Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN AKTUALISASI KEGIATAN

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG


KONDISI GAWAT DARURAT PADA DEMAM DAN
DISPEPSIA KEPADA PENGUNJUNG INSTALASI
RAWAT JALAN RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG

Disusun oleh :

Nama : dr. I Gusti Ayu Mas Putri Dharmayanti, S.Ked.


No. Absen : 04
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Klungkung

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XVIII

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI BALI
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA

Nama : dr. I Gusti Ayu Mas Putri Dharmayanti, S.Ked

NIP : 19941101 202012 2 004

Unit Kerja : RSUD Klungkung

Jabatan : Dokter Pertama

Judul : Pendidikan Kesehatan tentang Kondisi Gawat Darurat pada


Demam dan Dispepsia kepada Pengunjung Instalasi Rawat
Jalan RSUD Kabupaten Klungkung

Telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan persetujuan untuk mengikuti


Seminar Laporan Kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon PNS pada tanggal 6
Agustus 2021.

Bali, 5 Agustus 2021

Pembimbing/Coach, Atasan Langsung/Mentor,

Drs. I Wayan Mudita, M.Par drg. Rahayu Arya Arieshanti


NIP. 19601110 198103 1 016 NIP. 19760408 200502 2 002
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA

Nama : dr. I Gusti Ayu Mas Putri Dharmayanti, S.Ked

NIP : 19941101 202012 2 004

Unit Kerja : RSUD Kabupaten Klungkung

Jabatan : Dokter Pertama

Judul : Pendidikan Kesehatan tentang Kondisi Gawat Darurat pada


Demam dan Dispepsia kepada Pengunjung Instalasi Rawat
Jalan RSUD Kabupaten Klungkung

Telah mengikuti Seminar Laporan Kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon PNS
yang dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2021.
Bali, 6 Agustus 2021

Pembimbing/Coach, Atasan Langsung/Mentor,

Drs. I Wayan Mudita, M.Par drg. Rahayu Arya Arieshanti


NIP. 19601110 198103 1 016 NIP. 19760408 200502 2 002

Penguji,

Dr. Drs. I Wayan Suandi, M.Pd.


NIP. 19641113 198703 1 011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya rancangan aktualisasi “Pendidikan Kesehatan tentang Kondisi Gawat
Darurat pada Demam dan Dispepsia kepada Pengunjung Instalasi Rawat Jalan RSUD
Kabupaten Klungkung” telah dapat diselesaikan.
Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini dapat terlaksana dengan baik berkat
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini ijinkanlah penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak I Gede Darmawa, SE., M.SI selaku Kepala BPSDM Propinsi Bali
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi
peserta dalam penyelenggaraan diklatini.
2. Drs. I Wayan Mudita, M.Par. selaku coach yang telah membimbing penulis
dalam menyusun rancangan aktualisasi ini.
3. drg. Rahayu Arya Arieshanti selaku mentor yang yang telah membimbing dan
memberikan masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
4. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagi ilmunya, sehingga dapat
memahamkan penulis tentang ANEKA serta Seluruh Panitia Penyelenggara
Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XVIII tahun 2021.
5. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan XVIII Tahun 2021
tanpa terkecuali serta pihak keluarga terkasih yang selama ini telah banyak
berbagi dan membantu selama proses Latsar.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
ASN ini masih jauh dari sempurna. Kritikdan saran penulis harapkan dari berbagai
pihak guna kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga
penulisan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Bali, 5 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KONDISI GAWAT


DARURAT PADA DEMAM DAN DISPEPSIA KEPADA PENGUNJUNG
INSTALASI RAWAT JALAN RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG....... i

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Tujuan.......................................................................................................3

C. Manfaat.....................................................................................................3

BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA....................................................4

A Sejarah Singkat RSUD Kabupaten Klungkung........................................4

B. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Klungkung............................................5

C. Falsafah dan Motto RSUD Kabupaten Klungkung...................................5

D. Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Klungkung..................................5

E. Tugas Pokok dan Fungsi Kabupaten Klungkung......................................7

F. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter...............................................................7

BAB III CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN.....................................9


A Teori..........................................................................................................9

B. Isu yang diangkat....................................................................................12

C. Barchart...................................................................................................12
D. Capaian Aktualisasi.................................................................................13

BAB IV PENUTUP..........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................33
LAMPIRAN......................................................................................................35
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi..............................................................13


Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi..............................................................13
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Klungkung...............................7


Gambar 2. Konsultasi dengan mentor....................................................................17
Gambar 3. Konsultasi dengan pihak PKRS...........................................................17
Gambar 4. File SAP...............................................................................................19
Gambar 5. Konsultasi SAP dengan pihak PKRS...................................................20
Gambar 6. Folder kumpulan materi, desain power point dan gambar pendukung 22
Gambar 7. Proses browsing materi, desain dan gambar pendukung.....................22
Gambar 8. Media power point...............................................................................25
Gambar 9. Konsultasi dengan mentor dan manajemen RSUD Klungkung...........25
Gambar 10. Pemberian materi pendidikan kesehatan 1.........................................28
Gambar 11. Pemberian pretest sebelum pemberian materi...................................28
Gambar 12. Pembuatan laporan evaluasi kegiatan................................................30
Gambar 13. Penyerahan laporan evaluasi kegiatan kepada pihak PKRS..............31
Gambar 14. Koordinasi dengan Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD Klungkung36
Gambar 15. Koordinasi dengan Kepala Unit IGD RSUD Klungkung..................36
Gambar 16. Formulir konsultasi kegiatan dengan berbagai pihak........................36
Gambar 17. Konsultasi SAP dengan mentor.........................................................37
Gambar 18. Formulir Konsultasi SAP...................................................................37
Gambar 19. Konsultasi media power point dan brosur dengan piak PKRS..........38
Gambar 20. Formulir konsultasi media power point dan brosur...........................38
Gambar 21. Audiens pada kegiatan pendidikan kesehatan....................................39
Gambar 22. Pembagian brosur kepada audiens.....................................................39
Gambar 23. Pemberian materi pendidikan kesehatan 2.........................................40
Gambar 24. Pemberian posttest pada kegiatan pendidikan kesehatan...................40
Gambar 25. Hasil pretest salah satu peserta..........................................................41
Gambar 26. Hasil posttest salah satu peserta.........................................................41
Gambar 27. Daftar hadir kegiatan pendidikan kesehatan......................................41
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ASN (Aparatur sipil negara) terdiri dari PNS (pegawai negeri sipil) dan PPPK
(pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Terdapat tiga fungsi ASN menurut
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi
tersebut dengan baik, tentu dibutuhkan aparatur sipil negara yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Untuk mewujudkan hal tersebut seorang calon pegawai negeri sipil harus
mengikuti dan lulus dalam kegiatan Pendidikan dan pelatihan dasar serta sehat
jasmani dan rohani. Dengan Pelatihan Dasar CPNS diharapkan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS sesuai dengan tugas dan fungsinya
di tempat kerja. Pada kegiatan Latsar CPNS tahun 2021 ini, setiap peserta diwajibkan
untuk membuat sebuah rancangan aktualisasi kegiatan. Dalam rancangan aktualisasi
kegiatan tersebut, CPNS diwajibkan untuk menganalisis isu yang ada di tempat kerja
masing-masing dan berupaya mencari solusinya. Rancangan aktualisasi kegiatan ini
selanjutnya akan dihabituasi di unit kerja masing-masing.
Dalam menjalankan salah satu fungsi, yakni sebagai pelayan publik, seorang
ASN tentu harus dapat melayani masyarakat sesuai bidang keahliannya. Berdasarkan
Permenkes No. 73 tahun 2013, salah satu tugas seorang dokter adalah memberikan
pelayanan kegawatdaruratan. Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan hak
asasi sekaligus kewajiban yang harus diberikan perhatian penting oleh setiap orang.
Pemerintah dan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan

1
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sebagai bagian utama
dari upaya pembangunan kesehatan.
IGD (Instalasi gawat darurat) adalah unit pelayanan di Rumah Sakit yang
menyediakan penanganan pasien gawat darurat. IGD berfungsi menerima,
menstabilkan dan mengatur Pasien yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan
segera, baik dalam kondisi sehari-hari maupun bencana (Permenkes RI No. 47 tahun
2018). Namun dalam realitanya pasien yang datang ke IGD tidak semuanya dalam
kondisi gawat darurat (true emergency). Masih banyak sekali pasien false emergency
yang datang mencari pelayanan kesehatan di IGD.
Secara definisi, menurut Pusponegoro (2016), true emergency merupakan
pelayanan medik gawat darurat yang memberikan pertolongan pertama mengenai
diagnosis dan upaya penyelamatan jiwa, mengurangi kecacatan dan kesakitan
penderita dalam keadaan sebelum dirujuk. false emergency merupakan pasien yang
tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan segera, dapat menunggu sesuai antrian
sambil tetap dilakukan observasi longgar oleh petugas.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan di IGD RSUD Ratu Aji Putri Botung,
hasil prasurvei yang dilakukan peneliti didapatkan data jumlah kunjungan pasien di
IGD tahun 2016 sebanyak 11.704 dengan kasus gawat darurat (true emergency)
sebanyak 25% dan kasus bukan gawat darurat (false emergency) ada 75%. Dari data
diatas peneliti melihat masih banyak kasus bukan gawat darurat (false emergency)
yang datang dan ditangani oleh IGD RSUD Ratu Aji Putri Botung. Hal ini didukung
juga dengan 3 penyakit yang paling sering ditangani di IGD RSUD adalah: 1.
Dispepsia; 2. Vulnus; 3. Febris. Dari sini jelas terlihat bahwa masih banyak kasus
rawat jalan yang dilayani di IGD (Makisurat dkk., 2018).
Hal serupa pun terjadi di IGD RSUD Kabupaten Klungkung. Data di IGD
RSUD Klungkung, sejak periode Januari-Mei 2021, terdapat 6736 kunjungan pasien.
Dengan 3 penyakit tersering adalah: 1. Febris; 2. Dispepsia; 3. Vulnus. Berdasarkan
data tersebut, 2 penyakit terbanyak yang sering mencari penanganan di IGD adalah
pasien demam dan dispepsia. Jumlah dari dua pasien ini lebih dari 10% total
kunjungan RS. Pada orang yang mengalami demam dan dispepsia, tidak selalu dalam
kondisi yang gawat darurat. Ketidaktahuan pasien dan keluarga mengenai
penanganan awal dan kondisi gawat darurat pada keadaan ini sering kali membuat
pasien langsung berkunjung ke IGD.
Tingginya angka kunjungan di IGD baik oleh pasien dengan kondisi yang
true emergency maupun false emergency, menjadi penyebab utama keadaan
overcrowded di IGD sehingga terkadang pasien dengan kondisi yang gawat tidak
dapat tertangani tepat waktu (Schuetz, dkk., 2013). Jika terus dibiarkan, kondisi
seperti ini tentu dapat menurunkan mutu pelayanan kesehatan di IGD. Mutu
pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan aturan standar pelayanan minimal.
Berdasarkan Peraturan Bupati Klungkung No. 80 Tahun 2019 tentang standar
pelayanan minimal Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Klungkung. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa standar
pelayanan minimal di IGD, waktu tanggap pelayanan Dokter di IGD harus ≤ 5 menit.
Jika terjadi overcrowded di IGD RSUD Klungkung tentu akan memperlambat waktu
tanggap pelayanan dan menyebabkan penurunan mutu pelayanan.
Oleh karena itu, isu ini dirasa perlu untuk segera dicarikan solusi, agar tidak
mengganggu proses pelayanan kesehatan di IGD. Adapun hal yang dapat dilakukan
untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat tentang kondisi gawat darurat serta penanganan awal pada pasien
demam dan dispepsia.

B. Tujuan
Tujuan dibuatnya kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini yaitu:
1. Untuk memahami nilai-nilai dasar ASN mencakup ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi)
2. Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dokter di Rumah Sakit.

C. Manfaat
Sebagai wadah untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Dokter di Rumah Sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah Singkat RSUD Kabupaten Klungkung


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung (RSUD Kabupaten
Klungkung) terletak satu setengah kilometer dari pusat Kota Semarapura, tepatnya di
Jalan Flamboyan Nomor 40 Semarapura. Berdirinya RSUD Kabupaten Klungkung
berawal dari barak penampungan korban bencana alam meletusnya Gunung Agung
pada tahun 1963. Seiring dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di Provinsi Bali
terutama di wilayah timur, maka pada tahun 1986 barak tersebut dikukuhkan sebagai
rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bali dengan kategori tipe D. Berdasarkan
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor : 287 Tahun 1986 tanggal
11 Oktober 1986, yang dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 105/Menkes/SK/II/1988 tanggal 18 Februari 1988 maka Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe C.
Kemudian dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor : 10
Tahun 1990 tanggal 30 Nopember 1990 tentang Penyerahan sebagian urusan
Pemerintah Daerah Tingkat I Bali di Bidang Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II,
maka pengelolaan dan kepemilikan RSUD Kabupaten Klungkung berpindah dari
Pemerintah Provinsi Bali ke Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Selanjutnya pada tanggal 23 Januari 2017 melalui Keputusan Gubernur No.
440/844.6/DPMPSTP-A/2017 tentang Ijin Operasional Rumah Sakit Umum kelas B
RSUD Kabupaten Klungkung dinaikkan kelasnya sebagai RSU Kelas B Non
Pendidikan. Setelah di lakukan visitasi oleh Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2018, RSUD Kabupaten Klungkung ditetapkan sebagai rumah sakit
pendidikan satelit, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
HK.01.07/MENKES/732/2018 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Klungkung sebagai Rumah Sakit Pendidikan Satelit untuk Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram tanggal 31 Desember 2018.
B. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Klungkung
Berdasarkan Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Klungkung Nomor 04
Tahun 2020 tentang Visi Misi Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2020-2024, menetapkan bahwa Visi RSUD
Kabupaten Klungkung yaitu:“ Rumah Sakit Terbaik serta Unggul Dalam Layanan
Spesialistik Dan Wahana Pendidikan Di Bali Timur”. Demi mewujudkan Visi
tersebut RSUD Kabupaten Klungkung memiliki misi, yaitu:
1. Memberikan layanan Kesehatan Spesialistik yang Bermutu
2. Memantapkan Status sebagai RSU Kelas B Pendidikan.
3. Mengembangkan Pengelolaan Rumah Sakit Secara Profesional.
4. Mengembangkan Layanan Kesehatan Subspesialistik.

C. Falsafah dan Motto RSUD Kabupaten Klungkung


Falsafah pelayanan RSUD Klungkung yaitu “Kepuasan dan Kesembuhan
Anda adalah Kebahagiaan Kami”. Sedangkan motto pelayanannya adalah
”Memberikan Pelayanan secara CERMAT (Cepat, Efektif-Efisien, Ramah, Mantap,
Akurat-Aman, Tertib Adminsitrasi) dalam suasana lingkungan rumah sakit yang
BERSERI (Bersih, Sehat, Rapi dan Indah)”. Diaplikasikan dengan Program ”GENI
ASTU-Gerakan Peningkatan Kepuasan & Mutu” sebagai penjabaran Program GEMA
SANTI (Gerakan Masyarakat Santun & Inovatif) Pemerintah Kabupaten Klungkung
sejak tanggal 16 Desember 2015.

D. Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Klungkung

Berdasarkan Peraturan Bupati Klungkung Nomor 10 Tahun 2017 tentang


Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Daerah Kabupaten Klungkung,
adapun Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Klungkung berdasarkan Perbub Nomor 10 Tahun 2017 per tanggal 16 Mei 2017 dan
telah di isi Pejabat-Pejabatnya sesuai Keputusan Bupati Nomor :
821.2/32/BKPSDM dan dilantik pada tanggal 17 Mei 2017 maka Struktur
Organisasi RSUD Kabupaten Klungkung sebagai berikut :
DEWAN PENGAWAS DIREKTUR

KOMITE-KOMITE SPI

WADIR PELAYANAN MEDIS WADIR PENUNJANG WADIR ADMINISTRASI UMUM


DAN KEPERAWATAN PELAYANAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KA.BID. KA. BID.


PELAYANAN PENUNJANG
KA.BID. KEPERAWATAN KA. BID. KA. BAG. BINA KA. BAG. KA. BAG. UMUM DAN
PELAYANAN PELAYANAN KEUANGAN PENGEMBANGAN
PENUNJANG PROGRAM
MEDIS NON MEDIS SUMBER DAYA
PELAYANAN
MEDIS MANUSIA

KA.SIE.
PELAYANAN
MEDIS RAWAT KA.SIE. KA.SUB.BAG. KA.SUB.BAG.
KA.SIE. KA.SUB.BAG.
DARURAT, PELAYANAN PERENCANAAN KEPEGAWAIAN
PENUNJANG PENDAPATAN
RAWAT INTENSIF KEPERAWATAN KA.SIE. DAN
PELAYANAN
DAN RAWAT RAWAT JALAN PENUNJANG PENGEMBANGAN
KHUSUS DAN RAWAT PELAYANAN RUMAH SAKIT
INAP NON MEDIS

KA.SIE.
KA.SUB.BAGEVAL
KA.SIE. KEPERAWATAN
UASI, PELAPORAN
PELAYANAN RAWAT DARURAT, KA.SIE.SARANA KA.SUB.BAG.
KA.SIE.REKAM DAN SISTEM KA.SUB.BAG.
MEDIS RAWAT RAWAT INTENSIF DAN UMUM DAN
MEDIS DAN INFORMASIMANAJ PERBENDAHARA
JALAN DAN DAN RAWAT PRASARANA KERUMAH
MEDIKO LEGAL EMEN RUMAH AN
RAWAT INAP KHUSUS TANGGAAN
SAKIT

KA.SUB.BAG.
KA.SUB.BAG.
HUKUM, KA.SUB.BAG.
DIKLAT,
HUBUNGAN VERIFIKASI DAN
SERTIFIKASI DAN
MASYARAKAT AKUNTANSI
PENGEMBANGAN
INSTALASI/ DAN
INSTALASI/ SUMBER DAYA
UNIT KERJASAMA
UNIT MANUSIA

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Klungkung


E. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Kabupaten Klungkung
Berdasarkan Peraturan Bupati Klungkung Nomor 10 Tahun 2017 BAB II,
Bagian Kedua, tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Klungkung, Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Klungkung yaitu
sebagai berikut:
1. RSUD Klungkung mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
2. Fungsi RSUD Klungkung:
a) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan Kesehatan; dan
d) Penyelenggaraan penelitian, Pendidikan dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan
dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang Kesehatan.

F. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter


Menurut peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara nomer 139 tahun
2003 tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Dokter umum yang diberi wewenang dan tanggung jawab sebagai dokter jaga
IGD memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat selama 24 jam.
2. Menyelenggarakan kegiatan IGD yang bermutu
3. Good attitude (Tidak hanya sikap yang baik tetapi juga sifat yang baik dan
pikiran yang positif)
4. Product knowledge (mengerti tentang obat-obatan yang tersedia di rumah
sakit dan ketentuan/ program-program rumah sakit)
5. Datang tepat pada waktunya shift jaga
6. Memeriksa pasien IGD.
7. Mengobservasi pasien ruangan, menjawab konsulan dari perawat atau bidan
ruangan.
8. Berperan aktif dalam penanggulangan bencana sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
9. Memberikan pertolongan bagi pasien rawat inap yang memburtuhkan
pertolongan gawat darurat selagi dokter yang merawat pasien tidak dapat
dihubungi / tidak ada tempat atau di luar jam dinas dokter ruangan.
10. Membuat surat kematian bagi pasien yang meninggal ada di IGD atau datang
sudah meninggal.
11. Membuat keterangan medik dan laporan untuk pasien, pasien dengan
kecelakaan/ asuransi.
12. Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani ke rumah sakit lain yang memiliki
fasilitas yang diperlukan.
13. Melakukan serah terima tugas jaga dengan dokter penggantinya.
14. Tugas luar rumah sakit bila diperlukan sewaktu-waktu.
15. Mengikuti rapat yang diselenggarakan rumah sakit.
BAB III
CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Teori
ASN memiliki peranan sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan fungsinya, ASN diharapkan
mampu menerapkan nilai – nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas kaitannya dengan profesi PNS merupakan pelaksanaan tugas
dan peran PNS yang dapat dipertanggungjawabkan. Aspek-aspek akuntabilitas
mencakup beberapa hal yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas
berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas
menghasilkan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas
juga memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas
individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi dan akuntabilitas
stakeholder.
PNS yang akuntabel adalah PNS yang memiliki jiwa kepemimpinan,
transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan dan konsistensi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sebuah keputusan
yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan
keyakinan masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Setiap PNS harus
memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat dan mampu
mengaktualisasikannya dalam fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Adapun indikator nasionalisme yang harus dimiliki PNS adalah :
1. Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme PNS
2. Memahami fungsi dan peran PNS sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan
publik
3. Memahami peran PNS sebagai pelayan publik
4. Memahami fungsi PNS sebagai pemersatu bangsa
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Sebagai pelaksana kebijakan publik tentu setiap PNS harus memiliki nilai-
nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya. Sebagai pelayan
publik, setiap PNS senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa,
setiap PNS harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran sebagai
penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai
di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik
buruk, benar salah perilaku (rules of conduct), tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Pada prinsipnya terdapat 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu dimensi tujuan,
tindakan dan modalitas. Dimensi tujuan merujuk pada pelayanan public yang relevan
dan berkualitas, dimensi tindakan merujuk pada integritas publik dan dimensi
modalitas terdiri dari unsur-unsur akuntabilitas, transparansi dan netralitas. Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa dalam pelaksanan tugas sebagai ASN, maka
aparatur perlu menanamkan nilai-nilai dari etika publik dalam setiap perilakunya
sesuai dengan peran dan fungsinya.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang dipersepsikan oleh
individu terhadap nilai suatu produk atau jasa. Kinerja aparatur dalam memberikan
layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi dan
inovasi. Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita mendefinisikan efektivitas
organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau
berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan. Sedangkan efisiensi organisasi
adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasional.
Komitmen mutu merujuk kepada kemampuan untuk bekerja secara efektif dan
efisien, serta dapat menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan mutu pelayanan institusi. Berdasarkan indikatornya, komitmen mutu
selalu berorientasi pada inovasi terutama pelayanan publik yang berorientasi pada
mutu dengan menerpakan prinsip dan sifat inovasi tersebut yang kemudian dapat
dinilai oleh publik.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang berarti kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya
yang luar biasa menyebabkan kerusakan yang tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. Menurut kamus besar
Bahasa Indonesia, korupsi berarti penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. KPK bersama
dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan
dihasilkan sebanyak sembilan nilai anti korupsi sebagai berikut: 1) jujur, 2) peduli, 3)
mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana, 8) berani, 9)
adil.
B. Isu yang Diangkat
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL dan USG
diperoleh kesimpulan bahwa isu “Banyaknya pasien false emergency yang datang ke
IGD RSUD Kabupaten Klungkung” merupakan isu dengan prioritas tertinggi,
sehingga isu tersebut yang diangkat untuk dicari pemecahan masalahnya. Oleh karena
pasien false emergency yang paling banyak datang ke IGD adalah pasien dengan
demam dan dispepsia, maka gagasan pemecahan untuk isu tersebut adalah pendidikan
kesehatan tentang kondisi gawat darurat pada demam dan dispepsia kepada
pengunjung instalasi rawat jalan RSUD Kabupaten Klungkung.

C. Barchart
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama periode 23 Juni 2021 sampai dengan 2
Agustus 2021 di RSUD Kabupaten Klungkung. Jadwal pelaksanaan aktualisasi
kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Jadwal Pelaksanaan
No Kegiatan Juni Juli Agustus
IV I II III IV I
Melakukan konsultasi dengan kepala
1 instalasi rawat jalan, kepala unit IGD,
dan pihak PKRS
Menyiapkan SAP terkait pelaksanaan
pendidikan kesehatan tentang kondisi
2 gawat darurat pada demam dan
dispepsia

Pengumpulan materi untuk pembuatan


3 media tentang kondisi gawat darurat
pada demam dan dispepsia
4 Pembuatan media power point dan
brosur tentang kondisi gawat darurat
pada demam dan dispepsia
Pemberian pendidikan kesehatan
5 tentang kondisi gawat darurat pada
demam dan dispepsia

Pembuatan laporan evaluasi rangkaian


6 kegiatan yang diberikan kepada pihak
PKRS
D. Capaian Aktualisasi
3.1. Perubahan Kegiatan Dari Rancangan Awal
Selama masa Off Campus, terdapat perubahan kegiatan dari rancangan aktualisasi awal
yang telah diseminarkan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain
1. Pada kegiatan keempat
Pada kegiatan ini terdapat tambahan pembuatan media brosur. Brosur ini dibuat atas
permintaan PKRS RSUD Kabupaten Klungkung.
2. Pada kegiatan kelima
Pada kegiatan ini dilaksanakan tahapan pemberian pretest dan posttest untuk
memudahkan evaluasi terhadap peningkatan pengetahuan audiens setelah mendapat
materi pendidikan kesehatan.

3.2. Pelaksanaan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi di wilayah kerja RSUD Kabupaten Klungkung pada tanggal
23 Juni 2021 sampai dengan 2 Agustus 2021 telah terlaksana. Adapun uraian pencapaian
kegiatan aktualisasi dari 6 kegiatan yang telah penulis aktualisasikan adalah sebagai
berikut :
3.2.1 Melakukan konsultasi dengan mentor, kepala instalasi rawat jalan, kepala
unit IGD, dan pihak PKRS
a. Waktu Pelaksanaan : 24 Juni – 1 Juli 2021
b. Tempat pelaksanaan : RSUD Kabupaten Klungkung.
c. Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan kontrak waktu untuk rencana konsultasi dengan mentor, kepala
instalasi rawat jalan, kepala unit IGD, dan pihak PKRS
Dalam tahapan kegiatan ini penulis melakukan kontrak waktu dengan mentor,
kepala instalasi rawat jalan, kepala unit IGD, dan pihak PKRS untuk
melakukan pertemuan untuk membicarakan rencana pelaksanaan aktualisasi
kegiatan di RSUD Kabupaten Klungkung
2. Melakukan konsultasi terkait teknis kegiatan, garis-garis besar materi yang
diberikan, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan
Dalam kegiatan ini penulis menjelaskan mengenai rencana pelaksanaan
kegiatan yang meliputi garis-garis besar materi yang diberikan, tempat dan
waktu pelaksanaan kegiatan kepada mentor, kepala instalasi rawat jalan, kepala
unit IGD, dan pihak PKRS. Lalu, penulis meminta saran dalam rencana
pelaksanaannya.
3. Mengisi formulir konsultasi
Setelah selesai melakukan konsultasi, penulis mengisi formulir konsultasi dan
meminta tanda tangan pihak mentor, kepala instalasi rawat jalan, kepala unit
IGD, dan pihak PKRS

d. Aktualisasi Nilai-Nilai ANEKA


1. Nasionalisme
Dalam kegiatan konsultasi, mengamalkan sila ke-4 pancasila yaitu tentang
musyawarah demi mencapai mufakat atau tujuan bersama
2. Etika Publik
Melaksanakan konsultasi dan diskusi dengan bersikap sopan, santun, dan
hormat, kepada mentor, kepala instalasi rawat jalan, kepala unit IGD, dan
ketua PKRS.
3. Akuntabilitas
Mampu melaksanakan konsultasi dengan penuh tanggung jawab sebagai
Penulis dalam melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait agar pelaksanaan
kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rencana.
4. Komitmen Mutu
Membangun kerja sama serta menerima saran dari mentor, kepala instalasi
rawat jalan, kepala unit IGD, dan ketua PKRS dalam melakukan tugas dan
tanggung jawab demi tercapainya kegiatan yang bermutu
5. Antikorupsi
Penulis datang tepat waktu saat melakukan konsultasi.
e. Analisis Dampak
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan konsultasi dan diskusi terkait
pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak dilandasi oleh nilai – nilai dasar ASN maka
pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak akan terencana dengan matang dan tidak
terlaksana dengan baik. Melaksanakan konsultasi merupakan tanggungjawab agar
kegiatan dapat dapat terlaksana dengan baik. Tanggung jawab tersebut ditunjukkan
dengan adanya komitmen dalam pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan
mengutamakan musyawarah mufakat, bersikap sopan santun selama melakukan
konsultasi, menerima setiap saran dan masukan saat dan datang tepat waktu saat janji
konsultasi agar dapat terwujud suatu kegiatan yang bermutu.

f. Faktor Pendukung dan Penghambat


Faktor yang mendukung capaian aktualisasi kegiatan ini adalah dukungan dari
berbagai pihak untuk terlaksananya kegiatan yang terlihat dari respon baik berbagai
pihak saat dihubungi melalui whatsapp untuk berkonsultasi perihal rencana kegiatan.
Sedangkan faktor yang menghambat tahapan kegiatan ini adalah kesibukan
dari masing-masing pihak, sehingga adakalanya konsultasi tidak dapat dilakukan
dengan tatap muka, tapi hanya melalui whatsapp.

g. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi


Kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberi kontribusi pada misi
RSUD Kabupaten Klungkung, yaitu Mengembangkan Pengelolaan Rumah Sakit
Secara Profesional. Profesionalitas pada kegiatan ini tampak dari adanya koordinasi
yang baik antar bagian demi terlaksananya kegiatan yang bermutu.

h. Penguatan Nilai Organisasi


Kegiatan yang dilakukan mendukung Motto RSUD Klungkung yaitu
memberikan pelayanan “Cermat” yaitu: cepat, efektif- efisien, Ramah, Mantap,
Akurat dan Tertib Adminisrasi dalam lingkungan Rumah Sakit yang “Berseri”:
Bersih, Sehat, Rapi dan Indah.
i. Output
Setelah melakukan konsultasi dengan pihak terkait, Penulis mendapatkan
output berupa gambaran teknis kegiatan, garis-garis besar materi yang diberikan,
serta kesepakatan tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan.

j. Bukti Kegiatan

Gambar 2. Konsultasi dengan mentor Gambar 3..Konsultasi dengan pihak


PKRS

3.2.2 Menyiapkan SAP terkait rencana pelaksanaan kegiatan


a. Waktu Pelaksanaan: 2-14 Juli 2021
b. Tempat pelaksanaan: RSUD Kabupaten Klungkung.
c. Tahapan Kegiatan:
1. Menyusun SAP
Dalam tahapan kegiatan ini Penulis menyusun SAP yang nantinya akan
diserahkan kepada pihak PKRS
2. Konsultasi dengan mentor, dan Ketua PKRS mengenai SAP yang telah dibuat
Penulis mengkonsultasikan terlebih dahulu SAP yang telah dibuat kepada
mentor dan pihak PKRS sebelum nantinya dicetak. Konsultasi yang dilakukan
yakni mengenai format dan isi SAP.
3. Perbaikan isi SAP
Tahapan ini tidak dilaksanakan karena tidak ada perbaikan dari pihak PKRS
ataupun mentor.
4. Melakukan pencetakan SAP
Setelah SAP diperbaiki SAP dicetak untuk diserahkan kepada pihak PKRS

d. Aktualisasi Nilai-Nilai ANEKA


1. Akuntabilitas
Menghasilkan sebuah SAP yang berdaya guna, jelas, konsisten, dan isinya
disusun dari sumber yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan
2. Etika Publik
Pembuatan SAP yang berdaya guna, mudah dimengerti, menggunakan bahasa
yang sopan, formal dan santun
3. Komitmen Mutu
Penulis membuat SAP yang bermutu dengan menggunakan sumber yang valid
4. Nasionalisme
Dalam kegiatan pembuatan SAP sesuai dengan nilai Pancasila sila kedua. Rasa
kemanusiaan menjadi dasar untuk membuat SAP yang valid
5. Antikorupsi
Penulis mengumpulkan SAP kepada pihak PKRS dengan tepat waktu.

e. Analisis Dampak
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan SAP ini tidak dilandasi oleh
nilai – nilai dasar ASN maka tidak akan tersusun SAP yang valid. SAP juga tidak
akan dikumpulkan tepat waktu kepada pihak PKRS. Jika SAP tidak dikumpulkan
tepat waktu, maka kegiatan yang dilakukan pun tidak dapat dilaksanakan tepat
waktu.

f. Faktor Pendukung dan Penghambat


Adapun faktor pendukung pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah adanya
fasilitasi pihak PKRS dan mentor dalam pembuatan SAP yang baik. Sedangkan
faktor yang menghambat adalah terbatasnya referensi SAP yang dimiliki sehingga
diperlukan beberapa kali perbaikan SAP.
g. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberi kontribusi pada misi
RSUD Kabupaten Klungkung, yaitu Mengembangkan Pengelolaan Rumah Sakit
Secara Profesional. Profesionalitas pada kegiatan ini tampak dari adanya kepatuhan
pada proses birokrasi di lingkungan kerja.

h. Penguatan Nilai Organisasi


Kegiatan yang dilakukan mendukung Motto RSUD Klungkung yaitu
memberikan pelayanan “Cermat” yaitu: cepat, efektif- efisien, Ramah, Mantap,
Akurat dan Tertib Adminisrasi dalam lingkungan Rumah Sakit yang “Berseri”:
Bersih, Sehat, Rapi dan Indah.

i. Output
Dalam kegiatan ini output yang didapat adalah berupa cetakan file SAP yang
diserahkan kepada pihak PKRS. SAP ini berisi rangkuman rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan.

j. Bukti Kegiatan

Gambar 4. File SAP


Gambar 5. Konsultasi SAP dengan pihak PKRS

3.2.3 Pengumpulan materi untuk pembuatan media tentang kondisi gawat


darurat pada demam dan dispepsia
a. Waktu Pelaksanaan: 8-16 Juli 2021
b. Tempat pelaksanaan: RSUD Kabupaten Klungkung.
c. Tahapan Kegiatan:
1. Menelaah beberapa sumber yang berdasarkan evidence base terkait materi
yang akan diberikan
Dalam tahapan ini Penulis mencari berbagai sumber yang digunakan sebagai
referensi pembuatan materi Pendidikan kesehatan. Materi yang dicari dalam
hal ini difokuskan pada 2 penyakit yang paling banyak ditangani di IGD,
yakni demam dan dispepsia.
2. Pencarian berbagai desain dan gambar pendukung untuk membuat media
power point yang lebih menarik
Untuk membuat media yang menarik maka diperlukan desain power point dan
gambar pendukung. Pada tahap ini Penulis mengumpulkan berbagai desain
power point dan gambar pendukung yang cocok digunakan.
d. Aktualisasi Nilai-Nilai ANEKA
1. Komitmen Mutu
Materi yang digunakan merupakan materi yang valid.
2. Antikorupsi
Mencatat sitasi setiap sumber materi untuk menghindari tindakan plagiarisme.
3. Akuntabilitas
Sumber materi pendidikan kesehatan harus dapat dipertanggungjawabkan
untuk menghindari kesalahan dalam penyampaian informasi.
4. Nasionalisme
Kegiatan ini Sesuai dengan nilai Pancasila sila kedua. Rasa kemanusiaan
menjadi dasar untuk membuat mengumpulkan materi yang valid.
5. Etika Publik
Jujur dalam pengumpulan materi dan tidak melakukan plagiarisme

e. Analisis Dampak
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan materi ini tidak dilandasi
oleh nilai – nilai ANEKA maka tidak akan terkumpul materi yang valid, dan dapat
menjadi tindakan plagiarism karena sitasi materi yang digunakan tidak tercatat
dengan baik.

f. Faktor Pendukung dan Penghambat


Adapun faktor pendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya koneksi
internet yang baik untuk melakukan browsing materi dengan cepat. Faktor
penghambat kegiatan ini adalah banyak desain power point yang berbayar, sehingga
mengurangi pilihan desain yang ada.

g. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi


Kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberi kontribusi pada misi
RSUD Kabupaten Klungkung, yaitu Mengembangkan Pengelolaan Rumah Sakit
Secara Profesional. Profesionalitas pada kegiatan ini tampak dari adanya persiapan
materi yang bermutu untuk kegiatan Pendidikan kesehatan.
h. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan yang dilakukan Mendukung program RSUD Klungkung Geni Astu
(Gerakan Peningkatan Kepuasan dan Mutu).

i. Output
Dalam kegiatan ini output yang didapat adalah berupa folder kumpulan sumber-
sumber materi, desain power point dan gambar pendukung yang akan digunakan
membuat media power point dan brosur.

j. Bukti Kegiatan

Gambar 7. Proses browsing materi,


Gambar 6. Folder kumpulan materi, desain dan gambar pendukung
desain power point dan gambar
pendukung

3.2.4 Pembuatan media power point dan brosurtentang kondisi gawat darurat
pada demam dan dispepsia
a. Waktu Pelaksanaan: 16-25 Juli 2021
b. Tempat pelaksanaan: RSUD Kabupaten Klungkung.
c. Tahapan Kegiatan:
1. Merangkai materi dari berbagai sumber menjadi satu presentasi power point
Berbagai materi yang telah didapat dirangkum menjadi satu presentasi. Materi
yang dibuat diupayakan agar mudah dipahami oleh masyarakat.
2. Mendesain dan mengedit presentasi power point
Tahap mendesain dan mengedit diperlukan untuk membuat tampilan yang
menarik untuk ditayangkan saat presentasi, sehingga tampilan presentasi tidak
membosankan.
3. Membuat brosur
Materi yang telah dikumpulkan juga dibuat menjadi brosur yang nantinya akan
dibagikan ke audiens saat pemberian materi.
4. Konsultasi dengan mentor dan ketua PKRS mengenai power point dan brosur
yang telah dibuat
Setelah power point dan brosur selesai dibuat, power point dikirim ke mentor
dan pihak PKRS untuk memeriksa kesesuaian materi dan format.
5. Perbaikan power point dan brosur
Perbaikan power point tidak dilakukan karena dari pihak mentor dan PKRS
tidak ada koreksi untuk media power point yang dibuat.

d. Aktualisasi Nilai-Nilai ANEKA


1. Komitmen Mutu
Penulis membuat media power point yang bermutu, lengkap, jelas dan efektif
agar mudah dipahami
2. Etika Publik
Media power point yang dibuat menggunakan bahasa yang sopan, tidak
mengandung SARA dan dibuat dengan integritas yang tinggi sehingga
menghasilkan media yang berkualitas dan mudah dimengerti
3. Antikorupsi
Media power point diselesaikan tepat waktu sehinggakegiatan selanjutnya
tidak terhambat.
4. Akuntabilitas
Penulis bertanggungjawab untuk menghasilkan media yang valid dan menarik
bagi masyarakat.
5. Nasionalisme
Dalam kegiatan pembuatan media power point sesuai dengan nilai Pancasila
sila kedua. Rasa kemanusiaan menjadi dasar untuk membuat media yang valid
dan menarik.

e. Analisis Dampak
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan media power point ini tidak
dilandasi oleh nilai – nilai ANEKA maka tidak akan tersusun media power point
yang valid dan menarik. Karena dalam pembuatannya dibutuhkan rasa tanggung
jawab dan disiplin yang tinggi. Selain itu, jika power point yang dibuat
menggunakan Bahasa yang tidak sopan atau mengandung SARA, maka dapat
menimbulkan ketersinggungan pada audiens.

f. Faktor Pendukung dan Penghambat


Adapun faktor pendukung pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah adanya
fasilitasi pihak PKRS dan mentor dalam pembuatan media power point yang baik.
Faktor penghambat kegiatan ini adalah materi pendidikan kesehatan yang sering kali
menggunakan jargon kedokteran harus diubah menjadi Bahasa yang lebih dipahami
masyarakat.

g. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi


Kegiatan ini dapat memberi kontribusi pada misi RSUD Kabupaten
Klungkung, yaitu Mengembangkan Pengelolaan Rumah Sakit Secara Profesional.
Profesionalitas pada kegiatan ini tampak dari pembuatan media pendidikan kesehatan
yang berkualitas.
h. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan yang dilakukan mendukung program RSUD Klungkung Geni Astu
(Gerakan Peningkatan Kepuasan dan Mutu). Media Pendidikan kesehatan yang
informatif dan menarik tentu akan meningkatkan kepuasan peserta.
i. Output
Dalam kegiatan ini output yang didapat adalah berupa file power point dan
brosur yang akan digunakan saat pemberian materi pendidikan kesehatan.

j. Bukti Kegiatan

Gambar 8. Media power point Gambar 9. Konsultasi dengan mentor


dan manajemen RSUD
Kabupaten Klungkung
Tautan 1: File power point pendidikan kesehatan
https://drive.google.com/file/d/
1adToUVtVbRA_4o7z0wwwDqJmG5n3QpNo/view?usp=sharing
Tautan 2: File brosur pendidikan kesehatan
https://drive.google.com/file/d/
1g3CPXzhaQsIqmQgM9nEe_Dcga6J6MWh2/view?usp=sharing

3.2.5 Pemberian pendidikan kesehatan tentang kondisi gawat darurat pada


demam dan dispepsia
a. Waktu Pelaksanaan: 28 Juli 2021
b. Tempat pelaksanaan: Ruang Tunggu Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten
Klungkung.
c. Tahapan Kegiatan:
1. Persiapan perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan
Hal yang perlu dipersiapkan adalah perlengkapan berupa LCD, proyektor, dan
alat pengeras suara
2. Persiapan tempat kegiatan
Penulis menyusun berbagai perlengkapan di tempat pelaksanaan kegiatan.
Mulai dari menempatkan LCD, proyektor, alat pengeras suara, dari brosur yang
akan di. Serta memastikan audiens menjaga jarak saat dilaksanakan kegiatan.
3. Pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini dilaksanakan kegiatan pemberian pendidikan kesehatan tentang
kondisi gawat darurat pada demam dan dispepsia yang perlu penanganan di
IGD.
4. Evaluasi pemahaman audiens dengan memberikan pretest dan posttest
Penulis memberikan pretest dan posttest kepada audiens untuk mengetahui
sejauh mana materi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan audiens.
Berikut adalah tabel hasil perolehan nilai pretest dan posttest para audiens yang
mengikuti kegiatan.
Tabel 2. Nilai pretest dan posttest
No Inisial/Usia Nilai Pretest Nilai Posttest
1 DGM/ 37 th 30 70
2 PPS/ 43 th 50 90
3 SP/ 18 th 60 80
4 NWJ/ 27 th 40 70
5 IKS/ 41 th 30 60
6 KJS/ 28 th 50 80
7 MM/ 31 th 40 60
8 IGAD/ 24 th 70 100
9 MYW/ 32 th 50 80
10 KA/ 26 th 50 80

Berdasarkan data di atas tampak bahwa seluruh audiens yang mengisi pretest
dan posttest mengalami peningkatan dari nilai pretest ke posttest setelah
mendapat materi pendidikan kesehatan. Hal ini menunjukkan terdapat
peningkatan pengetahuan audiens setelah mendapat materi pendidikan
kesehatan.

d. Aktualisasi Nilai-Nilai ANEKA


1. Akuntabilitas
Bertanggungjawab atas terlaksananya pemberian pendidikan kesehatan dengan
lancar.
2. Nasionalisme
Dalam kegiatan pembuatan Melakukan persembahyangan sebelum
penyelenggaraan kegiatan sesuai nilai Pancasila sila ke-1). Penyampaian
materi dilakukan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai nilai
Pancasila sila ke-3.
3. Komitmen Mutu
Memberikan penjelasan dengan detail dan mudah dimengerti kepada peserta
agar menghasilkan kegiatan yang bermutu.
4. Etika Publik
Materi disampaikan dengan sopan dan santun
5. Antikorupsi
Melaksanakan kegiatan tepat waktu sesuai yang telah dijadwalkan

e. Analisis dampak
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pemberian pendidikan kesehatan ini tidak
dilandasi oleh nilai – nilai ANEKA maka kegiatan ini tidak akan terselenggara
dengan baik. Pelaksanaan kegiatan dapat terlambat dan tidak sesuai jadwal. Materi
yang disampaikan juga dapat menjadi tidak valid, dan mengandung unsur SARA.
Maka dari itu pengaplikasian nilai-nilai ANEKA penting untuk dilaksanakan.

f. Faktor Pendukung dan Penghambat


Adapun faktor pendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya koordinasi
yang baik antar berbagai pihak sebelum pelaksanaan kegiatan, berbagai perlengkapan
penunjang kegiatan sudah dipersiapkan dengan baik, dan suasana tempat kegiatan
yang tidak begitu ramai, sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan kondusif.
Sedangkan faktor penghambat kegiatan ini adalah materi disampaikan ke audiens
yang heterogen dari segi usia dan pendidikannya, sehingga kemampuan menyerap
materi dari masing-masing audiens tentu berbeda-beda.

g. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi


Kegiatan ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada visi RSUD
Klungkung ; “Rumah Sakit Terbaik serta Unggul Dalam Layanan Spesialistik dan
Wahana Pendidikan di Bali Timur” dan sebagai implementasi misi mengembangkan
pengelolaan rumah sakit secara professional. Profesionalitas tampak dari adanya
aktualisasi dari rencana kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

h. Penguatan Nilai Organisasi


Mendukung motto RSUD Klungkung, Ramah, Cepat, efektif-efisien serta
mendukung program RSUD Klungkung Geni Astu (Gerakan Peningkatan Kepuasan
dan Mutu).

i. Output
Adapun output dari kegiatan pemberian materi pendidikan kesehatan ini
adalah kegiatan dapat terlaksana dan audiens memahami materi yang diberikan. Hal
ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai dari pretest ke posttest.

j. Bukti Kegiatan

Gambar 10.Pemberian materi Gambar 11. Pemberian pretest


pendidikan kesehatan 1 sebelum pemberian materi

3.2.6 Pembuatan laporan evaluasi rangkaian kegiatan yang dikumpulkan


kepada pihak PKRS
a. Waktu Pelaksanaan: 28 Juli-2 Agustus 2021
b. Tempat pelaksanaan: RSUD Kabupaten Klungkung.
c. Tahapan Kegiatan:
1. Membuat laporan hasil evaluasi kegiatan
Laporan hasil evaluasi kegiatan dibuat berdasarkan kegiatan yang telah
dilaksanakan.
2. Menyerahkan laporan hasil evaluasi kepada pihak PKRS
Laporan yang telah dibuat diserahkan kepada pihak PKRS sebagai pihak yang
bertugas dalam pelaksanaan setiap kegiatan promosi kesehatan di lingkungan
rumah sakit.

d. Aktualisasi Nilai-Nilai ANEKA


1. Akuntabilitas
Penulis bertanggungjawab untuk menghasilkan laporan kegiatan yang baik dan
sebenar-benarnya.
2. Nasionalisme
Penulis membuat laporan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
nilai Pancasila sila ke-3.
3. Etika Publik
Penulis membuat laporan dengan bahasa yang sopan dan santun.
4. Komitmen Mutu
Penulis membuat laporan kegiatan yang lengkap sesuai standar.
5. Antikorupsi
Laporan hasil evaluasi kegiatan dicetak dan dikumpulkan kepada pihak PKRS
tepat waktu.
e. Analisis Dampak
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan laporan hasil evaluasi
kegiatan ini tidak dilandasi oleh nilai – nilai ANEKA maka tidak akan tersusun
laporan yang baik, dan laporan tidak dapat dikumpulkan tepat waktu.

f. Faktor Pendukung dan Penghambat


Adapun faktor pendukung kegiatan pembuatan laporan ini adalah adanya
fasilitasi pihak PKRS dan mentor dalam penyusunannya. Sedangkan faktor yang
menghambat adalah terbatasnya referensi laporan yang dimiliki sehingga diperlukan
lebih banyak koordinasi dengan pihak PKRS.

g. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi


Dapat memberi kontribusi pada misi RSUD Kabupaten Klungkung, yaitu
Mengembangkan Pengelolaan Rumah Sakit Secara Profesional. Profesionalitas pada
kegiatan ini tampak dari adanya kepatuhan pada proses birokrasi di lingkungan kerja.

h. Penguatan Nilai Organisasi


Mendukung motto RSUD Klungkung, Ramah, Cepat, efektif-efisien serta
mendukung program RSUD Klungkung Geni Astu (Gerakan Peningkatan Kepuasan
dan Mutu).

i. Output
Dalam kegiatan ini output yang didapat adalah tersusunnya laporan hasil
evaluasi kegiatan, dengan bukti kegiatan berupa file laporan hasil evaluasi kegiatan.
j. Bukti Kegiatan

Gambar 12. File laporan evaluasi kegiatan

Gambar 13. Penyerahan laporan evaluasi kegiatan kepada pihak PKRS


BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di RSUD
Kabupaten Klungkung, selama pelaksanaan off campus, penulis dapat menyimpulkan
bahwa :
1. Sebagai pelayan publik, ASN diharapkan mampu menerapkan nilai akuntabilitas
dalam setiap kegiatan pelayanan pada masyarakat dengan baik dan optimal yang
didasari nilai nasionalisme setiap melaksanakan tugas sehingga dapat berguna bagi
nusa dan bangsa. ASN mengedepankan etika publik yang baik dan komitmen mutu
untuk menjaga kualitas pelayanan bagi masyarakat serta menanamkan rasa dan
nilai antikorupsi pada setiap tugas dan kewajiban ASN dalam pelaksanaan
pelayanan publik
2. Penulis telah merealisasikan 6 kegiatan dalam rancangan aktualisasi kegiatan di
RSUD Kabupaten Klungkung. Adapun 6 kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan
adalah:
a. Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi rawat jalan, kepala unit IGD,
dan pihak PKRS
b. Menyiapkan SAP terkait pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kondisi
gawat darurat pada demam dan dispepsia
c. Pengumpulan materi untuk pembuatan media tentang kondisi gawat darurat
pada demam dan dispepsia
d. Pembuatan media power point dan brosur tentang kondisi gawat darurat pada
demam dan dispepsia
e. Pemberian pendidikan kesehatan tentang kondisi gawat darurat pada demam
dan dispepsia
f. Pembuatan laporan evaluasi rangkaian kegiatan yang diberikan kepada pihak
PKRS
6. Seluruh kegiatan aktualisasi yang dirancang untuk mengatasi isu yang diangkat
yaitu “Banyaknya pasien false emergency yang datang ke IGD RSUD Kabupaten
Klungkung” telah berhasil dilaksanakan berkat dukungan seluruh jajaran di RSUD
Klungkung.
7. Adanya peningkatan pengetahuan mengenai kondisi gawat darurat pada demam
dan dispepsia dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan dari pretest dan
posttest yang dilakukan saat pelaksanaan kegiatan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat berikan agar upaya untuk mengatasi isu tersebut secara
optimal adalah:
1. Instansi
a. RSUD Kabupaten Klungkung dapat meningkatkan kuantitas kegiatan serupa
dan menyebarkan materi pendidikan kesehatan ini melalui berbagai platform
digital yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan wawasan masyarakat
secara lebih luas demi tercapainya peningkatan derajat kesehatan setinggi-
tingginya
b. RSUD Kabupaten Klungkung beserta jajarannya dapat meningkatkan
koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait, seperti Dinas
Kesehatan Kabupaten Klungkung dan Puskesmas-Puskesmas untuk dapat
bersama-sama mengatasi isu tersebut.
c. Teman Sejawat di RSUD Kabupaten Klungkung terutama di IGD dapat
menggunakan media brosur dalam memberikan edukasi pada pasien demam
dan dispepsia yang datang ke IGD.

2. Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat memahami berbagai kondisi gawat darurat terutama
pada demam dan dispepsia, sehingga dapat mengalihkan kunjungannya dari IGD ke
dokter fasilitas kesehatan tingkat 1.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil


Negara. 15 Januari 2014. Jakarta.

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang


Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Kementrian Kesehatan . 31
Desember 2013. Jakarta

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018 tentang


Pelayanan Kegawatdaruratan, tahun 2018. Jakarta

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


139/KEP/M.PAN/11/2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya, tahun 2003. Jakarta

Peraturan Bupati Klungkung Nomor 10 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan


Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung. 16 Mei 2017.
Semarapura

Peraturan Bupati Klungkung Nomor 80 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan


Minimal Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Klungkung. 18 November 2019. Semarapura

Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Klungkung Nomor 04 Tahun 2020 tentang


Visi Misi Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Klungkung Tahun 2020-2024. 31 Desember 2016. Semarapura

Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Akuntabilitas, Modul Penyelenggaraan


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Anti Korupsi, Modul Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Komitmen Mutu, Modul


Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Nasionalisme, Modul


PenyelenggaraanPendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
Prajabatan Golongan II,Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2015. Manajemen ASN. Modul


Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
SipilPrajabatan Golongan III.Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Makisurat JG, dkk. 2018. Pelaksanaan Pelayanan Gawat Darurat Bagi Peserta BPJS
Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung Ditinjau
Dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856/Menkes/Sk/IX/2009 Tentang
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. SOEPRA Jurnal Hukum
Kesehatan. 4(1).

Pusponegoro, A dkk. 2016. Basic Trauma & Basic Cardiac Life Suport (ed. 5).
Jakarta: Yayasan Ambulans Gawat Darurat

Schuetz, P., dkk. 2013. Optimizing triage and hospitalisation in adult general medical
emergency patient: the triage project. BMC Emergency Medicine,1-11
LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar Bukti Pelaksanaan Kegiatan 1

Gambar 14. Koordinasi dengan Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD


Kabupaten Klungkung
Gambar 15. Koordinasi dengan Kepala Unit IGD RSUD Kabupaten
Klungkung
Gambar 16. Formulir konsultasi kegiatan dengan berbagai pihak

Lampiran 2. Gambar Bukti Pelaksanaan Kegiatan 2


Gambar 17. Konsultasi SAP dengan mentor

Gambar 18. Formulir Konsultasi SAP

Lampiran 3. Gambar dan Tautan Bukti Pelaksanaan Kegiatan 4


Gambar 19. Konsultasi media power point dan brosur dengan pihak PKRS

Gambar 20. Formulir Konsultasi media power point dan brosur

Lampiran 4. Gambar Bukti Pelaksanaan Kegiatan 5


Gambar 21. Audiens pada kegiatan pendidikan kesehatan

Gambar 22. Pembagian brosur kepada audiens


Gambar 23. Pemberian materi pendidikan kesehatan 2

Gambar 24. Pemberian posttest pada kegiatan pendidikan kesehatan


Gambar 25. Hasil pretest salah satu peserta
Gambar 27. Daftar hadir kegiatan pendidikan kesehatan
Lampiran 5. Lembar Bimbingan Coach

LEMBAR BIMBINGAN COACH

Nama : dr. I Gusti Agung Ayu Mas Putri Dharmayanti, S.Ked.


No. Absen : 04
Nama Coach : Drs. I Wayan Mudita, M.Par
Instansi : Kabupaten Klungkung
Judul Rancangan : Pendidikan Kesehatan tentang Kondisi Gawat Darurat Pada
Demam dan Dispepsia kepada Pengunjung Instalasi Rawat
Jalan di RSUD Kabupaten Klungkung
Tanggal Kegiatan Hasil Paraf

1. 20 Juli 2021 - Pembahasan capaian - Kesepakatan


aktualisasi kegiatan tentang format
- Pembahaan format laporan
penulisan laporan aktualisasi
aktualisasi kegiatan kegiatan

2. 31 Juli 2021 Revisi laporan Laporan


aktualisasi kegiatan aktualisasi
kegiatan final

3. 19 Juni 2021 Pembahasan PPT PPT presentasi


untuk presentasi

Anda mungkin juga menyukai