Anda di halaman 1dari 60

RANCANGAN AKTUALISASI

PESERTA PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN XI
KABUPATEN WONOSOBO

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KEPEDULIAN PASIEN DIABETES


MELITUS PROLANIS TERHADAP KESEHATAN DENGAN
MEMPERKAYA MEDIA PROMOSI KESEHATAN DAN MENGAKTIFKAN
TELEMEDICINE

Disusun oleh :

Nama : Yulita Yudaningtyas


NIP :199307012020122011
Jabatan : Ahli pertama- Dokter
Unit Kerja : Puskesmas Mojotengah Kabupaten Wonosobo

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO BEKERJA SAMA DENGAN


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM PUSAT
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN IIANGKATAN XI
KABUPATEN WONOSOBOTAHUN 2021

Disusun oleh :

Nama : Yulita Yudaningtyas


NIP :199307012020122011
Jabatan : Ahli pertama- Dokter
Unit Kerja : Puskesmas Mojotengah Kabupaten Wonosobo

Rancangan Aktualisasi ini telah diseminarkan pada


tanggal 14 September 2021 bertempat di
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur,Bandung.

Peserta latsar,

dr. Yulita Yudaningtyas


NIP. 199301312020122020

Disetujui oleh,

Penguji Coach Mentor

Erick Hutrindo, S.T., M.T. Zainul M Pulungan S.T., M.B.A Titik Sundari, A.Md.Keb
NIP. 197508162005021002 NIP.199007302014021004 NIP.197201081992032008

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan rancangan aktualisasi dengan judul
“Peningkatan Pengetahuan Dan Kepedulian Pasien Prolanis Terhadap
Perkembangan Penyakitnya Dengan Memperkaya Media Promosi Kesehatan
Dan Mengaktifkan Telemedicine” ini dapat diselesaikan dengan lancer dan
tepat waktu. Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XIV tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Wonosobo bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Manusia Aparatur Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat
diaktualisasika di unit kerja penulis, yaitu Puskesmas Mojotengah Kabupaten
Wonosobo melalui penerapan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi serta pemahaman peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara
meliputi Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik.
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi unit kerja dan masyarakat yang menjadi sasaran. Pembuatan rancangan
aktualisasi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Catur Kurniawan selaku suami dan Aluna Rumaisha selaku anak serta
keluarga besar penulis atas doa, dukungan dan semangatnya;
2. Ibu Titik Sundari, A.Md.Keb., selaku Kasubag Tata Usaha Puskesmas
Mojotengah sekaligus mentor penulis yang telah memberikan arahan,
masukan serta dukungan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
3. Bapak Zainul M Pulungan S.T., M.B.A , selaku coach dari Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur atas bimbingan,
arahandan masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
4. Bapak Erick Hutrindo, S.T., M.T., selaku penguji rancangan aktualisasi;
5. Widyaiswara dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

ii
Aparatur dan PPSDM Geominerba yang telah menanamkan nilai serta
memperluas wawasan penulis;
6. Rekan-rekan kerja Puskesmas Mojotengah Kabupaten Wonosobo atas
dukungan dan kerjasamanya;
7. Keluarga besar peserta Latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XIV
tahun 2021 dari Kabupaten Wonosobo.
Besar harapan penulis agar rancangan aktualisasi ini dapat
memberikanmanfaat bagi unit kerja penulis. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. Penulis
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun dari semua
pihak untuk kemanfaatanrancangan aktualisasi ini.

Wonosobo, 20 September 2021


Penyusun,

dr. Yulita Yudanigtyas

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Deskripsi Organisasi ......................................................................... 2
1. Kondisi Geografis ........................................................................ 2
2. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia ......................... 4
3. Visi, Misi dan Tata Nilai Organisasi............................................. 5
4. Tugas dan Fungsi Organisasi ..................................................... 6
5. Tugas dan fungsi individu ........................................................... 8
C. Identifikasi Isu (Masalah)................................................................... 9
1. Kurang maksimalnya capaian kadar gula darah pada pasien
PROLANIS di Kecamatan Mojotengah tahun 2021 .................... 9
2. Belum maksimalnya capaian vaksinasi covid19 pada masyarakat
di kecamatan Mojotengah tahun 2021 .......................................10
3. Rendahnya presentase perawat ASN di Puskesmas Mojotengah
yang sudah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan PPGD di
tahun 2021 .................................................................................11
4. Kurangnya kepatuhan tenaga Kesehatan di Puskesmas
Mojotengah dalam melengkapi penulisan Rekam Medis pasien di
tahun 2021 .................................................................................13
5. Belum optimalnya pelayanan poli KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) Kesling dan VCT di Puskesmas Mojotengah pada tahun
2021 ...........................................................................................14
D. Perumusan dan Penetapan Isu (Masalah) .......................................16
1. Analisis Prioritas Isu ..................................................................16
2. Analisis Akar Masalah menggunakan Fishbone ........................19

iv
BAB II RANCANA PEMECAHAN MASALAH (AKTUALISASI) ..................24
A. Gagasan (Inisiatif) Pemecahan Isu ..................................................24
1. Analisis GAP, Alternatif Solusi dan gagasan Kreatif ..................24
2. Analisi isu prioritas menggunakan metode SMART ...................25
B. Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan .........................................27
C. Keterkaitan Kegiatan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai
dasar PNS dan Kedudukan serta peran PNS dalam NKRI) .............31
D. Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi .........................................35
1. Visi .............................................................................................35
2. Misi ............................................................................................36
E. Kontribusi terhadap nilai-nilai organisasi ..........................................36
F. Dampak pemecahan isu bagi stake holder ......................................37
1. Bagi individu...............................................................................37
2. Bagi unit kerja ............................................................................37
3. Bagi masyarakat ........................................................................37
BAB III RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI ..................................38
A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi .............................................................38
B. Pemetaan stakeholder .....................................................................38
C. Identifikasi kendala dan Rencana Antisipasi ....................................40
BAB IV PENUTUP........................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................43
LAMPIRAN ...................................................................................................44

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil survey kompetensi penanganan kegawatdaruratan dan


status sertifikat PPGD ..................................................................13
Tabel 1.2 Penapisan isu menggunakan metode APKL ................................16
Tabel 1.3 Analisis priositas isu menggunakan USG ....................................18
Tabel 2.1 Analisis Gap, Alternatif Solusi dan gagasan Kreatif .....................24
Tabel 2.2 Analisa gagasan kreatif dengan metode SMART ........................26
Tabel 2.3 Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan .....................................27
Tabel 3.1 Rencana Jadwak Pelaksanaan.....................................................38
Tabel 3.2 Kendala dan Rencana Antisipasi .................................................41

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Mojotengah .................................... 2


Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Mojotengah .......................... 4
Gambar 1.3 . Data laboratorium gula darah pasien PROLANIS Mei-Agustus
2021........................................................................................ 9
Gambar 1.4 Rekam Medis pasien DM Prolanis .........................................10
Gambar 1.5 Hasil capaian vaksinasi Covid19 per desa ............................11
Gambar 1.6 SPM Perbup no 23 tahun 2017 tentang kegawatdaruratan ...12
Gambar 1.7 Bukti penyebaran survey via WA kepada seluruh perawat ....12
Gambar 1.8 Bukti Rekam medis yang diisi dengan tidak lengkap .............14
Gambar 1.9 Bukti buku register Kesling dan VCT yang masih kosong .....15
Gambar 1.10 Laporan bulanan poli KIE kesling dan VCT ...........................15
Gambar 1.11 Analisis akar masalah menggunakan metode fishbone .........19
Gambar 1.12 Dokumentasi rekam medis pasien DM PROLANIS ...............20
Gambar 1.13 Daftar nama peserta beserta status keaktifan .......................20
Gambar 1.14 Dokumentasi table daftar obat PROLANIS ............................21
Gambar 1.15 Dokumentasi leaflet PROLANIS ............................................22
Gambar 2.1 Milestone rencana pencapaian tahap kegiatan .....................27

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi Puskesmas Mojotengah ............................44


Lampiran 2. Detail jadwal / timeline rencana aktualisasi ...............................45
Lampiran 3. Dokumentasi .............................................................................50

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana diatur dalam Undang-
undang Nomor 5 tahun 2014 merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pemerintah. Setiap ASN wajib menjalani pelatihan
dasar sebelum diangkat sebagai PNS. Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
merupakan pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritasmoral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang (Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2021). Dalam pelaksanaan
latsar CPNS, peserta diwajibkan untuk melakukan aktualisasi yang
berlandaskan pada nilai Aktualisasi, Nasionalisme, Etika Publik,Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi ANEKA.
Puskesmas Mojotengah sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Dinas Kesehatan Wonosobo, merupakan fasilitas kesehatan
primer yang bertanggungjawab atas derajat kesehatan masyarakat
Kecamatan Mojotengah. Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa
pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
terbagi menjadi Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Unit Kesehatan
Perorangan (UKP). Puskesmas Mojotengah merupakan salah satu fasilitas
kesehatan yang bekerja sama dengan Badan Pelaksana Jaminan
Kesehatan (BPJS), dimana salah satu dari program yang dimiliki BPJS
adalah Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS). PROLANIS
merupakan program yang diperuntukan untuk sasaran khusus, yaitu
penderita penyakit kronis Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) yang
dikembalikan atau di rujuk balik oleh Rumah Sakit untuk ditata kelola
kembali di Puskesmas. Program PROLANIS dilakukan 2 kali dalam satu
bulan yang terbagi menjadi kelas hipertensi dan kelas DM. Program ini
1
sudah berlangsung selama hampir 6 tahun, namun capaian kadar gula
darah pada penderita DM masih jauh dari harapan. Kurang optimalnya
capaian kadar gula darah ini belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut.
Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya aktualisasi peningkatan
pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS Puskesmas Mojotengah
dengan memperkaya media promkes dan pengaktifan telemedicine yang
bertujuan untuk menurunkan kadar gula darahan penderita DM di
kelompok PROLANIS.

B. Deskripsi Organisasi
1. Kondisi Geografis

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Mojotengah

Puskesmas Mojotengah terletak di Kecamatan Mojotengah,

yang terletak antara 70 18’ 8” dan 1090 55’ 48” garis lintang selatan,

serta 70 30’ 22” dan 1090 93’ 00” garis bujur timur. Puskesmas
Mojotengah berjarak 4 km dari ibu kota Kabupaten Wonosobo dan 123
km dari ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Mojotengah

2
dengan luas wilayah 4506 Ha secara administrasi terbagi dalam 3
kelurahan dan 16 desa yang sekaligus menjadi wilayah kerja
Puskesmas Mojotengah. Desa dengan jarak terjauh dari ibukota
kecamatan adalah Desa Gunturmadu dan desa terdekat dari ibukota
kecamatan adalah Desa Sukorejo. Berikut adalah batas wilayah
Kecamatan Mojotengah.
Sebelah utara : Kecamatan Kejajar dan Kecamatan Watumalang
Sebelah barat : Kecamatan Watumalang
Sebelah selatan : Kecamatan Wonosobo
Sebelah timur : Kecamatan Garung dan Kecamatan Wonosobo

3
2. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia
a. Struktur Organisasi Puskesmas Mojotengah
Struktur organisasi Puskesmas Mojotengah menurut posisi
penulis dapat dilihat pada gambar 1.2 sebagai berikut dan secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.

Kepala Puskesmas
KIRLAN, S.Kep., Ns

Kasubag Tata
Usaha

TITIK SUNDARI,

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab UKP Penanggung Jawab Jaringan Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Pelayanan Puskesmas dan Bangunan, Prasarana Manajemen Mutu
JejaringFasilitas Pelayanan
LUSIANY IZZA ROKHAYA, dr. YULITA Dan Peralatan
Kesehatan
A.Md. Kep YUDANINGTYAS POPI NURBAETI
VIVI ULANDARI, A.Md. Keb SAWITRI, S.ST ISWARA, S.ST

Koordinator Pelayanan Koordinator


Pemeriksaan Umum Pelayanan MTBS SITI

dr. DYAN RATNA MAEMUNAH,


SUMINAR YP A.Md. Keb

Koordinator Pelayanan Koordinator


KesehatanGigi dan Pelayanan Gizi
Mulut
RITA HASIBUAN,
drg. MAHISA BAGUS A.Md. Gz
PRIBADI

Koordinator Koordinator Pelayanan


Pelayanan KIA dan KB
IVA
SEPTIANA RAHAYU,
SUPRAPTI, A.Md. A.Md. Keb

Koordinator Koordinator Pelayanan


Pelayanan VK Laboratorium

NURJANAH, A.Md. ANISAH NUR


Keb ASRIYANI, A.Md.AK

Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan


Farmasi Klinik VCTLAELA

ASTRI NOVIYATI, S.Farm, AGUSTINA, A.Md. Keb


Apt

Koordinator Pelayanan Koordinator


PendaftaranLILIK Pelayanan Kesling
RAHAYUNINGTYAS, SUBEKHI, S.K.M
S.K.M

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Mojotengah

4
Berdasarkan struktur organisasi pada gambar 1.2 penulis
ada di bagian Penanggungjawab UKP di Puskesmas Mojotengah.
b. Sumber Daya Manusia
Didapatkan dari data bagian kepegawaian, jumlah sumber
daya manusia (SDM) Puskesmas Mojotengah sebanyak 56
pegawai dengan rincian sebagai berikut:

1. Pegawai Negeri Sipil : 34 pegawai

2. CPNS :3 pegawai

3. Pegawai BLUD : 16 pegawai


4. Pegawai BOK :3 pegawai
Jumlah : 56 pegawai

3. Visi, Misi dan Tata Nilai Organisasi


a. Visi Puskesmas Mojotengah
“Mewujudkan Masyarakat Mojotengah yang Sehat dan Mandiri”
b. Misi Puskesmas Mojotengah
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
profesional;
2) Meningkatkan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat;
3) Mengembangkan sarana dan prasarana di bidang kesehatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Tata Nilai Puskesmas Mojotengah
S : Senyum, memberikan pelayanan dengan ramah dan
tersenyum
I : Informatif, menyampaikan informasi sesuai dengan
kewenangannya
A : Akuntable, memberikan pelayanan yang betuanggungjawab
P : Profesional, bekerja sesuai dengan kompetensi dan sesuai
SOP yang ditentukan

5
4. Tugas dan Fungsi Organisasi
Berdasar pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, tugas dan fungsi
Puskesmas dijabarkan sebagai berikut :
a. Tugas Puskesmas
1) Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
2) Mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga
3) Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga
b. Fungsi Puskesmas
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a) Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis
masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan
yang diperlukan
b) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
d) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait.
e) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.
f) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.

6
g) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
h) Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial,
budaya, dan spiritual.
i) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
j) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan respon
penanggulangan penyakit.
k) Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
l) Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah
kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud Puskesmas
berwenang untuk:
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik
yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan
budaya dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat
dan setara.
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
c) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat
pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada
kelompok dan masyarakat.
d) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan pasien,
7
petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja.
e) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.
f) Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
g) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
h) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
i) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.
j) Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan bidang
kesehatan, wahana program internship, dan/atau sebagai
jejaring rumah sakit pendidikan. Ketentuan mengenai
penyelenggaraan Puskesmas sebagai wahana pendidikan
bidang kesehatan, wahana program internship, dan/atau
sebagai jejaring rumah sakit pendidikan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Tugas dan fungsi individu


Tugas pokok dokter berdasarkan Kepmenpan Nomor :
139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah memberikan pelayanan Kesehatan
pada sarana pelayanan Kesehatan yang meliputi promotive, preventif,
kuratif dan rehabilitative untuk meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang Kesehatan kepada masyarakat.

8
C. Identifikasi Isu (Masalah)
1. Kurang maksimalnya capaian kadar gula darah pada pasien
PROLANIS di Kecamatan Mojotengah tahun 2021
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala klinis
(sindroma klinis) yang timbul oleh karena adanya peningkatan kadar
gula (glukosa) darah kronis akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif (Katzung, 2002). Menurut American Diabetes
Association (ADA) tahun 2012. Evaluasi keberhasilan tatalaksana pada
DM dapat dilakukan dengan cara mengukur beberapa parameter
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang digunakan
di Puskesmas Mojotengah untuk mengevaluasi keberhasilan
tatalaksana DM adalah pemeriksaan gula darah puasa (GDP). Dari
data yang didapatkan dari rekam medis peserta prolanis dan data yang
dimiliki petugas laboratorium, didapatkan bahwa 55% peserta memiliki
GDP>200mg/dL. Hal ini mengindikasikan bahwa belum maksimalnya
pengelolaan pasien DM di grup prolanis Puskesmas Mojotengah. Isu
ini penting untuk segera diselesaikan karena apabila terus menerus
berlanjut dapat menyebabkan perburukan kondisi pasien, penurunan
kualitas hidup pasien dan turunnya capaian pada program PROLANIS.

Gambar 1.3 Data laboratorium gula darah pasien PROLANIS


Mei-Agustus 2021
9
Gambar 1.4 Rekam Medis pasien DM Prolanis

Pada Gambar 1.3 menunjukan bahwa rata-rata 55,3% penderita


DM pada kelompok PROLANIS memiliki kadar gula darah >200%. Hal
ini mengindikasikan bahwa capaian kadar gula darah penderita DM
pada kelompok PROLANIS belum maksimal. Pengambilan isu
berdasar pada sumber isu pelayanan publik.

2. Belum maksimalnya capaian vaksinasi covid19 pada lansia di


kecamatan Mojotengah tahun 2021
Vaksinansi covid19 saat ini menjadi program Kesehatan yang
sangat di prioritaskan di berbagai sector terutama Puskesmas.
Mojotengah merupak kecamatan yg terdiri dari 19 desa, hal ini
menyebabkan tingginya sasaran vaksin covid19 oleh Puskesmas
Mojotengah. Jumlah tenaga yang minim, jadwal kegiatan yang padat,
dan ketersediaan vaksin yang bergantung pada pemerintah juga sangat
mempengaruhi kecepatan pemberian vaksin pada masyarakat. Saat ini
capaian vaksinasi covid19 di wilayah kecamatan Mojotengah masih
sangat kurang. Isu ini sangat penting untuk segera diselesaikan
mengingat target nasional vaksinasi covid19, dan untuk mencapai
Indonesia bebas dari pandemi Covid19.

10
Gambar 1.5 Hasil capaian vaksinasi Covid19 per desa

Pada gambar 1.5 dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 desa saja


yang hamper memenuhi target capaian, yaitu desa Andongsili dengan
capaian 93,01%. Sedangkan untuk 10 desa lain angka capaian masih
jauh dari target. Pengambilan isu berdasar pada sumber isu pelayanan
publik.

3. Rendahnya presentase perawat ASN di Puskesmas Mojotengah


yang sudah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan PPGD di tahun
2021
Kompetensi seorang tenaga Kesehatan dalam menangani kasus
kegawatdaruratan sangat penting untuk ditingkatkan sesuai dengan
profesinya masing-masing. Peningkatan kompetensi dapat dilakukan
dengan mengikuti pelatihan. Sesuai dengan regulasi yang di buat oleh
Bupati Wonosobo, yaitu Perbup no 23 tahun 2017, ditetapkan adanya
Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan ke gawat
daruratan, yaitu tenaga Kesehatan wajib 100% sudah mengikuti
pelatihan kegawatdaruratan atau masih memilik sertifikat PPGD yang
aktif, dalam hal ini perawat harus masih memiliki sertifikat PPGD. Isu
ini penting untuk segera di tindaklanjuti karena apabila perawat pemberi
layanan gawat darurat tidak memiliki kompetensi yang mumpuni, maka
penanganan terhadap pasien gawat darurat akan kurang maksimal dan
11
bisa menyebabkan kematian. Dilihat dari hasil survey kemampuan
perawat dalam penanganan kegawatdaruratan yang terlampir dalam
table 1.1, membuktikan bahwa kemampuan perawat relevan dengan
sudah/belum nya mengikuti pelatihan PPGD yang up to date.

Gambar 1.6 SPM Perbup no 23 tahun 2017 tentang


kegawatdaruratan

Gambar 1.7 Bukti penyebaran survey via WA kepada seluruh


perawat

12
Tabel 1.1 Hasil survey kompetensi penanganan kegawatdaruratan dan
status sertifikat PPGD
Nama Syok Cedera Status
NO RJP Fraktur Perdarahan Kejang
Perawat Anafilaktik Kepala PPGD
1. Dwi R 2 3 3 2 3 3 Exp
Lussiani
2. 4 3 4 2 5 3 Aktif
Izza
3. April TH 4 4 4 3 4 3 Exp
Eni
4. 2 2 3 2 3 2 Exp
Widayati
5. Haryanti 5 5 5 4 4 5 Aktif
6. Agestin 5 5 5 5 5 5 Aktif
7. Kirlan 3 3 4 3 4 3 Exp

Dari gambar 1.6 yaitu tentang SPM Perbup no 23 tahun 2017


tentang kegawatdaruratan standar dari pemberi pelayanan bersertifikat
adalah 100%, namun apabila di komparasikan dengan table 1.1, fakta
yang ada di Puskesmas Mojotengah hanya ada 42,8% perawat yang
memiliki sertifikat yang masih berlaku. Pengambilan isu berdasar pada
sumber Manajemen ASN dan pelayanan publik.

4. Kurangnya kepatuhan tenaga Kesehatan di Puskesmas


Mojotengah dalam melengkapi penulisan Rekam Medis pasien di
tahun 2021
Rekam medis merupakan instrument pelayanan yang dapat
digunakan untuk mencatat dan mereview Kembali catatan Kesehatan
pasien. Apabila rekam medis tidak ditulis dengan baik dan lengkap,
maka catatan Kesehatan pasien tidak bisa terdokumentasi dengan
nyata. Kurang lengkapnya tenaga Kesehatan dalam mengisi
kelengkapan rekam medis, sudah menjadi isu lama yang terus
berkembang, namun belum menemukan solusi yang tepat. Isu ini
penting untuk di tindaklanjuti karena rekam medis merupakan database
utama catatan kesehatan pasien,apabila tidak diisi dengan lengkap
akan menimbulkan miskomunikasi dan mispersepsi antar profesi serta
dapat membahayakan pasien.
13
Gambar 1.8 Bukti Rekam medis yang diisi dengan tidak lengkap

Pada gambar 1.8 terlihat ketidaklengkapan penulisan RM masih


terjadi pada semua poli. Hal ini dilakukan oleh dokter, perawat maupun
bidan.
Pengambilan isu berdasar pada sumber Manajemen ASN dan
pelayanan publik.

5. Belum optimalnya pelayanan poli KIE (Komunikasi, Informasi dan


Edukasi) Kesling dan VCT di Puskesmas Mojotengah pada tahun
2021
Awal tahun 2021 ini Puskesmas Mojotengah resmi membuka
Ruang pelayanan/Poli KIE, dimana poli KIE berisikan pelayanan
Kesehatan lingkungan (Kesling) , pelayanan VCT (HIV/AIDS) dan
pelayanan Gizi. Namun sampai Agustus 2021 hanya pelayanan Gizi
yang sudah berjalan dengan menunjukan jumlah kunjungan pasien
yang cukup banyak. Sedangkan poli VCT dan Kesling belum berjalan
dengan baik, ditandai dengan belum ada/ minimnya jumlah kunjungan

14
pasien. Hal ini dibuktikan melalui buku register dan form-form yang
masih kosong. Isu ini penting untuk di tindaklanjuti karena apabila
dibiarkan, tujuan dari Poli KIE tidak tercapai, dan pasien tidak bisa
mendapat pelayanan KIE sesuai dengan ebutuhannya.

Gambar 1.9 Bukti buku register Kesling dan VCT yang masih
kosong

Gambar 1.10 Laporan bulanan poli KIE kesling dan VCT

15
Dari gambar 1.9 dan 1.10 ditunjukan bahwa angka kunjungan di
Poli Kesling masih sangat minimal, bahkan terdapat beberapa bulan
yang nihil tidak ada kunjungan.
Pengambilan isu berdasar pada sumber Manajemen ASN dan
pelayanan publik.

D. Perumusan dan Penetapan Isu (Masalah)


1. Analisis Prioritas Isu
Penetapan isu dilakukan melalui analisis dengan
menggunakanalat bantu penetapan prioritas isu. Analisis isu
bertujuan untuk menentukan prioritas isu yang dapat diangkat untuk
diselesaikan melalui gagasan solusi dan rencana-rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan.
a. Penapisan isu menggunakan metode APKL

Tabel 1.2 Penapisan isu menggunakan metode APKL


Prinsip
Identidikasi Isu A P K L Keterangan
ASN
Pelayanan Kurang maksimalnya √ √ √ √ Memenuhi
publik capaian kadar gula syarat
darah pada pasien
PROLANIS di
Kecamatan
Mojotengah tahun
2021.
Pelayanan Belum maksimalnya √ √ √ - Tidak
publik capaian vaksinasi memenuhi
covid19 pada syarat
masyarakat di
kecamatan
Mojotengah tahun
2021
Manajemen Rendahnya √ √ √ √ Memenuhi
ASN presentase perawat syarat
ASN di Puskesmas
Mojotengah yang
sudah mengikuti
pelatihan

16
Prinsip
Identidikasi Isu A P K L Keterangan
ASN
kegawatdaruratan
PPGD di tahun 2021.
Manajemen Kurangnya - √ - - Tidak
ASN kepatuhan tenaga memenuhi
Kesehatan di syarat
Puskesmas
Mojotengah dalam
melengkapi
penulisan Rekam
Medis pasien di
tahun 2021.
Pelayanan Belum optimalnya √ - √ √ Tidak
Publik pelayanan poli KIE memenuhi
(Komunikasi, syarat
Informasi dan
Edukasi) Kesling dan
VCT di Puskesmas
Mojotengah pada
tahun 2021

A : Aktual
P : Problematik
K : Khalayak
L : Layak

b. Analisis Prioritas Isu menggunakan Metode Urgency,


Seriousness dan Growth (USG)
Setelah dilakukan penapisan isu menggunakan metode
checklist APKL, selanjutnya dalam menentukan isu prioritas yang
akan diselesaikan, penulis menggunakan metode Urgency,
Seriousness dan Growth (USG).

17
Tabel 1.3 Analisis priositas isu menggunakan USG
Prinsip
Identidikasi Isu U S G Jumlah Peringkat
ASN
Pelayanan Kurang maksimalnya 5 5 4 14 1
publik capaian kadar gula
darah pada pasien
PROLANIS di
Kecamatan
Mojotengah tahun
2021.
Manajemen Rendahnya 4 5 3 12 2
ASN presentase perawat
ASN di Puskesmas
Mojotengah yang
sudah mengikuti
pelatihan
kegawatdaruratan
PPGD di tahun 2021.

Keterangan :
U (Urgency) : Seberapa mendesak masalah harus ditangani
S (Seriousness) : Seberapa serius dampak yang ditimbulkan
G (Growth) : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu

Skala likert

1 : Sangat kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat besar

Pada table 1.3 telah ditetapkan isu peringkat pertama yang akan
dijadikan isu prioritas, yaitu Kurang maksimalnya capaian kadar gula darah
pada pasien PROLANIS di Kecamatan Mojotengah tahun 2021.

18
2. Analisis Akar Masalah menggunakan Fishbone
Untuk mengetahui akar-akar masalah dari isu prioritas yang
sudah ditetapkan penulis menggunakan alat bantu diagram sebab-
akibat yaitu diagram fishbone yang dapat dilihat pada gambar 1.11
berikut.

Tidak adanya
evaluasi/penguku
Kurangnya ran
kepedulian perkembangan
pasien terhadap Kesehatan pasien
penyakit yang • Belum efektifnya
media promkes secara periodik
diderita
yang selama ini di
lakukan
Belum maksimalnya
capaian kadar gula
MAN METODH MEASUREMENT
darah pada pasien
PROLANIS di
Puskesmas
Mojotengah pada
tahun 2021.

MATERIAL
ENVIRONMENT

• Jenis obat hiperglikemi • Kurangnya dukungan


oral sangat terbatas
keluarga dalam
• Kurangnya media
pengelolaan non
promosi kesehatan
farmakologis pada
pasien DM di
lingkungan rumah
• Tidak adanya PMO
(pengawas minum
obat)

Gambar 1.11 Analisis akar masalah menggunakan metode fishbone

Diagram fishbone tersusun atas kepala ikan dan tulang-tulang


ikan.Kepala ikan pada diagram fishbone merupakan isu atau masalah
prioritas yang akan diupayakan untuk diselesaikan terlebih dahulu yaitu
“Belum maksimalnya capaian kadar gula darah pada pasien
PROLANIS di Puskesmas Mojotengah”. Sedangkan tulang-tulang ikan
berisi penyebab masalah dan akar-akar permasalahannya. Adapun
akar-akar permasalahan yang menyebabkan isu atau masalah antara
lain :
19
a. MAN
1) Kurangnya kepedulian pasien terhadap penyakit yang diderita .

Gambar 1.12 Dokumentasi rekam medis pasien DM


PROLANIS

Gambar 1.13 Daftar nama peserta beserta status keaktifan

20
Pada gambar 1.12 dan gambar 1.13 dapat dilihat bahwa
beberapa pasien tidak hadir secara rutin dalam kegiatan bulanan
PROLANIS, bahkan terdapat pasien yang sudah lama tidak aktif.
Kurangnya kepedulian pasien terhadap penyakit yang diderita salah
satunya ditunjukan dengan ketidakhadiran pasien dalam kegiatan
PROLANIS. Hal ini menunjukan kurangnya kesadaran pasien untuk
memperbaiki kondisi kesehatannya. Apabila pasien tidak rutin
kontrol,maka pasien juga akan terhenti dalam konsumsi Obat
Hiperglikemik Oral (OHO).

b. MATERIAL
1) Jenis obat hiperglikemi oral sangat terbatas
Obat Hiperglikemi Oral (OHO) merupakan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki kerja
insulin. OHO terdiri dari berbagai jenis golongan. Pemberian
OHO bergantung pada pertimbangan dokter melihat kondisi
pasien. Dalam kegiatan PROLANIS hanya tersedia OHO berupa
Metformin dan Glimepirid saja, hal ini menyebabkan
keterbatasan dokter dalam memberikan obat sesuai dengan
kondisi pasien. Keterbatasan jenis OHO dapat dilihat pada
gambar 1.14.

Gambar 1.14 Dokumentasi table daftar obat PROLANIS

21
2) Kurangnya media promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah upaya preventif dan promotive yang
paling penting untuk mencegah terjadinya suatu penyakit atau
mencegah terjadinya keparahan penyakit. Pasien PROLANIS
mayoritas terdiri dari lansia usia >60 tahun, sehingga
membutuhkan media promkes yang mudah dibaca, mudah
dipahami dan menarik. Namun sampai saat ini, pada kegiatan
PROLANIS belum mengembangkan media promkes yang efektif
dan efisien untuk pesertanya. Gambar 1.15 merupakan bukti
leaflet yang dimiliki oleh puskesmas dari sejak PROLANIS
berdiri sampai sekarang tidak ada penambahan atau perubahan.

Gambar 1.15 Dokumentasi leaflet PROLANIS

c. METHOD
1) Belum efektifnya media promkes yang selama ini di lakukan
Belum efektifnya media promkes yang selama ini sudah
dilakukan terbukti dari kurang pedulinya peserta PROLANIS
untuk rutin mengkontrolkan kesehatannya ke Puskesmas.

22
d. MEASUREMENT
1) Tidak adanya evaluasi/pengukuran perkembangan Kesehatan
pasien secara periodic
Untuk mengetahui keberhasilan dari pengobatan, perlu
dilakukan evaluasi pengukuran perkembangan Kesehatan
pasien secara periodik. Hal ini berfungsi untuk memastikan
apakah tatalaksana yang selama ini diberikan sudah efektif
untuk memperbaiki Kesehatan pasien. Namun sampai saat ini
pada kegiatan PROLANIS Puskesmas Mojotengah belum
pernah mengadakan evaluasi perkembangan pasien secara
periodic.
e. ENVIRONMENT
1) Kurangnya dukungan keluarga dalam pengelolaan non
farmakologis pada pasien DM di lingkungan rumah
Dukungan keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam
keberhasilan pengobatan. Keluarga berperan besar dalam
pemantauan minum obat, keteraturan control dan pengawasan
diet peserta PROLANIS. Dari hasil wawancara yang dilakukan
dengan pemegang progam PROLANIS, didapatkan informasi
bahwa beberapa pasien tidak rutin control karena tidak ada yang
mengantarkan ke Puskesmas. Selain itu juga kurangnnya
pengawasan diet yang dilakukan di rumah.
2) Tidak adanya PMO (pengawas minum obat)
Dari hasil wawancara dengan pemegang program juga
didapatkan ifo bahwa sampai saat ini tidak ada penunjukan dan
juga daftar PMO pada setiap pasien.

23
BAB II
RANCANA PEMECAHAN MASALAH (AKTUALISASI)

A. Gagasan (Inisiatif) Pemecahan Isu


1. Analisis GAP, Alternatif Solusi dan gagasan Kreatif
Dari isu yang telah di prioritaskan, dapat dilihat kondisi yang saat
ini terjadi di Puskesmas Mojotengah, agar selanjutnya dapat ditetapkan
kondisi yang di harapkan menggunakan gap analisys. Gap analisys ini
berfungsi untuk menetapkan alternatif solusi yang selanjutnya dapat
menjadi dasar pembentukan gagasan kreatif. Berikut tabel penjabaran
kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan berdasarkan sumber
masalah yang sudah didapatkan dengan metode fish bone :

Tabel 2.1 Analisis Gap, Alternatif Solusi dan gagasan Kreatif

SUMBER KONDISI SAAT KONDISI YANG ALTERNATIF GAGASAN


MASALAH INI DIHARAPKAN SOLUSI KREATIF
Kurangnya 1. Peningkatan
Pasien peduli Meningkatkan
kepedulian pengetahuan
terhadap kepedulian pasien
MAN pasien terhadap dan
penyakit yang terhadap penyakit
penyakit yang kepedulian
dideritanya yang diderita
diderita pasien DM
Media promkes PROLANIS
Belum
yang digunakan terhadap
efektifnya media
efektif untuk Mengefektifkan kesehatan
METHOD promkes yang
meningkatkan media promkes dengan
selama ini di
pengetahuan memperkaya
lakukan
pasien media promosi
Tidak adanya kesehatan dan
Dilakukan Mengadakan
evaluasi/penguk mengaktifkan
MEASURE evaluasi berkala evaluasi/penguku
uran telemedicine
MENT terhadap ran
perkembangan 2. Peningkatan
perkembangan perkembangan
Kesehatan jenis OHO

24
SUMBER KONDISI SAAT KONDISI YANG ALTERNATIF GAGASAN
MASALAH INI DIHARAPKAN SOLUSI KREATIF
pasien secara Kesehatan Kesehatan pasien pada kegiatan
periodic pasien secara periodik PROLANIS di
Jenis obat Puskesmas
Tersedia banyak Menambah jenis
hiperglikemi oral Mojotengah
jenis OHO OHO
sangat terbatas 3. Optimalisasi
MATERIAL
Kurangnya peran
Tersedia banyak Memperkaya
media promosi keluarga
media promkes media promkes
kesehatan dalam
Kurangnya Adanya pengelolaan
Meningkatkan
dukungan dukungan non
dukungan
keluarga dalam keluarga yang farmakologis
keluarga dalam
pengelolaan kuat dalam pada pasien
pengelolaan non
non pengelolaan non DM di
farmakologis
farmakologis farmakologis lingkungan
pada pasien DM
ENVIRON pada pasien DM pada pasien DM rumah
di lingkungan
MENT di lingkungan di lingkungan
rumah
rumah rumah
Tidak adanya Ada satu
PMO anggota
Mengadakan
(pengawas keluarga yang
PMO tiap pasien
minum obat) berperan
sebagai PMO

2. Analisis gagasan prioritas menggunakan metode SMART


Dari beberapa gagasan prioritas yang diusulkan, penulis
menggunakan alat bantu untuk menetapkan target atau tujuan dengan
metode SMART dengan penjabaran sebagai berikut.
S (Specific) : Target atau tujuan yang dibuat harus spesifik dan
jelas.
M (Measurable) : Target (tujuan) yang dibuat harus mengutamakan
kemajuan yang terukur untuk membantu pelaksanan
25
kegiatan tetap fokus dan selaras dengan alokasi
waktu yang tersedia.
A (Achievable) : Tujuan (target) yang dibuat harus realistis dan dapat
dicapai.
R (Relevant) : Tujuan (target) kegiatan yang dibuat harus sesuai
dengan tujuan unit kerja secara keseluruhan
sehingga benar-benar bermanfaat.
T (Timely) : Pencapaian tujuan (target) harus dilakukan sesuai
kerangka waktu yang telah ditetapkan

Tabel 2.2 Analisa gagasan kreatif dengan metode SMART

NO Gagasan kreatif S M A R T Total


1. Peningkatan pengetahuan
dan kepedulian pasien DM
PROLANIS terhadap
kesehatan dengan
5 3 5 5 5 23
memperkaya media promosi
kesehatan dan mengaktifkan
telemedicine

2. Peningkatan jenis OHO pada


kegiatan PROLANIS di 4 5 4 3 3 19
Puskesmas Mojotengah
3. Optimalisasi peran keluarga
dalam pengelolaan non
4 3 5 4 4 20
farmakologis pada pasien
DM di lingkungan rumah

Berdasarkan analisis SMART didapatkan bahwa nilai SMART


tertinggi ada pada gagasan kreatif pertama, yaitu “Peningkatan
pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS Puskesmas
Mojotengah dengan memperkaya media promkes dan pembuatan kartu

26
PROLANIS”. Sehingga gagasan ini dapat dijadikan gagasan utama
dalam melakukan aktualisasi.
Adapun milestone/rencana tahapan kegiatan berdasarkan
seluruh gagasan solusi dapat dilihat dalam skema berikut :

JANGKA
PANJANG
(1 TAHUN)
JANGKA
MENENGAH Peningkatan
jenis OHO
(90 hari) pada
Optimalisasi kegiatan
peran keluarga PROLANIS di
dalam Puskesmas
AKTUALISASI (30 pengelolaan non Mojotengah
HARI) farmakologis
Peningkatan pada pasien DM
di lingkungan
pengetahuan dan
rumah
kepedulian pasien DM
PROLANIS terhadap
kesehatan dengan
memperkaya media
promosi kesehatan
dan mengaktifkan
telemedicine

Gambar 2.1 Milestone rencana pencapaian tahap kegiatan

B. Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan


Dalam merealisasikan gagasan utama yang sudah ditetapkan,
penulis membuat rencana tahapan kegiatan beserta output kegiatannya
dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.3 Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan


NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Bukti-bukti
Pembuatan a. Pengumpulan Notulensi hasil 1. Notulensi
1.
media bahan/materi leaflet diskusi dengan

27
promosi berkoordinasi bagian gizi dan 2. Dokumentasi
leaflet untuk dengan bagian gizi promkes. diskusi (foto)
peserta dan promkes
PROLANIS 1. Design leaflet 1. Design leaflet
b. Membuat desain 2. Tersedianya 2. Dokumentasi
dan mencetak leaflet yang proses design
leaflet sudah dan cetak (foto)
tercetak
c. Koordinasi dengan Persetujuan PJ Dokumentasi
penanggungjawab PROLANIS koordinasi dengan
(PJ) PROLANIS terhadap konten PJ PROLANIS
untuk mengevaluasi leaflet (foto)
konten leaflet yang
telah dibuat
a. Melakukan tanya Pemahaman Dokumentasi sesi
jawab sebelum peserta sebelum tanya jawab
memberikan dilakukan
sosialisasi dan pembagian dan
membagikan sosialisasi leaflet
Pembagian leaflet(pre test)
dan Peserta Dokumentasi
sosialisasi PROLANIS kegiatan sosialisasi
isi leaflet b. Melakukan paham dengan
2.
saat pembagian dan isi leaflet
Kegiatan sosialisasi leaflet sehingga
PROLANIS pada kegiatan diharapkan akan
PROLANIS meningkatkan
kesadaran akan
kesehatannya.
c. Melakukan tanya Peserta Dokumentasi sesi
jawab dengan PROLANIS tanya jawab setelah
peserta PROLANIS dapat menjawab kegiatan sosialisasi

28
terkait pemahaman pertanyaan
konten leaflet (post tentang konten
test) leaflet
a. Pengumpulan Notulensi hasil 1. Notulensi
bahan/materi diskusi dengan diskusi
penyuluhan bagian gizi dan 2. Dokumentasi
berkoordinasi promkes kegiatan (foto)
dengan bagian
gizi dan bagian
promkes
Pembuatan b. Pembuatan Tersedianya Draft materi
materi materi draft materi penyuluhan
3.
penyuluhan penyuluhan penyuluhan
PROLANIS c. Koordinasi Persetujuan PJ Dokumentasi
dengan PJ PROLANIS kegiatan koordinasi
PROLANIS untuk dengan draft (foto)
melakukan materi
evaluasi penyuluhan
terhadap isi
materi
penyuluhan
a. Melakukan tanya Pemahaman Dokumentasi
jawab sebelum peserta sebelum kegiatan tanya
memberikan dilakukan jawab sebelum
penyuluhan (pre pembagian dan penyuluhan (foto)
Penyuluhan
test) sosialisasi leaflet
pada
4. Peserta Dokumentasi
kegiatan
b. Melakukan PROLANIS kegiatan
PROLANIS
penyuluhan pada paham dengan penyuluhan (foto)
kegiatan materi
PROLANIS penyuluhan
sehingga

29
diharapkan akan
meningkatkan
kesadaran akan
kesehatannya.
c. Melakukan tanya Peserta Dokumentasi
jawab dengan PROLANIS bisa kegiatan tanya
peserta menjawab jawab setelah
PROLANIS pertanyaan penyuluhan (foto)
terkait terkait materi
pemahaman isi penyuluhan
penyuluhan (post
test)
a. Berkoordinasi a. Persetujuan Dokumentasi
dengan PJ PJ bahwa penulis
PROLANIS dan PROLANIS sudah masuk grup
ijin untuk masuk b. Masuk grup WA PROLANIS
Melakukan
dalam grup WA WA
WA /SMS
PROLANIS PROLANIS
telemedicine
Terjalin Dokumentasi
di luar
komunikasi kegiatan
jadwal
b. Melakukan secara online Telemedicine
PROLANIS
telemedicine dengan pasien
5.
atau keluarga
pasien
Adanya a. Dokumentasi
antusiasme antusiasme
c. Evaluasi
pasien/keluarga pasien/keluarga
antusiasme
pasien terhadap pasien dalam
sasaran dalam
Telemedicine merespon
merespon
telemedicine
telemedicine
b. Presentase
pasien/keluarga

30
yang merespon
Telemedicine
a. Persiapan : Tersedianya Kuisioner
Membuat draft kuisioner
instrument dan kuisioner
evaluasi berupa yang tercetak
kuisioner singkat
yang mudah
dipahami
Melakukan
b. Pelaksanaan : Dibuatnya grafik Grafik
evaluasi
Membagikan perkembangan perkembangan
efektifitas
kuisioner kepada kedatangan dan kedatangan dan
6. kegiatan
pasien DM kadar gula darah kadar gula darah
pada
PROLANIS pasien pasien PROLANIS
peserta
setelah PROLANIS 3 3 bulan terakhir
PROLANIS
mendapatkan bulan terakhir
intervensi
kegiatan
c. Evaluasi : Adanya Kesimpulan hasil
Menganalisis dan kesimpulan hasil evaluasi
menyimpulkan evaluasi perkembangan
hasil evaluasi perkembangan

C. Keterkaitan Kegiatan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai


dasar PNS dan Kedudukan serta peran PNS dalam NKRI)
Gagasan utama dan kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan
dalam rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk melatih penerapan nilai-
nilai dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu dan Anti korupsi (ANEKA). Selain daripada itu kegiatan-
kegiatan yang sudah ditetapkan juga akan dijalankan berlandaskan peran
dan kedudukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam NKRI yaitu meliputi
Manajemen ASN, Whole of Govermet dan Pelayanan Publik. Keterkaitan

31
rencana kegiatan dengan nilai dasar dan peran serta kedudukan PNS
adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan/pengumpulan media promosi leaflet untuk peserta
PROLANIS
a. Akuntabilitas
Penulis bertanggungajawab untuk membuat leaflet sesuai dnegan
kegiatan yang sudah direncanakan.
b. Nasionalisme
Penulis menerapkan sila ke 5 dalam kegiatan ini, yaitu gotong
royong dan mempedulikan nasib oranglain.
c. Etika publik
Koordinasi dengan lintas profesi menggunakan Bahasa yang halus
dan sopan.
d. Komitmen mutu
Pembuatan leaflet diharapkan dapat meningkatkan efektifitas
promosoi kesehatan pada peserta PROLANIS.
e. Anti korupsi
Dalam pelaksanaan pembuatan dan mencetak leaflet, penulis akan
berlaku jujur dalam penggunaan anggaran.
f. Manajemen ASN
Sebagai dokter, penulis melakukan kegiatan ini sesuai dengan
kompetensi dan kewajiban yaitu pelayanan kesehatan promotif.
g. Whole of government
Dalam pengumpulan bahan pembuatan leaflet, penulis
bekerjasama dengan bagian gizi.

2. Pembagian dan sosialisasi isi leaflet saat Kegiatan PROLANIS


a. Akuntabilitas
Penulis bertanggungajawab untuk membagikan dan membuat
sasaran memahami leaflet yang sudah penulis buat.
b. Nasionalisme
Penulis menerapkan sila ke 2 dalam kegiatan ini, yaitu adil dalam
membagi dan memberi pemahaman terkait konten leaflet.
32
c. Etika publik
Sosialisasi akan penulis lakukan dengan sabar dan Bahasa yang
baik, mengingat mayoritas sasaran adalah lansia.
d. Komitmen mutu
Sosialisasi bertujuan untuk menambah pemahaman sasaran terkait
kesehatan yang diharapkan akan meningkatkan efektifitas kegiatan
PROLANIS.
e. Anti korupsi
Penulis melakukan sosialisasi dengan berlandaskan rasa peduli.
f. Pelayanan publik
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan public yang
informatif dan komunikatif.
3. Pembuatan materi penyuluhan PROLANIS
a. Akuntabilitas
Penulis bertanggungajawab untuk membuat materi penyuluhan
yang sudah penulis rencanakan.
b. Nasionalisme
Penulis menerapkan sila ke 4 dalam pelaksanaan kegiatan ini, yaitu
musyawarah dengan pihak-pihak terkait.
c. Etika publik
Pembuatan materi penyuluhan ini bertujuan untuk memperbaiki
kepuasan publik dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
promotif.
d. Komitmen mutu
Pembuatan leaflet diharapkan dapat meningkatkan capaian kadar
gula darah peserta PROLANIS.
e. Anti korupsi
Dalam pelaksanaan pembuatan materi penyuluhan, penulis akan
berlaku jujur untuk membuat materi yang baru,bukan copy paste
materi yang sudah pernah diberikan.
f. Whole of goverment
Dalam pembuatan materi penyuluhan, penulis berkoordinasi
dengan bagian gizi.
33
4. Penyuluhan pada kegiatan PROLANIS
a. Akuntabilitas
Penulis bertanggungajawab untuk memberikan penyuluhan pada
kegiatan PROLANIS berdasar materi yang sudah penulis buat.
b. Nasionalisme
Dengan memberikan penyuluhan penulis berharap dapat
meningkatkan kualitas hidup dan produktifitas sebagian kecil warga
negara Indonesia.
c. Etika public
Penyuluhan akan penulis lakukan dengan sabar dan bahasa yang
baik serta mudah dipahami, mengingat mayoritas sasaran adalah
lansia.
d. Komitmen mutu
Penyuluhan bertujuan untuk menambah pemahaman sasaran
terkait Kesehatan yang diharapkan akan meningkatkan efektifitas
dan capaian kegiatan PROLANIS.
e. Anti korupsi
Penulis melakukan penyuluhan dengan berlandaskan rasa peduli.
f. Pelayanan public
Memberikan pelayanan yang informatif dan komunikatif
5. Melakukan WA /SMS telemedicine di luar jadwal PROLANIS
a. Akuntabilitas
Penulis sebagai dokter puskesmas bertanggungjawab untuk siap
sedia menerima pertayaan, masukan ataupun keluhan pasien.
b. Nasionalisme
Penulis menerapkan sila ke 2 dalam kegiatan ini, yaitu membantu
meningkatkan kesejahteraan public melalui peningkatan kesehatan.
c. Etika public
Bahasa yang akan digunakan dalam telemedicine adalah Bahasa
yang sopan dan mudah dipahami.
d. Komitmen mutu
Telemedicine merupakan sebuah inovasi dalam meningkatkan mutu
pelayanan
34
e. Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis menggunakan inventaris
negara (hotline Puskesmas) dengan baik dan sesuai fungsi.
g. Pelayanan public
Memberikan pelayanan yang informatif dan komunikatif melalui
media elektronik.
6. Melakukan evaluasi efektifitas kegiatan pada peserta PROLANIS
a. Akuntabilitas
Penulis sebagai dokter puskesmas bertanggungjawab untuk
melakukan evaluasi terhadap ke efektifan terapi
b. Nasionalisme
Penulis menerapkan sila ke 2 dalam kegiatan ini, yaitu membantu
meningkatkan kesejahteraan public melalui peningkatan kesehatan.
c. Etika public
Kegiatan evaluasi dilakukan secara objektif sesuai dengan kondisi
sasaran.
d. Komitmen mutu
Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
kegiatan yang sudah dilakukan.
e. Anti korupsi
Hasil evaluasi dibuat berdasarkan fakta secara jujur.
f. Whole of Government
Dalam melakukan evaluasi penulis berkoordinasi dengan PJ
PROLANIS dan bagian Laborat terkait pengumpulan data.

D. Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi


1. Visi
Gagasan utama yang terpilih, yaitu “Peningkatan pengetahuan
dan kepedulian pasien PROLANIS Puskesmas Mojotengah dengan
memperkaya media promkes dan pengaktifan telemedicine
PROLANIS” sejalan dengan visi Puskesmas Mojotengah, dimana visi
tersebut adalah “Mewujudkan masyarakat Mojotengah yang sehat dan
mandiri”. Dengan meningkatnya pengetahuan dan kepedulian pasein
35
PROLANIS,maka diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pasien
dalam meningkatkan kesehatannya.
2. Misi
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
professional, dapat di realisasikan dengan membuat inovasi yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan, hal ini sejalan
dengan kegiatan yang didapatkan dari gagasan utama, yaitu
membuat inovasi telemedicine.
b. Meningkatkan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,
dengan adanya kegiatan memperkaya media promkes diharapkan
dapat meningkatkan perilaku hidup sehat pada pasien PROLANIS.
c. Mengembangkan sarana dan prasarana di bidang Kesehatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Diadakannya telemedicine
dan perkayaan media promkes juga salah satu cara dalam
mengembangkan sarana Kesehatan.

E. Kontribusi terhadap nilai-nilai organisasi


S : Senyum, memberikan pelayanan dengan ramah dan tersenyum,
dapat di implementasikan dalam kegiatan penyuluhan.
I : Informatif, menyampaikan informasi sesuai dengan kewenangannya.
Sejalan dengan gagasan utama yang ditetapkan, yaitu
menyampaikan informasi melalui media promosi Kesehatan sesuai
dengan kewenangan dokter.
A : Akuntable, memberikan pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Sejalan dengan tata nilai akuntable,
gagasan utama yang ditetapkan merupakan salah satu dari wujud
pelayanan yang bertanggungjawab.
P : Profesional, bekerja sesuai dengan kompetensi dan sesuai SOP
yang ditentukan. Gagasan utama yg ditetapkan merupakan wujud
dari salah satu pelayanan yang sesuai dengan kompetensi dan
profesionalitas dokter umum, yaitu tatalaksana promotive dan
preventif.

36
F. Dampak pemecahan isu bagi stake holder
1. Bagi individu
Dengan adanya pemecahan isu dengan cara “Peningkatan
pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS dengan memperkaya
media promkes dan pelaksanaan telemedicine kepada pasien DM
Puskesmas Mojotengah” dapat menjadi media implementasi ANEKA di
instansi kerja. Sehingga dapat menjadi batu loncatan untuk penulis
melatih penerapan prinsip ANEKA di kehidupan sehari-hari. Langkah-
langkah procedural yang dilakukan dalam pemecahan isu juga dapat
penulis jadikan pedoman dalam menghadapi isu-isu lain yang terjadi di
kemudian hari.
2. Bagi unit kerja
Pemecahan isu yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki
kadar gula darah pasien DM PROLANIS di Puskesmas Mojotengah.
Apabila kadar gula darah yang diharapkan dapat tercapai, maka
capaian kegiatan PROLANIS juga akan meningkat, hal ini berhubungan
dengan penilaian KBK BPJS yang berimbas juga dalam pendapatan
kapitas Puskesmas Mojotengah.
3. Bagi masyarakat
Diabetes merupakan penyakit yang memiliki banyak gejala dan
komplikasi, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup dan
produktifitas penderitanya. Dengan adanya pemecahan masalah ini,
diharapkan akan tercapai kadar gula yang baik pada sasaran, sehingga
dapat memperbaiki kualitas dan produktifitas sasaran dalam kehidupan
sehari-hari. Promosi kesehatan yang gencar dilakukan diharapkan
dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap kesehatan, dan diharapkan
sasaran dapat menjadi kader Kesehatan yang membawa informasi
kesehatan ke masyarakat yang lebih luas.

37
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama 31 hari kerja dari tanggal
27 September 2021 sampai dengan 10 November 2021. Rencana jadwal
pelaksanaan secara garis besar dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan
secara detail dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 3.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan


Periode
NO Kegiatan Jumlah hari kerja
Pelaksanaan
Pembuatan media
27 September-
1. promosi leaflet untuk 7 Hari kerja
4 Oktober 2021
peserta PROLANIS
Pembagian dan
16 Oktober
2. sosialisasi isi leaflet saat 1 hari kerja
2021
Kegiatan PROLANIS
Pembuatan materi 1 Oktober-7
3. 7 hari kerja
penyuluhan PROLANIS Oktober 2021
Penyuluhan pada 16 Oktober
4. 1 hari kerja
kegiatan PROLANIS 2021
Melakukan WA /SMS 27 September
5. telemedicine di luar 2021-10 15 hari kerja
jadwal PROLANIS November
Melakukan evaluasi
3 November-10
6. efektifitas kegiatan pada 7 hari kerja
November 2021
peserta PROLANIS

B. Pemetaan stakeholder
Gagasan utama yang telah terpilih adalah “Peningkatan
pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS Puskesmas Mojotengah
dengan memperkaya media promkes dan pembuatan kartu PROLANIS”.

38
Dalam rangka merealisasikan gagasan tersebut, tentu akan melibatkan
banyak pihak/stake holder yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
Sehingga harus ditentukan strategi komunikasi terhadap masing-masing
stakeholder. Diantaranya adalah :
1. Puskesmas Mojotengah
Gagasan ini dapat membantu Puskesmas Mojotengah untuk
mewujudkan visi dan misinya yaitu mewujudkan kecamatan
Mojotengah yang sehat dan mandiri. Mewujudkan kecamatan yang
sehat dapat diawali dengan meningkatkan Kesehatan pada satu
kelompok kecil seperti PROLANIS. Dengan memperbaiki kondisi
peserta PROLANIS,akan meningkatkan capaian kadar gula darah
pasien, sehingga akan menaikan KBK (Kapitasi Berbasis Pemenuhan
Komitmen) yang akan bermanfaat meningkatkan pendapatan
Puskesmas. Peran Puskesmas Mojotengah dalam tercapainya tujuan
kegiatan ini adalah menyediakan sarana dan prasarana untuk
memperlancar berjalannya kegiatan. Strategi komunikasi yang dapat
dilakukan adalah dengan memaparkan rencana kegiatan aktualisasi
beserta tujuan-tujuannya kepada kepala Puskesmas dan kepala Tata
Usaha.
2. Penanggungjawab kegiatan PROLANIS
PJ PROLANIS merupakan stakeholder paling penting yang
dapat berperan sebagai konsultan maupun patner dalam menjalankan
kegiatan. Strategi komunikasi yang dapat digunakan adalah dengan
mensosialisasikan tujuan yang sejalan denga tujuan dari diadakannya
kegiatan PROLANIS dan detail kegiatan yang tidak memperberat atau
mengganggu kerja dari PJ PROLANIS.
3. Analis gizi
Dalam kegiatan ini analis gizi terlibat dalam pembuatan media
promosi kesehatan, seperti leaflet dan materi penyuluhan. Peran analisi
gizi adalah memberikan info-info terkait gizi pada DM yang dapat
digunakan sebagai materi penyuluhan dan konten leaflet. Strategi
komunikasi yang digunakan adalah dengan pertemuan secara kontinyu
pada saat stakeholder tidak sibuk.
39
4. Peserta PROLANIS Puskesmas Mojotengah
Peserta PROLANIS Puskesmas Mojotengah merupakan
sasaran utama dari dibentuknya gagasan tersebut. Dengan diadakanya
Peningkatan pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS
Puskesmas Mojotengah dengan memperkaya media promkes dan
pembuatan kartu PROLANIS, diharapkan akan mendatangkan banyak
manfaat. Manfaat yang diharapkan adalah :
a. Kadar gula darah pasien akan senantiasa terkontrol
b. Pasien memiliki semangat untuk rutin menghadiri kegiatan
PROLANIS
c. Meningkatnya kualitas hidup pasien
d. Meningkatnya produktifitas pasien karena kondisi kesehatan yang
membaik
Peran aktif sasaran dalam kegiatan ini sangat menentukan
keberhasilan tercapaianya tujuan dari gagasan utama.

C. Identifikasi kendala dan Rencana Antisipasi


Kegiatan aktualisasi akandilaksanakan pada tanggal 27 September
2021 sampai dengan 10 November 2021 di Puskesmas Mojotengah
Kabupaten Wonosobo. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya
kendala-kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah
direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan antisipasi
untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga dampak yang
menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam
menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih
lanjut pada tabel 3.2 :

40
Tabel 3.2 Kendala dan Rencana Antisipasi
Antisipasi dan
NO Kegiatan Kendala
Strategi
1 2 3 4
Pembagian dan Peserta tidak hadir Leaflet akan dibagikan
1. sosialisasi isi leaflet saat dalam kegiatan dalam bentuk soft file
Kegiatan PROLANIS PROLANIS ke nomor WA peserta
Peserta tidak hadir Diadakan penyuluhan
Penyuluhan pada
2. dalam kegiatan singkat secara online
kegiatan PROLANIS
PROLANIS via WA Group
Melakukan WA /SMS Telemedicine dilakukan
Peserta tidak memiliki
5 telemedicine di luar melalui WA/SMS ke
nomor WA/SMS
jadwal PROLANIS nomor keluarga

41
BAB IV
PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi ini dibuat, semoga rancangan


aktualisasi dapat dituangkan menjadi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,
baik bagi individu, instansi maupun masyarakat. Penulis berharap
pelaksanaan aktualisasi dapat mengembangkan kompetensi sekaligus
membantu penulis dalam menerapkan budaya kerja yang baik sesuai dengan
nilai-nilai dasar ASN.
Penulis menyadari penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh
dari sempurna disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis serta
penyusunan yang dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Besar harapan
untuk menerima kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan,,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan aktualisasi di unit kerja yang nantinya
akan dijalankan.

42
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 93/K.1/PDP.07/2021


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

Profil Puskesmas Mojotengah

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


PER/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya

Peraturan bupati no 23 tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimal


Puskesmas

Katzung, B., et al. 2014. Farmakologi Klinis Dasar, EGC. Jakarta.

43
Lampiran 1. Struktur Organisasi Puskesmas Mojotengah

44
Lampiran 2. Detail jadwal / timeline rencana aktualisasi
Bulan
Tahapan
Kegiatan September Oktober November
Kegiatan
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengumpulan
bahan/materi
leaflet
berkoordinasi
dengan
bagian gizi
dan promkes
Pelaksanaan
Pembuatan/ : Membuat
pengumpula desain dan
n media mencetak
1 promosi leaflet
leaflet untuk Evaluasi :
peserta Koordinasi
PROLANIS dengan
penanggungj
awab (PJ)
PROLANIS
untuk
mengevaluasi
konten leaflet
yang telah
dibuat
Pembagian Melakukan
dan tanya jawab
2 sosialisasi dengan
isi leaflet peserta
saat sebelum

45
Bulan
Tahapan
Kegiatan September Oktober November
Kegiatan
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan pembagian
PROLANIS dan
sosialisasi
leaflet (post
test)
Melakukan
pembagian
dan
sosialisasi
leaflet pada
kegiatan
PROLANIS
Melakukan
tanya jawab
dengan
peserta
PROLANIS
terkait
pemahaman
konten leaflet
(pre test)
Menentukan
topik
Pembuatan penyuluhan
materi yang sejalan
3
penyuluhan dengan
PROLANIS leaflet yang
akan
dibagikan

46
Bulan
Tahapan
Kegiatan September Oktober November
Kegiatan
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pembuatan
materi
penyuluhan
Koordinasi
dengan PJ
PROLANIS
untuk
melakukan
evaluasi
terhadap isi
materi
penyuluhan
Melakukan
tanya jawab
dengan
peserta
sebelum
melakukan
penyuluhan
Penyuluhan (post test)
pada Pelaksanaan
4
kegiatan : Melakukan
PROLANIS penyuluhan
pada
kegiatan
PROLANIS
Melakukan
tanya jawab
dengan
peserta

47
Bulan
Tahapan
Kegiatan September Oktober November
Kegiatan
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PROLANIS
terkait
pemahaman
isi
penyuluhan
(pre test)
Berkoordinasi
dengan
pemegang
hotline
Puskesmas

Melakukan
WA /SMS
Melakukan
telemedicin
5 telemedicine
e di luar
jadwal
PROLANIS Evaluasi
antusiasme
sasaran
dalam
merespon
telemedicine
Mengumpulk
Melakukan
an data
evaluasi
kunjungan,
efektifitas
dan hasil
6 kegiatan
pemeriksaan
pada
peserta
peserta
PROLANIS
PROLANIS
pada bulan

48
Bulan
Tahapan
Kegiatan September Oktober November
Kegiatan
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sebelum
kegiatan dan
bulan
selanjutnya

Membuat
grafik
perbandingan
kedatangan
dan kadar
gula darah
pasien
PROLANIS
pada 3 bulan
terakhir
Mengevaluasi
hasil
perkembanga
n

49
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan

Rapat evaluasi PROLANIS

Diskusi bersama mentor

50
Diskusi dengan Pemegang Program PROLANIS

51

Anda mungkin juga menyukai