Judul
Disusun Oleh:
Carin Indhita Carolina, A.Md.AK
19940421 202012 2 008
NDH. 39
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Dr. I Made Sedana Yoga, ST., M.Si Drs. I Nyoman Gde Sandiyasa P.T,SKM,M.Kes
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dr. I Made Sedana Yoga, ST., M.Si Drs. I Nyoman Gde Sandiyasa P.T,SKM,M.Kes
NIP. 19700101 199703 1 018 NIP. 19650804 198903 1 017
Penguji
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis diberikan petunjuk sehingga dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini. Rancangan aktualisasi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan
kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan VIII Provinsi Bali dan
rancangan aktualisasi kegiatan tersebut akan diaktualisasikan ditempat kerja.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Bapak I Gede Darmawa, SE., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Bali
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi
peserta dalam penyelenggaraan diklat ini.
2. Bapak dr. Ketut Suarjaya, MPPM selaku Plt Direktur UPTD. RSUD Bali
Mandara beserta jajarannya karena telah memberikan kami kesempatan serta
memberikan motivasi selama mengikuti diklat.
3. Bapak Drs. I Nyoman Gde Sandiyasa P.T ,SKM, M.Kes yang telah bersedia
menjadi mentor yang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati
membimbing penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi ini.
4. Bapak Dr. I Made Sedana Yoga, ST., M.Si. selaku coach yang senantiasa
dengan sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam
menyusun rancangan aktualisasi ini.
5. Para Widyaiswara yang telah membekali dan menginspirasi penulis serta para
panitia yang telah mengatur segala kegiatan dengan baik.
6. Orang tua dan saudara yang senantiasa memberikan dukungan baik moral
maupun material kepada penulis setiap saat.
7. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VIII.
Penulis,
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR SINGKATAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menyebutkan Pelatihan Dasar CPNS
adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang dalam melaksanakan pelayanan publik sesuai
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.
Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi
pembentukan karakter PNS yang professional sesuai bidang tugas yaitu menunjukkan sikap
perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sehingga, dalam melaksanakan tugasnya mampu
menjalankan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara yakni sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan sebagai alat perekat dan pemersatu bangsa, serta mampu
menerapkan nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu, dan Anti korupsi.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Sebagai tempat pelayanan masyarakat tentu saja
rumah sakit harus selalu meningkatkan mutu pelayanannya. Pelayanan terhadap orang
yang sakit tidak sama dengan melayani orang yang sehat. Oleh karena itu ada standar
tersendiri untuk memantau mutu dari rumah sakit tersebut yaitu akreditasi.
Berdasarkan Permenkes No. 34 tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit,
Akreditasi Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Akreditasi adalah pengakuan
terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa Rumah Sakit
1
telah memenuhi Standar Akreditasi. Standar Akreditasi adalah pedoman yang berisi
tingkat pencapaian yang harus dipenuhi oleh rumah sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
Pengaturan Akreditasi bertujuan untuk:
• Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan melindungi keselamatan pasien
Rumah Sakit
• Meningkatkan perlindungan bagi masyarakat, sumber daya manusia di Rumah
Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi
• Mendukung program Pemerintah di bidang Kesehatan
• Meningkatkan profesionalisme Rumah Sakit Indonesia di mata Internasional.
Salah satu standar akreditasi adalah peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Oleh karena itu dibuat suatu indikator untuk memantau mutu dari rumah sakit. Suatu
pelayanan dikatakan bermutu dalam dimensi tertentu apabila indikator pelayanan
mencapai atau melampaui suatu standar tertentu. Mutu, dengan demikian tidak akan
tercapai tanpa suatu perencanaan dan wawasan yang terkait dengan mutu tersebut.
Dengan kata lain, bila kita menginginkan pelayanan yang bermutu di rumah sakit, maka
manajemen rumah sakit perlu memperluas wawasan mengenai mutu pelayanan tersebut
dan merencanakan serangkaian aksi untuk mencapai suatu tingkat/standar tertentu.
Pencapaian atas aksi-aksi tersebut diukur dengan indikator. Di Indonesia, penetapan
indikator dipandu Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit. Dalam lampiran Permenkes tersebut, diatur
21 jenis pelayanan dan 107 indikator yang telah ditetapkan standar minimalnya dengan
nilai tertentu. Kementrian Kesehatan menetapkan standar ini menjadi tolak ukur
pelayanan rumah sakit badan layanan umum daerah.
B. Gambaran umum, visi dan misi organisasi
Rumah Sakit Bali Mandara merupakan salah satu unsur pelaksana Pemerintah
Provinsi Bali yang bertugas melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan.
Rumah Sakit yang menempati lahan seluas 29.530 m2 ini berlokasi di Jalan By Pass Ngurah
Rai No.548, Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali ( RSUD Bali
Mandara, 2019).
Tujuan didirikannya rumah sakit ini guna memberikan pelayanan kepada masyarakat
luas berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien serta memiliki fungsi sosial di masyarakat. UPTD. RSUD Bali Mandara
2
merupakan Rumah Sakit Umum Kelas B berdasarkan Keputusan Gubernur Bali Nomor
440/8592/IV-A/DISPMPT/2017 tanggal 27 September 2017 tentang Izin Operasional Rumah
Sakit. Tahun 2018 melalui Peraturan Gubernur Provinsi Bali No 50 Tahun 2018 tertanggal 28
3
C : Cepat
Merupakan keakuratan waktu dan standar pelayanan yang telah ditetapkan.
A : Aman
Memberikan rasa aman terhadap pasien, keluarga, petugas kesehatan dan lingkungan.
K: Komunikatif
Keterbukaan dalam memberikan informasi pelayanan.
R : Ramah
Ramah adalah sifat santun harus diberikan dalam setiap pelaksanaan pelayanan.
A : Akuntabel
Akuntabel merupakan pertanggungjawaban secara terukur dalam pelaksanaan tugas-tugas baik
secara kuantitas serta kualitas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
4
5
BAB II
RANCANGAN
A. Deskripsi Isu
Isu yang didapatkan dari hasil pengamatan di Laboratorium Patologi Anatomi
Rumah Sakit Bali Mandara dideskripsikan pada tabel 1
Tabel 1 Keterkaitan isu dengan agenda III
Keterkaitan
No. Agenda III Isu Deskripsi Isu
1 2 3 4
1. Manajemen ASN Kurang disiplinnya Ketepatan jam kedatangan petugas
jam kedatangan dapat mempengaruhi ketepatan waktu
staff laboratorium penyelesaian pemeriksaan sampel
Patologi Anatomi dan dapat mempengaruhi jumlah
RSUD Bali beban kerja petugas jaga yang datang
Mandara. lebih awal
2. Manajemen ASN, Kurangnya Suatu pelayanan dikatakan bermutu
Pelayanan publik pemantauan mutu dalam dimensi tertentu apabila
laboratorium indikator pelayanan mencapai atau
melampaui suatu standar tertentu.
Oleh karena itu diperlukan suatu
indikator untuk mengukur aspek-
aspek mutu dalam laboratorium.
3. Pelayanan publik Kurang nyamannya Ruang tunggu merupakan tempat
ruang tunggu pasien untuk menunggu giliran
pasien untuk tindakan pemeriksaan. Ruang tunggu
mengambil hasil untuk pengambilan hasil pemeriksaan
pemeriksaan patologi anatomi tidak terdapat kursi,
jika akan mencari kursi agak jauh
jaraknya dari ruang laboratorium.
6
4. Pelayanan publik Tidak adanya Setiap peralatan harus dilengkapi
pemantauan dalam dengan petunjuk penggunaan yang
penggunaan dan disediakan oleh pabrik yang
pemeliharaan alat memproduksi alat tersebut. Pada setiap
laboratorium peralatan juga harus dilakukan
pemeliharaan sesuai dengan petunjuk
penggunaan, yaitu semua kegiatan
yang dilakukan agar memperoleh
kondisi yang optimal, dapat beroperasi
dengan baik dan tidak terjadi
kerusakan. Untuk itu harus
mempunyai kartu pemeliharaan yang
diletakkan pada atau di dekat alat
tersebut yang mencatat setiap tindakan
pemeliharaan yang dilakukan dan
kelainan-kelainan yang ditemukan.
5 Whole of Susahnya mencari Reagen harus disimpan dan
Government, dan mengambil dipisahkan berdasarkan sifat masing-
reagen masing reagen. Kurangnya tempat
penyimpanan reagen membuat reagen
diletakkan berdekatan dan membuat
petugas agak kesusahan dalam
mencari dan mengambil reagen.
B. Identifikasi Isu
7
Tabel 2. Hasil identifikasi isu
Kelima isu tersebut divalidasi menggunakan metode APKL sehingga didapatkan hasil
bahwa isu-isu tersebut layak untuk dilakukan analisis sesuai dengan tabel pada lampiran
1. Dari isu diatas, selanjutnya menetapkan prioritas isu (core issue) dengan
menganalisis menggunakan bantuan alat USG sesuai pada lampiran 2. Sehingga
didapatkan prioritas isu yaitu “Kurangnya pemantauan mutu laboratorium di
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara”.
C. Penetapan Penyebab Isu
Penyebab prioritas isu (core issue) kurangnya pemantauan mutu laboratorium di
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara adalah belum adanya indikator mutu
yang mengevaluasi kinerja pegawai laboratorium dan memantau ketepatan janji hasil
sehingga standar mutu laboratorium tidak bisa dipantau.
D. Gagasan Pemecah Isu
Gagasan yang digunakan sebagai pemecahan isu adalah pembuatan indikator mutu
untuk memantau aspek-aspek mutu di laboratorium patologi anatomi melalui kegiatan
sebagai berikut:
1. Membentuk tim kerja dan koordinasi tim
8
2. Menyusun pedoman kerja
3. Menetapkan judul indikator mutu
4. Membuat indikator mutu
5. Melakukan sosialisasi hasil indikator mutu
Bila kita menginginkan pelayanan yang bermutu di rumah sakit, maka manajemen
rumah sakit perlu memperluas wawasan mengenai mutu pelayanan tersebut dan
merencanakan serangkaian aksi untuk mencapai suatu tingkat/standar tertentu. Pencapaian
atas aksi-aksi tersebut diukur dengan indikator.
Gagasan tersebut akan dituangkan dalam kegiatan dengan menyisipkan nilai-nilai
ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi) serta nilai-
nilai Sat Kerthi yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas seorang mengacu dan berorientasi kepada hasil yang bisa
dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas seorang ASN merupakan kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya yakni menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Indikator-indikator yang
digunakan untuk memenuhi nilai akuntabilitas yaitu tanggungjawab, jujur, kejelasan target,
netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, partisipatif (Modul
Akuntabilitas, 2015:7-16).
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain sebagai wujud kemanusiaan dunia.
Setiap PNS harus memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat dan mampu
mengaktualisasikannya dalam fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Bersikap
adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, sederhana. Terdapat beberapa indikator
dalam memenuhi nilai nasionalisme yaitu sebagai berikut:
a) Ketuhanan (Etos kerja, religious, toleran, transparan, amanah, percaya diri)
b) Kemanusiaan (Humanis, tenggangrasa, persamaan derajat, saling menghormati, tidak
diskriminatif).
c) Persatuan (Cinta tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentingan publik, gotong royong).
d) Kerakyatan (Musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana).
9
e) Keadilan (Bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, sederhana)
(Modul Nasionalisme, 2015:115-145).
3. Etika Publik
Etika merupakan nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau kelompok dalam
mengatur perilakunya. Etika berkaitan dengan norma apakah sesuatu tersebut dapat
dilakukan atau tidak. Secara umum, etika publik berarti refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah, tindakan, keputusan yang mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public. Indikator-
indikator yang digunakan untuk memenuhi nilai etika public yaitu jujur, tanggungjawab,
integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan, taat perintah,
menjaga rahasia. (Modul Etika Publik, 2015:8-9).
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang dipersepsikan individu
terhadap nilai suatu produk atau jasa berdasarkan tingkat kepuasan mereka atas produk
tersebut, dan juga bergantung pada konteksnya. Kinerja aparatur dalam memberikan
layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi dan inovasi.
Komitmen mutu merujuk kepada kemampuan untuk bekerja secara efektif dan efisien,
serta dapat menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan mutu pelayanan institusi. Berdasarkan indikatornya, komitmen mutu
selalu berorientasi pada inovasi terutama pelayanan publik yang berorientasi pada mutu
dengan menerpakan prinsip dan sifat inovasi tersebut yang kemudian dapat dinilai oleh
publik (Modul Komitmen Mutu, 2015:113-125).
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan suatu sikap yang dengan sadar untuk menghindari
perilaku korupsi. Perilaku korupsi adalah perilaku penggelapan, kecurangan, dan
menggunakan kuasa untuk pribadi. Terdapat sembilan nilai-nilai dasar anti korupsi
yaitu sebagai berikut:
1) jujur, 2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana,
8) berani, 9) adil (Modul Anti Korupsi, 2015:50).
6. Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya- upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
10
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan (Modul Whole
of Government, 2017:1-3).
7. Manajemen ASN
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola aparatur sipil Negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil Negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Manajemen
ASN berkaitan dengan pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi publik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (Modul Manajemen ASN, 2017:3-8).
8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Selain itu, pelayanan publik
juga dapat diartikan segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah di pusat dan daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk dan/atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masayarakat. Adapun dalam
pelaksanaannya pelayanan publik harus memerhatikan prinsip-prinsipnya, seperti: 1).
Partisipatif; 2). Transparan; 3). Responsif; 4). Tidak Diskriminatif; 5). Mudah dan
murah; 6). Efektif dan efisien; 7). Aksesibel; dan 8). Akuntabel (Modul Pelayanan
Publik, 2017 4-36).
9. Sat Kerthi
Peraturan Gubernur Bali nomor 52 tahun 2020 tentang budaya kerja ASN
Pemerintah Provinsi Bali harus dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Sat Kerthi meliputi semangat, akuntabel, tulus, komitmen, efektif, rasional, teladan,
harmonis dan inovatif.
11
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
Gagasan pemecahan isu yang dilakukan dituangan dalam rencana kegiatan aktualisasi yang ditampilkan pada tabel 3
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
1. Membentuk a. Melakukan koordinasi Adanya daftar anggota Akuntabilitas Berkontribusi dalam
tim kerja dan dengan kepala instalasi kelompok, notulen Pelaksanaan mewujudkan misi
koordinasi tim laboratorium Patologi hasil koordinasi, foto pembentukan tim kerja pembangunan bali no. 20
Anatomi dan/atau video dan koordinasi yaitu mewujudkan
b.Menentukan peran dilakukan dengan kehidupan Krama Bali
masing- masing anggota cermat, teliti dan jujur yang demokratis dan
tanpa melebih berkeadilan serta
lebihkan merupakan berkontribusi mewu-
bentuk tanggung judkan misi organisasi
jawab terhadap tugas dalam meningkatkan
yang diberikan kinerja layanan dan
Nasionalisme profesionalisme.
Kegiatan
mengamalkan sila
Pancasila yang ke-4
yaitu musyawarah
12
untuk mencapai
mufakat
Etika publik :
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
13
mengikuti jadwal
kegiatan
14
untuk mencapai nasional dan
mufakat, sopan santun internasional yang
dan menggunakan berorientasi pada
bahasa indonesia keselamatan dan
kepuasan pelanggan
Etika publik :
Komitmen Mutu
Kegiatan ini
mengedepankan
komunikasi yang baik
dengan kepala instalasi
untuk mendapatkan
15
hasil yang baik.
Anti Korupsi
Kegiatan dilakukan
tepat waktu dan tidak
melebihkan atau
mengurangkan apa
yang seharusnya.
16
berkoordinasi dan berkontribusi terhadap
berkonsultasi dengan misi rumah sakit yaitu
kepala instalasi pendidikan dan
laboratorium dan pengembangan sumber
anggota team. daya untuk meningkatkan
kinerja layanan dan pro-
Komitmen Mutu
fesionalisme
Mendata dengan
sebenar-benarnya agar
mendapatkan hasil
yang bermutu
Anti Korupsi
17
data yang tersedia untuk target dan transparan. masya-rakat yang
dibuat indikator terjangkau, merata, adil
Nasionalisme
mutunya dan berkualitas serta
Menggunakan Bahasa didukung dengan
Indonesia yang baik pengem-bangan sistem
dan benar dan data base riwayat
Anti Korupsi
18
Tidak mengubah data
yang ada agar terlihat
bagus
19
Sopan santun dalam meningkatkan kinerja
menyampaikan materi layanan dan pro-
sosialisasi. fesionalisme
Komitmen Mutu
Mempelajari materi
dengan baik untuk
menghasilkan hasil
sosialisasi yang
bermutu
Anti Korupsi
20
F. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan off Campus tanggal 26 April sampai dengan 5
Juni 2021. Kegiatan aktualisasi akan dijabarkan pada Tabel 4 di bawah ini:
Jadwal Kegiatan
IV I II III IV I
21
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI KEGIATAN
22
Etika publik
Nilai etika publik pada kegiatan ini adalah bekerja sesuai hierarki agar tidak
melangkahi atasan. Sopan santun dalam berkomunikasi
Komitmen Mutu
Memilih peran sesuai tugasnya dan berkoordinasi dengan baik agar menghasilkan
kesepakatan bersama yang berkualitas.
Anti Korupsi
Tepat waktu dalam mengikuti jadwal kegiatan
8. Manfaat Kegiatan
Kegiatan dilakukan agar kepala laboratorium dan tim analis mengetahui apa yang
akan dilakukan dan dapat mendukung kegiatan aktualisasi ini.
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
Tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar akreditasi nasional
dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pelanggan
10. Dokumentasi Kegiatan
6. Tahapan kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan mentor dan kepala instalasi untuk penyusunan
pedoman kerja
b. Membuat alur kerja
c. Mencetak pedoman kerja
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Pelaksanaan pembentukan tim kerja dan koordinasi dilakukan dengan cermat, teliti
dan jujur serta memiliki target yang jelas tanpa melebih lebihkan merupakan bentuk
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
Nasionalisme
Kegiatan ini mengamalkan sila Pancasila yang ke-4 yaitu musyawarah untuk
mencapai mufakat, sopan santun dan menggunakan bahasa indonesia
Etika publik
Nilai etika publik yang akan disisipkan pada kegiatan ini adalah menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama serta sopan santun
Komitmen Mutu
Kegiatan ini mengedepankan komunikasi yang baik dengan kepala instalasi untuk
mendapatkan hasil yang baik.
Anti Korupsi
Kegiatan dilakukan tepat waktu dan tidak melebihkan atau mengurangkan apa
yang seharusnya.
8. Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan agar kinerja pegawai lebih terarah dan berpedoman jelas
24
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
berkontribusi dalam mewujudkan misi rumah sakit menyelenggarakan pelayanan
kesehatan bermutu sesuai dengan standar akreditasi nasional dan internasional
yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pelanggan
10. Dokumentasi Kegiatan
6. Tahapan kegiatan
1. Berkoordinasi dengan kepala instalasi laboratorium dan anggota team
2. Melihat-lihat kembali data laboratorium 3 bulan terakhir
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Bertanggungjawab dengan data yang didapat dan dicatat apa adanya.
Nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik
Sopan santun dalam berkoordinasi dan berkonsultasi dengan kepala instalasi
laboratorium dan anggota team.
Komitmen Mutu
Mendata dengan sebenar-benarnya agar mendapatkan hasil yang bermutu
25
Anti Korupsi
Tidak mengubah data yang ada agar terlihat bagus
8. Manfaat Kegiatan
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
Berkontribusi terhadap misi rumah sakit yaitu pendidikan dan pengembangan
sumber daya untuk meningkatkan kinerja layanan dan pro-fesionalisme
10. Dokumentasi Kegiatan
1. Kegiatan
Membuat indikator mutu
2. Waktu Pelaksanaan
10 – 21 Mei 2021 pada realisasinya 19 Mei – 4 Juni dikarenakan sedang rawat inap
di Rumah Sakit
3. Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara
4. Output
Adanya indikator mutu
5. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan membuat indicator mutu diawali dengan mencari data pasien di database
computer laboratorium yang kemudian di periksa dan di cek keabsahan sample pasien
tersebut agar tidak ada yang tertukar kemudian hasil tersebut dijadikan grafik indicator
mutu agar mudah untuk dilihat dan dipahami.
6. Tahapan kegiatan
a. Berkoordinasi dengan kepala instalasi laboratorium dan anggota team
b. Menghitung dari data-data yang tersedia untuk dibuat indikator mutunya
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Bertanggungjawab dengan data yang didapat dan dicatat apa adanya, kejelasan target
26
dan transparan.
Nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Etika Publik
Sopan santun dalam berkoordinasi dan berkonsultasi dengan kepala instalasi
laboratorium dan anggota team.
Komitmen Mutu
Mendata dengan sebenar-benarnya agar mendapatkan hasil dan data yang bermutu
Anti Korupsi
Tidak mengubah data yang ada agar terlihat bagus
8. Manfaat Kegiatan
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
Kegiatan sosialisasi hasil indicator mutu dilakukan agar petugas laboratarium
mengetahui kinerja selama ini dan jika ada yang kurang sesuai bisa menjadi bahan
evaluasi diri dan instansi.
10. Dokumentasi Kegiatan
1. Kegiatan
Melakukan sosialisasi hasil indikator mutu
2. Waktu Pelaksanaan
Belum bisa dilakukan karena masih rawat inap di Rumah Sakit
3. Tempat Pelaksanaan
Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Bali Mandara
4. Output
27
Tersosialisasikannya hasil indikator mutu
5. Deskripsi Kegiatan
6. Tahapan kegiatan
a. Melakukan konsultasi dengan kepala instalasi dan mentor terkait kegiatan
sosialisasi
b. Menyiapkan materi sosialisasi
c. Melakukan pemaparan materi
d. Melakukan sesi tanya jawab dengan peserta
7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA
Akuntabilitas
Bertanggung jawab akan hasil indikator mutu yang dibuat dan transparan
Nasionalisme
Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
Etika publik :
Nilai etika publik pada kegiatan ini adalah menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama. Sopan santun dalam menyampaikan materi sosialisasi.
Komitmen Mutu
Mempelajari materi dengan baik untuk menghasilkan hasil sosialisasi yang
bermutu
Anti Korupsi
Tepat waktu dalam melakukan sosialisasi
8. Manfaat Kegiatan
9. Manfaat bagi Rumah Sakit
Kegiatan sosialisasi hasil indicator mutu dilakukan agar petugas laboratarium
mengetahui kinerja selama ini dan jika ada yang kurang sesuai bisa menjadi
bahan evaluasi diri dan instansi.
10. Dokumentasi Kegiatan
28
BAB IV
PENUTUP
29
Daftar Pustaka
dr. Robertus Arian Datusanantyo, M.P.H. 2017. Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit.
(https://www.mutupelayanankesehatan.net/sample-levels/19-headline/1986-
menyusun-indikator-mutu-rumah-sakit diakses pada 9/4/2021)
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I Dan II, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan I/II Dan III, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I Dan II, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I Dan II, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Whole Of Government. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (LAN), 2015. Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I Dan II, Jakarta
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara.2021. Profil UPTD. RSUD Bali Mandara.
https://rsbm.baliprov.go.id (Di akses tanggal 18 April 2021)
30
LAMPIRAN
31
Lampiran 1. Penentuan Prioritas Isu
a. Validasi Isu dengan Metode Analisis APKL
Kriteria 1
No Isu Aktual/Pokok Permasalahan A P K L Ket
1 Kurang disiplinnya jam kedatangan √ √ √ - Tidak
staff laboratorium Patologi Anatomi memenuhi
RSUD Bali Mandara. syarat
2 Kurangnya pemantauan mutu √ √ √ √ Memenuhi
laboratorium syarat
3 Kurang nyamannya ruang tunggu √ √ √ - Tidak
untuk pasien yang mengambil hasil memenuhi
pemeriksaan syarat
4 Tidak adanya pemantauan dalam √ √ √ √ Memenuhi
penggunaan dan pemeliharaan alat syarat
laboratorium
5 Susahnya mencari dan mengambil √ √ - - Tidak
reagen Memenuhi
syarat
Keterangan:
A (Aktual) : Isu yang sedang terjadi, menjadi perhatian masyarakat
P (Problematik) : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga harus
segera dicarikan solusi permasalahannya
K (Kekhalayakan) : Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak
L (Kelayakan) : Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dapat dibahas sesuai
tugas, hak, wewenang, tanggung jawab
32
Lampiran 2 Analisis Penetapan Prioritas Isu dengan Metode USG
Kriteria
No Isu Rank
U S G T
1 Kurangnya pemantauan mutu di 4 4 4 12 I
12 laboratorium
2 Tidak adanya pemantauan dalam 3 3 3 9 II
penggunaan dan pemeliharaan alat
laboratorium
33
Lampiran 3 Hasil Indikator Mutu
Capaian Target
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Januari Februari Maret
Capaian Target
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Januari Februari Maret
Capaian Target
34