Anda di halaman 1dari 62

RANCANGAN AKTUALISASI

PESERTA PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XI

KABUPATEN WONOSOBO

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KEPEDULIAN PASIEN PROLANIS TERHADAP


PERKEMBANGAN PENYAKITNYA DENGAN MEMPERKAYA MEDIA PROMOSI KESEHATAN
DAN MENGAKTIFKAN TELEMEDICINE

Disusun oleh :

Nama : Yulita Yudaningtyas


NIP :199307012020122011
Jabatan : Ahli pertama- Dokter
Unit Kerja : Puskesmas Mojotengah Kabupaten Wonosobo

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO BEKERJA SAMA DENGAN


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM PUSAT
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR 2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PESERTA PELATIHAN
DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN XI

KABUPATEN WONOSOBO
TAHUN 2021

Disusun oleh :

Nama : dr. Yulita Yudaningtyas


NIP : 199307012020122011
Jabatan : Ahli pertama- Dokter Umum
Unit Kerja : Puskesmas Mojotengah Kabupaten Wonosobo

Rancangan Aktualisasi ini telah diseminarkan pada tanggal 14 September 2021


bertempat di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur, Bandung.

Peserta latsar,

dr. Yulita Yudaningtyas


NIP. 199301312020122020

Disetujui oleh,
Penguji Coach Mentor

Erick Hutrindo, S.T., M.T. Zainul M Pulungan S.T., M.B.A Titik Sundari, A.Md.Keb

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan rancangan aktualisasi dengan judul
“Peningkatan Pengetahuan Dan Kepedulian Pasien Prolanis Terhadap
Perkembangan Penyakitnya Dengan Memperkaya Media Promosi Kesehatan
Dan Mengaktifkan Telemedicine” ini dapat diselesaikan dengan lancer dan tepat
waktu. Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XIV tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten
Wonosobo bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Manusia Aparatur Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat


diaktualisasika di unit kerja penulis, yaitu Puskesmas Mojotengah Kabupaten
Wonosobo melalui penerapan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi serta pemahaman peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara meliputi
Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik. Kegiatan
aktualisasi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi unit
kerja dan masyarakat yang menjadi sasaran. Pembuatan rancangan aktualisasi
ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Catur Kurniawan selaku suami dan Aluna Rumaisha selaku anak serta
keluarga besar penulis atas doa, dukungan dan semangatnya;
2. Ibu Titik Sundari, A.Md.Keb., selaku Kasubag Tata Usaha Puskesmas
Mojotengah sekaligus mentor penulis yang telah memberikan arahan,
masukan serta dukungan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
3. Bapak Zainul M Pulungan S.T., M.B.A , selaku coach dari Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur atas bimbingan, arahan
dan masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
4. Bapak Erick Hutrindo, S.T., M.T., selaku penguji rancangan aktualisasi
dari PPSDM Geominerba;

iii
5. Widyaiswara dari Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur dan PPSDM Geominerba yang telah
menanamkan nilai serta memperluas wawasan penulis;
6. Rekan-rekan kerja Puskesmas Mojotengah Kabupaten
Wonosobo atas dukungan dan kerjasamanya;
7. Keluarga besar peserta Latihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XIV tahun 2021 dari Kabupaten Wonosobo.
Besar harapan penulis agar rancangan aktualisasi ini
dapat memberikan manfaat bagi unit kerja penulis. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini. Penulis mengharapkan saran dan
masukan yang bersifat membangun dari semua pihak untuk
kemanfaatan rancangan aktualisasi ini.

Wonosobo, 20 September
2021
Penyusun,

dr. Yulita Yudanigtyas

iv
DAFTAR ISI

v
DAFTAR TABEL

vi
DAFTAR GAMBAR

vii
DAFTAR LAMPIRAN

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana diatur dalam
Undang- undang Nomor 5 tahun 2014 merupakan profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah.
Setiap ASN wajib menjalani pelatihan dasar sebelum diangkat sebagai
PNS. Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS merupakan pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang (Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 1 tahun 2021). Dalam pelaksanaan latsar CPNS,
peserta diwajibkan untuk melakukan aktualisasi yang berlandaskan
pada nilai Aktualisasi, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi, yang diakronimkan menjadi ANEKA.
Puskesmas Mojotengah sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Dinas Kesehatan Wonosobo, merupakan fasilitas kesehatan
primer yang bertanggungjawab atas derajat kesehatan masyarakat
Kecamatan Mojotengah. Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa
pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
terbagi menjadi Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Unit
Kesehatan Perorangan (UKP). Puskesmas Mojotengah merupakan
salah satu fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan Badan
Pelaksana Jaminan Kesehatan (BPJS), dimana salah satu dari
program yang dimiliki BPJS adalah Program Pengelolaan Penyakit
Kronis (PROLANIS). PROLANIS merupakan program yang
diperuntukan untuk sasaran khusus, yaitu penderita penyakit kronis
Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) yang dikembalikan atau di rujuk

ix
balik oleh Rumah Sakit untuk ditata kelola kembali di Puskesmas.
Program PROLANIS dilakukan 2 kali dalam satu bulan yang terbagi
menjadi kelas hipertensi dan kelas DM. Program ini sudah
berlangsung selama hampir 6 tahun, namun capaian kadar gula darah
pada penderita DM masih jauh dari harapan. Kurang optimalnya
capaian kadar gula darah ini belum dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya aktualisasi
peningkatan pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS
Puskesmas Mojotengah dengan memperkaya media promkes dan
pengaktifan telemedicine yang bertujuan untuk menurunkan kadar gula
darahan penderita DM di kelompok PROLANIS.

B. Deskripsi Organisasi

1. Kondisi Geografis

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Mojotengah

Puskesmas Mojotengah terletak di Kecamatan

Mojotengah, yang terletak antara 70 18’ 8” dan 1090 55’ 48”

garis lintang selatan, serta 70 30’ 22” dan 1090 93’ 00” garis
bujur timur. Puskesmas Mojotengah berjarak 4 km dari ibu kota
Kabupaten Wonosobo dan 123 km dari ibu kota Provinsi Jawa

x
Tengah. Kecamatan Mojotengah dengan luas wilayah 4506 Ha
secara administrasi terbagi dalam 3 kelurahan dan 16 desa
yang sekaligus menjadi wilayah kerja Puskesmas Mojotengah.
Desa dengan jarak terjauh dari ibukota kecamatan adalah Desa
Gunturmadu dan desa terdekat dari ibukota kecamatan adalah
Desa Sukorejo. Berikut adalah batas wilayah Kecamatan
Mojotengah.
- Sebelah utara : Kecamatan Kejajar dan
Kecamatan Watumalang

- Sebelah barat : Kecamatan Watumalang

- Sebelah selatan : Kecamatan Wonosobo

- Sebelah timur : Kecamatan Garung dan


Kecamatan Wonosobo

xi
2. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia

a. Struktur Organisasi Puskesmas Mojotengah

Struktur organisasi Puskesmas Mojotengah menurut


posisi penulis dapat dilihat pada gambar 1.2 sebagai berikut
dan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.
Kepala Puskesmas
KIRLAN, S.Kep., Ns

Kasubag Tata Usaha


TITIK SUNDARI,
A.Md. Keb

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab UKP Penanggung Jawab Jaringan Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Pelayanan Puskesmas dan Bangunan, Prasarana Dan Manajemen Mutu
LUSIANY IZZA ROKHAYA, dr. YULITA YUDANINGTYAS
A.Md. Kep Jejaring Fasilitas Pelayanan Peralatan POPI NURBAETI ISWARA,
Kesehatan SAWITRI, S.ST S.ST
VIVI ULANDARI, A.Md.
Keb

Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan


Pemeriksaan Umum MTBS SITI
dr. DYAN RATNA MAEMUNAH,A.Md. Keb
SUMINAR YP

Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan


Kesehatan Gigi dan Gizi RITA HASIBUAN,
Mulut A.Md. Gz
drg. MAHISA BAGUS
PRIBADI

Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan


KIA dan IVA SUPRAPTI, KB SEPTIANA RAHAYU,
A.Md. A.Md. Keb
Keb

Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan


VK NURJANAH, A.Md. Laboratorium ANISAH
Keb NUR ASRIYANI, A.Md.AK

Koordinator Pelayanan Koordinator Pelayanan


Farmasi Klinik VCT LAELA
ASTRI NOVIYATI, AGUSTINA,
S.Farm, Apt A.Md. Keb

Koordinator Koordinator Pelayanan


Pelayanan Pendaftaran Kesling SUBEKHI, S.K.M
LILIK
RAHAYUNINGTYAS,
S.K.M

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Mojotengah

xii
Berdasarkan struktur organisasi pada gambar 1.2 penulis ada
di bagian Penanggungjawab UKP di Puskesmas Mojotengah.
b. Sumber Daya Manusia

Didapatkan dari data bagian kepegawaian,


jumlah sumber daya manusia (SDM) Puskesmas
Mojotengah sebanyak 56 pegawai dengan rincian
sebagai berikut
1. Pegawai Negeri Sipil : 34 pegawai
2. CPNS :3 pegawai
3. Pegawai BLUD : 16 pegawai
4. Pegawai BOK :3 pegawai
Jumlah : 56 pegawai

3. Visi, Misi dan Tata Nilai Organisasi

a. Visi Puskesmas Mojotengah

“Mewujudkan Masyarakat Mojotengah yang Sehat


dan Mandiri”

b. Misi Puskesmas Mojotengah

1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu


dan profesional;

2) Meningkatkan perilaku masyarakat untuk hidup


bersih dan sehat;

3) Mengembangkan sarana dan prasarana di


bidang kesehatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
c. Tata Nilai Puskesmas Mojotengah
S : Senyum, memberikan pelayanan dengan
ramah dan tersenyum
I : Informatif, menyampaikan informasi sesuai

xiii
dengan kewenangannya
A :Akuntable, memberikan pelayanan yang
betuanggungjawab
P :Profesional, bekerja sesuai dengan
kompetensi dan sesuai SOP yang ditentukan

4. Tugas dan Fungsi Organisasi


Berdasar pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, tugas dan
fungsi Puskesmas dijabarkan sebagai berikut :
a. Tugas Puskesmas
i. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
ii. Mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga
iii. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara
Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga
b. Fungsi Puskesmas
i. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM
tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang
untuk :
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil
analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan
pelayanan yang diperlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat

xiv
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi,
jaringan pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat.
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar
berwawasan kesehatan.
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial,
budaya, dan spiritual.
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan
Kesehatan.
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit.
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah
kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
ii. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud
Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
secara komprehensif, berkesinambungan, bermutu,
dan holistik yang mengintegrasikan faktor biologis,
psikologi, sosial, dan budaya dengan membina

xv
hubungan dokter - pasien yang erat dan setara.
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
berpusat pada individu, berfokus pada keluarga,
dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat.
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan,
keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja.
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar
profesi.
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.

g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi


terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.

j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan


Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah
kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

iii. Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana


pendidikan bidang kesehatan, wahana program
internship, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit
pendidikan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan
Puskesmas sebagai wahana pendidikan bidang
kesehatan, wahana program internship, dan/atau
sebagai jejaring rumah sakit pendidikan dilaksanakan

xvi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5. Tugas dan fungsi individu

Tugas pokok dokter berdasarkan Kepmenpan Nomor :


139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah memberikan pelayanan
Kesehatan pada sarana pelayanan Kesehatan yang meliputi
promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative untuk
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat, serta membina
peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
Kesehatan kepada masyarakat.

C. Identifikasi Isu (Masalah)


1. Kurang maksimalnya capaian kadar gula darah pada pasien
PROLANIS di Kecamatan Mojotengah tahun 2021.
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala klinis (sindroma
klinis) yang timbul oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa)
darah kronis akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Katzung, 2002). Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun
2012. Evaluasi keberhasilan tatalaksana pada DM dapat dilakukan dengan
cara mengukur beberapa parameter pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium yang digunakan di Puskesmas Mojotengah
untuk mengevaluasi keberhasilan tatalaksana DM adalah pemeriksaan
gula darah puasa (GDP). Dari data yang didapatkan dari rekam medis
peserta prolanis dan data yang dimiliki petugas laboratorium, didapatkan
bahwa 55% peserta memiliki GDP>200mg/dL. Hal ini mengindikasikan
bahwa belum maksimalnya pengelolaan pasien DM di grup prolanis
Puskesmas Mojotengah. Isu ini penting untuk segera diselesaikan karena
apabila terus menerus berlanjut dapat menyebabkan perburukan kondisi
pasien, penurunan kualitas hidup pasien dan turunnya capaian pada
program PROLANIS.

xvii
Gambar 1.3 Data laboratorium gula darah pasien PROLANIS Mei-Agustus
2021

Gambar 1.4 Rekam Medis pasien DM Prolanis

Pada Gambar 1.3 menunjukan bahwa rata-rata 55,3% penderita DM


pada kelompok PROLANIS memiliki kadar gula darah >200%. Hal ini

xvii
i
mengindikasikan bahwa capaian kadar gula darah penderita DM pada
kelompok PROLANIS belum maksimal.
Pengambilan isu berdasar pada sumber isu pelayanan publik.

2. Belum maksimalnya capaian vaksinasi covid19 pada masyarakat di


kecamatan Mojotengah tahun 2021
Vaksinansi covid19 saat ini menjadi program Kesehatan yang sangat
di prioritaskan di berbagai sector terutama Puskesmas. Mojotengah
merupak kecamatan yg terdiri dari 19 desa, hal ini menyebabkan tingginya
sasaran vaksin covid19 oleh Puskesmas Mojotengah. Jumlah tenaga yang
minim, jadwal kegiatan yang padat, dan ketersediaan vaksin yang
bergantung pada pemerintah juga sangat mempengaruhi kecepatan
pemberian vaksin pada masyarakat. Saat ini capaian vaksinasi covid19 di
wilayah kecamatan Mojotengah masih sangat kurang. Isu ini sangat
penting untuk segera diselesaikan mengingat target nasional vaksinasi
covid19, dan untuk mencapai Indonesia bebas dari pandemi Covid19.

Gambar 1.5 Hasil capaian vaksinasi Covid19 per desa

Pada gambar 1.5 dapat disimpulkan bahwa terdpata 1 desa saja yang
hamper memenuhi target capaian, yaitu desa Andongsili dengan capaian
93,01%. Sedangkan untuk 10 desa lain angka capaian masih jauh dari
target.
Pengambilan isu berdasar pada sumber isu pelayanan publik.

xix
3. Rendahnya presentase perawat ASN di Puskesmas Mojotengah yang
sudah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan PPGD di tahun 2021.
Kompetensi seorang tenaga Kesehatan dalam menangani kasus
kegawatdaruratan sangat penting untuk ditingkatkan sesuai dengan
profesinya masing-masing. Peningkatan kompetensi dapat dilakukan
dengan mengikuti pelatihan. Sesuai dengan regulasi yang di buat oleh
Bupati Wonosobo, yaitu Perbup no 23 tahun 2017, ditetapkan adanya
Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada pelayanan ke gawat daruratan,
yaitu tenaga Kesehatan wajib 100% sudah mengikuti pelatihan
kegawatdaruratan atau masih memilik sertifikat PPGD yang aktif, dalam hal
ini perawat harus masih memiliki sertifikat PPGD. Isu ini penting untuk
segera di tindaklanjuti karena apabila perawat pemberi layanan gawat
darurat tidak memiliki kompetensi yang mumpuni, maka penanganan
terhadap pasien gawat darurat akan kurang maksimal dan bisa
menyebabkan kematian. Dilihat dari hasil survey kemampuan perawat
dalam penanganan kegawatdaruratan yang terlampir dalam table 1.1,
membuktikan bahwa kemampuan perawat relevan dengan sudah/belum
nya mengikuti pelatihan PPGD yang up to date.

Gambar 1.6 SPM Perbup no 23 tahun 2017 tentang kegawatdaruratan

xx
Gambar 1.7 Bukti penyebaran survey via WA kepada seluruh
perawat

Table 1.1 Hasil survey kompetensi penanganan kegawatdaruratan dan


status sertifikat PPGD
Syok
Nama Cedera Perdara Status
NO RJP Anafilakti Fraktur Kejang
Perawat Kepala han PPGD
k
1. Dwi R 2 3 3 2 3 3 Exp
Lussiani
2. 4 3 4 2 5 3 Aktif
Izza
3. April TH 4 4 4 3 4 3 Exp
4. Eni Widayati 2 2 3 2 3 2 Exp
5. Haryanti 5 5 5 4 4 5 Aktif
6. Agestin 5 5 5 5 5 5 Aktif
7. Kirlan 3 3 4 3 4 3 Exp

Dari gambar 1.6 yaitu tentang SPM Perbup no 23 tahun 2017 tentang
kegawatdaruratan standar dari pemberi pelayanan bersertifikat adalah 100%,
namun apabila di komparasikan dengan table 1.1, fakta yang ada di
Puskesmas Mojotengah hanya ada 42,8% perawat yang memiliki sertifikat

xxi
yang masih berlaku. Pengambilan isu berdasar pada sumber Manajemen
ASN dan pelayanan publik.

4. Kurangnya kepatuhan tenaga Kesehatan di Puskesmas Mojotengah


dalam melengkapi penulisan Rekam Medis pasien di tahun 2021.
Rekam medis merupakan instrument pelayanan yang dapat
digunakan untuk mencatat dan mereview Kembali catatan Kesehatan
pasien. Apabila rekam medis tidak ditulis dengan baik dan lengkap, maka
catatan Kesehatan pasien tidak bisa terdokumentasi dengan nyata. Kurang
lengkapnya tenaga Kesehatan dalam mengisi kelengkapan rekam medis,
sudah menjadi isu lama yang terus berkembang, namun belum
menemukan solusi yang tepat. Isu ini penting untuk di tindaklanjuti karena
rekam medis merupakan database utama catatan kesehatan
pasien,apabila tidak diisi dengan lengkap akan menimbulkan
miskomunikasi dan mispersepsi antar profesi serta dapat membahayakan
pasien.

Gambar 1.8 Bukti Rekam medis yang diisi dengan tidak lengkap

xxii
Pada gambar 1.8 terlihat ketidaklengkapan penulisan RM masih
terjadi pada semua poli. Hal ini dilakukan oleh dokter, perawat maupun
bidan.
Pengambilan isu berdasar pada sumber Manajemen ASN dan pelayanan
publik.

5. Belum optimalnya pelayanan poli KIE (Komunikasi, Informasi dan


Edukasi) Kesling dan VCT di Puskesmas Mojotengah pada tahun 2021
Awal tahun 2021 ini Puskesmas Mojotengah resmi membuka Ruang
pelayanan/Poli KIE, dimana poli KIE berisikan pelayanan Kesehatan
lingkungan (Kesling) , pelayanan VCT (HIV/AIDS) dan pelayanan Gizi.
Namun sampai Agustus 2021 hanya pelayanan Gizi yang sudah berjalan
dengan menunjukan jumlah kunjungan pasien yang cukup banyak.
Sedangkan poli VCT dan Kesling belum berjalan dengan baik, ditandai
dengan belum ada/ minimnya jumlah kunjungan pasien. Hal ini dibuktikan
melalui buku register dan form-form yang masih kosong. Isu ini penting
untuk di tindaklanjuti karena apabila dibiarkan, tujuan dari Poli KIE tidak
tercapai,dan pasien tidak bisa mendapat pelayanan KIE sesuai dengan
ebutuhannya.

Gambar 1.9 Bukti buku register Kesling dan VCT yang masih kosong

xxii
i
Gambar 1.10 Laporan bulanan poli KIE kesling dan VCT

Dari gambar 1.9 dan 1.10 ditunjukan bahwa angka kunjungan di Poli
Kesling masih sangat minimal, bahkan terdapat beberapa bulan yang nihil
tidak ada kunjungan.

Pengambilan isu berdasar pada sumber Manajemen ASN dan pelayanan


publik.

xxi
v
D. Perumusan dan Penetapan Isu (Masalah)
1. Analisis Prioritas Isu
Penetapan isu dilakukan melalui analisis dengan
menggunakan alat bantu penetapan prioritas isu. Analisis
isu bertujuan untuk menentukan prioritas isu yang dapat diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan solusi dan rencana-rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan.
a. Penapisan isu menggunakan metode APKL

Table 1.2 Penapisan isu menggunakan metode APKL

Prinsip Identidikasi Isu A P K L Keterangan


ASN
Pelayanan Kurang maksimalnya √ √ √ √ Memenuhi
publik capaian kadar gula syarat
darah pada pasien
PROLANIS di
Kecamatan
Mojotengah tahun
2021.
Pelayanan Belum maksimalnya √ √ √ - Tidak
publik capaian vaksinasi memenuhi
covid19 pada syarat
masyarakat di
kecamatan
Mojotengah tahun
2021
Manajemen Rendahnya √ √ √ √ Memenuhi
ASN presentase perawat syarat
ASN di Puskesmas
Mojotengah yang
sudah mengikuti
pelatihan
kegawatdaruratan
PPGD di tahun 2021.
Manajemen Kurangnya kepatuhan - √ - - Tidak
ASN tenaga Kesehatan di memenuhi
Puskesmas syarat
Mojotengah dalam
melengkapi penulisan

xxv
Rekam Medis pasien
di tahun 2021.
Pelayanan Belum optimalnya √ - √ √ Tidak
Publik pelayanan poli KIE memenuhi
(Komunikasi, syarat
Informasi dan
Edukasi) Kesling dan
VCT di Puskesmas
Mojotengah pada
tahun 2021

A : Aktual
P : Problematik
K : Khalayak
L : Layak

b. Analisis Prioritas Isu menggunakan Metode Urgency,


Seriousness dan Growth (USG)
Setelah dilakukan penapisan isu menggunakan
metode checklist APKL, selanjutnya dalam menentukan isu
prioritas yang akan diselesaikan, penulis menggunakan
metode Urgency, Seriousness dan Growth (USG).

Table 1.3 Analisis priositas isu menggunakan USG

Prinsip Identidikasi Isu U S G Jumlah Peringkat


ASN
Pelayanan Kurang maksimalnya 5 5 4 14 1
publik capaian kadar gula
darah pada pasien
PROLANIS di
Kecamatan
Mojotengah tahun
2021.

xxv
i
Manajeme Rendahnya 4 5 3 12 2
n ASN presentase perawat
ASN di Puskesmas
Mojotengah yang
sudah mengikuti
pelatihan
kegawatdaruratan
PPGD di tahun 2021.

Keterangan :
U (Urgency) : Seberapa mendesak masalah harus ditangani
S (Seriousness) : Seberapa serius dampak yang ditimbulkan
G (Growth) : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu

Skala likert

1 : Sangat kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat besar

Pada table 1.3 telah ditetapkan isu peringkat pertama yang akan dijadikan
isu prioritas, yaitu Kurang maksimalnya capaian kadar gula darah pada
pasien PROLANIS di Kecamatan Mojotengah tahun 2021.

xxv
ii
2. Analisis Akar Masalah menggunakan Fishbone
Untuk mengetahui akar-akar masalah dari isu prioritas yang sudah
ditetapkan penulis menggunakan alat bantu diagram sebab-akibat yaitu
diagram fishbone yang dapat dilihat pada gambar 1.11 berikut.

Tidak adanya
evaluasi/pengukuran
Kurangnya perkembangan
kepedulian pasien Belum efektifnya media
promkes yang selama ini di Kesehatan pasien
terhadap penyakit secara periodik
yang diderita lakukan

Belum maksimalnya
capaian kadar gula
MAN METODH MEASUREMENT
darah pada pasien
PROLANIS di
Puskesmas
Mojotengah pada
tahun 2021.
MATERIAL
ENVIRONMENT

Jenis obat hiperglikemi oral sangat


Kurangnya dukungan keluarga
terbatas
Kurangnya media promosi kesehatan dalam pengelolaan non
farmakologis pada pasien DM di
lingkungan rumah
Tidak adanya PMO (pengawas
minum obat)

Gambar 1.11 Analisis akar masalah menggunakan metode fishbone

Diagram fishbone tersusun atas kepala ikan dan tulang-tulang ikan.


Kepala ikan pada diagram fishbone merupakan isu atau masalah
prioritas yang akan diupayakan untuk diselesaikan terlebih dahulu
yaitu “Belum maksimalnya capaian kadar gula darah pada pasien
PROLANIS di Puskesmas Mojotengah”. Sedangkan tulang-tulang
ikan berisi penyebab masalah dan akar-akar permasalahannya.

xxv
iii
Adapun akar-akar permasalahan yang menyebabkan isu atau
masalah antara lain :

1. MAN
a. Kurangnya kepedulian pasien terhadap penyakit yang diderita .

Gambar 1.12 Dokumentasi rekam medis pasien DM PROLANIS.

Gambar 1.13 Daftar nama peserta beserta status keaktifan.

Pada gambar 1.12 dan gambar 1.13 dapat dilihat bahwa


beberapa pasien tidak hadir secara rutin dalam kegiatan bulanan
xxi
x
PROLANIS, bahkan terdapat pasien yang sudah lama tidak aktif.
Kurangnya kepedulian pasien terhadap penyakit yang diderita salah
satunya ditunjukan dengan ketidakhadiran pasien dalam kegiatan
PROLANIS. Hal ini menunjukan kurangnya kesadaran pasien untuk
memperbaiki kondisi kesehatannya. Apabila pasien tidak rutin
kontrol,maka pasien juga akan terhenti dalam konsumsi Obat
Hiperglikemik Oral (OHO).

2. MATERIAL
a. Jenis obat hiperglikemi oral sangat terbatas
Obat Hiperglikemi Oral (OHO) merupakan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki kerja
insulin. OHO terdiri dari berbagai jenis golongan. Pemberian OHO
bergantung pada pertimbangan dokter melihat kondisi pasien.
Dalam kegiatan PROLANIS hanya tersedia OHO berupa
Metformin dan Glimepirid saja, hal ini menyebabkan keterbatasan
dokter dalam memberikan obat sesuai dengan kondisi pasien.
Keterbatasan jenis OHO dapat dilihat pada gambar 1.14.

Gambar 1.14 Dokumentasi table daftar obat PROLANIS

b. Kurangnya media promosi Kesehatan


Promosi Kesehatan adalah upaya preventif dan promotive yang
paling penting untuk mencegah terjadinya suatu penyakit atau
mencegah terjadinya keparahan penyakit. Pasien PROLANIS

xxx
mayoritas terdiri dari lansia usia >60 tahun, sehingga
membutuhkan media promkes yang mudah dibaca, mudah
dipahami dan menarik. Namun sampai saat ini, pada kegiatan
PROLANIS belum mengembangkan media promkes yang efektif
dan efisien untuk pesertanya. Gambar 1.15 merupakan bukti
leaflet yang dimiliki oleh puskesmas dari sejak PROLANIS berdiri
sampai sekarang tidak ada penambahan atau perubahan.

Gambar 1.15 Dokumentasi leaflet PROLANIS.

3. METHOD
a. Belum efektifnya media promkes yang selama ini di lakukan
Belum efektifnya media promkes yang selama ini sudah
dilakukan terbukti dari kurang pedulinya peserta PROLANIS untuk
rutin mengkontrolkan kesehatannya ke Puskesmas.

4. MEASUREMENT
a. Tidak adanya evaluasi/pengukuran perkembangan Kesehatan
pasien secara periodic
Untuk mengetahui keberhasilan dari pengobatan, perlu
dilakukan evaluasi pengukuran perkembangan Kesehatan pasien
secara periodik. Hal ini berfungsi untuk memastikan apakah

xxx
i
tatalaksana yang selama ini diberikan sudah efektif untuk
memperbaiki Kesehatan pasien. Namun sampai saat ini pada
kegiatan PROLANIS Puskesmas Mojotengah belum pernah
mengadakan evaluasi perkembangan pasien secara periodic.
5. ENVIRONMENT
a. Kurangnya dukungan keluarga dalam pengelolaan non
farmakologis pada pasien DM di lingkungan rumah
Dukungan keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam
keberhasilan pengobatan. Keluarga berperan besar dalam
pemantauan minum obat, keteraturan control dan pengawasan diet
peserta PROLANIS. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan
pemegang progam PROLANIS, didapatkan informasi bahwa
beberapa pasien tidak rutin control karena tidak ada yang
mengantarkan ke Puskesmas. Selain itu juga kurangnnya
pengawasan diet yang dilakukan di rumah.
b. Tidak adanya PMO (pengawas minum obat)
Dari hasil wawancara dengan pemegang program juga
didapatkan ifo bahwa sampai saat ini tidak ada penunjukan dan
juga daftar PMO pada setiap pasien.

BAB II

RANCANA PEMECAHAN MASALAH (AKTUALISASI)

A. Gagasan (Inisiatif) Pemecahan Isu


1. Analisis GAP, Alternatif Solusi dan gagasan Kreatif
Dari isu yang telah di prioritaskan, dapat dilihat kondisi
yang saat ini terjadi di Puskesmas Mojotengah, agar
selanjutnya dapat ditetapkan kondisi yang di harapkan
menggunakan gap analisys. Gap analisys ini berfungsi untuk
menetapkan alternatif solusi yang selanjutnya dapat menjadi
dasar pembentukan gagasan kreatif. Berikut tabel penjabaran

xxx
ii
kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan berdasarkan
sumber masalah yang sudah didapatkan dengan metode fish
bone :

Tabel 2.1 Analisis Gap, Alternatif Solusi dan gagasan Kreatif

SUMBER KONDISI SAAT KONDISI YANG ALTERNATIF GAGASAN


MASALAH INI DIHARAPKAN SOLUSI KREATIF

Kurangnya 1. Peningkatan
Pasien peduli Meningkatkan
kepedulian pengetahuan
terhadap kepedulian pasien
MAN pasien terhadap dan
penyakit yang terhadap penyakit
penyakit yang kepedulian
dideritanya yang diderita
diderita pasien
Media promkes PROLANIS
Belum
yang digunakan tentang
efektifnya media
efektif untuk Mengefektifkan perkembanga
METHOD promkes yang
meningkatkan media promkes n penyakitnya
selama ini di
pengetahuan dengan
lakukan
pasien memperkaya
Tidak adanya media promosi
Dilakukan Mengadakan
evaluasi/penguk kesehatan dan
evaluasi berkala evaluasi/penguku
uran mengaktifkan
MEASURE terhadap ran
perkembangan telemedicine
MENT perkembangan perkembangan
Kesehatan 2. Peningkatan
Kesehatan Kesehatan pasien
pasien secara jenis OHO
pasien secara periodik
periodik pada kegiatan
MATERIAL Jenis obat PROLANIS di
Tersedia banyak Menambah jenis
hiperglikemi oral Puskesmas
jenis OHO OHO
sangat terbatas Mojotengah
Kurangnya Tersedia banyak Memperkaya 3. Optimalisasi
media promosi media promkes media promkes peran
kesehatan keluarga

xxx
iii
Kurangnya Adanya dalam
Meningkatkan
dukungan dukungan pengelolaan
dukungan
keluarga dalam keluarga yang non
keluarga dalam
pengelolaan kuat dalam farmakologis
pengelolaan non
non pengelolaan non pada pasien
farmakologis
farmakologis farmakologis DM di
pada pasien DM
ENVIRON pada pasien DM pada pasien DM lingkungan
di lingkungan
MENT di lingkungan di lingkungan rumah
rumah
rumah rumah
Tidak adanya Ada satu
PMO anggota
Mengadakan
(pengawas keluarga yang
PMO tiap pasien
minum obat) berperan
sebagai PMO

2. Analisi isu prioritas menggunakan metode SMART

Dari beberapa gagasan prioritas yang diusulkan, penulis


menggunakan alat bantu untuk menetapkan target atau tujuan
dengan metode SMART dengan penjabaran sebagai berikut.
a. S (Specific) : Target atau tujuan yang dibuat harus
spesifik dan jelas.

b. M (Measurable) : Target (tujuan) yang dibuat harus


mengutamakan kemajuan yang terukur untuk
membantu pelaksanan kegiatan tetap fokus dan selaras
dengan alokasi waktu yang tersedia.
c. A (Achievable) : Tujuan (target) yang dibuat harus
realistis dan dapat dicapai.
d. R (Relevant) : Tujuan (target) kegiatan yang dibuat
harus sesuai dengan tujuan unit kerja secara
keseluruhan sehingga benar-benar bermanfaat.

xxx
iv
e. T (Timely) : Pencapaian tujuan (target) harus
dilakukan sesuai kerangka waktu yang telah ditetapkan.

xxx
v
NO
Gagasan kreatif S M A R T Total

1. Peningkatan pengetahuan
dan kepedulian pasien
PROLANIS tentang
kesehatan dengan
5 3 5 5 5 23
memperkaya media
promosi kesehatan dan
mengaktifkan telemedicine

2. Peningkatan jenis OHO


pada kegiatan PROLANIS
4 5 4 3 3 19
di Puskesmas Mojotengah

3. Optimalisasi peran keluarga


dalam pengelolaan non
4 3 5 4 4 20
farmakologis pada pasien
DM di lingkungan rumah

Table 2.2 Analisa gagasan kreatif dengan metode SMART

Berdasarkan analisis SMART didapatkan bahwa nilai SMART


tertinggi ada pada gagasan kreatif pertama, yaitu “Peningkatan
pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS Puskesmas
Mojotengah dengan memperkaya media promkes dan pembuatan
kartu PROLANIS”. Sehingga gagasan ini dapat dijadikan gagasan
utama dalam melakukan aktualisasi.

Adapun milestone/rencana tahapan kegiatan berdasarkan


seluruh gagasan solusi dapat dilihat dalam skema berikut :

xxx
vi
A danya
p e rb a ika n
● M e la ku ka n
ka d a r g u la
T e le m e d ic in e
d a ra h p a d a
● M e m b ag ika n ● M e la ku ka n p a sie n D M
le a fl e t d a n e v alu asi P R O LA N IS
p e n y u lu h a n te rh a d a p h a sil
● M e n ce tak p ad a sa at ke g iata n
le afl e t d a n ke gia tan (M IN G G U 6 )
m em buat (M IN G G U 3 )
m a te ri
● p e n y u lu h a n
M e n g u m p u lk ● M e lak u k an
a n b ah a n T e le m e d icin e
le afl e t d an
p e m b u a ta n (M IN G G U 2 )
m a te ri
p e n y u lu h a n
● M e la ku ka n
T e le m e d icin e
(M IN G G U 1 )

Gambar 2.1 Milestone rencana pencapaian tahap kegiatan

B. Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan


Dalam merealisasikan gagasan utama yang sudah ditetapkan, penulis
membuat rencana tahapan kegiatan beserta output kegiatannya dalam tabel
berikut ini :
Tabel 2.2 Rencana, Tahapan dan Output Kegiatan

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Bukti-bukti

1. Pembuatan a. Pengumpulan Notulensi hasil 1. Notulensi


media bahan/materi leaflet diskusi dengan 2. Dokumentasi
promosi berkoordinasi bagian gizi dan diskusi (foto)
leaflet untuk dengan bagian gizi promkes.
peserta dan promkes
PROLANIS b. Membuat desain Design leaflet 1. Design leaflet

xxx
vii
Tersedianya leaflet 2. Dokumentasi
dan mencetak
yang sudah tercetak proses design
leaflet
dan cetak (foto)
c. Koordinasi dengan Persetujuan PJ Dokumentasi
penanggungjawab PROLANIS koordinasi dengan
(PJ) PROLANIS terhadap konten PJ PROLANIS
untuk mengevaluasi leaflet (foto)
konten leaflet yang
telah dibuat
Jadwal Jadwal PROLANIS
a. Memastikan sosialisasi pada
jadwal sosialisasi kegiatan
PROLANIS
Peserta Dokumentasi
PROLANIS kegiatan sosialisasi
Pembagian b. Melakukan paham dengan
dan pembagian dan isi leaflet
sosialisasi sosialisasi leaflet sehingga
isi leaflet pada kegiatan diharapkan akan
2.
saat PROLANIS meningkatkan
Kegiatan kesadaran akan
PROLANIS kesehatannya.
c. Melakukan tanya Peserta Dokumentasi sesi
jawab dengan PROLANIS tanya jawab setelah
peserta dapat menjawab kegiatan sosialisasi
PROLANIS pertanyaan
terkait tentang konten
pemahaman leaflet
konten leaflet
3. Pembuatan a. Pengumpulan Notulensi hasil 1. Notulensi
materi bahan/materi diskusi dengan diskusi
penyuluhan penyuluhan bagian gizi dan 2. Dokumentasi
berkoordinasi

xxx
viii
dengan bagian promkes kegiatan (foto)
gizi dan bagian
promkes
b. Pembuatan Tersedianya Draft materi
materi draft materi penyuluhan
penyuluhan penyuluhan
c. Koordinasi Persetujuan PJ Dokumentasi
PROLANIS
dengan PJ PROLANIS kegiatan koordinasi
PROLANIS untuk dengan draft (foto)
melakukan materi
evaluasi penyuluhan
terhadap isi
materi
penyuluhan
4. Penyuluhan a. Menentukan Jadwal Jadwal penyuluhan
pada jadwal penyuluhan
kegiatan penyuluhan pada
PROLANIS kegiatan
PROLANIS
Peserta Dokumentasi
PROLANIS kegiatan
paham dengan penyuluhan (foto)
b. Melakukan materi
penyuluhan pada penyuluhan
kegiatan sehingga
PROLANIS diharapkan akan
meningkatkan
kesadaran akan
kesehatannya.
c. Melakukan tanya Peserta Dokumentasi
jawab dengan PROLANIS bisa kegiatan tanya
peserta menjawab jawab setelah
PROLANIS pertanyaan

xxx
ix
terkait terkait materi penyuluhan (foto)
pemahaman isi penyuluhan
penyuluhan
a. Berkoordinasi a. Persetujuan Dokumentasi
dengan PJ PJ bahwa penulis
PROLANIS dan PROLANIS sudah masuk grup
ijin untuk masuk b. Masuk grup WA PROLANIS
dalam grup WA WA
PROLANIS PROLANIS
Terjalin Dokumentasi
komunikasi kegiatan
Melakukan b. Melakukan secara online Telemedicine
WA /SMS telemedicine dengan pasien
telemedicine atau keluarga
5.
di luar pasien
jadwal Adanya a. Dokumentasi
PROLANIS antusiasme antusiasme
pasien/keluarga pasien/keluarga
c. Evaluasi
pasien terhadap pasien dalam
antusiasme
Telemedicine merespon
sasaran dalam
telemedicine
merespon
b. Presentase
telemedicine
pasien/keluarga
yang merespon
Telemedicine
6. Melakukan a. Persiapan : Tersedianya a. Kumpulan
evaluasi Mengumpulkan kumpulan data data
efektifitas data kunjungan, peserta b. Dokumentasi
kegiatan dan hasil PROLANIS kegiatan
pada pemeriksaan pengumpulan
peserta peserta data (foto)
PROLANIS PROLANIS pada
bulan sebelum

xl
kegiatan dan
bulan selanjutnya
b. Pelaksanaan : Dibuatnya grafik Grafik
Membuat grafik perkembangan perkembangan
perbandingan kedatangan dan kedatangan dan
kedatangan dan kadar gula darah kadar gula darah
kadar gula darah pasien pasien PROLANIS
pasien PROLANIS 3 3 bulan terakhir
PROLANIS pada bulan terakhir
3 bulan terakhir
c. Evaluasi : Adanya Kesimpulan hasil
Mengevaluasi kesimpulan hasil evaluasi
hasil evaluasi perkembangan
perkembangan perkembangan

C. Keterkaitan Kegiatan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai dasar


PNS dan Kedudukan serta peran PNS dalam NKRI)
Gagasan utama dan kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan dalam
rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk melatih penerapan nilai-nilai dasar
PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu
dan Anti korupsi (ANEKA). Selain daripada itu kegiatan-kegiatan yang sudah
ditetapkan juga akan dijalankan berlandaskan peran dan kedudukan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dalam NKRI yaitu meliputi Manajemen ASN, Whole of
Govermet dan Pelayanan Publik. Keterkaitan rencana kegiatan dengan nilai
dasar dan peran serta kedudukan PNS adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan/pengumpulan media promosi leaflet untuk peserta PROLANIS
a. Akuntabilitas
Saya bertanggungajawab untuk membuat leaflet yang sudah saya
rencanakan.
b. Nasionalisme
Saya menerapkan sila ke 5 dalam kegiatan ini, yaitu gotong royong dan
mempedulikan nasib oranglain.
c. Etika public

xli
Koordinasi dengan lintas profesi dengan Bahasa yang halus dan lebap.
d. Komitmen mutu
Pembuatan leaflet diharapkan dapat meningkatkan efektifitas promkes
pada peserta PROLANIS.
e. Anti korupsi
Dalam pelaksanaan pembuatan leaflet, saya akan berlaku jujur dalam
penggunaan anggaran.
f. Manajemen ASN : Sebagai dokter, penulis melakukan kegiatan ini sesuai
dengan kompetensi dan kewajibannyua
g. Whole of government : dalam pembuatan leaflet, penulis bekerjasama
dnegan bagian gizi.
2. Pembagian dan sosialisasi isi leaflet saat Kegiatan PROLANIS
c. Akuntabilitas
Saya bertanggungajawab untuk membagikan dan membuat sasaran
memahami leaflet yang sudah saya buat.
d. Nasionalisme
Saya menerapkan sila ke 2 dalam kegiatan ini, yaitu adil dalam membagi
dan memberi pemahaman terkait konten leaflet.
e. Etika public
Sosialisasi akan saya lakukan dengan sabar dan Bahasa yang baik,
mengingat mayoritas sasaran adalah lansia.
f. Komitmen mutu
Sosialisasi bertujuan untuk menambah pemahaman sasaran terkait
kesehatan yang diharapkan akan meningkatkan efektifitas kegiatan
PROLANIS.
h. Anti korupsi
Saya melakukan sosialisasi dengan berlandaskan rasa peduli.
i. Pelayanan public : Kegiatan ini bertujuan untuk pelayanan public yang
akurat dan rapi.
3. Pembuatan materi penyuluhan PROLANIS
j. Akuntabilitas
Saya bertanggungajawab untuk membuat materi penyuluhan yang sudah
saya rencanakan.

xlii
k. Nasionalisme
Saya menerapkan sila ke 4 dalam pelaksanaan kegiatan ini, yaitu
musyawarah dengan pihak-pihak terkait.
l. Etika public
Pembuatan materi penyuluhan ini bertujuan untuk memperbaiki
pelayanan public.
m. Komitmen mutu
Pembuatan leaflet diharapkan dapat meningkatkan capaian kadar gula
darah peserta PROLANIS.
n. Anti korupsi
Dalam pelaksanaan pembuatan materi penyuluhan, saya akan berlaku
jujur untuk membuat materi yang baru,bukan copy paste materi yang
sudah pernah diberikan.
4. Penyuluhan pada kegiatan PROLANIS
o. Akuntabilitas
Saya bertanggungajawab untuk memberikan penyuluhan pada kegiatan
PROLANIS berdasar materi yang sudah saya buat.
p. Nasionalisme
Dengan memberikan penyuluhan saya berharap dapat meningkatkan
kualitas hidup dan produktifitas sebagian kecil warga negara Indonesia.
q. Etika public
Penyuluhan akan saya lakukan dengan sabar dan bahasa yang baik
serta mudah dipahami, mengingat mayoritas sasaran adalah lansia.
r. Komitmen mutu
Penyuluhan bertujuan untuk menambah pemahaman sasaran terkait
Kesehatan yang diharapkan akan meningkatkan efektifitas dan capaian
kegiatan PROLANIS.
s. Anti korupsi
Saya melakukan penyuluhan dengan berlandaskan rasa peduli.
Yanlik yang komunikatif dan informatif
5. Melakukan WA /SMS telemedicine di luar jadwal PROLANIS
t. Akuntabilitas

xliii
Saya sebagai dokter puskesmas bertanggungjawab untuk siap sedia
menerima pertayaan,masukan ataupun keluhan pasien.
u. Nasionalisme
Saya menerapkan sila ke 2 dalam kegiatan ini, yaitu membantu
meningkatkan kesejahteraan public melalui peningkatan kesehatan.
v. Etika public
Bahasa yang akan digunakan dalam telemedicine adalah Bahasa yang
sopan dan mudah dipahami.
w. Komitmen mutu
Telemedicine merupakan sebuah inovasi dalam meningkatkan mutu
pelayanan
x. Anti korupsi
Dalam pelaksanaan kegiatan ini saya menggunakan inventaris negara
(hotline Puskesmas) dengan baik dan sesuai fungsi.
Melakukan evaluasi efektifitas kegiatan pada peserta PROLANIS

D. Kontribusi terhadap Visi, Misi Organisasi


1. Visi
Gagasan utama yang terpilih, yaitu “Peningkatan pengetahuan dan
kepedulian pasien PROLANIS Puskesmas Mojotengah dengan
memperkaya media promkes dan pengaktifan telemedicine PROLANIS”
sejalan dengan visi Puskesmas Mojotengah, dimana visi tersebut adalah
“Mewujudkan masyarakat Mojotengah yang sehat dan mandiri”. Dengan
meningkatnya pengetahuan dan kepedulian pasein PROLANIS,maka
diharapkan dapat meningkatkan kemandirian pasien dalam meningkatkan
kesehatannya.
2. Misi
 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional,
dapat di realisasikan dengan membuat inovasi yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan, hal ini sejalan dengan kegiatan yang
didapatkan dari gagasan utama, yaitu membuat inovasi telemedicine.

xliv
 Meningkatkan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,
dengan adanya kegiatan memperkaya media promkes diharapkan
dapat meningkatkan perilaku hidup sehat pada pasien PROLANIS.
 Mengembangkan sarana dan prasarana di bidang Kesehatan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Diadakannya telemedicine dan
perkayaan media promkes juga salah satu cara dalam
mengembangkan sarana Kesehatan.

E. Kontribusi terhadap nilai-nilai organisasi

S : Senyum, memberikan pelayanan dengan ramah dan tersenyum,


dapat di implementasikan dalam kegiatan penyuluhan.
I : Informatif, menyampaikan informasi sesuai dengan kewenangannya.
Sejalan dengan gagasan utama yang ditetapkan, yaitu menyampaikan
informasi melalui media promosi Kesehatan sesuai dengan
kewenangan dokter.
A : Akuntable, memberikan pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Sejalan dengan tata nilai akuntable, gagasan
utama yang ditetapkan merupakan salah satu dari wujud pelayanan
yang bertanggungjawab.
P :Profesional, bekerja sesuai dengan kompetensi dan sesuai SOP yang
ditentukan. Gagasan utama yg ditetapkan merupakan wujud dari
salah satu pelayanan yang sesuai dengan kompetensi dan
profesionalitas dokter umum, yaitu tatalaksana promotive dan
preventif.

F. Dampak pemecahan isu bagi stake holder


1. Bagi individu
Dengan adanya pemecahan isu dengan cara “Peningkatan
pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS dengan memperkaya
media promkes dan pelaksanaan telemedicine kepada pasien DM
Puskesmas Mojotengah” dapat menjadi media implementasi ANEKA di
instansi kerja. Sehingga dapat menjadi batu loncatan untuk saya

xlv
melatih penerapan prinsip ANEKA di kehidupan sehari-hari. Langkah-
langkah procedural yang dilakukan dalam pemecahan isu juga dapat
saya jadikan pedoman dalam menghadapi isu-isu lain yang terjadi di
kemudian hari.
2. Bagi unit kerja
Pemecahan isu yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki kadar
gula darah pasien DM PROLANIS di Puskesmas Mojotengah. Apabila
kadar gula darah yang diharapkan dapat tercapai, maka capaian
kegiatan PROLANIS juga akan meningkat, hal ini berhubungan dengan
penilaian KBK BPJS yang berimbas juga dalam pendapatan kapitas
Puskesmas Mojotengah.

3. Bagi masyarakat
Diabetes merupakan penyakit yang memiliki banyak gejala dan
komplikasi, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup dan produktifitas
penderitanya. Dengan adanya pemecahan masalah ini, diharapkan
akan tercapai kadar gula yang baik pada sasaran, sehingga dapat
memperbaiki kualitas dan produktifitas sasaran dalam kehidupan
sehari-hari. Promosi kesehatan yang gencar dilakukan diharapkan
dapat menumbuhkan rasa peduli terhadap kesehatan, dan diharapkan
sasaran dapat menjadi kader Kesehatan yang membawa informasi
kesehatan ke masyarakat yang lebih luas.

xlvi
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama 31 hari kerja dari
tanggal 27 September 2021 sampai dengan 10 November 2021. Rencana
jadwal pelaksanaan secara garis besar dapat dilihat pada tabel di bawah
ini dan secara detail dapat dilihat pada lampiran.

Table 3.1 Rencana Jadwak Pelaksanaan

Periode
NO Kegiatan Jumlah hari kerja
Pelaksanaan

Pembuatan media 27 September- 7 Hari kerja


promosi leaflet untuk 4 Oktober 2021
1.
peserta PROLANIS

Pembagian dan 16 Oktober 1 hari kerja


sosialisasi isi leaflet saat 2021
2.
Kegiatan PROLANIS

1 Oktober-7 7 hari kerja


Pembuatan materi
3. Oktober 2021
penyuluhan PROLANIS

16 Oktober 1 hari kerja


Penyuluhan pada
4. 2021
kegiatan PROLANIS

Melakukan WA /SMS 27 September 15 hari kerja


5. telemedicine di luar 2021-10
jadwal PROLANIS November

xlvi
i
3 November-10 7 hari kerja
Melakukan evaluasi
November 2021
6. efektifitas kegiatan pada
peserta PROLANIS

B. Pemetaan stakeholder
Gagasan utama yang telah terpilih adalah “Peningkatan pengetahuan
dan kepedulian pasien PROLANIS Puskesmas Mojotengah dengan
memperkaya media promkes dan pembuatan kartu PROLANIS”. Dalam
rangka merealisasikan gagasan tersebut, tentu akan melibatkan banyak
pihak/stake holder yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
Sehingga harus ditentukan strategi komunikasi terhadap masing-masing
stakeholder. Diantaranya adalah :
1. Puskesmas Mojotengah (stake holder langsung)
Gagasan ini dapat membantu Puskesmas Mojotengah untuk
mewujudkan visi dan misinya yaitu mewujudkan kecamatan
Mojotengah yang sehat dan mandiri. Mewujudkan kecamatan yang
sehat dapat diawali dengan meningkatkan Kesehatan pada satu
kelompok kecil seperti PROLANIS. Dengan memperbaiki kondisi
peserta PROLANIS,akan meningkatkan capaian kadar gula darah
pasien, sehingga akan menaikan KBK (Kapitasi Berbasis Pemenuhan
Komitmen) yang akan bermanfaat meningkatkan pendapatan
Puskesmas. Peran Puskesmas Mojotengah dalam tercapainya tujuan
kegiatan ini adalah menyediakan sarana dan prasarana untuk
memperlancar berjalannya kegiatan. Strategi komunikasi yang dapat
dilakukan adalah dengan memaparkan rencana kegiatan aktualisasi
beserta tujuan-tujuannya kepada kepala Puskesmas dan kepala Tata
Usaha.
2. Penanggungjawab kegiatan PROLANIS
PJ PROLANIS merupakan stakeholder paling penting yang
dapat berperan sebagai konsultan maupun patner dalam menjalankan
kegiatan. Strategi komunikasi yang dapat digunakan adalah dengan
mensosialisasikan tujuan yang sejalan denga tujuan dari diadakannya

xlvi
ii
kegiatan PROLANIS dan detail kegiatan yang tidak memperberat atau
mengganggu kerja dari PJ PROLANIS.
3. Analis gizi
Dalam kegiatan ini analis gizi terlibat dalam pembuatan media
promosi kesehatan, seperti leaflet dan materi penyuluhan. Peran
analisi gizi adalah memberikan info-info terkait gizi pada DM yang
dapat digunakan sebagai materi penyuluhan dan konten leaflet.
Strategi komunikasi yang digunakan adalah dengan pertemuan secara
kontinyu pada saat stakeholder tidak sibuk.
4. Peserta PROLANIS Puskesmas Mojotengah (stake holder langsung)
Peserta PROLANIS Puskesmas Mojotengah merupakan sasaran
utama dari dibentuknya gagasan tersebut. Dengan diadakanya
Peningkatan pengetahuan dan kepedulian pasien PROLANIS
Puskesmas Mojotengah dengan memperkaya media promkes dan
pembuatan kartu PROLANIS, diharapkan akan mendatangkan banyak
manfaat. Manfaat yang diharapkan adalah :
(a) Kadar gula darah pasien akan senantiasa terkontrol
(b) Pasien memiliki semangat untuk rutin menghadiri kegiatan PROLANIS
(c) Meningkatnya kualitas hidup pasien
(d) Meningkatnya produktifitas pasien karena kondisi kesehatan yang
membaik
Peran aktif sasaran dalam kegiatan ini sangat menentukan
keberhasilan tercapaianya tujuan dari gagasan utama.

C. Identifikasi kendala dan Rencana Antisipasi


Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 27 September
2021 sampai dengan 10 November 2021 di Puskesmas Mojotengah
Kabupaten Wonosobo. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya
kendala-kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah
direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan
antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga dampak
yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam

xlix
menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih
lanjut pada tabel dibawah ini:

Table 2.3 Kendala dan Rencana Antisipasi

Kegiat Antisipasi
Kendala
an dan Strategi

1 2 3 4
Leaflet akan
Pembagian dan Peserta tidak hadir
dibagikan dalam
sosialisasi isi leaflet saat dalam kegiatan
bentuk soft file ke
Kegiatan PROLANIS PROLANIS
nomor WA peserta
Diadakan
Peserta tidak hadir
Penyuluhan pada penyuluhan singkat
dalam kegiatan
kegiatan PROLANIS secara online via WA
PROLANIS
Group
Telemedicine
Melakukan WA dilakukan
Peserta tidak
/SMS telemedicine di melalui
memiliki nomor
luar jadwal WA/SMS ke
WA/SMS
PROLANIS nomor
keluarga

l
li
BAB IV
PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi ini dibuat, semoga


rancangan aktualisasi dapat dituangkan menjadi kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat, baik bagi individu, instansi maupun
masyarakat. Penulis berharap pelaksanaan aktualisasi dapat
mengembangkan kompetensi sekaligus membantu penulis dalam
menerapkan budaya kerja yang baik sesuai dengan nilai-nilai
dasar ASN.
Penulis menyadari penyusunan rancangan aktualisasi ini
masih jauh dari sempurna disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan penulis serta penyusunan yang dilakukan dalam
waktu yang relatif singkat. Besar harapan untuk menerima
kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan,,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan aktualisasi di unit kerja yang
nantinya akan dijalankan.

lii
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
93/K.1/PDP.07/2021 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
Profil Puskesmas Mojotengah
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya
Peraturan bupati no 23 tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas

Katzung, B., et al. 2014. Farmakologi Klinis Dasar, EGC. Jakarta.

liii
liv
Lampiran 1. Struktur Organisasi Puskesmas Mojotengah
Lampiran 2. Detail jadwal/timeline rencana aktualisasi
Bulan
Tahapan
Kegiatan September Oktober November
Kegiatan
27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengumpula
n
bahan/materi
leaflet
                                                                                         
berkoordinasi
dengan
bagian gizi
dan promkes
Pelaksanaan
Pembuatan/
: Membuat
pengumpula
desain dan                                                                                          
n media
mencetak
1 promosi
leaflet
leaflet untuk
Evaluasi :
peserta
Koordinasi
PROLANIS
dengan
penanggungj
awab (PJ)
PROLANIS                                                                                          
untuk
mengevaluas
i konten
leaflet yang
telah dibuat
2 Pembagian Melakukan                                                                                          
dan tanya jawab
sosialisasi dengan
isi leaflet peserta
saat sebelum
Kegiatan pembagian
dan
sosialisasi
leaflet (post
test)
Melakukan
pembagian
dan
sosialisasi                                                                                          
leaflet pada
kegiatan
PROLANIS PROLANIS
Melakukan
tanya jawab
dengan
peserta
PROLANIS                                                                                          
terkait
pemahaman
konten leaflet
(pre test)
3 Pembuatan Menentukan
materi topik
penyuluhan penyuluhan
PROLANIS yang sejalan
                                                                                         
dengan
leaflet yang
akan
dibagikan
Pembuatan
materi                                                                                          
penyuluhan
Koordinasi                                                                                          
dengan PJ
PROLANIS
untuk
melakukan
evaluasi
terhadap isi
materi
penyuluhan
Melakukan
tanya jawab
dengan
peserta
                                                                                         
sebelum
melakukan
penyuluhan
(post test)
Pelaksanaan
: Melakukan
Penyuluhan penyuluhan
                                                                                         
pada pada
4
kegiatan kegiatan
PROLANIS PROLANIS
Melakukan
tanya jawab
dengan
peserta
PROLANIS
                                                                                         
terkait
pemahaman
isi
penyuluhan
(pre test)
5 Melakukan Berkoordinasi                                                                                          
WA /SMS dengan
telemedicin pemegang
e di luar hotline
Puskesmas

Melakukan
                                                                                         
telemedicine

jadwal
PROLANIS Evaluasi
antusiasme
sasaran
                                                                                         
dalam
merespon
telemedicine
6 Melakukan Mengumpulk
evaluasi an data
efektifitas kunjungan,
kegiatan dan hasil
pada pemeriksaan
peserta peserta
                                                                                         
PROLANIS PROLANIS
pada bulan
sebelum
kegiatan dan
bulan
selanjutnya
Membuat                                                                                          
grafik
perbandingan
kedatangan
dan kadar
gula darah
pasien
PROLANIS
pada 3 bulan
terakhir
Mengevaluas
i hasil
                                                                                         
perkembanga
n
Lampiran 3. Rapat evaluasi PROLANIS Lampiran 2. Diskusi bersama mentor

Lampiran 3. Diskusi dengan Pemegang Program PROLANIS

Anda mungkin juga menyukai