Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN AKTUALISASI KEGIATAN

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Judul

PEMBUATAN INDIKATOR MUTU LABORATORIUM


DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI
UPTD. RSUD BALI MANDARA

Disusun Oleh:
Carin Indhita Carolina, A.Md.AK
19940421 202012 2 008
NDH. 39

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN VIII TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BALI
2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI


NEGERI SIPIL

NAMA : Carin Indhita Carolina, A.Md. AK


NIP : 19940421 202012 2 008
JABATAN : Calon Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
INSTANSI : UPTD. RSUD Bali Mandara
JUDUL RANCANGAN : Pembuatan Indikator Mutu Laboratorium di Laboratorium
Patologi Anatomi UPTD. RSUD Bali Mandara

Telah memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan untuk mengikuti Seminar


Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di Kampus II Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali yang akan dilaksanakan pada
tanggal 8 Juni 2021.

Bali, 6 Juni 2021

Widyaiswara Pembimbing/Coach, Atasan Langsung/Mentor,

Dr. I Made Sedana Yoga, ST., M.Si Drs. I Nyoman Gde Sandiyasa P.T,SKM,M.Kes

NIP. 19700101 199703 1 018 NIP. 19650804 198903 1 017

iii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI


PEGAWAI NEGERI SIPIL

NAMA : Carin Indhita Carolina, A.Md. AK


NIP : 19940421 202012 2 008
JABATAN : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
INSTANSI : RSUD Bali Mandara
JUDUL RANCANGAN : Pembuatan Indikator Mutu Laboratorium di
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara

Telah memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan untuk mengikuti Seminar


Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di Kampus II Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali yang akan dilaksanakan pada
tanggal 8 Juni 2021.

Bali, 8 Juni 2021

Widyaiswara Pembimbing/Coach, Atasan Langsung/Mentor,

Dr. I Made Sedana Yoga, ST., M.Si Drs. I Nyoman Gde Sandiyasa P.T,SKM,M.Kes
NIP. 19700101 199703 1 018 NIP. 19650804 198903 1 017

Penguji

Drs. I Nyoman Mariada, M. Si


iv
NIP. 19561231 198603 1 176
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis diberikan petunjuk sehingga dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini. Rancangan aktualisasi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan
kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan VIII Provinsi Bali dan
rancangan aktualisasi kegiatan tersebut akan diaktualisasikan ditempat kerja.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:

1. Bapak I Gede Darmawa, SE., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Bali
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi
peserta dalam penyelenggaraan diklat ini.
2. Bapak dr. Ketut Suarjaya, MPPM selaku Plt Direktur UPTD. RSUD Bali
Mandara beserta jajarannya karena telah memberikan kami kesempatan serta
memberikan motivasi selama mengikuti diklat.
3. Bapak Drs. I Nyoman Gde Sandiyasa P.T ,SKM, M.Kes yang telah bersedia
menjadi mentor yang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati
membimbing penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi ini.
4. Bapak Dr. I Made Sedana Yoga, ST., M.Si. selaku coach yang senantiasa
dengan sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam
menyusun rancangan aktualisasi ini.
5. Para Widyaiswara yang telah membekali dan menginspirasi penulis serta para
panitia yang telah mengatur segala kegiatan dengan baik.
6. Orang tua dan saudara yang senantiasa memberikan dukungan baik moral
maupun material kepada penulis setiap saat.
7. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VIII.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa rancangan ini jauh


dikatakan sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai
kalangan sangat diharapkan demi penyempurnaan pengalaman penulis lebih lanjut.

Bali, 6 Juni 2021

Penulis,

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii


LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Gambaran Umum Visi dan Misi Organisasi ......................................... 2
C. Tugas dan Fungsi seorang Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil 4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu ........................................................................................ 5
B. Identifikasi Isu ...................................................................................... 6
C. Penetapan Penyebab Isu....................................................................... 7
D. Gagasan Pemecah Isu .......................................................................... 7
E. Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................................... 11
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI KEGIATAN
A. Capaian Aktualisasi Kegiatan 1 ......................................................... 21
B. Capaian Aktualisasi Kegiatan 2 ......................................................... 22
C. Capaian Aktualisasi Kegiatan 3 ......................................................... 24
D. Capaian Aktualisasi Kegiatan 4 ......................................................... 25
E. Capaian Aktualisasi Kegiatan 5 ......................................................... 26
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 29
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keterkaitan Isu dengan Agenda III ........................................................ 5


Tabel 2. Hasil Identifikasi Isu .............................................................................. 7
Tabel 3. Gagasan Pemecahan Isu .......................................................................... 11
Tabel 4. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi .................................................... 20

vii
DAFTAR SINGKATAN

ANEKA : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen


Mutu, Anti Korupsi
APKL : Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan
ASN : Aparatur Sipil Negara
BKD : Badan Kepegawaian Daerah
CAKRA : Cepat, Aman, Komunikatif, Ramah, Akuntabel
CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
PERMENPAN RB : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
PNS : Pegawai Negeri Sipil
RSBM : Rumah Sakit Bali Mandara
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SK : Surat Keputusan
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
USG : Urgency, Seriousness, Growth
UU : Undang-Undang

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menyebutkan Pelatihan Dasar CPNS
adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang dalam melaksanakan pelayanan publik sesuai
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi
pembentukan karakter PNS yang professional sesuai bidang tugas yaitu menunjukkan sikap
perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sehingga, dalam melaksanakan tugasnya mampu
menjalankan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara yakni sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan sebagai alat perekat dan pemersatu bangsa, serta mampu
menerapkan nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, dan Anti korupsi.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Sebagai tempat pelayanan masyarakat tentu saja
rumah sakit harus selalu meningkatkan mutu pelayanannya. Pelayanan terhadap orang
yang sakit tidak sama dengan melayani orang yang sehat. Oleh karena itu ada standar
tersendiri untuk memantau mutu dari rumah sakit tersebut yaitu akreditasi.
Berdasarkan Permenkes No. 34 tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit,
Akreditasi Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Akreditasi adalah pengakuan
terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa Rumah Sakit

1
telah memenuhi Standar Akreditasi. Standar Akreditasi adalah pedoman yang berisi
tingkat pencapaian yang harus dipenuhi oleh rumah sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
Pengaturan Akreditasi bertujuan untuk:
• Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan melindungi keselamatan pasien
Rumah Sakit
• Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di Rumah
Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi
• Mendukung program Pemerintah di bidang Kesehatan
• Meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di mata Internasional.
Salah satu standar akreditasi adalah peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Oleh karena itu dibuat suatu indikator untuk memantau mutu dari rumah sakit. Suatu
pelayanan dikatakan bermutu dalam dimensi tertentu apabila indikator pelayanan
mencapai atau melampaui suatu standar tertentu. Mutu, dengan demikian tidak akan
tercapai tanpa suatu perencanaan dan wawasan yang terkait dengan mutu tersebut.
Dengan kata lain, bila kita menginginkan pelayanan yang bermutu di rumah sakit, maka
manajemen rumah sakit perlu memperluas wawasan mengenai mutu pelayanan tersebut
dan merencanakan serangkaian aksi untuk mencapai suatu tingkat/standar tertentu.
Pencapaian atas aksi-aksi tersebut diukur dengan indikator. Di Indonesia, penetapan
indikator dipandu Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit. Dalam lampiran Permenkes tersebut, diatur
21 jenis pelayanan dan 107 indikator yang telah ditetapkan standar minimalnya dengan
nilai tertentu. Kementrian Kesehatan menetapkan standar ini menjadi tolak ukur
pelayanan rumah sakit badan layanan umum daerah.
B. Gambaran umum, visi dan misi organisasi
Rumah Sakit Bali Mandara merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah
Provinsi Bali yang bertugas melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan.
Rumah Sakit yang menempati lahan seluas 29.530 m2 ini berlokasi di Jalan By Pass Ngurah
Rai No.548, Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali ( RSUD Bali
Mandara, 2019).
Tujuan didirikannya rumah sakit ini guna memberikan pelayanan kepada masyarakat
luas berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien serta memiliki fungsi sosial di masyarakat. UPTD. RSUD Bali Mandara
2
merupakan Rumah Sakit Umum Kelas B berdasarkan Keputusan Gubernur Bali Nomor
440/8592/IV-A/DISPMPT/2017 tanggal 27 September 2017 tentang Izin Operasional Rumah
Sakit. Tahun 2018 melalui Peraturan Gubernur Provinsi Bali No 50 Tahun 2018 tertanggal 28

Visi, misi dan nilai organisasi


Visi Rumah Sakit Bali Mandara adalah sebagai berikut :
“MENJADI RUMAH SAKIT YANG BERKUALITAS DENGAN
MENGEDEPANKAN PELAYANAN, PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
MENUJU RUMAH SAKIT BERKELAS DUNIA TAHUN 2025“
Guna mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misinya sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
akreditasi nasional dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan
kepuasan pelanggan;
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan dengan jejaring luas;
c. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan;
d. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan yang
berkesinambungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten,
berintegrasi dan memiliki budaya kerja; dan
e. Meningkatkan kinerja layanan, profesionalisme dan meningkatkan kesejahteraan
pegawai.
Nilai yang diterapkan oleh RSUD Bali Mandara Provinsi Bali dalam melaksanakan
pelayanan adalah :
a. Kerjasama
b. Keterbukaan
c. Bertanggungjawab
d. Tulus ikhlas
Visi dan misi RSUD Bali Mandara mendukung visi pemerintah Provinsi Bali yaitu
Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali
era baru dan sejalan dengan misi untuk mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat
yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas.
RSUD Bali Mandara memiliki Motto CAKRA untuk mewujudkan visi dan misi
tersebut. Adapun kepanjangan dari CAKRA

3
C : Cepat
Merupakan keakuratan waktu dan standar pelayanan yang telah ditetapkan.
A : Aman
Memberikan rasa aman terhadap pasien, keluarga, petugas kesehatan dan lingkungan.
K: Komunikatif
Keterbukaan dalam memberikan informasi pelayanan.
R : Ramah
Ramah adalah sifat santun harus diberikan dalam setiap pelaksanaan pelayanan.
A : Akuntabel
Akuntabel merupakan pertanggungjawaban secara terukur dalam pelaksanaan tugas-tugas baik
secara kuantitas serta kualitas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

C. Tugas dan Fungsi seorang Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil


Tugas dan Fungsi seorang Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil golongan IIc
sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
370/Menkes/SK/III/2007 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan yaitu
melaksanakan tugas pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi, kimia
klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi
(histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunopatologi, patologi molekuler), biologi dan
fisika. Pelayanan laboratorium yang dimaksud meliputi :
a. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen
b. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen
c. Mengoperasikan dan memelihara peralatan instrument laboratorium
d. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan dengan
data hasil uji.
e. Mengevaluasi teknik, instrument dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya.
f. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien.
g. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium.
h. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman.
i. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bimbingan laboratorium kesehatan

4
5
BAB II
RANCANGAN

A. Deskripsi Isu
Isu yang didapatkan dari hasil pengamatan di Laboratorium Patologi Anatomi
Rumah Sakit Bali Mandara dideskripsikan pada tabel 1
Tabel 1 Keterkaitan isu dengan agenda III
Keterkaitan
No. Agenda III Isu Deskripsi Isu

1 2 3 4
1. Manajemen ASN Kurang disiplinnya Ketepatan jam kedatangan petugas
jam kedatangan dapat mempengaruhi ketepatan waktu
staff laboratorium penyelesaian pemeriksaan sampel
Patologi Anatomi dan dapat mempengaruhi jumlah
RSUD Bali beban kerja petugas jaga yang datang
Mandara. lebih awal
2. Manajemen ASN, Kurangnya Suatu pelayanan dikatakan bermutu
Pelayanan publik pemantauan mutu dalam dimensi tertentu apabila
laboratorium indikator pelayanan mencapai atau
melampaui suatu standar tertentu.
Oleh karena itu diperlukan suatu
indikator untuk mengukur aspek-
aspek mutu dalam laboratorium.
3. Pelayanan publik Kurang nyamannya Ruang tunggu merupakan tempat
ruang tunggu pasien untuk menunggu giliran
pasien untuk tindakan pemeriksaan. Ruang tunggu
mengambil hasil untuk pengambilan hasil pemeriksaan
pemeriksaan patologi anatomi tidak terdapat kursi,
jika akan mencari kursi agak jauh
jaraknya dari ruang laboratorium.

6
4. Pelayanan publik Tidak adanya Setiap peralatan harus dilengkapi
pemantauan dalam dengan petunjuk penggunaan yang
penggunaan dan disediakan oleh pabrik yang
pemeliharaan alat memproduksi alat tersebut. Pada setiap
laboratorium peralatan juga harus dilakukan
pemeliharaan sesuai dengan petunjuk
penggunaan, yaitu semua kegiatan
yang dilakukan agar memperoleh
kondisi yang optimal, dapat beroperasi
dengan baik dan tidak terjadi
kerusakan. Untuk itu harus
mempunyai kartu pemeliharaan yang
diletakkan pada atau di dekat alat
tersebut yang mencatat setiap tindakan
pemeliharaan yang dilakukan dan
kelainan-kelainan yang ditemukan.
5 Whole of Susahnya mencari Reagen harus disimpan dan
Government, dan mengambil dipisahkan berdasarkan sifat masing-
reagen masing reagen. Kurangnya tempat
penyimpanan reagen membuat reagen
diletakkan berdekatan dan membuat
petugas agak kesusahan dalam
mencari dan mengambil reagen.

B. Identifikasi Isu

Ruang lingkup dalam identifikasi isu ini terbatas di Instalasi Laboratorium


Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara tahun 2021. Isu yang berhasil diidentifikasi
dan telah divalidasi disajikan pada Tabel 2

7
Tabel 2. Hasil identifikasi isu

No Keterkaitan Agenda III Isu

1 Manajemen ASN Kurang disiplinnya jam kedatangan staff


laboratorium Patologi Anatomi RSUD
Bali Mandara.

2 Manajemen ASN, Kurangnya pemantauan mutu


Pelayanan publik laboratorium

3 Pelayanan publik Kurang nyamannya ruang tunggu pasien


untuk mengambil hasil pemeriksaan

4 Pelayanan publik Tidak adanya pemantauan dalam


penggunaan dan pemeliharaan alat
laboratorium

5 Whole of Government Susahnya mencari dan mengambil reagen

Kelima isu tersebut divalidasi menggunakan metode APKL sehingga didapatkan hasil
bahwa isu-isu tersebut layak untuk dilakukan analisis sesuai dengan tabel pada lampiran
1. Dari isu diatas, selanjutnya menetapkan prioritas isu (core issue) dengan
menganalisis menggunakan bantuan alat USG sesuai pada lampiran 2. Sehingga
didapatkan prioritas isu yaitu “Kurangnya pemantauan mutu laboratorium di
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara”.
C. Penetapan Penyebab Isu
Penyebab prioritas isu (core issue) kurangnya pemantauan mutu laboratorium di
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara adalah belum adanya indikator mutu
yang mengevaluasi kinerja pegawai laboratorium dan memantau ketepatan janji hasil
sehingga standar mutu laboratorium tidak bisa dipantau.
D. Gagasan Pemecah Isu
Gagasan yang digunakan sebagai pemecahan isu adalah pembuatan indikator mutu
untuk memantau aspek-aspek mutu di laboratorium patologi anatomi melalui kegiatan
sebagai berikut:
1. Membentuk tim kerja dan koordinasi tim

8
2. Menyusun pedoman kerja
3. Menetapkan judul indikator mutu
4. Membuat indikator mutu
5. Melakukan sosialisasi hasil indikator mutu
Bila kita menginginkan pelayanan yang bermutu di rumah sakit, maka manajemen
rumah sakit perlu memperluas wawasan mengenai mutu pelayanan tersebut dan
merencanakan serangkaian aksi untuk mencapai suatu tingkat/standar tertentu. Pencapaian
atas aksi-aksi tersebut diukur dengan indikator.
Gagasan tersebut akan dituangkan dalam kegiatan dengan menyisipkan nilai-nilai
ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi) serta nilai-
nilai Sat Kerthi yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas seorang mengacu dan berorientasi kepada hasil yang bisa
dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas seorang ASN merupakan kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya yakni menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Indikator-indikator yang
digunakan untuk memenuhi nilai akuntabilitas yaitu tanggungjawab, jujur, kejelasan target,
netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, partisipatif (Modul
Akuntabilitas, 2015:7-16).
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain sebagai wujud kemanusiaan dunia.
Setiap PNS harus memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat dan mampu
mengaktualisasikannya dalam fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Bersikap
adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, sederhana. Terdapat beberapa indikator
dalam memenuhi nilai nasionalisme yaitu sebagai berikut:
a) Ketuhanan (Etos kerja, religious, toleran, transparan, amanah, percaya diri)
b) Kemanusiaan (Humanis, tenggangrasa, persamaan derajat, saling menghormati, tidak
diskriminatif).
c) Persatuan (Cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik, gotong royong).
d) Kerakyatan (Musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana).
9
e) Keadilan (Bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, sederhana)
(Modul Nasionalisme, 2015:115-145).
3. Etika Publik
Etika merupakan nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau kelompok dalam
mengatur perilakunya. Etika berkaitan dengan norma apakah sesuatu tersebut dapat
dilakukan atau tidak. Secara umum, etika publik berarti refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah, tindakan, keputusan yang mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public. Indikator-
indikator yang digunakan untuk memenuhi nilai etika public yaitu jujur, tanggungjawab,
integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan, taat perintah,
menjaga rahasia. (Modul Etika Publik, 2015:8-9).
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang dipersepsikan individu
terhadap nilai suatu produk atau jasa berdasarkan tingkat kepuasan mereka atas produk
tersebut, dan juga bergantung pada konteksnya. Kinerja aparatur dalam memberikan
layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi dan inovasi.
Komitmen mutu merujuk kepada kemampuan untuk bekerja secara efektif dan efisien,
serta dapat menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan mutu pelayanan institusi. Berdasarkan indikatornya, komitmen mutu
selalu berorientasi pada inovasi terutama pelayanan publik yang berorientasi pada mutu
dengan menerpakan prinsip dan sifat inovasi tersebut yang kemudian dapat dinilai oleh
publik (Modul Komitmen Mutu, 2015:113-125).
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan suatu sikap yang dengan sadar untuk menghindari
perilaku korupsi. Perilaku korupsi adalah perilaku penggelapan, kecurangan, dan
menggunakan kuasa untuk pribadi. Terdapat sembilan nilai-nilai dasar anti korupsi
yaitu sebagai berikut:
1) jujur, 2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana,
8) berani, 9) adil (Modul Anti Korupsi, 2015:50).
6. Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya- upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
10
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan (Modul Whole
of Government, 2017:1-3).
7. Manajemen ASN
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola aparatur sipil Negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil Negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Manajemen
ASN berkaitan dengan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi publik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (Modul Manajemen ASN, 2017:3-8).
8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Selain itu, pelayanan publik
juga dapat diartikan segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah di pusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk dan/atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masayarakat. Adapun dalam
pelaksanaannya pelayanan publik harus memerhatikan prinsip-prinsipnya, seperti: 1).
Partisipatif; 2). Transparan; 3). Responsif; 4). Tidak Diskriminatif; 5). Mudah dan
murah; 6). Efektif dan efisien; 7). Aksesibel; dan 8). Akuntabel (Modul Pelayanan
Publik, 2017 4-36).
9. Sat Kerthi
Peraturan Gubernur Bali nomor 52 tahun 2020 tentang budaya kerja ASN
Pemerintah Provinsi Bali harus dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Sat Kerthi meliputi semangat, akuntabel, tulus, komitmen, efektif, rasional, teladan,
harmonis dan inovatif.

11
E. Matriks Rancangan Aktualisasi

Gagasan pemecahan isu yang dilakukan dituangan dalam rencana kegiatan aktualisasi yang ditampilkan pada tabel 3
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
1. Membentuk a. Melakukan koordinasi Adanya daftar anggota Akuntabilitas Berkontribusi dalam
tim kerja dan dengan kepala instalasi kelompok, notulen Pelaksanaan mewujudkan misi
koordinasi tim laboratorium Patologi hasil koordinasi, foto pembentukan tim kerja pembangunan bali no. 20
Anatomi dan/atau video dan koordinasi yaitu mewujudkan
b.Menentukan peran dilakukan dengan kehidupan Krama Bali
masing- masing anggota cermat, teliti dan jujur yang demokratis dan
tanpa melebih berkeadilan serta
lebihkan merupakan berkontribusi mewu-
bentuk tanggung judkan misi organisasi
jawab terhadap tugas dalam meningkatkan
yang diberikan kinerja layanan dan
Nasionalisme profesionalisme.

Kegiatan
mengamalkan sila
Pancasila yang ke-4
yaitu musyawarah

12
untuk mencapai
mufakat

Etika publik :

Nilai etika publik pada


kegiatan ini adalah
bekerja sesuai hierarki
agar tidak melangkahi
atasan. Sopan santun
dalam berkomunikasi

Komitmen Mutu

Memilih peran sesuai


tugasnya dan
berkoordinasi dengan
baik agar
menghasilkan
kesepakatan bersama
yang berkualitas.

Anti Korupsi

Tepat waktu dalam

13
mengikuti jadwal
kegiatan

2 Menyusun a. Melakukan koordinasi Adanya pedoman kerja Akuntabilitas Berkontribusi dalam


pedoman kerja dengan mentor dan kepala pembuatan indikator mewujudkan misi
Pelaksanaan
instalasi untuk mutu pembangunan bali no. 3
pembentukan tim kerja
penyusunan pedoman yaitu mengembangkan
dan koordinasi
kerja pelayanan kesehatan
dilakukan dengan
b.Membuat alur kerja masyarakat yang
cermat, teliti dan jujur
c. Mencetak pedoman kerja terjangkau, merata, adil
serta memiliki target
dan berkualitas serta
yang jelas tanpa
didukung dengan
melebih lebihkan
pengembangan sistem
merupakan bentuk
dan data base riwayat
tanggung jawab
kesehatan Krama Bali
terhadap tugas yang
berbasis kecamatan serta
diberikan
berkontribusi dalam
Nasionalisme mewujudkan misi rumah

Kegiatan ini sakit menyelenggarakan

mengamalkan sila pelayanan kesehatan

Pancasila yang ke-4 bermutu sesuai dengan

yaitu musyawarah standar akreditasi

14
untuk mencapai nasional dan
mufakat, sopan santun internasional yang
dan menggunakan berorientasi pada
bahasa indonesia keselamatan dan
kepuasan pelanggan
Etika publik :

Nilai etika publik yang


akan disisipkan pada
kegiatan ini adalah
menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama serta sopan
santun

Komitmen Mutu

Kegiatan ini
mengedepankan
komunikasi yang baik
dengan kepala instalasi
untuk mendapatkan

15
hasil yang baik.

Anti Korupsi

Kegiatan dilakukan
tepat waktu dan tidak
melebihkan atau
mengurangkan apa
yang seharusnya.

3 Menetapkan a.Berkoordinasi dengan Adanya judul indikator Akuntabilitas Berkontribusi dalam


judul indikator kepala instalasi mutu mewu-judkan misi
Bertanggungjawab
mutu laboratorium dan anggota pembangunan bali no. 3
dengan data yang
team yaitu mengembangkan
didapat dan dicatat apa
b. Melihat-lihat pelayanan kesehatan
adanya.
kembali data masya-rakat yang
laboratorium 3 bulan Nasionalisme terjangkau, merata, adil
terakhir Menggunakan Bahasa dan berkualitas serta
Indonesia yang baik didukung dengan

dan benar pengem-bangan sistem


dan data base riwayat
Etika Publik
kesehatan Krama Bali
Sopan santun dalam berbasis kecamatan serta

16
berkoordinasi dan berkontribusi terhadap
berkonsultasi dengan misi rumah sakit yaitu
kepala instalasi pendidikan dan
laboratorium dan pengembangan sumber
anggota team. daya untuk meningkatkan
kinerja layanan dan pro-
Komitmen Mutu
fesionalisme
Mendata dengan
sebenar-benarnya agar
mendapatkan hasil
yang bermutu

Anti Korupsi

Tidak mengubah data


yang ada agar terlihat
bagus

4 Membuat a. Berkoordinasi dengan Adanya indikator mutu Akuntabilitas Berkontribusi dalam


indikator mutu kepala instalasi mewu-judkan misi
Bertanggungjawab
laboratorium dan pembangunan bali no. 3
dengan data yang
anggota team yaitu mengembangkan
didapat dan dicatat apa
b. Menghitung dari data- pelayanan kesehatan
adanya, kejelasan

17
data yang tersedia untuk target dan transparan. masya-rakat yang
dibuat indikator terjangkau, merata, adil
Nasionalisme
mutunya dan berkualitas serta
Menggunakan Bahasa didukung dengan
Indonesia yang baik pengem-bangan sistem
dan benar dan data base riwayat

Etika Publik kesehatan Krama Bali


berbasis kecamatan serta
Sopan santun dalam
berkontribusi terhadap
berkoordinasi dan
misi rumah sakit yaitu
berkonsultasi dengan
pendidikan dan
kepala instalasi
pengembangan sumber
laboratorium dan
daya untuk
anggota team.
meningkatkan kinerja
Komitmen Mutu layanan dan pro-
fesionalisme
Mendata dengan
sebenar-benarnya agar
mendapatkan hasil dan
data yang bermutu

Anti Korupsi

18
Tidak mengubah data
yang ada agar terlihat
bagus

5 Melakukan a. Melakukan konsultasi Tersosialisasikannya Akuntabilitas Berkontribusi dalam


sosialisasi dengan kepala hasil indikator mutu mewu-judkan misi
Bertanggung jawab
hasil indikator instalasi dan mentor pembangunan bali no. 3
akan hasil indikator
mutu terkait kegiatan yaitu mengembangkan
mutu yang dibuat dan
sosialisasi pelayanan kesehatan
transparan
masya-rakat yang
b.Menyiapkan materi
Nasionalisme terjangkau, merata, adil
sosialisasi
Menggunakan bahasa dan berkualitas serta
c. Melakukan pemaparan didukung dengan
indonesia yang baik
materi pengem-bangan sistem
dan benar
d.Melakukan sesi tanya dan data base riwayat
Etika publik :
jawab dengan peserta kesehatan Krama Bali
Nilai etika publik pada berbasis kecamatan serta
kegiatan ini adalah berkontribusi terhadap
menghargai misi rumah sakit yaitu
komunikasi, pendidikan dan
konsultasi, dan pengembangan sumber
kerjasama. daya untuk

19
Sopan santun dalam meningkatkan kinerja
menyampaikan materi layanan dan pro-
sosialisasi. fesionalisme
Komitmen Mutu

Mempelajari materi
dengan baik untuk
menghasilkan hasil
sosialisasi yang
bermutu

Anti Korupsi

Tepat waktu dalam


melakukan sosialisasi

20
F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan off Campus tanggal 26 April sampai dengan 5
Juni 2021. Kegiatan aktualisasi akan dijabarkan pada Tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Jadwal Kegiatan

No Kegiatan April Mei Juni

IV I II III IV I

1 Membentuk tim kerja dan


koordinasi tim
2 Menyusun pedoman kerja

3 Menetapkan judul indikator


mutu
4 Membuat indikator mutu

5 Melakukan sosialisasi hasil


indikator mutu

21
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI KEGIATAN

A. Capaian Aktualisasi Kegiatan 1


1. Kegiatan
Membentuk tim kerja dan koordinasi tim
2. Waktu Pelaksanaan
28 April – 30 April 2021 pada realisasinya 20 – 21 Mei via Watsapp dikarenakan
sedang rawat inap di Rumah Sakit
3. Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara
4. Output
Adanya daftar anggota kelompok, notulen hasil koordinasi, foto dan/atau video
5. Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan masa habituasi dilakukan dengan kegiatan awal yaitu
melakukan koordinasi dengan kepala instalasi laboratorium Patologi Anatomi terkait
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
pemahaman yang sama terhadap kegiatan yang akan diaktualisasikan. Penyiapan
rencana aktualisasi ini bertujuan untuk menentukan bagaimana kegiatan tersebut
dilaksanakan sehingga kegiatan rencana aktualisasi dapat berjalan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Setelah itu membagi tugas kepada tim analis laboratorium
agar kegiatan lebih efektif.
6. Tahapan kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan kepala instalasi laboratorium Patologi Anatomi
b. Menentukan peran masing- masing anggota
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Pelaksanaan pembentukan tim kerja dan koordinasi dilakukan dengan cermat, teliti
dan jujur tanpa melebih lebihkan merupakan bentuk tanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan
Nasionalisme
Kegiatan mengamalkan sila Pancasila yang ke-4 yaitu musyawarah untuk mencapai
mufakat

22
Etika publik
Nilai etika publik pada kegiatan ini adalah bekerja sesuai hierarki agar tidak
melangkahi atasan. Sopan santun dalam berkomunikasi
Komitmen Mutu
Memilih peran sesuai tugasnya dan berkoordinasi dengan baik agar menghasilkan
kesepakatan bersama yang berkualitas.
Anti Korupsi
Tepat waktu dalam mengikuti jadwal kegiatan
8. Manfaat Kegiatan
Kegiatan dilakukan agar kepala laboratorium dan tim analis mengetahui apa yang
akan dilakukan dan dapat mendukung kegiatan aktualisasi ini.
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
Tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar akreditasi nasional
dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pelanggan
10. Dokumentasi Kegiatan

Melakukan koordinasi dengan kepala instalasi


laboratorium Patologi Anatomi

B. Capaian Aktualisasi Kegiatan 2


1. Kegiatan
Menyusun pedoman kerja
2. Waktu Pelaksanaan
3 – 6 Mei 2021 pada realisasinya 20 – 21 Mei via Watsapp dikarenakan sedang rawat
inap di Rumah Sakit
3. Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara
23
4. Output
Adanya pedoman kerja pembuatan indikator mutu
5. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan penyusuna pedoman kerja diawali dengan koordinasi dengan mentor
sebagai tahap awal kegiatan sekaligus meminta masukan terkait kegiatan yang akan
dilakukan, dimana kegiatan koordinasi ini dilakukan bersamaan dengan koordinasi
kegiatan sebelumnya. Bersama dengan tim kerja yang telah dibentuk, dilakukan
penyusunan indicator mutu. Sebagai tahap awal dilakukan pengumpulan data pasien
laboratorium. Dari data tersebut akan dibuat indicator mutunya.

6. Tahapan kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan mentor dan kepala instalasi untuk penyusunan
pedoman kerja
b. Membuat alur kerja
c. Mencetak pedoman kerja
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Pelaksanaan pembentukan tim kerja dan koordinasi dilakukan dengan cermat, teliti
dan jujur serta memiliki target yang jelas tanpa melebih lebihkan merupakan bentuk
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
Nasionalisme
Kegiatan ini mengamalkan sila Pancasila yang ke-4 yaitu musyawarah untuk
mencapai mufakat, sopan santun dan menggunakan bahasa indonesia
Etika publik
Nilai etika publik yang akan disisipkan pada kegiatan ini adalah menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama serta sopan santun
Komitmen Mutu
Kegiatan ini mengedepankan komunikasi yang baik dengan kepala instalasi untuk
mendapatkan hasil yang baik.
Anti Korupsi
Kegiatan dilakukan tepat waktu dan tidak melebihkan atau mengurangkan apa
yang seharusnya.
8. Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan agar kinerja pegawai lebih terarah dan berpedoman jelas

24
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
berkontribusi dalam mewujudkan misi rumah sakit menyelenggarakan pelayanan
kesehatan bermutu sesuai dengan standar akreditasi nasional dan internasional
yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pelanggan
10. Dokumentasi Kegiatan

C. Capaian Aktualisasi Kegiatan 3


1. Kegiatan
Menetapkan judul indikator mutu
2. Waktu Pelaksanaan
10 – 21 Mei 2021 pada realisasinya 19 Mei – 4 Juni dikarenakan sedang rawat inap
di Rumah Sakit
3. Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara
4. Output
Adanya judul indikator mutu
5. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan menetapkan judul indicator mutu diawali dengan mencari data
pasien di database computer laboratorium yang kemudian di periksa dan di cek
keabsahan sample pasien tersebut agar tidak ada yang tertukar.

6. Tahapan kegiatan
1. Berkoordinasi dengan kepala instalasi laboratorium dan anggota team
2. Melihat-lihat kembali data laboratorium 3 bulan terakhir
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Bertanggungjawab dengan data yang didapat dan dicatat apa adanya.
Nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik
Sopan santun dalam berkoordinasi dan berkonsultasi dengan kepala instalasi
laboratorium dan anggota team.
Komitmen Mutu
Mendata dengan sebenar-benarnya agar mendapatkan hasil yang bermutu

25
Anti Korupsi
Tidak mengubah data yang ada agar terlihat bagus
8. Manfaat Kegiatan
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
Berkontribusi terhadap misi rumah sakit yaitu pendidikan dan pengembangan
sumber daya untuk meningkatkan kinerja layanan dan pro-fesionalisme
10. Dokumentasi Kegiatan

Melihat-lihat kembali data


laboratorium 3 bulan terakhir

D. Capaian Aktualisasi Kegiatan 4

1. Kegiatan
Membuat indikator mutu
2. Waktu Pelaksanaan
10 – 21 Mei 2021 pada realisasinya 19 Mei – 4 Juni dikarenakan sedang rawat inap
di Rumah Sakit
3. Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara
4. Output
Adanya indikator mutu
5. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan membuat indicator mutu diawali dengan mencari data pasien di database
computer laboratorium yang kemudian di periksa dan di cek keabsahan sample pasien
tersebut agar tidak ada yang tertukar kemudian hasil tersebut dijadikan grafik indicator
mutu agar mudah untuk dilihat dan dipahami.
6. Tahapan kegiatan
a. Berkoordinasi dengan kepala instalasi laboratorium dan anggota team
b. Menghitung dari data-data yang tersedia untuk dibuat indikator mutunya
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Bertanggungjawab dengan data yang didapat dan dicatat apa adanya, kejelasan target
26
dan transparan.
Nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik
Sopan santun dalam berkoordinasi dan berkonsultasi dengan kepala instalasi
laboratorium dan anggota team.
Komitmen Mutu
Mendata dengan sebenar-benarnya agar mendapatkan hasil dan data yang bermutu
Anti Korupsi
Tidak mengubah data yang ada agar terlihat bagus
8. Manfaat Kegiatan
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
Kegiatan sosialisasi hasil indicator mutu dilakukan agar petugas laboratarium
mengetahui kinerja selama ini dan jika ada yang kurang sesuai bisa menjadi bahan
evaluasi diri dan instansi.
10. Dokumentasi Kegiatan

Menghitung dari data-data yang tersedia untuk dibuat indikator mutunya

E. Capaian Aktualisasi Kegiatan 5

1. Kegiatan
Melakukan sosialisasi hasil indikator mutu
2. Waktu Pelaksanaan
Belum bisa dilakukan karena masih rawat inap di Rumah Sakit
3. Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara
4. Output
27
Tersosialisasikannya hasil indikator mutu
5. Deskripsi Kegiatan
6. Tahapan kegiatan
a. Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi dan mentor terkait kegiatan
sosialisasi
b. Menyiapkan materi sosialisasi
c. Melakukan pemaparan materi
d. Melakukan sesi tanya jawab dengan peserta
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Bertanggung jawab akan hasil indikator mutu yang dibuat dan transparan
Nasionalisme
Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
Etika publik :
Nilai etika publik pada kegiatan ini adalah menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama. Sopan santun dalam menyampaikan materi sosialisasi.
Komitmen Mutu
Mempelajari materi dengan baik untuk menghasilkan hasil sosialisasi yang
bermutu
Anti Korupsi
Tepat waktu dalam melakukan sosialisasi
8. Manfaat Kegiatan
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
Kegiatan sosialisasi hasil indicator mutu dilakukan agar petugas laboratarium
mengetahui kinerja selama ini dan jika ada yang kurang sesuai bisa menjadi
bahan evaluasi diri dan instansi.
10. Dokumentasi Kegiatan

28
BAB IV
PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa :


1. Kegiatan aktualisasi akan dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali
Mandara mulai tanggal 26 April sampai dengan 5 Juni 2021.
2. Core Issue yang diangkat dalam aktualisasi adalah “Kurangnya pemantauan mutu
laboratorium di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara”
3. Gagasan yang akan digunakan sebagai pemecah isu adalah pembuatan indikator
mutu untuk memantau aspek-aspek mutu laboratorium melalui kegiatan sebagai
berikut:
• Membentuk tim kerja dan koordinasi tim
• Menyusun pedoman kerja
• Menetapkan judul indikator mutu
• Membuat indikator mutu
• Melakukan sosialisasi hasil indikator mutu
4. Pembuatan indikator mutu dibuat sebagai acuan dalam evaluasi pegawai dan
instansi.

29
Daftar Pustaka

dr. Robertus Arian Datusanantyo, M.P.H. 2017. Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit.
(https://www.mutupelayanankesehatan.net/sample-levels/19-headline/1986-
menyusun-indikator-mutu-rumah-sakit diakses pada 9/4/2021)
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I Dan II, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II Dan III, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I Dan II, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I Dan II, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Whole Of Government. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I Dan II, Jakarta

Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara.2021. Profil UPTD. RSUD Bali Mandara.
https://rsbm.baliprov.go.id (Di akses tanggal 18 April 2021)

30
LAMPIRAN

31
Lampiran 1. Penentuan Prioritas Isu
a. Validasi Isu dengan Metode Analisis APKL
Kriteria 1
No Isu Aktual/Pokok Permasalahan A P K L Ket
1 Kurang disiplinnya jam kedatangan √ √ √ - Tidak
staff laboratorium Patologi Anatomi memenuhi
RSUD Bali Mandara. syarat
2 Kurangnya pemantauan mutu √ √ √ √ Memenuhi
laboratorium syarat
3 Kurang nyamannya ruang tunggu √ √ √ - Tidak
untuk pasien yang mengambil hasil memenuhi
pemeriksaan syarat
4 Tidak adanya pemantauan dalam √ √ √ √ Memenuhi
penggunaan dan pemeliharaan alat syarat
laboratorium
5 Susahnya mencari dan mengambil √ √ - - Tidak
reagen Memenuhi
syarat
Keterangan:
A (Aktual) : Isu yang sedang terjadi, menjadi perhatian masyarakat
P (Problematik) : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga harus
segera dicarikan solusi permasalahannya
K (Kekhalayakan) : Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak
L (Kelayakan) : Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dapat dibahas sesuai
tugas, hak, wewenang, tanggung jawab

32
Lampiran 2 Analisis Penetapan Prioritas Isu dengan Metode USG

Kriteria
No Isu Rank
U S G T
1 Kurangnya pemantauan mutu di 4 4 4 12 I
12 laboratorium
2 Tidak adanya pemantauan dalam 3 3 3 9 II
penggunaan dan pemeliharaan alat
laboratorium

Keterangan: U: Urgency, S: Seriousness, G: Growth


Urgency (urgensi) : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia.
Seriousness (keseriusan) : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah.
Growth (perkembangan) : seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan dengan kemungkinan masalah akan lebih buruk jika
dibiarkan.
Perhitungannya menggunakan skala likert : 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2 = kecil
pengaruhnya, 3 = sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tinggi pengaruhnya, 5 = sangat
besar/tinggi pengaruhnya.
Keterangan skor:
1 : Tidak urgent/tidak serius/tidak bertumbuh
2 : Agak urgent/agak serius/agak bertumbuh
3 : Urgent/serius/bertumbuh
4 : Sangat urgent/sangat serius/sangat bertumbuh
5 : Amat sangat urgent/amat sangat serius/amat sangat bertumbuh

33
Lampiran 3 Hasil Indikator Mutu

Waktu Tunggu Hasil Pelayanan


Laboratorium
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Januari Februari Maret

Capaian Target

Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil


Pemeriksaan Laboratorium
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Capaian Target

Tidak adanya kejadian tertukar spesimen


120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Capaian Target
34

Anda mungkin juga menyukai