NDH : 14
Angkatan : IV (Empat)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh,
Drs. ISHAK
NIP.19860602 201403 1 005
Mentor Coach
HADIJATUN, NURLIA,
SST, M.Kes
M.Kom
NIP.200504
NIP. 19730623 19810429 201003 2 001
2 000
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul:
“Optimalisasi Penjaringan Pasien Berpotensi TB Melalui Penyuluhan dan
Pemeriksaan Dahak (PAPEDA) di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara” Rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu tidak
lepas dari bantuan dan dukungan beberapa pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Keluarga yang telah memberikan dukungan doa, moral, dan motivasi yang
tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan.
2. Ibu Nurlia, M.Kom selaku coach yang telah memberikan arahan, masukan
dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini dan
melaksanakan seminar.
3. Ibu Hadijatun, SST. M.Kes selaku Mentor yang telah memberikan motivasi,
nasehat, dan bimbingan kepada penulis selama masa kegiatan aktualisasi.
4. Bapak Drs. Ishak selaku penguji yang memberikan masukan dan saran yang
membangun sehingga rancangan aktualisasi yang dirumuskan menjadi lebih
baik.
5. Seluruh rekan di UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara Kabupaten Aceh
Tengah yang telah berpartisipasi dalam terselenggaranya kegiatan aktualisasi.
6. Panitia pelaksana kegiatan Pelatihan Dasar yang memfasilitasi penulis selama
kegiatan Latsar berlangsung.
7. Rekan-rekan seangkatan Latsar Golongan III Angkatan IV Tahun 2022 yang
telah membantu dalam penyelesaian penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih memiliki
banyak kekurangan sehingga dengan kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan ke depan.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI AKTUALISASI ...............................iii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B.Tujuan Aktualisasi......................................................................................3
C.Manfaat Aktualisasi....................................................................................3
D.Ruang Lingkup Aktualisasi.......................................................................3
BAB II PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA..............................................4
A. Profil Organisasi.........................................................................................4
1. Visi Misi Organisasi..............................................................................6
2. Nilai-Nilai Organisasi...........................................................................6
3. Struktur Organisasi................................................................................6
4. Tugas Pokok dan Fungsi.......................................................................7
5. Nilai-Nilai Dasar ASN..........................................................................8
B. Profil Peserta...........................................................................................13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI..........................................................14
A. Identifikasi Core Issue.............................................................................14
B. Penyebab Isu............................................................................................16
C. Gagasan dan Rancangan Kegiatan...........................................................16
D. Matriks Gagasan dan Kegiatan Rancangan Aktualisasi...........................18
E. Rencana Jadwal Kegiatan.........................................................................24
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI...............................25
A.Waktu Pelaksanaan Aktualisasi................................................................25
B.Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi............................................................25
BAB V PENUTUP..................................................................................................5
A.Kesimpulan...............................................................................................55
B.Saran..........................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................57
Lampiran..............................................................................................................58
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.4 Mendengar dengan sabar dan aktif arahan dari mentor
(Berorientasi Pelayanan) serta menghargai perbedaan
pendapat, masukan dan saran ketika berdiskusi dengan
mentor (Harmonis).........................................................................28
Gambar 4.8 Melakukan diskusi tanya jawab dengan sikap sopan dan
santun serta menjaga nama baik ASN dan instansi selama
melakukan penyuluhan dan diskusi tanya jawab...........................33
vii
Gambar 4.11 Memberikan pot dahak kepada masyarakat dan
berdedikasi menjaga kerahasiaan data pasien atau
keluarga yang berpotensi TB (Loyal)..........................................37
Gambar 4.17 Jumlah kasus positif TB Paru dari Januari – Juli 2022.............44
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negera
(ASN) yang memiliki peranan penting untuk pembangunan nasional dan berperan
vital terhadap pemerintahan. Menurut Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No.
5 Tahun 2014, ASN berfungsi sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, ASN sebagai
Pelayan Publik, dan ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa. Dengan
mempertimbangkan beratnya tugas yang diemban, maka ASN dituntut untuk
meningkatkan profesionalitasnya di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatus Sipil
Negara (ASN) memutuskan peraturan pemerintahan tentang manajemen pegawai
negeri sipil. Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 serta
Peraturan Pemerintah (PP) No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
mengamanatkan CPNS diwajibkan melaksanakan Diklat Prajabatan pola baru
(Latsar), peserta latsar diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS dengan cara melaksanakankegiatan penerapan dan aktualisasi pada
tempat tugas serta dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai dasar
tersebut diantaranya adalah Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif atau sering disebut BerAKHLAK serta
Smart ASN dan Manajemen ASN. Setiap ASN yang mengikuti Diklat Prajabatan
pola baru (Latsar) diwajibkan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai
tolak ukur peserta untuk diangkat menjadi PNS. Oleh karena itu, peserta diklat
prajabatan menyusun rancangan aktualisasi yang berisi nilai-nilai dasar ASN yang
selanjutnya akan diaktualisasikan pada tempat kerja masing-masing.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Upaya pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas
dapat berjalan dengan baik jika dilakukan proses manajemen yang baik, proses
manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya dengan menaati tugas pokok
x
dari puskesmas itu sendiri yaitu salah satunya upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Penyakit menular meliputi
penyakit menular langsung, penyakit yang dapat dikendalikan dengan imunisasi
dan penyakit yang ditularkan melalui binatang. Salah satu penyakita menular yang
sering dijumpai di Indonesia adalah Tuberculosis Paru.
Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dikenal juga dengan Bakteri Tahan
Asam (BTA). TB paru biasanya ditandai dengan batuk berdahak selama 2 minggu
atau lebih. Selain itu TB paru juga ditandai dengan dahak bercampur darah, tanpa
kegiatan fisik berkeringat di malam hari, badan terasa lemas, sesak nafas, nafsu
makan menurun, berat badan menurun, lelah, dan demam meriang lebih dari 1
bulan.
Berdasarkan Global TB Report pada tahun 2019, Indonesia termasuk ke
dalam lima negara yang menyumbang kasus TB terbesar, di antaranya India
(17%), Nigeria (11%), Indonesia (10%), Pakistan (8%) dan Filipina (7%).
Pemberitahuan kasus kambuh dan baru di Indonesia selalu meningkat dari tahun
2015 sampai tahun 2019, yaitu terjadi peningkatan sebesar 69,4%.
Menurut profil kesehatan Aceh tahun 2019, jumlah kasus tuberkulosis
pada tahun 2019 ditemukan sebanyak 8,647 kasus, meningkat bila dibandingkan
semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2018 yang sebesar 8,471
kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat di Kota Banda Aceh
sebesar 12%, di ikuti Bireuen dan Aceh Utara masing-masing sebesar 10% dari
jumlah seluruh kasus tuberkulosis di Aceh. Sedangkan di Aceh Tengah sendiri,
angka kasus tuberculosis paru pada tahun 2019 berjumlah 85 kasus diantara
100.000 penduduk.
Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menjadi tantangan global. Selain itu terdapat pula tantangan yang perlu menjadi
perhatian yaitu meningkatnya kasus TB-MDR, TB-HIV, TB dengan DM, TB
pada anak dan masyarakat rentan lainnya. Hal ini mendorong pengendalian
tuberkulosis terus melakukan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi
program. Salah satunya adalah pendeteksian dini penderita tuberculosis dengan
melakukan pemeriksaan dahak.
xi
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan medis
terhadap pasien tuberkulosis dengan meningkatkan pendeteksian dini dengan
system penjaringan pasien di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara.
Selain itu, tujuan aktualisasi bagi peserta adalah dapat mengetahui dan
menerapkan substansi nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu BerAKHLAK
(Berorentasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif), Manajemen ASN dan Smart ASN serta mengetahui dampak-
dampaknya terhadap pencapaian visi misi organisasi apabila nilai-nilai dasar
tersebut tidak diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari dengan baik.
C. Manfaat Aktualisasi
xii
BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
A. Profil Organisasi
xiii
setiap hari mulai dari senin sampai dengan sabtu, dengan jumlah staf pegawai
32 orang.
Grafik 2.1 Luas Wilayah per Kecamatan di Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun
2020
xiv
1. Visi dan Misi Organisasi
Visi UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara adalah: “PUSKESMAS YANG
HANDAL DAN PROFESIONAL MENUJU MASYARAKAT MANDIRI
UNTUK HIDUP SEHAT”.
Adapun Misi UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara adalah :
1. Mengatasi masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Ketapang dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada
2. Meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan sesuai kompetensi yang
dibutuhkan
3. Mengembangkan sarana dan mutu pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat
4. Mendorong kemandirian hidup sehat masyarakat melalui pengembangan
potensi bersumber masyarakat
2. Nilai-Nilai Organisasi
Puskesmas Ketapang Nusantara memiliki sejumlah nilai dalam
organisasi yang di singkat dengan DISIPLIN:
D : Datang tepat waktu
I : Isi daftar hadir
S : Siap untuk melaksanakan tugas
I : Ingat berdoa sebelum bekerja
P : Patuh peraturan dan tata tertib
L : Laporkan hasil kerja kepada atasan
I : Instruksi segera dilaksanakan
N : Norma – norma jangan dilanggar
3. Struktur Organisasi
Unsur-unsur Organisasi UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara adalah
sebagai berikut :
xv
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Puskesmas Ketapang Nusantara
xvi
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
20. Melakukan penyuluhan medic
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Melayani atau menerima konsul dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsul dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi Tim penguji kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga/on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga ditempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana
xvii
a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan artinya memberikan atau menyediakan sesuatu baik
berupa barang atau jasa yang dibutuhkan oleh publik (masyarakat),
Hardiyansyah (2011:11) mendefinisikan pelayan adalah aktifitas yang
diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus. Dalam hal ini, ASN
sebagai pelayan publik atau orang yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat harus memahami prinsip-prinsip dalam memberikan pelayanan
kepada publik, yaitu partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif,
mudah dan murah, efeksif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pelayanan publik
diharapkan seorang ASN dapat memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat sehingga terwujudnya sebuah kepuasan.
b. Akuntabel
Dalam banyak hal, akuntabel atau akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Akan tetapi, kedua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggungjawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai (Kusumari, dkk: 2015). Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan core values ASN BerAKHLAK.
Dalam konteks akuntabilitas, perilaku tersebut adalah kemampuan
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien. Kemanpuan
menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi (Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021: 15).
c. Kompeten
Dalam arti yang sederhana kompeten dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tupoksinya secara memadai
xviii
termasuk dalam hal mengambil keputusan dan membantu orang lain. Sebelum
seseorang dianggap kompeten dalam bidangnya ia harus memiliki kompetensi
yang cukup. Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan
standar kompetensi dari Internasional Labor Organization (ILO), memiliki tiga
aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Harmonis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan harmonis
memiliki arti keselarasan atau keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni
adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur (Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia, 2021: 22). Pentingnya ASN memiliki
nilai harmonis supaya terjalin suatu ikatan yang baik di lingkungan kerja guna
terwujudnya suatu tujuan yang berorientasi pada pelayanan publik yang
memuaskan.
e. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat
loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap
bangsa dan negara dapat diwujudkan sengan sifat dan sikap ASN kepada
pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian
atau komponen ddari pemerintahan itu sendiri (Lembaga Republik Indonesia,
2021: 10).
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman
yang timbul. Dengan demikian, adaptasi merupakan kemampuan mengubah
diri sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Kebutuhan kemampuan
beradaptasi ini juga berlaku bagi individu dan organisasi dalam menjalankan
fungsinya (Lembaga Administrasi Negara, 2021: 20). Seorang ASN dituntut
untuk memiliki nilai adaptif agar mampu bertahan dan menyesuaikan diri
xix
dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
perubahan lingkungan strategis.
g. Kolaboratif
Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakann Collaborative governance
mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik. Kolaborasi
juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan,
implementasi sampai evaluasi. Dengan kata lain, kolaboratif dapat diartikan
sebagai bentuk kerja sama guna mencapai suatu tujuan tertentu. Terwujudnya
suatu keberhasilan kolaborasi antar lembaga pemerintah (ASN) dipengaruhi
oleh faktor kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi
manajemen, dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan
efektif antara entitas publik.
Manajemen ASN
2) Pelayan publik;
xx
Smart ASN
xxi
mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi
secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan,
pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi
yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK,
literasi informasi dan literasi media.
B. Profil Peserta
Namanya adalah Espiakhiria Putri, lahir di
Takengon 22 Januari 1995. Ia adalah anak kedua dari
dua bersaudara, anak dari pasangan Ir. Sukanto., M.P
dan Ir. Pitriyana SN yang keduanya bekerja sebagai
PNS.
Pada tahun 2001 Espi pertama kali mengecap
pendidikan dasar di SDN 8 Takengon. Dilanjutkan
pada tahun 2007 ke SMPN 1 Takengon. Kemudian
pada tahun 2010 ia melanjutkan sekolah menengah akhir di SMAN 10 Fajar
xxii
Harapan Banda Aceh. Pendidikan terakhir yang ia kecap di Universitas Syiah
Kuala yaitu S1 Kedokteran profesi dokter.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Core Issue
Pengertian isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Isu dapat berupa
masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan yang tengah berlangsung dalam
kehidupan masyarakat.
Berdasarkan permasalahan yang muncul di UPTD Puskesmas Ketapang
Nusantara, maka teridentifikasilah masalah dalam beberapa poin sebagai berikut:
1. Rendahnya cakupan imunisasi pada bayi di wilayah kerja Puskesmas
Ketapang Nusantara
2. Rendahnya cakupan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) di wilayah
kerja Puskesmas Ketapang Nusantara
3. Belum optimalnya penjaringan pasien berpotensi TB di wilayah kerja
Puskesmas Ketapang Nusantara
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta dituntut untuk menemukan core
issue yang menjadi permasalahan pokok dalam instansinya. Dalam menemukan
Core Issue pada instasi penulis yaitu di UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara,
penulis menggunakan metode USG. Metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 dengan ketentuan
sebagai berikut:
Tabel 3.1.Skala Urgency USG
Angka Pengaruh
1 Sangat rendah/ sangat kecil
2 Rendah/ Kecil
3 Sedang/ Cukup
4 Tinggi/ Besar
5 Sangat Tinggi/ Sangat Besar
xxiii
Urgency yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Seriousness yaitu seberapa
serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Dan growth yaitu seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu
tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
makin memburuk kalau dibiarkan.
Penilaian terhadap masalah-masalah tersebut ditampilkan pada tabel
matriks USG sebagai berikut:
Tabel 3.2 Identifikasi Isu (analisis core issue)
No Isu U S G Total Rangking
1 Rendahnya cakupan imunisasi pada 5 4 4 13 2
bayi di wilayah kerja Puskesmas
Ketapang Nusantara
2 Rendahnya cakupan MTBS 4 3 4 11 3
(Manajemen Terpadu Balita Sakit)
di wilayah kerja Puskesmas
Ketapang Nusantara
3 Belum optimalnya penjaringan 5 5 5 15 1
pasien berpotensi TB di wilayah
kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara
Keterangan :
Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
Growth : Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu
akan makin memburuk kalau dibiarkan.
xxiv
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode USG dapat dilihat
bagaimana kualitas isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi adalah
isu final dan menjadi core issue yang perlu dicarikan gagasan pemecahan
masalahnya. Adapun isu tersebut adalah: “Belum optimalnya penjaringan
pasien berpotensi TB di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara”
B. Penyebab Isu
Meningkatnya jumlah kasus penyakit TB Paru setiap tahunnya di wilayah
kerja Puskesmas Ketapang Nusantara merupakan tantangan bagi seluruh tenaga
medis dan paramedis di puskesmas. Oleh karena itu demi menjawab tantangan
tersebut seluruh pegawai puskesmas harus bekerja sama untuk meningkatkan
pencegahan penularan penyakit TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara demi mencapai pelayanan yang paripurna dan meningkatkan taraf
kesehatan pada seluruh masyarakat.
Dari profil kesehatan Puskesmas Ketapang Nusantara Tahun 2020
didapatkan peningkatan jumlah kasus TB paru di wilayah kerja puskesmas. Kasus
TB yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Ketapang pada tahun 2019
berjumlah 2 kasus dan meningkat menjadi 13 kasus pada tahun 2020. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai apa itu penyakit
TB Paru dan bahayanya, serta kurangnya kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat
untuk melakukan pemeriksaan dahak sebagai penegakan utama diagnosis TB.
xxv
3. Kualitas pelayanan akan menurun dan capaian kinerja Puskesmas tidak
mencapai target.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam gagasan pemecahan isu
adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan materi dan media penyuluhan berupa poster mengenai
penyakit TB
2. Melakukan penyuluhan mengenai penyakit TB Paru pada masyarakat di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara
3. Melakukan penjaringan terhadap masyarakat yang memiliki gejala TB Paru di
UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara
4. Melakukan pemeriksaan dahak
5. Melakukan evaluasi kegiatan
xxvi
D. Matriks Gagasan dan Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara
Identifikasi Isu : 1. Rendahnya cakupan imunisasi pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara
(Manajemen ASN)
: 2. Rendahnya cakupan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara (Manajemen ASN)
: 3. Belum optimalnya penjaringan pasien berpotensi TB di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara
(Manajemen ASN)
Isu yang diangkat : Belum optimalnya penjaringan pasien berpotensi TB di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara
(Manajemen ASN)
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Penjaringan Pasien Berpotensi TB Melalui Penyuluhan dan Pemeriksaan Dahak (PAPEDA)
di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang Nusantara (Manajemen ASN)
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Penguatan
visi-misi Organisasi Nilai Organisasi
31
E. Rencana Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Aktualisasi ini dilaksanakan Pada UPTD Puskesmas Lampahan Kabupaten Bener Meriah mulai dari tanggal 4 Juli 2022 s/d 9
Agustus 2022 dengan melakukan 5 kegiatan yang didalamya terkandung nilai-nilai dasar profesi ASN (BerAKHLAK).
Tabel. 3.4. Kalender Kegiatan
32
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
33
Kegiatan I
Kegiatan pertama pada kegiatan aktualisasi ini adalah mempersiapkan materi
dan media penyuluhan berupa poster mengenai penyakit TB. Pada kegiatan ini memiliki
beberapa tahapan kegiatan diantaranya :
1. Tahapan Kegiatan
a. Mencari referensi materi penyuluhan mengenai penyakit TB
34
c. Mendesign materi penyuluhan dalam bentuk poster
Gambar 4.4 mendengar dengan sabar dan aktif arahan dari mentor
(Berorientasi Pelayanan) serta menghargai perbedaan pendapat, masukan
dan saran ketika berdiskusi dengan mentor (Harmonis)
35
e. Mencetak dan memperbanyak poster
2. Hasil/Output
Hasil dari tahapan yang dilakukan pada kegiatan mempersiapkan materi dan media
penyuluhan berupa poster mengenai penyakit TB yaitu tahap pertama mendapatkan hasil
materi terkini mengenai penyakit TB, tahap kedua mendapatkan hasil materi penyuluhan
mengenai penyakit TB yang sudah tersusun, tahap ketiga mendapatkan hasil rancangan
awal poster, tahap keempat mendapatkan hasil poster yang sudah disetujui mentor, pada
tahap terakhir penulis mendapatkan poster yang sudah dicetak. Kemudian semua tahapan
kegiatan tersebut dibuktikan dengan dokumentasi kegiatan berupa foto dan draft.
4. Analisa Dampak
Jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) maka
akan berdampak negatif bagi penulis sebagai ASN yaitu tidak tercapainya tujuan dari
kegiatan aktualisasi ini. Dampak negatifnya bagi organisasi yaitu semakin tingginya
kasus TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara.
Sedangkan dampak negatif bagi masyarakat yaitu jika pemberian edukasi tidak
menggunaan media maka masyarakat kurang memahami informasi yang sudah
disampaikan pada saat pemberian edukasi.
Namun, dampak positifnya apabila penulis menerapkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK, maka penulis telah merealisasikan diri dari salah satu fungsi ASN
(sebagai pelayan publik). Dampak positif bagi organisasi yaitu menyelesaikan
permasalahan TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara. Sedangkan dampak positifnya bagi masyarakat yaitu masyarakat dapat
memahami informasi yang disampaikan melalui media edukasi berupa poster dengan
desain yang menarik perhatian untuk dibaca.
5. Manfaat Kegiatan
Kegiatan pertama pada proses aktualisasi ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk
melanjutkan kegiatan selanjutnya dalam pemecahan isu pertama. Kegiatan ini
menghasilkan media edukasi berupa poster yang berguna untuk kegiatan pemberian
edukasi atau penyuluhan kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara. Selain itu juga bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini.
Kegiatan II
Kegiatan kedua pada kegiatan aktualisasi ini adalah melakukan penyuluhan
mengenai penyakit TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara. Pada kegiatan ini memiliki beberapa tahapan kegiatan diantaranya:
1. Tahapan Kegiatan
a. Mempersiapkan peralatan untuk penyuluhan dan interview
Gambar 4.6 Menyiapkan dan mengecek alat dan bahan yang dibutuhkan
dengan cermat sehingga tidak ada yang rusak (Akuntabilitas). Alat yang
dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan yaitu stetoskop, tensimeter, pot
penampungan dahak serta media untuk melakukan penyuluhan yaitu
poster
38
b. Melakukan peyuluhan mengenai penyakit TB
39
c. Melakukan diskusi tanya jawab dengan masyarakat
Gambar 4.8 Melakukan diskusi tanya jawab dengan sikap sopan dan santun
(Berorientasi Pelayanan) serta menjaga nama baik ASN dan instansi selama
melakukan penyuluhan dan diskusi tanya jawab (Loyal)
2. Hasil/Output
Hasil dari tahapan yang dilakukan pada kegiatan penyuluhan mengenai penyakit
TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara yaitu
pada tahap pertama penulis menyiapkan peralatan untuk penyuluhan dan interview
berupa poster, stetoskop dan tensimeter. Tahap kedua penulis melakukan penyuluhan
sehingga menambah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB paru. Tahap ketiga
penulis memberikan jawaban atas pertanyaan masyarakat sehingga memberikan
pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat. Semua tahapan kegiatan tersebut
dibuktikan dengan dokumentasi kegiatan berupa foto dan video.
40
3. Keterkaitan dengan Nilai BerAKHLAK serta Kedudukan dan Peran ASN
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh penulis memiliki keterkaitan dengan nilai-
nilai BerAKHLAK serta kedudukan dan peran ASN diantaranya: pertama, penulis
mempersiapkan peralatan untuk melakuka penyuluhan dan interview berupa poster,
stetoskop, tensimeter dan pot steril penampungan dahak. Disini penulis memeriksa dan
mengecek alat dengan cermat sebelum dan sesudah digunakan agar tidak terjadi
kerusakan, hal ini termasuk kedalam nilai Akuntabilitas. Kedua, penulis melakukan
penyuluhan mengenai TB Paru kepada masyarakat dengan membagikan ilmu secara
teliti agar tidak terjadi kesalahan penyampaian, hal ini termasuk kedalam nilai
Kompeten. Ketiga, penulis bersinergi dengan masyarakat untuk melakukan diskusi
tanya jawab dengan masyarakat yang belum memahami tentang penyakit TB Paru, hal
ini termasuk kedalam nilai Kolaboratif, dan juga penulis melakukan diskusi tanya
jawab dengan sopan dan santun, hal ini termasuk kedalam nilai Berorientasi
Pelayanan. Keempat, penulis menjaga nama baik ASN dan instansi selama penyuluhan
dan diskusi berjalan, hal ini termasuk kedalam nilai Loyal.
4. Analisa Dampak
Jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) maka
akan berdampak negatif bagi penulis sebagai ASN yaitu tidak tercapainya tujuan dari
kegiatan aktualisasi ini. Dampak negatifnya bagi organisasi yaitu semakin tingginya
kasus TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara.
Sedangkan dampak negatif bagi masyarakat yaitu jika penyuluhan mengenai penyakit
TB Paru tidak dilakukan maka masyarakat tidak akan mengetahui dan memahami
tentang penyakit TB Paru sehingga tidak ada perubahan perilaku untuk menjaga
kesehatan paru.
Namun, dampak positifnya apabila penulis menerapkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK, maka penulis telah merealisasikan diri dari salah satu fungsi ASN
(sebagai pelayan publik). Dampak positif bagi organisasi yaitu menyelesaikan
permasalahan TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara. Sedangkan dampak positifnya bagi masyarakat yaitu masyarakat dapat lebih
memahami mengenai TB Paru sehingga masyarakat akan menjadi lebih mawas diri
41
terhadap kesehatan paru pribadi dan lingkungannya.
5. Manfaat Kegiatan
Kegiatan kedua pada proses aktualisasi ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk
melanjutkan kegiatan dalam pemecahan isu. Kegiatan ini menghasilkan pemahaman
masyarakat yang lebih mendalam mengenai TB Paru sehingga terhadap perubahan
perilaku dalam menjaga kesehatan paru.
Kegiatan III
Kegiatan ketiga pada kegiatan aktualisasi ini adalah melakukan penjaringan
terhadap masyarakat yang memiliki gejala TB Paru di UPTD Puskesmas Ketapang
Nusantara. Pada kegiatan ini memiliki beberapa tahapan kegiatan diantaranya :
42
1. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan interview singkat kepada masyarakat
43
c. Memberikan pot penampungan dahak kepada masyarakat atau keluarga yang
berpotensi TB
2. Hasil/Output
Hasil dari tahapan pada kegiatan melakukan penjaringan terhadap masyarakat
yang memiliki gejala TB Paru di UPTD Puskesmas Ketapang yaitu pada tahap pertama
penulis melakukan interview singkat dan pemeriksaan pada masyarakat. Tahap kedua
setelah melakukan pemeriksaan, penulis mendapatkan data masyarakat yang dicurigai
TB paru. Pada tahap terakhir, masyarakat yang dicurigai telah mendapatkan pot dahak
yang dibagikan oleh penulis. Semua tahapan kegiatan tersebut dibuktikan dengan
dokumentasi kegiatan berupa foto dan video.
44
3. Keterkaitan dengan Nilai BerAKHLAK serta Kedudukan dan Peran ASN
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh penulis memiliki keterkaitan dengan nilai-
nilai BerAKHLAK serta kedudukan dan peran ASN diantaranya: pertama, penulis
melakukan interview dan pemeriksaan singkat dengn sopan dan ramah serta sesuai
dengan standar operasional prosedur, hal ini termasuk kedalam nilai Berorientasi
Pelayanan. Kedua, penulis mengumpulkan data pasien dengan penuh tanggung jawab
dan jujur, hal ini termasuk kedalam nilai Akuntabel, kemudian penulis juga bekerja
sama dengan pasien untuk mengumpulkan data keluarga dari pasien yang berpotensi TB
Paru, hal ini termasuk kedalam nilai Kolaboratif. Ketiga, penulis memberikan pot
penampungan dahak kepada pasien dan keluarga dari pasien yang beropetsi TB
dengan penuh tanggung jawab, hal ini termasuk kedalam nilai Akuntabel, selain itu
penulis juga berdedikasi menjaga kerahasian pasien maupun keluarga pasien yang
berpotensi TB Paru, hal ini termasuk kedalam nilai Loyal.
4. Analisa Dampak
Jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) maka
akan berdampak negatif bagi penulis sebagai ASN yaitu tidak adanya perubahan dari
keadaan sebelumnya jika tidak dilakukan penjaringan, sehingga sulit untuk mengobati
pasien yang positif TB Paru. Dampak negatifnya bagi organisasi yaitu semakin
tingginya kasus TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara. Sedangkan dampak negatif bagi masyarakat yaitu jika penjaringan kasus TB
Paru tidak dilakukan maka masyarakat yang memiliki gejala tidak akan mau
memeriksakan dahaknya sehingga sulit untuk diobati dan dapat menularkan ke
lingkungan sekitarnya.
Namun, dampak positifnya apabila penulis menerapkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK, maka penulis akan mendapatkan data pasien yang memiliki gejala TB
Paru sehingga dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan. Dampak positif bagi
organisasi yaitu menyelesaikan permasalahan TB Paru pada masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ketapang Nusantara. Sedangkan dampak positifnya bagi masyarakat
yaitu masyarakat dapat memeriksakan dahaknya untuk memastikan kasus TB Paru
sehingga dapat dilakukan pencegahan agar tidak menularkan ke lingkungan sekitarnya.
45
5. Manfaat Kegiatan
Kegiatan ketiga pada proses aktualisasi ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk
melanjutkan kegiatan dalam pemecahan isu. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat data
masyarakat yang dicurigai memiliki gejala TB Paru sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan dahak dan antisipasi untuk pencegahan agar tidak menulari lingkungan
sekitarnya.
Kegiatan IV
Kegiatan keempat pada kegiatan aktualisasi ini adalah melakukan pemeriksaan
dahak. Pada kegiatan ini memiliki beberapa tahapan kegiatan diantaranya :
46
1. Tahapan Kegiatan
a. Memetakan data masyarakat atau keluarga yang berpotensi TB
47
c. Membawa sampel dahak ke RSUD Datu Beru untuk dilakukan pemeriksaan
Gambar 4.14 Bekerja sama dengan pihak laboratorium RSUD Datu Beru
dalam melakukan pemeriksaan dahak (Kolaboratif)
2. Hasil/Output
Hasil dari tahapan pada kegiatan melakukan pemeriksaan yaitu pada tahap
pertama penulis mendapatkan hasil berupa data masyarakat atau keluarga yag berpotensi
TB sesuai dengan daerah tempat tinggal. Tahap kedua penulis mendapatkan hasil berupa
sampel dahak yang akan diperiksa. Pada tahap terakhir, penulis bekerja sama dengan
pihak RSU Datu Beru sehingga didapatkan hasil pemeriksaan dahak. Semua tahapan
kegiatan tersebut dibuktikan dengan dokumentasi kegiatan berupa foto, video serta
draft.
3. Keterkaitan dengan Nilai BerAKHLAK serta Kedudukan dan Peran ASN
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh penulis memiliki keterkaitan dengan nilai-
nilai BerAKHLAK serta kedudukan danperan ASN diantaranya: pertama, penulis
memetakan data masyarakat atau keluarga yang berpotensi TB Paru dengan penuh
tanggung jawab sesuai dengan tempat tinggalnya, hal ini termasuk kedalam nilai
Akuntabel. Kedua, penulis melakukan kunjungan rumah untuk pengambilan sampel
dahak dengan sopan dan santun, hal ini termasuk kedalam nilai Berorientasi
Pelayanan. Ketiga, penulis membawa sampel dahak ke RSUD Datu Beru dan
48
berkolaborasi dengan pihak laboratorium RSUD untuk melakukan pemeriksaan dahak,
hal ini termasuk kedalam nilai Kolaboratif.
4. Analisa Dampak
Jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) maka
akan berdampak negatif bagi penulis sebagai ASN yaitu tidak adanya data masyarakat
atau keluarga yang dicurigai TB Paru sehingga sulit untuk dilakukan pengobatan.
Dampak negatifnya bagi organisasi yaitu semakin tingginya kasus TB Paru pada
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Nusantara. Sedangkan dampak
negatif bagi masyarakat yaitu jika pemeriksaan dahak tidak dilakukan maka masyarakat
yang positif TB Paru akan sulit untuk diobati sehingga dapat menularkan ke lingkungan
sekitarnya.
Namun, dampak positifnya apabila penulis menerapkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK, maka penulis akan mendapatkan data pasien yang positif TB Paru
sehingga dapat dilakukan pengobatan. Dampak positif bagi organisasi yaitu
menyelesaikan permasalahan TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Ketapang Nusantara. Sedangkan dampak positifnya bagi masyarakat yaitu masyarakat
dapat memastikan hasil pemeriksaan dahak dan memulai pengobatan lebih awal.
5. Manfaat Kegiatan
Kegiatan keempat pada proses aktualisasi ini sangat bermanfaat bagi penulis
untuk melanjutkan kegiatan dalam pemecahan isu. Kegiatan ini bermanfaat untuk
melihat jumlah pasien yang positif TB Paru sehingga dapat dilakukan intervensi lebih
lanjut.
49
7. Hambatan dan Strategi Pemecahan
Kegiatan V
Kegiatan kelima pada kegiatan aktualisasi ini adalah melakukan evaluasi hasil
penjaringan dan pemeriksaan dahak. Pada kegiatan ini memiliki beberapa tahapan
kegiatan diantaranya :
1. Tahapan Kegiatan
a. Mengumpulkan data hasil pemeriksan dahak
Jumlah
Bulan Pemeriksaan
Dahak
Januari 15
Februari 17
Maret 18
April 17
Mei 24
Juni 14
Juli 53
51
c. Menganalisa hasil perbandingan
Jumlah
Bulan Kasus Positif 12
TB Paru 10
Januari 2
8
Februari 3
6
Maret 7
April 4 4
Mei 4 2
Juni 1 0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Juli 10
Gambar 4.17 Jumlah kasus positif TB Paru dari Januari – Juli 2022
52
d. Melaporkan hasil evaluasi kepada mentor
2. Hasil/Output
Hasil dari tahapan pada kegiatan melakukan evaluasi hasil penjaringan dan
pemeriksaan dahak yaitu pada tahap pertama penulis memperoleh rekapan data hasil
pemeriksaan dahak yang telah dilakukan. Pada tahap kedua, penulis membandingkan
jumlah masyarakat yang melakukan pemeriksaan dahak sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan, sehingga didapatkan grafik perbandingannya. Pada tahap ketiga, penulis
mendapatkan data analisa hasil perbandingan. Kemudian pada tahap terakhir, penulis
melaporkan hasil evaluasi kegiatan kepada mentor. Semua tahapan kegiatan tersebut
dibuktikan dengan dokumentasi kegiatan berupa foto dan draft.
4. Analisa Dampak
Jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) maka
akan berdampak negatif bagi penulis sebagai ASN yaitu tidak dapat mendata jumlah
masyarakat yang positif TB Paru setelah dilakukan penyuluhan. Dampak negatifnya
bagi organisasi yaitu tidak mengetahui keefektifan dari rangkaian kegiatan aktualisasi.
Selain itu, jika tidak dilakukan perbandingan dan analisis data pasien positif TB maka
masyarakat juga tidak akan mengetahui hasil pemeriksaan dan tidak bisa melakukan
pengobatan. Hal ini menyebabkan kasus TB Paru akan semakin berkembang di
masyarakat.
Dampak positifnya apabila penulis menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK,
maka penulis akan mengetahui adanya peningkatan kasus TB Paru di masyarakat
berdasarkan data analisa hasil pemeriksaan dan perbandingan jumlah kasus. Dampak
positif bagi organisasi yaitu dapat menururnkan kasus TB Paru di wilayah kerja
Puskesmas Ketapang Nusantara. Sedangkan dampak positifnya bagi masyarakat yaitu
meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memeriksakan dahak jika
memiliki gejala TB Paru sehingga dapat dilakukan pengobatan lebih awal agar tidak
terjadi penurunan kualitas hidup.
5. Manfaat Kegiatan
Kegiatan kelima pada proses aktualisasi ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk
mengetahui jumlah kasus TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Ketapang secara nyata
dan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan serta penjaringan. Kegiatan ini juga
merupakan suatu inovasi baru bagi program TB Paru karena berguna untuk
meningkatkan pengendalian penyakit menular.
54
6. Kontribusi Terhadap Visi, Misi serta Nilai Organisasi
Dengan mengaktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK pada kegiatan pertama ini maka
akan berkontribusi terhadap visi Puskesmas Ketapang Nusantara yaitu Puskesmas yang
handal dan profesional menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat sedangkan misi
Puskesmas Ketapang Nusantara yaitu mengembangkan sarana dan mutu pelayanan
sesuai kebutuhan masyarakat.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dapat di simpulkan bahwa:
1. Laporan kegiatan aktualisasi Optimalisasi Penjaringan Pasien Berpotensi TB Melalui
Penyuluhan dan Pemeriksaan Dahak (PAPEDA) di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara mengerjakan lima kegiatan berupa:
a. Mempersiapkan materi dan media penyuluhan berupa poster mengenai penyakit TB
b. Melakukan penyuluhan mengenai penyakit TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara
c. Melakukan penjaringan terhadap masyarakat yang memiliki gejala TB Paru di UPTD
Puskesmas Ketapang Nusantara
d. Melakukan pemeriksaan dahak
e. Melakukan evaluasi kegiatan
2. Kelima kegiatan tersebut setiap kegiatan dan tahapan kegiatan dalam pelaksanaannya
menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) dan berprinsip pada
Manajemen ASN serta Smart ASN.
3. Kegiatan ini melibatkan pihak-pihak seperti pemegang program TB Paru, dokter umum,
bidan penanggung jawab desa, kader serta masyarakat di lingkungan kerja Puskesmas
Ketapang Nusantara.
4. Dari penyuluhan yang telah dilakukan, didapatkan hasil peningkatan jumlah masyarakat
yang memeriksakan dahak dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Dari bulan
Januari hingga Juni, jumlah masyarakat yang memeriksakan dahaknya hanya berkisar 14-
20 orang. Selain itu pemeriksaan hanya dilakukan terhadap pasien yang berkunjung ke poli
umum. Namun setelah dilakukan penyuluhan dan penjaringan kasus TB Paru mulai dari
tanggal 11-30 Juli didapatkan hasil yang meningkat drastis hingga mencapai 53 orang.
Selain itu terjadi peningkatan kasus TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Ketapang
Nusantara dari bulan Januari-Juli 2022. Dimana pada bukan Januari hingga Juni didapatkan
kasus TB Paru berjumlah 1-7 kasus. Namun setelah dilakukan penyuluhan dan penjaringan
kasus TB Paru, didapatkan hasil mencapai 10 kasus.
56
B. Saran
Proses pemberian penyuluhan dan penjaringan kasus TB Paru ini diharapkan
tetap berlanjut walaupun penulis sudah menyelesaikan laporan aktualisasi ini. Sebagai
ASN, pemberian penyuluhan harus menerapkan nilai-nilai dari BerAKHLAK sehingga
dapat melekat pada diri kita sebagai pelayan publik bagi masyarakat dan negara.
57
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pandun Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : Depkes RI
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Modul
Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Modul
Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Modul
Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Modul Loyal.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Modul Adaptif.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Modul
Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Modul SMART
ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Surat Edaran (SE) Menteri PAN RB nomor 20 tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang
Implementasi core value dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
58
LAMPIRAN
59
Lampiran 2. Surat Tugas Penyuluhan dan Penjaringan Kasus TB
60
Lampiran 3. Design Poster
61
Lampiran 4. Data Hasil Pemeriksaan Dahak
62
63
64
Lampiran 5. Lembar Bimbingan COACH
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
Kegiatan 1 : Mempersiapkan materi dan media penyuluhan berupa poster mengenai penyakit
TB
Penyelesaian Kegiatan Catatan coach Paraf
Tahapan Kegiatan
1. Mencari referensi materi penyuluhan mengenai penyakit TB
2. Menyusun materi dan media penyuluhan mengenai penyakit TB
3. Mendesign materi penyuluhan dalam bentuk poster
4. Mengkonsultasikan media penyuluhan dengan mentor
5. Mencetak dan memperbanyak poster
Output Kegiatan terhadap Pemecahan Isu
65
Kegiatan 2: Melakukan penyuluhan mengenai penyakit TB Paru pada masyarakat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach paraf
Tahapan Kegiatan
66
Kegiatan 3 : Melakukan penjaringan terhadap masyarakat yang memiliki gejala TB Paru di
UPTD Puskesmas Ketapang Nusantara
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf
Tahapan Kegiatan
67
Kegiatan ini sejalan dengan nilai organisasi yaitu kolaboratif dan akuntabel
68
Tahapan Kegiatan
69