:
Rela melayani :
Seorang bidan dengan tulus ikhlas membuat evaluasi kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan suatu kegiatan sehingga hasil evaluai dapat menjadi
acuan kedepannya dalam membuat suatu media edukasi yang lebih baik agar dapat
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai informasi yang diberikan.
Inovatif :
Seorang bidan melaksanakan evaluasi kegiatan bersikap yakin dan percaya diri
dengan kemampuan yang dimiliki agar hasil maksimal sehingga mengetahuitingkat
keberhasilan kegiatan dengan akurat.
Dalam membuat media edukasi menggunakan akal budi yang luhur melalui
penggunaan bahasa yang baik dan sopan serta selalu menjalin komunikasi yang baik
dengan pasien.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
dilandasi nilai dasar:
Kegiatan evaluasi ini merupakan salah satu cara bentuk rasa peduli dan tanggung
jawab bidan terhadap pemahaman pasien setelah mendapatkan informasi kesehatan
khususnya tentang cara perawatan payudara. Dalam melakukan evaluasi kegiatan
dilandasi dengan rasa rela berkorban sertajuga selalu menjalin komunikasi yang
baik dan sopan kepada pasien agar tujuan evaluasi dapat tercapai.
Kegiatan evaluasi ini telah menunjukkan nilai rela berkorban yang ditunjukkan
dengan sebagai seorang bidan harus meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
membuat dan menyebarkan kuesioner. Melalui media edukasi tersebut pula
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya perawatan
payudara akan meningkat sehingga dapat mencapai masyarakat yang sejahtera.
103
LAMPIRAN BUKTI FISIK KEGIATAN 5
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait rencana tindak lanjut
evaluasi kegiatan
104
2. Menyusun kuesioner evaluasi dalam bentuk google form
105
Gambar 31. Screenshoot percakapan penyebarluasan google form
106
Gambar 31. Analisa hasil kuesioner evaluasi
107
108
Gambar 32. Laporan evaluasi
109
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi dengan lima kegiatan yang dilakukan
selama 30 hari dari tanggal 30 September s.d 04 Desember 2021 maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penulis telah melaksanakan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi pegawai negeri
sipil untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien dalam perawatan
payudara pada mas nifas di bangsal Nusa Indah II RSUD Sleman dengan tingkat
capaian pelaksanaan kegiatan dengan prosentase 100% pada setiap sub kegiatan.
2. Kegiatan membuat media edukasi berupa video pembelajaran perawatan payudara
telah terlaksana dengan baik dan tingkat capaian 100%, dengan adanya video
pembelajaran ini dapat membantu mempermudah pelayanan kepada masyarakat,
karena media edukasi melalui video akan lebih menarik dan mudah diakses.
3. Kegiatan melakukan penyuluhan dan demonstrasi kepada pasien telah terlaksana
dengan baik dan tingkat capaian 100%, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran pasien mengenai pentinya perawatan payudara pada
masa nifas.
4. Kegiatan penyebarluasan media edukasi ke dalam Grup WhatsApp telah terlaksana
dengan baik dengan tingkat capaian 100%, dengan kegiatan ini dapat lebih
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien tentang perawatan payudara, serta
lebih dapat mengevaluasi dan menanggapi secara langsung melalui pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh pasien.
5. Kegiatan penyebarluasan media edukasi video pembelajaran tentang perawatan
payudara melalui Instagram, Facebook dan YouTube RSUD Sleman telah
terlaksana dengan baik, dengan tingkat capaian 100%. Melalui kegiatan ini dapat
memudahkan pelayanan publik dalam hal penyebarluasan informasi terkait
perawatan payudara pada masa nifas. Hal ini dapat dilihat dari jumlah dan respon
penonton setelah video tersebut diupload.
6. Kegiatan evaluasi melalui penyebaran kuesioner dalam bentuk google form telah
terlaksana dengan baik, dengan tingkat capaian 100%. Setelah dilakukan analisa
110
hasil evaluasi mendapat kesimpulan bahwa media edukasi dan kegiatan penyuluhan
dapat dikatakan berhasil atau efektif.
7. Pada kegiatan pembuatan media edukasi video pembelajaran, penulis mengalami
hambatan untuk mencari alat peraga payudara, karena di rumah sakit tidak
mempunyai alat peraga tersebut sedangkan kalau menyewa di kampus harga sewa
terlalu mahal, solusinya penulis membeli alat peraga sendiri dan memodifikasi agar
alat peraga dapat berfungsi sesuai tujuannya. Proses edit video memerlukan waktu
yang cukup lama karena komputer editor sering error dan rusak sehingga file yang
tersimpan sering hilang, solusinya adalah dengan meminjamkan laptop penulis
kepada editor. Pelaksanaan kegiatan penyebaran media edukasi ke Grup WhatsApp
tidak semua pasien dapat bergabung, karena ada beberapa pasien yang tidak
memiliki kontak whatsApp, solusinya adalah dengan memperlihatkan video secara
langsung melalui tablet. Kegiatan upload media edukasi ke Instagram, Facebook
dan YouTube RSUD Sleman membutuhkan waktu cukup lama karena tim PKRS
harus berkoordinasi dengan banyak pihak juga sebelum upload video sehingga
solusinya penulis aktif menghubungi penanggung jawab PKRS untuk menanyakan
progress upload media edukasi tersebut. Pelaksanaan evaluasi kegiatan dengan
menyebar kuesioner melalui google form memiliki hambatan karena tidak semua
pasien yang mendapatkan penyuluhan mempunyai kontask WhatsApp, solusinya
adalah melakukan evaluasi kepada pasien yang mempunyai kontak whatsApp saja.
8. Respon yang diberikan pimpinan dalam hal ini adalah kepala ruang adalah
mendukung semua sub kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi ini begitu pula
dengan rekan kerja memberikan respon positif dengan ikut bekerja sama dan
berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada pasien tentang perawatan
payudara pada masa nifas. Respon publik terhadap video yang diupload juga sangat
memuaskan penulis.
9. Kegiatan pembuatan video pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya tentang
perawatan payudara pada masa nifas, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
111
B. Rekomendasi
Berdasarkan hal – hal yang ditemukan selama aktualisasi ada beberapa saran
yang ingin penulis berikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
lebih baik lagi. Saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Tim PKRS
Video edukasi tentang perawatan payudara yang sudah dibuat dan diupload di
Youtube rumah sakit diharapkan mampu memberikan inspirasi dalam melakukan
inovasi pemberian pendidikan kesehatan yang sebelumnya belum pernah dilakukan
rumah sakit untuk selanjutnya tim PKRS dapat membuat konten – konten video
edukasi yang lain yang bisa diupload dan dishare untuk dapat diakses masyarakat
luas tidak hanya pasien saja sebagai media promosi kesehatan dengan mengikuti
perkembangan jaman melalui media sosial.
2. Teman Sejawat
Kerjasama antar teman sejawat lebih ditingkatkan lagi dalam memberikan edukasi
kepada pasien dan keluarga dengan mengoptimalkan media edukasi yang sudah
tersedia untuk membantu memperjelas pemberian informasi kepada mereka.
112
Rencana Aksi Penyempurnaan Nilai – Nilai Dasar
Nilai – nilai dasar profesi PNS sangat penting untuk diterapkan dalam
melaksanakan tugas sebagai bidan terampil. Maka penulis akan kegiatan aktualisasi
nilai – nilai dasar PNS selama bertugas. Adapun rencana aksi penyempurnaan sebagai
tindak lanjut aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS jabatan bidan terampil di
RSUD Sleman sebagai berikut :
No. Nilai Dasar Rencana Aksi
113
teman
- Menjaga sopan santun dalam bertindak
maupun bekerja baik di lingkungan kerja
maupun lingkungan publik
4. Komitmen Mutu - Inovatif dalam memberikan pelayanan
kepada pasien
- Memiliki komitmen untuk menyelesaikan
tugas secara efektif dan efisien
- Melakukan tindakan sesuai SOP
5. Anti Korupsi - Berani bersikap benar
- Disiplin dan amanah dalam melakukan
setiap tindakan kebidanan
- Menjunjung tinggi nilai kejujuran dengan
melakukan tindakan sesuai kenyataan
Dengan ini penulis berkomitmen untuk melaksanakan rencana aksi penyempurnaan
nilai – nilai dasar dengan sebaik – baiknya.
114
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II DAN III : Anti Korupsi.
WHO dan UNICEF. 2007. Maternal and PerinatalDeath Inquiry and Response.
Department ofReproductive Health and Research WHO.Geneva.
WHO. 2012. Trends in Maternal Mortality : 1990to 2010 WHO, UNICEF, UNFPA, and
TheWorld Bank Estimates.
115
LAMPIRAN
LEMBAR PEMBIMBINGAN COACH
NIP : 199708042020122014
Senin,
29 November
Dr. rer. publ.
2021
Dra. Wuryani,
M.Si.
Sa,
04 Desember
2021
Coach memberikan
beberapa masukan untuk
memperbaiki laporan:
Konsultasi dengan
Selasa, 07
Coach mengenai Tambah lagi nilai
Desember Dr. rer. publ.
Laporan Aktualisasi SATRIYA
2021 Dra. Wuryani,
BAB I - BAB III Tambahkan ruang dimana
M.Si.
penulis ditempatkan
Coach memberikan
beberapa perbaikan dan
Konsultasi dengan masukkan:
Kamis, 09
Coach mengenai
Desember Perbaiki lagi dalam
Laporan Aktualisasi
2021 menjelaskan hasil Dr. rer. publ.
BAB I - BAB III Dra. Wuryani,
evaluasi
M.Si.
LEMBAR PEMBIMBINGAN MENTOR
Hari/
Tahapan Kegiatan Komentar Paraf Coach
Tanggal
Mentor menanyakan
Konsultasi dengan kepada pihak rumah sakit
Selasa, mentor mengenai dan hasilnya rumah sakit
01 November kebutuhan alat peraga tidak memiliki alat peraga
2021 untuk video yang dibutuhkan. Mentor Hari Prasetyo, AMK.
pembelajaran menyarankan untuk
meminjam di kampus
Mentor sedikit
Konsultasi mengenai memperbaiki tentang
Senin,
mentor tentang naskah kalimat naskah. Mentor
05 November
video dan konsep video setuju dengan konsep video
2021
yang akan dibuat yang akan dibuat
Hari Prasetyo, AMK.
Mentor setuju dengan SAP
Konsultasi dengan
yang dibuat. Lakukan
Kamis, 12 mentor mengenai SAP
penyuluhan dengan
November 2021 dan rencana kegiatan
sungguh-sungguh Hari Prasetyo, AMK.
penyuluhan
Konsultasi dengan
Mentor akan mencoba
Sabtu, 27 mentor terkait proses
menghubungi langsung
November 2021 upload video yang
pihak PKRS
sangat lama Hari Prasetyo, AMK.
Konsultasi dengan
Mentor menyarankan:
mentor mengenai
pertanyaan cukup
Kamis, 02 google form yang akan
pertanyaan tertutup saja,
Desember 2021 disebarkan kepada
evaluasi pengetahuannya
pasien untuk keperluan Hari Prasetyo, AMK.
yang mudah
evaluasi
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
( BANDIKLAT )
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon (0274)417704
Fax (0274) 411801 Website: http://diklat.jogjaprov.go.id Email:diklat@jogjaprov.go.id
Yang bertanda tangan di bawah in, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVI Tahun 2021
1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor dan Coach
terhadap hasil Pengujian dalam Laporan Rancangan Aktualisasi saya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan, saya bersedia untuk memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilai
dari Laporan Aktualisasi yang saya buat.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.