Anda di halaman 1dari 61

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

OPTIMALISASI PELAYANAN POLI GIGI MELALUI EDUKASI KESEHATAN


GIGI DAN MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19
DI UPTD PUSKESMAS JATISRONO I
KABUPATEN WONOGIRI

Disusun oleh :

NAMA : RITA SEPTIANI, A.Md.Kes

NIP : 199609112020122007

NO. DAFTAR HADIR : 19

JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL-PERAWAT GIGI

SKPD : UPTD PUSKESMAS JANTISRONO 1

COACH : Dra. NILA AGUSTINA, MPA

MENTOR : dr. HENY SUHARTONO HAMBIYOKO, M.M

PELATIHAN DASAR ASN GOLONGAN II ANGKATAN CLXIII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJASAMA DENGAN BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN 2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI PELAYANAN POLI GIGI MELALUI EDUKASI KESEHATAN


GIGI DAN MULUT SELAMA PANDEMI COVID-19
DI UPTD PUSKESMAS JATISRONO I
KABUPATEN WONOGIRI

Nama peserta : Rita Septiani, A.Md.Kes


NIP : 199609112020122007
Nomor Daftar Hadir : 19

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Rabu
Tanggal : 27 Oktober 2021
Tempat : BKD Kabupaten Wonogiri (Kelas
Virtual

Wonogiri, 26 Oktober 2021


Menyetujui

Coach, Mentor
Kepala UPTD Puskesmas Jatisrono I

Dra. Nila Agustina,MPA Dr. Heny Suhartono Hambiyoko, M.M


Widyaiswara Ahli Madya Pembina IV/a
NIP.197608171999032005 NIP. 196411012002121003

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT SELAMA PANDEMI


COVID-19 PADA PASIEN DI POLI GIGI UPTD PUSKESMAS JATISRONO I
KABUPATEN WONOGIRI

Nama peserta : Rita Septiani, A.Md.Kes


NIP : 199609112020122007
Nomor Daftar Hadir : 19

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Rabu
Tanggal : 27 Oktober 2021
Tempat : BKD Kabupaten Wonogiri (Kelas
Virtual

Wonogiri, 27 Oktober 2021


Menyetujui,
Coach, Mentor
Kepala UPTD Puskesmas Jatisrono I

Dra. Nila Agustina,MPA Dr. Heny Suhartono Hambiyoko, M.M


Widyaiswara Ahli Madya Pembina IV/a
NIP.197608171999032005 NIP. 196411012002121003

Penguji/Narasumber

Sriyatun, S.Kep, M.M


Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 196901121989032005

iii
PRAKATA

Alhamdulillahhirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada


Allah atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pelayanan Poli Gigi Melalui
Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Pandemi Covid-19 di UPTD Puskesmas
Jatisrono I” dengan baik. Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASN di UPTD Puskesmas Jatisrono
I dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari : Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Penulis
menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari
banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakash kepada :
1. Bapak Joko Sutopo selaku Bupati Wonogiri yang telah memberikan
kesempatan untuk mengikuti Latihan Dasar CPNS Golongan II.
2. Bapak Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si. selaku kepala BPSDMD Provinsi
Jawa Tengah yang telah memberikan ijin untuk mengikuti Latihan Dasar
CPNS golongan II.
3. dr. Setyarini, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan dan Kabupaten
Wonogiri beserta jajarannya
4. Ibu Sriyatun, S.Kep, M.M Selaku narasumber atas saran masukan yang
diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi
5. Bapak dr. Heny Suhartono Hambiyoko selaku Kepala UPTD Puskesmas
Jatisrono I sekaligus sebagai mentor yang telah memberikan masukan dan
arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Ibu Dra. Nila Agustina, MPA selaku coach yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai
dengan baik.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi Nilai-nilai Dasar, Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI untuk dapat diaktualisasikan di Instansi
8. Seluruh rekan kerja di UPTD Puskesmas Jatisrono I yang ikut membantu
dalam kegiatan Latsar.
9. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Wonogiri Golongan II Angkatan
173 tahun 2021.
iv
10. Seluruh keluarga besar saya, terutama Ibu dan Ayah saya yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya rancangan
aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari
berbagai pihak sehingga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam
pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wonogiri, 27 Oktober 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................ i


Halaman Persetujuan ..................................................................................................ii
Halaman Pengesahan ................................................................................................ iii
Prakata .......................................................................................................................iv
Daftar Isi .....................................................................................................................vi
Daftar Gambar .......................................................................................................... vii
Daftar Tabel ............................................................................................................. viii
Bab I. Profil Organisasi Dan Tugas Peserta ............................................................... 1
A. Gambaran Umum Organisasi ...................................................................... 1

1. Dasar Hukum Organisasi .......................................................................... 1

2. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi ....................... 3

3. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok Puskesmas ................................... 5

B. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Peserta .................................................. 9

C. Role Model ................................................................................................ 10


BAB. II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .......................................... 13

A. Identifikasi Isu ............................................................................................ 13

B. Analisis Isu ................................................................................................ 16

C. Analisis Penyebab ..................................................................................... 18

D. Dampak Isu Jika tidak diselesaikan ........................................................... 20

E. Gagasan Pemecah Isu .............................................................................. 20

F. Rancangan Aktualisasi Habituasi .............................................................. 20

G. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................. 23

H. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 48


Daftar Pustaka ......................................................................................................... 51

Curiculum Vitae ........................................................................................................ 53

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. UPTD Puskesmas Jatisrono I................................................................ 1


Gambar 1.2. Peta Kecamatan Jatisrono I, tahun 2020............................................... 2
Gambar 1.3. Struktur Organisasi Puskesmas Jatisrono I ........................................... 6
Gambar 1.4. Role Model .......................................................................................... 11
Gambar 2.1. Belum tersedianya media instruksi sebelum dan sesudah tindakan
perawatan gigi .......................................................................................................... 15
Gambar 2.2. Edukasi pasien secara lisan tanpa menggunakan media .................... 15
Gambar 2.3. Rekam medis ...................................................................................... 16
Gambar 2.4. Diagram Fishbone ............................................................................... 19

vii
DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1 Identifikasi Isu Dikaitkan dengan Agenda ............................................... 13


Tabel. 2.2 Data Dukung Isu ...................................................................................... 15
Tabel. 2.3 Identifikasi / Analisis Isu Metode APKL ................................................... 17
Tabel. 2.4 Identifikasi / Analisis Isu Metode USG ..................................................... 18
Tabel. 2.5 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi ................................................ 23
Tabel. 2.6 Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 40

viii
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Dasar Hukum Organisasi

Gambar 1.1. UPTD Puskesmas Jatisrono 1


(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2021)

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas


menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2004 adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan kepada upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya Puskesmas memiliki dasar
hukum antara lain Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang PanduanManajemen
Puskesmas.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor
9 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di
Kabupaten Wonogiri, mengamanatkan pencapaian SPM tahun 2018 ditetapkan
minimal berdasarkan target yang termuat dalam Peraturan Menteri Kesehatan

1
(PERMENKES) Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
UPTD Puskesmas Jatisrono I terdiri 10 desa dan 1 kelurahan, dengan
luas wilayah 32,8 km2. UPTD Puskesmas Jatisrono I berada di wilayah
Kecamatan Jatisrono yang terletak di Jalan Raya Jatisrono-Jatiroto, Kenteng
RT 02 RW 01 Desa Gunungsari Kecamatan Jatisrono Kabupaten Kabupaten
Wonogiri Propinsi Jawa Tengah dengan batas-batas wilayah kerja sebagai
berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Jatipurno
2. Sebelah selatan berbatasan dengn wilayah kerja UPTD Puskesmas
Jatiroto
3. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sidoharjo
4. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja UPTD Puskesmas
Slogohimo

Gambar 1.2.Peta Kecamatan Jatisrono 1, tahun 2020


(Sumber : Profil UPTD Puskesmas Jatisrono 1 Tahun 2021)

Berdasarkan data Kantor Catatan Sipil Kabupaten Wonogiri Tahun 2020,


menunjukan bahwa Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jatisrono I memiliki luas
wilayah sebesar 4.397,8 km2 yang teridi dari 10 Desa dan 1 Kelurahan. Desa
terjauh dari pusat kota kecamatan adalah Desa Tasikhargo kurang lebih 6 Km

2
dari Puskesmas, sedangkan desa terdekat adalah Desa Gunungsari. Jarak
dari UPTD Puskesmas Jatisrono I ke Dinas Kesehatan Kota Wonogiri sekitar

32.8 km2. Desa Tanggulangin memiliki luas wilayah 1.93 km2 merupakan Desa
tersempit wilayahnya, sedangkan Desa yang paling luas wilayahnya adalah

Desa Pandeyan seluas 4.20 km2.


2. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi
a. Visi Kabupaten Wonogiri
Visi dari Kabupaten Wonogiri yaitu “Mewujudkan Wonogiri yang
Maju, Mandiri dan Sejahtera” dengan semangat Go Nyawiji Sesarengan
Mbangun Wonogiri.
Dalam visi tersebut berkaitan dengan tugas dan fungsi peserta Latsar
atau penulis yaitu Wonogiri yang Maju dengan penjabaran mewujudkan
masyarakat yang mempunyai kualitas hidup yang tinggi meliputi bidang
kesehatan, bidang pendidikan dan sarana prasarana pemerintahan sebagai
wujud pelayanan kepada masyarakat.
b. Misi Kabupaten Wonogiri :
1) Menjadikan rakyat Wonogiri yang lebih pintar, lebih sehat dan lebih
berbudaya;
2) Mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten
Wonogiri;
3) Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja baru
untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran;
4) Membangun pemenuhan sarana dan prasarana dasar di Wonogiri yang
berkualitas dan berwawasan lingkungan guna menunjang pengembangan
wilayah.
UPTD Puskesmas Jatisrono I selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kabupaten Wonogiri dalam melaksanakan dan menjalankan tugas
pokok dan fungsinya yang bergerak di bidang kesehatan mendukung Misi dari
Kabupaten Wonogiri yang pertama yaitu “Menjadikan rakyat Wonogiri yang
lebih pintar, lebih sehat dan lebih berbudaya”, serta pada misi yang kedua
yaitu “Mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi di Pemerintah Kabupaten
Wonogiri”, dengan penjabaran adanya reformasi birokrasi yang diharapkan

3
dapat diimplementasikan pada tiga dimensi utama yaitu pelayanan publik
yang semakin baik, efektifitas program/kegiatan dan efisiensi anggaran.
c. Tujuan Organisasi
Tujuan Organisasi Kabupaten Wonogiri adalah : Mewujudkan Daerah
Dan Masyarakat Wonogiri Yang Sejahtera, Bermartabat Dan Berdaya Saing
Sebagai Landasan Bagi Tahap Pembangunan Berikutnya Menuju
Masyarakat Adil Dan Makmur Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berdasarkan Pancasila Dan Undang- Undang Dasar Negra Republik
Indonesia '1945. Sebagai ukuran terwujudnya Wonogiri yang sukses,
sejahtera, demokratis, berdaya saing maka pembangunan jangka panjang
Kabupaten Wonogiri diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok
sebagai berikut:
1) Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, bermartabat dan
berdaya saing.
2) Terwujudnya ekonomi kerakyatan berbasis potensi daerah dan IPTEK
serta mampu bersaing dipasar global.
3) Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan dan bekelanjutan.
4) Terwujudnya ketercukupan dan pelayanan sarana prasarana yang
berkwalitas guna menunjang pengembangan wilayah.
5) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dengan menjunjung
tinggi supremasi hukum.
c. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai budaya organisasi terkait dengan nilai-nilai budaya
Kabupaten Wonogiri yaitu : Sesarengan Mbangun Wonogiri dengan Nilai
Professional, Disiplin, Integritas, Inovatif dan Akuntabel yang disingkat
“SEMBARI PRODIIA”. Penjabaran nilai-nilai Budaya Kerja Kabupaten
Wonogiri yang disingkat “PRODIIA” mengandung pengertian sebagai
berikut :
1) Profesional adalah pekerjaan yang dilakukan dengan kemampuan yang
tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral, dalam melaksanakan
tugas selalu menyelesaikan secara baik, tuntas, dan sesuai
kompetensi/keahlian serta memiliki pandangan jauh kedepan;

4
2) Disiplin adalah perasaan taat, patuh, dan tanggung jawab terhadap nilai-
nilai yang dipercaya. Sikap disiplin memegang kendali utama dalam
setiap langkah dimulai dari perencanaan sampai evaluasi yang
kesemuanya ditarget oleh waktu, dana serta tanggung jawab sosial, tanpa
disiplin semua langkah-langkah tersebut tidak akan berhasil;
3) Integritas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan konsistensi dalam
tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, dimana setiap tindakan
mengutamakan perilaku terpuji dan penuh pengabdian yang dilandasi
unsur kejujuran;
4) Inovatif adalah mencurahkan segala kemampuan diri dalam berfikir untuk
menciptakan sesuatu yang baru bagi diri kita maupun masyarakat dan
lingkungan sekitar, inovatif merupakan kunci kemajuan dalam
pembangunan daerah, tanpa itu kita akan stagnan dalam perkembangan
yang begitu pesat serta kemajuan yang membawa manfaat bagi
masyarakat dan lingkungannya; dan
5) Akuntabel adalah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku baik segi hasil maupun
proses, serta tidak bertentangan dengan kedua hal tersebut, sama halnya
dengan setiap kegiatan yang dilakukan harus dipertanggung jawabkan
pelaksanaannya kepada pimpinan maupun kepada publik secara luas.
3. Struktur Organisasi dan Tugas Pokok Puskesmas
a. Struktur Organisasi Puskesmas Jatisono I
Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki
oleh setiap Puskesmas. Struktur organisasi UPTD Puskesmas Jatisrono I
mencerminkan adanya suatu bentuk kerjasama untuk mencapai visi dan
misi Puskesmas. Adapun struktur organisasi UPTD Puskesmas Jatisrono I
disajikan dalam gambar berikut :

5
Gambar 1.3. Struktur Organisasi Puskesmas Jatisrono 1

6
b. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas
Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
adalah sebagai berikut :
1) Tugas Pokok :
a) Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
b) Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga.
c) Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mendatangi keluarga
2) Fungsi :
a) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerjanya diuraikan sebagai berikut :
i. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis
masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan
yang diperlukan.
ii. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
iii. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
iv. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait.
v. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat.
vi. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
vii. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.

7
viii. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial, budaya,
dan spiritual.
ix. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
x. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan respon
penanggulangan penyakit.
xi. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga
xii. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui
pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas.
b) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
i. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang
mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan
budaya dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat
dan setara.
ii. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
iii. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat
pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada
kelompok dan masyarakat.
iv. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan pasien,
petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja.
v. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.
vi. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.

8
vii. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
viii. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
ix. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.
x. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
B. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Peserta
Bedasarkan Permenkes RI No. 20 Tahun 2016 BAB III Penyelenggaraan
Praktik Keprofesian Terapis Gigi dan Mulut Bagian Kesatu wewenang pasal 12
dalam menjalankan praktik keprofesiannya, Terapis Gigi dan Mulut memiliki
wewenang untuk melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
meliputi:
1. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut
2. Upaya pencegahan penyakit gigi
3. Manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut
4. Pelayanan kesehatan dasar pada kasus kesehatan gigi terbatas, dan
5. Dental assisting
Asuhan kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
1. Pengkajian
2. Penegakan diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bagi
terapis gigi dan mulut yang melakukan pekerjaannya secara mandiri hanya
memiliki wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf
c, dan huruf d. Pasal 13 Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut
sebagaimana dimaskud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a meliputi :
1. Promosi kesehatan gigi dan mulut kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
9
2. Pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut, guru serta dokter kecil
3. Pembuatan dan penggunaan medai/alat peraga untuk edukasi kesehatan gigi
dan mulut
4. Konseling tindakan promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut.
Pasal 14 Upaya pencegahan penyakit gigi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 12 ayat (1) huruf b meliputi :
1. Bimbingan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut untuk individu, kelompok
dan masyarakat
2. Penilaian faktor resiko penyakit gigi dan mulut
3. Pembersihan karang gigi
4. Penggunaan bahan/material untuk pencegahan karies gigi melalui
5. Pengisian pit dan fissure gigi dengan fissure sealant
6. Penambalan Atraumatic Restorative Treatment/ART
7. Aplikasi Fluor
8. Skrining kesehatan gigi dan mulut
9. Pencegahan gigi sulung persistensi atau goyang derajat 3 dan 4 dengan lokal
anastesi.
Pasal 15 Manajeemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagaimana
dimaksud dalam pasal 12 ayat (1) huruf c meliputi:
1. Administrasi klinik gigi dan mulut
2. Penegndalian infeksi, hygiene, dan sanitasi klinik
3. Manajemen program UKGS
4. Manajemen program UKGM/UKGMD
Pasal 16 Pelayanan kesehatan dasar pada kasus kesehatan gigi dan mulut
sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat (1) huruf d meliputi :
1. Pecabutan gigi sulung dan gigi tetap satu akar dengan lokal anestesi
2. Penambalan gigi satu atau dua bidang dengan glass ionomer atau bahan
lainnya
3. Perawatan pasca tindakan
Pasal 17 Dental Assisting sebagaimana dimaksut dalam pasal 12 ayat (1)
huruf e meliputi :
1. Asistensi pada pelayanan kedokteran gigi umum
2. Asistensi pada pelayanan kedokteran gigi spesialistitik

10
C. ROLE MODEL

Gambar 1.4 Role Model


Dalam teori kepemimpinan, secara sederhana arti dari kata role model adalah
teladan. Menurut Wikipedia, role model adalah “person whoserve as an
example, whose behavior is emulated by others” atau seseorang yang
memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain (Nugraha,
2020).
Dengan ini role model bagi penulis adalah Suharjono, S.Pd.,S.SiT.,M.Kes.
beliau dulunya adalah dosen keperawatan gigi di Poltekkes Kemenkes
Yoyakarta dan menjabat sebagai Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta yang menurut penulis dedikasinya di bidang keperawatan
gigi dan peran sebagai ASN dapat dijadikan panduansekaligus motivasi dalam
melaksanakan tugas.
Menurut penulis beliau adalah sosok ASN yang tangguh dan menerapkan
nilai - nilai ANEKA pada kehidupan sehari- hari baik saat menjadi dosen
pengajar, aktifis organisasi ataupun di profesi keperawatan gigi. Beliau memiliki
jiwa kepimpinan dan tanggung jawab yang tinggi dibuktikan dengan beberapa
prestasi dan jabatan yang dibebankan kepada beliau (Akuntabilitas). Saat
menjadi dosen pengajar beliau tidak membeda-bedakan mahasiswa baik yang
aktif maupun non aktif, memiliki metode pembelajaran yang demokratis serta

11
sangat menghormati profesi (Nasionalisme), beliau memiliki kepedulian yang
tinggi khususnya di organisasi keperawatan gigi dimana beliau selalu
menanamkan “SMART and Carring” pada perawat gigi saat memberikan asuhan
keperawatan gigi (Etika Publik), memiliki banyak inovasi dan pembaharuan
pada organisasi profesi dan intansi kerja (Komitmen Mutu) serta memiliki
disiplin yang tinggi datang tepat waktu, tidak menunda- nunda pekerjaan serta
memiliki integritas yang tinggi dengan menuntut kejujuran pada mahasiswa (Anti
Korupsi).

12
BAB. II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi Isu
Dalam rangka proses meningkatkan mutu pelayanan di UPTD Puskesmas
Jatisrono I Kabupaten Wonogiri, ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan
nilai-nilai Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Goverment. Tentunya
isu-isu tersebut sangat mempengaruhi pelayanan gigi dan mulut di UPTD
Puskesmas Jatisrono I, sehingga menjadi perlu untuk dianalisis penyebabnya dan
ditemukan solusi untuk menanganinya. Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan
dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan pengamatan penulis selama bekerja di UPTD Puskesmas
Jatisrono I Kabupaten Wonogiri, terdapat beberapa isu yang bisa diidentifikasi.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang dikaitkan dengan
agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of Goverment
(WoG), dan Pelayanan Publik) dapat ditampilan pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Identifikasi Isu
NO Isu dan kondisi isu Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
1. Kurangnya sosialisasi Banyak masyarakat yang Berdasarkan kondisi
kepada pasien masih mempertanyakan ini maka diharapkan
mengenai penyebaran mengapa pelayanan dapat terwujudnya
virus covid-19 dalam kesehatan gigi saat peningkatan
tindakan pelayanan gigi pandemi masih banyak pemahaman dan
dan mulut pada saat yang ditutup yang artinya pengetahuan pasien
pandemi pasien yang masuk ke tentang risiko
poli gigi belum paham penularan Covid-19
Sumber Isu : betul tentang bahaya pada tindakan
Manajemen ASN melakukan tindakan gigi pelayanan gigi dan
pada saat pandemi mulut dengan upaya
promotif yang optimal
sehingga dapat
tercapainya sasaran
keselamatan pasien
dalam masa pandemi
serta pelayanan dapat
berjalan sesuai
peraturan yang
dikeluarkan oleh PDGI
(Persatuan Dokter Gigi
Indonesia)
2. Belum tersedia media Kegiatan pemberian Tersedianya media
untuk instruksi sebelum instruksi sebelum dan untuk instruksi
dan sesudah tindakan sesudah tindakan melalui pengingat sebelum

13
NO Isu dan kondisi isu Kondisi saat ini Kondisi yang
diharapkan
perawatan gigi media belum ada, tindakan melalui
sehingga pasien masih whatsapp dan tersedia
Sumber Isu : sering lupa dengan media instruksi untuk
Manajemen ASN instruksi yang diberikan setelah tindakan
Pelayan Publik secara langsung
3. Belum optimalnya Adanya pasien yang a. Tersedianya media
edukasi kesehatan gigi kembali datang dengan edukasi dan
dan mulut untuk pasien masalah dan keluhan gigi meningkatnya
di poli gigi selama yang sama kemudian pemahaman pasien
pandemi covid-19 selama ini edukasi tentang kesehatan
kepada pasien dipoli gigi gigi dan mulut
Sumber Isu : dilakukan secara lisan b. Adanya peningkatan
Manajemen ASN karena belum kepuasan pasien
Pelayan Publik tersedianya media terhadap pelayanan
edukasi gigi dan mulut
sehingga pemahaman c. Meningkatkan minat
pasien terhadap pesan pasien untuk
yang disampaikan oleh melakukan kontrol
petugas belum rutin sebelum terjadi
tersampaikan dengan kasus sakit gigi
optimal
4. Belum optimalnya Tidak semua pasien di Screening awal pada
screening awal pada poli gigi dilakukan pasien menggunakan
pasien baru di poli gigi screening awal odontogram
menggunakan dilaksanakan
Sumber Isu : odontogram
Manajemen ASN
Whole Of Goverment
5. Belum optimalnya Kegiatan UKGS belum Kegiatan UKGS
kegiatan UKGS selama berjalan optimal selama berjalan optimal dan
pandemi pandemi terjadwal

Sumber Isu :
Manajemen ASN
Whole Of Goverment

14
Tabel 2.2 Data Dukung Isu
No Isu dan Kondisi Isu Data Dukung Isu
1. Kurangnya sosialisasi kepada Banyak pasien datang ke poli gigi yang masih
pasien mengenai penyebaran mempertanyakan mengapa pelayanan kesehatan gigi
virus covid-19 dalam tindakan saat pandemi masih banyak yang ditutup yang artinya
pelayanan gigi dan mulut pasien yang masuk ke poli gigi belum paham betul
pada saat pandemi tentang bahaya melakukan tindakan gigi pada saat
pandemi terbukti bahwa
Sumber Isu : pasien datang ke poli gigi ingin melakukan perawatan
Manajemen ASN gigi yang sifatnya tidak mendesak contoh tambal gigi,
cabut gigi, pembersihan karang gigi, dll yang jika tetap
dilakukan akan berpotensi tinggi menularkan virus
2. Belum tersedia media untuk Berdasarkan observasi dan informasi dari staf poli gigi
instruksi sebelum dan yang sudah lama bertugas pada kegiatan pemberian
sesudah tindakan perawatan intruksi sebelum dan sesudah tindakan melalui media
gigi belum ada, sehingga pasien masih sering lupa dengan
instruksi yang diberikan.
Sumber Isu :
Manajemen ASN
Pelayan Publik

Gambar 2.1 Belum tersedianya media instruksi


sebelum dan sesudah tindakan perawatan gigi
(Sumber : Dokumen Pribadi)
3. Belum optimalnya edukasi Berdasarkan observasi penulis selama bertugas
kesehatan gigi dan mulut diketahui bahwa edukasi kepada pasien poli selama
untuk pasien di poli gigi pandemi hanya dilakukan secara lisan dengan
selama pandemi covid-19 meminimalkan durasi tatap muka sehingga
pemahaman pasien terhadap pesan yang disampaikan
Sumber Isu : oleh petugas belum tersampaikan dengan optimal
Manajemen ASN terbukti dengan adanya pasien yang kembali datang
Pelayan Publik ke poli gigi dengan masalah dan keluhan yang sama

Gambar 2.2 Edukasi pasien secara lisan tanpa


menggunakan media
(Sumber : Dokumen Pribadi)
4. Belum optimalnya screening Berdasarkan observasi dan informasi dari staf poli gigi
awal pada pasien baru di poli yang sudah lama bertugas diketahui bahwa screening
gigi awal pada pasien di poli gigi menggunakan
odontogram tidak semua dilakukan

15
No Isu dan Kondisi Isu Data Dukung Isu
Sumber Isu :
Manajemen ASN

Gambar 2.3 Rekam medis


(Sumber : Dokumen Pribadi)
5. Belum optimalnya kegiatan Berdasarkan observasi dan informasi dari staf poli gigi
UKGS selama pandemi yang sudah lama bertugas diketahui bahwa kegiatan
UKGS selama pandemi tidak terlaksana dengan
Sumber Isu : optimal disebabkan adanya PPKM yang
Manajemen ASN mengakibatkan sekolah dilakukan secara daring dan
Whole Of Goverment pertemuan dibatasi sehingga petugas kurang leluasa
untuk melakukan kegiatan diluar gedung

B. Analisis Isu
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat
bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan
kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan
melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Penentuan kualitas dan
prioritas isu dilakukan dengan dua metode, antara lain :
1. APKL (Aktual , Problematik, Kekhlayakan dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Aktual artinya benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat
b. Problematik artinya merupakan masalah mendesak yang memerlukan
berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas atau tindakan nyata
c. Kekhlayakan artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Kelayakan artinya isu masuk akal,realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Berikut ini beberapa isu yang ada pada UPTD Puskesmas Jatisrono I yang
akan ditentukan kelayakannya menggunakan pendekatan analisis APKL.

16
Tabel 2.3 Identifikasi/Analisi Isu (APKL)
Kriteria Skor
NO ISU Jumlah Peringkat
A P K L
1. Belum tersedia media untuk 5 4 3 3 15 III
instruksi sebelum dan sesudah
tindakan perawatan gigi
2. Belum optimalnya edukasi 5 5 5 4 19 I
kesehatan gigi dan mulut untuk
pasien di poli gigi selama pandemi
covid-19
3. Kurangnya sosialisasi kepada 4 4 4 4 16 II
pasien mengenai penyebaran virus
covid-19 dalam tindakan pelayanan
gigi dan mulut pada saat pandemi
4. Belum optimalnya screening awal 4 4 3 3 14 IV
pada pasien baru di poli gigi
5. Belum optimalnya kegiatan UKGS 4 3 3 3 13 V
selama pandemi

2. USG (Urgency, Seriousness dan Growth)


Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3 (tiga) isu utama
yang memiliki nilai tertinggi. Kemudian isu tersebut dianalisis dengan
menggunakan metode USG mempertimbangkan tingkat kepentingan,
keseriusan dan perkembangan setiap isu dengan rentang skor 1-5
a. Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
b. Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu harus segera dibahas yang
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
c. Growth didefinisikan sebagai seberapa besar memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani dengan segera

17
Tabel 2.4 Analisis Isu USG
No Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking
1. Belum optimalnya
edukasi
kesehatan gigi
dan mulut untuk 5 4 5 14 I
pasien di poli gigi
selama pandemi
covid-19
2. Kurangnya
sosialisasi kepada
pasien mengenai
penyebaran virus
covid-19 dalam 4 3 4 13 II
tindakan
pelayanan gigi
dan mulut pada
saat pandemi
3. Belum tersedia
media untuk
instruksi sebelum 4 3 3 10 III
dan sesudah
tindakan
perawatan gigi

C. Analisis Penyebab Isu


1. Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang
perlu diselesaikan adalah belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan
mulut untuk pasien di poli gigi selama pandemi covid-19 UPTD Puskesmas
Jatisrono I. Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan
fishbone diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail
semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan.
Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal
meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method
(metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang
dimantapkan melalui braistorming bersama rekan kerja di instansi,
sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog)

18
MAN MATERIAL

Petugas belum optimal


dalam mengedukasi
pasien poli gigi selama
pandemi covid-19 Kurangnya
media untuk
penyuluhan “Belum
Kurangnya dukungan
optimalnya
lintas program dalam
edukasi
pelaksanaan pelayanan
kesehatan
Gigi dan Mulut gigi dan
mulut
untuk
Pengurangan durasi pasien di
tatap muka dengan poli gigi
pasien selama selama
Belum adanya pandemi covid-19 pandemi
panduan penyuluhan covid-19.”
pasien poli gigi saat
pandemi Pasien kurang
mendapatkan
informasi tentang
kesehatan gigi dan
mulut secara optimal

METHOD MILIEU

Gambar 2.4. Diagram Fishbone


2. Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan
menggunakan fishbone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu
diselesaikan, yaitu :
Man : 1. Petugas belum optimal dalam
mengedukasi pasien poli gigi selama
pandemi covid-19
2. Kurangnya dukungan lintas program
dalam pelaksanaan pelayanan gigi
dan mulut
Methode : Belum adanya panduan penyuluhan
gigi dan mulut saat pandemi
Material : Kurangnya media untuk edukasi
pasien pada pelayanan gigi dan mulut
Milleu/Enviroment : Pasien kurang mendapatakan
informasi tentang kesehatan gigi dan

19
mulut secara optimal selama pandemi
covid-19
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Dampak apabila belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut untuk
pasien di poli gigi selama pandemi covid-19 tidak diselesaikan adalah pasien tidak
bisa memahami dengan baik edukasi yang diberikan oleh petugas mengingat
selama ini petugas hanya melakukan edukasi hanya secara lisan dan kabanyakan
pasien sering lupa sehingga pasien datang kembali dengan masalah dan keluhan
yang sama.
E. Gagasan Pemecahan Isu
Dari hasil analisis isu di atas maka judul gagasan pemecahan isu prioritas
adalah Optimalisasi Pelayanan Poli Gigi Melalui Edukasi Kesehatan Gigi dan
Mulut Selama Pandemi Covid-19 di UPTD Puskesmas Jatisrono I. Penulis akan
melaksanakan serangkaian kegiatan untuk menyelesaikan penyebab-penyebab
isu, sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembuatan panduan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
selama pandemi covid-19
2. Melakukan sosialisasi panduan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut selama
pandemi covid-19
3. Melakukan pembuatan media penyuluhan leaflet dan koesioner pre test
4. Melakukan penyuluhan kepada pasien di poli gigi
5. Melakukan monitoring dan evaluasi melalui post test kepada pasien untuk
melihat hasil dari penyuluhan yang telah dilakukan
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Jatisrono 1
Identifikasi Isu : 1. Belum tersedia media untuk instruksi sebelum dan
sesudah tindakan perawatan
2. Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi dan mulut
untuk pasien di poli gigi selama pandemi covid-19
3. Kurangnya sosialisasi kepada pasien mengenai
penyebaran virus covid-19 dalam tindakan pelayanan
gigi dan mulut pada saat pandemi
4. Belum optimalnya screening awal pada pasien baru

20
di poli gigi
5. Belum optimalnya kegiatan UKGS selama pandemi
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut
untuk pasien di poli gigi selama pandemi covid-19
Penyebab Prioritas : 1. Petugas belum optimal dalam mengedukasi pasien
poli gigi selama pandemi covid-19 (Man)
2. Kurangnya dukungan lintas program dalam
pelayanan gigi dan mulut selama pandemi covid-19
(Man)
3. Kurangnya media penyuluhan (Material)
4. Belum adanya panduan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut selama pandemi covid-19 (Method)
5. Pasien kurang mendapatkan informasi tentang
kesehatan gigi dan mulut selama pandemi covid-19
(Milieu)
Gagasan : Optimalisasi Pelayanan Poli Gigi Melalui Edukasi
Penyelesaian Isu Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Pandemi Covid-19 di
UPTD Puskesmas Jatisrono I. Selanjutnya akan
dilaksanakan 5 (lima) kegiatan, yaitu :
1. Melaksanakan pembuatan panduan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut selama pandemi covid-
19 untuk menyelesaikan penyebab belum adanya
panduan penyuluhan pasien poli gigi saat
pandemi covid-19 (Method)
2. Pelaksanaan sosialisasi panduan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut selama pandemi covid-
19 berkaitan dalam menyelesaikan penyebab
kurangnya dukungan lintas program dalam
pelaksanaan pelayanan Gigi dan Mulut di Poli
Gigi UPTD Puskesmas Jatisrono I (Man)
3. Melakukan pembuatan media penyuluhan leaflet
dan koesioner berkaitan dalam menyelesaikan
penyebab kurangnya media penyuluhan

21
(Material)
4. Melakukan penyuluhan kepada pasien di poli gigi
berkaitan dalam menyelesaikan penyebab pasien
kurang mendapatakan informasi tentang
kesehatan gigi dan mulut secara optimal selama
pandemi covid-19 (Milieu)
5. Melakukan monitoring dan evaluasi melalui post
test kepada pasien untuk melihat hasil dari
penyuluhan yang telah dilakukan dalam
menyelesaikan penyebab kurang optimalnya
petugas dalam memberikan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut selama pandemi covid-
19 di UPTD Puskesmas Jatisrono 1 (Man)

22
G. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 2.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Pembuatan Paduan Tersedianya panduan Tersedianya Kegiatan pembuatan
Penyuluhan penyuluhan kesehatan panduan panduan penyuluhan
Kesehatan Gigi dan gigi dan mulut selama penyuluhan kesehatan gigi dan
Mulut Selama pandemi covid-19 kesehatan gigi dan mulut selama
Pandemi Covid-19 sebagai panduan mulut selama pandemi covid-19
Sumber : Inovasi petugas untuk pandemi covid-19 dapat menguatkan
melakukan penyuluhan berkontribusi tata nilai Kabupaten
a. Melakukan a. Mendapatkan Akuntabilitas terhadap visi dari Wonogiri yang
konsultasi persetujuan, saran Kegiatan konsultasi Kabupaten pertama dan ke
dengan mentor serta arahan dari ini dilakukan Wonogiri yaitu empat yaitu
terkait dengan kepala puskesmas sebagai bentuk “Mewujudkan Profesional
program untuk terkait pelaksanaan transparansi Wonogiri yang “Melaksanakan tugas
menyelesaikan program dibuktikan kepada pimpinan Maju, Mandiri, dan selalu diselesaikan
isu yang diangkat dengan adanya Nasionalisme Sejahtera” dengan dengan baik, tuntas,
notulen Saya melakukan semangat Go dan sesuai
konsultasi dengan Nyawiji kompetensi/keahlian
cara musyawarah Sesarengan serta memiliki
(Pancasila sila ke- Mbangun pandangan jauh
4) Wonogiri, dan kedepan” dan
Etika Publik berkontribusi Inovatif
Saya bersikap terhadap misi “Mencurahkan segala
sopan dan Kabupaten kemampuan diri
santun Wonogiri yang dalam berfikir untuk
menghargai keterkaitan menciptakan sesuatu
atasan selaku dengan yang baru bagi diri

23
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
pengambil tersedianya kita maupun
kebijakan dengan panduan yaitu masyarakat dan
meminta arahan pada misi ke-1 lingkungan sekitar”.
dan persetujuan yaitu “Menjadikan
terlebih dahulu rakyat Wonogiri
sebelum yang lebih pintar,
mengeksekusi lebih sehat dan
suatu program lebih sehat dan
Komitmen Mutu lebih berbudaya.
Saya melakukan
konsultasi dengan
efektif dan
efisien
Anti Korupsi
Saya
menyampaikan
konsep secara
jelas dan
transparan
b. Melakukan b. Mendapatkan arahan, Akuntabilitas
diskusi dengan saran dan masukan Saya melakukan
rekan kerja terkait pembuatan diskusi dengan
(dokter gigi dan panduan penyuluhan rekan kerja secara
perawat gigi) kesehatan gigi dan bertanggung
terkait panduan mulut selama jawab dan penuh
penyuluhan yang pandemi covid-19 dengan integritas
akan dibuat Nasionalisme
Melakukan
konsultasi dengan

24
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
cara
musyawarah
Etika Publik
Saya bersikap
sopan dan
santun
menghargai
rekan kerja
dengan meminta
arahan dan
persetujuan
terlebih dahulu
sebelum
mengeksekusi
suatu program
Komitmen Mutu
Saya melakukan
konsultasi dengan
efektif dan
efisien
Anti Korupsi
Saya
menyampaikan
konsep secara
jelas dan
transparan
c. Mencari dan c. Terkumpulnya materi Akuntabilitas
menghimpun untuk penyusunan Saya mencari
materi yang panduan penyuluhan referensi yang

25
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
relevan berkaitan kredibel dalam
panduan pembuatan
penyuluhan yang panduan
akan dibuat penyuluhan
Nasionalisme
(Sila V)
Saya bekerja
keras dalam
menyusun
panduan
penyuluhan
Etika Publik
Saya membuat
panduan
penyuluhan
dengan mencari
materi dan
informasi dari
sumber
terpercaya
Komitmen Mutu
Saya bekerja
dengan efektif dan
efisien dalam
mencari dan
menghimpun
materi panduan
penyuluhan
Anti Korupsi

26
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
Saya dalam
mencari dan
menghimpun
materi dilakukan
secara jujur
dengan tidak
mengumpulkan
materi yang tidak
benar atau diluar
kapabiltas profesi
d. Merancang dan d. Adanya panduan Akuntabilitas
menyusun penyuluhan Saya merancang
panduan kesehatan gigi dan menyusun
penyuluhan mulut selama panduan
kesehatan gigi pandemi covid-19 penyuluhan
dan mulut dengan secara
selama pandemi jelas wujud dari
covid-19 tanggung jawab
Nasionalisme
(Sila I)
Saya membuat
panduan
penyuluhan
dengan sabar
Etika Publik
Saya merancang
dan menyusun
panduan
penyuluhan

27
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
dengan cermat
Komitmen Mutu
Saya membuat
panduan
penyuluhan
dengan efektif
dan efiien sesuai
arahan mentor
dengan
berorientasi
mutu
Anti Korupsi
Saya merancang
dan menyusun
mengerjakan
panduan
penyuluhan
secara jujur
dengan konsep
yang jelas dan
direncanakan
dengan
mengedepankan
hal yang
berkeadilan bagi
semua pasien
e. Melakukan e. Adanya saran serta Akuntabilitas
koordinasi arahan terkait Saya dalam
dengan rekan panduan penyuluhan melaksanakan

28
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
kerja (dokter gigi kesehatan gigi dan koordinasi
dan perawat gigi) mulut dibuktikan dilandansi rasa
terkait panduan dengan notulen tanggung jawab
penyuluhan serta kejelasan
kesehatan gigi dan transparan
dan mulut yang Nasionalisme
telah disusun (Pancasila Sila
ke-4) Saya dalam
berkoordinasi
selalu
mengutamakan
musyawarah
dalam mengambil
keputusan untuk
kepentingan
bersama.
Etika Publik
Saya berkoordinasi
dengan rekan kerja
(dokter gigi dan
perawat gigi)
dengan disiplin,
cermat serta
menggunakan
bahasa yang
sopan dan
santun.
Komitmen Mutu
Saya menjelaskan

29
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
poin-poin penting
terkait panduan
penyuluhan
sehingga
koordinasi berjalan
dengan efektif dan
efisien
Anti Korupsi
Saya membuat
janji terlebih
dahulu agar tidak
mengganggu
pekerjaan utama
(Disiplin).
f. Menyempurnakan f. Adanya panduan Akuntabilitas
panduan penyuluhan Adanya kejelasan
penyuluhan kesehatan gigi dan terkait isi dalam
kesehatan gigi dan mulut selama panduan
mulut dan pandemi covid-19 penyuluhan yang
meminta disahkan
persetujuan kepala Nasionalisme
puskesmas (Sila IV)
Saya mematuhi
aturan dalam
menyempurnakan
panduan
penyuluhan
Etika Publik
Saya meminta

30
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
legalitas panduan
penyuluhan
kepada Kepala
Puskesmas
dengan
mengedepankan
sikap sopan dan
santun
Komitmen Mutu
Saya meminta
legalitas panduan
penyuluhan
kepada atasan
untuk perbaikan
berkelanjutan
Anti Korupsi
Saya
menyelesaikan
pembuatan
panduan
penyuluhan waktu
sesuai target yang
ditentukan
WoG (Whole of government)
Konsultasi dalam bentuk koordinasi
Terkait substansi Mata Pelatihan Kedudukan dan peran PNS Manajemen ASN
Komunikasi, konsultasi dan kerjasama dalam membuat
perencanaan program mengikuti prosedur kerja
2 Pelaksanaan Dapat Dipahaminya Dengan Kegiatan

31
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
Sosialisasi Panduan Panduan Penyuluhan dipahaminya melaksanakan
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan panduan sosialisasi panduan
Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Pandemi penyuluhan penyuluhan
Mulut Selama Covid-19 Oleh Semua kesehatan gigi dan kesehatan gigi dan
Pandemi Covid-19 Staf di UPTD mulut selama mulut selama
Puskesmas Jatisrono I pandemi covid-19 pandemi covid-19 di
Sumber : Inovasi a. Membuat a. Adanya undangan Akuntabilitas oleh semua staf di UPTD Puskesmas
undangan dan dan daftar hadir Saya bertanggung UPTD Puskesmas Jatisrono I dapat
daftar hadir sosialisasi yang telah jawab Jatisrono I dapat menguatkan tata
sosialisasi disepakati, waktu, melaksanakan berkontribusi nilai Kabupaten
panduan hari dan tanggal kegiatan sesuai terhadap visi Wonogiri yang
penyuluhan sosialisasi undangan yang Kabupaten pertama dan ke
kesehatan gigi dibuat Wonogiri yaitu empat yaitu
dan mulut selama Nasionalisme “Mewujudkan Profesional
pandemi covid-19 (Sila V) Wonogiri yang “Melaksanakan tugas
Saya membuat Maju, Mandiri, dan selalu diselesaikan
undangan dan Sejahtera” dengan dengan baik, tuntas,
daftar hadir dengan semangat Go dan sesuai
tepat waktu sesuai Nyawiji kompetensi/keahlian
perjanjian yang Sesarengan serta memiliki
telah disepakati Mbangun pandangan jauh
Etika Publik Wonogiri, dan kedepan” dan
Saya berkontribusi Inovatif
menyampaikan terhadap misi “Mencurahkan segala
undangan Kabupaten kemampuan diri
sosialisasi kepada Wonogiri yang dalam berfikir untuk
seluruh staf keterkaitan menciptakan sesuatu
dengan jelas, dengan yang baru bagi diri
mengenai waktu, tersedianya kita maupun

32
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
hari, dan tempat panduan yaitu masyarakat dan
pelaksanaan pada misi ke-1 lingkungan sekitar”.
(Memberikan yaitu “Menjadikan
informasi secara rakyat Wonogiri
benar) yang lebih pintar,
Komitmen Mutu lebih sehat dan
Saya membuat lebih berbudaya.
undangan dan
daftar hadir dengan
efektif dan efisien
Anti Korupsi
Saya membuat
undangan dan
daftar hadir dengan
penuh tanggung
jawab dan kerja
keras
b. Menyiapkan b. Tersusunnya materi Akuntabilitas
materi sosialisasi sosialisasi panduan Saya
panduan penyuluhan melaksanakan
penyuluhan kesehatan gigi dan tugas dengan
kesehatan gigi mulut selama mendapatkan
dan mulut selama pandemi covid-19 materi yang bisa
pandemi covid-19 dipertanggung
jawabkan
Nasionalisme
(Sila III)
Saya menyiapkan
materi sosialisasi

33
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
dengan bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Etika Publik
Saya menyiapkan
materi sosialisasi
dengan cermat
dan disiplin
Komitmen Mutu
Saya menyiapkan
materi sosialisasi
dengan efektif dan
efisien sehingga
mudah dipahami
semua staf
Anti Korupsi
Saya menyiapkan
materi sosialisasi
secara jujur
dengan konsep
yang jelas dan
direncanakan
mengedepankan
berkeadilan bagi
semua pasien
c. Melakukan c. Tercapainya Akuntabilitas
sosialisasi kesepakatan dan Materi sosialisasi
panduan dipahaminya yang saya berikan
penyuluhan panduan penyuluhan dapat

34
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
kesehatan gigi kesehatan gigi dan dipertanggung
dan mulut selama mulut selama jawabkan
pandemi covid-19 pandemi covid-19 Nasionalisme
kepada seluruh kepada oleh seluruh (Sila III)
staf uptd staf UPTD Saya
puskesmas Puskesmas Jatisrono menyampaikan
Jatisrono I 1 dibuktikan dengan sosialisasi
notulen panduan
penyuluhan
dengan bahasa
Indonesia yang
baik dan benar
Etika Publik
Saya dalam
penyampaian
sosialisasi
menggunakan
bahasa yang
sopan dan santun
Komitmen Mutu
Saya
meyampaikan
sosialisasi dengan
efektif dan efisien
sehingga mudah
dipahami semua
staf
Anti Korupsi
Dalam melakukan

35
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
sosialisasi
dilakukan secara
mandiri
Pelayanan Publik
Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka menambah akses
Terkait substansi Mata Pelatihan Kedudukan dan peran PNS pelayanan, serta efektif untuk meningkatkan pemahaman
kepada seluruh staf UPTD Puskesmas Jatisrono I. Ketepatan
dalam penyampaian sosialisasi agar terlaksananya kegiatan
pelayanan yang optimal
3 Melakukan Tersedianya media Tersedianya Kegiatan pembuatan
pembuatan media penyuluhan leaflet untuk media penyuluhan media penyuluhan
penyuluhan leaflet meningkatkan berupa leaflet dan berupa leaflet dan
dan koesioner pre pengetahuan pasien di koesioner pre test koesioner pre test
test poli gigi untuk dapat menguatkan
a. Mencari materi- a. Mendapatkan materi- Akuntabilitas meningkatkan tata nilai kabupaten
Sumber : Inovasi materi/ referensi materi/ referensi yang Memastikan pengetahuan Wonogiri yang
yang sesuai sesuai untuk referensi yang pasien di poli gigi keempat yaitu
untuk pembuatan media akan digunakan memberikan Profesional dalam
pembuatan penyuluhan Leaflet sesuai dan dapat kontribusi membuat leaflet dan
media edukasi dipertanggung terhadap Visi koesioner Inovasi
Leaflet jawabkan Kabupaten menggunakan
Nasionalisme Wonogiri yaitu Visi seluruh kemampuan
(Sila V) Kabupaten dan kompetensi dan
Saya bekerja Wonogiri yaitu, Akuntabel dapat
keras dalam “Mewujudkan dipertanggung
mencari materi Wonogiri Yang jawabkan
Etika Publik Maju, Mandiri dan
Saya mencari Sejahtera"
materi dan Serta mendukung

36
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
referensi dari Misi
sumber Kabupaten
terpercaya Wonogiri
Komitmen Mutu yang pertama
Penyusunan materi yaitu "Menjadikan
pembuatan media rakyat Wonogiri
penyuluhan leaflet yang lebih pintar,
dokumentasinya lebih sehat dan
dilakukan secara lebih berbudaya."
efektif, kreatif dan
inovatif agar
mudah dipahami
Anti Korupsi
Merancang serta
membuat media
penyuluhan leaflet
secara tepat
waktu
b. Membuat Media b. Tersedianya media Akuntabilitas
edukasi Leaflet leaflet untuk dijadikan Saya membuat
media edukasi media leaflet
dengan penuh
tanggung jawab
sesuai dengan
materi dann dari
sumber yang dapat
dipercaya
Nasionalisme
Saya membuat

37
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
media penyuluhan
leaflet degan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar serta mudah
dipahami
Etika Publik
Saya membuat
media edukasi
leaflet dengan
cermat sesuai
arahan mentor
Komitmen Mutu
Saya membuat
media edukasi
leaflet yang kreatif
dan inovatif
Anti Korupsi
Saya membuat
media edukasi
leaflet dengan
jujur dan mandiri
c. Membuat c. Tersedianya Akuntabilitas
beberapa pertanyaan untuk Saya membuat
pertanyaan/ dijadikan penilaian pertanyaan secara
kuesioner pre terhadap pasien transparansi serta
test mampu
memberikan
informasi yang

38
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
bertanggung
jawab
Nasionalisme
Saya membuat
pertanyaan
dengan bahasa
indonesia
yang mudah di
pahami
Etika Publik
Saya memberikan
informasi kepada
pasien secara
benar dan tidak
menyesatkan
Komitmen Mutu
Saya membuat
pertanyaan
koesioner dengan
Efektif dan sesuai
arahan mentor
dengan
berorientasi mutu
Anti Korupsi
Saya bekerja
keras dan mandiri
dalam membuat
pertanyaan
koesioner

39
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
Manajemen ASN
Penuh sikap profesional untuk menghasilkan produk yang
Terkait substansi Mata Pelatihan Kedudukan dan peran PNS kompeten
Manajemen Publik
Menghimpun materi yang kompeten untuk leaflet yang
berkualitas
4 Melakukan Terselenggaranya Terselenggaranya Kegiatan melakukan
penyuluhan kepada penyuluhan kepada penyuluhan pada penyuluhan pada
pasien di poli gigi pasien poli gigi untuk pasien poli gigi gigi pasien poli gigi gigi
tentang kesehatan meningkatkan untuk untuk meningkatkan
gigi dan mulut pengetahuan pasien meningkatkan pengetahuan pasien
tentang kesehatan gigi pengetahuan tentang kesehatan
Sumber : Tugas dan mulut pasien tentang gigi dapat
a. Menyiapkan a. Tersedianya Akuntabilitas kesehatan gigi dan menguatkan tata nilai
Pokok mulut dapat Kabupaten Wonogiri
kuesioner dan kuesioner, media Saya menyiapkan
media penyuluhan leaflet media penyuluhan berkontribusi ke lima yaitu
penyuluhan untuk penyuluhan secara terhadap visi Profesional
kepada pasien bertanggung Kabupaten “Melaksanakan tugas
jawab dan penuh Wonogiri yaitu selalu diselesaikan
dengan integritas “Mewujudkan dengan baik, tuntas,
Nasionalisme Wonogiri yang dan sesuai
(Sila V) Maju, Mandiri, dan kompetensi/keahlian
Saya bekerja Sejahtera” dengan serta memiliki
keras dalam semangat Go pandangan jauh
menyiapkan Nyawiji kedepan” dan
kuesioner dan Sesarengan Akuntabel “Dapat
media penyuluhan Mbangun dipertanggung
Etika Publik : Wonogiri, dan jawabkan sesuai
Saya menyiapkan berkontribusi dengan peraturan

40
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
kuesioner dan terhadap misi perundang-undangan
media penyuluhan Kabupaten yang berlaku baik
dengan cermat Wonogiri yang segi hasil maupun
Komitmen Mutu keterkaitan proses
Saya memberikan dengan
informasi secara tersedianya SOP
efektif, efisien, yaitu pada misi ke-
dan kreatif agar 1 yaitu
mudah dipahami “Menjadikan rakyat
Anti Korupsi : Wonogiri yang
Saya menyiapkan lebih pintar, lebih
media penyuluhan sehat dan lebih
leaflet dengan sehat dan lebih
jujur dan mandiri berbudaya.
b. Memberikan b. Pasien telah mengisi Akuntabilitas
kuesioner berupa kuesioner pertanyaan Saya memberikan
pertanyaan untuk pre test kuesioner kepada
kepada pasien pasien dengan
untuk pre test jelas dan dari
sumber terpercaya
Nasionalisme
Saya memberikan
informasi kepada
pasien dengan
bahasa indonesia
yang baik dan
benar serta mudah
dipahami
Etika Publik

41
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
Saya memberikan
informasi kepada
pasien secara
benar dan tidak
menyesatkan
Komitmen Mutu
Saya memberikan
informasi secara
efektif, efisien,
dan kreatif agar
mudah dipahami
Anti Korupsi
Saya memberikan
pertanyaan
kuesioner kepada
pasien dengan
penuh
tanggungjawab
c. Pelaksanaan c. Terlaksananya Akuntabilitas
Penyuluhan penyuluhan kepada Kejelasan target
kepada pasien pasien poli gigi UPTD rencana aktualisasi
poli gigi UPTD Puskesmas Jatisrono dapat terpenuhi
Puskesmas I Nasionalisme
Jatisrono I Saya melakukan
dengan media penyuluhan tanpa
leaflet dan membeda
phantom gigi bedakan pasien
Etika Publik
Saya memberikan

42
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
informasi dengan
baik serta secara
sopan
Memberikan
informasi kepada
pasien secara
benar dan tidak
menyesatkan
Komitmen Mutu
Saya melakukan
penyuluhan secara
efektif dan efisien
Anti Korupsi
Saya
melaksanakan
penyuluhan
dengan penuh
tanggung jawab
dan kerja keras
Manajemen ASN
Terkait substansi Mata Pelatihan Kedudukan dan peran PNS Dalam melakukan penyuluhan menggunakan kompetensi
seorang perawat gigi
5 Melakukan Terlaksananya kegiatan Terlaksananya Kegiatan
monitoring dan penyuluhan dan adanya kegiatan melaksanakan
evaluasi kegiatan penilaian terhadap hasil penyuluhan dan monitoring dan
melalui post test pelaksanaan kegiatan adanya penilaian evaluasi dapat
kepada pasien a. Pemberian a. Pasien mendapatkan Akuntabilitas terhadap hasil menguatkan tata nilai
untuk melihat hasil kuesioner post pertayaan setelah Saya pelaksanaan Kabupaten Wonogiri
dari penyuluhan tes kepada mendapat menyampaikan kegiatan dapat ke lima yaitu

43
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
yang telah dilakukan pasien penyuluhan pertanyaan secara berkontribusi Profesional
bertanggung terhadap visi “Melaksanakan tugas
Sumber : Inovasi jawab dan penuh Kabupaten selalu diselesaikan
dengan integritas Wonogiri yaitu dengan baik, tuntas,
Nasionalisme “Mewujudkan dan sesuai
Saya memberikan Wonogiri yang kompetensi/keahlian
pertanyaan kepada Maju, Mandiri, dan serta memiliki
pasien dengan Sejahtera” dengan pandangan jauh
bahasa indonesia semangat Go kedepan” dan
yang baik dan Nyawiji Akuntabel “Dapat
benar serta mudah Sesarengan dipertanggung
dipahami Mbangun jawabkan sesuai
Etika Publik Wonogiri, dan dengan peraturan
Saya berkontribusi perundang-undangan
menyampaikan terhadap misi yang berlaku baik
pertanyaan post Kabupaten segi hasil maupun
test dengan sopan Wonogiri yang proses”
dan santun keterkaitan
kepada pasien dengan
Komitmen Mutu tersedianya SOP
Saya memberikan yaitu pada misi
pertanyaan post ke-1 yaitu
test secara efektif “Menjadikan
dan efisien rakyat Wonogiri
sehingga mudah yang lebih pintar,
dipahami oleh lebih sehat dan
pasien lebih sehat dan
Anti Korupsi lebih berbudaya
Saya bekerja

44
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
keras dalam
memberikan
pertanyaan post
test kepada pasien
b. Mencatat hasil b. Hasil dari jawaban Akuntabilitas
dari jawaban post post test pasien di Saya melakukan
test pasien dokumentasikan pencatatan hasil
dari jawaban post
test secara
bertanggung
jawab dan penuh
dengan integritas
Nasionalisme
Saya mencatat
hasil jawaban post
test dengan
bahasa indonesia
yang baik dan
benar serta mudah
dipahami
Etika Publik
Saya mencatat
hasil jawaban post
test dengan cermat
Komitmen Mutu
Saya melakukan
pencatatan hasil
post test secara
efektif, efisien,

45
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
dan kreatif agar
mudah dipahami
Anti Korupsi
Saya melakukan
pencatatan hasil
post test secara
tepat dan jujur
sesuai hasil
wawancara
c. Melaporkan hasil c. Tersampaikannya Akuntabilitas
kegiatan kepada hasil kegiatan Saya melaporkan
mentor penyuluhan kepada hasil kegiatan
mentor secara
bertanggung
jawab dan penuh
dengan integritas
Nasionalisme
(Sila V)
Saya melaporkan
hasil kegiatan
dengan sopan dan
santun
Etika Publik
Saya melaporkan
hasil kegiatan
dengan jujur,
bertanggungjawa
b dan berintegrasi
Komitmen Mutu

46
KONTRIBU
KETERKAITAN SI
SUBSTANSI TERHADAP PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT/ HASIL
MATA VISI DAN ORGANISASI
PELATIHAN MISI
ORGANISASI
Saya memastikan
laporan hasil
kegiatan
penyuluhan secara
tepat dan bermutu
Anti Korupsi
Saya melaporkan
hasil kegiatan
secara jujur dan
tepat waktu
Manajemen ASN
Dalam melakukan penyuluhan menggunakan kompetensi
seorang perawat gigi
Terkait substansi Mata Pelatihan Kedudukan dan peran PNS
Pelayanan Publik
Saya dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan

47
H. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengaktualisasikan nilai dasar profesi ASN “ANEKA” di UPTD
Puskesmas Jatisrono I Kabupaten Wonogiri dijabarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.6 Jadwal Kegiatan
Oktober November Desember Rencana Bukti
N
Kegiatan Kegiatan
o 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4
1Pembuatan a. Lembar
Panduan konsultasi
b. Video dan foto
Penyuluhan kegaiatan FGD
Kesehatan Gigi dan c. Video dan foto
Mulut Selama kegiatan
Pandemi Covid-19 pembuatan
panduan
penyuluhan
d. Notulen
e. Panduan
Penyuluhan
Kesehatan
Gigi dan Mulut
Selama
Pandemi
Covid-19
PPelaksanaan a. Lembar
eSosialisasi Konsultasi
b. Video dan foto
lPanduan kegiatan
aPenyuluhan pelaksanaan
kKesehatan Gigi dan sosialisasi
Mulut Selama panduan
penyuluhan
c. Foto laporan

48
Oktober November Desember Rencana Bukti
N
Kegiatan Kegiatan
o 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4
Pandemi Covid-19 Monitoring dan
Evaluasi
3Melakukan a. Video dan foto
pembuatan media kegiatan dalam
penyuluhan leaflet membuat
media
dan koesioner pre
edukasi(leaflet)
test b. Foto media
edukasi leaflet
c. Foto lembar
koesioner
4Melakukan a. Foto lembar
penyuluhan kepada kuesioner dan
pasien poli gigi media eduasi
laflet
b. Foto kegiatan
pre test oleh
pasien
c. Video dan foto
kegiatan
pelaksanaan
penyuluhan
pasien poli gigi
5Melakukan a. Video dan foto
monitoring dan kegiatan
evaluasi melalui post monitoring dan
evaluasi
test kepada pasien
kegiatan
untuk melihat hasil b. Foto Hasil
dari penyuluhan yang jawaban post
telah dilakukan test
c. Laporan hasil

49
Oktober November Desember Rencana Bukti
N
Kegiatan Kegiatan
o 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4
kegiatan

Keterangan :

: Pelaksanaan Kegiatan

: Libur

50
DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Wonogiri. 2021. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri 06 Tahun 2021
tentang RPJMD Kabupaten Wonogiri 2021-2026.

Kabupaten Wonogiri. 2018. Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 102 Tahun 2008
tentang PanduanPengembangan Budaya Kerja Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Kabupaten Wonogiri. 2018. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 11 Tahun


2018 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Wonogiri.

Lembaga Adiministrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Panduan Aktualisasi


dan Habituasi Agenda 4 Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Semarang: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Jawa Tengah.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis
Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti
Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Adiministrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Managemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 2001. Keputusan Menteri


Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 23/KEP/M.PAN/4/2001
Tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya.

51
UPTD Puskesmas Jatisrono I. 2018. Profil UPTD Puskesmas Jatisrono I. Wonogiri
: UPTD Puskesmas Jatisrono I

52
CURICULUM VITAE (CV)

A. Identitas Diri
Nama : Rita Septiani
Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 11 September 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Miri, Rt 002 Rw 004, Tanjunggunung, Badegan,
Ponorogo, Jawa Timur
Nomor HP : 085156155303
Email : rritaseptiani@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan
2002 – 2008 : SD Negeri 2 Tanjunggunung, Badegan, Ponorogo
2008 – 2011 : SMP Negeri 2 Badegan, Ponorogo
2011 – 2014 : SMA Negeri 3 Ponorogo
2015 – 2018 : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, D3 Keperawatan Gigi
2019 – 2020 : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, D4 Keperawatan Gigi
(Alih Jenjang)

C. Riwayat Pekerjaan
April – September 2016 : Klinik Gigi drg. Herna Juliana Yogyakarta
19 September – 14 Oktober 2018 : Joy Dental Klinik Yogyakarta
01 November 2018 – 31 Januari 2019 : RSU Darmayu Ponorogo
25 Maret 2019 – 30 November 2020 : Joy Dental Klinik Yogyakarta
04 Januari 2021 – Sekarang : CPNS UPTD Puskesmas Jatisrono I

53

Anda mungkin juga menyukai