Disusun Oleh :
NAMA : dr. YANUAR ADI NUGRAHA
KELOMPOK : XVIII
NDH : 24
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : RS PARU SIDAWANGI
INSTANSI : DINAS KESEHATAN
COACH : Dr. Ir. H. SUJATMOKO, Dipl.W.R.Eng., MSc
MENTOR : dr. DIAN ANDAJANI, M.H.Kes.
Media Informasi Leaflet, Brosur, Website & Sosial Media Dalam Meningkatkan Bor (Bed
Occupancy Rate) RS Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat
Menyetujui,
Peserta Latsar
Mentor Coach
dr. Dian Andajani, M.H.Kes Dr. Ir. H. Sujatmoko, Dipl. W.R.Eng., MSc
NIP. 19691226 201001 2 001 NIP. 19661216 199403 1 0
i
LEMBAR PENGESAHAN
PELAKSANAAN AKTUALISASI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Media Informasi Leaflet, Brosur, Website & Sosial Media Dalam Meningkatkan Bor (Bed
Occupancy Rate) RS Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat
Coach Coach
Dr. Drs. H. Enjang Naffandy, M.Si, MH Dr. Ir. H. Sujatmoko, Dipl. W.R.Eng., MSc
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas karunia-Nya, Laporan
Aktualisasi ini dapat selesai pada waktunya. Laporan ini merupakan bentuk aktualisasi
Calon PNS sebagai gagasan pemecahan isu di unit organisasi tempat bekerja.
Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari masukan serta dukungan dari
banyak pihak, baik bersifat moril maupun materil, maka dari itu kami ucapkan terima
kasih banyak kepada:
1. dr. Dian Andajani, M.H.Kes selaku mentor yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, nasihat, dan saran yang membangun selama proses
penyusunan Laporan Aktualisasi;
2. Bapak Dr.Ir.H. Sujatmoko, Dipl.W.R.Eng., MSc selaku coach yang telah
memberikan arahan dan saran dalam penyusunan Laporan Aktualisasi;
3. Selaku penguji pada Seminar Pelaksanaan Aktualisasi yang telah memberikan
koreksi serta saran;
4. Ahmad Maksum dan Yetti Sudiati selaku orang tua yang selalu mendoakan tiada
hentinya, mendukung dan menyanyangi, semoga mereka selalu diberi kesehatan
dan umur yang Panjang;
5. Putri Gaudy selaku istri tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat
dan Anak – anak ku tercinta Marioline Shezi Queen dan Michelle Noya Yukari
sebagai penyemat penulis;
6. seluruh rekan kerja di Rumah Sakit Paru Sidawangi yang telah bersedia berbagi
ilmu guna perbaikan laporan rancangan aktualisasi ini;
7. seluruh rekan CPNS, terutama Latsar Golongan X Angkatan XVIII Kelompok 3
yang telah memberikan semangat dan bantuan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi; dan
8. seluruh pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran dari seluruh pihak
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan performa penulis kedepannya. Semoga
aktualisasi ini dapat bermanfaat terutama bagi instansi dan masyarakat luas serta
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kinerja di unit organisasi tempat bekerja.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... iv
iv
3.1.1. Identifikasi Isu Aktual............................................................................. 19
3.1.2. Penetapan Faktor Penyebab Masalah...................................................... 22
3.1.3. Identifikasi Akar Masalah ....................................................................... 23
3.1.4. Gagasan Kreatif dan Diagram Alur Gagasan Kreatif ............................. 25
3.2.Tahapan Rencana Kegiatan............................................................................... 27
3.3.Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ......................................................... 35
BAB V PENUTUPAN............................................................................................ 47
5.1.Kesimpulan ....................................................................................................... 47
5.2.Saran ................................................................................................................. 47
LAMPIRAN ............................................................................................................ 50
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat ..... 11
Gambar 14. Isi informasi tentang rumah sakit dalam media sosial ........................ 40
Gambar 15. Diskusi mengenai jadwal rutin update informasi tentang ..................
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pelayanan harus memenuhi berbagai syarat diantaranya; tersedia dan
berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan
bermutu (Azwar, 1996).
Saat ini, rumah sakit berada dalam iklim persaingan yang sangat ketat.
Masyarakat sebagai pelanggan berada dalam posisi yang lebih kuat karena semakin
banyak pilihan rumah sakit yang dapat melayaninya. Pada saat yang bersamaan,
masyarakat juga semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan. Dalam kondisi seperti
ini, agar tetap dapat eksis melayani pelanggannya, rumah sakit harus memiliki
sumberdaya manusia yang berkualitas. Salah satu aspeknya adalah kemauan dan
kemampuan dalam memberikan pelayanan yang prima. Oleh karena itu diperlukan
paradigma dan sikap mental yang berorientasi melayani, serta pengetahuan dan
keterampilan yang memadai dalam melaksanakan pelayanan yang prima.
Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan salah satu dari empat parameter Grafik
Barber Johnson yang menggambarkan tingkat hunian rawat inap di sebuah rumah sakit.
Jika didefinisakan, Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase tempat tidur terisi
dalam periode tertentu. Maksudnya Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase
tempat tidur yang terisi dari sekian kapasitas tempat tidur yang disediakan/tersedia pada
layanan rawat inap. Lebih rincinya, Bed Occupancy Rate (BOR) adalah rasio antara
inpatient service days atau hari perawatan (HP) terhadap inpatient bed count days atau
jumlah tempat tidur dalam periode tertentu. Adapun satuan dari Bed Occupancy Rate
(BOR) atau Percentage Bed Occupancy (PBO) ini adalah persen. Bed Occuoancy Rate
(BOR) menurut Depkes RI (2005), BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur
pada satuan waktu tertentu. Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter Bed Occupancy Rate
(BOR) yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
– 2021 sebagai berikut :
2
BOR (Bed Occupancy Rate) Tahun 2019
BOR (Bed Occupancy Rate)
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
3
BOR (Bed Occupancy Rate) Tahun 2021
BOR (Bed Occupancy Rate)
60
50
40
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Capaian Bed Occupancy Rate (BOR) RS Paru Sidawangi tahun 2019 rata – rata
29,5 %, BOR tahun 2020 rata – rata 22,56 %, BOR tahun 2021 bulan Januari – Maret
rata – rata 22,3 % dan bulan April – Juni rata – rata 24,3 %. Dalam hal ini capaian Bed
Occupancy Rate (BOR) tahun 2019 – 2021 belum mencapai nilai standar. Sehingga
penulis perlu mencari masalah/isu yang mempengaruhi Bed Occupancy Rate (BOR) di
RS Paru Sidawangi.
RS Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat adalah Rumah sakit milik pemerintah
provinsi jawa barat yang ditetapkan berdasarkan Perda provinsi Jawa Barat No. 23
tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja Rumah sakit Daerah Provinsi Jawa Barat.
RS Paru Sidawangi sebagai rujukan pelayanan kesehatan untuk masyarakat antara dua
Kabupaten yaitu Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Sebagai Rumah Sakit
sedang berkembang RS Paru Provinsi Jawa Barat selalu ingin melakukan inovasi dan
pembenahan. Kegiatan ini dilakukan demi mencapai tujuan visi nya menjadi Rumah
Sakit Rujukan Paru Nasional Terdepan dan Rumah Sakit Pendidikan. Hal tersebut dapat
terwujud dengan memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas pada
pasien. Pelayanan yang baik dan berkualitas membutuhkan tenaga kesehatan yang
mencukupi dan profesional.
Tenaga kesehatan salah satunya adalah dokter umum. Dalam Undang-Undang
No. 5 Tahun 2014 tentang ASN mewajibkan instansi pemerintah untuk memberikan
4
pendidikan dan pelatihan dasar terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan tujuan untuk membangun aparat sipil
negara yang memiliki integritas, profesional, dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
yang berkualitas bagi masyarakat. Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS,
maka ditetapkan mekanisme Pelatihan Dasar yang memungkinkan para CPNS mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi) apa yang telah didapatkan selama pelatihan dasar dalam bentuk
implementasi secara langsung dalam melakukan pelayanan di tempat kerja.
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, penulis merasa penting untuk
dilakukannya kegiatan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Media Informasi
Brosur, Website & Sosial Media Dalam Meningkatkan Bor (Bed Occupancy Rate)
RS Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat”.
5
2. Ikut berperan dalam upaya Meningkatkan Bed Occupancy Rate (BOR) RS
Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat Melalui Media Informasi Brosur,
Website dan sosial media sehingga dapat meningkatkan nilai akuntabilitas
dan komitmen mutu ASN dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya;
3. Meningkatkan pelayanan RS Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat kepada
masyarakat.
6
BAB II
7
Pek Gwan dan dijadikan sebagai tempat evakuasi dari RSU Kesambi dan
RS Bersalin Pamitran.
Pada tahun 1948 Sanatorium Sidawangi oleh Palang Merah Militer
Belanda dirubah fungsinya menjadi Rumah Sakit Umum Sidawangi, yang
juga digunakan untuk merawat para Gerilyawan RI terutama para Perwira
TNI.Pada tahun 1950 fungsi Rumah Sakit Umum dikembalikan kepada
fungsi semula sebagai Sanatorium Sidawangi yang khusus merawat pasien
penderita penyakit TB Paru.
Pada tahun 1953 ketika pimpinan Sanatorium diserah terimakan dari
dr. Tong Siong Beng kepada dr. Liem Ghiek Djiang, dilakukan
penambahan gedung sehingga dapat menampung 80 (delapan Puluh)
tempat tidur. Pada tahun ini pula terjadi penyerangan oleh DI/ TII, yang
disertai pembakaran pada bangunan dan peralatan kedokteran seperti alat
Rontgen dan doorlight, serta penjarahan pada barang-barang pasien dan
karyawan yang berada di asrama. Walaupun sempat mendapat serangan DI/
TII sebanyak dua kali tetapi karyawan tidak goyah dan tetap bekerja seperti
biasa.
Pada tahun 1978, Sanatorium Sidawangi diubah menjadi Rumah
Sakit Tuberkulosa Paru (RSTP) Sidawangi dan menjadi Unit Pelaksana
Teknis yang berada dibawah Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.137 tahun 1978.
Pada tahun 2002, RSTP Sidawangi diserahkan kepemilikannya
kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 909/ Menkes/ SK/VIII/2001.
Kemudian direspon oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan namanya
diubah menjadi “RUMAH SAKIT PARU SIDAWANGI” berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor. 6 Tahun 2002 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor. 16 Tahun
2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.
Pada tahun 2008 Rumah Sakit Paru Sidawangi dirubah menjadi
“RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT” berdasarkan Perda
provinsi Jawa Barat No. 23 tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja
Rumah sakit Daerah Provinsi Jawa Barat.
8
Kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Rumah Sakit Paru
Sidawangi, adalah :
1. Total SDM : 307 orang
a. Tenaga Medis : 23 Orang
b. Tenaga Kesehatan : 140 Orang
c. Tenaga Non Kesehatan : 144 Orang
9
- Kelas I : 4 TT
- Kelas III (anak & dewasa) : 9 TT
b. Ruang Perawatan Infeksius
- Kelas VIP : 2 TT
- Kelas I : 8 TT
- Kelas III : 46 TT
c. Ruang Intensif
- ICU : 5 TT
d. Ruang Isolasi
- Isolasi Pasien TB RO : 2 TT
- Isolasi Pasien Covid 19 : 14 TT
- Ruang Isolasi Bertekanan Negatif : 8 TT
2.1.2. Visi dan Misi Organisasi
Visi Rumah Sakit :
Menjadi Rumah Sakit Rujukan Paru Nasional Terdepan dan Rumah Sakit
Pendidikan tahun 2024
Misi Rumah Sakit :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan
berkesinambungan
2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian serta
pengembangan di bidang kesehatan
3. Menjalin kemitraan strategis di bidang kesehatan dengan institusi lain
baik dalam maupun luar negeri.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan melalui
pengembangan tourism hospital yang ramah lingkungan (eco friendly).
Visi dan Misi Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat
berdasarkan dari Renstra Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat
tahun 2018-2023.
10
3. Kepuasan pelanggan
4. Peduli
5. Tanggung jawab
6. Kerjasama
Selain itu ada meaning statement dari Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa
Barat yaitu menjaga kesehatan paru yang berkualitas untuk hidup
lebih bermakna.
Gambar 4. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat
11
rujukan yang dilaksanakan secara serasi, terarah dan terpadu sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok RS Paru Provisi Jawa Barat
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pengaturan, perumusan kebijakan teknis bidang
Pelayanan Kesehatan Paru dan Pelayanan Kesehatan lainnya
b. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang bidang Pelayanan
Kesehatan Paru dan Pelayanan Kesehatan lainnya
c. Penyelenggaraan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan kesehatan
perorangandan masyarakar
d. Penyelenggaraan rujukan kesehatan paru termasuk rujukan pasien, ilmu
pengetahuan dan bahan pemeriksaan atau specimen
e. Penyelenggaraan Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
serta kerja sama bidang Kesehatan Paru dan Pelayanan Kesehatan
Lainnya
f. Penyelenggaraan pengendalian, pemantauan dan evaluasi urusan
pemerintahan provinsi bidang Pelayanan Kesehatan Paru dan Pelayanan
Kesehatan Lainnya
g. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
12
2. Isu Kontemporter
Isu kontemporer adalah isu-isu kritikal yang kontemporer
(modern, terjadi sampai sekarang, atau yang masih berkaitan dengan
saat ini) yang dapat menjadi pemicu munculnya perubahan lingkungan
strategis dan berdampak terhadap kinerja birokrasi maupun berdampak
terhadap pelaksanaan tugas jabatan sebagai pelayan masyarakat.
Isu-isu strategi kontemporer mencakup: korupsi; narkoba;
terorisme dan radikalisme; money laudring / pencucian uang; proxy
war; dan kejahatan mass communication (cyber crime, hate speech dan
hoax)
3. Kesiapan Bela Negara
Bela negara adalah adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku
warga negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila
dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
2.2.2. Agenda Nilai – Nilai Dasar PNS
1. Pengertian dan Nilai Dasar Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai, dapat dibuktikan dalam bentuk laporan serta jika tidak sesuai
maka terdapat konsekuensi yang harus diterima mulai dari teguran,
sanksi ringan hingga berat.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain : Kepemimpinan,
Transparansi, Tanggung jawab, Integritas, Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan, Konsistensi.
2. Pengertian dan Nilai Dasar Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme selain tertera dalam 5 (lima) sila
Pancasila, yaitu : Ikhlas, Adil, Gotong royong, Musyawarah, Demokrasi
Amanah, Rela Berkorban, Cinta Tanah Air.
13
3. Pengertian dan Nilai Dasar Etika Publik
Etika Publik adalah norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Etika Publik yaitu :
Ramah, Sopan Santun, Hormat, Menjaga Rahasia, Berintegritas,
Profesional, Taat Aturan, Berani, Sederhana, Jujur, Adil, Empati,
Bijaksana, Konsisten dan Independen.
4. Pengertian dan Nilai Dasar Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah.
Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber
daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Inovasi muncul
karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi
lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam komitmen mutu yaitu :
Efektif, Efisien, Inovasi, Mutu Penyelenggaran Teliti, Komunikatif,
Akurat, Tertib.
5. Pengertian dan Nilai Dasar Anti Korupsi
Definisi dari korupsi yaitu tindakan tidak terpuji baik berbentuk
kecurangan, suap, maupun tindakan yang melanggar norma agama dan
umum. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar
hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh
seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan
oleh peraturan perundang-undangan. Maka dari itu definisi anti korupsi
adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung serta turut
memberantas segala upaya yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat
baik secara langsung maupun tidak.
14
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam komitmen mutu yaitu :
Efektif, Efisien, Inovasi, Mutu Penyelenggaran Teliti, Komunikatif,
Akurat, Tertib.
2.2.3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen ASN merupakan pengelolaan ASN yang bertujuan
agar ASN memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
serta agar mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat. Menurut UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN, pada
Pasal 55 disebutkan bahwa Manajemen PNS meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan
karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan
hari tua, dan perlindungan.
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government merupakan sebuah pendekatan yang
mengedepankan integrasi koordinasi dengan kolaborasi antara
departemen atau pihak yang terlibat untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam dunia kerja ASN, Integrasi dapat dilakukan secara lintas sektoral
untuk menghasilkalkan tujuan utama yaitu melayani publik dengan
prima.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik menurut Undang- Undang Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
2.2.4. Agenda Habituasi
15
habituasi memfasilitasi peserta latsar untuk melakukan kegiatan
pembelajaran aktualisasi mata-mata Pelatihan khususnya pada
pembelajaran agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan
pembelajaran agenda nilai-nilai dasar PNS yang telah dipelajari.
16
Adapun Uraian Tugas Dokter Pertama adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter Umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan Anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi tim penguji kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat pertama;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
17
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
16
itu, ASN harus mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN seperti
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi,
serta melaksanakan fungsi Manajemen ASN, Whole of Government, dan
Pelayanan Publik dalam pelaksanaan tugas, dan fungsi perannya.
Untuk melaksanakan rancangan aktualisasi yang disusun, dilakukan
Identifikasi penyebab masalah di lingkungan kerja berdasarkan pengamatan
lingkungan (environmental scanning) dan hasil diskusi dengan pimpinan serta
rekan sejawat (knowledgeable other). Hasilnya terdapat lima masalah yang
dihadapi, diantaranya:
1. Belum tercapainya standar mutu waktu tunggu pasien poli paru dirawat
jalan
2. Belum tercapainya BOR (Bed Occupancy Rate) Rumah Sakit Paru
Sidawangi
3. Kurangnya ketersediaan tabung oksigen saat peningkatan kasus Covid 19
4. Stok obat dibagian farmasi menipis saat peningkatan jumlah pasien kasus
Covid 19
5. Kurangnya fasilitas dibagian penunjang Radiologi sehingga menghambat
untuk penegakan Diagnosis
17
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga
akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih
dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi
isu berdasarkan empat item, yaitu :
1. Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan
solusinya.
Faktor
No ISU Keterangan
A P K L
1 Belum tercapainya standar mutu √ √ √ √ Memenuhi syarat
waktu tunggu pasien poli paru
dirawat jalan
Mengacu pada analisis APKL yang dipaparkan diatas penyebab isu tersebut
antara lain :
1. Belum tercapainya standar mutu waktu tunggu pasien poli paru dirawat jalan
2. Belum tercapainya BOR (Bed Occupancy Rate) Rumah Sakit Paru
Sidawangi
19
3.1.3. Identifikasi Akar Masalah
Selain dilakukan identifikasi masalah dari isu – isu global di lingkungan
kerja, pada rancangan ini juga turut dilakukan fishbone analysis seputar hal
yang menjadi penyebab masalah yang telah ditetapkan. Fishbone Analysis
dapat berfungsi sebagai pengidentifikasikan penyebab-penyebab yang mungkin
timbul dari suatu spesifik masalah dan kemudian memisahkan akar
penyebabnya. Maka dari itu pada subbab ini dijabarkan isu dan masalah yang
menyebabkan isu prioritas, dalam hal ini terkait “Belum Tercapai BOR ( Bed
Occupancy Rate ) Rumah Sakit Paru Sidawangi“.
20
Gambar 5. Identifikasi Akah Masalah
MAN
1. Anggapan masyarakat RS Paru METHODE
hanya menangani khusus 1. Kurang optimal Kegiatan mempromosikan RS kepada
penyakit paru masyarakat sekitar lingkungan rumah sakit
2. Anggapan bahwa RS paru 2. Kurangnya informasi/tidak terlihatnya mengenai capaian
memiliki fasilitas penunjang mutu RS, cth grafik kepuasan pasien, lama waktu tunggu,
kurang lengkap akreditasi RS
3. Anggapan bahwa RS paru hanya 3. Kurang Optimalnya pemanfaatan media informasi seperti
memiliki dokter spesialis paru brosur, sosial media dan website serta kegiatan baksos
saja untuk promosi rumahsakit
Belum tercapai BOR ( Bed Occupancy Rate ) Rumah Sakit Paru Sidawangi
20
Identifikasi akar masalah dari belum tercapainya BOR (Bed Occupancy Rate)
Rumah Sakit Paru Sidawangi dilihat dari 4 elemen Man, Method, Material,
Mother Nature dapat diambil kesimpulan, yaitu
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai informasi rumah sakit paru
yang sekarang
2. Pemanfaat media informasi berupa brosur, website, sosial media masih
kurang optimal
3. Kegiatan promosi rumah sakit yang dilakukan diluar lingkungan rumah
sakit belum terjadwal secara rutin
4. Bentuk atau Isi informasi brosur mungkin kurang menarik dan tidak
updatenya informasi RS di website
Dari kesimpulan diatas didapat bahwa “Kurang Optimalnya pemanfaatan
media informasi seperti brosur, sosial media dan website serta kegiatan
baksos untuk promosi rumah sakit” menjadi salah satu akar masalah
penyebab belum tercapainya Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Paru
Sidawangi Provinsi Jawa Barat sehingga mendorong penulis untuk memberikan
gagasan yang bisa dijadikan solusi sebagai dasar perubahan menuju yang lebih
baik.
3.1.4. Gagasan Kreatif dan Diagram Alur Gagasan Kreatif
Setelah dilakukan analisis akar masalah dengan metode Fish Bone didapatan
penyebab akar masalah, adapun gagasan dari akar masalah tersebut, sebagai
berikut :
1. Membuat brosur menarik yang berisi informasi terbaru tentang rumah sakit
paru sidawangi.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi melalu internet, website,
media sosial dengan bekerjama sama pihak terkait, khusus IT rumah sakit.
Termasuk didalamnya update mengenai informasi rumah sakit.
21
IDENTIFIKASI MASALAH
Belum tercapainya standar mutu waktu tunggu pasien Belum tercapainya BOR (Bed Occupancy Rate) Rumah Kurangnya ketersediaan tabung oksigen saat Stok obat dibagian farmasi menipis saat peningkatan Kurangnya fasilitas dibagian penunjang Radiologi
poli paru dirawat jalan Sakit Paru Sidawangi peningkatan kasus Covid 19 jumlah pasien kasus Covid 19 sehingga menghambat untuk penegakan Diagnosis
ANALISI APKL
ANALISIS USG
ANALISIS FISHBONE
AKAR MASALAH
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai informasi rumah Pemanfaat media informasi berupa brosur, website, sosial media Kegiatan promosi rumah sakit yang dilakukan diluar lingkungan Bentuk atau Isi informasi leaflet atau brosur mungkin kurang
sakit paru yang sekarang masih kurang optimal rumah sakit belum terjadwal rutin menarik dan tidak updatenya informasi RS di website
Kurang Optimalnya pemanfaatan media informasi seperti leaflet, brosur, sosial media dan website
GAGASAN KREATIF
Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi melalu internet, website, media sosial
membuat jadwal rutin untuk kegiatan diluar rumah sakit sebagai upaya meningkatkan
Membuat brosur menarik yang berisi informasi terbaru tentang rumah sakit paru sidawangi. dengan bekerjama sama pihak terkait, khusus IT rumah sakit. Termasuk didalamnya update
promosi rumah sakit, contoh kegiatan adalah baksos
mengenai informasi rumah sakit.
22
3.2. TAHAPAN RENCANA KEGIATAN
1. Unit Kerja : Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat
2. Identifikasi Masalah:
Kurang Optimalnya pemanfaatan media informasi seperti brosur, sosial
media dan website serta kegiatan baksos untuk promosi rumah sakit
3. Masalah yang diangkat:
23
Nama : Yanuar Adi Nugraha
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : RS Paru Provinsi Jawa Barat
Identifikasi Isu : Kurang Optimalnya pemanfaatan media informasi seperti leaflet, brosur, sosial media dan website serta
kegiatan baksos untuk promosi rumah sakit
Masalah yang diangkat : Belum Tercapai BOR ( Bed Occupancy Rate ) Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat.
Gagasan Pemecahan : Meningkatkan BOR ( Bed Occupancy Rate ) Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat melalui media informasi
Masalah
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Pelatihan dan Misi Organisasi Organsisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Diskusi dengan mentor terkait a. Membuat Janji - Jadwal Konsultasi Akuntabilitas Kegiatan ini berkontribusi nilai – nilai rumah sakit, yaitu
rancangan aktualisasi pertemuan dengan - Foto kegiatan Integritas menunjukan terhadap Misi rumah sakit 1. Profesionalisme
mentor terkait rancangan - Bukti whatsapp mampu dalam : Bekerja sesuai dengan
aktualisasi mengerjakan tugas, serta 1. Meningkatkan tugasnya, bertanggung
b. Diskusi dengan mentor - Data penyebab memiliki transparansi dari pelayanan jawab
terkait penyebab masalah kegiatan yang akan kesehatan secara 2. Tanggungjawab
masalah - Dokumentasi dilakukan, dan komprehensif dan Melakukan seluruh
c. mengumpulkan data Bed - Data Bed bertanggung jawab berkesinambungan kegiatan yang sudah
Occupancy Rate (BOR) Occupancy Rate terhadap kegiatan yang disepakati sampai selesai
tahun 2019 – 2020 (BOR) tahun dilaksanakan dan 3. Kerjasama
2019 - 2020 konsisten selama Interaksi diskusi
d. Berdiskusi dengan pengerjaan kegiatan mencapai tujuan yang
- Masalah
mentor terkait penyebab Nasionalisme sama
berdasarkan
masalah berdasarkan Menghormati pimpinan
data
data lapangan serta saat berdiskusi terkait
- Gagasan
rancangan aktualisasi,
gagasan penyelesaian penyelesaian
masalah yang efektif menggunakan bahasa
masalah
Indonesia pada saat
- Dokumentasi diskusi
Etika Publik
Hormat dan sopan saat
24
berdiskusi, menyampaikan
informasi yang benar
terkait dengan Isu,
menerima masukan dan
saran dari mentor
Komitmen Mutu
Efektif dalam
menyampaikan tujuan
kegiatan, efisien
menggunakan waktu
diskusi, memiliki bukti
sumber data saat akan
mendiskusikan rancangan
aktualisasi, respon yang
baik saat menerima
masukan, menunjukan
kesopanan saat berdiskusi,
komunikasi yang
baikberkualitas
Anti Korupsi
Jujur terkait data yang
sesuai, tanggung jawab
terhadap kegiatan, disiplin
terhadap kegiatan yang
akan dilakukan, berani
dalam menyampaikan
gagasan
Dampak Analisis
1. Tidak ada tanggungjawab dalam ketepatan waktu jadwal akan memperlambat tahapan kegiatan berikutnya
2. Tidak ada nya data sebab masalah akan akan berdampak tidak tersusunnya gagasan sehingga dapat mempengaruhi kualitas pelayanan
2 Membuat media informasi a. Mengumpulkan referensi - Materi referensi Akuntabilitas 1. Meningkatkan 1. Terpercaya
berupa leaflet dan brosur materi tentang RS Bertanggung jawab pelayanan Memberikan informasi
dengan isi materi brosur kesehatan secara pelayanan yang
terkumpul Nasionalisme
b. Membuat desain leaflet - Desain Leaflet Isi brosur menggunakan komprehensif dan berkualitas dan
dan brosur dan Brosur bahasa Indonesia Etika berkesinambungan terakreditasi
c. Mencetak leaflet dan - Leaflet dan Publik 2. Profesionalisme
Isi informasi Bekerja tepat waktu,
brosur brosur yang siap
menggunakan bahasa dan bertanggung jawab
disebarkan yang sopan dan mudah 3. Kepuasan pelanggan
25
dimengerti, menerima Informasi pada leaflet
masukan dari mentor dan brosur yang
terkait isi brosur, menarik memberikan
memberikan informasi
yang benar pada brosur kepuasan pelanggan
Komitmen Mutu
Menggunakan bahasa
yang Efisien,
menampilkan jenis
pelayanan yang terbaru
pada brosur,
menampilkan nilai-nilai
instansi pada brosur Anti
Korupsi
Jujur dalam isi informasi
sesuai data
Analisis Dampak:
1. Pengumpulan materi informasi yang kurang dan kurang menarik akan berdampak pada hasil leaflet dan brosur sehingga daya tarik pelanggan menurun
2. Tidak adanya kerjasama dengan pihak terkait dalam pembuatan leaflet dan brosur akan memperlambat proses pembuatan leaflet
3 Diskusi dengan IT rumah sakit a. Membuat janji - Terbentuk Akuntabilitas 1. Meningkatkan 1. Terpercaya
terkait promosi RS melalu pertemuan jadwal Integritas menunjukan pelayanan Memberikan informasi
website mampu dalam kesehatan secara pelayanan yang
- Bukti foto mengerjakan tugas, serta
b. Menentukan materi isi - Materi informasi memiliki transparansi komprehensif dan berkualitas dan
informasi yang akan yang menarik dari kegiatan yang akan berkesinambungan terakreditasi
dimasukan ke website termasuk dilakukan, dan 2. Profesionalisme
bertanggung jawab Bekerja tepat waktu,
capaian
terhadap kegiatan yang dan bertanggung jawab
indikator mutu dilaksanakan dan
kepuasan pasien 3. Kepuasan pelanggan
konsisten selama
c. Menetapkan jadwal rutin - pengerjaan kegiatan Informasi yang menarik
Terbentuk
untuk update di website Nasionalisme memberikan kepuasan
jadwal update
terkait informasi RS Menghormati Pendapat pelanggan
tiap 3 bulan
saat berdiskusi, 4. Tanggungjawab
sekali menggunakan bahasa Data yang ada bisa
Indonesia pada saat
dipertanggungjawabkan
diskusi
Etika Publik 5. Kerjasama
Informasi yang akan di Interaksi diskusi
upload tidak mencapai tujuan yang
mengandung unsur sama
SARA, tidak
menyalahgunakan
Informasi, menggunakan
26
bahasa yang baik dan
sopan
Komitmen Mutu
Merencanakan update
informasi dengan efisien,
dan efektif,
menyebarkan informasi
yang menjadi unggulan
instansi Anti Korupsi
Jujur dalam memberikan
informasi yang sesuai
dengan data
Analisis Dampak :
1. Tidak ada nya rasa percaya saat kerjasama akan membuat pekerjaan tidak berjalan dengan optimal
2. Informasi yang tidak sesuai akan membuat masyarakat tidak percaya
4 Mengusulkan kegiatan baksos a. Diskusi dengan pihak - Terbentuk Akuntabilitas 1. Meningkatkan 1. Profesionalisme
rutin dilakukan manajemen terkait jadwal rutin Integritas menunjukan pelayanan Bekerja sesuai dengan
jadwal rutin baksos mampu dalam Kesehatan secara tugasnya, bertanggung
baksos mengerjakan tugas, serta
memiliki transparansi komprehensif dan jawab
dari kegiatan yang akan berkesinambungan 2. Tanggungjawab
dilakukan, dan 2. Meningkatkan melakukan seluruh
bertanggung jawab kesadaran kegiatan yang sudah
terhadap kegiatan yang masyarakat disepakati sampai selesai
dilaksanakan dan
terhadap kesehatan
konsisten selama
pengerjaan kegiatan melalui
Nasionalisme pengembangan
Terlaksananya kegiatan tourism hospital
baksos diharapkan dapat yang ramah
menciptakan rasa lingkungan (eco
kebersamaan, gotong
friendly)
royong dan kesatuan,
tidak membeda-bedakan
golongan, suku dan ras
Etika Publik
Hormat dan sopan saat
berdiskusi,
menyampaikan informasi
yang benar terkait
dengan Isu, menerima
masukan dan saran
Komitmen mutu
Efektif dalam
27
menyampaikan tujuan
kegiatan, efisien
menggunakan waktu
diskusi, respon yang baik
saat menerima masukan,
menunjukan kesopanan
saat berdiskusi,
komunikasi yang baik ik
5 Menyebarkan brosur kepada a. Menyebarkan brosur - Leaflet dan Akuntabilitas 1. Meningkatkan 1. Profesionalisme
pengunjung rumah sakit kepada pengunjung brosur tersebar Menciptakan suasana pelayanan Bekerja dengan baik,
rumah sakit lingkungan yang nyaman, kesehatan secara menyelesaikan tugas
jelas dalam memberikan
informasi komprehensif dan 2. Tanggung Jawab
Nasionalisme berkesinambungan Mengikuti dari awal
Menggunakan bahasa kegiatan menyebarkan
Indonesia saat dan memantau
berkomunikasi dengan
pengunjung
b. Mengupload melalui - Informasi RS Etika Publik
media sosial terupload Menyebarkan brosur
sesuai dengan aturan
yang berlaku, sopan saat
menyapa pengunjung
Komitmen Mutu
Menerapkan 5S saat
menyebarkan brosur
kepada pengunjung
Analisis Dampak :
1. Tanpa adanya sopan dan santun dalam komunikasi penyebaran brosur akan membuat orang tidak nyaman
6 menyusun lembar kendali dan a. melaporkan lembar - Lembar kendali Akuntabilitas 1. Meningkatkan 1. Profesionalisme
penyusunan laporan akhir kendali kepada mentor Bertanggung jawab pelayanan Bekerja tepat waktu,
aktualisasi dan coach dengan kegiatan, dan kesehatan secara dan bertanggung
b. Menyusun laporan akhir - Laporan akhir konsisten melaksanakan komprehensif dan jawab
aktualisasi aktualisasi kegiatan aktualisasi, dan berkesinambungan 2. Tanggung jawab
dituangkan dalam lembar 2. Menjalin kemitraan Melaporkan apa yang
kendali serta bisa strategis di bidang sudah dilakukan,
dipertanggungjawabkan kesehatan dengan dokumentasi, dan
kegiatannya institusi lain baik menyusun laporan akhir
Etika publik dalam maupun luar dengan baik
Sesuai dengan peraturan negeri.
yang berlaku dalam
28
melaporkan lembar
kendali
Analisis Dampak:
1. Tidak adanya sikap taat aturan dan tanggung jawab laporan lembar kendali tidak akan terbentuk penyusunan laporan akhir aktualisai terhambat
29
3.3. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Rencana jadwal pelaksanaan aktualisasi dapat dilihat pada Tab dibawah ini.
30
manajemen terkait jadwal
rutin baksos
5 Menyebarkan Brosur kepada
pengunjung RS
Keterangan : : Rencana
31
32
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
36
Gambar 8. Diskusi dengan mentor terkait penyebab masalah
Diskusi dengan mentor terkait penyebab masalah, hasil diskusi mentor
menyetujui gagasan penulis terkait penyelesaian masalah untuk meningkat
Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit, dan menyarankan untuk memasukan
data Bed Occupancy Rate (BOR) dalam kurum 3 tahun terakhir. Diskusi ini
tidak menghilangkan nilai – nilai dasar etika public yaitu sopan dan
menggunakan bahasa yang baik.
c. Mengumpulkan data Bed Occupancy Rate (BOR) tahun 2019 – 2020
37
Gambar 9. Data Bed Occupancy Rate (BOR) tahun 2019-2021
Data Bed Occupancy Rate (BOR) diambil dari tahun 2019-2021 agar
bisa dibandingkan. Capaian Bed Occupancy Rate (BOR) RS Paru
Sidawangi tahun 2019 rata – rata 29,5 %, BOR tahun 2020 rata – rata
22,56 %, BOR tahun 2021 bulan Januari – Maret rata – rata 22,3 % dan
bulan April – Juni rata – rata 24,3 %.
38
Dalam pengumpulan materi, pembuatan brosur bersumber dari
visi&misi, nilai-nilai RS dan jenis pelayanan yang tersedia di RS.
Dalam hal ini setelah dilakukan diskusi dengan mentor.
c. Mencetak brosur
39
Proses pencetakan brosur tidak ditemukan kendala. Jumlah brosur yang
dicetak disesuaikan dengan kebutuhan. Menggunakan kertas brosur
ukuran A4. Sebelum pencetakan brosur telah disetujui oleh mentor.
Gambar 14. Isi informasi tentang rumah sakit dalam media sosial
40
informasi terbaru langsung diupload kedalam media sosial. Update di
website hanya berisi informasi pengumuman penting, contoh
penerimaan karyawan RS. Update informasi mengenai RS lebih
diutamakan dimedia sosial seperti Facebook, Instagram dan IG, karena
lebih banyak diakses dan lebih mudah
41
Gambar 16. Diskusi terkait kegiatan rutin baksos
42
Antusias pengunjung baik setelah diberikan brosur dan ada beberapa
pertanyaan yang ditanyakan.
43
Gambar 19. Laporan Lembar Kendali
Telah dilakukan pelaporan lembar kendali realisasi kegiatan aktualisasi dari
minggu pertama hingga minggu keempat secara berkala kepada coach melalui
website kolabjar.
44
4.2. JADWAL REALISASI KEGIATAN AKTUALISASI
Realisasi waktu pelaksanaan aktualisasi dapat dilihat pada Table 3 dibawah ini.
45
Menetapkan jadwal rutin
untuk update di website
terkait informasi RS
4 Mengusulkan kegiatan
baksos rutin dilakukan
a Diskusi dengan pihak
manajemen terkait jadwal
rutin baksos
5 Menyebarkan Brosur kepada
pengunjung RS serta
46
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dari laporan aktualisasi dapat diambil kesimpulan bahwa Media Informasi
Brosur, Website & Sosial Media Dalam Meningkatkan BOR (Bed Occupancy
Rate) RS Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat merupakan solusi/gagasan kreatif
yang dapat diimplementasikan. Gagasan ini merupakan salah satu upaya
meningkatkan BOR ( Bed Occupancy Rate ) Rumah Sakit Paru Sidawangi
Provinsi Jawa Barat dengan kegiatan-kegiatan yang sudah diimplementasikan.
Untuk mewujudkan gagasan ini dibentuk tahapan – tahapan kegiatan. Tahapan
kegiatan ini berhasil dilaksanakan dan diimplementasikan dilingkungan kerja
Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat. Hasil dari implementasi
kegiatan ini berdasarkan dari gagasan yang sudah dibuat mampu meningkatkan
BOR (Bed Occupancy Rate) Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat.
5.2. SARAN
Untuk pengembakan kegiatan aktualisasi ini, perlu dilakukan beberapa hal :
1. Kegiatan penyebaran brosur harus rutin dilakukan untuk promosi rumah sakit
dalam meningkatkan BOR ( Bed Occupancy Rate).
2. Diharapkan setelah pandemic covid 19 terkendali, kegiatan baksos dalam
rangka mempromosikan rumah sakit bisa dilakukan secara rutin.
47
DAFTAR PUSTAKA
48
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II dan III: Whole of Government. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II dan III: Wawasan Kebangsaan dan Nilai- nilai Bela Negara.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 mengenai tugas, pokok dan fungsi dokter umum
Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat (2019). Buku Profil RS Paru Sidawangi Provinsi
Jawa Barat.
49
LAMPIRAN
PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH PENGUJI/COACH/MENTOR
50
lapangan serta gagasan penyelesaian
masalah yang efektif
Output Hasil Kegiatan
a. Jadwal Konsultasi, Foto kegiatan, Bukti
12 Agustus 2021 √
whatsapp
b. Data penyebab masalah, Dokumentasi 12 Agustus 2021 √
2
c. Data Bed Occupancy Rate (BOR) tahun
12 Agustus 2021 √
2019 – 2020
d. Masalah berdasarkan data, Gagasan
12 Agustus 2021 √
penyelesaian masalah, Dokumentasi
Keterkaitan Dengan Subtansi Mata Pelatihan
a. Akuntabilitas
Integritas menunjukan mampu dalam
mengerjakan tugas, serta memiliki
transparansi dari kegiatan yang akan
dilakukan, dan bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang dilaksanakan
dan konsisten selama pengerjaan
kegiatan
b. Nasionalisme
Menghormati pimpinan saat
3
berdiskusi terkait rancangan aktualisasi,
menggunakan bahasa Indonesia pada
saat diskusi
c. Etika Publik
Hormat dan sopan saat berdiskusi,
menyampaikan informasi yang benar
terkait dengan Isu, menerima
masukan dan saran dari mentor
d. Komitmen Mutu
Efektif dalam menyampaikan tujuan
kegiatan, efisien menggunakan waktu
51
diskusi, memiliki bukti sumber data
saat akan mendiskusikan rancangan
aktualisasi, respon yang baik saat
menerima masukan, menunjukan
kesopanan saat berdiskusi,
komunikasi yang baik
e. Anti Korupsi
Jujur terkait data yang sesuai,
tanggung jawab terhadap kegiatan,
disiplin terhadap kegiatan yang akan
dilakukan, berani dalam
menyampaikan gagasan
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi Organisasi
4 Meningkatkan pelayanan kesehatan secara
komprehensif dan berkesinambungan
Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
5 Profesionalisme, Tanggungjawab,
Kerjasama
Catatan Coach
52
b. Membuat desain leaflet dan brosur 17-18 Agustus
√
2021
c. Mencetak leaflet dan brosur 19 Agustus 2021 √
Output Hasil Kegiatan
a. Materi referensi tentang RS terkumpul 16 Agustus 2021 √
b. Desain Leaflet dan Brosur 17-18 Agustus
2 √
2021
c. Leaflet dan brosur yang sudah jadi dan
19 Agustus 2021 √
siap untuk disebarkan
Keterkaitan Dengan Subtansi Mata Pelatihan
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab dengan isi materi
brosur
b. Nasionalisme
Isi brosur menggunakan bahasa
Indonesia
c. Etika Publik
Isi informasi menggunakan bahasa
yang sopan dan mudah dimengerti,
3
menerima masukan dari mentor
terkait isi brosur, memberikan
informasi yang benar pada brosur
d. Komitmen Mutu
Menggunakan bahasa yang Efisien,
menampilkan jenis pelayanan yang
terbaru pada brosur, menampilkan
nilai-nilai instansi pada brosur
e. Anti Korupsi
Jujur dalam isi informasi sesuai data
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi Organisasi
4 Meningkatkan pelayanan kesehatan secara
komprehensif dan berkesinambungan
53
Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
5 Terpercaya, Kepuasan Pelanggan,
Profesionalisme
Catatan Coach
54
Integritas menunjukan mampu dalam
mengerjakan tugas, serta memiliki
transparansi dari kegiatan yang akan
dilakukan, dan bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang dilaksanakan
dan konsisten selama pengerjaan
kegiatan
b. Nasionalisme
Menghormati Pendapat saat
berdiskusi, menggunakan bahasa
Indonesia pada saat diskusi
c. Etika Publik
Informasi yang akan di upload tidak
mengandung unsur SARA, tidak
menyalahgunakan Informasi,
menggunakan bahasa yang baik dan
sopan
d. Komitmen Mutu
Merencanakan update informasi
dengan efisien, dan efektif,
menyebarkan informasi yang
menjadi unggulan instansi
e. Anti Korupsi
Jujur dalam memberikan informasi
yang sesuai dengan data
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi Organisasi
Meningkatkan pelayanan kesehatan
4
secara komprehensif dan
berkesinambungan
5 Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
55
Terpercaya, Kepuasan Pelanggan,
Profesionalisme, Kerjasama, Tanggung
Jawab
Catatan Coach
56
dan konsisten selama pengerjaan
kegiatan
b. Nasionalisme
Terlaksananya kegiatan baksos
diharapkan dapat menciptakan rasa
kebersamaan, gotong royong dan
kesatuan, tidak membeda-bedakan
golongan, suku dan ras
c. Etika Publik
Hormat dan sopan saat berdiskusi,
menyampaikan informasi yang benar
terkait dengan Isu, menerima
masukan dan saran
d. Komitmen Mutu
Efektif dalam menyampaikan tujuan
kegiatan, efisien menggunakan waktu
diskusi, respon yang baik saat
menerima masukan, menunjukan
kesopanan saat berdiskusi,
komunikasi yang baik
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi Organisasi
- Meningkatkan pelayanan kesehatan
secara komprehensif dan
berkesinambungan
4
- Meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan melalui
pengembangan tourism hospital yang
ramah lingkungan (eco friendly)
Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
5 Profesionalisme, Tanggung Jawab
57
Catatan Coach
58
Menggunakan bahasa Indonesia
saat berkomunikasi dengan
pengunjung
c. Etika Publik
Menyebarkan brosur sesuai dengan
aturan yang berlaku, sopan saat
menyapa pengunjung,
d. Komitmen Mutu
Menerapkan 5S saat menyebarkan
brosur kepada pengunjung
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi Organisasi
Meningkatkan pelayanan kesehatan
4
secara komprehensif dan
berkesinambungan
Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
5 Profesionalisme, Tanggung Jawab
Catatan Coach
59
b. Menyusun laporan akhir aktualisasi 6-10 September
√
2021
Output Hasil Kegiatan
a. Lembar kendali 13,20,27 Agustus
√
2 & 3 September
b. Laporan akhir aktualisasi 6-10 September
√
2021
Keterkaitan Dengan Subtansi Mata Pelatihan
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab dengan kegiatan,
dan konsisten melaksanakan kegiatan
aktualisasi, dan dituangkan dalam
lembar kendali serta bisa
3
dipertanggungjawabkan
kegiatannya
b. Etika Publik
Sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam melaporkan lembar
kendali
Kontribusi Terhadap Capaian Visi Misi Organisasi
- Meningkatkan pelayanan kesehatan
secara komprehensif dan
4 berkesinambungan
- Menjalin kemitraan strategis di bidang
kesehatan dengan institusi lain baik
dalam maupun luar negeri.
Penguatan Terhadap Nilai-nilai Organisasi
5 Profesionalisme, Tanggungjawab
Catatan Coach
60
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR
Nama Peserta : dr. Yanuar Adi Nugraha
NDH : 24
Instansi : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat – RS Paru Sidawangi Prov.
Jawa Barat
Judul Aktualisasi : Media Informasi Brosur. Website & Sosial Media Dalam
Meningkatkan BOR (Bed Occupancy Rate) RS Paru Sidawangi
Provinsi Jawa Barat
Mentor : dr. Dian Andajani., M.H.Kes
Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Paru Sidawangi Jawa Barat
PARAF
NO TANGGAL KEGIATAN/BIMBINGAN OUTPUT
MENTOR
Konsultasi terkait rancangan Masukan dan saran
1 28 Juli 2021 aktualisasi terkait rancangan
aktualisasi
Bimbingan dan konsultasi Masukan dan saran
2 Agustus
2 rancangan aktualiasasi terkait rancangan
2021
aktualisasi
Konsutasi laporan BAB III Masukan dan saran
3 Agustus
3 Rancangan aktualisasi terkait rancangan
2021
aktualisasi
Konsultasi rencana kegiatan Masukan dan saran pada
12 Agustus
4 pada rancangan aktualisasi rencana kegiatan pada
2021
rancangan aktualisasi
Konsultasi rencana kegiatan Masukan dan saran
16 Agustus
5 pembuatan brosur rencana kegiatan
2021
pembuatan brosur
Konsultasi design brosur Masukan dan saran
17 Agustus
6 promosi rumah sakit design brosur promosi
2021
rumah sakit
Konsultasi perubahan design Masukan dan saran
19 Agustus
7 brosur promosi rumah sakit perubahan design brosur
2021
promosi rumah sakit
Mentor
Kepala Seksi Pelayanan Medis
61
LEMBAR BIMBINGAN COACH
Nama Peserta : dr. Yanuar Adi Nugraha
NDH : 24
Instansi : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat – RS Paru Sidawangi Prov.
Jawa Barat
Judul Aktualisasi : Media Informasi Brosur. Website & Sosial Media Dalam
Meningkatkan BOR (Bed Occupancy Rate) RS Paru Sidawangi
Provinsi Jawa Barat
Coach : Dr. Ir. H. Sujatmoko, Dipl.W.R.Eng., MSc
Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Paru Sidawangi Jawa Barat
PARAF
NO TANGGAL KEGIATAN/BIMBINGAN OUTPUT
COACH
Bimbingan Rancangan Masukan dan saran
1 23 Juli 2021 Aktualisasi terkait rancangan
aktualisasi
Bimbingan Rancangan Masukan dan saran
2 30 Juli 2021 Aktualisasi terkait rancangan
aktualisasi
Bimbingan Rancangan Masukan dan saran
3 Agustus
3 Aktualisasi terkait rancangan
2021
aktualisasi
13 Agustus Melaporkan progress progress kegiatan
4
2021 kegiatan aktualisasi aktualisasi terlaporkan
20 Agustus Melaporkan progress kegiatan progress kegiatan
5 aktualisasi aktualisasi terlaporkan
2021
27 Agustus Melaporkan progress kegiatan progress kegiatan
6 aktualisasi aktualisasi terlaporkan
2021
3 September Melaporkan progress kegiatan progress kegiatan
7 aktualisasi aktualisasi terlaporkan
2021
14 September Bimbingan Seminar Masukan dan saran
8 Aktualisasi terkait Aktualisasi
2021
Coach
62
POWER POINT PRESENTASI RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR
63
64
DESIGN BROSUR
65