Disusun oleh:
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji/Narasumber
iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
taufik, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan
aktualisasi dan habituasi dengan judul “Upaya Promotif Meningkatkan Kesadaran
Pasien Dalam Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Kajoran 2”.
Rancangan aktualisasi dan habituasi ini merupakan rangkuman kegiatan penulis
dalam melaksanakan aktualisasi dan habituasi penanaman nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) selama proses
aktualisasi dan habituasi.
Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXXIV Tahun 2021
yang diselenggarakan oleh BPSDMD Jawa Tengah bekerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Magelang. Penulis menyadari dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, Msi selaku Kepala BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah beserta jajarannya yang telah memberikan pelayanan yang optimal
selama penulis mengikuti pelatihan dasar
2. Bapak Eko Tavip Haryanto, S.E Kepala BKPPD Kabupen Magelang yang telah
menyelenggarakan pelatihan dasar.
3. Bapak Agung Setyo Karyono, S.KM, MPH selaku Kepala Puskesmas Kajoran 2
yang telah memberikan arahan, saran, dan motivasi kepada penulis selama
mengikuti pelatihan dasar.
4. Bapak Gigus Nuryatno, A.Pi selaku narasumber yang memberikan masukkan
dan bimbingan selama pelaksanaan aktualisasi dan habituasi.
5. Bapak Sodikin, SS, M.Si selaku Coach yang selalu sabar membimbing,
mendukung dan memberikan saran untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi dan
habituasi ini.
6. Segenap Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu, bimbingannya,
dukungan, dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
7. Keluarga besar Puskesmas Kajoran 2 yang telah memberikan fasilitas dan
dukungan penulis selama pelaksanaan pelatihan dasar.
8. Keluarga Saya yang selalu memberikan doa dan restu, serta dukungan yang tak
iv
terhingga.
9. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar Angkatan LXXXIV tahun 2021, terutama
untuk kelompok 2 atas kerjasama dan dukungannya melalui kegiatan Latsar yang
telah diikuti bersama.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
1
Gambar 1. 1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran 2
b. Misi
1) Mengutamakan profesionalisme dan kwalitas pelayanan kesehatan.
2) Menggerakkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan kemandirian
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
3) Pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
c. Tujuan
1) Meningkatkan akses pemerataan dan kwalitas pelayanan kesehatan
bagi seluruh masyarakat
2) Meningkatkan managemen system pemerintahan yang baik, modern
dan demokratis
3) Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran dengan kemitraan
dalam mewujudkan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
2
4) Meningkatakan kwalitas kesehatan lingkungan untuk menurunkan angka
kesakitan dan angka penyakit serta mencegah meluasnya kejadian luar
biasa (KLB) dan penanggulan bencana secara komperhensif melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
5) Mewujudkan pembayaran jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
masyarakat seluruhnya miskin dan kelompok rentan.
d. Tata nilai
CAKAP.
C : Cepat dalam tindakan
A : Akurat dalam pengobatan
K : Komunikatif dan informatif
A : Aman dalam pelayanan
P : Pelayanan prima
3
3. Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS KAJORAN 2
KEPALA PUSKESMAS
AGUNG SETYO K., S.KM, M.P.H.
KA SUB.BAG TU
ANAS ABDUL AZIS
KEUANGAN
RIZKA AMALIA, Amd.Keb
KEPEGAWAIAN
ITA USWATUN C
RUMAH TANGGA
ATIK LESTARI, Amd.Keb
Pelayanan Kefarmasian
IWIK MUFTIKHATUL L
Pelayanan
Laboratorium
YUNIARTI, Amd.
4
B. Tugas Peserta
5
C. Role Model
Dr. drg. Tita Ratya Utari, Sp.Ort ialah seorang dokter gigi dan dosen di
prodi kedokteran gigi Universitas Muhammadiyah Yogayakarta. Dokter gigi Tita
lahir di Klaten, 23 Februari 1973. Alamat rumah serta prakteknya di Jl. Tapak
Dara CT X No. 3, karangasem Baru, Yogyakarta. Dokter gigi Tita lulusan fakultas
kedokteran gigi, spesialis orthodontik dan doktor di Universitas Gajah Mada
Yogyakarta.
Dokter gigi Tita adalah seorang dosen yang tanggung jawab dan disiplin
dalam mengajar (Akuntabilitas). Dosen prodi kedokteran gigi ini mengajar
dengan sangat jelas, runtut dan mudah dipahami (Akuntabilitas). Materi yang
beliau berikan sesuai dengan bidang dan kurikulum (Komitmen mutu, Anti
korupsi). Saat mengajar dokter gigi Tita menyampaikan dengan tutur kata sopan
dan tidak membeda-bedakan mahasiswa (Nasionalisme). Cara berpakain beliau
rapi dan sopan (Etika publik). Dosen cantik ini juga sosok yang tegas, jujur,
bekerja keras, peduli terhadap mahasiswa (Akuntabilitas) .
Dosen prodi kedokteran gigi UMY ini menurut penulis sudah menerapkan
nilai – nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
mutu dan Anti korupsi). Hal tersebut sesuai dengan paparan penulis mengenai
6
perilaku dojter gigi Tita saat mengajar. Perilaku dosen satu ini patut di contoh bagi
mahasiswa, rekan kerja maupun orang disekitarnya.
7
BAB II
A. Identifikasi Isu
Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilakukan di wilayah Puskesmas
Kajoran 2 dibuat berdasarkan isu-isu yang ditemukan dengan mempertimbangkan
beberapa aspek seperti aktual, probematik, kekhalayakan dan kelayakan (APKL).
Isu yang sudah dilakukan APKL kemudian diambil 3 peringkat tertinggi untuk
dianalisi menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Analisis USG dengan rentang skor penilaian 1 sampai 5. Prioritas isu yang sudah
ditentukan kemudian di identifikasi berdasarkan sumber. Prioritas isu yang sudah
ditentukan kemudian diidentifikasi berdasarkan sumber isu, tokoh yang terlibat
dan peranannya, kaitan dengan mata pelatihan yang relevan, serta kegiatan yang
diusulkan sebagai cara untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
Puskesmas Kajoran 2.
8
3. Panjangnya antrian Pelayanan Antrian pasien Pengarahan
pasien poli gigi di Publik ke poli gigi dan
Puskesmas Kajoran 2. panjang dan pengaturan
Whole of kurang kursi tunggu
Government patuhnya pasien.
pasien untuk
menjaga jarak
di masa
pandemi.
4. Kurang tepatnya Manajemen Sering terjadi Adanya media
pemilihan poli pasien ASN kesalahan input yang
gigi di SIMPUS saat memilih lebih simpel.
Puskesmas Kajoran 2. Pelayanan poli pada
Publik SIMPUS,
seperti pasien
ingin berobat
ke poli gigi
tetapi di
inputkan ke
poli umum.
5. Banyaknya pasien di Pelayanan Pasien yang Pengarahan
ruang tunggu dalam Publik menunggu di petugas dan
gedung Puskesmas dalam gedung pengaturan
Kajoran 2. Whole of Puskesmas kursi didalam
Government terlalu banyak dan diluar
dan kurang gedung.
patuhnya
pasien untuk
menjaga jarak
di masa
pandemi.
1. Belum ada pendaftaran bagi pasien gigi non JKN secara online di Puskesmas
Kajoran 2.
9
Gambar 2. 1 Pendaftaran Pasien
2. Tindakan kuratif pada poli gigi lebih tinggi dibandingkan tindakan preventif di
Puskesmas Kajoran 2.
Data di poli gigi pada tahun 2019 dan 2020 menunjukkan tindakan kuratif
lebih tinggi dari preventif. Hal tersebut menunjukkan pasien datang ke
puskesmas sudah dengan keluhan sakit gigi. Pasien yang datang untuk
pemeriksaan rutin maupun tidakan preventif masih sedikit.
Pasien yang akan melakukan pemeriksaan gigi menunggu di depan poli gigi.
Pasien menunggu antrian yang panjang dan tidak menjaga jarak. Hal ini terjadi
karena kursi tunggu yang kurang dan managemen pasien tunggu kurang
optimal.
10
Gambar 2. 3 Antrian Pasien Poli Gigi
Gambar 2. 4 SIMPUS
11
5. Banyaknya pasien di ruang tunggu dalam gedung Puskesmas Kajoran 2.
Masa pandemi covid-19 pada saat ini kita dianjurkan untuk menjaga jarak
dengan orang lain. Jaga jarak tersebut dilakukan dimana saja, termasuk di
fasilitas kesehatan. Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang
seharusnya mengutamakan protokol kesehatan. Ruang tunggu Puskesmas
kajoran 2 sudah cukup luas, akan tetapi pasien yang menunggu pelayanan
banyak dan tidak menjaga jarak. Hal tersebut dapat terjadi karena kurang kursi
untuk duduk pasien dalam menunggu pelayanan dan managemen alur pasien
yang kurang tepat.
12
B. Analisis Isu
Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan
prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan
yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu
pendekatan APKL yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Analisis
APKL merupakan alat bantu dalam menganalisis ketepatan dan kualitas isu
dengan memperhatikan tingkatan nilai Aktual, Problematika, Kekhalayakan dan
Kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja.
Tabel 2. 2 Analisis APKL
Kriteria (skor)
No Isu dan Sumber Isu Jumlah Peringkat
A P K L
1.
Belum ada pendaftaran bagi pasien
gigi non JKN secara online di 4 3 4 3 14 III
Puskesmas Kajoran 2.
(Sumber : pelayanan publik)
2.
Tindakan kuratif pada poli gigi
lebih tinggi dibandingkan tindakan 5 3 3 4 15 II
preventif di Puskesmas Kajoran 2.
(Sumber : pelayanan publik)
3.
Panjangnya antrian pasien poli gigi di
4 4 2 3 13 IV
Puskesmas Kajoran 2.
(Sumber : pelayanan publik)
4.
Kurang tepatnya pemilihan poli
pasien gigi di SIMPUS Puskesmas 4 2 3 3 12 V
Kajoran 2.
(Sumber : WoG, managemen ASN)
5.
Banyaknya pasien di ruang tunggu
dalam gedung Puskesmas Kajoran 5 4 4 3 16 I
2.
(Sumber : pelayanan publik, WoG)
Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan
bakal terjadi dalam waktu dekat.
Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
13
umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, kewenangan dan tanggung jawab.
Berdasarkan analisis APKL pada table 2 diatas mendapat hasil peringkat I hingga V.
Peringkat I, II dan III kemudian diambil untuk dianalisis isu strategis menggunakan
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
2. Belum ada
pendaftaran bagi
pasien gigi non JKN
secara online di 3 4 3 10 III
Puskesmas Kajoran
2.
3. Banyaknya pasien
di ruang tunggu
dalam gedung 4 4 3 11 II
Puskesmas Kajoran
2.
Simpulan : Hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang
perlu diselesaikan adalah tindakan kuratif pada poli gigi lebih tinggi dibandingkan
tindakan preventif. Pemecahan isu tersebut akan dirancang dan dikaitkan dengan
nilai-nilai ASN.
14
C. Analisis Penyebab
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang
perlu diselesaikan adalah tingginya angka kesakitan di poli gigi. Akar penyebab
masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini
merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start
awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method
(metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan
melalui braistorming bersama rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya
dirumuskan sebagai berikut (analog) :
Pada diagaram fishbone diatas terdapat beberapa penyebab isu tindakan kuratif
pada poli gigi lebih tinggi dibandingkan tindakan preventif. Penyebab yang penulis
angkat untuk dijadikan pemecahan isu yaitu
1. Kurangnya upaya promotif preventif kesehatan gigi dan mulut (kesgilut) di
Puskesmas.
2. Belum adanya media edukasi kesgilut secara visual
3. Belum adanya media edukasi kesgilut secara audio-visual.
15
D. Dampak Isu Bila Tidak Diselesaikan
Tindakan kuratif lebih tinggi dibanding preventif di poli gigi jika tidak
diselesaikan akan menyebabkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat semakin
menurun. Kesehatan gigi dan mulut pasien yang buruk mengakibatkan kualitas
hidup pasien berkurang, memepengaruhi kesehatan tubuhnya. Misalnya, gigi
pasien yang hilang mengakibatkan saat mengunyah makanan tidak nyaman,
sehingga asupan makanan dan gizi berkurang. Gizi pasien kurang menyebabkan
imun turun serhingga mudah sakit. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat dapat
menurun dikarenakan kurang kesadaran dalam menjaga kesehatan gigi. Oleh
sebab itu perlu adanya upaya promotif kesehatan gigi dan mulut untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut.
16
F. Rancangan Aktulisasi Habituasi
17
Puskesmas. (Sumber : Inovasi)
18
Tabel 2. 4. Matrik Rancangan Kegiatan
19
konsultasi dan masukan dari persetujuan 1 yaitu
persetujuan kepada kepala dengansopan mengutamakan
Kepala Puskesmas. Puskesmas. santun (Etika profesionalisme
Publik) kemudian dan kwalitas
menerima pelayanan
masukan, mencatat kesehatan dan
hal-hal penting Misi
(Komitmen mutu) Puskesmas ke
2 Puskesmas
Saya memperbaiki untuk
isi leaflet jika ada menggerakkan
kesalahan peran serta
(Akuntabilitas) masyarakat
Terkait agenda III : dalam
mewujudkan
Whole of kemandirian
goverment untuk
3. Membuat surat Surat Saya berdoa berperilaku
pemesanan leaflet. pemesanan sebelum membuat hidup bersih dan
leaflet. surat pemesanan sehat.
(Nasionalisme sila
ke 1) dan dengan
penuh tanggung
jawab
(Akuntabilitas)
Terkait agenda III :
Whole of
goverment
4. Meminta tanda Tanda tangan Saya meminta tanda
tangan kepada Kepala tangan dengan
20
Kepala Puskesmas Puskesmas sopan santun (Etika
pada surat publik)
pemesanan.
Terkait agenda III :
Whole of
goverment
5. Memesan leaflet Leaflet dalam Saya memesan
pada pihak ke 3 bentuk cetakan leaflet sesuai
kesehatan gigi kebutuhan dan
dan mulut. membayar sesuai
nota (Anti korupsi)
Terkait agenda III :
Whole of
goverment
Mengedukasi
2. Terdapatnya Terdapatnya Terdapatnya
tentang kesehatan
pemahaman pemahaman pemahaman
gigi dan mulut
pasien tentang pasien tentang pasien tentang
secara langsung
cara menjaga cara menjaga cara menjaga
ke pasien.
kesehatan gigi kesehatan gigi kesehatan gigi
(Sumber kegiatan dan mulut yang dan mulut yang dan mulut
: SKP)
baik. baik yang baik
Bedoa sebelum berkontribusi memperkuat
1. Membuat draft materi Draft materi
menyusun materi dengan Visi tata nilai
konsultasi gigi. untuk acara
(Nasionalisme sila Puskesmas puskesmas
konsultasi gigi di
ke 1). Dalam yaitu menjadi yaitu
acara siaran
menyusun materi puskesmas yang komunikatif
langsung
sesuai dengan memberikan dan informatif
Instagram
literature dan pelayanan serta
Puskesmas.
inovatif (Komitmen kesehatan pelayanan
mutu) bermutu dan prima.
21
terpercaya bagi
Terkait agenda III : masyarakat.
Managemen ASN Selain itu juga
mendukung
Saya mengajukan pencaiapan Misi
2. Mengajukan Saran dan
persetujuan Puskesmas ke
konsultasi dan masukan dari
dengansopan 1 yaitu
persetujuan kepada kepala
santun (Etika mengutamakan
Kepala Puskesmas. Puskesmas.
Publik) kemudian profesionalisme
menerima dan kwalitas
masukan, mencatat pelayanan
hal-hal penting kesehatan.
(Komitmen mutu)
Terkait agenda III :
Whole of
goverment
3. Memberikan edukasi Edukasi Saya melakukan
secara langsung ke promotif, edukasi secara
pasien yang periksa di preventif profesional dan
poli gigi. kesehatan gigi mudah dipahami
dan mulut oleh pasien (Etika
tersampaikan publik)
ke pasien.
Terkait agenda III :
Pelayanan publik
4. Pembagian leaflet ke Edukasi melalui Saya
pasien sebelum leaflet menjelaskan
melakukan pendaftaran. tersampaikan ke tujuan
pasien.. pembagian
leaflet agar
efisien dan efektif
22
(Komitmen
mutu).
Terkait agenda III :
Pelayanan publik
5. Pemutaran video di Edukasi melalui Saya mengatur
TV ruang tunggu video pemutaran video
pasien. tersampaikan ke agar efisien dan
pasien. efektif (Komitmen
mutu).
Terkait agenda III :
Whole of
government
Pelayanan
publik
3 Mengadakan Terwujudnya Terdapatnya Terdapatnya
konsultasi edukasi dan pemahaman pemahaman
kesehatan gigi di konsultasi pasien tentang pasien tentang
siaran langsung kesehatan gigi cara menjaga cara menjaga
Instagram. dan mulut kesehatan gigi kesehatan gigi
(Sumber : inovasi) secara virtual dan mulut yang dan mulut
yang baik. baik
yang baik
Bedoa sebelum berkontribusi
1. Membuat draft materi Draft materi memperkuat
menyusun materi dengan Visi
konsultasi gigi. untuk acara tata nilai
(Nasionalisme sila Puskesmas
konsultasi gigi di puskesmas
ke 1). Dalam yaitu menjadi
acara siaran yaitu
menyusun materi puskesmas yang
langsung
sesuai dengan memberikan komunikatif
Instagram dan
literature dan pelayanan
Puskesmas. informatif.
inovatif (Komitmen kesehatan
mutu) bermutu dan
23
terpercaya bagi
Terkait agenda III : masyarakat.
Managemen ASN Selain itu juga
mendukung
Saya mengajukan pencaiapan Misi
2. Mengajukan Saran dan
persetujuan Puskesmas ke
konsultasi dan masukan dari
dengansopan 3 yaitu
persetujuan kepada kepala
santun (Etika pemerataan
Kepala Puskesmas. Puskesmas.
Publik) menerima pelayanan
masukan, mencatat kesehatan bagi
hal-hal penting masyarakat.
(Komitmen mutu)
Terkait agenda III :
Whole of
goverment
3. Bekerjasama Pihak Promosi
Saya melakukan
dengan bagian Kesehatan
diskusi dengan
promosi Puskesmas
sopan santun (Etika
kesehatan bersedia
publik) dan
Puskesmas bekerjasama
menghargai
untuk untuk
pendapat saat
mengadakan mengadakan
bermusyawarah
konsultasi siaran konsultasi
(Nasionalisme sila
langsung pada kesehatan gigi
ke 2 & 4)
akun instagram dan mulut
Puskesmas. melalui Terkait agenda III :
instagram. Whole of
government
4. Konsultasi gigi Masyarakat
Saya melakukan
melalui siaran dan pasien
edukasi dan
langsung akun mendapat
24
Instagram edukasi dan konsultasi gigi
Puseksmas. konsultasi dengan runtut, jelas
kesehatan gigi dan mudah
dan mulut dipahami
secara online. (Akuntabilitas),
sesuai dengan
literatur (Komitmen
mutu), memberikan
kesempatan kepada
semua penonton
siaran langsung
tanpa membeda-
bedakan untuk
berkonsultasi
(Nasionalisme sila
ke 2 & 5)
Terkait agenda III :
Pelayanan Publik
4. Membuat Terdapatnya Terdapatnya Terdapatnya
pembelajaran materi kesehatan materi materi
online melalui gigi dan mulut kesehatan gigi kesehatan gigi
website pada website dan mulut pada dan mulut
Puskesmas. puskesmas yang website pada website
mudah dipahami. puskesmas yang puskesmas
(Sumber : Bedoa sebelum
1. Membuat artikel Adanya artikel mudah dipahami yang mudah
Inovasi) menyusun materi
tentang kesehatan kesehatan gigi sesuai dengan dipahami
(Nasionalisme sila Visi memperkuat
gigi dan mulut. dan mulut yang
ke 1). Dalam Puskesmas tata nilai
mudah dipahami
menyusun materi yaitu menjadi puskesmas
oleh pembaca.
sesuai dengan puskesmas yang yaitu
literature dan
25
inovatif (Komitmen memberikan komunikatif
mutu) pelayanan dan
kesehatan informatif.
Terkait agenda III : bermutu dan
Managemen ASN terpercaya bagi
masyarakat.
Selain itu juga
Mengajukan
2. Mengajukan Diperoleh saran mendukung
konsultasi dan dan masukan persetujuan pencaiapan Misi
persetujuan kepada dari kepala dengansopan Puskesmas ke
Kepala Puskesmas. Puskesmas. santun (Etika 3 yaitu
Publik) menerima pemerataan
masukan, mencatat pelayanan
hal-hal penting kesehatan bagi
(Komitmen mutu) masyarakat.
Terkait agenda III :
Whole of
goverment
3. Meng-upload artikel Ter-upload
Bedoa sebelum
kesehatan gigi dan artikel
Meng-uploade
mulut di website kesehehatan
artikel
Puskesmas. gigi dan mulut
(Nasionalisme sila
pada website
ke 1) dan semua isi
Puskesmas.
artikel di upload
(Anti korupsi)
Terkait agenda III :
Pelayanan Publik
26
Evaluasi kegiatan Terdapatnya Terdapatnya
5. Terdapatnya
Sumber : Inovasi hasil evaluasi hasil evaluasi
hasil evaluasi
dari kegiatan dari kegiatan
dari kegiatan
upaya promotif upaya promotif
upaya promotif
kesehatan gigi kesehatan gigi
kesehatan gigi
dan mulut yang dan mulut yang
dan mulut
memuaskan. memuaskan
yang
1. Menyusun Diperoleh Melakukan doa berkontribusi
memuaskan
kuesioner evaluasi. kuesioner terlebih dahulu terhadap Visi
memperkuat
evaluasi sebelum menyusun Puskesmas
tata nilai
kegiatan. kuesioner yaitu menjadi
puskesmas
(Naisonalisme sila puskesmas
yaitu
ke 1). Menyusun yang
komunikatif
sesuai dengan memberikan
dan informatif
literatur (komitmen pelayanan
serta
mutu), runtut, jeas kesehatan
pelayanan
dan mudah dipahami bermutu dan
prima.
(Akuntabilitas) terpercaya bagi
masyarakat.
Selain itu
Terkait agenda III : mendukung
Managemen ASN pencapaian
2. Mengajukan Mendapat Misi
Mengajukan dengan Puskesmas ke
konsultasi kuesioner persetujuan sopan (Etika
kepada kepala kuesioner 2 untuk
publik). Menerima menggerakkan
puskesmas. evaluasi saran dari kepala peran serta
puskesmas dan masyarakat
memperbaiki jika ada dalam
perbaikan mewujudkan
(Komitmen mutu). kemandirian
untuk
27
Terkait agenda III : berperilaku
hidup bersih
Whole of dan sehat.
government
3. Membagikan Mendapat hasil Membagikan
kuesioner sebelum evalusi kuesioner dengan
dan sesudah kegiatan menjelaskan tujuan
dilakukan edukasi dengan sopan (Etika
kesgilut secara publik).
langsung ke pasien
di Puskesmas dan Terkait agenda III :
G-form pada Whole of
penonton siaran government
langsung Instagram Pelayanan publik
Puskesmas.
28
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 2. 5 Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan
29
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, E., Irawati E. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Purwanto, EA., Tyastianti, D., Taufiq, A., Novianto, W. 2017. Pelayanan Publik:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Anti
Korupsi". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Etika
Publik". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Komitmen
Mutu". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS "Whole of
Goverment". Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
30
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
B. Data Pendidikan
C. Pengalaman Kerja
31
No. Institusi Tahun Jabatan
1. FKG UMS 2019-2020 Dosen Instruktur Lab
2. Klinik Nayaka Husada 2019-2020 Dokter Gigi
02
3. Puskesmas Kajoran 2 2021-sekarang Dokter Gigi
32