Disusun Oleh:
NAMA : YUNI DWI RAHAYU, A.Md.Kep
NIP : 199806182020122002
NO.DAFTARHADIR : 39
JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL-PERAWAT
SKPD : RSUD DR. SOEDIRANMANGUN SUMARSO
KABUPATEN WONOGIRI
Coach : Dra. NILA AGUSTINA, MPA
Mentor : DWI YULIANTO, S.Kep,. Ns
Coach, Mentor
Kepala Seksi Asuhan Keperawatan dan
Kebidanan
2
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji/Narasumber
Sriyatun, S.Kep., MM
Widyaiswara Ahli Madya
NIP:19690112 198903 2 005
3
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
PNS dengan judul Optimalisasi Edukasi Protokol Kesehatan Pencegahan COVID 19
Pada Pasien dan Penunggu di Ruang Teratai Rsud Dr. Soediran Mangun
SumarsoKabupaten Wonogiri.
Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun sebagai
salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 173
tahun 2021 yang diselenggarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk pemahaman konseptual
dan internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang berupa akuntabilitas, nasionaliseme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Penyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Joko Sutopo, selaku Bupati Wonogiri yang telah memberi
kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
173 Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
2. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah, yang
telah memfasilitasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 173
Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
3. Bapak Drs. Suharno, M. Pd selaku Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Wonogiri, yang telah memfasilitasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan 173 Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
4. Ibu dr. Adhi Darma, MM., selaku Direktur RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri.
5. Ibu Sriyatun, S.Kep.,MM selaku narasumber yang telah memberikan
masukan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi dapat
tersusun dengan baik.
6. Bapak Dwi Yulianto, S.Kep,Ns selaku mentor (Kepala Seksi Asuhan
Keperawatan dan Kebidanan) dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan arahan dan
4
masukan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.
7. Ibu Dra. Nila Agustina MPA, selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini
dapat selesai dengan baik.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 173.
9. Seluruh teman – teman kelompok 4 Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan 173 atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
10. Keluarga besar Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri, khususnya teman - teman Bangsal Teratai yang telah
memberikan dukungan dan kerjasama.
11. Keluarga yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis
selama ini.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan.
Penulis berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna
membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik.
5
DAFTAR ISI
PRAKATA ...............................................................................................................4
DAFTAR TABEL......................................................................................................7
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Profil RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso (2021) ............................9
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso .................12
Gambar 1.3 Foto Role Model Bapak Agus Sutarto, S.Kep, Ns. MPH. ....................18
Gambar 2.1 Foto Penunggu Tidak Memakai Masker dan Tidak Menjaga Jarak .....22
Gambar 2.2 Fishbone Diagram Penyebab Isu ........................................................29
8
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
9
III Tingkat Nasional untuk kategori rumah sakit tipe C. Kemudian tahun 1994
dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri memperoleh
penghargaan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Rumah Sakit
Sayang Bayi.
Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan,
kinerja manfaat, dan mutu pelayanan kepada masyarakat, RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogri menetapkan pola pengelolaan
keuangan BLUD berdasarkan keputusan Bupati Wonogiri Nomor 313
Tahun2010.
10
umum.
11) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Kabupaten Wonogiri diatur berdasarkan Peraturan Bupati
Wonogiri Nomor 58 Tahun 2016 tentang Susunan Kedudukan dan Tata
Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri. Susunan
Organisasi RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri
adalah sebagai berikut:
a. Direktur
b. Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Medik,membawahi:
1) Bidang Pelayanan Medik
2) Bidang Penunjang Medik
3) Bidang Keperawatan
c. Wakil Direktur Umum dan Keuangan,membawahi:
1) Bagian Umum
2) Bagian Keuangan
3) Bagian Perencanaan Program
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
ditindaklanjuti dengan Penerbitan Peraturan Direktur RSUD drSoediran
Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Direktur RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri Nomor 045/001.b/TAHUN 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Direktur RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten
Wonogiri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengorganisasian pada
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.
Penggambaran susunan organisasi berdasarkan peraturan di atas
sebagaimana berikut:
11
DIREKTUR
KA. BAGIAN
KA. BAGIAN KA. BIDANG KA. BIDANG KA. BIDANG
KA. BAGIAN UMUM PERENCANAAN
KEUANGAN KEPERAWATAN PELAYANAN MEDIK PENUNJANG MEDIK
PROGRAM
12
5. Tujuan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 6
Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Wonogiri Tahun 2021-2026, tujuan Kabupaten Wonogiri antara
lain :
a. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui
penguatan dan pemantapan kualitas pendidikan berbasis ilmu
pengetahuan dan teknologi.
b. Semakin mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi secara
optimal dijajaran Pemerintah Kabupaten Wonogiri, yang pada periode
sebelumnya telah terbangun ditandai dengan membaiknya tata kelola
pemerintahan sesarengan mbangun Wonogiri.
c. Mengarahkan kebijakan program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam rangka menurunkan
jumlah penduduk miskin, yang didukung oleh pereekonomian daerah
yang stabil, berkualitas, inklusif, dan menyebar sampai ke desa.
d. Melanjutkan pembangunan sarana prasarana infrastruktur jalan dan
jembatan yang menyambungkan wilayah terluar Wonogiri semakin
mantap dengan tetap menjaga alus dalane.
13
ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan
(IPOLEKSOSBUDHANKAM), dan
c. Wonogiri dari peta geografi dan demografinya Wonogiri memerlukan
sentuhan sumber daya manusia yang handal untuk mewujudkan
pembangunan IPOLEKSOSBUDHANKAM.
d. Profesional adalah yang profesi atau pekerjaan yang dilakukan
dengan kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai
moral, dalam melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara baik,
tuntas, dan sesuai kompetensi/ keahlian serta memiliki pandangan jauh
kedepan;
e. Disiplin adalah perasaan taat, patuh, dan tanggung jawab terhadap
nilai-nilai yang dipercaya. Sikap disiplin memegang kendali utama
dalam setiap langkah dimulai dari perencanaan sampai evaluasi yang
semuanya ditarget oleh waktu, dana serta tanggung jawab sosial.
Tanpa disiplin semua langkah-langkah tersebut tidak akan berhasil;
f. Integritas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan konsistensi
dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, di mana setiap
tindakan mengutamakan perilaku terpuji dan penuh pengabdian yang
dilandasi unsur kejujuran;
g. Inovatif adalah mencurahkan segala kemampuan didalam berfiki
runtuk menciptakan sesuatu yang baru bagi diri kita maupun
masyarakat dan lingkungan sekitar, inovatif merupakan kunci kemajuan
dalam pembangunan daerah, tanpa itu kita akan stagnan dalam
perkembangan yang begitu pesat serta kemajuan yang membawa
manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya; dan
h. Akuntabel adalah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku baik segi hasil maupun
proses, serta tidak bertentangan dengan kedua hal tersebut, sama
halnya dengan setiap kegiatan yang dilakukan harus
dipertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada pimpinan maupun
kepada publik secara luas.
14
B. Tugas Peserta
1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 pasal
11, tugas Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara;
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas;dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Sedangkan kewajiban ASN adalah sebagai berikut:
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggun gjawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan,
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
15
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif;
e. Memberikan oksigenasi sederhana;
f. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
g. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi;
h. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
i. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak;
j. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
k. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
l. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa;
m. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
n. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
o. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
p. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
q. Melakukan perawatan luka; dan
r. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;
Sedangkan uraian tugas untuk perawat di bangsal perawatan
RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri adalah
sebagai berikut:
a. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
b. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
c. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam
16
keadaan siap pakai
d. Melaksananakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan
dan lingkungan, peraturan/tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada
dan cara penggunaanya, serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan
e. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
keluarganya
f. Mengkaji kebutuhan dari masalah kesehatan pasien, sesuai batas
kemampuan
g. Menyusun rencana keperawatan sesuai dangan kemampuannya
h. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai
kebutuhan dan batas kemampuannya
i. Berperan serta melakukan latihan mobilisasi pada pasien agar dapat
segera mandiri
j. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan atau institusi
pelayanan kesehatan lain yang lebih mampu, untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak dapat ditanggulangi
k. Melakukan pertolongan pertama pada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan benar sesuai kebutuhan serta PROTAP yang
berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang awat/dokter penanggung jawab
ruangan
l. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya
m. Memantau dan menilai kondisi pasien. Selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan tersebut, sesuai
batas kemampuannya
n. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim kesehatan (dokter, ahli gizi, analis, pekarya kesehatan,
pekarya rumah tangga dan lain-lain)
o. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas
kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan
p. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir
sesuai jadwal dinas
17
q. Menciptakan dan memelihara suasana keraja yang baik antara pasien
dan keluarganya sehingga tercipta ketenangan
r. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang
Rawat
s. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang keperawatan
antara lain melalui pertemua ilmiah dan penataran
t. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
yang tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi rumah
sakityang dapat dipercaya (akurat)
u. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugan pengganti secara
lisan maupun tertulis pada saat pergantian dinas
v. Menyiapkan pasien yang akan pulang
C. Role Model
Gambar 1. 3Foto Role Model, Bapak Agus Sutarto, S.Kep, Ns. MPH.
Role model adalah “person who serve as an example, whose
behavior is emulated by others” atau seseorang yang memberikan teladan
dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain. Role model juga
merupakan sebuah gambaran ideal yang kita inginkan untuk diri kita di
masa depan, meskipun kita tidak mengenal orang tersebut secara dekat.
18
Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model bagi penulis adalah
Bapak Agus Sutarto, S.Kep, Ns. MPH.
Beliau merupakan kepala bidang keperawatan Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso. Gelar kesarjanaannya diraih di
STIKES Ngudi Waluyo Ungaran, kemudian beliau menyelesaikan sekolah
pasca sarjana di UNS Surakarta. Beliau merupakan teladan bagi para
penulis dan teman sejawat yaitu perawat.
Bapak Agus Sutarto, S.Kep, Ns. MPH menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA dalam menjalankan tugasnya, yaitu beliau selalu melaksanakan
tugasnya yang menjadi amanah dengan penuh tanggung jawab,
berintegritas tinggi (akuntabilitas). Beliau merupakan sosok yang
menghargai perbedaan, menghormati keberagaman (nasionalisme)
selain itu beliau juga merupakan sosok yang sopan dan santun (etika
publik). Dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan perawat yang
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien beliau senantiasa
memberikan arahan kepada para perawat dalam melaksanakan tugas
sesuai sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan efektif dan efisien (komitmen mutu). Beliau juga merupakan
sosok yang jujur, bekerja keras dan disiplin (anti korupsi).
Dari figur Bapak Agus Sutarto, S.Kep, Ns. MPH penulis ingin meniru
menjadi seorang ASN yang selalu melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab, berintegritas tinggi, bekerja keras, disiplin dan dapat
melakukan inovasi yang dapat merubah proses pelayanan publik menjadi
lebih efektif dan efisien.
19
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu
Isu adalah adanya atau disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang
dianggap penting atau dapat menjadi menarik perhatian orang banyak, sehingga
menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan. Isu kritikal dipandang sebagai
topik yang berhubungan dengan masalah-masalah sumber daya yang
memerlukan pemecahan disertai dengan adanya kesadaran publik akan isu
tersebut.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu
atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai perawat
di instansi tempat bekerja, yaitu di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Wonogiri. Sumber isu yang diangkat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari
aspek manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole of government (WoG).
Berdasarkan uraian mengenai keterkaitan isu-isu yang akan diangkat
sebagai rancangan aktualisasi di atas, identifikasi isu yang ditemukan di ruang
Teratai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri dapat dilihat pada Tabel
2.1 berikut.
Tabel 2. 1Identifikasi Isu
Kondisi yang
No Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurangnya edukasi cuci tangan Pasien dan keluarga Pasien dan keluarga
enam langkah pada pasien dan cuci tangan tidak memiliki pengetahuan
keluarga dalam perawatan pasien dengan teknik enam dan mampu melakukan
rawat inap langkah cuci tangan enam
langkah
Sumber isu :
Manajemen ASN, Pelayanan
Publik
2 Kurangnya kepatuhan pasien Pasien dan keluarga Pasien dan keluarga
dan keluarga dalam memakai sering kali tidak patuh memakai masker
APD masker di ruang Teratai memakai masker di di dalam maupun luar
dalam ruang Teratai ruang Teratai
Sumber isu:
Manajemen ASN, Whole of
Government (WoG)
3 Kurang optimalnya edukasi Pasien dan penunggu Pasien dan penunggu
pelaksanaan protokol kesehatan banyak yang tidak dapat melaksanakan
pencegahan covid 19 pada menerapkan protokol protokol kesehatan di
pasien dan penunggu dalam di ruang Teratai ruang Teratai dengan
perawatan pasien rawat inap di seperti pasien tidak benar
ruang Teratai memakai masker jika
tidak diingatkan,
Sumber isu: penunggu kadang
Manajemen ASN, Pelayanan melepaskan masker
Publik, Whole of di ruangan, antar
20
Kondisi yang
No Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
Government(WoG) penunggu tidak
melakukan jaga jarak,
mobilitas keluar
masuk ruangan tinggi.
4 Kurangnya pengetahuan Pasien dan keluarga Pasien dan keluarga
penggunaan terapi insulin pada tidak mampu mampu menggunakan
pasien Diabetes Melitus menggunakan alat alat suntik insulin
suntik insulin sehingga memudahkan
Sumber Isu: melakukan perawatan
Pelayanan Publik, Manajemen mandiri di rumah
ASN
5 Kurangnya kepatuhan minum Pasien putus obat, Pasien minum obat
obat pada pasien Tuberculosis keluarga tidak dengan patuh
memantau
Sumber Isu:
Whole of Government (WoG)
21
Gambar 2.1Foto Penunggu Tidak Memakai Masker dan Tidak Menjaga
Jarak
b. Tempat tidur di ruang Teratai tidak terisi penuh sehingga membuat pasien
dan keluarga leluasa
Tabel 2.2Ketersediaan Bed Ruang Teratai
Periode 22-09-21 s.d 21-10-21
No. Tanggal Jumlah Pasien Jumlah Bed Kosong
1. 22-09-2021 2 20
2. 23-09-2021 3 19
3. 24-09-2021 3 19
4. 25-09-2021 4 18
5. 26-09-2021 3 19
6. 27-09-2021 4 18
7. 28-09-2021 4 18
8. 29-09-2021 5 17
9. 30-09-2021 6 16
10. 01-10-2021 4 18
11. 02-10-2021 4 18
12. 03-10-2021 5 17
13. 04-10-2021 6 16
14. 05-10-2021 4 18
15. 06-10-2021 3 19
16. 07-10-2021 4 18
17. 08-10-2021 3 19
18. 09-10-2021 1 21
19. 10-10-2021 2 20
20. 11-10-2021 3 19
21. 12-10-2021 3 19
22. 13-10-2021 4 18
23. 14-10-2021 8 14
24. 15-10-2021 9 13
25. 16-10-2021 9 13
26. 17-10-2021 10 12
22
No. Tanggal Jumlah Pasien Jumlah Bed Kosong
27. 18-10-2021 12 10
28. 19-10-2021 7 15
29. 20-10-2021 8 14
30. 21-10-2021 10 12
Sumber : Data Elaborasi Penulis, 2021
4. Kurangnya pengetahuan penggunaan terapi insulin pada pasien Diabetes
Melitus
a. Berdasarkan pengamatan langsung pasien dan keluarga dengan terapi
injeksi insulin selalu meminta tolong pada petugas
b. Infromasi penggunaan injeksi insulin hanya diberikan pada pasien dengan
insulin sebagai obat pulang
5. Kurangnya kepatuhan minum obat pada pasien Tuberculosis
a. Pasien TBC yang datang kembali untuk dirawat dikarenakan terputusnya
minum obat rutin selama 6 bulan
b. Penunggu/keluarga tidak tahu pendampingan minum obat pasien
B. Analisis Isu
Analisis isu merupakan tahapan dalam perencanaan kegiatan aktualisasi
dan habituasi yang bertujuan untuk mendapatkan 1 (satu) isu prioritas. Pada
kegiatan analisis isu, alat analisis yang digunakan meliputi analisis APKL dan
analisis USG. APKL merupakan akronim dari Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
dan Kelayakan. Adapun kriteria untuk masing-masing kata kunci APKL yaitu
(Idris et al., 2019):
a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat
b. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang komplek
sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif
c. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap masing-
masing kriteria yang ada. Berikut merupakan tabel identifikasi penentuan
kelayakan isu dilihat dari nilai APKL:
23
Tabel 2. 3Analisis Isu Strategis dengan Metode APKL
Kriteria (skor)
No Isu Jumlah Peringkat
A P K L
1. Kurangnya edukasi cuci tangan
enam langkah pada pasien dan
keluarga dalam perawatan pasien
rawat inap 4 3 2 4 13 IV
Keterangan Skor :
a. Aktual
Tabel 2. 4Penilaian Kriteria Aktual
SKOR KRITERIA PENSKORAN
5 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap
4 Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang
lengkap
3 Belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat
2 Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat
1 Tidak terjadi dan tidak dibicarakan dalam masyarakat
b. Problematik
24
Tabel 2. 5Penilaian Kriteria Problematik
SKOR KRITERIA PENSKORAN
5 Sangat mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif
jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata
4 Mendesak dan hanya memerlukan alternatif jalan keluar
3 Tidak mendesak tetapi diperlukan dalam waktu dekat
2 Tidak mendesak tetapi diperlukan sewaktu-waktu
1 Tidak mendesak dan tidak diperlukan
c. Kekhalayakan
Tabel 2. 6Penilaian Kriteria Kekhalayakan
d. KeLayakan
Tabel 2. 7Penilaian Kriteria Problematik
SKOR KRITERIA PENSKORAN
5 Sangat logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
4 Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, kewenangan dan tanggung jawab
3 Logis, pantas, realitas, tetapi tidak dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab
25
Berdasarkan analisis menggunakan metode APKL pada tabel di atas,
didapatkan 3 isu dengan skor tertinggi, yaitu :
1) Kurang optimalnya edukasi pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan
covid 19 pada pasien dan penunggu dalam perawatan pasien rawat inap
2) Kurangnya kepatuhan pasien dan keluarga dalam memakai APD masker
di ruang rawat inap
3) Kurangnya pengetahuan penggunaan terapi insulin pada pasien Diabetes
Melitus.
Tiga isu yang memiliki bobot penilaian tertinggi selanjutnya akan dianalisis
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, serta
perkembangan.
1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidaknya masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebutberkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Penentuan prioritas isu yang akan dipecahkan dapat dilihat dari analisa
USG seperti pada tabel berikut:
Tabel 2. 8Identifikasi Isu dengan USG
N Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking
o.
1. Kurang optimalnya
edukasi
pelaksanaan
protokol kesehatan
pencegahan covid
19 pada pasien dan
penunggu dalam
perawatan pasien 5 5 4 14 1
rawat inap
Sumber Isu :
Manajemen ASN,
Pelayanan Publik,
Whole of
Government
2. Kurangnya
26
N Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking
o.
kepatuhan pasien
dan keluarga dalam
memakai APD 5 4 3 12 2
masker di ruang
rawat inap
Sumber Isu :
Manajemen ASN,
Whole of
Government
3. Kurangnya
pengetahuan
penggunaan terapi
insulin pada pasien
Diabetes Melitus 3 3 4 10 3
Sumber Isu :
Pelayanan Publik,
Manajemen ASN
Keterangan : Setiap kriteria U/S/G diberi skor nilai 1-5
Keterangan Skor :
1. Urgency
Tabel 2. 9Penilaian Kriteria Urgency
SKOR KRITERIA PENSKORAN
5 Sangat Mendesak
4 Mendesak
3 Kurang Mendesak
2 Tidak Mendesak
1 Sangat Tidak Mendesak
2. Seriousness
Tabel 2. 10Penilaian Kriteria Seriousness
SKOR KRITERIA PENSKORAN
5 Apabila dibiarkan maka Sangat Serius
4 Apabila dibiarkan maka Serius
3 Apabila dibiarkan maka Kurang Serius
2 Apabila dibiarkan maka Tidak Serius
1 Apabila dibiarkan maka Sangat Tidak Serius
3. Growth
Tabel 2. 11Penilaian Kriteria Growth
SKOR KRITERIA PENSKORAN
5 Apabila dibiarkan maka berakibat Sangat Buruk
4 Apabila dibiarkan maka berakibat Buruk
3 Apabila dibiarkan maka berakibat Kurang Buruk
27
2 Apabila dibiarkan maka berakibat Tidak Buruk
1 Apabila dibiarkan maka berakibat Sangat biasa
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria
yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan
analisis USG. Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk
menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan tingkat
pertumbuhan suatu isu atau masalah.Analisis USG dilakukan dengan
memberikan nilai antara 1 sampai 5 yang memiliki ketentuan nilai 1 berarti
sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan
nilai 5 berarti sangat besar pengaruhnya. Isu dengan total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan
kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan
isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan
dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Maka isu prioritas yang harus
diselesaikan adalah “Kurang Optimalnya Edukasi Pelaksanaan Protokol
Kesehatan Pencegahan Covid 19 Pada Pasien dan Penunggu” dengan sumber
isu yang berasal dari pelayanan publik, manajeman ASN, dan whole of
government (WoG).
C. Analisis Penyebab
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang
perlu diselesaikan adalah “Kurang optimalnya edukasi pelaksanaan protokol
kesehatan pencegahan covid 19 pada pasien dan penunggu dalam perawatan
pasien rawat inap”.
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone
diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi,
mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan
yang digunakan sebagai langkah awal meliputi manpower (sumber daya
manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milleu (lingkungan) atau
melalui pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama rekan
kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut :
28
MAN MATERIAL
Masyarakat belum
Kemampuan Belum tersedia Kurang
optimal dalam
edukasi media edukasi optimalnya
menjalankan Informasi
petugas masih pelaksanaan edukasi
protokol mengenai
kurang protokol kesehatan pelaksanaan
kesehatan protokol
protokol
kesehatan di
kesehatan
RS kurang Ketersediaan
Kesadaran pencegahan
masyarakat handrub&hand covid 19 pada
berbeda-beda wash kurang pasien dan
penunggu
dalam
perawatan
Edukasi pasien Ruangan pasien rawat
SOP edukasi mengenai protokol pernah inap di RSUD
pasien tidak kesehatan kurang digunakan dr. Soediran
diupdate sebagai M.S
tempat Kabupaten
isolasi Wonogiri
Pandemi pasien covid
covid 19 19
METHOD MILIEU/ENVIRONMENT
Gambar 2.2 Fishbone Diagram penyebab isu
Setelah dilakukan analisis penyebab isu prioritas dengan menggunakan
fishbone diagram, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu
diselesaikan, yaitu:
1. Man : Masyarakat belum optimal dalam menjalankan protokol
kesehatan
2. Material : Belum tersedianya media edukasi pelaksanaan protokol
kesehatan
Ketersediaan handrub & handwash kurang
3. Method : Edukasi pasien mengenai protokol kesehatan kurang
SOP edukasi pasien tidak diupdate
29
kedaruratan kesehatan masyarakat.
Apabila isu ini tidak diatasi akan mengakibatkan penyebaran virus dari
satu pasien ke pasien lain, dari satu penunggu ke penunggu lain, serta dari
penunggu ke pasien lain. Hal ini dapat mengakibatkan kualitas pelayanan
menjadi kurang baik karena didalam ruang rawat inap meskipun bukan ruangan
khusus isolasi tidak ada tindakan pencegahan. Isu ini harus diatasi demi
menjaga kesehatan lingkungan, baik lingkungan pasien dan keluarga,
lingkungan petugas medis, maupun lingkungan rumah sakit.
30
5. Melakukan evaluasi kelengkapan fasilitas ruangan yang mendukung
pelaksanaan protokol kesehatan
Sumber kegiatan : Inovasi dan SKP
Kegiatan ini mengatasi penyebab prioritas material yaitu ketersediaan
handrub dan handwash kurang
31
3. optimal (Method)
4.
4. Belum tersedianya media edukasi pelaksanaan
protokol kesehatan (Material)
5. Ketersediaan handrub dan handwash kurang
(Material)
Gagasan Yang : Optimalisasi Edukasi Protokol Kesehatan
Diangkat Pencegahan Covid 19 Pada Pasien dan Penunggu di
Ruang Teratai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri
Gagasan :1. Melakukan telaah SOP edukasi pasien, cuci tangan
Pemecahan Isu enam langkah, dan pemakaian APD bagi pasien
(Sumber kegiatan : Inovasi)
32
Tabel 2.12Matrik Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Kegiatan dalam Penerapan Nilai Dasar ANEKA
Serta Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
33
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
34
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
35
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
36
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
37
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
38
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
39
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
40
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
koordinasi dengan dan saran dari Akuntabilitas : Penulis bertanggung rehabilitatif) yang
mentor terkait mentor terkait jawab atas materi yang dikonsulkan berkualitas tinggi,
materi edukasi materi edukasi Nasionalisme : Menerima berstandar
pendapatmentor terkait materi internasional, dan
edukasi (sila keempat) berorientasi pada
Etika Publik : Menyampaikan materi kepuasan pelanggan
kepada mentor dengan sopan dan demi mewujudkan
santun Wonogiri sehat.”
41
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
42
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
43
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI MISI
ORGANISASI
44
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri mulai tanggal 28
Oktober 2021 s.d 4 Desember 2021
Tabel 2. 13Rancangan Jadwal Aktualisasi
Rencana Bukti
Oktober November Desember
Kegiatan
No Kegiatan
2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4
8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1. Melakukantelaa a. Foto saat
h SOP edukasi berkonsultasi
pasien, cuci dengan mentor
tangan enam b. Catatan hasil
langkah, dan ✓✓ ✓ ☓ ✓ ✓ ✓ ☓ ☓ ☓ ☓ konsultasi
pemakaian APD c. Tabel ceklist
bagi pasien kesesuaian
SOP dengan
literatur
2. Membuat media
a. Lembar
promosi
konsultasi
protokol
dengan mentor
kesehatan
b. Foto saat
☓ ✓ ✓ ✓ ☓ ✓ ✓ ✓ ☓ ☓ ☓ konsultasi
dengan
mentor
c. Desain media
promosi
3. Membuat media a. Foto konsultasi
edukasi protokol dengan mentor
☓ ☓ ✓ ✓ ✓ ☓ ✓ ✓ ✓ ☓ ☓
kesehatan b. Lembar
konsultasi
45
c. Desain media
edukasi
4. Melakukan a. Foto konsultasi
edukasi dengan mentor
pelaksanaan b. Lembar
protokol konsultasi
☓ ☓ ☓ ☓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ☓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
kesehatan c. Materi edukasi
d. Foto
kegiatan
edukasi
5. Melakukan a. Foto
evaluasi koordinasi
kelengkapan dengan mentor
fasilitas ruangan dan kepala
yang ruang
mendukung ☓ ☓ ☓ ✓ ✓ ✓ ☓ ☓ b. Lembar
pelaksanaan checklist
protokol c. Foto
kesehatan koordinasi
dengan rekan
kerja
46
DAFTAR PUSTAKA
47
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
2005 – 2011 : SD Negeri 1 Tempursari
2011 – 2014 : SMP Negeri 1 Sidoharjo
2014 – 2016 : SMA Negeri 1 Wonogiri
2016 – 2019 : D3 Keperawatan-ITS PKU Muhammadiyah
Surakarta
48
49