Disusun Oleh
Nama : Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.
Nomor Presensi : 22/LATSAR/Golongan II/Angkatan XVIII/2021
NIP : 19921106 202012 2 008
Disusun Oleh
Nama: Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.
No. Presensi : 22/ LATSAR / Golongan II / Angkatan XVIII / 2021
NIP. 19921106 202012 2 008
BERITA ACARA
EVALUASI AKTUALISASI
Pada Hari ini Jumat Tanggal Tujuh Belas Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua
Puluh Satu telah dilaksanakan EVALUASI AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar
CPNS Golongan Dua Angkatan Delapan Belas Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama:
Nama Metya Rahma Novianti, A.Md.Keb.
NIP :19921106202012 2 008
No. Presensi : 22
Jabatan Pelaksanal Terampil Bidan -
Penguji
Nama
E Petugas Tanda tangan
i
Abstrak
METYA RAHMA NOVIANTI, Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Sebagai Calon
Bidan Terampil Dalam Pelaksanaan Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko
Kehamilan (“GENTA MILA”) di Pusat Kesehatan Masyarakat Sleman Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman. Laporan Aktualisasi, Yogyakarta : Badan Pendidikan dan Pelatihan
Daerah Istimewa Yogyakarta, Desember 2021.
Kegiatan yang telah dilaksanakan penulis sebagai Calon Bidan Terampil dalam
Pelaksanaan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan (“GENTA MILA”) di Pusat
Kesehatan Masyarakat Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman antara lain: (1)
Melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google
spreadsheet, google map dan google earth (2) Membuat logo GENTA MILA dan media
edukasi mengenai resiko kehamilan 4T (3) Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil
yang beresiko dan pemantaun P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) (4) Membuat grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil
Dengan Resiko Kehamilan).
Inovasi yang penulis lakukan dalam serangkaian kegiatan GENTA MILA adalah
melaksanakan pemantauan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T dengan menggunakan
google earth, google map dan juga google spreadsheet sebagai media dalam melakukan
pemetaan . Setelah melakukan pemetaan penulis melaksanakan kunjungan rumah kepada
ibu hamil beresiko dan juga pemantauan P4K. Di kegiatan terakhir yaitu adanya pembuatan
grup whatsapp yang dapat menjadi media komunikasi antara bidan dan ibu hamil sehingga
pemantauan menjadi lebih optimal. Hasil kegiatan ini dilaporkan dalam bentuk Laporan
Aktualisasi dan diseminarkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai syarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga tugas penyusunan “Laporan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Calon Bidan Terampil Dalam Pelaksanaan Gerakan Pemantauan Ibu
Hamil dengan Resiko Kehamilan (“GENTA MILA”) di Unit Pelaksana Teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman” ini dapat
diselesaikan. Laporan Aktualisasi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan
dari berbagai pihak dan penyusun ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada:
1. dr. Ellyza Sinaga, MPH, Kepala Puskesmas Sleman sekaligus mentor yang telah
memberikan izin untuk mengikuti Pelatihan Dasar (LATSAR) golongan II angkatan
XVIII di Bandiklat Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah memberikan bimbingan
serta arahan;
2. Drs. YB. Jarot Budi Harjo, Kepala Badan Diklat Provinsi DIY yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas dalam Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021;
3. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., Kepala Badan Pelatihan dan Pendidikan di Gunung
Sempu Bantul yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam Pelatihan
Dasar CPNS tahun 2021;
4. Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si., selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dan
arahan;
5. Yanuar Purnomo Putro, S.STP, MM., selaku narasumber sekaligus penguji pada
evaluasi Rancangan Aktualisasi ini;
6. Widyaiswara yang telah membimbing selama diklat pelatihan dasar;
7. Rantiyem, A.Md.Keb., Koordinator Bidan Puskesmas Sleman yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini;
8. Suami dan anak tercinta Zulfikar Dana Mustafa dan Denting Mata Jiwa yang telah
memberikan kasih sayang, semangat serta do’a;
9. Orangtua yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan do’a terbaik sehingga
penulis selalu bersemangat dalam menjalani kegiatan;
10. Rekan – rekan Bidan di Puskesmas Sleman yang telah memberikan dukungan dan
kerjasamanya dalam kegiatan aktualisasi ini;
11. Teman-teman diklat prajabatan golongan II angkatan XVIII di Bandiklat Daerah
Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan semangat dan dukungan;
12. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan baik moral, material, maupun spiritual.
iv
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penyusun
harapkan.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.8 Kegiatan menginput data ibu hamil di google spreadsheet ...................... 36
Gambar 1.9 Foto isi data penginputan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T di google
spreadsheet ............................................................................................ 36
Gambar 2.0 Kegiatan memetakan ibu hamil menggunakan google map ..................... 39
Gambar 2.1 Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di google map ......... 39
Gambar 2.2 Kegiatan memetakan ibu hamil menggunakan google earth .................... 41
Gambar 2.3 Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di google earth ........ 41
Gambar 2.6 Kegiatan koordinasi dengan promkes dalam membuat desain leaflet ...... 55
Gambar 2.8 Foto kegiatan pembuatan video edukasi resiko kehamilan 4T ................. 56
Gambar 3.2 Kegiatan pembuatan jadwal kunjungan ibu hamil beresiko ...................... 70
viii
Gambar 3.4 Screenshoot komunikasi dengan ibu hamil melalui whatsapp ................. 72
Gambar 3.5 Kegiatan pemeriksaan dan konseling kepada ibu hamil beresiko ............ 75
Gambar 3.6 Hasil pemeriksaan ibu hamil beresiko di buku KIA ................................... 77
Gambar 3.9 Kegiatan pemasangan stiker logo GENTA MILA dan stiker P4K .............. 82
Gambar 4.0 Screenshoot data kontak whatsapp ibu hamil beresiko ........................... 91
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR ISTILAH
MMR : Maternal Mortality Ratio yaitu jumlah kematian ibu akibat dari proses
kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran
hidup pada masa tertentu.
4T (4 Terlalu) : 4 terlalu adalah Hamil terlalu muda (primi muda) usia ibu < 20 tahun,
hamil/ bersalin terlalu tua usia ibu > 35 tahun, terlalu dekat jarak
kehamilan atau persalinannya < dari 2 tahun, dan terlalu banyak anak
(anak lebih dari 4)
KB : Keluarga Berencana
Nilai- nilai:
- Transparansi
- Integritas
- Tanggung Jawab
- Kepercayaan
- Keseimbangan
- Kejelasan
xii
- Berani
- Tanggung jawab
- Disiplin
- Peduli
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Puskesmas Sleman adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu
atau sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan kabupaten Sleman.
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas,
puskesmas memiliki Fungsi penting antara lain:
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, puskesmas berwenang untuk
melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan; melaksanakan advokasi dan
sosialisasi kebijakan kesehatan; melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan; menggerakkan masyarakat
untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait;
melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat; melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas; memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan memberikan rekomendasi terkait masalah
kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan
respon penanggulangan penyakit.
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam penyelenggaraan fungsi UKP puskesmas berwenang untuk
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu; menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif; menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung; menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
melaksanakan rekam medis; melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan; melaksanakan peningkatan
kompetensi Tenaga Kesehatan; mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan melaksanakan
penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
Bisnis Puskesmas adalah bisnis kepercayaan ( Trusty Business/ Value
Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada
2
besarnya kepercayaan pelanggan / pengguna jasa pelayanan Puskesmas. Pada
masa sekarang ini sangat sulit untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat
sebagai pelanggan / pemakai jasa pelayanaan Puskesmas, hal ini terlihat dengan
semakin maraknya tuntutan sosial terhadap Puskesmas, dokter maupun tenaga
professional lainnya di Puskesmas.
Dengan adanya aturan-aturan yang ada yang kadangkala justru menimbulkan
kekakuan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta dengan semakin
menurunnya kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran, memacu
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis untuk mencari jalan keluar, oleh karena itu
berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat perlu terus dilakukan, salah satu langkah strategis yang harus ditempuh
dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah
dengan secara aktif meningkatkan kinerja organisasi Puskesmas secara professional
dan mandiri.
3
2. Nilai Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 tentang Budaya
Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Sleman budaya kerja pemerintah
Kabupaten
Sleman adalah SATRIYA, yaitu :
1. Selaras
2. Akal budi luhur
3. Teladan-keteladanan
4. Rela melayani
5. Inovatif
6. Yakin dan pecaya diri
7. Ahli profesional
C. Struktur Organisasi
PEMERINTAHAN KABUPATEN SLEMAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SLEMAN
Ka s ubba g Ta ta Us a ha
Evi Rumini,SKM
Umum da n Kepega wa ia n
Tri Ambarwati, A.Md
Da ta da n Informa s i
Widi Kurniani, AM.PK
Keua nga n
Ari Tri Wahyu, A.Md
4
D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi
a. Tugas Puskesmas
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih
kecil.
dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, dengan tugas yaitu
Fungsi dan kegiatan pokok puskesmas tertuang dalam buku pedoman kerja.
Puskesmas memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam memelihara kesehatan
terbaru ada beberapa usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas,
itupun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya
yang tersedia.
masyarakat terkecil. Oleh karena itu kegiatan pokok puskesmas ditujukan untuk
kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas dan kegiatan pokok di atas adalah:
5
3. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
b. Fungsi Puskesmas
6
• Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan.
• Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
• Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.
• Melaksanakan penapisan rujuka sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
3) Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan
2. Pegawai
7
19) melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20) melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21) melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22) memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23) melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24) memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25) melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26) melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27) melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28) mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29) melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30) melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah.
E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
8
Gambar 1.2 Maps Puskesmas Sleman
9
Wilayah kerja Puskesmas Sleman dapat dilihat pada peta berikut:
2. Sarana Prasarana
Sarana
Sarana kesehatan di Puskesmas Sleman terdiri dari 1 Puskesmas induk dan 5
Puskesmas Pembantu,
a. Unit Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Perawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas)
1) UKM Esensial dan Perkesmas
a) Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d) Pelayanan Gizi yang Bersifat UKM
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
10
2) UKM Pengembangan
a) Pelayanan Kesehatan Jiwa
b) Pelayanan Usaha kesehatan Sekolah (UKS)
c) Pelayanan Kesehatan Lansia
b. Unit Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Pelayanan yang ada di Unit UKP antara lain:
1) Pelayanan Pemeriksaan Umum
a) Pemeriksaan Umum
b) Pemeriksaan Lanjut Usia (Lansia)
11
4) Konsultasi gizi pada penderita TBC
e. Unit Pelayanan Rawat Inap dan Persalinan
Terdapat 4 tampat tidur untuk pasien umum dan 4 tempat tidur untuk persalinan
dan atau hamil sakit.
f. Unit Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan farmasi di Puskesmas Sleman adalah:
1) Pengelolaan Obat Dan Bahan Medis Habis Pakai
2) Pelayanan Farmasi klinik
3) Kunjungan Resep Obat Puskesmas Sleman
12
j. Unit Pelayanan Psikologi
Pelayanan Psikologi di Puskesmas Sleman adalah:
1) Kunjungan Atas Rujukan (Internal & Eksternal)
2) Atas Permintaan Sendiri (APS)
3) Konseling Keluarga
4) Konseling Caten (calon Penganten)
k. Unit Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)
Pelayanan pengelolaan penyakit kronis di Puskesmas Sleman antara lain:
1) Klinik prolanis : dilaksanakan pada selasa minggu ke dua untuk prolanis DM
dan selasa minggu ke empat untuk prolanis hipertensi.
2) Pemeriksaan laboratorium : bekerjasama dengan Lab Parahita,
dilaksanakan setiap selasa minggu ke dua untuk peserta DM.
3) Senam : dilaksanakan sebulan dua kali. Selasa minggu ke dua untuk peserta
DM, selasa minggu ke empat untuk peserta HT.
4) Penyuluhan kesehatan : Dilaksanakan sebulan dua kali.
5) SMS gateway : sebagai reminder kegiatan prolanis dan info kesehatan
l. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Beberapa Jaringan Puskesmas Sleman meliputi:
1) Pelayanan Puskesmas Pembantu
2) Pelayanan Puskesmas Keliling
3) Pelayanan Bidan Desa
4) Jejaring fasilitas Pelayanan Kesehatan
Prasarana
Puskesmas Sleman memiliki prasarana terdiri atas:
13
l. Kendaraan ambulans
Pendidikan
No Unit Kerja Jum lah
S2 D4/S1 D3 SLTA SLTP SD
A Pejabat Stuktural dan Fungsional
1 Manajemen 1 3 2 13 3 22
0
B Pejabat Fungsional Tertentu
1 Apoteker 2 2
2 Asisten Apoteker 2 2
3 Bidan 12 12
4 Dokter Umum 5 5
5 Dokter Gigi 2 2
6 Epidemiologi 1 1
7 Fisioterapi 1 1
8 Nutrisionis 2 1 3
9 Promkes 1 1 2
10 Peraw at 2 12 14
11 Peraw at Gigi 3 3
12 Perekam Medis 2 2
13 Pranata Laboratorium 2 2
14 Sanitarian 1 2 3
15 Psikolog 1 1
16 Kesmas 1 1
Jum lah 2 18 41 14 3 0 78
14
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
15
visi yaitu “Terwujudnya Masyarakat Sleman yang lebih Mandiri, Berbudaya Sehat
Menuju Smart Health pada tahun 2021”.
Nilai-nilai Dasar Puskesmas Sleman dalam melaksanakan tugas yaitu
adalah Profesional, Transparansi, Disiplin dan Tanggung Jawab, Kerja Sama.
a. Profesional, bahwa di dalam melaksanakan tugas / kewajiban harus dilandasi
dengan standar pelayanan profesi yang berlaku, kompetensi, menegakkan
integritas, nilai etika dan responsive dalam melaksanakan profesi.
b. Transparansi, bahwa profesi pengambilan keputusan harus dapat diketahui oleh
berbagai pihak yang berkepentingan.
c. Disiplin dan Tanggungjawab, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus
dilandasi oleh sikap disiplin yang tinggi terhadap norma dan standar profesi serta
aturan-aturan yang berlaku tanpa merasa diawasi, namun tumbuh dari rasa
tanggungjawab pribadi.
d. Kerja Sama, bahwa kegiatan-kegiatan suatu organisasi harus dilaksanakan secara
terpadu dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh
organisasi secara bersama-sama.
Dari pemaparan diatas, setiap karyawan di Puskesmas Sleman diharapkan
memiliki budaya kerja yang profesional, bahwa di dalam melaksanakan tugas/
kewajiban harus dilandasi dengan standar pelayanan profesi yang berlaku,
kompetensi, menegakkan integritas, nilai etika dan responsive dalam
melaksanakan profesi. Berdasarkan pengamatan penulis ada beberapa masalah
yang memerlukan perbaikan demi terwujudnya pelayanan yang semakin prima
antara lain:
1. Belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T
2. Belum optimalnya pemantauan tumbang pada APRAS di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Sleman selama pandemi covid 19
3. Belum optimalnya sosialisasi KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
untuk pasangan usia subur (PUS) di UPT Puskesmas Sleman
16
matang sempurna dan umur lebih dari 35 tahun dimana kondisi organ reproduksi
wanita sudah mengalami penurunan kemampuan untuk bereproduksi, lalu jarak
anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun (terlalu dekat), dan
jumlah anak lebih dari 4 (terlalu banyak) (Hapsari, 2014). Seringnya terjadi kematian
pada saat persalinan, disebabkan karena perdarahan, terlalu muda, terlalu tua,
terlalu dekat dan terlalu banyak. Kondisi ini kemudian didukung oleh adanya
terlambat mengenali tanda-tanda resiko kehamilan (Hapsari, 2014).
Berdasarkan data World Health Organization 2017 diperoleh Kematian ibu
sangat tinggi. Sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan
persalinan pada 2017. Mayoritas besar dari kematian ini (94%) terjadi di rangkaian
sumber daya rendah, dan sebagian besar bisa dicegah. Setiap hari pada tahun
2017, sekitar 810 wanita meninggal karena sebab yang dapat dicegah terkait
dengan kehamilan dan peroleh. Pada saat yang sama, antara tahun 2000 dan 2017,
Asia Selatan mencapai pengurangan MMR keseluruhan terbesar: penurunan
hampir 60% (dari MMR 384 menjadi 157). Meskipun MMR-nya sangat tinggi pada
tahun 2017, Afrika sub-Sahara sebagai sub-wilayah juga mencapai pengurangan
substansial dalam MMR hampir 40% sejak tahun 2000. Selain itu, empat sub-
wilayah lain secara kasar membagi dua MMR mereka selama periode ini: Asia
Tengah, Timur Asia, Eropa dan Afrika Utara. Secara keseluruhan, rasio kematian
ibu (AKI) di negara-negara berkembang menurun hanya di bawah 50% (WHO,2017).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih jauh dari target Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yakni 70 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Meskipun telah banyak upaya yang
dilakukan oleh pemerintah, AKI belum turun secara signifikan. Menurut data
Kementrian Kesehatan, AKI di Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000
kelahiran hidup yang artinya ada 38 Ibu yang meninggal setiap harinya (Riskesdas
2018).
Angka Kematian Ibu di wilayah DIY pada tahun 2020 total terdapat 40 kasus,
dan di kabupaten Sleman sendiri turut menyumbangkan 8 kasus kematian ibu.
Sedangkan data yang masih berjalan di tahun 2021 total kasus sudah mencapai
122 untuk Angka Kematian Ibu (AKI). Sejak tahun 2016 di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sleman sudah tidak ada Angka Kematian Ibu (AKI), namun di tahun
2021 ini wilayah kecamatan Sleman turut menambah 1 angka kasus kematian ibu.
Melihat fakta-fakta tersebut, maka sebagai upaya pemetaan risiko kehamilan
sejak dini dan pencegahan komplikasi persalinan pada ibu hamil perlu dilakukan
intervensi melalui inovasi yang penulis buat yaitu dengan inovasi GENTA MILA
(Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan). Dalam inovasi
17
GENTA MILA ini terdapat beberapa kegiatan diantaranya pemetaan ibu hamil
dengan resiko kehamilan 4T, pelaksanaan homevisit dan pemberian edukasi,
pemanfaatan program P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) serta membuat grup whatsapp dengan ibu hamil beresiko sehingga
dapat dipantau hingga persalinan nanti. Di wilayah kerja puskesmas sleman didapat
data ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T berjumlah 52. Untuk resiko terlalu muda
ada 3 ibu hamil, terlalu tua berjumlah 34, terlalu banyak 1, dan terlalu dekat 14
(simkia, 2021). Data tersebut diperoleh sampai dengan akhir bulan oktober 2021.
Saat penulis memulai aktualisasi di bulan November 2021 data ibu hamil dengan
resiko kehamilan 4T diperoleh dengan total 30, dikarenakan banyak dari ibu hamil
yang sudah bersalin di awal november, dan juga sudah abortus/ keguguran namun
tidak terlapor di SIMKIA.
Dalam isu belum optimalnya pemantauan tumbang pada APRAS di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Sleman selama pandemi covid 19 dikarenakan terdapat
keterbatasan dalam kegiatan tatap muka untuk beberapa instansi terutama sekolah
dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Hal tersebut menjadi salah satu
faktor belum optimalnya pemantauan tumbang pada APRAS di wilayah kerja
Puskesmas Sleman, sehingga untuk pelaporan tumbang sendiri tidak optimal.
Cakupan pemantauan tumbang pada APRAS di wilayah kerja Sleman masih belum
bisa memenuhi target, berdasarkan laporan akhir tahun 2020 cakupan pemantauan
APRAS yaitu 42,64%.
Selanjutnya belum optimalnya sosialisasi KB Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) untuk pasangan usia subur (PUS) di UPT Puskesmas Sleman.
MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) sangat efektif digunakan bagi PUS
yang ingin ber-KB, sebab efek samping dan kegagalannya sangat minim. Himbauan
dari BKKBN untuk penggunaan KB yaitu dengan menggunakan metode kontrasepsi
jangka Panjang (MKJP) dikarenakan tingkat drop out- nya (rawan putus KB) lebih
rendah dibanding dengan penggunaan KB non MKJP. Di wilayah UPT Puskesmas
sendiri dari hasil laporan data akhir tahun 2020, capaian terbanyak terdapat pada
penggunaan KB suntik (Non MKJP).
18
Tabel 2. Pengelompokan Isu
Terdapat berbagai cara untuk menetapkan urutan prioritas masalah, salah satunya
dengan teknik skoring menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Metode USG dilaksanakan dengan mnentukan skala nilai 1-5 dengan
mempehatikantiga komponen USG berikut:
1. Urgency (U) atau urgensi, yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditinjaklanjuti.
2. Seriousness (S) atau tingkat keseriusan dari masalah, yaitu seberapa serius isu
harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah.
3. Growth (G) atau tingkat perkembangan masalah, yaitu seberapa besar
kemungkinan isu tersebut semakin memburuk bila dibiarkan.
Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang dapat ditarik
kesimpulan untuk dijadikan isu kontemporer.
19
Tabel 3. Analisis Isu Kontemporer dengan Metode USG
Kriteria Penilaian
No. Isu Total
Urgent Seriousness Groowth
Keterangan :
Urgent (Mendesak) Seriousness (Kegawatan) Growth (Pertumbuhan)
Pernilaian dengan metode USG pada tabel 3 didapatkan hasil bahwa isu “Belum
optimalnya pemantauan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T di UPT Puskesmas
Sleman” mendapatkan nilai tertinggi yaitu 13, diikuti isu “Belum optimalnya
pemantauan tumbang pada APRAS di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sleman
selama pandemi covid 19” memperoleh nilai 11, dan yang terakhir isu “Belum
optimalnya sosialisasi KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di UPT
Puskesmas Sleman” mendapatkan nilai 10.
Berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis dengan mempertimbangkan
komponen urgency, seriousness, dan Growth total nilai terbesar terdapat pada isu
nomor 1 yaitu “Belum optimalnya pemantauan ibu hamil dengan resiko kehamilan
4T di UPT Puskesmas Sleman“. Berikut adalah mind maping yang menerangkan
penyebab isu utama terjadi menggunakan metode fishbone:
20
Gambar 1.4 Fihsbone faktor penyebab terjadinya isu
B. Proses Aktualisasi
Terlampir di halaman selanjutnya
21
AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan 1
22
google map dan google earth.
Deskripsi Proses Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan
koordinator
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu melakukan
konsultasi dan koordinasi dengan bidan koordinator terkait
inovasi yang akan dijalankan. Pada tahapan ini penulis
berdiskusi terkait kegiatan GENTA MILA (Gerakan Pemantauan
Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan) yang akan dilaksanakan
sebagai program Puskesmas Sleman, cara mengumpulkan
data ibu hamil beresiko agar bisa terpetakan dengan baik, serta
menerima segala saran dan masukan saaat berdiskusi.
Membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di
google spreadsheet
Setelah melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan
koordinator, kemudian penulis melakukan kegiatan pembuatan
akun Gmail GENTA MILA, setelah itu menginput data ibu hamil
beresiko yang sudah didapat ke dalam google spreadsheet
agar bisa terpetakan di tiap desa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Sleman.
Memetakan ibu hamil menggunakan google map
Setelah data ibu hamil yang beresiko terinput di google
spreadsheet, penulis mulai memetakan menggunakan google
map dengan cara menghubungi tiap pasien untuk membagikan
lokasinya atau sharelock setelah itu disimpan di google map
milik GENTA MILA agar memudahkan penulis dalam
pelaksanaan homevisit. Google map ini akan mengarahkan
langsung atau berisi rute ke lokasi rumah Ibu hamil beresiko
tersebut.
Memetakan ibu hamil menggunakan google earth
Setelah memetakan menggunakan google map, penulis
memetakan ibu hamil beresiko 4T menggunakan google earth.
Dengan cara meletakkan pin yang diberi keterangan nama ibu
hamil beresiko dan HPL nya di setiap desa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Sleman. Pemetaan dengan google earth ini
bisa dilihat dengan tampilan 3D ataupun 2D yang berupa
gambar wilayah kerja di Puskesmas Sleman. Setelah itu
23
memudahkan dalam mencari ibu hamil beresiko di setiap
wilayah dengan ketik nama wilayah desa/dusun maka akan
muncul tampilan ibu hamil yang beresiko di wilayah tersebut.
Hambatan Hambatan yang dihadapi penulis dalam melakukan konsultasi
dan koordinasi adalah perbedaan persepsi dan literatur. Selain
itu hambatan dalam melakukan pemetaan mulai dari
pengumpulan data ibu hamil beresiko 4T karena tidak semua
identitas dan keterangannya terisi lengkap, juga penggunaan
teknologi google earth yang merupakan hal baru bagi penulis.
Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan adalah dengan menyamakan
persepsi untuk mencari literatur dan juga dalam pemetaan
untuk mendapatkan data lengkap ibu hamil beresiko 4T dengan
menghubungi langsung ke setiap ibu hamil tersebut. Untuk
penggunaan google earth penulis selalu berusaha belajar
dengan melihat tutorial atau referensi yang ada.
Daftar Lampiran 1. Foto kegiatan
2. Notulen hasil konsultasi
3. Screenshoot nama akun Gmail
4. Foto isi data penginputan ibu hamil dengan resiko
kehamilan 4T di google spreadsheet
5. Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di
google map
6. Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di
google earth
7. Laporan Kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN ditandai dengan menjaga integritas dalam melakukan
pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T dan dengan penuh tanggung
jawab, disiplin dan professional agar dapat memperoleh hasil yang diharapkan
Whole of Government
Implementasi whole of government ditandai dengan adanya koordinasi, kerjasama
dengan atasan dan rekan kerja lainnya untuk membahas program yang akan
dilaksanakan.
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik ditandai dengan mendukung berkembangnya pelayanan
24
bagi masyarakat dengan langkah melakukan pemetaan ibu hamil dengan resiko
kehamilan 4T agar pelaksanaan pelayanan bagi masyarakat dapat lebih maksimal.
Sub Kegiatan:
a. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan koordinartor
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan penuh tanggung jawab
Kejelasan
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan koordinator dengan bahasa
yang mudah dimengerti dan penuh kejelasan.
Integritas
Melakukan konsultasi, koordinasi dan memaparkan kegiatan dengan konsisten
sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.
NASIONALISME
Musyawarah
Menerapkan sikap sesuai sila ke-4 Pancasila yaitu melakukan musyawarah
dan berdiskusi dalam penyusunan rancangan aktualisasi serta menerima
masukan
dari bidan koordinator.
Kerjasama
Sebagai bidan saya melakukan kerjasama dengan bidan koordinator terkait
program, sehingga program dapat berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
Hormat
Bersikap hormat kepada bidan koordinator saat melakukan konsultasi dan
koordinasi.
Sopan
Bersikap sopan dalam menyampaikan rencana program pemecahan masalah
Santun
Melakukan konsultasi dengan bertutur kata yang santun dalam pemaparan
usulan.
KOMITMEN MUTU
Efisien
25
Dalam melaksanakan konsultasi dengan bidan koordinator menggunakan
kalimat-kalimat yang mudah dipahami, tidak berbelit-belit, langsung kepada
permasalahan dan tujuan yang ingin disampaikan, sehingga komunikasi
berlangsung dengan baik dan tidak membutuhkan waktu terlalu lama.
Kreatifitas
Dalam konsultasi harus mengemukakan semua ide dan gagasan yang telah
disiapkan sebelumnya, diakukan dengan mengembangkan logika berfikir yang
baik dan kreatifitas agar ditemukan suatu inovasi yang bagus yang dapat
memajukan pelayanan diinstansi dan berguna untuk masyarakat.
ANTI KORUPSI
Jujur
Bersikap jujur dengan menyampaikan rencana kegiatan program kepada bidan
koordinator.
Disiplin
Bersikap disiplin dengan meminta persetujuan terlebih dahulu sebelum
memulai program
b. Membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di google spreadsheet
AKUNTABILITAS
Kejelasan
Dalam membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di google spreadsheet
diperlukan kejelasan isi dari data ibu hamil yang sudah dikumpulkan
Tanggung Jawab
Dalam melakukan kegiatan ini harus dilandasi rasa tanggung jawab agar
didapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan
Keseimbangan
Menyeimbangkan waktu untuk melakukan kegiatan ini dengan tanpa
mengabaikan tugas, fungsi, dan peran lain sebagai bidan sehingga semua
pekerjaan tetap bisa dilaksanakan dengan baik.
NASIONALISME
Kerja keras
dalam melaksanaan penginputan data di google spreadsheet untuk pemetaan ibu
hamil beresiko dilaksanakan disaat yang bersamaan dengan tugas pokok sehari-
hari sehingga membutuhkan kerja keras.
Rela berkorban
26
Rela berkorban dalam hal waktu, pikiran, dan tenaga agar semua tugas bisa
terlaksana dengan baik.
ETIKA PUBLIK
Cermat
Dalam membuat akun gmail dan menginput data ibu hamil di google spreadsheet
dilakukan secara cermat, yaitu teliti dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan
dalam penginputan data.
Profesional
Dalam melaksanakan kegiatan ini juga harus menunjukkan sikap profesional
karena hasil dari penginputan data juga menjadi bukti pertanggungjawaban.
KOMITMEN MUTU
Efektif
Pelaksanaannya tidak membuang waktu yang lama dalam proses pembuatan
akun Gmail dan penginputan data di google spreadsheet sehingga mendapatkan
tujuan, hasil dan terget yang diharapkan dengan tepat waktu.
Efisien
Kegiatan ini dapat memudahkan dalam melihat ibu hamil dengan resiko
kehamilan 4T secara tepat sehingga tidak membuang tenaga dan waktu.
ANTI KORUPSI
Jujur
Dalam penginputan data di google spreadsheet bersikap jujur tentang isi dari
data yang disimpan
Kerja Keras
Sikap kerja keras harus diterapkan saat melakukan kegiatan pembuatan akun
Gmail dan penginputan data di google spreadsheet untuk dapat mewujudkan
hasil yang maksimal.
27
Konsisten
Konsisten dalam melaksanakan kegiatan pemetaaan menggunakan google map
agar selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Tanggung Jawab
Melaksanakan kegiatan pemetaan ini dengan dilandasi rasa tanggung jawab
agar pemetaan selesai tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang diharapkan.
NASIONALISME
Rela berkorban
Pada saat melaksanakan pemetaan ibu hamil dengan menggunakan google map
harus rela berkorban dalam hal waktu, tenaga dan pikiran untuk dapat fokus
Kerja keras
Kerja keras dalam menyelesaikan kegiatan ini agar pemetaan dapat terlaksana
dengan baik.
ETIKA PUBLIK
Profesional
Dalam pemetaan ibu hamil beresiko menggunakan google map saya bersikap
profesional.
Cermat
Dalam melaksanakan kegiatan ini juga harus cermat dalam setiap proses yang
dilakukan agar tidak ada kesalahan dalam pemetaan.
KOMITMEN MUTU
Inovatif
Dalam memetakan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google
map merupakan kegiatan yang sebelumnya belum pernah ada, sehingga
kegiatan ini bersifat inovatif.
Efisien
Kegiatan ini dapat memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan homevisit kepada
ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T secara tepat sehingga tidak membuang
tenaga dan waktu.
ANTI KORUPSI
Berani
Berani melakukan pemetaan menggunakan google map dimana kegiatan ini
28
belum ada sebelumnya
Disiplin
Bersikap disiplin dalam pengerjaan kegiatan pemetaan menggunakan google
map agar selesai sesuai waktu yang sudah ditentukan.
Kerja Keras
Sikap kerja keras harus diterapkan saat melakukan kegiatan pemetaan ibu
hamil menggunakan google map untuk dapat mewujudkan hasil yang
maksimal.
NASIONALISME
Kerja keras
Sebagai bidan saya dalam melakukan pemetaan ibu hamil dengan google earth
membutuhkan kerja keras karena ini merupakan hal baru.
Rela berkorban
Rela berkorban dalam hal waktu, pikiran, dan tenaga agar selesai dengan hasil
yang maksimal.
ETIKA PUBLIK
Cermat
Dalam melakukan pemetaan menggunakan google earth dilakukan secara
cermat, yaitu teliti dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam peletakan pin
ibu hamil beresiko di setiap wilayahnya.
Profesional
Dalam melaksanakan kegiatan ini juga harus menunjukkan sikap profesional
karena hasil dari pemetaan juga menjadi bukti pertanggungjawaban.
29
KOMITMEN MUTU
Inovatif
Dalam memetakan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google
earth merupakan kegiatan yang sebelumnya belum pernah ada, sehingga
kegiatan ini bersifat inovatif
Efektif
Kegiatan ini memudahkan dalam melihat ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T
di wilayah kerja Puskesmas Sleman sehingga lebih mudah dan tidak membuang
waktu yang lama.
ANTI KORUPSI
Disiplin
Bersikap disiplin dalam pengerjaan kegiatan pemetaan menggunakan google
earth agar pemetaan selesai dalam waktu yang sudah ditetapkan.
Kerja Keras
Sikap kerja keras harus diterapkan dalam melakukan pemetaan ibu hamil
dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google map agar dapat mewujudkan
hasil yang maksimal.
Kontribusi Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi
Organisasi
Kegiatan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan google
spreadsheet, google map dan google earth berkontribusi bertujuan agar pemantauan
ibu hamil beresiko dapat optimal dengan memanfaatkan teknologi sehingga
berkontribusi dalam visi misi Pemerintah Daerah Sleman yaitu “Menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik dengan dukungan teknologi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat”
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan
google spreadsheet, google map, dan google earth sesuai dengan nilai SATRIYA yaitu
Inovatif, yakin dan percaya diri serta Ahli-profesional, melakukan pemetaan ibu hamil.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Kerjasama dan kooordinasi mutlak harus sering dilakukan kepada bidan koordinator, ini
dilakukan guna menciptakan produk yang berkualitas dan diharapkan bermanfaat dan
dapat diaplikasikan di wilayah kerja Puskesmas Sleman.
30
Tanggung Jawab dan kerja keras menjadi salah satu kunci, agar dapat terlaksana
kegiatan yang sudah dilakukan tahap konsultasi dan koordinasi dengan bidan
koordinator, pembuatan akun Gmail, penginputan data ibu hamil menggunakan google
spreadsheet, pemetaan menggunakan google map dan google earth.
Yogyakarta, 11 November 2021
Disetujui oleh:
Mentor
31
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 1
Melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan
google spreadsheet, google map dan google earth
Sub Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bidan koordinator
32
NOTULEN KONSULTASI
Hasil Konsultasi:
1. Pengambilan data untuk ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T
• Untuk pengambilan data ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T bisa melalui SIMKIA
di bagian ibu hamil resiko tinggi, untuk kriteria 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat
dan terlalu banyak) bisa di bedakan sendiri nanti.
• Pengambilan data juga dilihat dari buku register K1 (kunjungan pertama kali pada ibu
hamil)
• Untuk melengkapi data ibu hamil yang tidak masuk ke data ibu hamil resiko tinggi di
SIMKIA, bisa dilihat di buku register kehamilan.
2. Kegiatan homevisit dan konseling serta pemantauan P4K (Program Perencanaa
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
• Perhitungan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja dihitung
berdasarkan angka estimasi 20% dari Total Ibu Hamil di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama, jadi untuk kegiatan homevisit ambil 20% dari total keseluruhan ibu hamil
yang beresiko.
• Tentukan menggunakan tingkat urgency mana yang harus di homevisit terlebih dahulu
• Kegiatan homevisit juga dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil, hasil
pemeriksaan bisa ditulis di buku KIA dan blangko pemeriksaan yang di tandatangani
pasien sebagai bukti bidan sudah melakukan homevisit dan blangko tersebut sebagai
arsip bidan.
• Kegiatan pemantauan P4K (Program Perencanaa Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi) seLain pengisian stiker juga penempelan stiker dirumah ibu hamil.
33
Sub Kegiatan:
2. Membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil di google spreadsheet
34
LAPORAN KEGIATAN PEMBUATAN AKUN GMAIL
Pembuat Laporan,
35
.
Gambar 1.8 Kegiatan menginput data ibu hamil di google spreadsheet
Gambar 1.9 Foto isi data penginputan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T
di google spreadsheet
36
LAPORAN KEGIATAN PENGINPUTAN DATA IBU HAMIL BERESIKO DI GOOGLE
SPREADSHEET
d. Laporan Pelaksanaan :
Langkah-langkah penginputan data di google spreadsheet :
• Untuk membuat Google Spreadsheet baru melalui google drive dengan membuka
link: drive.google.com
• Di sisi kiri pada tampilan layar browser, klik 'New'.
• Lalu secara otomatis diarahkan ke halaman online
docs.google.com/spreadsheets untuk membuat spreadsheet baru.
• Tampilan spreadsheet baru yang kosong (terdiri dari sel, baris, dan kolom seperti
Microsoft Excel) akan terlihat pada browser.
• Mengubah nama spreadsheet baru dengan mengetik di bagian 'untitled spreadsheet'
menjadi ‘Ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T’.
• Mengedit nama setiap 'Sheet' menjadi nama tiap desa di wilayah kerja puskesmas
sleman yaitu Caturharjo, Triharjo, Pandowoharjo, Tridadi, Trimulyo.
• Mengisi judul kolom dengan tahun, nama ibu, nama suami, umur, tanggal lahir, dusun,
HPHT, HPL, tanggal bersalin, alamat, no hp, jarak kehamilan, Riwayat obstetric
(GPAhAb), dan jenis resiko kehamilan.
• Lalu mengisi data ibu hamil beresiko di kolom yang sudah dibuat.
• Setelah selesai, data yang sudah diinput dalam google spreadsheet dapat di bagi link
nya agar bisa dilihat dan digunakan oleh bidan dalam memantau ibu hamil dengan
resiko kehamilan 4T
• Cara bagikan link yaitu dengan klik tombol ‘bagikan’ di pojok kanan atas dokumen
spreadsheet.
• Mengatur yang dapat melihat yaitu siapa saja yang mendapat link spreadsheet
37
• Berikut link spreadsheet yang sudah dibuat:
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1MXQy87Kyh4LxN6X6Acjp4sqEPfYZqKA4
9cnxJFniAhc/edit?usp=sharing
Pembuat Laporan,
38
Sub Kegiatan:
39
LAPORAN KEGIATAN PEMETAAN IBU HAMIL MENGGUNAKAN GOOGLE MAP
c. Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Rabu, 10 November 2021
Waktu : 15.00 – selesai
Laporan Pelaksanaan:
Langkah-langkah pemetaan ibu hamil di google map:
• Membuka google map menggunakan akun Gmail genta mila
• Membuat daftar baru dengan memberi nama ‘ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T’
dan pada bagian deskripsi diisi ‘berisi rute lokasi rumah ibu hamil dan memudahkan
dalam kunjungan rumah serta pemantauan P4K’ lalu klik ‘simpan’
• Menghubungi pasien ibu hamil beresiko melalui whatsapp untuk meminta data dan
juga sharelock agar bisa disimpan/diterapkan di google map genta mila puskesmas
sleman.
• Setelah mendapat sharelock dari ibu hamil klik map tersebut lalu pilih simpan di daftar
yang sudah dibuat yaitu pada daftar ‘ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T’ isi
deskripsi dengan nama ubu hamil dan HPL nya lalu klik selesai.
• Bagikan link google map dengan cara:
✓ Pilih opsi berbagi →kjlik bagikan→opsi pengeditan jangan di on kan agar
orang lain tidak dapat mengedit,
Link google map:
https://www.google.com/maps/placelists/list/Lp4eObLWxnnpakTRdXwFEuN
BGqSs7A
Pembuat Laporan,
40
Sub Kegiatan:
4. Memetakan ibu hamil menggunakan google earth
Gambar 2.3 Screenshoot data ibu hamil yang sudah dimasukan di google earth
41
LAPORAN KEGIATAN PEMETAAN IBU HAMIL MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH
d. Laporan Pelaksanaan:
• Cara bagikan link yaitu dengan klik tombol ‘share project’ pada bagian atas judul
42
• Pada bagian ‘get link’ pilih ‘viewer’ pada ‘anyone with the link’ setelah itu copy link dan
klik ‘done’
• Berikut link google earth yang sudah dibuat:
https://earth.google.com/earth/d/1Bi3GXG9S2-6UZHHeKsIri7_ZUVJvL9If?usp=sharing
Pembuat Laporan,
43
LAPORAN KEGIATAN 1
Melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T menggunakan
google spreadsheet, google map dan google earth
Pendahuluan
Pemetaan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T merupakan langkah awal yang harus
dilakukan untuk menjadikan kegiatan selanjutnya saling berkesinambungan. Hal ini
dilakukan untuk menjadi acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
berikutnya
Kegiatan yang dilaksanakan
Kegiatan pemetaan ini berlangsung pada tanggal 6 November – 11 November 2021.
Pada kegiatan ini terdapat 4 (empat) sub kegiatan yaitu melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan bidan koordinator, membuat akun Gmail dan menginput data ibu hamil
di google spreadsheet, memetakan ibu hamil menggunakan google map, dan yang terakhir
memetakan ibu hamil menggunakan google earth. Terdapat total 30 ibu hamil dengan
resiko kehamilan 4T yang terpetakan, dengan kriteria ibu hamil dengan Terlalu muda
terdapat 1 orang, Terlalu tua berjumlah 20, Terlalu dekat berjumlah 6, terdapat 1 ibu hamil
dengan Terlalu tua dan terlalu dekat, serta 2 orang dengan Terlalu tua dan terlalu banyak.
Setelah itu link gogle spreadsheet, google map dan google earth dapat diakses oleh
siapapun terutama untuk bidan khususnya bidan desa agar dapat mengetahui jumlah ibu
hamil dengan resiko kehamilan 4T di wilayahnya sehingga nantinya juga memudahkan
dalam melakukan kunjungan rumah.
Kendala dan Solusi
Saat melakukan konsultasi dan koordinasi yang dihadapi penulis adalah perbedaan
persepsi dan literatur, sehingga penulis mencari solusi untuk mengatasi kesulitan dengan
berusaha menyamakan persepsi untuk mencari literatur Selain itu hambatan dalam
melakukan pemetaan mulai dari pengumpulan data ibu hamil beresiko 4T karena tidak
semua identitas dan keterangannya terisi lengkap, sehingga untuk mendapatkan data
lengkap ibu hamil beresiko 4T diselesaikan dengan menghubungi langsung ke setiap ibu
hamil tersebut juga penggunaan teknologi google earth yang merupakan hal baru bagi
penulis. Untuk penggunaan google earth penulis selalu berusaha belajar dengan melihat
tutorial atau referensi yang ada.
44
Penutup
Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah
dapat diatasi oleh penulis. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu
sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.
45
AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan 2
46
hamil yang beresiko. Pada tahapan ini penulis mengumpulkan
beberapa materi lalu dirangkum dan diterapkan pada leaflet
yang akan dibuat.
Membuat desain leaflet berkoordinasi dengan promkes
Setelah menyiapkan materi leaflet kemudian dilakukan
pembuatan desain leaflet yang berkoordinasi dengan promkes.
Penulis menjelaskan maksud dan tujuan dari pembuatan
leaflet, materi apa saja yang sudah disiapkan agar bisa
mencapai kesepakatan dalam pembuatan desain leaflet
sehingga nantinya berjalan dengan lancar.
Membuat video mengenai resiko kehamilan 4T
Tahapan selanjutnya yaitu membuat media edukasi berupa
video. Pada tahapan ini dalam pembuatan video penulis
menggunakan aplikasi animaker. Video berisi tentang edukasi
resiko kehamilan 4 terlalu yang dipaparkan menggunakan
animasi, agar video terlihat menarik dan pesan yang
disampaikan dapat diterima serta dipahami oleh ibu hamil yang
beresiko.
Mengupload video ke channel youtube puskesmas sleman
Setelah pembuatan video mengenai resiko kehamilan 4T dan
di acc oleh mentor, kemudian mengupload video tersebut ke
channel youtube Puskesmas Sleman agar bisa diakses oleh
masyarakat luas dan menjadi media edukasi yang bermanfaat
terutama bagi ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T.
Hambatan Hambatan yang dihadapi dalam berkoordinasi dengan promkes
adalah perbedaan persepsi mengenai desain leaflet yang ingin
dibuat. Selain itu dalam pembuatan media edukasi berupa
video dengan menggunakan animaker merupakan hal baru
bagi penulis.
Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan adalah menyamakan
persepsi dalam membuat desain leaflet dengan mencari
beberapa desain yang pas hingga terbentuk suatu kesepakatan
dengan promkes. Untuk penggunaan animaker penulis selalu
berusaha belajar dengan melihat tutorial atau referensi yang
ada sehingga video dapat terselesaikan sesuai dengan yang
diharapkan.
47
Daftar Lampiran 1. Logo GENTA MILA
2. Foto kegiatan
3. Materi leaflet
4. Desain leaflet
5. Foto konsep video edukasi tentang resiko kehamilan 4T
6. Screenshoot tampilan video di youtube puskesmas sleman
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN dalam membuat logo dan media edukasi merupakan
peran dalam menjalankan tugas secara professional sesuai dengan manajemen ASN
Whole of Government
Implementasi whole of government ditandai dengan saat membuat logo dan media
edukasi bekerjasama dengan pihak percetakan agar menghasilkan media edukasi yang
menarik dan bermanfaat bagi pengunjung puskesmas
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik dalam membuat logo dan media edukasi yaitu bertujuan
untuk menjadi salah satu sarana meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien,
sehingga kualitas kesehatan masyarakat semakin meningkat.
Sub Kegiatan:
a. Menyiapkan materi leaflet
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab
Mempersiapkan materi leaflet berdasarkan sumber yang dapat dipercaya agar
dapat dipertanggung jawabkan.
Jelas
Dalam menyusun materi dengan bahasa yang jelas sehingga maksud dari
edukasi tersampaikan secara baik.
NASIONALISME
Pantang menyerah
Pada saat menyusun materi leaflet diaksanakan dengan pantang menyerah.
Musyawarah
Pada saat menyusun materi leaflet dengan musyawarah untuk mendapat hasil
yang maksimal untuk tercapainya tujuan kegiatan.
48
ETIKA PUBLIK
Disiplin
Menyiapkan materi leaflet dengan disiplin waktu agar materi segera terkumpul
dan dapat segera diterapkan pada leaflet yang ingin dibuat.
Sopan
Bahasa yang digunakan dalam menyusun leaflet adalah bahasa baku dan sopan.
KOMITMEN MUTU
Kreatif
Dalam menyiapkan materi untuk leaflet harus berfikir kreatif agar leaflet yang
dihasilkan nantinya menarik untuk dibaca.
Efisien
Dalam menyusun materi menggunakan kalimat-kalimat yang mudah dipahami,
tidak berbelit-belit, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik
dan tidak membutuhkan waktu terlalu lama dalam memahami maksud materi.
ANTI KORUPSI
Kerja keras
Meyusun materi leaflet dengan kerja keras untuk mendapatkan materi sebaik
mungkin untuk dijadikan bahan isi leaflet
Jujur
Melakukan dengan Amanah atas apa yang disampaikan kepada pasien melalui
leaflet, dan jujur tidak direkayasa dan dari sumber yang jelas.
NASIONALISME
Musyawarah
Melakukan koordinasi dan musyawarah dengan promkes dalam pembuatan
desain leaflet agar sesuai yang diharapkan.
Rela berkorban
49
Harus rela berkorban meluangkan waktunya agar desain leaflet segera
terselesaikan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
Sopan dan santun
Harus santun dalam bertutur kata dan bersikap sopan saat melakukan koordinasi
dengan promkes dalam pembuatan desain leaflet, menjalin hubungan baik
Menghormati
Menjalin hubungan baik, menghormati dengan saling menghargai agar
pembuatan media edukasi berjalan lancar.
KOMITMEN MUTU
Inovasi
Merancang leaflet dengan inovasi karena tidak menggunakan rancangan yang
sudah pernah ada tetapi menyusun sendiri dan juga hasil dari koordinasi dengan
promkes
Efektif dan efisien
Saat berkoordinasi harus disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalah
pahaman dan dalam pembuatan desain leaflet dilakukan secara cepat sehingga
tidak membutuhkan waktu serta biaya yang banyak.
ANTI KORUPSI
Jujur
Permintaan izin terhadap pembuatan leaflet disampaikan dengan terbuka dan
jujur sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan leaflet tersebut.
Berani
Berani melaksanakan koordinasi dalam pembuatan desain leflet dengan
promkes secara percaya diri.
50
literatur yang jelas.
Konsisten
Konsisten dalam pembuatan video agar selesai sesuai dengan yang diharapkan.
NASIONALISME
Kerja keras
Dalam pembuatan video edukasi diperlukan kerja keras karena selain
menentukan konsep video, proses editing dan pembuatan butuh waktu.
Rela berkorban
Harus rela berkorban tenaga, waktu dan pikiran dalam pembuatan video edukasi
ini agar selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
ETIKA PUBLIK
Cermat
Dalam pembuatan video dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan
baik dari segi gambar, tulisan maupun suara yang ditampilkan.
Sopan
Penggunaan bahasa yang sopan diperlukan dalam pembuatan video agar video
yang dihasilkan nyaman didengarkan oleh para ibu hamil beresiko.
Disiplin
Disiplin waktu agar video dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
KOMITMEN MUTU
Inovasi
Membuat konsep video dengan inovasi karena tidak menggunakan konsep video
yang sudah pernah ada.
Kreatifitas
Dibutuhkan kreatifitas dalam pembuatan video agar menghasilkan video yang
berkualitas.
ANTI KORUPSI
Kerja keras
Bidan meyusun konsep video dengan kerja keras untuk menghasilkan video
sebaik mungkin agar dapat tersampaikan isinya dengan jelas kepada para ibu
hamil beresiko
51
Disiplin
Disiplin dalam pelaksanaan pembuatan video agar selesai sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan.
NASIONALISME
Kerjasama
Dalam upload video dilakukan kerjasama dengan promkes
Rela berkorban
Rela berkorban meluangkan waktunya agar tujuan tercapai.
ETIKA PUBLIK
Cermat
Dalam upload video harus dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan
dalam upload video.
Profesional
Bersikap profesional saat melakukan upload video agar kegiatan terlaksana
sesuai dengan yang diharapkan.
KOMITMEN MUTU
Kualitas
Dalam upload video di channel youtube Puskesmas Sleman diperlukan kualitas
video yang baik agar dapat diakses semua masyarakat.
Efektif
Video sebagai media edukasi yang efektif bagi masyarakat, menarik dilihat dan
didengarkan sehingga sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan.
52
ANTI KORUPSI
Jujur
Dalam upload video berlaku jujur terhadap video yang di upload yaitu hasil
karya sendiri.
Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap hasil video yang di upload.
Kontribusi Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi
Organisasi
Kegiatan membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai resiko kehamilan
4T bertujuan untuk mempromosikan pelayanan dengan berbagai media agar informasi
dapat tersampaikan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga
berkontribusi dalam visi misi Pemerintah Daerah Sleman yaitu “Meningkatkan pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.”
Penguatan Nilai Organisasi
Dalam melakukan kegiatan membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai
resiko kehamilan 4T sesuai dengan nilai SATRIYA yaitu inovatif, yakin dan percaya diri
serta Ahli-profesional dalam melakukan pembuatan media edukasi leaflet.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Saat pelaksanaan pembuatan media edukasi tentang resiko kehamilan 4T penulis harus
bekerja keras untuk menghasilkan media edukasi leaflet dan video yang berkualitas
dan dapat mudah diterima serta dipahami oleh masyarakat terutama ibu hamil beresiko.
Kerjasama mutlak harus dilakukan dengan promkes. Hal ini dilakukan agar dalam
penerbitan leaflet dan video dapat sesuai dengan standar Puskesmas Sleman.
Yogyakarta, 16 November 2021
Disetujui oleh:
Mentor
53
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 2
Membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai resiko
kehamilan 4T
Sub Kegiatan :
1. Menyiapkan materi leaflet
54
Sub Kegiatan:
2. Membuat desain leaflet berkoordinasi dengan promkes
Gambar 2.6 Kegiatan koordinasi dengan promkes dalam membuat desain leaflet
55
Sub Kegiatan:
3. Membuat video mengenai resiko kehamilan 4T
56
Sub Kegiatan:
57
LAPORAN KEGIATAN 2
Membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai resiko kehamilan 4T
Pendahuluan
Membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai resiko kehamilan 4T merupakan
tahapan kedua dalam rangkaian kegiatan ini. Hal ini dilakukan untuk dapat
mempromosikan pelayanan dengan berbagai media agar informasi dapat tersampaikan
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang resiko kehamilan 4T.
Kegiatan yang dilaksanakan
Kegiatan pembuatan logo dan media edukasi ini berlangsung pada tanggal 12 November -
16 November 2021.
Pada kegiatan ini terdapat 4 (empat) sub kegiatan yaitu menyiapkan materi leaflet,
membuat desain leaflet berkoordinasi dengan promkes, membuat video mengenai resiko
kehamilan 4T dan mengupload video ke channel youtube Puskesmas Sleman. Hasil dari
kegiatan ini yaitu terdapat 15 stiker logo GENTA MILA yang nantinya ditempel dirumah ibu
hamil beresiko mengiringi penempelan stiker P4K. Untuk leaflet jumlah yang tercetak yaitu
30, 15 digunakan untuk pemberian edukasi saat kunjungan rumah, dan 15 leaflet diletakkan
di poli KIA. Media edukasi dengan video yang sudah di upload di channel youtube
Puskesmas Sleman link dapat diakses secara luas sehingga dapat mengedukasi
masyarakat khususnya ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T. Berikut link youtube video
edukasi resiko kehamilan 4T: https://youtu.be/0NYfai3C7EE
Kendala dan Solusi
Saat melakukan koordinasi dengan promkes yang dihadapi penulis adalah perbedaan
persepsi mengenai desain leaflet yang ingin dibuat sehingga penulis mencari solusi untuk
mengatasi kendala ini dengan menyamakan persepsi dalam membuat desain leaflet
dengan mencari beberapa desain yang pas hingga terbentuk suatu kesepakatan dengan
promkes. Selain itu kendala lain dalam pembuatan media edukasi berupa video dengan
menggunakan animaker merupakan hal baru bagi penulis. Untuk mengatasinya penulis
selalu berusaha belajar dengan melihat tutorial atau referensi yang ada sehingga video
dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
58
Penutup
Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah
dapat diatasi oleh penulis. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu
sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.
59
AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan 3
60
Tingkat Capaian Kegiatan melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang
beresiko dan pemantaun P4K (Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi) terlaksana dengan tingkat
pencapaian sebesar 100%.
Dengan indikator capaian:
Telah terlaksananya komunikasi dengan ibu hamil beresiko yang
akan dikunjungi. Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kepada
ibu hamil dan pemberian konseling, terisinya data pada stiker
P4K, terpasangnya stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di
rumah ibu hamil beresiko.
61
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) dengan secara
berurutan yaitu mengisi nama ibu hamil, taksiran persalinan,
penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi, dan calon pendonor darah.
Pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di
rumah ibu hamil beresiko
Setelah stiker P4K terisi, tahapan selanjutnya di kegiatan ini yaitu
penempelan stiker logo GENTA MILA dan stiker P4K di rumah
pasien. Dengan penempelan stiker ini maka setiap ibu hamil akan
tercatat, terdata dan terpantau secara tepat, serta keluarga
maupun masyarakat sekitar tau dan paham akan persalinan yang
beresiko dan diharapkan selalu siaga.
62
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
MANAJEMEN ASN
Dalam mengadakan kunjungan rumah dan pemantauan P4K dilakukan secara terencana
dan harus bertanggung jawab, professional dan dapat menunjukkan integritas sebagai
ASN.
WHOLE OF GOVERNMENT
Dalam mengadakan kunjungan ke rumah ibu hamil dan pemantauan P4K bertujuan
untuk berkoordinasi, kerjasama, dan komunikasi mengenai pemantauan ibu hamil
dengan resiko kehamilan 4T.
PELAYANAN PUBLIK
Dalam melakukan kunjungan rumah dan pemantauan P4K didasarkan pada prinsip untuk
memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, harus secara bersama-
sama diketahui, dipahami dan disepakati oleh semua pihak yang terkait mengenai tujuan
tersebut.
Sub Kegiatan:
a. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan dikunjungi
AKUNTABILITAS
Jelas
Dapat menyampaikan informasi yang jelas terhadap pasien mengenai rencana
kunjungan rumah yang akan dilakukan.
Tanggung Jawab
Dapat mempertanggungjawabkan apa yang disampaikan dengan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.
NASIONALISME
Menghormati
Dalam menjalin komunikasi harus saling menghormati dengan mengirimkan
pesan dengan bahasa yang baik dan sopan.
Menghargai
Menghargai balasan dari ibu hamil mengenai berkenan tidaknya beliau untuk dikunjungi.
ETIKA PUBLIK
Sopan
Melakukan komunikasi yang baik, sopan saat menjalin komunikasi dengan ibu
63
hamil beresiko.
Santun
Santun dalam bertutur kata kepada pasien sehingga terjalin hubungan dan
komunikasi yang baik.
KOMITMEN MUTU
Efektif
Melakukan komunikasi dengan ibu hamil beresiko mempunyai tujuan agar
menghasilkan kesepakatan waktu jadwal kunjungan sehingga kegiatan yang akan
dilakukan selanjutnya menjadi efektif.
Efisien
Melakukan komunikasi dengan ibu hamil beresiko menggunakan kalimat yang
mudah dipahami dan tidak berbelit-belit, sehingga komunikasi berlangsung dengan
baik dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
ANTI KORUPSI
Jujur
Memberikan informasi yang jujur terhadap ibu hamil mengenai rencana kunjungan
rumah.
Tanggung jawab
Mempertanggungjawabkan akan pesan yang disampaikan kepada ibu hamil
dengan menepati jadwal kunjungan yang sudah disepakati.
64
NASIONALISME
Kemanusiaan
Kegiatan ini menerapkan nilai Pancasila sila ke-2 yaitu kemanusiaan dalam
melakukan pemeriksaan dan juga pemberian konseling.
Rela berkorban
Rela berkorban dalam hal waktu, tenaga dan pikiran untuk dapat melaksanakan
pemeriksaan ibu hamil dan juga konseling di rumah pasien.
ETIKA PUBLIK
Ramah
Dalam melaksanakan pemeriksaan dan konseling bersikap ramah
Santun
Santun dalam bertutur kata kepada pasien sehingga terjalin hubungan dan
komunikasi yang baik.
Peduli
Peduli dengan apa yang disampaikan oleh pasien, mendengarkan dengan baik
dan juga memberikan feedback yang baik terhadap pasien.
KOMITMEN MUTU
Efektif
Dalam melakukan pemeriksaan dan konseling kepada ibu hamil beresiko
menggunakan peralatan dan media yang akan dipakai agar pekerjaan yang
dilakukan lebih efektif.
Efisien
Melakukan komunikasi dengan ibu hamil beresiko menggunakan kalimat yang
mudah dipahami dan tidak berbelit-belit, sehingga pemeriksaan dan konseling
berlangsung dengan baik dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
ANTI KORUPSI
Amanah
Amanah dalam menjaga kerahasiaan pasien, tidak menceritakan kepada siapapun
yang menjadi rahasia dari pasien.
Jujur
Jujur terhadap hasil pemeriksaan yang didapat tanpa ada yang disembunyikan.
65
c. Mengisi data pada stiker P4K
AKUNTABILITAS
Jelas
Dalam melakukan pengisian stiker P4K ditulis dengan jelas, sehingga mudah
dibaca oleh siapapun.
Tanggung jawab
Isi dari stiker P4K dapat dipertanggung jawabkan, karena nantinya stiker tersebut
akan digunakan sebagai data sampai dengan ibu hamil melangsungkan persalinan,
NASIONALISME
Rela berkorban
Rela berkorban meluangkan waktunya untuk melakukan pemantauan P4K kepada
ibu hamil dengan mengunjungi rumahnya
Salin menghargai
Saling menghargai saat menjalin komunikasi dua arah atau tanya jawab untuk
pengisian stiker P4K.
ETIKA PUBLIK
Ramah dan sopan
Dalam melakukan pengisian data pada stiker P4K bersikap ramah dan sopan,
sehingga terjalin hubungan yang baik dengan pasien.
Santun
Berkomunikasi dengan baik dengan berbahasa yang santun agar mendapatkan
jawaban sesuai yang diharapkan sehingga membantu terlaksananya kegiatan
dengan baik.
KOMITMEN MUTU
Efektif
Memberikan pertanyaan secara berurutan dalam melakukan kegiatan pengisian
data pada stiker P4K sehingga terlaksana secara efektif
Efisien
Melakukan komunikasi menggunakan kalimat yang mudah dipahami dan tidak
berbelit-belit, sehingga komunikasi berlangsung dengan baik dan tidak
membutuhkan waktu yang lama.
66
ANTI KORUPSI
Jujur
Dalam mengisi data pada stiker P4K dilakukan dengan jujur tidak direkayasa,
sesuai dengan jawaban yang didapat dari ibu hamil.
Mandiri
Melaksanakan kegiatan pengisian stiker P4K secara mandiri.
d. Pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di rumah ibu hamil beresiko
AKUNTABILITAS
Jelas
Dalam memberikan penempelan stiker P4K di rumah ibu hamil disertai dengan
memberikan pengertian maksud dan tujuan yang jelas kepada pasien.
Tanggung Jawab
Dapat mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan sehingga penempelan
stiker p4k dan logo dipahami dan dapat bermanfaat bagi ibu hamil beresiko.
NASIONALISME
Kerjasama
Penempelan stiker P4K dilandasi oleh kerjasama yang baik antara bidan dan ibu
hamil.
Menghargai
Saling menghargai satu sama lain sehingga ibu hamil setuju dilakukannya
penempelan stiker dirumahnya.
ETIKA PUBLIK
Menghormati
Dalam melakukan kegiatan penempelan stiker P4K menghormati tuan rumah
dengan meminta ijin dan memberikan penjelasan dan maksud tujuan dari
penermpelan stuiker P4K
Santun
Santun dalam bertutur kata kepada pasien sehingga terjalin hubungan dan
komunikasi yang baik.
KOMITMEN MUTU
Efektif
Memberikan pengertian kepada ibu hamil tentang pemasangan stiker P4K supaya
67
memiliki pemahaman dan tujuan yang sama sehingga kegiatan yang akan
dilakukan selanjutnya menjadi efektif.
Efisien
Saat melakukan pemasangan membutuhkan komunikasi yang baik menggunakan
kalimat yang mudah dipahami dan tidak berbelit-belit, sehingga tidak
membutuhkan waktu yang lama.
ANTI KORUPSI
Mandiri
Dalam melaksanakan kegiatan penempelan stiker P4K dilakukan secara mandiri.
Amanah
Amanah yaitu melakukannya dengan berpegang pada ketentuan / peraturan yang
berlaku dan meyakini bahwa kegiatan tersebut sudah tepat dan dapat menjadi
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Saat pelaksanaan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantauan P4K
(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) penulis harus bekerja keras
dan rela berkorban untuk dapat terlaksananya kegiatan sesuai yang diharapkan, mulai
dari menghubungi pasien, kunjungan ke rumah, melakukan pemeriksaan, pengisian dan
penempelan stiker P4K serta logo GENTA MILA.
68
Kerjasama dengan pasien harus terjalin dengan baik guna kelancaran kegiatan yang
dilakukan oleh penulis.
69
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 3
Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantaun P4K
(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
Sub Kegiatan :
1. Menyusun jadwal kunjungan
70
Sub Kegiatan:
2. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan dikunjungi
71
Gambar 3.4 Screenshoot komunikasi dengan ibu hamil melalui Whatsapp
72
LAPORAN KEGIATAN DALAM MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN IBU HAMIL
YANG AKAN DIKUNJUNGI
c. Laporan Pelaksanaan :
• Menghubungi ibu hamil dengan resiko kehamilan sesuai jadwal via Whatsapp
• Memberi tahu bahwa akan dilaksanakan kunjungan rumah dan menanyakan
kesediaan untuk dikunjungi sehingga terwujud kesepakatan jadwal kunjungan yang
sesuai pada hari tersebut.
Pembuat Laporan,
73
Sub Kegiatan:
74
.
Gambar 3.5 Kegiatan pemeriksaan dan konseling kepada ibu hamil beresiko
75
76
Gambar 3.6 Hasil pemeriksaan Ibu hamil beresiko di buku KIA
77
LAPORAN KEGIATAN PEMERIKSAAN KEPADA IBU HAMIL BERESIKO DAN
PEMBERIAN KONSELING
Pendahuluan
Melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil dan memberikan konseling merupakan sub
kegiatan di kegiatan ketiga. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan keluhan ibu
hamil sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat serta ibu hamil beresiko terpantau
secara optimal.
Kegiatan yang dilaksanakan
Kegiatan pemeriksaan kepada ibu hamil dan memberikan konseling berlangsung pada
tanggal 17 November- 04 Desember 2021 dilaksanakan di rumah ibu hamil yang
bersangkutan. Pemeriksaan dilakukan terhadap 15 ibu hamil beresiko. Saat kunjungan
rumah jenis pemeriksaan yang dilakukan terdiri dari penimbangan BB, pengukuran TD,
pengukuran TFU, palpasi, pemeriksaan DJJ dan juga konseling. Untuk hasil pemeriksaan
dari keempat belas ibu hamil didapatkan hasil yang normal dan tidak ditemukan
kegawatdaruratan, namun ada satu ibu hamil Ny. YA G7P4A2 UK 39+4 mg dengan resiko
kehamilan terlalu tua dan banyak hasil dari pemeriksaan TD yaitu 170/90 dan
membutuhkan tindakan lanjut. Ibu hamil tersebut lalu sudah mendapatkan rujukan untuk
mendapatkan penanganan di faskes lanjutan. Dan dari ke limabelas ibu hamil beresiko
sudah diberikan konseling mengenai resiko kehamilan 4T menggunakan media edukasi
leaflet.
Penutup
Kegiatan ini terlaksana dengan baik, untuk ibu hamil dengan hasil pemeriksaan normal
dilanjutkan pemantauan secara rutin, dan untuk ibu hamil yang perlu mendapatkan
penanganan segera sudah mendapatkan rujukan agar dilakukan pemeriksaan dan
tindakan di faskes lanjutan. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu
sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.
Sleman, 04 Desember 2021
Peserta Diklat,
78
Sub Kegiatan:
79
Gambar 3.8 Stiker P4K yang sudah terisi
80
Sub Kegiatan:
5. Pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di rumah ibu hamil beresiko
81
Gambar 3.9 kegiatan pemasangan stiker logo GENTA MILA dan stiker P4K
82
LAPORAN KEGIATAN 3
Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantaun P4K
(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
Pendahuluan
Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko dan pemantaun P4K
merupakan tahapan ketiga dalam rangkaian kegiatan ini. Hal ini dilakukan untuk
memberikan pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil beresiko, selain itu bidan dapat
memantau langsung dan mengetahui kondisi ibu hamil sehingga dapat memberikan
asuhan yang tepat sehingga selanjutnya dapat terpantau secara optimal.
Kegiatan yang dilaksanakan
Kegiatan kunjungan rumah dan pemantauan P4K berlangsung pada tanggal 17 November-
04 Desember 2021 dilaksanakan di rumah ibu hamil yang bersangkutan.
Pada kegiatan ini terdapat 5 (lima) sub kegiatan yaitu menyusun jadwal kunjungan,
melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang akan dikunjungi, melakukan pemeriksaan
kepada ibu hamil dan memberikan konseling, mengisi data stiker P4K, yang terakhir
pemasangan stiker P4K dan stiker logo GENTA MILA di rumah ibu hamil beresiko.
Kunjungan dilakukan terhadap 15 ibu hamil beresiko selama kegiatan aktualisasi dengan
kriteria yang diprioritaskan seperti ibu hamil dengan HPL di bulan November 2021,
desember 2021, januari 2022 dan memiliki resiko kehamilan lebih dari 1 terlalu. Saat
kunjungan rumah dilakukan pemeriksaan ibu hamil yang terdiri dari penimbangan BB,
pengukuran TD, pengukuran TFU, palpasi, pemeriksaan DJJ dan juga konseling,
pemberian edukasi menggunakan leaflet resiko kehamilan 4T juga dilakukan. Untuk hasil
pemeriksaan dari keempat belas ibu hamil didapatkan hasil yang normal, tidak ditemukan
kegawatdaruratan, namun ada satu ibu hamil hasil dari pemeriksaan TD yaitu 170/90 dan
membutuhkan tindakan lanjutan. Ibu hamil tersebut lalu sudah mendapatkan rujukan untuk
mendapatkan penanganan di faskes lanjutan.
Selanjutnya untuk pemantauan P4K dengan pengisian stiker yang berisi nama ibu hamil,
taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi, dan calon pendonor darah. Setelah terisi, dilakukan pemasangan stiker P4K
dan stiker logo GENTA MILA dirumah pasien. Melalui P4K dengan stiker yang ditempel
dirumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat.
83
Kendala dan Solusi
Saat melakukan komunikasi dengan ibu hamil beresiko yang akan dikunjungi tidak semua
ibu hamil membalas pesan yang dikirim oleh penulis, sehingga penulis melakukan follow
up terhadap ibu hamil yang tidak membalas pesan dengan menelpon agar mendapat
kesepakatan waktu kunjungan dengan jadwal yang sudah ditentukan. Selain itu saat akan
melakukan kunjungan rumah dan melakukan komunikasi dengan ibu hamil sebelumnya,
ternyata ada beberapa ibu hamil yang sudah bersalin ataupun sedang tidak berada di
wilayah Sleman dikarenakan akan bersalin di daerah asal, sehingga penulis mengganti
sasaran ibu hamil beresiko yang akan dikunjungi serta melakukan penjadwalan ulang.
Penutup
Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah
dapat diatasi oleh penulis. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu
sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.
84
AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan 4
85
beresiko tersebut,
Memberikan sosialisasi mengenai Gerakan Pemantauan
Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan (GENTA MILA) kepada
ibu hamil melalui grup Whatsapp
Setelah mengumpulkan data kontak whatsapp dan membuat
grup whatsapp kemudian penulis melakukan kegiatan
memberikan sosialisasi mengenai Gerakan Pemantauan Ibu
Hamil dengan Resiko Kehamilan (GENTA MILA) melalui grup
whatsapp. Isi dari sosialisasi merupakan penjelasan apa itu
GENTA MILA. Setelah itu memberikan penjelasan mengenai
resiko kehamilan 4 Terlalu serta membagi link video edukasi
tentang resiko kehamilan 4T melalui grup.
Hambatan Hambatan yang dihadapi penulis dalam mengumpulkan kontak
whatsapp yaitu ada beberapa nomor yang tidak bisa dihubungi
karena kesalahan penulisan dalam SIMKIA maupun register
kehamilan.
Solusi Solusi untuk mengatasi kesulitan adalah dengan menanyakan
ke bidan desa agar disampaikan ke kader untuk dikonfirmasi
langsung ke ibu hamil tersebut sehingga mendapatkan data
kontak whatsapp yang sesuai.
Daftar Lampiran 1. Screenshoot data kontak whatsapp ibu hamil beresiko
2. Foto Grup GENTA MILA
3. Foto bahan materi sosialisasi
4. Screenshoot sosialisasi melalui whatsapp
5. Laporan kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Manajemen ASN
Dalam membuat grup whatsapp untuk ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T
mengimplementasikan manajemen ASN dengan tujuan pembuatan grup sebagai media
komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan.
Whole of Government
Implementasi whole of government ditandai dengan melakukan koordinasi dengan rekan
bidan yang lain agar grup yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya juga
berkolaborasi dengan rekan kerja apabila menemui kesulitan di lapangan.
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik ditandai dengan pembuatan grup whatsapp untuk ibu
86
hamil dengan resiko kehamilan 4T bertujuan agar anggota grup mendapatkan informasi
yang benar dan terpercaya, selain itu bidan dapat memantau ibu hamil sampai dengan
bersalin.
Sub Kegiatan:
a. Mengumpulkan data kontak whatsapp dan membuat grup whatsapp
AKUNTABILITAS
Jelas
Kontak whatsapp pasien harus ditulis secara lengkap dan jelas agar tidak terjadi
kesalahan kontak dengan ibu hamil beresiko.
Bertanggung jawab
Bertanggung jawab serta dengan sungguh sungguh menjaga kerahasiaan
kontak pasien, selain itu juga membangun kepercayaan antara ibu hamil dengan
bidan.
NASIONALISME
Rela berkorban
Rela berkorban meluangkan waktu secara khusus untuk dapat fokus dan
semangat dalam menyelesaikan tugas dalam mengumpulkan data kontak dan
membuat grup whatsapp
Pantang menyerah
Pantang menyerah untuk berusaha mendapatkan semua data kontak ibu hamil
yang beresiko
ETIKA PUBLIK
Teliti dan cermat
Dalam melakukan pengumpulan data kontak harus teliti dan cermat agar
penulisan nomor kontak tidak terjadi kesalahan sehingga nomor whatsapp dapat
ditemukan.
KOMITMEN MUTU
Efisien
Kegiatan ini dapat memudahkan dalam berkomunikasi dengan ibu hamil beresiko
nantinya sehingga sehingga komunikasi berlangsung dengan baik dan tidak
membutuhkan waktu terlalu lama.
Efektif
Pelaksanaannya tidak membuang waktu yang lama dalam proses pengumpulan
87
kontak whatsapp sehingga mendapatkan tujuan, hasil dan terget yang diharapkan
dengan tepat waktu
ANTI KORUPSI
Peduli
Dalam mengumpulkan data kontak whatsapp harus peduli dengan menjaga
kerahasiaan kontak tersebut
Jujur
Bersikap jujur dalam mendokumentasikan hasil pengumpulan data kontak
whatsapp ibu hamil beresiko
NASIONALISME
Salin menghormati dan menghargai
Dalam kegiatan ini menerapkan sikap saling menghormati pendapat anggota
grup whatsapp dan saling menghargai masukan dari ibu-ibu hamil saat
dilaksanakannya sosialisasi
Kerjasama
Menjalin kerjasama yang baik agar sosialisasi mengenai GENTA MILA melalu
grup whatsapp dapat berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
Santun
Saat memberikan sosialisasi menggunakan bahasa yang santun agar terjalin
hubungan dan komunikasi yang baik melalui grup whatsapp
Peduli
88
Bersikap peduli dengan pendapat ataupun saran dari peserta grup, menerima
dan menjadikan evaluasi agar semua bisa lebih baik.
KOMITMEN MUTU
Kreatif
Saya sebagai bidan berorientasi kepada mutu dan hasil, sehingga mengajukan
ide-ide kreatif saat sosialisasi.
Inovasi
Melakukan pemaparan dengan inovasi yang berbeda dari sebelumnya demi
optimalisasi pemantauan ibu hamil dalam pelaksanaan sosialisasi GENTA MILA
melalui grup whatsapp.
ANTI KORUPSI
Disiplin
Dalam hal ini harus disiplin yaitu tepat waktu dalam memulai sosialisasi atau
sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan
Jujur
Bersikap jujur dalam memberikan materi serta menanggapi tanya jawab dari
anggota grup Whatsapp.
Kontribusi Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi
Organisasi
Kegiatan pembuatan grup whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil
Dengan Resiko Kehamilan) bertujuan sebagai media komunikasi antara ibu hamil
beresiko dengan bidan sehingga berkontribusi dalam visi misi Pemerintah Daerah
Sleman yaitu “Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.”
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
89
Kejelasan dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat dibutuhkan guna menciptakan
komunikasi yang baik antara bidan dengan ibu hamil dengan resiko kehamilan 4T
sehingga kegiatan pemantauan dapat terlaksana secara optimal.
Peduli dan kerjasama menjadi salah satu kunci agar dapat terlaksana kegiatan yang
sudah dilakukan yaitu tahap pembuatan grup whatsapp dengan ibu hamil beresiko,
Saling menghormati dan menghargai terhadap pendapat masing masing anggota grup,
dan juga memberikan informasi yang jelas tentang resiko kehamilan 4 terlalu.
90
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 4
Membuat grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan
Resiko Kehamilan)
Sub Kegiatan :
1. Mengumpulkan data kontak whatsapp dan membuat grup whatsapp
91
LAPORAN KEGIATAN MENGUMPULKAN DATA KONTAK WHATSAPP DAN MEMBUAT
GRUP WHATSAPP GENTA MILA
d. Laporan Pelaksanaan:
Pembuat Laporan,
92
5 5 5
5 5
5 5 5
5 5 5 5
5 5
93
Sub Kegiatan:
2. Memberikan sosialisasi mengenai Gerakan Pemantauan Ibu Hamil dengan Resiko
Kehamilan (GENTA MILA) kepada ibu hamil melalui grup Whatsapp
94
Gambar 4.3 Screenshoot sosialisasi melalui whatsapp
95
LAPORAN KEGIATAN 4
Pembuatan Grup Whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan
Resiko Kehamilan)
Pendahuluan
Pembuatan grup whatsapp GENTA MILA (Gerakan Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko
Kehamilan) merupakan tahapan terakhir dalam rangkaian kegiatan ini. Hal ini dilakukan
untuk memberikan wadah komunikasi antara ibu dan tenaga kesehatan. Ibu hamil beresiko
dapat saling sharing dan juga berdiskusi mengenai kehamilannya, serta mendapatkan
informasi yang tepat dari bidan melalui grup whatsapp GENTA MILA.
Penutup
Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah
96
dapat diatasi oleh penulis. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu
sarana dalam peningkatan kualitas kerja yang ada di Puskesmas Sleman.
97
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulisan laporan ini merupakan tindak lanjut dari penulisan rancangan
aktualisasi yang telah diseminarkan pada hari Jumat tanggal 05 November 2021.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan aktualisasi ini yaitu semua
kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi telah dilaksanakan penulis
selama masa aktualisasi dengan tingkat ketercapaian sebesar 100%. Penerapan nilai-
nilai ANEKA sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan dan melaksanakan
tupoksi sehari-hari yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri sendiri yang pada
akhirnya dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada Puskesmas Sleman
dan juga masyarakat sehingga menjadi puas, merasa diperhatikan dan kepercayaan
terhadap Puskesmas Sleman semakin meningkat.
a. Kegiatan pertama melakukan pemetaan pada ibu hamil dengan resiko
kehamilan 4T menggunakan google spreadsheet, google map dan google earth
telah dilaksanakan 100%, dan dengan kegiatan ini ibu hamil beresiko dapat
terpantau lebih optimal.
b. Kegiatan kedua membuat logo GENTA MILA dan media edukasi mengenai
resiko kehamilan 4T berupa leaflet dan video dapat terlaksana 100%, dengan
kegiatan ini dapat mempermudah untuk menyampaikan informasi ataupun
edukasi ke masyarakat.
c. Kegiatan ketiga melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang beresiko
dan pemantaun P4K telah terlaksana 100%, dengan kegiatan ini ibu hamil
beresiko mendapatkan pelayanan yang maksimal dan terpantau lebih optimal.
d. Kegiatan keempat membuat grup Whatsapp GENTA MILA telah terlaksana
100%, dengan kegiatan ini dapat menjadi wadah komunikasi antara bidan dan
pasien.
B. Saran
Sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan saran dari penulis antara lain:
1. Penerapan ANEKA harus dilaksanakan disetiap kegiatan oleh setiap ASN. Agar
pelayanan yang dilaksanakan benar- benar sesuai dengan nilai dasar pegawai
negeri sipil. Penerapan ANEKA disetiap kegiatan juga akan menciptakan ASN yang
professional dan berintegritas tinggi
2. Perlunya selalu menerapkan ANEKA di Puskesmas Sleman agar terciptannya
pelayanan yang bermutu, efektif, efisien kepada masyarakat. Hal ini tidak lepas dari
98
peran serta semua pihak. Perlunya komitmen untuk melakukan pelayanan yang
sesuai standar. Sehingga hal yang sudah dapat dicapai dapat dipertahankan dan
yang belum terpenuhi segera melakukan pembenahan dan inovasi untuk
terciptanya pelayanan yang tepat sasaran kepada masyarakat untuk semakin
dirasakannya peran puskesmas di masyarakat secara maksimal.
99
menyelesaikan permasalahan dalam
pekerjaan , menghormati keputusan dari
atasan serta menerima kritik dan saran dari
rekan kerja demi meningkatkan kualitas dalam
memberikan pelayanan kepada klien,
keluarga dan masyarakat.di Puskesmas
Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
3 Etika Publik Penulis akan selalu bersikap, bertingkah laku,
bertutur kata, dan bertindak sesuai dengan
kode etik PNS dan kode etik profesi dalam
lingkungan kerja maupun di luar lingkungan
kerja.
4 Komitmen Mutu Penulis akan selalu berorientasi pada mutu
dan kreatifitas dalam melaksanakan tugas
sehingga dapat mencapai hasil yang
maksimal dan berkualitas.
Penulis akan berusaha menciptakan inovasi –
inovasi terbaru dalam melakukan pekerjaan,
agar tercipta lingkungan kerja yang lebih baik.
5 Anti Korupsi Penulis akan melaksanakan tugas dan fungsi
berlandaskan sikap jujur, berani, dan mandiri
serta menjalankan amanah yang diberikan
dengan sebaik mungkin.
Selain nilai – nilai dasar, setelah selesai Pelatihan Dasar ini perlu adanya
aksi penyempurnaan kegiatan aktualisasi dalam rangka menyempurnakan kegiatan
aktualisasi selama menjalankan tugas, rencana aksi tersebut antara lain:
100
2 Membuat logo GENTA MILA Penulis akan selalu berusaha untuk dapat
dan media edukasi mengenai mempromosikan pelayanan dengan
resiko kehamilan 4T berbagai media agar informasi dapat
tersampaikan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang resiko
kehamilan 4T.
Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan ini diharapkan nilai – nilai dasar
profesi PNS ANEKA dapat teraktualisasi dalam kegiatan sehari – hari secara
berkelanjutan sehingga meningkatkan semangat serta etos kerja ASN untuk
mewujudkan ASN yang bermartabat dan mampu memberikan yang terbaik bagi
Bangsa dan Negara.
101
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
Idris, Irfan, dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II, dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan
Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno,Yogi dan Tri Admojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole
Of Government. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. 2021. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 3 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Sleman. Yogyakarta.Bupati Sleman
102
Kementrian Kesehatan RI.2016. Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Mortality, Trendsmaternal. 2017. WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank Group and the United
Nations Population Division TRENDS IN 2000 to 2017 TRENDS IN MATERNAL
MORTALITY : 2000 TO 2017
Hapsari, D., Dharmayanti, I., & Kusumawardani, N. (2014). Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap risiko kehamilan “4 terlalu (4-T)” pada wanita umur 10-59 tahun (Analisis
Riskesdas 2010). Media Studi dan Pengembangan Kesehatan, 24(3), 143-15
103
LAMPIRAN
104
LEMBAR KONSULTASI RANCANGAN AKTUALISASI MENTOR
105
Bukti Pelaksanaan Bimbingan
106
Bukti pelaksanaan bimbingan
Output:
• Tersusunnya rancangan aktualisasi yang
sudah di revisi
• Tersusunnya data pendukung resiko
kehamilan 4T pada identifikasi isu
kontemporer
• Tertandatanganinya rancangan aktualisasi
107
Bukti pelaksanaan bimbingan
108
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN AKTUALISASI MENTOR
Output :
• Terciptanya satu desain logo GENTA MILA
Bukti Konsultasi
109
Selasa, 09 November Konsultasi desain leaflet • Lanjutkan
tentang Resiko Kehamilan 4T
• Menyusun desain leaflet tentang resiko
kehamilan 4T yang menjadi salah satu
kegiatan di kegiatan 2.
Bukti Konsultasi
Bukti Kegiatan:
110
Sabtu, 11 Desember 2021 Konsultasi laporan • Laporan disetujui oleh
minggu ketiga dan keempat aktualisasi mentor dan lengkapi untuk
• Menyusun laporan mingguan aktualisasi seminar
nilai-nilai dasar profesi PNS:
✓ Laporan minggu 3 (kegiatan 3)
✓ Laporan minggu 4 (kegiatan 4)
Output :
• Tersusunnya laporan mingguan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu laporan
minggu 3 dan ke 4
111
LEMBAR KONSULTASI RANCANGAN AKTUALISASI COACH
112
foto namun ditambahkan
semacam laporan kegiatan
Output :
• Tersusunnya judul rancangan aktualisasi
sesuai dengan yang disarankan coach
• Tersusunnya daftar lampiran dan daftar
istilah pada daftar isi
• Tersusunnya sumber daya manajemen pada
identifikasi isu kontemporer
• Tersusunnya tambahan bukti fisik kegiatan
pada sub kegiatan
• Tersusunnya Rancangan Aktualisasi sesuai
dengan panduan 2021
113
Bukti pelaksanaan bimbingan
114
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN AKTUALISASI COACH
Output:
• Tersusunnya bukti kegiatan di setiap sub
kegiatan aktualisasi
Bukti Kegiatan
115
Senin, 06 Desember 2021 Konsultasi Laporan • Pengisian data dan
Minggu ke 3 pemeriksaan bagus kalau
Menyusun Laporan kegiatan pelaksanaan ditambahkan dg laporan
aktualisasi di minggu ke 3 hasil pengisian data dan
• Jenis kegiatan/ Sub Kegiatan hasil pemeriksaan
• Tanggal pelaksanaan • Isinya misalnya
• Tingkat Capaian ~Pentingnya pendataan
• Deskripsi proses dilakukan.
• Hambatan dan solusi ~Tempat pemeriksaan
• Daftar lampiran ~ jumlah yg diperiksa
• Penjelasan keterkaitan kegiatan/sub ~ hasil pemeriksaan
kegiatan dengan nilai-nilai mata pelatihan ~ penutup
• Kontribusi terhadap pencapaian visi misi
• Makna yang dipeproleh peserta dalam
kegiatan
Output :
• Tersusunnya laporan kegiatan minggu ke 3
“melakukan kunjungan rumah kepada ibu
hamil yang beresiko dan pemantauan P4K
(Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi)”
Bukti Konsultasi
116
Sabtu, 11 Desember 2021 Konsultasi Laporan • check halaman jadwal
Aktualisasi aktualisasi.
Menyusun Laporan Aktualisasi • Notulen,laporan disesuaikan
• Cover dengan ukuran yang
• Halaman Judul sebenarnya (kalau perlu
• Berita Acara dimulai halaman baru) tidak
• Kata Pengantar harus di dalam kotak
• Melakukan
• Daftar Isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar pemeriksaan
lampiran, daftar istilah dibuatkan laporan nya.
• BAB I, II, III • Lembar konsultasi coach
• Penutup ditambah.
• Silakan disempurnakan. -
Output : Kalau sudah ok, silakan di
• Tersusunnya Laporan Aktualisasi dengan print
judul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Bidan
Terampil Dalam Optimalisasi Pemantauan
Ibu Hamil Dengan Resiko Kehamilan 4T
Melalui Inovasi GENTA MILA (Gerakan
Pemantauan Ibu Hamil Dengan Resiko
Kehamilan) Di UPT Puskesmas Sleman
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman”
Bukti Konsultasi
117
Selasa, 14 Desember 2021 Konsultasi revisi • Laporan kegiatan
laporan aktualilsasi dan power point aktualisasi pemeriksaan sudah sesuai
• Menyempurnakan notulen konsultasi dan • Sempurnakan
laporan kegiatan
• Membuat laporan kegiatan pemeriksaan
pada ibu hamil beresiko dan pemberian
konseling
• Menambah lembar konsultasi coach
• Power point slide kedua digabung dengan
slide ketiga
Output:
• Tersusunnya notulen konsultasi dan laporan
kegiatan
• Tersusunnya laporan kegiatan pemeriksaan
pada ibu hamil beresiko dan pemberian
konseling pada sub kegiatan ketiga
• Tersusunnya tambahan lembar konsultasi
coach
• Tersusunnya powerpoint yang sudah direvisi
Bukti Konsultasi
118
119
120
121
122
LEMBAR CATATAN MASUKAN/ PERBAIKAN PENGUJI
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN
123
LEMBAR CATATAN MASUKAN/ PERBAIKAN MENTOR
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN
124
LEMBAR CATATAN MASUKAN/ PERBAIKAN COACH
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI LATSAR CPNS KABUPATEN SLEMAN
125
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Yang bertandatangan di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021.
Menyatakan :
1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor, dan Coach
terhadap hasil pengujian dalam Evaluasi Laporan Aktualisasi saya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan, saya bersedia memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilai dari
Laporan Aktualisasi saya tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
126
SLIDE PRESENTASI RANCANGAN AKTUALISASI
127
128
129
130
SLIDE PRESENTASI LAPORAN AKTUALISASI
131
132
133
134
JADWAL AKTUALISASI
Keterangan:
: Kegiatan 1 : Kegiatan 3
: Kegiatan : Kegiatan 4
: Minggu/ libur nasional
135