Oleh:
SONIA RAHMA, S.KM
NIP. 199611082022032003
NDH : IV/31
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
Oleh:
SONIA RAHMA, S.KM
NIP. 199611082022032003
NDH : IV/31
Mengesahkan,
COACH, MENTOR,
ii
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Balongsari Tama Tendes
Telp. 031-7412278 Fax.031-7412279 SURABAYA (60186)
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN CXIII
TAHUN 2022 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Pada hari ini, Selasa 20 Desember 2022 telah dilaksanakan Presentasi Pelaksanaan
Evaluasi Laporan Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan
III Angkatan CXIII Tahun 2022 Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Nama : Sonia Rahma, S.KM
NDH : IV/31
Judul : Penyuluhan dengan Media E-Booklet untuk Meningkatkan
Pengetahuan Tentang Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak
(PMBA) bagi Ibu Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolangu
Kota Malang
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani
oleh:
Mentor, Peserta,
Coach, Narasumber,
iii
Dr. Esti Sri Rahayu, SP., MP Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd.
NIP. 19720115 199903 2 008 NIP. 19611110 198601 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan Aktualisasi ini ditulis untuk
memenuhi persyaratan kelulusan Pendidikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
angkatan CXIII Tahun 2022.
Penulis merasa diperlukan adanya Media Edukasi berbasis elektronik
berupa e-booklet tentang Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) di
Puskesmas Mojolangu dengan harapan dapat mempermudah akses informasi
tentang PMBA dan menambah pengetahuan pada ibu balita.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu proses penyelesaian Laporan Aktualisasi sehingga dapat berjalan
dengan sangat baik, ucapan terima kasih khususnya kepada:
1. Bapak Aries Agung Paewai, S.STP., M.M. selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur
2. Bapak Drs. Totok Kasianto selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Malang
3. Bapak dr. Husnul Mu’arif, M.M. selaku kepala Dinas Kesehatan Kota
Malang
4. Bapak Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd. selaku narasumber yang telah
memberikan saran dan dukungan terkait aktualisasi
5. Ibu drg. Camelia Finda Arisanti sebagai Kepala Puskesmas Mojolangu dan
mentor yang telah berkenan membimbing dan memberikan dukungan atas
rancangan aktualisasi ini
6. Ibu Dr. Esti Sri Rahayu, SP., MP. sebagai coach yang telah memberikan
bimbingan dan memotivasi agar kegiatan yang diaktualisasikan senantiasa
berjalan dengan baik
7. Panitia pelaksana dan peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CXIII
Tahun 2022 Kota Malang
iv
8. Seluruh sejawat Puskesmas Mojolangu yang telah membantu penulis
9. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
untuk menyempurnakan laporan aktualisasi ini. Semoga apa yang telah dihasilkan
dari tulisan ini dapat bermanfaat bagi kebaikan sesama, secara khusus dapat
menjadi kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas
Mojolangu Kota Malang.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
BERITA ACARA..................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR BAGAN..................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................4
1.3 Manfaat...................................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi...................................................................5
BAB II GAMBARAN UNIT KERJA...................................................................6
2.1 Profil Unit Kerja....................................................................................................6
2.2 Tugas, Fungsi Unit Kerja, dan Jenis Pelayanan................................................11
2.3 Uraian Tugas Jabatan Peserta............................................................................13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI..........................................................17
3.1 Identifikasi Isu......................................................................................................17
3.2 Penetapan Isu.......................................................................................................21
3.3 Analisis Penyebab Isu..........................................................................................23
3.4 Gagasan Pemecahan Isu......................................................................................24
3.5 Alur Kegiatan.......................................................................................................24
3.6 Matrik Kegiatan Aktualisasi...............................................................................25
3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi...............................................................................31
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI.....................................................33
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan.........................................................................33
4.2 Analisis Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi.....................................................53
4.3 Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi...............................................................59
vi
BAB V PENUTUP...............................................................................................65
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................65
5.1 Saran.....................................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................67
LAMPIRAN..........................................................................................................68
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR BAGAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas dimana Puskesmas adalah layanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
Salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat yang diselenggarakan
oleh Puskesmas ialah Posyandu. Posyandu bukan hanya tempat untuk
melakukan imunisasi. Namun, posyandu juga berfungsi untuk memantau
status gizi dan tumbuh kembang anak seperti mengukur berat badan, tinggi
badan, dan lingkar kepala anak dengan tujuan untuk mendeteksi sejak dini
jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kekurangan gizi atau kondisi
gagal tumbuh.
Prevalensi pendek (stunting) secara nasional pada tahun 2013
berdasarkan TB/U adalah sebesar 37,2% dimana terjadi peningkatan
dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek
sebesar 37,2% terdiri dari 18,0% sangat pendek dan 19,2% pendek. Stunting
merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh multi-faktorial dan
bersifat antar generasi. Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting
kelima terbesar di dunia. Balita yang mengalami stunting akan memiliki
tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan
terhadap penyakit dan di masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat
produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar
ketimpangan (Rahayu, dkk., 2018).
Di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu, prevalensi pendek pada tahun
2022 berdasarkan TB/U adalah sebesar 15% terdiri dari 3% sangat pendek
dan 12% pendek. Meskipun persentasenya relatif kecil dan masih termasuk
dibawah angka nasional (24.4%), tetapi jika balita pendek dan sangat pendek
ini tidak segera ditangani secara serius maka akan berisiko mengalami
stunting. Oleh karena itu Puskesmas melakukan kunjungan rumah kepada
balita sangat pendek untuk memverifikasi pengukuran antropometri serta
melakukan observasi dan wawancara terkait faktor risiko yang menyebabkan
balita memiliki status gizi sangat pendek.
2
Dari hasil wawancara, ditemukan faktor risiko yang multi dimensi
seperti personal hygiene yang kurang, asupan nutrisi yang tidak adekuat, serta
pengetahuan ibu balita yang kurang terkait pemberian makanan yang tepat
bagi anak. Balita dengan gizi kurang dan sangat pendek perlu dilakukan
penatalaksanaan yang lebih menyeluruh dalam hal kuratif, promotif, dan
preventif serta dibutuhkan peran serta keluarga untuk mencapai tujuan terapi
semaksimal mungkin (Hardani & Zuraida, 2019).
Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas untuk
menanggulangi permasalahan gizi pada balita yaitu dengan memberikan
penyuluhan, distribusi PMT, serta konseling gizi. Sebagai tenaga penyuluh
kesehatan masyarakat, penulis ingin berkontribusi untuk menanggulangi
permasalahan gizi yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan pembuatan
media edukasi. Hal ini sesuai dengan tugas pokok seorang penyuluh
kesehatan masyarakat yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial No.66/Menkes-kesos/SK/I/ yaitu melakukan kegiatan
yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan
teori, serta ilmu dan seni untuk pemecahan masalah. Dengan beberapa rincian
tugas yaitu: menyusun materi penyuluhan untuk media luar ruang dan
melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil penyuluhan media luar ruang.
Berdasarkan hal diatas, maka penulis ingin membuat e-booklet
sebagai media edukasi yang lengkap dan mudah diakses utamanya oleh ibu
balita sebagai sumber informasi tentang pemberian makanan yang tepat bagi
anak (PMBA). Melalui media edukasi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan ibu balita dalam praktik PMBA sehari-hari
sehingga asupan nutrisi pada anak menjadi adekuat dan mampu menaikkan
status gizinya. Dalam hal ini penulis menangkat tema rancangan aktualisasi
“Penyuluhan dengan Media E-Booklet untuk Meningkatkan
Pengetahuan tentang Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA)
bagi Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolangu Kota Malang”
3
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengaktualisasikan Core Value (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif), Bela Negara, Manajemen ASN dan Smart ASN melalui
pengalaman langsung di Puskesmas Mojolangu Kota Malang.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat untuk Penulis
1. Menjadi pengalaman belajar bagi penulis untuk bertanggung jawab
dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK dalam
pekerjaan sehari-hari.
1.3.2 Manfaat untuk Unit Kerja
1. Membantu mewujudkan visi dan misi Puskesmas Mojolangu;
2. Memberikan solusi terhadap isu yang berkembang sehingga diharapkan
dapat membantu mengurangi masalah yang ada dan dapat menuju
kearah yang lebih baik;
3. Melengkapi dan menambah variasi media edukasi untuk menunjang
kegiatan penyuluhan kesehatan dan penyebarluasan informasi
kesehatan.
1.3.3 Manfaat untuk Masyarakat
1. Mendapatkan informasi kesehatan yang tepat dan mudah diakses
2. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri
4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS tentang Penyuluhan dengan
Media E-Booklet untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang Pemberian
Makan pada Bayi dan Anak (PMBA) bagi Ibu Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Mojolangu Kota Malang ini akan dilaksanakan di Puskesmas
Mojolangu. Pelaksanaan dimulai tanggal 12 November 2022 – 13 Desember
2022 dengan rangkaian kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan mentor dan coach terkait rancangan aktualisasi
2. Koordinasi dengan penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat (PJ
UKM) dan koordinator layanan gizi terkait rencana pelaksanaan
aktualisasi
3. Menyusun media e-booklet PMBA
4. Konsultasi dan validasi media e-booklet PMBA dengan koordinator
layanan gizi
5. Mempersiapkan soal pre-test dan post-test
6. Koordinasi dengan bidan wilayah tentang rencana pelaksanaan kegiatan
penyuluhan
7. Pemanfaatan media e-booklet PMBA dalam kegiatan penyuluhan
8. Melakukan analisis terhadap pengetahuan ibu balita
9. Menyusun laporan akhir aktualisasi
5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
6
Tabel 2.1 Luas wilayah, jumlah RT, RW
di wilayah Puskesmas Mojolangu tahun 2021
Dari tabel di atas terlihat bahwa Kelurahan Mojolangu memiliki daerah yang
paling luas yakni sebesar 54,24% dari seluruh luas wilayah Puskesmas Mojolangu.
KELURAHAN
TASIKMADU
KELURAHAN
TUNGGULWULUNG KELURAHAN
TUNJUNGSEKAR
KELURAHAN
MOJOLANGU
7
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu tahun 2021
sebanyak 58.985 jiwa dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebanyak 29.526
jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 29.456 jiwa dengan rasio jenis kelamin
adalah 100 yang artinya jumlah penduduk laki-laki sama dengan jumlah penduduk
perempuan. Kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah kelurahan
Mojolangu sebanyak 23.997 jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit
adalah kelurahan Tasikmadu sebanyak 8.015 jiwa.
Di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu terdapat beberapa fasilitas
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan ke
masyarakat, diantaranya :
Puskesmas induk : 1 buah
Puskesmas pembantu : 3 buah
2.1.2 Visi
Visi Puskesmas Mojolangu adalah “Terwujudnya kesehatan
masyarakat Puskesmas Mojolangu yang bermartabat”.
2.1.3 Misi
Puskesmas Mojolangu mempunyai misi sebagai berikut:
1. Memberikan akses pelayanan yang bermutu dan berkualitas
2. Memberdayakan masyarakat mandiri untuk hidup sehat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
8
2.1.5 Struktur Organisasi
Puskesmas Mojolangu dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
melalui peran berbagai pihak yang saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, sebagaimana tersusun dalam struktur
organisasi berikut ini :
9
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Mojolangu
10
2.2 Tugas, Fungsi Unit Kerja, dan Jenis Pelayanan
2.2.1 Tugas Unit Kerja
Tugas puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun
2019 adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai 10 tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan, Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan
akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
11
cakupan pelayanan kesehatan.
10. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan system kewaspadaan dini, dan
respon penanggulangan penyakit.
11. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga dan
12. Melakukan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan
di wilayah kerja pukesmas.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya, puskesmas berwenang untuk :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu dan holistic yang mengintegrasikan factor biologis,
psikologis, social dan budaya dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat
dan setara.
2. Menyelnggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotive dan
preventif
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus
pada keluarga dan berorientasi pada kelompok masyarakat
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja
5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
interent dan antar profesi
6. Melaksankan penyelenggaraan rekam medis
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan
8. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia puskesmas
9. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan system rujukan
10. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12
Puskesmas Mojolangu menyelenggarakan 2 jenis pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yaitu Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM). Adapun rincian pelayanannya sebagai berikut :
1. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
a) Pelayanan Pemeriksaan Umum
b) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKP
d) Pelayanan Gawat Darurat
e) Pelayanan Gizi dan Tumbuh Kembang
f) Pelayanan Sanitasi
g) Pelayanan Kefarmasian
h) Pelayanan Laboratorium
13
kesehatan. Dengan rincian tugas dan kegiatan sebagai berikut:
14
24. Mengolah hasil uji coba materi penyuluhan media cetak
25. Melakukan penyempurnaan hasil uji coba media cetak
26. Menyusun laporan hasil uji coba dengan menggunakan satu jenis instrument
27. Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak
28. Melakukan evaluasi atas proses dan hasil penyuluhan media luar ruang
29. Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan secara
manual dengan lebih dari 10 variabel
30. Melakukan pertemuan lintas sector/program di tingkat kabupaten dalam rangka
mempralonsikan kegiatan penyuluhan kesehatan
31. Melakukan identifikasi untuk sasaran tersier dalam rangka pelaksanaan advokasi
kesehatan
32. Menyusun perencanaan untuk advokasi kesehatan tingkat provinsi
33. Melaksanakan advokasi tingkat propinsi
34. Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan sosial pada tingkat provinsi
35. Mengembangkan kegiatan dukungan sosiak berupa pemantauan
36. Menyusun laporan hasil kegiatan penggalangan dukungan sosial secara deskriptif
37. Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada kelompok dengan
demonstrasi/praktek
38. Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada individu dengan
demonstrasi/praktek
39. Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui pelayanan surat-menyurat
40. Melaksanakan tugas sebagai pramuwicara dalam pameran yang bersifat nasional
41. Memberikan layanan konseling untuk sasaran dengan pendidikan sama atau lebih
dari tingkat sekolah menengah
42. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis pengembangan pedoman penyuluhan
kesehatan masyarakat untuk satu program
43. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai penyaji dalam rangka
pengembangan pedoman penyuluhan
44. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai pembahas untuk satu program
dalam rangka pengembangan pedoman penyuluhan
45. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan
penyuluhan yang sudah ada
46. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang sudah ada
15
47. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan kebijakan pengembangan
penyuluhan yang bersifat pembaharuan
48. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan kebijakan
pengembangan penyuluhan kesehatan yang bersifat pembaharuan
49. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk merumuskan pengembangan
metode penyuluhan yang bersifat penyempurnaan
50. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk merumuskan pengembangan
metode penyuluhan yang bersifat pembaharuan
Selain yang telah dijabarkan diatas, penyuluh kesehatan masyarakat yang
berstatus sebagai ASN juga mempunyai nilai-nilai dasar yang harus diaktualisasikan pada
setiap kegiatan yang dirancang sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah atau isu
yang terjadi di tempat kerja sehingga menghasilkan solusi. Adapun nilai-nilai dasar
tersebut adalah sebagaimana digambarkan dalam tabel 2.2 di bawah ini :
Tabel 2.2 Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK
No Nilai Dasar ASN Keterangan
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Berorientasi
1 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
Pelayanan
Melakukan perbaikan tiada henti
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, disiplin,
dan berintegritas tinggi
2 Akuntabel Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggun jawab, efektif, dan efisien
Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
3 Kompeten
Membantu orang lain belajar
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
4 Harmonis Suka menolong orang lain
Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia pada NKRI serta
pemerintahan yang sah
5 Loyal
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan
negara
Menjaga rahasia jabatan dan negara
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
6 Adaptif Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas Bertindak
proaktif
16
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
7 Kolaboratif Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
17
Tabel 3.1 Identifikasi Isu di Puskesmas Mojolangu
PARA PIHAK
ISU TER-
NO KONDISI SAAT INI ANALISIS DAMPAK YANG
IDENTIFIKASI
TERDAMPAK
1. Kurangnya motivasi kader
1. Kader Posyandu
untuk meningkatkan layanan di
Cakupan Posyandu Dari total 38 Posyandu Balita yang ada di Balita
Posyandu
Balita PURI (Purnama Puskesmas Mojolangu, yang memiliki strata 2. Balita di wilayah
2. Kurang diprioritaskan dalam hal
1 – Mandiri) yang masih Purnama – Mandiri (PURI) sebanyak 17 Posyandu
pendistribusian sarana dan
rendah Posyandu atau capainnya sekitar 44% dari 3. Puskesmas
prasarana
target 76% 4. Penanggung jawab
3. Kunjungan balita ke Posyandu
Promosi Kesehatan
semakin berkurang
Semenjak masa pandemi Covid-19
diberlakukan penapisan antara pasien dengan
1. Risiko terjadi kesalahpahaman
gejala ISPA (infeksius) dan tidak (non 1. Masyarakat
Belum optimalnya pasien terhadap petugas
infeksius) di meja pendaftaran. Hal ini 2. Petugas
sosialisasi terkait alur 2. Menurunnya kepercayaan
seringkali membuat pasien bingung. Oleh pendaftaran
2 pendaftaran dan alur masyarakat terhadap pelayanan
karena itu, perlu dilakukan sosialisasi terkait 3. Petugas layanan
pelayanan pasien di Puskesmas
alur pelayanan dan alur pendaftaran pasien. dalam gedung
3. Berkurangnya kepuasan
Namun, selama ini sosialisasi hanya dilakukan 4. Puskesmas
pengguna layanan
dengan metode ceramah sehingga kurang
efektif.
3 Rendahnya kesadaran Distribusi tablet tambah darah (TTD) sudah 1. Jangka pendek: anemia saat ini 1. Remaja putri
remaja putri untuk rutin dilakukan ke sekolah dan pondok 2. Jangka panjang: anemia saat 2. Masyarakat
meminum tablet pesantren. Tetapi, pada saat dilakukan hamil berpotensi mengganggu 3. Fasilitas layanan
tambah darah (TTD) kunjungan dan monitoring ternyata masih pertumbuhan dan perkembangan kesehatan:
sedikit remaja putri yang meminum TTD janin Puskesmas, bidan
secara teratur. Hal ini disebabkan karena 3. Meningkatkan risiko komplikasi swasta, RS
beberapa hal, yaitu: rendahnya kesadaran pada kehamilan dan persalinan (PE,
18
PARA PIHAK
ISU TER-
NO KONDISI SAAT INI ANALISIS DAMPAK YANG
IDENTIFIKASI
TERDAMPAK
eklampsi, dan perdarahan pasca
rematri terkait pentingnya minum TTD, efek
salin) bahkan menyebabkan
samping TTD yang membuat mual, serta
kematian Ibu dan Anak
kurangnya media untuk mengetahui riwayat
4. Meningkatkan risiko stunting
minum obat jadi seringkali lupa.
pada anak
Pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil 1. Meningkatkan risiko penularan 1. Ibu hamil
Cakupan pemeriksaan terbatas pada ibu hamil yang periksa ke penyakit menular (HIV, sifilis, 2. Bayi baru lahir
triple eliminasi pada Puskesmas saja. Untuk ibu hamil yang periksa hepatitis B) dari ibu ke bayi 3. Masyarakat
4 Ibu Hamil yang masih di luar Puskesmas seperti di bidan swasta atau 2. Meningkatnya kasus rujukan ke 4. Fasilitas layanan
rendah dokter spesialis tidak diperiksa. Capaian ibu Rumah Sakit kesehatan:
hamil yang diperiksa HIV sebanyak 43.8% dari 3. Beban anggaran daerah dan Puskesmas, RS
target 95% negara meningkat 5. Pemerintah daerah
1. Jika status gizi tidak segera
1. Balita
diperbaiki maka dapat
Dari 2111 balita yang dilakukan pengukuran 2. Masyarakat
meningkatkan risiko stunting
status gizi, ditemukan sebanyak 268 balita 3. Petugas lintas
2. Meningkatnya kasus penyakit
(12%) pendek dan sebanyak 53 balita (3%) program (gizi,
Prevalensi balita infeksi dan gangguan
sangat pendek. Dari hasil kunjungan rumah promosi kesehatan,
pendek dan sangat pertumbuhan pada anak
diperoleh faktor risiko penyebab permasalahan bidan, perawat,
5 pendek yang masih 3. Meningkatnya kasus rujukan ke
status gizi yang multi dimensi seperti personal sanitarian)
cukup tinggi Rumah Sakit
hygiene yang kurang, asupan nutrisi yang tidak 4. Fasilitas layanan
4. Beban anggaran daerah dan
adekuat, serta pengetahuan ibu balita yang kesehatan:
negara meningkat
kurang terkait pemberian makanan yang tepat Puskesmas, klinik,
5. Menurunnya angka
bagi anak RS
produktivitas di masa
5. Pemerintah daerah
mendatang
6 Pelayanan kesehatan Persentase jumlah masyarakat usia produktif 1. Tingginya angka penderita dan 1. Masyarakat
19
PARA PIHAK
ISU TER-
NO KONDISI SAAT INI ANALISIS DAMPAK YANG
IDENTIFIKASI
TERDAMPAK
angka komplikasi Penyakit
Tidak Menular (PTM) pada usia
lanjut 2. Fasilitas layanan
(15-59 tahun) yang mendapat pelayanan 2. Menurunnya kualitas hidup di kesehatan:
usia produktif yang
skrining kesehatan sesuai standar (skrining masa tua Puskesmas, klinik,
belum mencapai target
PTM, IVA, dan SADANIS) sebanyak 36.6% 3. Menurunnya angka harapan RS
dari target 100% hidup akibat komplikasi 3. Pemerintah daerah
penyakit Tidak Menular (PTM)
4. Tingginya rujukan ke Rumah
Sakit
20
3.2 Penetapan Isu
Dari isu yang teridentifikasi diatas kemudian dilakukan penilaian kelayakan dengan
metode AKPL (Aktual, Khalayak, Problematik, Layak) dengan skala Likert 1-5, sebagai berikut:
Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat;
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak;
Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan solusinya;
Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Melalui teknik AKPL diatas, terpilih 3 isu dengan skor tertinggi yaitu :
1. Rendahnya kesadaran remaja putri untuk meminum tablet tambah darah (TTD)
2. Prevalensi balita pendek dan sangat pendek yang masih cukup tinggi
3. Pelayanan kesehatan usia produktif yang belum mencapai target
21
Ketiga isu tersebut kemudian dianalisis kembali untuk dipilih menjadi isu prioritas.
Pemelihan isu selanjutnya menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan
skala Likert 1-5, seperti berikut ini :
Tabel 3.3 Metode USG
Tingkat urgensitas/kegawatan, yaitu besarnya dampak masalah yang timbul
U Urgency terhadap keselamatan jiwa manusia, stabilitas ekonomi, dan reputasi
individu maupun organisasi
Tingkat keseriusan dampaknya, yaitu banyaknya waktu yang tersedia untuk
S Seriousness
penanganan suatu masalah
Tingkat pertumbuhan masalah mudah berkembang atau memburuk jika tidak
G Growth
ditangani
Berdasarkan tabel penapisan isu menggunakan teknik AKPL dan USG diatas, terpilih
satu isu dengan skor tertinggi yang dijadikan sebagai isu prioritas. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa isu yang memiliki pengaruh paling signifikan serta layak untuk diselesaikan dan
dicarikan solusinya adalah isu mengenai prevalensi balita pendek dan sangat pendek yang masih
cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu. Jika isu tersebut tidak segera ditangani
maka akan berdampak terhadap risiko terjadinya stunting, dapat terjadi perburukan kondisi
kesehatan anak misalnya peningkatan penyakit infeksi yang tentunya akan berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak serta meningkatkan risiko rendahnya kualitas sumber daya manusia
(SDM) di masa mendatang.
22
3.3 Analisis Penyebab Isu
Berdasarkan hasil penapisan isu menggunakan metode AKPL dan USG diperoleh isu
prioritas yang selanjutnya perlu dilakukan identifikasi penyebab terjadinya isu tersebut
menggunakan metode fish bone sebagai berikut :
Material Man
Dari bagan diatas, beberapa faktor penyebab masih cukup tingginya prevalensi balta
pendek dan sangat pendek di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu, yaitu :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pemenuhan gizi pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK)
2. Kurangnya asupan makanan yang bergizi serta pola asuh yang kurang tepat
3. Kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan
4. Kurangnya kepedulian dari lintas program dan lintas sektor
5. Penerapan PHBS dan kesadaran personal hygiene yang masih rendah
6. Ketersediaan bahan pangan bergizi yang inadekuat, serta
7. Ketersediaan media informasi dan edukasi yang masih kurang
23
3.4 Gagasan Pemecahan Isu
Dari berbagai faktor yang menyebabkan banyak masih cukup tingginya prevalensi balta
pendek dan sangat pendek di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu, penulis menentukan 3 faktor
utama sebagai gagasan pemecahan isu, yaitu:
1. Melakukan home visit terpadu bersama lintas program dan lintas sektor untuk menggali
faktor risiko penyebab status gizi sangat pendek.
2. Membuat media informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita berupa e-
booklet yang berisi informasi tentang pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA)
3. Mengadakan workshop PMBA bagi ibu balita risiko stunting yang didalamnya berisi
penyuluhan serta praktik pembuatan menu makanan bergizi yang inovatif.
Adapun gagasan pemecahan isu yang akan penulis aktualisasikan adalah gagasan pada
poin kedua yaitu membuat media informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu
balita berupa e-booklet yang berisi informasi tentang pemberian makanan pada bayi dan anak
(PMBA).
24
3.6 Matrik Kegiatan Aktualisasi
Nama : Sonia Rahma, S.KM
Unit kerja : Puskesmas Mojolangu Kota Malang
Isu yang diangkat : Prevalensi balita pendek dan sangat pendek yang masih cukup tinggi
Gagasan pemecahan isu : 1. Melakukan penyuluhan PMBA
2. Membuat media edukasi tentang Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA)
Judul : Penyuluhan dengan Media E-Booklet untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang Pemberian Makan pada Bayi dan
Anak (PMBA) bagi Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolangu Kota Malang
Tabel 3.5 Matrik Kegiatan Aktualisasi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Diharapkan kegiatan
1. Jadwal
1. Mengatur jadwal ini dapat mendukung
pertemuan 1. AKUNTABEL:
pertemuan Misi Puskesmas: Terkait Tata
tersusun Melaksanakan tugas dengan
Melaksanakan 2. Memaparkan isu dan “Memberdayakan Nilai
2. Mendapatkan bertanggung jawab
konsultasi dengan gagasan masalah masyarakat mandiri Puskesmas,
saran dan 2. HARMONIS: Membangun
1 mentor dan coach serta rencana untuk hidup sehat” yaitu: Inovatif
masukan sikap hormat menghormati
terkait rancangan pelaksanaan sehingga tercapainya dan Dinamis
3. Mendapatkan 3. ADAPTIF: Berinovasi dan
aktualisasi aktualisasi Visi: “Terwujudnya
persetujuan aktif dalam pemecahan
3. Meminta saran dan kesehatan masyarakat
4. Dokumentasi masalah salah satu isu
masukan Puskesmas Mojolangu
kegiatan
yang bermartabat”
25
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Jadwal
pertemuan
Koordinasi tersusun
1. AKUNTABEL: Diharapkan kegiatan
dengan 1. Mengatur jadwal 2. Mendapatkan
Melaksanakan tugas dengan ini dapat mendukung
penanggung pertemuan saran dan
bertanggung jawab Misi Puskesmas: Terkait Tata
jawab upaya 2. Menjelaskan maksud masukan terkait
2. KOMPETEN: “Memberdayakan Nilai
kesehatan dan tujuan serta rencana
Melaksanakan tugas dengan masyarakat mandiri Puskesmas,
masyarakat (PJ menjelaskan rencana pelaksanaan
2. kualitas terbaik untuk hidup sehat” yaitu: Inovatif
UKM) dan kegiatan aktualisasi aktualisasi
3. HARMONIS: Membangun sehingga tercapainya dan Dinamis
koordinator 3. Meminta dukungan 3. Terbentuk
sikap hormat menghormati Visi: “Terwujudnya
layanan gizi dan kerja sama dukungan dan
4. KOLABORATIF: Terbuka kesehatan masyarakat
terkait rencana dalam pelaksanaan kerjasama untuk
dalam kerjasama untuk Puskesmas Mojolangu
pelaksanaan kegiatan aktualisasi kelancaran
menghasilkan nilai tambah yang bermartabat”
aktualisasi pelaksanaan
kegiatan
aktualisasi
3 Menyusun media 1. Mencari referensi 1. Tersedianya alat 1. AKUNTABEL: Diharapkan kegiatan Terkait Tata
e-booklet PMBA dan menyiapkan dan bahan yang Melaksanakan tugas dengan ini dapat mendukung Nilai
narasi dibutuhkan untuk bertanggung jawab dan Misi Puskesmas: Puskesmas,
2. Menyiapkan alat dan menyusun media cermat “Memberdayakan yaitu: Inovatif
bahan yang e-booklet 2. KOMPETEN: masyarakat mandiri dan Dinamis
26
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
untuk hidup sehat”
2. Tersusunnya Melaksanakan tugas dengan
sehingga tercapainya
media e-booklet kualitas terbaik
dibutuhkan Visi: “Terwujudnya
PMBA versi awal 3. ADAPTIF:
3. Mendesain e-booklet kesehatan masyarakat
(belum dilakukan Berinovasi dan
Puskesmas Mojolangu
validasi) mengembangkan kreativitas
yang bermartabat”
1. Mempersiapkan 1. Terlaksananya
Diharapkan kegiatan
lembar validasi konsultasi
ini dapat mendukung
media 2. Mendapatkan
1. HARMONIS: Membangun Misi Puskesmas: Terkait Tata
Konsultasi dan 2. Menunjukkan dan saran dan
sikap hormat menghormati “Memberdayakan Nilai
validasi media e- memaparkan media masukan terkait
dan tolong menolong masyarakat mandiri Puskesmas,
booklet PMBA e-booklet yang telah konten media e-
4 2. KOLABORATIF: untuk hidup sehat” yaitu: Inovatif
dengan disusun booklet yang
Memberikan kesempatan sehingga tercapainya dan Dinamis
koordinator 3. Menerima masukan dituangkan dalam
berbagai pihak untuk Visi: “Terwujudnya
layanan gizi dan saran untuk lembar validasi
berkontribusi kesehatan masyarakat
perbaikan 3. Tersusunnya
Puskesmas Mojolangu
4. Penyempurnaan media e-booklet
yang bermartabat”
media e-booklet PMBA versi final
5 Mempersiapkan 1. Menyusun draft soal 1. Tersusunnya 1. AKUNTABEL: Diharapkan kegiatan Terkait Tata
soal pre-test dan dan kunci jawaban draft soal pre-test Melaksanakan tugas dengan ini dapat mendukung Nilai
post-test 2. Mendiskusikan draft dan post-test serta bertanggung jawab Misi Puskesmas: Puskesmas,
27
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
“Memberdayakan
kunci jawaban 2. HARMONIS: Membangun
masyarakat mandiri
yang sesuai sikap hormat menghormati
soal bersama untuk hidup sehat” yaitu: Inovatif
2. Tersedianya print dan tolong menolong
layanan gizi sehingga tercapainya dan Dinamis
out lembar soal 3. KOLABORATIF:
3. Mencetak dan Visi: “Terwujudnya
pre-test dan post- Memberikan kesempatan
menggandakan soal kesehatan masyarakat
test berbagai pihak untuk
Puskesmas Mojolangu
berkontribusi
yang bermartabat”
1. Jadwal 1. AKUNTABEL:
pertemuan Diharapkan kegiatan
Melaksanakan tugas dengan
1. Mengatur jadwal tersusun ini dapat mendukung
bertanggung jawab dan
Koordinasi pertemuan 2. Terlaksananya Misi Puskesmas:
cermat Terkait Tata
dengan bidan 2. Menjelaskan terkait koordinasi “Memberdayakan
2. KOMPETEN: Nilai
wilayah tentang rencana kegiatan 3. Tersusunnya masyarakat mandiri
Melaksanakan tugas dengan Puskesmas,
6 rencana penyuluhan di untuk hidup sehat”
jadwal kualitas terbaik sesuai tugas yaitu: Inovatif
pelaksanaan masing-masing sehingga tercapainya
penyuluhan dan fungsinya dan Dinamis
kegiatan wilayah Visi: “Terwujudnya
PMBA di 3. KOLABORATIF:
penyuluhan 3. Menyepakati jadwal kesehatan masyarakat
masing-masing Memberikan kesempatan
pelaksanaan Puskesmas Mojolangu
wilayah berbagai pihak untuk
yang bermartabat”
berkontribusi
28
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. BERORIENTASI
1. Terlaksananya PELAYANAN: Memahami
penyuluhan dan memenuhi kebutuhan
PMBA masyarakat terkait
1. Mempersiapkan alat Diharapkan kegiatan
2. Digunakannya aksesibilitas informasi dan
dan bahan ini dapat mendukung
edukasi PMBA
2. Membuka acara dan media e-booklet Misi Puskesmas:
2. AKUNTABEL: Terkait Tata
Pemanfaatan memberikan soal PMBA dalam “Memberdayakan
Melaksanakan tugas dengan Nilai
media e-booklet pre-test kegiatan masyarakat mandiri
bertanggung jawab Puskesmas,
7 PMBA dalam 3. Melaksanakan penyuluhan untuk hidup sehat”
3. KOMPETEN: yaitu: Inovatif
kegiatan penyuluhan dengan sehingga tercapainya
3. Diakesnya
Melaksanakan tugas dengan dan Dinamis
penyuluhan media e-booklet Visi: “Terwujudnya
media e-booklet kualitas terbaik
4. Menutup acara dan kesehatan masyarakat
PMBA oleh 4. ADAPTIF:
memberikan soal Puskesmas Mojolangu
sasaran (ibu inovatif dan proaktif dalam
post-test yang bermartabat”
balita) menciptakan media
informasi dan edukasi
kesehatan yang up to date
dan efisien
8 Melakukan 1. Melakukan 1. Mendapatkan 1. AKUNTABEL: Diharapkan kegiatan Terkait Tata
analisis terhadap rekapitulasi nilai rekapitulasi Melaksanakan tugas dengan ini dapat mendukung Nilai
pengetahuan ibu hasil penilaian awal hasil nilai pre- bertanggung jawab dan Misi Puskesmas: Puskesmas,
29
Penguatan
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
30
3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskemas Mojolangu yaitu di Kelurahan Mojolangu dan Kelurahan
Tasikmadu pada tanggal 12 November 2022 – 13 Desember 2022, dengan rincian sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
NOVEMBER DESEMBER
NO KEGIATAN (MINGGU KE-) (MINGGU KE-) OUTPUT
3 4 1 2 3
1. Jadwal pertemuan tersusun
2. Mendapatkan saran dan masukan terkait
Konsultasi dengan mentor dan coach rancangan aktualisasi
1
terkait rancangan aktualisasi 3. Berita acara persetujuan pelaksanaan
aktualisasi
4. Dokumentasi kegiatan 4
1. Jadwal pertemuan tersusun
Koordinasi dengan penanggung jawab 2. Mendapatkan arahan dan masukan
upaya kesehatan masyarakat (PJ UKM) terkait teknis pelaksanaan aktualisasi
2
dan koordinator layanan gizi terkait 3. Terbentuknya kerjasama dan dukungan
rencana pelaksanaan aktualisasi untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
aktualisasi
3 Menyusun media e-booklet PMBA 1. Tersedianya alat dan bahan untuk
membuat e-booklet
2. Tersusunnya media e-booklet PMBA
versi awal (belum dilakukan validasi
31
NOVEMBER DESEMBER
NO KEGIATAN (MINGGU KE-) (MINGGU KE-) OUTPUT
media)
1. Mendapatkan saran dan masukan terkait
Konsultasi dan validasi media e-booklet konten media e-booklet PMBA
4
PMBA dengan koordinator layanan gizi 2. Tersusunnya media e-booklet PMBA
yang sudah final
1. Tersusunnya draft soal pre-test dan
5 Mempersiapkan soal pre-test dan post-test
post-test serta kunci jawaban
1. Terlaksananya koordinasi
Koordinasi dengan bidan wilayah tentang
6 2. Tersusunnya jadwal penyuluhan di
rencana pelaksanaan kegiatan penyuluhan
masing-masing wilayah
1. Foto dokumentasi terlaksananya
Pemanfaatan media e-booklet PMBA
7 kegiatan penyuluhan PMBA
dalam kegiatan penyuluhan
2. Link media e-booklet PMBA
1. Rekapitulasi hasil nilai pre test dan post
Melakukan analisis terhadap pengetahuan
8 test
ibu balita
2. Hasil analisis
1. Bukti pendukung
9 Menyusun laporan akhir aktualisasi
2. Naskah laporan akhir
32
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
35
Dalam pelaksanaan kegiatan ini nilai akuntabel diimplementasikan
dengan adanya tanggung jawab dalam memaparkan rencana dan berkoordinasi
terkait kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
2) Harmonis
Dalam pelaksanaan kegiatan ini nilai harmonis diimplementasikan
dengan adanya sikap saling menghormati, menerima saran dan masukan
dengan baik, serta menindaklanjuti dengan perbaikan terhadap kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan.
3) Adaptif
Nilai adaptif dalam kegiatan ini diimplementasikan dengan selalu
berinovasi dan aktif dalam pemecahan masalah yang ada di Puskesmas.
d. Hambatan
Hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan pertama yaitu
pada saat berkonsultasi dengan coach. Pelaksanaan konsultasi dengan coach
hanya dapat dilakukan secara daring menggunakan aplikasi zoom meeting karena
situasi pandemic covid, hal ini kurang efektif apabila dibandingkan berkonsultasi
secara tatap muka atau secara langsung.
e. Manfaat
Manfaat yang penulis dapatkan setelah melaksanakan kegiatan konsultasi
dengan mentor terkait isu yang diangkat adalah sebagai berikut:
1) Membiasakan diri untuk melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung
jawab
2) Membiasakan diri untuk menerima masukan dan saran dari orang lain
khususnya mentor dan coach dengan bijaksana
3) Membiasakan diri untuk bersikap sopan dan bertata-krama yang baik dengan
orang lain
36
2) Kegiatan II (Koordinasi dengan penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat dan koordinator layanan gizi terkait rencana pelaksanaan
aktualisasi)
a. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Melakukan koordinasi dengan penanggung jawab upaya kesehatan
: masyarakat (PJ UKM) dan koordinator layanan gizi terkait rencana
pelaksanaan aktualisasi
Waktu 16 November 2022
:
Tempat Ruang Karyawan Puskesmas Mojolangu
:
Sasaran 1. PJ UKM
: 2. Koordinator layanan gizi
Output 1. Jadwal pertemuan tersusun
: 2. Mendapat saran dan masukan terkait teknis pelaksanaan kegiatan
aktualisasi
3. Terbentuknya kerjasama dan dukungan untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Lampiran 1. Foto kegiatan koordinasi
: 2. Surat Penyataan Dukungan
37
berjenjang. Koordinasi ini dilaksanakan setelah seminar rancangan aktualisasi. Setelah
rancangan aktualisasi tersebut disetujui, selanjutnya diadakan koordinasi dengan dengan
PJ UKM dan koordinator layanan gizi terkait kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan. Koordinasi ini berguna untuk mendapatkan kekuatan atas keinginan yang
akan dilaksanakan agar sesuai dengan yang diharapkan. Kegiatan ini dilaksanakan
dalam tiga tahap, yaitu:
1) Mengatur jadwal pertemuan
Pada tahap ini, penulis memastikan jadwal pertemuan dengan PJ UKM dan
koordinator layanan gizi untuk menjelaskan teknis pelaksanaan aktualisasi dengan
sebelumnya menanyakan kesediaan waktu.
2) Menjelaskan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Pada tahap ini, penulis memaparkan kembali pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan, menjelaskan peran PJ UKM dan koordinator layanan gizi
sesuai fungsi dan kompetensinya dalam pelaksanaan kegiatan serta menerima
saran dan masukan terkait teknis pelaksanaan kegiatan.
3) Meminta dukungan dan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Pada tahap ini, penulis meminta dukungan dan kerjasama PJ UKM dan layanan
gizi selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar dapat berjalan optimal dan
terlaksana dengan sebaik-baiknya.
38
dengan baik, serta menindaklanjuti dengan perbaikan terhadap kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan.
4) Kolaboratif
Dalam pelaksanaan kegiatan ini nilai kolaboratif diimplementasikan
dengan melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan PJ UKM dan layanan
gizi untuk menghasilkan nilai tambah sehingga pelaksanaan aktualisasi dapat
berjalan optimal.
d. Hambatan
Hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan kedua yaitu
mencari waktu dan mengatur waktu pertemuan dikarenakan PJ UKM dan
koordinator layanan gizi yang mempunyai banyak tugas serta tanggung jawab
utama yang harus dilakukan.
e. Manfaat
Manfaat yang penulis dapatkan setelah melaksanakan koordinasi dengan
PJ UKM dan layanan gizi terkait rencana pelaksanaan aktualisasi adalah sebagai
berikut:
1) Membiasakan diri untuk melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung
jawab, menerima masukan dan saran dari orang lain khususnya mentor atau
PJ UKM dan rekan kerja dari layanan gizi dengan bijaksana
2) Membiasakan diri untuk bersikap sopan dan bertata-krama yang baik dengan
orang lain
39
Waktu 17-22 November 2022
:
Tempat Puskesmas Mojolangu
:
Sasaran Ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu
:
Output 1. Tersedia alat dan bahan untuk membuat e-booklet
: 2. Tersedia desain e-booklet versi awal (belum dilakukan validasi)
Lampiran 1. Foto kegiatan
:
d. Hambatan
Hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan ketiga yaitu saat
melakukan proses desain dikarenakan perlu pertimbangan-pertimbangan khusus
dalam penempatan teks narasi dan ilustrasi gambar untuk menjadi kesatuan e-
booklet yang menarik dan sistematis.
e. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya kegiatan ketiga ini adalah penulis dapat
meningkatkan kemampuan dan kreativitas untuk membuat e-booklet yang
menarik dan meningkatkan kapasitas diri untuk selalu bekerja sama dengan
banyak orang untuk menghasilkan nilai tambah.
41
Kegiatan Konsultasi dan validasi media e-booklet PMBA dengan koordinator
: layanan gizi
Waktu 23-26 November 2022
:
Tempat Poli Gizi Puskesmas Mojolangu
:
Sasaran Koordinator layanan gizi
:
Output 1. Mendapat saran dan masukan terkait konten media e-booklet
: PMBA
2 Terbentuknya kerjasama dan dukungan untuk penyempurnaan
media e-booklet PMBA
Lampiran 1. Foto kegiatan
: 2. Lembar validasi media
d. Hambatan
Pada kegiatan ini tidak ditemukan hambatan yang besar. Pelaksanaan
kegiatan berjalan lancar hingga proses penyempurnaan media e-booklet dapat
selesai dan sesuai dengan yang diharapkan.
e. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya kegiatan keempat ini adalah penulis
mendapatkan masukan, kritik, dan saran langsung dari ahli untuk penyempurnaan
penyusunan media e-booklet agar media yang tersebar di masyarakat nanti sesuai
dengan maksud dan tujuan yang diharapkan.
43
a. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Mempersiapkan soal pre-test dan post-test
:
Waktu 28 November 2022
:
Tempat Puskesmas Mojolangu
:
Sasaran Ibu balita yang akan diberikan penyuluhan PMBA
:
Output 1. Tersedia materi PMBA
: 2. Tersedia soal pre-test dan post-test
3. Tersedia kunci jawaban dari soal pre-test dan post-test
Lampiran 1. Foto kegiatan
: 2. Lembar pre-test dan post-test
Kegiatan kelima dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah meyusun dan
mempersiapkan soal pre-test dan post-test. Kegiatan ini dilakukan sebelum pelaksanaan
penyuluhan guna menyediakan instrumen untuk evaluasi, dalam hal ini mengukur
tingkat pengetahuan sasaran sebelum dan sesudah terpapar penyuluhan serta media e-
booklet. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu:
1) Menyusun soal dan kunci jawaban
Pada tahap ini, penulis menyusun soal pre-test dan post-test, serta kunci jawaban
berdasarkan materi PMBA yang telah dituangkan dalam media e-booklet. Soal
berbentuk pilihan ganda sebanyak 10 butir.
d. Hambatan
Pada kegiatan ini tidak ditemukan hambatan yang besar. Pelaksanaan
kegiatan berjalan lancar mulai penyusunan soal hingga cetak dan penggandaan.
e. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya kegiatan kelima ini adalah penulis
mendapatkan instrumen evaluasi untuk mengukur tingkat pengetahuan sasaran
45
sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan serta mengakses media e-booklet
PMBA.
46
Pada tahap ini, penulis memastikan kembali kepada bidan wilayah terkait jadwal
pelaksanaan penyuluhan. Hal ini dilakukan agar kegiatan penyuluhan dapat
berjalan efektif dan tepat sasaran. Dari hasil diskusi dan koordinasi bidan wilayah
bersama kader, disepakati bahwa penyuluhan PMBA di Kelurahan Tasikmadu
dilaksanakan bersamaan dengan kelas parenting gigi keluarga di PAUD Melati
Bangsa, sedangkan penyuluhan PMBA di Kelurahan Mojolangu dilaksanakan
bersamaan hari buka Posyandu di balai RW 02.
d. Hambatan
Hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan keenam yaitu
mencari waktu dan mengatur jadwal pelaksanaan penyuluhan dikarenakan tenggat
waktu yang sedikit dan menyesuaikan tempat dimana sasaran hadir agar kegiatan
penyuluhan dapat berjalan optimal.
47
e. Manfaat
Manfaat yang penulis dapatkan setelah melaksanakan koordinasi dengan
bidan wilayah terkait rencana pelaksanaan kegiatan penyuluhan adalah sebagai
berikut:
1) Membiasakan diri untuk melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung
jawab, menerima masukan dan saran dari orang lain dengan bijaksana
2) Membiasakan diri untuk bersikap sopan dan bertata-krama yang baik dengan
orang lain
48
pelaksanaan kegiatan untuk mempersiapkan LCD dan sound system untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
49
Dalam pelaksanaan kegiatan ini nilai adaptif diimplementasikan dengan
melakukan penyuluhan dengan media e-booklet serta penyebarluasan media
informasi PMBA berupa e-booklet itu sendiri sebagai bentuk inovasi dan
kreativitas dalam upaya meningkatkan upaya kesehatan masyarakat di
Puskesmas.
d. Hambatan
Hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan ketujuh yaitu
pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang kurang kondusif di RW 02 Kelurahan
Mojolangu dikarenakan kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan hari buka
Posyandu sehingga banyak balita yang ramai dan berlalu-lalang, tetapi bisa diatasi
dengan adanya bantuan microphone dan sound system.
e. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya kegiatan ketujuh ini adalah masyarakat
mendapatkan informasi terkait PMBA serta mendapatkan media informasi terkait
PMBA yang dapat diakses dengan mudah dimanapun dan kapanpun asalkan ada
HP/smartphone.
e. Manfaat
Manfaat dilaksanakannya kegiatan kedelapan ini adalah penulis
mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan sasaran (ibu balita) tentang PMBA
sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan serta penggunaan media e-
booklet.
d. Hambatan
Pada kegiatan ini tidak ditemukan hambatan yang besar. Penyusunan
laporan akhir kegiatan aktualisasi berjalan dengan baik dan lancar.
e. Manfaat
Manfaat yang penulis dapatkan setelah melaksanakan kegiatan
penyusunan laporan kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:
1) Penulis mampu mendeskripsikan segala bentuk kegiatan aktualisasi selama
masa habituasi.
2) Laporan aktualisasi menjadi bukti bahwa penulis benar-benar melaksanakan
kegiatan aktualisasi dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan
53
54
4.2 Analisis Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi
4.2.1 Hasil Capaian Aktualisasi
Dari pelaksanaan aktualisasi yang telah dilakukan dengan berpedoman pada rancangan yang sudah dibuat, diperoleh hasil capaian
pelaksanaan aktualisasi sesuai tabel 4.2.1 sebagai berikut:
Tabel 4.2.1 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Hasil Capaian
1. Terlaksananya konsultasi dan diskusi dengan mentor dan coach yang didokumentasikan dalam
Konsultasi dengan mentor dan coach bentuk foto
1
terkait rancangan aktualisasi 2. Mendapatkan persetujuan dari mentor dan coach terkait rancangan aktualisasi
3. Mendapatkan catatan saran dan masukan dari mentor dan coach terkait rancangan aktualisasi
1. Terlaksananya konsultasi dan diskusi dengan PJ UKM dan koordinator layanan gizi yang
Koordinasi dengan penanggung jawab didokumentasikan dalam bentuk foto
upaya kesehatan masyarakat (PJ UKM) 2. Mendapatkan dukungan dari PJ UKM dan layanan gizi terkait kegiatan aktualisasi yang
2.
dan koordinator layanan gizi terkait didokumentasikan dalam bentuk lembar dukungan
rencana pelaksanaan aktualisasi 3. Mendapatkan saran dan masukan dari PJ UKM dan koordinator layanan gizi terkait rencama
pelaksanaan aktualisasi
1. Tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat media e-booklet PMBA
3. Menyusun media e-booklet PMBA 2. Terlaksana penyusunan media e-booklet PMBA yang didokumentasikan dalam bentuk foto
3. Tersusunnya desain media e-booklet PMBA versi awal (belum dilakukan validasi)
4. Konsultasi dan validasi media e-booklet 1. Terlaksananya konsultasi terkait konten media e-booklet PMBA dengan koordinator layanan gizi
PMBA dengan koordinator layanan gizi yang didokumentasikan dalam bentuk foto
55
No Kegiatan Hasil Capaian
2. Mendapatkan saran dan masukan terkait isi, desain, tata letak, dan visualisasi media e-booklet
PMBA yang dituangkan dalam lembar validasi media
3. Tersusunnya desain media e-booklet PMBA yang sudah final
1. Tersedianya soal dan kunci jawaban pre-test dan post-test
Mempersiapkan soal pre-test dan post-
5. 2. Tersedianya printout lembar pre-test dan post-test yang akan dibagikan kepada sasaran pada saat
test
kegiatan penyuluhan
Koordinasi dengan bidan wilayah 1. Terlaksananya koordinasi dengan bidan wilayah tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan PMBA
6. tentang rencana pelaksanaan kegiatan yang didokumentasikan dalam bentuk foto
penyuluhan 2. Terbentuknya jadwal penyuluhan PMBA di masing-masing wilayah
1. Terlaksananya penyuluhan PMBA yang didokumentasikan dalam bentuk foto dan daftar hadir
Pemanfaatan media e-booklet PMBA kegiatan
7.
dalam kegiatan penyuluhan 2. Digunakannya media e-booklet PMBA dalam kegiatan penyuluhan yang dapat diakses dalam linki
yang tercantum
Melakukan analisis terhadap 1. Mendapatkan rekapitulasi hasil nilai pre-test dan post-test
8.
pengetahuan ibu balita 2. Mendapatkan hasil analisis tingkat pengetahuan ibu balita
1. Diperoleh data dan bukti pendukung laporan
9. Menyusun laporan akhir aktualisasi 2. Diperoleh saran dan masukan terkait penyusunan laporan
3. Tersusunnya laporan kegiatan aktualisasi
56
4.2.2 Hasil Evaluasi
Kegiatan ini diawali dengan isu prevalensi balita pendek dan balita sangat pendek
yang masih cukup tinggi di wilayah Puskesmas Mojolangu. Isu tersebut dapat
disebabkan karena:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pemenuhan gizi pada bayi
dan anak
2. Kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan
3. Ketersediaan media informasi dan edukasi yang masih kurang
Dari pelaksanaan aktualisasi ini, dihasilkan media informasi dan edukasi tentang
PMBA berupa e-booklet, serta diperoleh gambaran peningkatan pengetahuan ibu balita
terkait pentingnya pemenuhan gizi pada anak melalui PMBA. Hasil evaluasi kegiatan
penyuluhan PMBA dapat dianalisis dari hasil nilai pre-test dan post-test. Adapun hasil
pelaksanaan aktualisasi dijabarkan sebagai berikut:
1. Tersedianya media informasi dan edukasi PMBA berupa e-booklet
Upaya meningkatkan pengetahuan tentang PMBA kepada ibu balita tidak
hanya berupa penyuluhan, tetapi juga menyediakan media informasi dan edukasi
yang dapat diakses oleh sasaran agar informasi yang disampaikan oleh petugas dapat
diterima dengan optimal. Dalam hal ini, media penyuluhan yang dibuat berupa
booklet elektronik (e-booklet)
Menurut Ewles (dalam Cindy, 2013) media booklet mempunyai keunggulan,
yaitu sasaran dapat menyesuaikan dari belajar mandiri, pengguna dapat melihat
isinya pada saat santai, informasi dapat dibagi dengan keluarga dan teman, mudah
dibuat, mengurangi kebutuhan mencatat, dapat dibuat secara sederhana dengan biaya
relative murah, awet, daya tampung lebih luas, dapat diarahkan pada segmen
tertentu. Sama halnya dengan pendapat dalam Chusnul Khotimah (2015) yang dapat
disimpulkan bahwa booklet merupakan media komunikasi yang berupa buku kecil,
yang didalamnya berisi tentang informasi.
Adapun media penyuluhan e-booklet PMBA yang disusun oleh penulis
memiliki total 15 halaman yang memuat informasi tentang:
a) Pemenuhan gizi pada bayi 0-6 bulan
b) Pemenuhan gizi melalui MP-ASI
c) Bahan makanan untuk membuat MP-ASI
d) Pemberian MP-ASI usia 6-9 bulan
e) Pemberian MP-ASI usia 9-12 bulan
f) Pemberian MP-ASI usia 12-24 bulan
57
g) Tips ketika anak sulit makan
h) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian MP-ASI
Media e-booklet PMBA dapat diakses melalui tautan/link:
https://simplebooklet.com/ebookletpmba
Tampilan media e-booklet PMBA ditunjukkan dalam gambar berikut:
59
Tabel 4.2.2 Tabel Nilai Rerata Pre-test dan Post-test
No Nama Alamat Nilai pre-test Nilai post-test Selisih Nilai
1 SL Tasikmadu 60 90 30
2 LM Tasikmadu 50 80 30
3 CH Tasikmadu 40 90 50
4 MS Tasikmadu 50 90 40
5 FT Tasikmadu 40 70 30
6 YL Tasikmadu 60 80 20
7 YK Tasikmadu 60 100 40
8 CM Tasikmadu 70 100 30
9 LL Tasikmadu 30 70 40
10 RM Tasikmadu 40 80 40
11 SM Tasikmadu 40 80 40
12 IF Tasikmadu 50 90 40
13 EN Mojolangu 30 80 50
14 DS Mojolangu 60 100 40
15 WH Mojolangu 50 90 40
16 RR Mojolangu 70 90 20
17 NY Mojolangu 40 80 40
18 RW Mojolangu 60 90 30
19 DE Mojolangu 30 80 50
20 DN Mojolangu 40 90 50
21 IM Mojolangu 50 90 40
22 FA Mojolangu 50 90 40
23 SK Mojolangu 50 90 40
24 AU Mojolangu 30 80 50
25 UN Mojolangu 40 100 60
26 SH Mojolangu 40 90 50
27 ND Mojolangu 50 100 50
Rerata 47 87 40
Dari tabel diatas diketahui tingkat pengetahuan ibu balita tentang PMBA sebelum
diberikan penyuluhan mempunyai rerata 47 termasuk dalam kategori Kurang. Sedangkan
setelah diberikan penyuluhan, tingkat pengetahuan ibu balita mempunyai rerata 87 termasuk
dalam kategori Baik.
60
4.3 Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan akan memberikan dampak terhadap isu atau permasalahan yang diangkat sebagai judul laporan. Dampak
tersebut merupakan suatu gambaran hal yang akan terjadi apabila sembilan langkah kegiatan aktualisasi ini dapat terlaksana ataupun tidak. Penjelasan
mengenai dampak tersebut secara lebih rinci dapat dijelaskan pada tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3 Tabel Analisis Dampak Kegiatan Aktualisasi
Nilai Dasar Analisis Dampak
No Kegiatan
PNS Dilaksanakan Tidak dilaksanakan
1 Konsultasi dengan Tanpa adanya kejelasan target dan tanggung jawab
mentor dan coach maka kegiatan tidak akan terkoordinasi dengan
Kegiatan konsultasi yang dilaksanakan dengan
terkait rancangan baik yang akan menyebabkan pelaksanaan kegiatan
adanya kejelasan target dan dilaksanakan dengan
aktualisasi aktualisasi tidak sikron dikarenakan tidak adanya
Akuntabel penuh tanggung jawab serta terkoordinasi dengan
saran, masukan, persetujuan dari Kepala
baik akan menghasilkan rancangan aktualisasi
Puskesmas dan coach yang pada akhirnya akan
yang maksimal
mempengaruhi ketercapaian target serta
pelaksanaan kegiatan
Kegiatan konsultasi dengan Kepala Puskesmas Apabila dalam melaksanakan kegiatan konsultasi
dan coach terkait rancangan aktualisasi berjalan dengan Kepala Puskesmas dan coach tidak
dengan baik karena semua pihak saling dilandasi dengan nilai musyawarah mufakat dan
Harmonis
menghargai dan menjunjung tinggi nilai saling menghargai akan berdampak terhambatnya
musyawarah mufakat, sehingga diperoleh pelaksanaan aktualisasi, dan kurangnya dukungan
dukungan serta saran yang membangun dari Kepala Puskesmas dan coach
Adaptif Dengan adanya kegiatan konsultasi dengan Kepala Jika kegiatan konsultasi tidak berjalan, pemecahan
Puskesmas dan coach akan menghasilkan masalah yang diambil tidak akan mewujudkan
pemecahan masalah terpilih yang disepakati inovasi yang dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi
bersama dan dapat mewujudkan inovasi yang atau isu yang ada sehingga mutu pelayanan
paling sesuai dengan kondisi atau isu yang ada kesehatan tidak dapat ditingkatkan
61
Nilai Dasar Analisis Dampak
No Kegiatan
PNS Dilaksanakan Tidak dilaksanakan
serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu
2 Koordinasi dengan Tanpa adanya kejelasan target dan tanggung jawab
penanggung jawab maka kegiatan ini tidak akan terkoordinasi dengan
Kegiatan koordinasi yang dilaksanakan dengan
upaya kesehatan baik yang akan menyebabkan pelaksanaan kegiatan
adanya kejelasan target dan dilaksanakan dengan
masyarakat (PJ UKM) aktualisasi akan tidak sikron dikarenakan tidak
Akuntabel penuh tanggung jawab serta terkoordinasi dengan
dan koordinator adanya saran, masukan, persetujuan dari PJ UKM
baik akan menghasilkan pelaksanaan aktualisasi
layanan gizi terkait dan koordinator layanan gizi yang pada akhirnya
yang maksimal
rencana pelaksanaan akan mempengaruhi ketercapaian target serta
aktualisasi pelaksanaan kegiatan yang kurang optimal
Kegiatan koordinasi yang dilaksanakan dengan
Tanpa adanya rasa semangat dan kegiatan
sebaik-baiknya dan penuh rasa semangat serta
dilaksanakan seadanya tidak terencana dengan
sebagai sarana meningkatkan kompetensi diri
Kompeten baik, maka koordinasi yang terbentuk tidak
untuk belajar dari rekan sejawat dapat menjadikan
maksimal sehingga akan berpengaruh terhadap
kegiatan aktualiasasi yang akan dilaksanakan
pelaksanaan aktualisasi
menjadi berkualitas
Kegiatan koordinasi dengan PJ UKM dan Apabila dalam melaksanakan koordinasi tidak
koordinator layanan gizi berjalan sangat baik, saling menghormati maka tidak akan terbentuk
Harmonis semua pihak saling menghormati dan memberikan kesepahaman yang akan berdampak pada
ide yang membangun untuk pelaksanaan kelancaran dan ketercapaian target pelaksanaan
aktualisasi kegiatan aktualisasi
Kolaboratif Pelaksanaan kegiatan koordinasi ini sebagai Jika kegiatan koordinasi ini tidak terlaksana maka
bentuk membangun kerja sama dan melibatkan tidak akan ada kerja sama dan keterlibatan yang
semua pihak agar tujuan dan pelaksanaan kegiatan positif dari semua pihak, sehingga proses bertukar
aktualisasi selalu bersinergi untuk mendapatkan informasi dapat menemui kendala, hubungan yang
hasil yang lebih baik, terjalin hubungan yang baik terjalin tidak baik, dan tidak ada sinergi dalam
62
Nilai Dasar Analisis Dampak
No Kegiatan
PNS Dilaksanakan Tidak dilaksanakan
serta proses bertukar informasi yang optimal pelaksanaan aktualisasi
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan dengan penuh
Dalam kegiatan ini pembuatan e-booklet PMBA
tanggung jawab maka e-booklet PMBA yang
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab agar
dibuat tidak akan sesuai dengan kebutuhan (tidak
dapat menghasilkan media informasi yang sesuai
tepat guna) sehingga akan mempengaruhi
Akuntabel dengan kebutuhan serta tampilan yang menarik
pelaksanaan kegiatan aktualisasi, selain itu jika
dan dapat dipahami oleh masyarakat umum.
pembuatan tidak sesuai dengan waktu yang
Selain itu pelaksanaan kegiatan ini harus sesuai
ditentukan akan mempengaruhi jadwal pelaksanaan
dengan jadwal yang telah ditentukan
aktualisasi selanjutnya
Kegiatan koordinasi yang dilaksanakan dengan
Menyusun media e- Tanpa adanya rasa semangat dan kegiatan
3 sebaik-baiknya dan penuh rasa semangat serta
booklet PMBA dilaksanakan seadanya tidak terencana dengan
sebagai sarana meningkatkan kompetensi diri
Kompeten baik, maka koordinasi yang terbentuk tidak
untuk belajar dari rekan sejawat dapat menjadikan
maksimal sehingga akan berpengaruh terhadap
kegiatan aktualiasasi yang akan dilaksanakan
pelaksanaan aktualisasi
menjadi berkualitas
Dalam kegiatan pembuatan e-booklet PMBA
Tanpa adanya kreativitas, pembuatan e-booklet
diperlukan kreativitas mulai dari membuat narasi,
PMBA tidak dapat terselesaikan dengan baik dan
Adaptif mencari ilustrasi gambar, sampai pada akhirnya
optimal karena terbatasnya kemampuan
melakukan proses desain menggunakan aplikasi
menggunakan internet dan teknologi
desain
4 Konsultasi dan Kegiatan konsultasi dengan koordinator layanan Apabila dalam melaksanakan koordinasi tidak
validasi media e- gizi berjalan sangat baik, semua pihak saling saling menghormati maka tidak akan terbentuk
booklet PMBA Harmonis menghormati dan memberikan ide yang kesepahaman yang akan berdampak pada
dengan koordinator membangun untuk penyempurnaan media yang kelancaran dan ketercapaian target pelaksanaan
layanan gizi disusun kegiatan aktualisasi
Kolaboratif Pelaksanaan kegiatan koordinasi ini sebagai Jika kegiatan koordinasi ini tidak terlaksana maka
63
Nilai Dasar Analisis Dampak
No Kegiatan
PNS Dilaksanakan Tidak dilaksanakan
bentuk membangun kerja sama dan melibatkan tidak akan ada kerja sama dan keterlibatan yang
semua pihak agar tujuan dan pelaksanaan kegiatan positif dari semua pihak, sehingga proses bertukar
aktualisasi selalu bersinergi untuk mendapatkan informasi dapat menemui kendala, hubungan yang
hasil yang lebih baik, terjalin hubungan yang baik terjalin tidak baik, dan tidak ada sinergi dalam
serta proses bertukar informasi yang optimal pelaksanaan aktualisasi
Dalam kegiatan ini pembuatan draft soal pre test Apabila kegiatan ini tidak didasari dengan rasa
dan post test dilaksanakan dengan penuh tanggung tanggung jawab maka instrumen evaluasi tidak
Akuntabel
jawab agar dapat menghasilkan instrumen evaluasi dapat terselesaikan sehingga mempengaruhi hasil
yang sesuai capaian kegiatan aktualisasi
Dalam menyusun draft soal pre test dan post test Apabila dalam melaksanakan diskusi tidak saling
dilakukan diskusi dengan layanan program gizi. menghormati maka tidak akan terbentuk
Harmonis Diskusi berjalan sangat baik, semua pihak saling kesepahaman yang akan berdampak pada
menghormati dan memberikan ide yang kelancaran dan ketercapaian target pelaksanaan
Mempersiapkan soal
5 membangun untuk penyempurnaan instrumen kegiatan aktualisasi
pre-test dan post-test
Dalam menyusun draft soal pre test dan post test
dilakukan diskusi dengan layanan program gizi Jika kegiatan koordinasi ini tidak terlaksana maka
sebagai bentuk membangun kerja sama dan tidak akan ada kerja sama dan keterlibatan yang
melibatkan semua pihak agar tujuan dan positif dari semua pihak, sehingga proses bertukar
Kolaboratif
pelaksanaan kegiatan aktualisasi selalu bersinergi informasi dapat menemui kendala, hubungan yang
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, terjalin terjalin tidak baik, dan tidak ada sinergi dalam
hubungan yang baik serta proses bertukar pelaksanaan aktualisasi
informasi yang optimal
6 Koordinasi dengan Akuntabel Kegiatan koordinasi yang dilaksanakan dengan Tanpa adanya rasa tanggung jawab maka kegiatan
bidan wilayah tentang adanya kejelasan target dan dilaksanakan dengan ini tidak akan terkoordinasi dengan baik sehingga
rencana pelaksanaan penuh tanggung jawab serta terkoordinasi dengan menyebabkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi
baik akan menghasilkan pelaksanaan aktualisasi akan tidak sikron karena tidak adanya saran,
64
Nilai Dasar Analisis Dampak
No Kegiatan
PNS Dilaksanakan Tidak dilaksanakan
masukan, persetujuan dari bidan wilayah yang
yang maksimal pada akhirnya akan mempengaruhi ketercapaian
target serta pelaksanaan kegiatan
Kegiatan koordinasi yang dilaksanakan dengan
Tanpa adanya rasa semangat dan kegiatan
sebaik-baiknya dan penuh rasa semangat serta
dilaksanakan seadanya tidak terencana dengan
sebagai sarana meningkatkan kompetensi diri
Kompeten baik, maka koordinasi yang terbentuk tidak
untuk belajar dari rekan sejawat dapat menjadikan
maksimal sehingga akan berpengaruh terhadap
kegiatan penyuluhan kegiatan aktualiasasi yang akan dilaksanakan
pelaksanaan aktualisasi
menjadi berkualitas
Pelaksanaan kegiatan koordinasi ini sebagai Jika kegiatan koordinasi ini tidak terlaksana maka
bentuk membangun kerja sama dan melibatkan tidak akan ada kerja sama dan keterlibatan yang
semua pihak agar tujuan dan pelaksanaan kegiatan positif dari semua pihak, sehingga proses bertukar
Kolaboratif
aktualisasi selalu bersinergi untuk mendapatkan informasi dapat menemui kendala, hubungan yang
hasil yang lebih baik, terjalin hubungan yang baik terjalin tidak baik, dan tidak ada sinergi dalam
serta proses bertukar informasi yang optimal pelaksanaan aktualisasi
7 Pemanfaatan media e- Jika tidak didasari dan tidak memikirkan
booklet PMBA dalam Kegiatan ini didasari adanya kebutuhan kebutuhan masyarakat maka pelaksanaan kegiatan
Berorientasi
kegiatan penyuluhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan ini tidak akan memenuhi harapan masyarakat yang
Layanan
kesehatan promotif dan preventif yang bermutu menggunakan layananan fasilitas layanan
kesehatan di Puskesmas
Jika tidak didasari rasa tanggung jawab dan
Dalam kegiatan ini pelaksanaan implementasi
kejelasan target yang ingin dicapai tidak akan
Akuntabel yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab akan
menghasilkan peningkatan mutu dalam pelayanan
menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu
kesehatan
Kompeten Kegiatan ini dilaksanakan dengan kualitas terbaik Jika tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
sehingga hasil yang diperoleh dapat bermanfaat maka manfaat yang dirasakan dan diperoleh oleh
65
Nilai Dasar Analisis Dampak
No Kegiatan
PNS Dilaksanakan Tidak dilaksanakan
bagi masyarakat yang ada di wilayah kerja
masyarakat tidak akan maksimal
Puskesmas
Dalam kegiatan ini diupayakan mengedepankan Jika dalam kegiatan ini tidak diupayakan
komitmen untuk selalu inovatif dan kreatif mengedepankan komitmen untuk selalu inovatif
Adaptif sehingga terlaksananya penyuluhan PMBA dan kreatif maka pelaksanaan implementasi
dengan media e-booklet berjalan dengan baik dan penyuluhan PMBA dengan media e-booklet tidak
lancar akan menghasilkan manfaat bagi masyarakat
Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh tanggung Apabila kegiatan ini tidak didasari dengan rasa
Akuntabel jawab dan cermat dalam melakukan analisa hasil tanggung jawab maka hasil analisis tidak dapat
Melakukan analisis pre test dan post test diperoleh
8 terhadap pengetahuan Kegiatan ini dilaksanakan dengan kualitas terbaik
Jika tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
ibu balita sehingga hasil yang diperoleh dapat
Kompeten maka manfaat yang dirasakan dan diperoleh oleh
menggambarkan gambaran pengetahuan ibu balita
masyarakat tidak akan maksimal
sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan
Dalam kegiatan ini penulis harus mempunyai
tanggun jawab, disiplin waktu, dan integritas yang
Tanpa adanya tanggung jawab, disiplin, dan
tinggi untuk mempertanggung jawabkan hasil
Akuntabel integritas yang tinggi maka penyusunan laporan
pelaksanaan aktualisasi, yang kemudian akan
Menyusun laporan akhir aktualisasi akan terhambat
9 disajikan dalam bentuk laporan akhir aktualisasi
akhir aktualisasi
yang sistematis
Kegiatan ini dilaksanakan dengan semangat Jika tidak dilaksanakan dengan semangat bekerja
Kompeten bekerja dan sebaik-baiknya agar menghasilkan dengan kualitas sebaik-baiknya maka laporan
laporan aktualisasi yang berkualitas aktualisasi tidak akan dihasilkan
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi ini merupakan wujud dari penerapan nilai-nilai dasar profesi
ASN serta upaya penyelesaian isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas di
Puskesmas Mojolangu Kota Malang. Penulis menemukan 6 isu yang berhasil
diidentifikasi, kemudian penulis menapis 6 isu tersebut untuk menentukan isu mana yang
akan menjadi 3 prioritas utama yang dapat dicarikan solusinya berdasarkan peran dan
wewenangnya sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat menggunakan metode AKPL.
Dari metode AKPL tersebut, isu yang mendapat peringkat 1, 2 dan 3 dilakukan analisis
lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan kriteria USG untuk menetapkan 1 isu terpilih.
Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka kesimpulan yang diperoleh
mengarah pada isu: “Prevalensi balita pendek dan sangat pendek yang masih cukup
tinggi”. Sehubungan dengan isu tersebut, maka penulis melakukan kegiatan aktualisasi
yang berjudul “Penyuluhan dengan Media E-Booklet untuk Meningkatkan Pengetahuan
tentang Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA) bagi Ibu Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Mojolangu Kota Malang”.
Dari pelaksanaan aktualisasi ini dihasilkan media penyuluhan PMBA berupa e-
booklet yang dapat diakses melalui tautan/link sehingga memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan informasi terkait PMBA. Selain itu diperoleh gambaran tingkat
pengetahuan Ibu Balita tentang PMBA sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan
menggunakan media e-booklet. Berdasarkan hasil analisis, diketahui adanya peningkatan
tingkat pengetahuan Ibu Balita yang awalnya kurang (nilai rerata 47) menjadi baik (nilai
rerata 87). Selain itu, dari pelaksanaan aktualisasi ini juga dihasilkan media penyuluhan
PMBA berupa e-booklet yang dapat diakses melalui tautan/link sehingga memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait PMBA.
5.1 Saran
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini saran yang dapat diberikan antara
lain:
1. Pelaksanaan penyuluhan PMBA dengan media e-booklet ini dapat dilakukan di
semua RW yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu khususnya di
Kelurahan yang menjadi lokus risiko stunting dengan tujuan mempercepat
67
penanganan risiko stunting melalui edukasi pemenuhan gizi yang tepat bagi anak
sehingga status gizi anak dapat meningkat
2. Memperluas jangkauan akses media e-booklet dengan menyebarkan tautan/link
media melalui whatsapp group
3. Menggunakan media e-booklet PMBA dalam kegiatan konseling gizi untuk
mempermudah edukasi pada pasien dengan masalah gizi yang disebabkan karena
kurang optimalnya PMBA
4. Melakukan update menu MP-ASI yang ada di dalam media e-booklet secara berkala
agar pembaca/pengguna e-booklet selalu tertarik untuk mengaksesnya
68
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. (2001). Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Rahayu, Atikah, dkk. (2018). Study Guide – Stunting dan Upaya Pencegahannya.
Yogyakarta: CV Mine
Hardani, M. & Zuraida, R (2019). Penatalaksanaan Gizi Buruk dan Stunting pada Balita
Usia 14 Bulan dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga. Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Akuntabel Pelatihan Dasar CPNS CPNS.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Kompeten Pelatihan Dasar CPNS CPNS.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Harmonis Pelatihan Dasar CPNS CPNS.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Loyal Pelatihan Dasar CPNS CPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Adaftif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2022). Modul SMART ASN Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2012). Modul Pelatihan Dasar CPNS Managemen ASN.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2018). Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta.
Presiden Republik Indonesia.(2014). UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Jakarta.
69
Suharsimi Arikunto. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
70
LAMPIRAN
1. Lampiran Kegiatan I (Konsultasi dengan mentor dan coach terkait rancangan aktualisasi)
Lampiran 1.1 : Foto kegiatan konsultasi dengan mentor
Waktu : 7 November 2022
Tempat : Ruang Kepala Puskesmas Mojolangu Kota Malang
Lampiran 1.2 : Foto kegiatan konsultasi dengan coach via zoom meeting
Waktu : 9 November 2022
71
Lampiran 1.3 : Foto Berita Acara Surat Pelaksanaan Persetujuan Aktualisasi
72
Lampiran 1.4 : Lembar Konsultasi Mentor
73
74
75
76
77
78
79
80
81
2. Lampiran Kegiatan II (Koordinasi dengan PJ UKM dan koordinator layanan gizi terkait
rencana pelaksanaan aktualisasi)
Lampiran 2.1 : Foto kegiatan koordinasi dengan PJ UKM dan koordinator layanan
gizi
Waktu : 16 November 2022
Tempat : Ruang Karyawan Puskesmas Mojolangu
82
3. Lampiran Kegiatan III (Menyusun media e-booklet PMBA)
Lampiran 3.1 : Screen capture kebutuhan gambar untuk menyusun media e-booklet
Waktu : 17-22 November 2022
Tempat : Puskesmas Mojolangu
83
4. Lampiran Kegiatan IV (Konsultasi dan validasi media e-booklet PMBA dengan
koordinator layanan gizi)
Lampiran 4.1 : Foto kegiatan konsultasi
Waktu : 23-26 November 2022
Tempat : Poli Gizi Puskesmas Mojolangu
84
Lampiran 4.2 : Lembar Validasi Media
85
86
5. Lampiran Kegiatan V (Mempersiapkan soal pre-test dan post-test)
Lampiran 5.1 : Foto kegiatan menyusun draft pre-test dan post-test
Waktu : 28 November 2022
Tempat : Puskesmas Mojolangu
87
Lampiran 5.2 : Foto lembar pre-test dan post-test
88
89
90
6. Lampiran Kegiatan VI (Koordinasi dengan bidan wilayah tentang rencana pelaksanaan
kegiatan penyuluhan)
Lampiran 6.1 : Foto kegiatan koordinasi
Waktu : 28-30 November 2022
Tempat : Puskesmas Mojolangu
91
Lampiran 7.2 : Daftar hadir peserta kegiatan Penyuluhan PMBA di wilayah
Kelurahan Tasikmadu
Waktu : 5 Desember 2022
Tempat : PAUD Melati Bangsa Kelurahan Tasikmadu
92
Lampiran 7.4 : Daftar hadir peserta kegiatan Penyuluhan PMBA di wilayah
Kelurahan Mojolangu
Waktu : 6 Desember 2022
Tempat : RW 02 Kelurahan Mojolangu
93
8. Lampiran Kegiatan VIII (Melakukan analisis terhadap pengetahuan ibu balita)
Lampiran 8.1 : Lembar pre-test dan post-test yang sudah terisi
Waktu : 7 Desember 2022
94
Lampiran 8.2 : Rekapitulasi nilai pre-test dan post-test
95
9. Lampiran Kegiatan IX (Menyusun laporan akhir aktualisasi)
Lampiran 9.1 : Mengumpulkan bukti pendukung dan mengerjakan laporan
96