Disusun oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Disusun oleh:
Coach, Mentor,
ii
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JL. Balongsari Tama Tandes Telp. 7412278 Fax. 7412279
SURABAYA ( 60186 )
BERITA ACARA
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN LXVI TAHUN 2022
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DI KABUPATEN PONOROGO
Pada hari ini Rabu, tanggal Sembilan Belas bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua, telah dilaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II Angkatan LXVI Tahun 2022 Pemerintah Provinsi Jawa Timur di
Kabupaten Ponorogo, a.n. :
Nama : Tri Yeli Lovitasari, A.Md. Keb.
NDH : 37
Judul : OPTIMALISASI PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PUBLIKASI DAN
PEMANFAATAN VIDEO EDUKASI TENTANG 1000 HARI PERTAMA
KEHIDUPAN DI PUSKESMAS NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditanda tangani oleh:
Mentor,
Penyaji,
Coach, Penguji,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi
dengan judul “OPTIMALISASI PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PUBLIKASI DAN
PEMANFAATAN VIDEO EDUKASI TENTANG 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DI
PUSKESMAS NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO” dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian pelaksanaan
kegiatan Rancangan Aktualisasi pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan II angkatan LXVI tahun 2022 Pemerintahan Kabupaten Ponorogo
yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kabupaten Ponorogo di lingkungan Kabupaten
Ponorogo serta habituasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BERAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) di unit kerja sesuai dengan profesi masing-masing ASN.
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa
Timur, bapak Aries Agung Paewai, S.STP., M.M beserta jajarannya yang telah
menyelenggarakan agenda Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022,
2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Kabupaten Ponorogo, bapak drh. Andi Susetyo, MMA yang
membantu terselenggaranya kegiatan Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022,
3. Kepala Puskesmas Ngrayun sekaligus Mentor, dr. Adi Suryatiningsih atas izin
dan bimbingan yang diberikan dalam mengikuti Latihan Dasar CPNS Golongan
II,
4. Coach, DR. H. Jarianto, M.Si yang telah memberikan bimbingan dan arahan
dalam penyusunan rancangan aktualisasi kepada penulis,
5. Penguji, Bapak Iwan Yono Saputro, S.STP., M.Si. yang telah memberikan saran
dan masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini,
iv
6. Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Kabupaten Ponorogo
tahun2022,
7. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar golongan II tahun 2022,terutama
pada Angkatan ke 66 Kelompok 2 atas Inspirasi, kekompakan, bantuan, dan
dukungannya,
8. Keluarga yang telah mendoakan dan mendukung kelancaran penyusunan
rancangan aktualisasi ini,
9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi menyempurnakan laporan aktualisasi ini selanjutnya. Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih banyak dan semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap laporan aktualisasi ini
kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak.
v
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 1
vi
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu ..................................................................................................................................13
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .........................................................................................................................................49
B. Saran ................................................................................................................................................. 50
LAMPIRAN ................................................................................................................................................. 51
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.6 Kegiatan koordinasi dan diskusi dengan Lintas Program ........................ 35
Gambar 4.13 Publikasi video edukasi pada media sosial Puskesmas Ngrayun ........ 42
Gambar 4.16 Sosialisasi pada pasien untuk mengakses video edukasi ......................... 44
Gambar 4.19 Hasil Analisis pre test dan post tes ...................................................................... 47
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut ASN menurut Undang-Undang
Nomor 5 tahun 2014 merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Untuk
dapat mewujudkan cita-cita bangsa maka ASN harus berorientasi kepada kepentingan
Negara dan masyarakat, mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK ( Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif ).
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2O09 tentang Kesehatan
yang menyatakan bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
1
konselor, pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik, penggerak peran serta
masyarakat, pemberdayaan perempuan dan peneliti dalam penyelenggaraan praktik
kebidanan. Bidan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas turut serta dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Saat ini Pemerintah tengah berupaya melakukan percepatan pencegahan
Stunting. Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan
yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi
berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK). Angka prevalensi Stunting di Indonesia masih cukup tinggi
yaitu 24,4 persen, masih diatas angka standar yang ditoleransi WHO yaitu dibawah 20
persen. Tingginya angka anemia, kurang gizi pada kelompok 1000 HPK, dan kurangnya
sanitasi menjadi faktor resiko yang menyebabkan ibu hamil akan melahirkan bayi
Stunting.
Konseling tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) perlu disampaikan
karena pada masa ini merupakan periode kritis untuk dapat pencegahan Stunting.
Edukasi pada sasaran utama dalam pencegahan Stunting yaitu ibu hamil, ibu
menyusui, ibu dengan balita serta calon pengantin kurang optimal. Media edukasi
lebih banyak hardcopy dan belum terdigitalisasi. Terkait dengan permasalahan
tersebut, sebagai bidan mempunyai tanggungjawab untuk mengupayakan solusi atas
permasalahan tersebut. Adapun kondisi yang diharapkan setelah dilakukannya
gagasan pemecahan isu tersebut yaitu adanya Optimalisasi Edukasi tentang 1000 Hari
Pertama Kehidupan sebagai Pencegahan Stunting, sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil, ibu balita dan calon pengantin, yang
diharapkan dapat menurunkan prevalensi Stunting di Jawa Timur khususnya wilayah
Puskesmas Ngrayun.
Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui Publikasi dan Pemanfaatan Video
Edukasi Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan suatu metode untuk
memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil, ibu
balita dan calon pengantin wanita. Calon pengantin wanita (CPW) merupakan
individu yang dapat dipastikan akan menjadi calon ibu hamil, maka penting untuk
mendapat edukasi tentang pencegahan Stunting. Begitu pula dengan ibu hamil dan
ibu balita perlu mengetahui pentingnya 1000 HPK sehingga dapat mengoptimalkan
kesehatannya pada masa tersebut. Materi yang dipilih sebagai aktualisasi edukasi
2
adalah 1.000 Hari Pertama Kehidupan karena penanggulangan balita Stunting atau
balita pendek yang paling efektif dilakukan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Fokus
perbaikan gizi dilakukan pada kelompok 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yaitu
ibu hamil atau calon ibu, ibu menyusui, dan anak 0-23 bulan. Media edukasi berupa
video dipilih karena memiliki daya tarik tersendiri untuk masyarakat sehingga
informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik dan menjangkau
masyarakat dalam skala yang lebih luas.
Latar belakang diatas yang mendorong penulis memutuskan untuk membuat
laporan pelaksanaan aktualisasi yang dapat berdampak pada peningkatan mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas Ngrayun. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis
menyusun laporan pelaksanaan aktualisasi berjudul “Optimalisasi Pencegahan
Stunting Melalui Publikasi Dan Pemanfaatan Video Edukasi Tentang 1.000 Hari
Pertama Kehidupan Di Puskesmas Ngrayun Kabupaten Ponorogo”.
2. Manfaat
a. Individu
1. Dapat menciptakan individu sebagai Aparatur Sipil Negara yang dapat
melakukan kinerjanya dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BerAKHLAK).
3
2. Memenuhi tugas pokok dan jabatan bidan dalam melakukan Pelayanan
Kebidanan di Puskesmas Ngrayun.
b. Instansi
1. Meningkatan mutu, efektivitas, dan efisiensi Pelayanan Kebidanan khususnya
edukasi pencegahan Stunting di Puskesmas Ngrayun
2. Membantu melaksanakan program pemerintah yaitu Percepatan Pencegahan
Stunting
3. Membantu mewujudkan Visi Misi Puskesmas Ngrayun
c. Masyarakat
Menjamin masyarakat mendapatkan konseling informasi dan edukasi yang
berkualitas sebagai upaya pencegahan Stunting
C. Ruang Lingkup Aktualisasi
Rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan di Puskesmas Ngrayun Kabupaten Ponorogo pada
tanggal 09 September 2022 sampai dengan tanggal 13 Oktober 2022 dengan cara
mempublikasikan dan memanfaatkan video tentang Pencegahan Stunting Melalui 1000 Hari
Pertama Kehidupan sebagai sarana edukasi pada pasien di Poli KIA Puskesmas Ngrayun
terutama calon pengantin, ibu hamil, dan ibu balita.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
5
Gambar 2.2. Peta wilayah kerja Puskesmas Ngrayun
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan sipil Kabupaten Ponorogo,
registrasi penduduk tahun 2020 untuk wilayah kerja Puskesmas Ngrayun sebanyak 57.357
jiwa. Jumlah penduduk laki-laki 28.184 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 28.173
jiwa. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ngrayun pada tahun 2020 ditunjukkan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Ngrayun Tahun 2020
Jenis Kelamin
No Desa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Binade 2339 2338 4677
2 Mrayan 2114 2113 4227
3 Baosan Lor 1776 1775 2951
4 Ngrayun 3044 3043 6087
5 Cepoko 1353 1352 2705
6 Selur 3438 3437 6875
7 Temon 3720 3719 7439
8 Wonodadi 1635 1634 3269
9 Sendang 3072 3071 6143
10 Baosan Kidul 3382 3381 6763
11 Gedangan 2311 2310 4621
Jumlah 28184 28173 56357
Sumber: Kecamatan Ngrayun dalam Angka (BPS Kab. Ponorogo Tahun 2020)
2. Visi
“Mewujudkan Masyarakat Ngrayun Yang Sehat, Maju , dan Bertakwa”
3. Misi
a. Meningkatkan Pelayanan Puskesmas Ngrayun Sebagai FKTP Yang Terdekat Di
6
Masyarakat
b. Menggerakkan Masyarakat Untuk melaksanakan Pembangunan Di Bidang Kesehatan
c. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Untuk Mewujudkan Hidup Sehat
d. Meningkatkan Kerjasama Dengan Lintas Sektor Untuk Mendukung Pelaksanaan
Program Puskesmas
e. Meningkatkan Peran Aktif Puskesmas Dalam memajukan Sistem Pelayanan Kesehatan
masyarakat, Guna Mendorong Kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang Hebat Dan
Bertaqwa.
B. Tata Nilai, Tugas, dan Fungsi Puskesmas Ngrayun
1. Tata Nilai
Tata Nilai di Puskesmas Ngrayun adalah SMART yang merupakan singkatan dari :
a. SIGAP, yaitu Cepat Merespon Dalam Pelaksanaan Kesehatan
b. MUDAH, yaitu Pelayanan Yang Mudah Dimengerti Dan Diterima
c. AMAN, yaitu Pelayanan Yang Memberikan Rasa Aman Terhadap Pasien (Baik Secara
Fisik Maupun Psikologis )
d. RAMAH, yaitu Pelayanan Dengan Senyum , Salam Dan Sapa Yang Hangat
e. TEPAT, yaitu Memberikan Pelayanan Yang Sesuai Dengan
Standar Operasional Prosedur
2. Tugas Puskesmas Ngrayun
Puskesmas merupakan unit organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja secara
profesional. Puskesmas Ngrayun berkedudukan sebagai unit pelaksana teknis yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo. Peraturan Menteri Kesehatan
No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menyebutkan bahwa
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Fungsi Puskesmas Ngrayun
7
4. Struktur Organisasi Puskesmas Ngrayun
1. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah
sarjana;
2. Kasub Tata Usaha membawai beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi
Puskesmas Kepegawaian, Rumah Tangga, Keuangan;
3. Penanggung Jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan membawai;
a. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS;
b. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM;
c. Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
d. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan masyarakat;
4. Penanggung jawab UKM pengembangan membawai upaya pengembangan yang
dilakukan Puskesmas antara lain :
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa;
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat;
c. Pelayanan Kesehatan Tradisional;
d. Pelayanan Kesehatan Olahraga;
e. Pelayanan Kesehatan Indera;
f. Pelayanan Kesehatan Lansia;
g. Pelayanan Kesehatan Kerja;
h. Pelayananan Kesehatan Matra
i. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pengembangan Kerja
5. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium membawai beberapa kegiatan,
yaitu :
a. Pelayanan Loket;
b. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan;
c. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
d. Pelayanan Gawat;
e. Pelayanan Kesehatan Keluarga;
f. Pelayanan Imunisasi;
g. Pelayanan Ranap;
h. Pelayanan Persalinan;
8
i. Pelayanan Laboratorium;
j. Pelayanan kefarmasian;
k. Pelayanan Gizi (UKP);
l. Pelayanan Rekam Medis;
m. Pelayanan Limbah;
n. Pelayanan Ambulance;
o. Pelayanan Laundry;
p. Pelayanan Inovasi Lainnya.
6. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan, yang membawai :
a. Puskesmas Pembantu;
b. Puskesmas Keliling;
c. Pelayanan Pondok Kesehatan Desa;
d. Pelayanan Pondok Bersalin Desa;
e. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan;
7. Penanggung jawab untuk standar teknis mutu puskesmas ngrayun , yang membawai :
a. Koordinasi Mutu KMP, UKM, UKPP;
b. Koordinasi Audit;
c. Koordinasi Keselamatan Pasien;
d. Koordinasi Pencegahan dan Pengobatan Infeksi;
e. Koordinasi Manajemen Fasilitas dan Keselamatan;
f. Koordinasi manajemen Resiko.
9
Struktur organisasi Puskesmas Ngrayun diuraian dalam diagram sebagai berikut ini:
10
C. Profil dan Uraian Tugas
11
2. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu
hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
3. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD);
4. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung Keluarga
Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan melakukan pemberian
imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak sekolah;
12
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai
masalah. Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan
tingkat urgensinya dan beda cara analisis serta strategi menanganinya, yaitu isu saat ini
(current issue), isu berkembang (emerging issue), dan isu potensial.
Berdasarkan pengalaman bekerja selama kurang lebih empat bulan di Puskesmas
Ngrayun Kabupaten Ponorogo, terdapat beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (Ber-
AKHLAK), Pelayanan Mutu, Manajemen ASN, dan Whole of Government. Isu- isu tersebut
perlu diidentifikasi dan ditemukan gagasan penyelesaiannya untuk membantu meningkatkan
mutu pelayanan di Puskesmas.
B. Identifikasi Isu
Berdasarkan pengamatan peserta yang sudah melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan
khususnya bidan di Puskesmas Ngrayun, terdapat beberapa permasalahan atau isu
diantaranya sebagai berikut:
13
3. Kurangnya Dari 57 catin yang Terjadinya peningkatan
pengetahuan CPW memeriksakan diri, 8 orang pengetahuan tentang Anemia
tentang Anemia dan mengalami Anemia dan 15 dan KEK, sehingga
KEK orang mengalami KEK. CPW mengurangi jumlah ibu hamil
kurang mengetahui resiko anemia dan KEK yang menjadi
anemia dan KEK untuk faktor resiko Stunting
persiapan kehamilan.
4. Kurangnya kesadaran CPW dilayani kespro masih Terjadinya peningkatan
CPW dalam kurang dari target yang pengetahuan CPW tentang
pemeriksaan diharapkan, dengan capaian pentingnya pemeriksaan
kesehatan pra nikah 68% dari target 73%. kesehatan pra nikah, sehingga
diharapkan meningkatkan
kesadaran untuk
memeriksakan diri ke
Puskesmas
5. Kurangnya Belum tercapainya cakupan Terjadinya peningkatan
pengetahuan orangtua Balita Paripurna. dengan pengetahuan tentang
balita tentang capaian 61,35% dari target pentingnya posyandu balita
pentingnya Posyandu 86% sehingga pemantauan
kesehatan dan tumbuh
kembang balita melalui
posyandu dapat maksimal
Isu-isu yang ada diatas selanjutnya diseleksi menggunakan teknik tapisan AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik, dan Layak) dengan skala nilai 1-5. Dari masing- masing
kriteria diuraikan sebagai berikut:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan
hingga masa sekarang;
b. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab
dan pemecahannya;
c. Problematik (P), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
14
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya
diangkat menjadi isu yang prioritas.
Keterangan:
Perhitungannya menggunakan Skala Likert : 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2 = kecil
pengaruhnya, 3 = sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tingi pengaruhnya, dan 5 = sangat
besar/tinggi pengaruhnya.
Berdasarkan tabel diatas, isu Belum optimalnya informasi terkait 1000 hari pertama
kehidupan (HPK) menjadi peringkat pertama karena isu tersebut dapat memberikan
dampak yang luas mulai dari puskesmas hingga pasien.
Isu peringkat dua merupakan akibat dari isu pertama yang tidak tertangani dengan baik
sehingga memperbaiki akar penyebab dahulu kemudian pembenahan dampak yang telah
terjadi dari isu pertama tersebut. Faktor-faktor kemungkinan penyebab terjadinya isu
terpilih diantaranya sebagai berikut:
a. Belum optimalnya pemanfaatan media edukasi 1000 HPK dalam bentuk multimedia
15
menetapkan faktor yang menjadi prioritas. Analisis dengan metode USG diuraikan pada
tabel 2. Penjelasan dari masing-masing kriteria diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis danditindak
lanjuti.
b. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkandengan
akibat yang akan ditimbulkan.
c. Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
segera ditangani.
Tabel 3.3 Metode USG
Kriteria Total
No Isu Peringkat
U S G Nilai
1. Belum optimalnya pemanfaatan media edukasi 1000 4 4 4 12 1
HPK dalam bentuk multimedia
Belum optimalnya pemanfaatan dan publikasi media edukasi 1000 HPK dalam bentuk
multimedia menjadi peringkat pertama, apabila tidak segera dibenahi maka akan
memberikan dampak yakni edukasi tentang 1000 HPK sebagai pencegahan stunting tidak
dapat berjalan optimal.
Berdasarkan metode USG diatas maka dapat diambil isu yang berkualitas dan prioritas
yakni “Belum optimalnya edukasi tentang 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam
bentuk multimedia”.
16
Gambar 3.1 Diagram Fishbone
Dana
Kurangnya keaktifan
untuk mengetahui 1000
HPK
Belum
optimalnya
edukasi tentang
1000 HPK
dalam bentuk
multimedia
Pengetahuan yang
tidak tepat dari
lingkungan sekitar
Sarana
Dari banyaknya penyebab-penyebab isu yang ada, dapat disimpulkan beberapa penyebab
utama dari belum optimalnya edukasi tentang 1000 HPK dalam bentuk multimedia adalah :
4. Kurangnya inovasi pembuatan media edukasi 1000 HPK edukasi dalam bentuk digital
Beberapa penyebab tersebut akan menimbulkan dampak jika isu itu tidak segera
dipecahkan antara lain:
2. Peningkatan dan timbulnya masalah gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
3. Peningkatan prevalensi kejadian stunting
4. Kurang optimalnya pertumbuhan dan perkembangan kemampuan kognitif
5. Berkembangnya informasi yang salah/Hoaks tentang 1000 hari pertama kehidupan
17
terwujudnya Visi Misi Puskesmas. Dalam hal ini, tindak lanjutyang dilakukan selaras untuk
mendukung upaya terwujudnya Visi Puskesmas Ngrayun yakni “Mewujudkan Masyarakat
Ngrayun Yang Sehat, Maju , dan Bertakwa” serta misi “Meningkatkan Kemandirian
Masyarakat Untuk Mewujudkan Hidup Sehat”.
Berdasarkan pemetaan isu melalui diagram fishbone diatas, diperlukan adanya solusi
untuk mengoptimalkan edukasi tentang 1000 HPK yakni dengan cara “Optimalisasi
Pencegahan Stunting Melalui Publikasi Dan Pemanfaatan Video Edukasi Tentang 1000
Hari Pertama Kehidupan”
Untuk mewujudkan gagasan pemecahan isu diatas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan pemecahan masalah sebagai satu rangkaian kegiatan besar. Tahapan kegiatan yang
diusulkan untuk memecahkan isu adalah sebagai berikut:
2. Melakukan koordinasi dengan Bidan KIA / KB dan lintas program terkait seperti Promkes
5. Melakukan review atas media edukasi yang dibuat dan publikasi video
7. Melakukan analisis evaluasi hasil pre-test dan post-test tentang pemahaman terhadap
1000 HPK Sebagai Pencegahan Stunting.
18
E. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
1. Unit Kerja : Puskesmas Ngrayun Kabupaten Ponorogo
2. Identifikasi isu :
1. Belum optimalnya informasi terkait 1000 hari pertama kehidupan (HPK)
2. Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya konsumsi Fe
3. Kurangnya pengetahuan CPW tentang Anemia dan KEK
4. Kurangnya kesadaran CPW dalam pemeriksaan kesehatan pra nikah
5. Kurangnya pengetahuan orangtua balita tentang pentingnya Posyandu
3. Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya edukasi tentang 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam bentuk
multimedia
4. Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui Publikasi dan Pemanfaatan Video Edukasi Tentang
1000 Hari Pertama Kehidupan
5. Tujuan Pemecahan Isu : Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai
Pencegahan Stunting, sehingga dapat menurunkan prevalensi Stunting di wilayah Puskesmas
Ngrayun
19
Tabel 3.4 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan Substansi Mata terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Melakukan konsultasi 1. Menyiapkan 1. Tersedianya Manajemen ASN Visi Tata Nilai
dengan Kepala Puskesmas rancangan kegiatan rancangan kegiatan Kewajiban ASN “Mewujudkan Ramah
(Mentor) dan Coach aktualisasi untuk atas isu terpilih Menunjukkan integritas Masyarakat Bersikap ramah
terkait isu dan dikonsultasikan 2. Tersediaannya danketeladanan dalam Ngrayun Yang dan menjaga
gagasan yang dibuat 2. Melakukan konsultasi lembar persetujuan sikap, perilaku, Sehat, Maju , dan sopan santun
dengan Mentor dan mentor Ucapan dan tindakan Bertakwa” kepada mentor
Coach untuk 3. Tersedianya arahan kepada setiap orang, Misi dan selaku
membahas rencana terkait kegiatan baik didalam maupun di “Meningkatkan pimpinan di
kegiatan aktualisasi aktualisasi yang akan luar kedinasan Pelayanan puskesmas
3. Meminta arahan dan dilaksanakan 1. Berorientasi Puskesmas ngrayun
masukan dari Mentor 4. Tercatatmya arahan Pelayanan : Dengan Ngrayun Sebagai
dan Coach untuk dari mentor menghadap ke mentor FKTP Yang Sigap
kegiatan aktualisasi terjalin komitemen Terdekat Di Bersikap proaktif
4. Mencatat arahan dari memberikan Masyarakat” terhadap hasil
Mentor dan Coach pelayanan prima arahan yang
dalam bentuk diberikan Mentor
penerapan RA
2. Adaptif : Adanya
bentuk persetujuan
mentor membuktikan
memiliki sifat yang
proaktif terhadap RA
yang dibuat
3. Harmonis :
Terciptanya kondisi
yang kondusif selama
proses membahas RA
dengan pimpinan
20
4. Akuntabel :
Bertanggung jawab
terhadap tugas yang
diberikan berupa RA
5. Kompeten : Arahan
dan masukkan dari
mentor dapat
meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan
yang ada
2. Melakukan koordinasi 1. Melakukan diskusi 1. Telaksananya diskusiBerorientasi Visi Tata Nilai
atas gagasan terkait gagasan dan Pelayanan “Mewujudkan Ramah
dengan Bidan KIA / KB dan
rancangan aktualisasi rencana aktualisasi Ada rasa ingin terus Masyarakat Bersikap ramah dan
lintas program terkait 2. Meminta arahan 2. Ternotulensinya melakukan perbaikan Ngrayun Yang menjaga sopan
terkait kegiatan arahan bidan dan tanpa henti serta Sehat, Maju , dan santun kepada
seperti Promkes
aktualisasi yang akan memperhatikan
lintas program terkait Bertakwa” pihak terkait
dilaksanakan aktualisasi kebutuhan masyarakat. Misi
3. Mencatat hasil 3. Tercatatnya hasil “Meningkatkan Mudah
koordinasi dengan diskusi dari bidan dan Adaptif Pelayanan Memaparkan
bidan d a n l i n t a s lintas program Terus berinovasi Puskesmas gagasan dengan
program dan mengembangkan Ngrayun Sebagai Bahasa yang mudah
kreativitas FKTP Yang dimengerti dan
Terdekat Di diterima
Kolaboratif Masyarakat”
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan bersama
Harmonis Terciptanya
kondisi yang kondusif
selama proses
membahas RA
21
3. Mempersiapkan bahan 1. Mengumpulkan 1. Tersedianya 1. Kompeten : Visi Tata Nilai
bahan referensi notulensi Pembuatan rancangan Mewujudkan Tepat
materi untuk membuat
untuk membuat rancangan video meningkatkan rasa masyarakat Memberikan
media edukasi video video tentang 1000 2. Tersedianya bahan terus belajar dan ngrayun yang informasi kesehatan
HPK Rancangan video meningkatkan sehat yang benar dalam
2. Menyaring dan tentang 1000 HPK kapasitas diri Misi media leaflet dan
menganalisis bahan 3. Ternotulensinya 2. Adaptif : Mencari Meningkatkan video
referensi yang rangkuman 1000 referensi ilmu terbaru Pelayanan
relevan dengan HPK 3. Harmonis : Puskesmas
video edukasi yang pembuatan rancangan Ngrayun Sebagai
akan dibuat ini dapat terbentuk FKTP Yang
3. Menuliskan hasil dari masukkan serta Terdekat Di
rangkuman dari pertolongan dari Masyarakat
berbagai referensi rekan kerja
4. Akuntabel : Dalam
membuat rancangan
harus memberikan
informasi yang benar
dan dapat
dipertanggung
jawabkan
5. Berorientasi
Pelayanan
Menerapkan sikap
perbaikan tiada henti
pada setiap kegiatan
sehingga nantinya
menghasilkan output
yang maksimal
22
4. Membuat media edukasi 1. Mencari software 1. Tersedianya Visi Tata Nilai
atau website untuk software atau Mewujudkan Tepat
video dan kuisioner SMART ASN
pembuatan video website untuk masyarakat Memberikan
yang user-friendly pembuatan video Pilar LiterasiDigital ngrayun yang informasi yang
2. Membuat konten yang user-friendly Cakap BermediaDigital sehat tepat dalam media
video tentang 1000 2. Tersedianya leaflet 1. Kompeten Misi edukasi
HPK dan video edukasi Melaksanakan tugas Meningkatkan Mudah
3. Membuat kuisioner 1000 HPK dengankualitas Peran Aktif Membuat media
pre tes dan post tes 3. Tersedianya terbaik Puskesmas Dalam edukasi dengan
melalui google form kuisioner pre test memajukan Sistem menggunakan kata
untuk di cantumkan dan post test 2. Adaptif : Membuat Pelayanan atau tampilan yang
dalam video leaflet dengan Kesehatan mudah dimengerti
kreativitas tinggi masyarakat, Guna masyarakat
3. Harmonis : Mendorong
pembuatan Kualitas Sumber
rancangan ini dapat Daya Manusia (
terbentuk dari SDM ) yang Hebat
masukkan serta Dan Bertaqwa
pertolongan dari
rekan kerja
4. Kolaboratif : Dalam
mambuat rancangan
melibatkan rekan dan
lintas program guna
tercipta hasil yang
maksimal
5. Akuntabel
Memberikan
informasi yang benar
dan dapat
dipertanggung
jawabkan
23
5. Melakukan review dan 1. Berkonsultasi 1. Ternotulensinya Visi Tata Nilai
1. Kolaboratif
dengan atasan dan hasil konsultasi Mewujudkan Ramah
publikasi media edukasi yang
tim promkes terkait dengan mentor Melaksanakan masyarakat Bersikap ramah dan
telah dibuat video yang sudah 2. Ternotulensinya diskusi dengan rekan ngrayun yang menjaga sopan
dibuat hasil konsultasi dan lintas program sehat santun kepada
2. Melakukan editting dengan bidan dan Misi Mentor dan rekan
2. Kompeten
video edukasi lintas program Misi nomor satu
Melaksanakan tugas
sesuai dengan 3. Terpublikasikanny “Meningkatkan Mudah
dengankualitas
arahan dan hasil a video di website Peran Aktif Memaparkan hasil
terbaik
diskusi yang dan youtube Puskesmas Dalam media dengan
dilakukan Puskesmas 3. Adaptif : bersikap memajukan Sistem Bahasa yang mudah
3. Memberikan file Ngrayun proaktif terhadap Pelayanan dimengerti dan
video ke sub arahan yang Kesehatan diterima
bagian/bidang diberikan Mentor masyarakat, Guna
terkait untuk 4. Akuntabel Mendorong Sigap
dipublikasi. Memberikan Kualitas Sumber Proaktif terhadap
informasi yang benar Daya Manusia ( araham yang
dan dapat SDM ) yang Hebat diberikan mentor
dipertanggung Dan Bertaqwa”
jawabkan
24
6. Melakukan Sosialisasi dan 1. Melakukan pelayanan Manajemen ASN Visi Tata Nilai
1. Terlaksananya
Edukasi Memanfaatkan kesehatan ibu dan Mewujudkan Ramah
pelayanan rutin di Poli Kewajiban ASN
Video Tentang “Pencegahan anak kepada pasien Melaksanakan tugas masyarakat Bersikap ramah dan
KIA
Stunting Melalui 1000 Hari 2. Memberikan kuisioner kedinasan dengan ngrayun yang menjaga sopan
Pertama Kehidupan”Pada pre test untuk diisi 2. Tersedianya penuh pengabdian, sehat santun kepada
Pasien Di Poli KIA sebelum pelaksanaan dokumentasi pemberian kejujuran, kesadaran, Misi pasien
edukasi, lalu sosialisasi edukasi pada apsien dan tanggung jawab. Meningkatkan
pada pasien untuk Kemandirian Mudah
3. Tersedianya post-test 1. Berorientasi
mengakses video Masyarakat Untuk Memberikan
tentang pemahaman Pelayanan :
edukasi pada media Mewujudkan edukasi yang
pasien terhadap 1000 Melakukan
sosial Puskesmas Upaya Hidup mudah dimengerti
HPK edukasi kepada
Ngrayun, melanjutkan Sehat. dan diterima pasien
dengan pemberian pasien dengan
edukasi secara pada ramah dan sopan Aman
pasien 2. Kompeten : Pelayanan yang
3. Memberikan kuisioner Membagikan memberikan rasa
post test pada pasien ilmu bahwa aman terhadap
pentingnya pasien
pemahaman
1000 HPK Tepat
Memberikan KIE
3. Akuntabel : dengan
Bertanggung memperhatikan
jawab atas hasil kondisi dan respon
pre-test dan post pasien
test yang didapat
7. 1. Melakukan rekapitulasi Tersediannya hasil evaluasi 1. Kompeten : Visi Tata Nilai
Menganalisis hasil evaluasi
data hasil pre test jumlah pemahaman tentang berupaya untuk Mewujudkan Tepat
pre-test dan post-test
2. Melakukan rekapitulasi 1000 HPK pada saat pre-test melaksanakan masyarakat Mengenali keadaan
tentang Pencegahan
data hasil post test dan saat post-test tugas dengan ngrayun yang dan masalah yang
Stunting Melalui 1000 Hari
3. Melakukan kualitas terbaik sehat dihadapi serta
Pertama Kehidupan
perbandingan antara 2. Harmonis : Misi potensi yang
hasil pre-test dan post- Melakukan Meningkatkan dimiliki oleh pasien
test evaluasi tanpa Kemandirian yang diberikan
membedakan Masyarakat Untuk edukasi untuk
25
pasien satu Mewujudkan mengatasi masalah
dengan yang lain Upaya Hidup yang ada.
3. Akuntabel : Sehat.
Bertanggung
jawab dan jujur
dalam
mengerjakan hasil
evaluasi yang
didapatkan
8. Membuat laporan kegiatan 1. Menyusun laporan 1. Tersusunnya laporan Manajemen ASN Visi Tata Nilai
aktualisasi Optimalisasi aktualisasi dan bukti aktualisasi dan bukti Kode Etik dan Mewujudkan Ramah
Pencegahan Stunting Melalui pendukung laporan pendukung laporan Kode Perilaku ASN masyarakat Bersikap ramah dan
Publikasi Video Edukasi 2. Melakukan 2. Terlakukannya Melaksanakan ngrayun yang menjaga sopan
Tentang 1000 Hari Pertama konsultasi dengan konsultasi dengan tugasnya dengan sehat santun kepada
Kehidupan mentor mengenai mentor mengenai hasil jujur, Misi mentor
hasil aktualisasi aktualisasi bertanggungjawab, Meningkatkan Sigap
3. Merevisi sesuai 3. Terevisinya sesuai dan berintegritas Peran Aktif Bersikap proaktif
arahan dari mentor arahan dari mentor dan tinggi Puskesmas Dalam terhadap hasil
dan mengkonsultasi mengkonsultasi ulang Akuntabel memajukan Sistem arahan yang
ulangkepada mentor kepada mentor Melaksanakan Pelayanan diberikan Mentor
4. Finalisasi laporan 4. Terfinalisasinya tugas dengan jujur, Kesehatan
aktualisasi dan laporan aktualisasi bertanggungjawab, masyarakat, Guna
mencetak laporan dan mencetak laporan cermat, disiplin, Mendorong
aktualisasi kegiatan aktualisasi kegiatan dan berintegrasi Kualitas Sumber
tinggi Daya Manusia (
Berorientasi SDM ) yang Hebat
Pelayanan Dan Bertaqwa.
Melakukan
perbaikan tiada
henti
Kompeten
Melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
26
F. Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu
Diagram alur kegiatan pemecahan isu di Puskesmas Ngrayun diuraikansebagai
berikut:
Melakukan koordinasi dengan Bidan KIA / KB dan lintas program terkait seperti Gizi dan Promkes
Melaksanakan sosialisasi pada pasien di Poli KIA untuk mengakses video 1000 HPK Sebagai Pencegahan
Stunting di media sosial
Melakukan analisis evaluasi hasil pre-test dan post-test kepada pasien tentang pemahaman terhadap 1000
HPK Sebagai Pencegahan Stunting.
Membuat laporan kegiatan aktualisasi Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui Publikasi Video Edukasi
Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan
27
G. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Untuk bisa mengaplikasikan kegiatan aktualisasi diperlukan jadwal yang harus
sudah tersusun agar rencana aktualisasi bisa terwujud sesuai dengan waktu yang
telahdirencanakan. Berikut merupakan jadwal rencana kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan di Puskesmas Ngrayun.
28
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
5. Melakukan review atas media edukasi yang dibuat dan publikasi video
7. Melakukan analisis evaluasi hasil pre-test dan post-test tentang pemahaman terhadap
1000 HPK Sebagai Pencegahan Stunting.
29
B. Uraian dan Hasil Aktualisasi
Berikut penjelasan rinci mengenai pelaksanaan 8 (delapan) kegiatan pada aktualisasi tersebut yaitu :
Gambar 4.13 Publikasi video edukasi pada media sosial Puskesmas Ngrayun
Tabel 4.6 Melakukan Sosialisasi dan Edukasi Memanfaatkan Video yang dibuat
RINCIAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN/HASIL
A. Tanggal Pelaksanaan Kamis, 29 September 2022 dan Senin, 3 Oktober 2022
B. Lokasi Pelaksanaan Puskesmas Ngrayun Kabupaten Ponorogo
C. Tahapan kegiatan
1. Melakukan pelayanan di Poli KIA kepada pasien
2. Memberikan kuisioner pre test untuk diisi sebelum pelaksanaan edukasi, lalu sosialisasi pada
pasien untuk mengakses video edukasi, melanjutkan dengan pemberian edukasi secara pada
pasien
3. Memberikan kuisioner post test pada pasien
D. Output Kegiatan (Hasil Kegiatan) Terlaksananya edukasi dan sosialisasi video yang dibuat
E. Nilai- Nilai BerAKHLAK Manajemen ASN Kewajiban ASN
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab.
- Berorientasi Pelayanan
Melakukan edukasi kepada pasien dengan ramah dan sopan
- Kompeten
Membagikan ilmu bahwa pentingnya pemahaman 1000 HPK
- Akuntabel
Bertanggung jawab atas hasil pre-test dan post test yang didapat
F. Penguatan Nilai Organisasi Ramah
Bersikap ramah dan menjaga sopan santun kepada pasien
Mudah
Memberikan edukasi yang mudah dimengerti dan diterima pasien
Aman
Pelayanan yang memberikan rasa aman terhadap pasien
Tepat
Memberikan KIE dengan memperhatikan kondisi dan respon pasien
G. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Visi Mewujudkan masyarakat ngrayun yang sehat.
Organisasi Misi Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Untuk Mewujudkan Upaya Hidup Sehat.
H. Analisis Dampak Dampak Positif adalah dapat tersampaikannya materi tentang “Pencegahan Stunting Melalui 1000
Hari Pertama Kehidupan” kepada pasien, dengan begitu diharapkan masyarakat dapat ikut serta
untuk melakukan pencegahan Stunting
I. Prosentase Capaian 100%
J. Keterangan Terlaksana
K. Hambatan Sebagian besar pasien merasa kesulitan untuk mengakses link googleform dan mengisikannya.
L. Solusi Membantu pasien untuk mengakses link google form, dan bagi pasien yang tidak dapat
mengaksesnya diberikan kuisioner dalam bentuk hardcopy untuk memudahkan pasien dalam
pengisian pre test dan post test
M. Dokumentasi
Tabel 4.7 Menganalisis hasil evaluasi pre-test dan post-test tentang Pencegahan Stunting Melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan
RINCIAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN/HASIL
A. Tanggal Pelaksanaan Selasa, 4 Oktober 2022
B. Lokasi Pelaksanaan Puskesmas Ngrayun Kabupaten Ponorogo
C. Tahapan kegiatan
1. Melakukan rekapitulasi data hasil pre test
2. Melakukan rekapitulasi data hasil post test
3. Melakukan perbandingan antara hasil pre-test dan post-test
D. Output Kegiatan (Hasil Kegiatan) Tersediannya hasil evaluasi jumlah pemahaman tentang 1000 HPK pada saat pre-test dan saat post-
test
E. Nilai- Nilai BerAKHLAK Kompeten
Penulis berupaya untuk melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Harmonis
Melakukan evaluasi tanpa membedakan pasien satu dengan yang lain
Akuntabel
Bertanggung jawab dan jujur dalam mengerjakan hasil evaluasi yang didapatkan
F. Penguatan Nilai Organisasi Tepat
Mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi serta potensi yang dimiliki oleh pasien yang
diberikan edukasi untuk mengatasi masalah yang ada.
G. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Visi Mewujudkan masyarakat ngrayun yang sehat.
Organisasi Misi Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Untuk Mewujudkan Upaya Hidup Sehat.
H. Analisis Dampak Dampak Positif penulis mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesduah edukasi. Adanya
peningkatan pengetahuan diharapkan dapat sejalan dengan peningkatan kemandirian masyarakat
agar dapat hidup sehat dan melakukan pencegahan stunting.
I. Prosentase Capaian 100%
J. Keterangan Terlaksana
K. Hambatan Tidak ada hambatan
L. Solusi Tidak ada
M. Dokumentasi
140
120
100
80 pre test
post test
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 4.8 Membuat laporan kegiatan aktualisasi Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui Publikasi Video Edukasi Tentang 1000 Hari
Pertama Kehidupan
RINCIAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN/HASIL
A. Tanggal Pelaksanaan 5 – 10 Oktober 2022
B. Lokasi Pelaksanaan Puskesmas Ngrayun Kabupaten Ponorogo
C. Tahapan kegiatan 1. Menyusun laporan aktualisasi dan bukti pendukung laporan
2. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai hasil aktualisasi
3. Merevisi sesuai arahan dari mentor dan mengkonsultasi ulang kepada mentor
4. Finalisasi laporan aktualisasi dan mencetak laporan aktualisasi kegiatan
D. Output Kegiatan (Hasil Kegiatan) Tersediannya laporan aktualisasi dan bukti pendukung laporan
E. Nilai- Nilai BerAKHLAK Manajemen ASN Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegras tinggi
Berorientasi Pelayanan
Melakukan perbaikan tiada henti
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
F. Penguatan Nilai Organisasi Ramah
Bersikap ramah dan menjaga sopan santun kepada mentor
Sigap
Bersikap proaktif terhadap hasil arahan yang diberikan Mentor
G. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Visi Mewujudkan masyarakat ngrayun yang sehat.
Organisasi Misi Meningkatkan Peran Aktif Puskesmas Dalam memajukan Sistem Pelayanan Kesehatan
masyarakat, Guna Mendorong Kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang Hebat Dan Bertaqwa.
H. Analisis Dampak Melakukan pembuatan hasil aktualisasi ini dilakukan agar menjadi bukti tertulis bahwa rancangan
aktualisasi melalui video edukasi tentang “Pencegahan Stunting Melalui 1000 Hari Pertama
Kehidupan” sudah dijalankan dan dapat di pertanggungjawabkan.
I. Prosentase Capaian 100%
J. Keterangan Terlaksana
K. Hambatan Tidak ada hambatan
L. Solusi Tidak ada
M. Dokumentasi
A. Simpulan
Kesimpulan aktualisasi ini yaitu peserta dapat menerapkan Sikap dan
Perilaku Bela Negara, Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHKLAK, serta dapat
menjalankan peran ASN yang ASN yang Smart dalam mendukung Smart
Governance.
Pemilihan isu aktualisasi didasari atas permasalahan yang terjadi di
Puskesmas Ngrayun yaitu belum optimalnya edukasi tentang 1000 hari pertama
kehidupan (HPK) dalam bentuk multimedia, maka setelah dilakukannya
aktualisasi di tempat kerja dapat memberikan dampak yang positif yaitu
bertambahnya media edukasi digital berbentuk video dengan judul “Pencegahan
Stunting Melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan” yang akan digunakan sebagai
media edukasi untuk meningkatlkan pengetahuan masyarakat dalam
pencegahan Stunting.
Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui Publikasi dan Pemanfaatan
Video Edukasi Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan cara edukasi
menggunakan sarana edukasi digital di Puskesmas Ngrayun Ponorogo. Dari hasil
aktualisasi dapat diketahui adanya peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai Pencegahan Stunting, sehingga
dapat menurunkan prevalensi Stunting di wilayah Puskesmas Ngrayun
.
48
B. Saran
Nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan Kedudukan serta Peran ASN diharapkan
tetap diaktualisasikan dalam melakukan tugas pokok dan fungsi bidan sebagai
abdi negara dan pelayan publik khusunya di Puskesmas Ngrayun sehingga bisa
berkontribusi dalam pelayanan kesehatan yang paripurna yang mampu
menunjang visi dan misi Puskesmas Ngrayun.
Perlunya dilakukan follow up pemberian edukasi tentang “Pencegahan
Stunting Melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan” melaui kegiatan kelas ibu (ibu
hamil dan ibu balita), kelas Calon Pengantin, dan kegiatan yang terkait kelompok
sasaran calon pengantin, ibu hamil dan ibu balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas sebagai upaya pencegahan Stunting.
LAMPIRAN
BIODATA PESERTA
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN LXVI
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2022
NAMA : TRI YELI LOVITASARI, A.Md. Keb.
NIP : 19970306 202203 2 003
NIK : 3502174603970001
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : PONOROGO/06 MARET
1997JABATAN : TERAMPIL - BIDAN
PANGKAT/GOLONGAN : PELAKSANA /II B
INSTANSI : PUSKESMAS NGRAYUN
ALAMAT KANTOR : JL. RAYA NGRAYUN NO. 40 NGRAYUN PONOROGO
NOMOR TELPON : 085648060978
Kurangnya keaktifan
untuk mengetahui 1000
HPK
Belum
optimalnya
edukasi tentang
1000 HPK
dalam bentuk
multimedia
Melakukan koordinasi dengan Bidan KIA / KB dan lintas program terkait seperti Gizi dan Promkes
Melaksanakan sosialisasi pada pasien di Poli KIA untuk mengakses video 1000 HPK Sebagai Pencegahan
Stunting di media sosial
Melakukan analisis evaluasi hasil pre-test dan post-test kepada pasien tentang pemahaman terhadap 1000
HPK Sebagai Pencegahan Stunting.
Membuat laporan kegiatan aktualisasi Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui Publikasi Video Edukasi
Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan
Gambar 4.1 Menyiapkan rancangan kegiatan aktualisasi
Gambar 4.13 Publikasi video edukasi pada media sosial Puskesmas Ngrayun
Pemerintah Indonesia. 2014. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Badan Kepegawaian Negara. Jakarta.