DISUSUN OLEH :
Mengetahui, Menyetujui,
COACH, MENTOR,
i
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI
Pukul : WIB
Singingi
COACH PESERTA
PENGUJI MENTOR
i
Febrizal, SE, MM dr. Amalia Fahriyanti
NIP. 19880210 201101 1 003 NIP. 19840221 201001 2 012
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI................................................ i
BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI.............................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL (Jika Ada)........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR (Jika Ada).................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Tujuan....................................................................................................
C. Ruang Lingkup.......................................................................................
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA............................................................
A. Profil Instansi..........................................................................................
B. Profil Peserta..........................................................................................
BAB III RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI..............................................
A. Deskripsi Core Isu..................................................................................
B. Analisis Core Isu.....................................................................................
C. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu.................................................
BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI................................................
A. Matrik Jadwal kegiatan Aktualisasi.........................................................
B. Matrik Pelaksanaan Aktualisasi..............................................................
C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND PNS ................................
D. Capaian Penyelesaian Core Isu ............................................................
E. Kendala dan Solusi ...............................................................................
F. Manfaat Terselesaikannya Core Isu ......................................................
G. Rencana Tindak lanjut Hasil Aktualisasi ................................................
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Rekomendasi ........................................................................................
i
REFERENSI...............................................................................................................
BIODATA PESERTA ................................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................................................
Halaman
Tabel 1....................................................................................................................... 1
Tabel 2....................................................................................................................... 1
Tabel 3....................................................................................................................... 1
i
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA)
Halaman
Gambar 1................................................................................................................... 1
Gambar 2................................................................................................................... 1
Gambar 3................................................................................................................... 1
i
DAFTAR LAMPIRAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan
ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia termasuk puskesmas. Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan dasar
yang ada di puskesmas dilakukan sejalan dengan perkembangan kebijakan yang
ada pada berbagai sektor. Adanya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi
diikuti pula dengan menguatnya kewenangan daerah dalam membuat berbagai
kebijakan. Selama ini penerapan dan pelaksanaan upaya kesehatan dalam
kebijakan dasar puskesmas yang sudah ada sangat beragam antara daerah satu
dengan daerah lainnya, namun secara keseluruhan belum menunjukkan hasil
yang optimal.
Pelayanan Kefarmasian di puskesmas merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan
kefarmasian di puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu pelayanan kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari
paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi
i
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care).
Apoteker berada dalam posisi strategis untuk meminimalkan kesalahan
pengobatan (medication error) baik dilihat dari keterkaitan dengan tenaga
kesehatan lain maupun dalam proses pengobatan. Kontribusi yang mungkin
dilakukan salah satunya yaitu dengan pemberian informasi obat kepada pasien
dan tenaga kesehatan lain, meningkatkan keberlangsungan rejimen pengobatan
pasien, dan peningkatan kualitas dan keselamatan pengobatan pasien. Apoteker
berperan utama dalam meningkatkan keselamatan dan efektivitas penggunaan
obat dengan memastikan pasien mendapatkan pengobatan yang optimal.
Menurut Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas apoteker mempunya tugas dan fungsi sebagai
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dan sebagai pelayan
farmasi klinik. Salah satu tugas pokok dan fungsi apoteker di pelayanan farmasi
klinik adalah pelayanan informasi obat (PIO), melakukan penelusuran
penggunaan obat, rekonsiliasi obat, konseling, visite, pemantauan terapi obat
(PTO), monitoring efek samping obat (MESO), dan evaluasi penggunaan obat
(EPO). PIO merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi mengenai
Obat kepada pasien dan tenaga kesehatan di lingkungan Puskesmas dan pihak
lain di luar Puskesmas. Pelayanan kefarmasian sebagai bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan diharapkan dapat memaksimalkan efek terapi,
meminimalkan resiko pengobatan, meminimumkan biaya pengobatan dan dapat
menghindari terjadinya medication error yang dapat merugikan pasien akibat
pemakaian obat yang kurang tepat selama dalam masa pengobatan.
Berdasarkan kondisi faktual di lapangan, penulis mengidentifikasi 3 isu
yang terjadi di Puskesmas Kopah yaitu: (1) Belum optimalnya pelayanan informasi
obat (PIO) di UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah – Kabupaten Kuantan Singingi.
(2) Belum optimalnya konseling obat di UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah –
Kabupaten Kuantan Singingi. (3) Belum optimalnya kegiatan telaah/pengkajian
resep obat di UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah – Kabupaten Kuantan Singingi.
Kondisi yang diharapkan terjadi di Puskesmas Kopah yaitu: (1) Optimalnya
pelayanan informasi obat (PIO) di UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah –
Kabupaten Kuantan Singingi. (2) Optimalnya konseling obat di UPTD Kesehatan
i
Puskesmas Kopah – Kabupaten Kuantan Singingi. (3) Optimalnya kegiatan
telaah/pengkajian resep obat di UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah – Kabupaten
Kuantan Singingi
Berdasarkan isu yang ada maka penulis merasa perlu mengangkat isu
tentang belum optimalnya pelayanan informasi obat (PIO) di UPTD Kesehatan
Puskesmas Kopah – Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk dibahas dan di analisa
penanganan pemecahan masalahnya. Menurut peserta isu tersebut juga sangat
mendesak karena pelayanan kefarmasian berkewajiban dalam penjelasan
informasi obat yang diberikan ke pasien dan meminimalkan kejadian yang
merugikan pasien akibat pemakaian obat yang kurang tepat selama dalam masa
pengobatan. Sehingga dapat mewujudkan visi puskesmas yaitu “Mewujudkan
masyarakat kenegerian Kopah yang berwawasan dan harmonis untuk hidup sehat
mandiri.”
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
kegiatan aktualisasi yang berisi kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan isu
atau permasalahan dengan judul “Optimalisasi Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Dagusibu dengan Menggunakan Media Informasi Digital pada UPTD
Kesehatan Puskesmas Kopah – Kabupaten Kuantan Singingi”.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan Aktualisasi dan Habituasi yang akan
dilaksanakan oleh Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai peserta latsar secara
umum adalah untuk mengoptimalkan pelayanan informasi obat (PIO) kepada
masyarakat luas mengenai DAGUSIBU dengan Menggunakan Media Informasi
Digital seperti pamflet atau video.
Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut:
a. Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai peserta latsar mampu
menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN di unit kerja Puskesmas
Kopah.
b. Mengoptimalkan Pelayanan Informasi Obat di Puskesmas Kopah.
c. Meningkatnya pemahaman pasien tentang DAGUSIBU (Dapatkan,
Gunakan, Simpan, Buang) obat.
i
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari laporan aktualisasi ini adalah pelayanan informasi obat
kepada pasien. Pelayanan informasi obat adalah kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan
terkini kepada pasien. Target yang akan diberikan pelayanan informasi obat
adalah seluruh pasien yang mendapatkan resep dari dokter puskesmas Kopah
baik obat- obat khusus ataupun obat oral lainnya.
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan mulai dari tanggal 31 Oktober – 05
Desemberr 2022. Habituasi ini akan dilaksanakan di Puskesmas Kopah dengan
kegiatannya yaitu berkonsultasi dengan kepala Puskesmas Kopah, membuat
media informasi pendukung PIO berupa leaflet dan video mengenai informasi
obat, melakukan pelayanan informasi obat (PIO) atau konseling kepada pasien
dan melakukan penyusunan laporan kegiatan.
i
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. PROFIL INSTANSI
1. Lokasi UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah
i
Tabel 2.1 Gambaran Umum UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah
i
Berdasarkan karakteristik wilayah, Puskesmas Kopah merupakan
Puskesmas kawasan pedesaan sedangkan berdasarkan kemampuan
penyelenggaraan termasuk dalam kategori Puskesmas Non rawat inap.
a. Visi Puskesmas
Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang
ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas disusun
berdasarkan Visi Kabupaten Kuantan Singingi pada Dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan. Jika terjadi perubahan visi pemerintahan Kabupate
Kuantan Singingi yang dalam hal ini diterjemaahkan oleh Puskesmas Kopah,
i
maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan
tersebut.
Visi UPTD Kesehatan Puskesmas Kopah tahun 2022-2026 adalah:
“Mewujudkan masyarakat Kenegerian Kopah yang berwawasan dan
harmonis untuk hidup sehat mandiri”
Keterkaitan visi Puskesmas dengan Visi Pemerintahan Kabupaten Kuantan
Singingi yaitu: Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Berbudaya,
Religius, Maju, Berwawasan, Sejahtera dan Harmonis (KUANTAN SINGINGI
NEGERI BERMARWAH) di Provinsi Riau Tahun 2026.
Berwawasan mengandung makna bahwa pembangunan daerah
Kabupaten Kuantan Singingi adalah untuk menciptakan penyelenggaraan
pemerintahan dan kehidupan masyarakat yang berorientasi kepada penguasaan
ilmu pengetahuan serta teknologi informasi, sehingga terwujud birokrasi yang
memiliki sumber daya manusia yang unggul, profesional, memiliki peradaban
tinggi, berdaya saing, berakhlak mulia, berwawasan kedepan serta berorientasi
pelayanan publik yang prima;
Harmonis mengandung makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan kehidupan masyarakat, perlu didukung dengan kondisi yang
aman, selaras, serasi, seimbang antara semua kompenen masyarakat serta
pelaku pembangunan yang mengedepankan kebersamaan, persatuan di tengah
keberagaman masyarakat itu sendiri.
Visi Tersebut akan diwujudkan dengan Misi Ke-3 yaitu: Meningkatnya
kualitas pembangunan manusia yang memiliki daya saing; misi ini diarahkan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing,
melalui pendidikan, kesehatan dan pengarusutamaan gender, selain itu untuk juga
meningkatkan produktivitas atau daya saing kepemudaan dan kualitas hidup
perempuan.
Visi UPTD Kesehatan Puskemas Kopah sejalan dengan cita-cita
Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi mewujudkan pelayanan kesehatan
yang bermutu melalui peningkatan kompetensi petugas dan pengetahuan
kesehatan masyarakat untuk mencapai Kesehatan yang berkualitas. Selain
melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, membangun
i
komunikasi koordinasi dengan lintas sektor dan program, sehingga masyarakat
lebih terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi lebih sehat.
B. PROFIL PESERTA
i
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 337
Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka
Kreditnya, rincian kegiatan Apoteker sesuai dengan jenjang jabatan, yaitu
Apoteker Pertama adalah sebagai berikut :
a. Membuat kerangka acuan dalam rangka Penyiapan Rencana
Kegiatan Kefarmasian
b. Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan
Perbekalan Farmasi
c. Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan
Perbekalan Farmasi
d. Mengolah data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
e. Mengawasi kegiatan dalam rangka Sterilisasi Sentral
f. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan
Perbekalan Farmasi
g. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan
Perbekalan Farmasi
h. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farnasi dalam rangka
Penghapusan Perbekalan Farmasi
i. Meracik obat resep individual dalam rangka Dispensing
j. Visite ke ruang rawat
k. Pelayanan Informasi Obat Obat (PIO)
l. Konseling obat
m. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
n. Mendokumentasikan dalam rangka Pemantauan Penggunaan Obat
o. Pelayanan jarak jauh (Remote Service)
p. Pelayanan di tempat tinggal (Home care)
q. Ambulatory services
r. Swamedikasi
s. Pelayanan paliatif
Apoteker adalah seseorang yang telah menempuh pendidikan profesi
apoteker dan mengucapkan sumpah jabatan apoteker. Apoteker mempunyai
i
tugas pokok melaksanakan pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan
rencana kerja kefarmasian, pengelolaan perbekalan farmasi, pelayanan farmasi
klinik dan pelayanan farmasi khusus Jenis pelayanan kefarmasian di puskesmas
merupakan suatu pelayanan yang bertanggung jawab kepada pasien yang
bersinggungan langsung dengan sediaan farmasi dengan tujuan untuk mencapai
hasil yang maksimum untuk meningkatkan mutu dari kehidupan pasien dengan
memaksimalkan manfaat tenaga, dana, sarana dan prasarana serta metode tata
laksana yang sesuai dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar :
1. Pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai; dan
2. Pelayanan farmasi klinis
a. Pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai Pengelolaan
sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai ini meliputi berbagai macam
kegiatan yang saling berhubungan untuk menciptakan dan menjaga ketersediaan
sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang berkualitas sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi tersebut juga berpengaruh dalam
mencegah dan menanggulangi obat kadaluarsa di pelayanan kefarmasian, yang
meliputi:
1. Perencanaan kebutuhan
Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
merupakan proses seleksi sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai untuk
menentukan jenis dan jumlah sediaan farmasi dalam rangka pemenuhan
kebutuhan puskesmas.
Perencana yang baik mampu memperkirakan jenis dan jumlah sediaan
farmasi dan bahan medis habis pakai yang mendekati kebutuhan dengan
mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi sediaan farmasi periode
sebelumnya, data mutasi sediaan farmasi dan rencana pengembangan. Hal ini
memerlukan koordinasi lintas profesi dan tenaga kesehatan setempat agar tujuan
perencaan tercapai. Perencanaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
yang baik juga dapat meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan
efisiensi penggunaan obat.
i
2. Permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Tujuan permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah
memenuhi kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di
Puskesmas sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang dibuat yang diajukan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
Pada tahap ini kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Puskesmas Kopa telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dari perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya menggunakan lembar laporan obat dan laporan
perencanaan obat (LPLPO). Untuk memenuhi kebutuhan sediaan farmasi dan
bahan medis habis yang tidak tersedia dalam lembaran tersebut maka Gudang
Farmasi memiliki wewenang untuk melakukan pengadaan mandiri sesuai dengan
kebutuhan Puskesmas Kopah.
3. Penerimaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Merupakan suatu kegiatan dalam menerima sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai dari Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota atau hasil pengadaan
Puskesmas secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah di ajukan.
Tenaga kefarmasian dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab atas
ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan obat dan
bahan medis habis pakai berikut kelengkapan catatan yang menyertainya. Masa
kadaluarsa minimal dari sediaan farmasi yang diterima disesuaikan dengan
periode pengelolaan di Puskesmas ditambah satu bulan.
4. Penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap sediaan farmasi yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
5. Pendistribusian sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan
sub unit/ satelit farmasi Puskesmas dan jaringannya. Puskesmas Kopah
merupakan puskesmas rawat jalan dimana terdapat sub unit pelayanan unit gawat
darurat (UGD), KIA, Laboratorium, Instalasi Gizi yang didukung kebutuhan
sediaan farmasi dan bahan medis habis pakainya bersumber pada Gudang
Farmasi Puskesmas Kopah.
i
6. Pemusnahan dan penarikan
Pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Pengendalian sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Merupakan suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga
tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/ kekosongan obat di unit pelayanan dasar
Pada periode saat ini kegiatan pengendalian
8. Adminitrasi
Kegiatan ini meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh rangkaian
kegiatan dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai, baik
sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang diterima, disimpan,
didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan lainnya.
Kegiatan administrasi pada periode sebelumnya masih belum dilakukan dengan
optimal dan tertib. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan pelatihan staf
yang ada di Instaslai Farmasi tentang pengelolaan sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai, terbatasnya staf farmasi di Puskesmas Kopah.
9. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan sediaaan farmasi dan bahan
medis habis pakai
Kegiatan ini dilakukan secara periodik untuk mengendalikan dan
menghindari terjadinya kesalahan dalam mengelola sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai sehingga dapat menjaga kualitas maupun pemerataan
pelayanan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperbaiki secara terus menerus
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai serta memberikan
penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan.
b. Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian
yang berlangsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat
dan bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan farmasi klinis meliputi pengajian
dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat (PIO), konseling, visite pasien
(khusus puskesmas rawat inap), monitoring efek samping obat (MESO),
i
pemantauan terapi obat (PTO) dan evaluasi penggunaan obat. Pelayanan
inforrmasi obat (PIO) merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada
dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Konseling merupakan suatu proses untuk mengindetifikasi dan
menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien
rawat jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien. Kegiatan konseling membuka
komunikasi antara Apoteker dengan pasien dengan tujuan untuk memberikan
pemahaman yang benar mengenai obat kepada pasien/ keluarga pasien antara
lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan obat, efek
samping, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan obat. Masih
kurang optimalnya kegiatan pemberian informasi dan konseling di Puskesmas
Kopah dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana seperti belum tersedianya
ruangan konseling dan jumlah Tenaga Kesehatan terutama Apoteker dan Tenaga
kefarmasian lainnya yang masih minim.
i
BAB III
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
a. Teknik APKL
Setiap kriteria diberi skor 1-5 dimana 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 =
cukup, 4= tinggi, 5 = sangat tinggi. Kriteria tersebut antara lain; Aktual (A),
Problematik (P), Kekhalayakan (K), Kelayakan (L).
i
Tabel 1. Teknik Analisis APKL
didapatkan isu priroritas adalah isu 1 dengan total nilai 20 artinya isu tersebut
tidak mendapatkan informasi tentang obat yang benar maka akan berakibat
i
b. Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
Dari beberapa kriteria AKPL diatas, dapat dilihat bahwa isu yang diangkat
Penilaian Kriteria
NO Jumlah Peringkat
Masalah U S G
1. Belum lengkapnya 3 3 3 9 III
lembar dokumentasi
i
PIO.
KET :
Pada isu 1 didapatkan cukup mendesak, cukup berpengaruh dan cukup berdampak namun
tidak darurat untuk dilakukan segera karen lembar dokumentasi PIO di UPTD Kesehatan
Pada isu 2 didapatkan mendesak, berpengaruh dan berdampak apabila solusi nya tidak
dicari dengan segera, sebab belum adanya media informasi pendukung PIO akan berakibat
kepada pasien dan Puskesmas. Terhadap pasien, pasien kurang mengetahui akan obat yang
i
Pada isu 3 didapatkan cukup mendesak, cukup berpengaruh, dan berdampak namun tidak
darurat untuk dilakukan segera. Kurangnya pengetahuan petugas tentang cara pelayanan
i
MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
simpan, buang) dengan Menggunakan Media Informasi Digital Pada UPTD Kesehatan
Puskesmas Kopah - Kabupaten Kuantan Singingi
Kontribusi
Output/ Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi
Hasil Mata Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. PERENCANAAN
Adaptif:
Terus berinovasi
mengembangkan
kreativitas.
Saya akan menyampaikan
ide dan gagasan kreatif
yang akan diangkat dama
rancangan aktualisasi.
Tindakan ini merupakan
penerapan dari inovasi.
Kolaboratif:
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya tujuan
Bersama.
Saya akan meminta saran
i
dan mendengarkan setiap
masukan dan koreksi dari
mentor. Tidakan ini
merupakan penerapan dari
sikap perilaku kesediaan
bekerja sama.
2. Menyampaikan 2. Foto Berorientasi pelayanan:
isu yang Kegiatan - Ramah, cekatan, solutif,
ditemukan serta dan dapat diandalkan.
gagasan Saya akan melakukan
pemecahan isu konsultasi dengan
yang akan mentor menggunakan
dipakai dalam tutur kata dan sikap yang
rancangan baik
aktualisasi - Melakukan perbaikan
kepada kepala tiada henti.
UPTD Saya akan
Kesehatan menyelesaikan kritik dan
Puskesmas saran dari mentor.
Kopah.
Akuntabel:
Melaksanakan tugas
dengan jujur bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
Saya akan rancang
aktualisasi dengan jujur
dan bertanggung jawab
serta akan mencatat
catatan dari mentor
terhadap kegiatan
konsultasi yang akan
i
dilaksanakan.
Kompeten:
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
Saya akan melakukan
yang terbaik dalam setiap
pekerjaan, termasuk
dalam menampung setiap
saran dan kritik yang
diterima dari mentor.
Harmonis:
- Menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya.
Saya akan mendengarkan
dan menghormati serta
tidak bermusuhan
terhadap masukan dan
kritikan dari mentor.
- Membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
Saya akan menghargai
dan melibatkan pimpinan
terhadap aktualisasi.
Loyal:
- Menjaga nama baik
ASN, pimpinan, instansi
dan negara.
Saya akan
mendengarkan serta
i
mencatat arahan mentor
dengan seksama demi
tercapainya tujuan
Bersama. Tindakan ini
merupakan penerapan
dari sikap perilaku
komitmen dan kontribusi.
Adaptif:
- Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan.
Saya akan terbuka
terhadap masukan
perubahan dari pimpinan.
- Terus berinovasi
mengembangkan
kreativitas
Saya akan
menyampaikan ide dan
gagasan kreatif yang
akan diangkat dalam
rancangan aktualisasi.
- Bertindak proaktif
Saya akan mencatat
arahan dari mentor
dengan seksama.
Tindakan ini merupakan
penerapan dari sikap
perilaku proaktif dan
antusias terhadap
perubahan.
i
Kolaboratif:
Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi.
Saya akan meminta
saran dan
mendengarkan setiap
masukan dan koreksi
mentor. Tindakan ini
merupakan penerapan
dari sikap perilaku
kesediaan bekerja sama
2.PERSIAPAN
1 Membuat 1. Menyiapkan 1. Tersedian Berorientasi pelayanan : Kegiatan ini Kegiatan ini
media materi dan ya materi Ramah, cekatan, solutif, sesuai dengan sesuai dengan
informasi desain untuk dan dan dapat diandalkan. visi dan misi nilai-nilai
pendukung leaflet dan desain Saya kan mencari puskesmas puskesmas
PIO berupa video mengenai untuk referensi serta materi Kopah yaitu : Kopah, yaitu :
leaflet dan informasi obat menbuat yang berkualitas dan 1. Profesiona
video leaflet dan berdasarkan sumber Visi : lisme:
mengenai video terpercaya agar “Mewujudkan Yaitu
informasi obat mengenai bermanfaat untuk masyarakat petugas
informasi masyarakat. kenegerian memiliki
obat Kopah yang kemampua
Akuntabel: berwawasan dan n,
Melaksanakan tugas Harmonis untuk keterampila
dengan jujur, hidup sehat n dan
bertanggung jawab, mandiri” kompetensi
cermat, disiplin, dan dalam
i
berintegritas tinggi. Misi : memberika
Saya akan mencari 1. Mengemb n
materi tentang pelayanan angkan pelayanan
informasi obat. profesional Kesehatan
isme dan sesuai
Kompeten: kinerja standar
Meningkatkan mutu profesi.
kompetensi diri untuk tenaga 2. Terintegra
menjawab tantangan Kesehatan si : yaitu
yang selalu berubah. . pelayan
Saya akan menyiapkan 2. Meningkat Kesehatan
materi dengan teliti agar kan peran yang saling
tidak terjadi kesalahan. promotive mendukung
Tindakan ini merupakan dan antar
penerapan perilaku preventif profesi
kinerja terbaik. puskesma untuk
s kepada meningkatk
Harmonis: masyaraka an
Membangun lingkungan t kualitaspela
kerja yang kondusif. 3. Mendoron yanan dan
Saya akan menerima g dan Kesehatan,
saran dari mentor meningkat 3. Akuntabel
mengenai desain leaflet kan peran : yaiutu
dan video mengenai serta memberika
informasi obat. Tindakan masyaraka n
ini merupakan penerapan t dalam pelayanan
dari sikap peduli. mewujudk Kesehatan
an upaya sesuai
Loyal: Kesehatan pedoman,
Memegang teguh ideologi berbasis prosedur,
Pancasila, UUD negara masyaraka standar
kesatuan republic t. pelayanan
i
Indonesia tahun 1945, dan tarif
setia pada NKRI serta yang
pemerintah yang sah. ditetapkan
Saya akan menggunakan dapat
Bahasa Indonesia dalam diukur dan
pembuatan leaflet dan dipertanggu
video mengenai pelayanan ngjawabka
informasi obat. n.
Adaptif:
Bertindak proaktif.
Saya akan mencari materi
mengenai pelayanan
informasi obat.
Kolaboratif:
Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi.
Saya akan menerima
masukan dari mentor
terkait pembuatan leaflet
dan video mengenai
pelayanan informasi obat.
2. Mencetak 2. Diperoleh Berorientasi pelayanan:
leaflet dan leaflet, Memahami dan memenuhi
kuisioner serta kuisioner, kebutuhan masyarakat.
membuat video serta Dengan tersedianya
mengenai PIO video leaflet, video DAGUSIBU,
DAGUSIBU, mengenai serta ruangan konseling
lalu menyiapkan PIO PIO mempermudah
ruangan DAGUSIB apoteker untuk
i
konseling untuk U, dan memberikan pelayanan
PIO. tersediany informasi obat kepada
a ruangan pasien.
konseling
untuk PIO. Akuntabel:
Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi.
Saya akan menggunakan
ruangan konseling PIO
dengan penuh tanggung
jawab.
Kompeten:
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
Saya akan melakukan
pengecekan kembali
terhadap leaflet dan video
yang sudah dibuat.
3. PELAKSANAAN
1 Melaksanakan 1. Apoteker 1. Pasien Berorientasi pelayanan: Kegiatan ini Kegiatan ini
kegiatan PIO melayani memah Ramah, cekatan, solutif, sesuai dengan sesuai dengan
terhadap pasien yang ami dan dapat diandalkan. visi misi nilai-nilai
pasien datang tentang Saya akan menjelaskan puskesmas puskesmas Kopah
sesuai informa informasi obat kepada Kopah, yaitu : yaitu :
dengan si obat pasien secara jelas dan Visi : 1. Sinergi :
prosedur yang ramah. “Mewujudkan Kerjasama
palayanan dijelask masyarakat yang
obat dengan an oleh Kompeten: kenegerian harmonis
i
menkonfirm apotek - Membantu orang Kopah yang antara
asi nama er. lain belajar berwawasan dan puskesmas
dan tanggal Saya akan harmonis untuk dengan
lahir. memberikan hidup sehat lintas
penjelasan mandiri” sektor
informasi obat untuk
secara lengkap dan Misi : peningkata
detail kepada 1. Mengemb n
pasien angkan pelayanan
- Melaksanakan profesional Kesehatan
tugas dengan isme dan dan
kualitas terbaik. kinerja kepuasan
- Saya akan mutu pelanggan.
melakukan yang tenaga 2. Aman :
terbaik dalam setiap Kesehatan adanya
pekerjaan, termasuk 2. Meningkat perlindunga
dalam memberikan kan peran n bagi
penjelasan promotive petugas
informasi obat dan dan pasien
kepada pasien. preventif dengan
puskesma orientasi 6
Harmonis: s kepada sasaran
Menghargai setiap masyaraka keselamata
orang apapun latar t. n pasien:
belakangnya. 3. Mendoron dengan
Saya akan g menanyaka
memberikan kemandiria n nama dan
kesempatan n individu, tanggal
bertanya kepada keluarga lahir
pasien tanpa dan sebagai
membeda- masyaraka identifikasi
bedakannya jika t untuk pasien
i
masih ada kesulitan berperilaku sehingga
dalam hidup terhindar
memahaminya. sehat dan dari
bersih. kesalahan
Loyal: 4. Mendoron pemberian
Memegang teguh g dan obat
ideologi Pancasila meningkat kepada
dan UUD negara kan peran pasien.
kesatuan republik serta 3. Akuntabel
Indonesia tahun masyaraka :
1945. Setia pada t dalam Memberika
NKRI serta mewujudk n
pemerintah yang an upaya pelayanan
sah. Kesehatan informasi
Saya akan berbasis obat
menggunakan masyaraka kepada
Bahasa Indonesia t. pasien
dalam memberikan 5. Meningkat sesuai
penjelasan terkait kan pedoman,
pemberian informasi pelayanan prosedur,
obat. Kesehatan standar
yang pelayanan
Adaptif: bermutu yang dapat
Bertindak proaktif. dan diukur dan
Saya akan aktif terjangkau dipertanggu
dalam menjawab 6. Melaksana ng
pertanyaan kan jawabkan.
komunikas
Kolaboratif: i dan
Terbuka dalam koordinasi
bekerjasama untuk lintas
menghasilkan nilai program,
i
tambah. lintas
Bekerjasam dengan sektor.
pasien guna
meningkatkan
pemahaman pasien
mengenai
penjelasan obat.
Harmonis:
Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya.
Saya akan
memberikan
kesempatan
bertanya kepada
pasien tanpa
membeda-
bedakannya jika
masih ada kesulitan
dalam
memahaminya.
Loyal:
Memegang teguh
ideologi Pancasila
dan UUD negara
kesatuan republik
Indonesia tahun
1945. Setia pada
NKRI serta
pemerintah yang
sah.
Saya akan
i
menggunakan
Bahasa Indonesia
dalam memberikan
penjelasan terkait
DAGUSIBU kepada
pasien
Adaptif:
Bertindak proaktif.
Saya akan aktif
dalam menjawab
pertanyaan.
Kolaboratif:
Terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah.
Bekerjasam dengan
pasien guna
meningkatkan
pemahaman pasien
mengenai
DAGUSIBU
4.EVALUASI
Melakukan 1. Meminta 1. Teri Berorientasi Pelayanan: Kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi pasien untuk siny Ramah, cekatan, solutif, sesuai dengan sesuai dengan
kegiatan PIO mengisi a dan dapat diandalkan. visi misi nilai-nilai
di UPTD kuisioner lem Saya akan membuat puskesmas puskesmas
i
Kesehatan evaluasi bar laporan hasil evaluasi Kopah, yaitu : Kopah, yaitu :
Puskesmas pengetahua kuis kegiatan dengan cepat. Visi : 4. Profesiona
Kopah n tentang ion “Mewujudkan lisme:
penggunaan er. Akuntabel: masyarakat Yaitu
obat dari - Melaksanakan kenegerian petugas
kepuasan tugas dengan jujur Kopah yang memiliki
pasien dan bertanggung berwawasan dan kemampua
berdasarkan jawab, cermat, harmonis untuk n,
PIO yang disiplin, dan hidup sehat keterampila
diberikan berintegritas tinggi. mandiri” n dan
oleh Saya akan membagikan kompetensi
apoteker kuisioner secara efisien Misi : dalam
dan efektif. 1. Mengemb memberika
- Menjaga rahasia angkan n
jabatan dan negara. profesional pelayanan
Saya akan isme dan Kesehatan
memberikan hasil kinerja sesuai
evaluasi kepada mutu standar
pihak-pihak yang tenaga profesi.
berwenang. Kesehatan 5. Terintegra
2. Meningkat si : yaitu
Adaptif: kan peran pelayan
Bertindak proaktif. promotive Kesehatan
Saya akan aktif dala dan yang saling
menyelesaikan laporan preventif mendukung
hasil evaluasi kegiatan puskesma antar
aktualisasi. s kepada profesi
Berorientasi pelayanan: masyaraka untuk
Ramah, cekatan, solutif, t. meningkatk
2. Melakukan dan dapat diandalkan. 3. Mendoron an
penilaian 2. Terl Saya membuat laporan g kualitaspela
hasil aks hasil evaluasi kegiatan kemandiria yanan dan
i
evaluasi ana dengan cepat. n individu, Kesehatan,
nya keluarga Akuntabel :
hasi Akuntabel: dan yaiutu
l Melaksanakan tugas masyaraka memberikan
pen dengan jujur, bertanggung t untuk pelayanan
ilaia jawab, cermat, disiplin, dan berperilaku Kesehatan sesuai
n berintegritas tinggi. hidup pedoman,
eval Saya akan melakukan sehat dan prosedur, standar
uasi penilaian evaluasi dengan bersih. pelayanan dan
jujur. 4. Mendoron tarif yang
g dan ditetapkan dapat
Kompeten: meningkat diukur dan
- Melaksanakan kan peran dipertanggungjaw
tugas dengan serta abkan.
kualitas terbaik. masyaraka
Saya akan melakukan t dalam
yang terbaik dalam setiap mewujudk
pekerjaan, termasuk dalam an upaya
membuat laporan evaluasi. Kesehatan
- Menjaga rahasia berbasis
jabatan dan negara. masyaraka
Saya akan memberikan t.
hasil evaluasi kepada 5. Meningkat
pihak-pihak yang kan
berwenang. pelayanan
Kesehatan
Adaptif: yang
Bertindak proaktif bermutu
Saya akan aktif dalam dan
menyelesaikan laporan terjangkau
hasil evaluasi kegiatan Melaksanakan
dengan cepat dan teliti. komunikasi dan
i
koordinasi lintas
program, lintas
sektor.
Kompeten:
Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
Saya akan melakukan
yang terbaik dalam setiap
i
pekerjaan, termasuk dalam
membuat laporan evaluasi.
Adaptif:
Bertindak proaktif
Saya akan aktif dalam
menyelesaikan laporan
hasil evaluasi kegiatan
aktualisasi.
Kolaboratif:
Terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah.
Saya akan menerima
arahan dan bimbingan dari
mentor maupun coach
agar kegiatan mencapai
hasil yang baik. Tindakan
ini merupakan penerapan
dari sikap perilaku sinergi
untuk hasil yang baik,
kesediaan bekerjasama.